BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
B. Analisis Data
1. Uji Prasyarat
a. Untuk regresi sederhana
Pengujian Normalitas
Uji normalitas digunakan untuk menguji apakah data berdistribusi
normal atau tidak. Data dikatakan normal apabila hasil dari uji
normalitas menggunakan uji kolmogorov smirnov lebih tinggi dari
tingkat signifikansinya yaitu 0,05. Apabila data berdistribusi normal,
dapat dilanjutkan dengan analisis korelasi dan regresi. Pengujian
normalitas data dalam penelitian ini menggunakan uji kolmogorov
smirnov. Berikut tabel uji kolmogorov smirnov:
Tabel 5.4. Uji Kolmogorov Smirnov
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Distribusi Promosi Penjualan
N 36 36 36
Normal Parametersa
Mean 3.74E7 1.53E7 7.69E8
Std. Deviation 1.879E7 1.178E7 5.740E8
Most Extreme Differences Absolute .160 .219 .180 Positive .160 .219 .180 Negative -.137 -.155 -.131 Kolmogorov-Smirnov Z .962 1.312 1.079
Asymp. Sig. (2-tailed) .313 .064 .195
Hasil untuk setiap variabel pada uji ini normalitas data yaitu:
1) Data biaya distribusi
Untuk data biaya distribusi dalam uji normalitas, nilai Asymp Sig
(2-tailed) adalah 0,313 yang menunjukkan > 0,05 maka data biaya
distribusi tersebut berdistribusi normal.
2) Data biaya promosi
Untuk data biaya promosi dalam uji normalitas, nilai Asymp Sig
(2-tailed) adalah 0,064 yang menunjukkan > 0,05 maka data biaya
promosi tersebut berdistribusi normal.
3) Data volume penjualan
Untuk data volume penjualan dalam uji normalitas, nilai Asymp
Sig (2-tailed) adalah 0,195 yang menunjukkan > 0,05 maka data
b. Untuk regresi berganda
1) Uji autokorelasi
Berdasarkan hasil menggunakan uji Durbin-Watson diperoleh nilai
statistik d=1.947. Adapun n=36, k=2 dan tingkat signifikansi 0,05
maka didapat d tabel batas bawah (dl)=1,35 dan batas atas
(du)=1,59. Oleh karena d=1.947 lebih besar dari batas atas maka
tidak terjadi autokorelasi (lampiran 3 halaman 112).
2) Uji multikolineritas
Dari hasil analisis collinierty statistic untuk variabel biaya
distribusi didapat tolerance sebesar 0,049 Hal ini Berarti R 2
(koefisien determinasi) adalah 1-0,049 adalah 0,951. Nilai variance
inflating factor (VIF) adalah 20,381 yang melebihi 10 dan nilai
condition index tidak melebihi 30. Dengan demikian dapat
disimpulkan bahwa terjadi multikolinieritas, hal ini terjadi karena
adanya hubungan antara biaya distribusi dan biaya promosi.
(lampiran 3 halaman 112).
3) Uji heterokedastisitas
Berdasarkan pada hasil uji dengan grafik plot dimana tidak ada
pola yang jelas serta titik-titik menyebar di atas dan ke bawah
angka 0 pada sumbu Y, maka disimpulkan tidak terjadi gejala
2. Uji Hipotesis
a. Untuk menjawab permasalahan yang pertama yaitu ada tidaknya
pengaruh positif dan signifikan antara biaya distribusi terhadap volume
penjualan digunakan langkah-langkah sebagai berikut:
1) Merumuskan hipotesis
0
H :ρ= 0, berarti tidak terdapat hubungan antara biaya distribusi dengan volume penjualan.
a
H :ρ ≠0, berarti terdapat hubungan antara biaya distribusi dengan volume penjualan.
2) Melakukan analisis korelasi sederhana dari pearson dengan
bantuan program spss.
Adapun hasil dari perhitungan tersebut adalah nilai rhitung dari
variabel biaya distribusi (X1) dengan volume penjualan (Y)
adalah sebesar 0,373 (lampiran 4 halaman 114). Angka tersebut
menunjukkan korelasi lemah karena terletak antara 0,201-0,400.
Dengan demikian dapat diartikan hubungan antara variabel biaya
distribusi dengan volume penjualan pada CV. SAHABAT lemah,
dengan pola positif yang searah. Oleh karena itu dapat diartikan
angka tersebut menunjukkan adanya korelasi positif yang lemah
3) Menentukan thitung dengan bantuan program spss
Diketahui thitung sebesar 2,346 (lampiran 5 halaman 117) dan ttabel
sebesar 2,032 (lampiran 7 halaman 123) dengan dk=36-2=34,
tingkat signifikansi 0,05. Dengan demikian dapat ditarik
kesimpulan bahwa thitung=2,346 >ttabel=2,032, maka H ditolak 0
dan menerimaH artinya terdapat hubungan positif dan signifikan a
antara biaya distribusi dengan volume penjualan dan karena Ha
diterima maka dapat dilanjutkan dengan analisis regresi sederhana.
4) Merumuskan hipotesis
a) H :0 ρ= 0, berarti biaya distribusi tidak berpengaruh positif dan signifikan terhadap volume penjualan
b) H :a ρ ≠ 0, berarti biaya distribusi berpengaruh positif dan signifikan terhadap volume penjualan.
5) Menentukan persamaan regresi sederhana biaya distribusi (X1)
dengan volume volume penjualan (Y) . Perhitungan persamaan
regresi sederhana menggunakan bantuan program spss dan didapat
hasil (lampiran 5 halaman 117) konstanta (a) sebesar 3,42500000,
koefesien regresi variabel biaya distribusi sebesar 11,407, maka
persamaannya adalah sebagai berikut:
Y= a + b X 1
Dari persamaan tersebut dapat artikan bahwa, apabila biaya yang
dikeluarkan untuk kegiatan distribusi (X1) bertambah Rp1,- maka
volume penjualan akan bertambah Rp11,407. Dari hasil
perhitungan koefisien korelasi sederhana, nilai r sebesar 0,373,
sedangkan koefesien determinasi sebesar 0,139 (lampiran 5
halaman 116)
6) Menentukan Fhitung dengan bantuan program spss.
Adapun hasil tersebut adalah nilai Fhitung dari variabel biaya
distribusi (X1) dengan volume penjualan (Y) sebesar 5,506
(lampiran 5 hal 116). Dengan menggunakan taraf signifikansi 0,05
dan dk = 36-2 = 34, angka yang didapat dariFtabel 4,130 (lampiran 7
halaman 124). Karena Fhitung= 5,506 > Ftabel= 4,130, maka H 0
ditolak dan menerima Ha. Dengan demikian dapat ditarik
kesimpulan bahwa biaya distribusi berpengaruh positif dan
b. Untuk menjawab permasalahan yang kedua yaitu ada tidaknya
pengaruh positif dan signifikan antara biaya promosi terhadap volume
penjualan digunakan langkah-langkah sebagai berikut:
1) Merumuskan hipotesis
0
H :ρ= 0, berarti tidak terdapat hubungan antara biaya promosi dengan volume penjualan.
a
H :ρ ≠ 0, berarti terdapat hubungan antara biaya promosi dengan volume penjualan.
2) Melakukan analisis korelasi sederhana dari pearson dengan
bantuan program spss.
Adapun hasil dari perhitungan tersebut adalah nilai rhitung dari
variabel biaya promosi (X2) dengan volume penjualan (Y) adalah
sebesar 0,378 (lampiran 4 hal 114). Angka tersebut menunjukkan
korelasi lemah karena terletak antara 0,201-0,400. Dengan
demikian dapat diartikan hubungan antara variabel biaya promosi
dengan volume penjualan pada CV. SAHABAT lemah, dengan
pola positif yang searah. Oleh karena itu dapat diartikan angka
tersebut adanya korelasi positif yang lemah antara biaya promosi
3) Menentukan thitung dengan bantuan program spss
Diketahui thitung sebesar 2,380 (lampiran 5 hal 118) dan ttabel
sebesar 2,032 (lampiran 7 halaman 123) dengan dk=36-2=34,
tingkat signifikansi 0,05. Dengan demikian dapat ditarik
kesimpulan bahwa thitung=2,380 >ttabel=2,032, maka H ditolak 0
dan menerimaH artinya terdapat hubungan positif dan signifikan a
antara biaya promosi dengan volume penjualan dan karena Ha
diterima maka dapat dilanjutkan dengan analisis regresi sederhana.
4) Merumuskan hipotesis
a) H :0 ρ= 0, berarti biaya promosi tidak berpengaruh positif dan signifikan terhadap volume penjualan
b) H :a ρ ≠ 0, berarti biaya promosi berpengaruh positif dan signifikan terhadap volume penjualan.
5) Menentukan persamaan regresi sederhana biaya promosi (X2)
dengan volume volume penjualan (Y) . Perhitungan persamaan
regresi sederhana menggunakan bantuan program spss dan didapat
hasil (lampiran 5 halaman 118) konstanta (a) sebesar 4,87400000,
koefesien regresi variabel biaya promosi sebesar 18,412, maka
persamaannya adalah sebagai berikut:
Y= a + b X 2
Dari persamaan tersebut dapat artikan bahwa, apabila biaya yang
dikeluarkan untuk kegiatan promosi bertambah Rp1,- maka
volume penjualan akan bertambah Rp18,412. Dari hasil
perhitungan koefisien korelasi sederhana, nilai r sebesar 0,378,
sedangkan koefesien determinasi sebesar 0,143 (lampiran 5 hal
118)
6) Menentukan Fhitung dengan bantuan program spss.
Adapun hasil tersebut adalah nilai Fhitung dari variabel biaya
promosi (X2) dengan volume penjualan (Y) sebesar 5,665
(lampiran 5 halaman 118). Dengan menggunakan taraf signifikansi
0,05 dan dk=36-2=34, angka yang didapat dariFtabel 4,130
(lampiran 7 hal 124). Karena Fhitung=5,665 > Ftabel= 4,130, maka
0
H ditolak dan menerima Ha. Dengan demikian dapat ditarik
kesimpulan bahwa biaya promosi berpengaruh positif dan
c. Untuk menjawab permasalahan yang ketiga yaitu ada tidaknya
pengaruh positif dan signifikan antara biaya distribusi, biaya promosi
terhadap volume penjualan digunakan langkah-langkah sebagai
berikut:
1) Merumuskan hipotesis
0
H :ρ= 0, berarti tidak terdapat hubungan antara biaya distribusi, biaya promosi dengan volume penjualan.
a
H :ρ ≠ 0, berarti terdapat hubungan antara biaya distribusi, biaya promosi dengan volume penjualan.
2) Melakukan analisis korelasi ganda dari pearson dengan bantuan
program spss.
Perhitungan korelasi berganda antara biaya distribusi dan biaya
promosi secara bersama-sama dengan volume penjualan:
R . r r 2r r r 1 r R . 0,373 0,378 2. 0,373 0,378 0,975 1 0,975 R . 0,139129 0,142884 0,27493830,0950625 R . 0,143285063 R . 0,379
Adapun hasil dari perhitungan tersebut adalah nilai R . dari
variabel biaya distribusi(X1), variabel biaya promosi (X2) dengan
volume penjualan (Y) adalah sebesar 0,379 (lampiran 6 halaman
121). Angka tersebut menunjukkan korelasi lemah karena terletak
antara 0,201-0,400. Dengan demikian dapat diartikan hubungan
antara variabel biaya distribusi, variabel biaya promosi dengan
volume penjualan pada CV. SAHABAT lemah, dengan pola positif
yang searah. Oleh karena itu dapat diartikan angka tersebut adanya
korelasi positif yang lemah antara biaya distribusi, biaya promosi
dengan volume penjualan.
3) Menentukan harga Fhitung
F = 1) k (n / ) R -(1 /k R 2 2 − − F = 1) 2 (36 / ) 0,379 -(1 /2 0,379 2 2 − − F = (33) / ) 0,144 -(1 0,144/2 F = 33 / 856 , 0 0,072 F = 2,776
Diketahui Fhitung sebesar 2,776 dan Ftabel sebesar 3,285 (lampiran 7
halaman 124) dengan dk=36-2-1=33, tingkat signifikansi 0,05.
tabel
F =3,285 (lampiran 7 halaman 124), maka H diterima dan 0
menolak H artinya biaya distribusi dan biaya promosi secara a
bersama-sama tidak berhubungan positif dan signifikan terhadap
volume penjualan dan karena H ditolak maka tidak dapat a
dilanjutkan dengan analisis regresi berganda.