• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II KAJIAN TEORITIK

A. Tinjauan Teoritik

3. Konsep Promosi

Promosi merupakan salah satu variabel di dalam marketing mix yang

sangat penting dilaksanakan oleh perusahaan dalam pemasaran produk atau

jasanya. Terkadang promosi digunakan secara sinonim dengan istilah

penjualan hanya meliputi kegiatan permintaan barang/jasa atau penggunaan

penjual saja, dan tidak terdapat kegiatan periklanan atau kegiatan lain yang

ditujukan untuk mendorong permintaan.

a. Pengertian Promosi dan Biaya Promosi

Promosi adalah arus informasi atau persuasi satu arah yang dibuat

untuk mengarahkan seseorang atau organisasi kepada tindakan yang

menciptakan pertukaran dalam pemasaran. (Basu Swastha dan Irawan,

2005:349)

Pengertian promosi menurut Indriyo Gitosudarmo (2000:237) adalah

”merupakan kegiatan yang ditujukan untuk mempengaruhi konsumen

agar mereka dapat menjadi kenal akan produk yang ditawarkan oleh

perusahaan kepada mereka dan kemudian mereka menjadi senang lalu

membeli produk tersebut”

Dari pengertian di atas disimpulkan bahwa biaya promosi adalah setiap

pengorbanan perusahaan yang ditujukan untuk mempengaruhi konsumen

agar mereka dapat menjadi kenal akan produk yang ditawarkan oleh

perusahaan kepada mereka dan kemudian mereka menjadi senang lalu

membeli produk tersebut.

Jenis biaya promosi (Supriyono, 2000:201) antara lain: gaji bagian

promosi dan advertensi, supplies untuk promosi dan advertensi, barang

contoh (sampel), dan advertensi dalam berbagai media. Sedangkan

menurut Mulyadi (1993:530) antara lain: biaya gaji wiraniaga (sales

Sebagai dasar pengembangan kegiatan promosi adalah komunikasi.

Dengan komunikasi seseorang, lembaga-lembaga, atau masyarakat dapat

saling mengadakan interaksi. Semua pihak yang terlihat dalam proses

komunikasi pemasaran melakukan cara yang sama, yaitu mendengarkan,

bereaksi, dan berbicara sampai tercipta hubungan pertukaran yang saling

memuaskan.

Dengan demikian dapat diketahui mengenai pengertian komunikasi

pemasaran menurut Basu Swastha dan Irawan (2005:345) yaitu

“Kegiatan yang dilakukan oleh pembeli dan penjual, dan merupakan

kegiatan yang membantu dalam pengambilan keputusan di bidang

pemasaran serta mengarahkan pertukaran agar lebih memuaskan dengan

cara menyadarkan semua pihak untuk berbuat lebih baik.”

b. Tujuan Promosi

Dalam kegiatan promosi dapat dilakukan dengan mendasarkan pada

tujuan-tujuan berikut ini:

(Basu Swastha dan Irawan, 2005:353-354)

1) Modifikasi tingkah laku

Orang-orang yang melakukan komunikasi mempunyai beberapa alas-

an, antara lain: mencari kesenangan, mencari bantuan, memberikan

pertolongan atau instruksi, memberikan informasi, mengemukakan

ide dan pendapat. Sedangkan promosi berusaha merubah tingkah-

selalu berusaha menciptakan kesan baik tentang dirinya atau

mendorong pembelian barang atau jasa perusahaan.

2) Memberitahu

Kegiatan promosi ditujukan untuk memberitahu pasar yang dituju

tentang penawaran perusahaan dan membantu konsumen untuk

mengambil keputusan membeli.

3) Membujuk

Promosi yang bersifat membujuk (persuasif) umumnya kurang

disenangi sebagaian masyarakat. Namun kenyataannya sekarang ini

justru yang banyak muncul adalah promosi yang bersifat persuasif.

Promosi demikian ini terutama diarahkan untuk mendorong

pembelian. Sering perusahaan tidak ingin memperoleh tanggapan

secepatnya, tetapi lebih mengutamakan untuk menciptakan kesan

positif. Hal ini dimaksudkan agar dapat memberi pengaruh dalam

waktu yang lama terhadap perilaku pembeli. Promosi yang bersifat

persuasif ini akan menjadi dominan jika produk yang bersangkutan

mulai memasuki tahap pertumbuhan di dalam siklus

pertumbuhannya.

4) Mengingatkan

Promosi yang bersifat mengingatkan dilakukan terutama untuk

mempertahankan merk produk dihati masyarakat dan perlu dilakukan

berarti pula perusahaan berusaha untuk paling tidak mempertahankan

pembeli yang ada.

c. Alat-alat Promosi

Promosi merupakan kegiatan yang ditujukan untuk mempengaruhi

konsumen agar mereka dapat menjadi kenal akan produk yang

ditawarkan oleh perusahaan kepada mereka dan kemudian mereka

menjadi senang lalu membeli produk tersebut. Adapun alat-alat yang

dapat dipergunakan untuk mempromosikan produknya pengusaha dapat

memilih beberapa cara yaitu:

(Indriyo Gitosudarmo, 2000:120)

1) Advertensi (periklanan)

Advertensi merupakan alat utama bagi pengusaha untuk

mempengaruhi konsumennya. Advertensi ini dapat dilakukan oleh

pengusaha lewat surat kabar, radio, majalah, bioskop, televisi

ataupun dalam bentuk poster-poster yang dipasang dipinggir jalan

atau tempat-tempat strategis. Dengan membaca atau melihat

advertensi itu diharapkan para konsumen atau calon konsumen akan

terpengaruh lalu tertarik untuk membeli produk yang diadvertensikan

tersebut. Oleh karena itu maka advertensi ini haruslah dibuat

2) Promosi Penjualan (sales promotion)

Promosi penjualan merupakan kegiatan perusahaan untuk

menjajakan produk yang dipasarkannya sedemikian rupa sehingga

konsumen akan mudah untuk melihatnya dan bahkan dengan cara

penempatan dan pengaturan tertentu maka produk tersebut akan

menarik perhatian kosumen.

3) Personal Selling

Personal selling merupakan kegiatan perusahaan untuk melakukan

kontak langsung dengan calon para konsumennya. Dengan kontak

langsung ini diharapkan akan terjadi hubungan atau interaksi yang

positif antara pengusaha dengan calon konsumennya itu. Kontak

langsung itu akan dapat mempengaruhi secara lebih intensif para

konsumennya karena dalam hal ini pengusaha dapat mengetahui

keinginan dan selera konsumennya serta gaya hidupnya dan dengan

demikian maka pengusaha dapat menyesuaikan cara pendekatan atau

komunikasinya dengan konsumen itu secara lebih tepat yang sesuai

dengan konsumen yang bersangkutan.

4) Publisitas

Publisitas merupakan cara yang biasa digunakan juga oleh pengusaha

untuk membentuk pengaruh secara tidak langsung kepada konsumen

agar mereka menjadi tahu dan menyenangi produk yang

dipasarkannya. Cara ini dilakukan dengan cara membuat berita

di mass media, misalnya surat kabar, berita di radio, atau televisi

maupun majalah. Publisitas ini bersifat berita yang tidak komersial di

mana perusahaan tidak berperan aktif dan tidak perlu membayar

untuk keperluan tersebut.

Keempat bentuk promosi tersebut haruslah dikombinasikan

sedemikian rupa sehingga akan mampu secara efektif untuk

mempengaruhi konsumen menjadi tertarik untuk membeli produk yang

dipasarkannya itu. Kombinasi dari keempat bentuk cara promosi itu

sering disebut “Promotional Mix”. Dalam promotional mix terdapat

faktor-faktor yang mempengaruhi menurut Basu Swastha dan Irawan

(2005, 355-357) adalah

a) Jumlah Dana

Jumlah dana yang tersedia merupakan faktor penting yang

mempengaruhi promotional mix. Perusahaan yang memiliki dana

lebih besar, kegiatan promosinya akan lebih efektif dibandingkan

dengan perusahaan yang hanya mempunyai sumber dana yang

terbatas.

b) Sifat Pasar

Beberapa macam sifat pasar yang mempengaruhi promotional mix

ini meliputi:

(1)Luas pasar secara geografis

Perusahaaan yang hanya memilki pasar lokal sering mengadakan

memiliki pasar nasional atau internasional. Bagi perusahaan yang

mempunyai pasar lokal mungkin cukup menggunakan personal

selling tetapi bagi perusahaan yang mempunyai pasar nasional

paling tidak harus menggunakan periklanan.

(2)Konsentrasi pasar

Konsentrasi pasar pasar ini dapat mempengaruhi promosi yang

dilakukan oleh perusahaan terhadap: jumlah calon pembeli,

jumlah pembeli potensial yang macamnya berbeda-beda, dan

konsentrasi secara nasional. Perusahaan yang memusatkan

penjualannya pada satu kelompok pembeli saja, maka

penggunaan alat promosinya akan berbeda dengan perusahaan

yang menjual pada semua kelompok pembeli.

(3)Macam pembeli

Strategi promosi yang dilakukan oleh perusahaan juga

dipengaruhi oleh obyek atau sasaran dalam kampanye

penjualannya, apakah pembeli industri, konsumen rumah tangga,

atau pembeli lainnya. Sering perantara pedagang ikut

menentukan atau ambil bagian dalam pelaksanaan program

promosi penjualannya.

c) Jenis Produk

Faktor lain yang turut mempengaruhi strategi promosi perusahaan

adalah jenis produknya, apakah barang konsumsi atau barang

bermacam-macam, apakah barang konvenien, shopping, atau barang spesial.

Pada barang industri cara mempromosikan instalasi akan bebeda

dengan perlengkapan operasi.

d) Tahap-tahap dalam Siklus Kehidupan Barang

(1)Pada tahap perkenalan, perusahaan harus berusaha mendorong

meningkatkan permintaan primer lebih dulu, dan bukannya

permintaan selektif (permintaan untuk produk dengan merk

tertentu). Jadi perusahaan harus menjual kepada pembeli dengan

mempromosikan produk tersebut secara umum sebelum

mempromosikan satu merk tertentu.

(2)Tahap pertumbuhan, kedewasaan, dan kejenuhan, perusahaan

dapat menitik-beratkan periklanan dalam promosinya.

(3)Tahap kemunduran/penurunan, perusahaan harus sudah membuat

produk baru atau produk yang lebih baik. Ini disebabkan karena

produk yang lama penjualannya sudah tidak menentu dan tingkat

labanya semakin menurun, bahkan usaha-usaha promosinya

sudah tidak menguntungkan lagi.

Dokumen terkait