• Tidak ada hasil yang ditemukan

I. PENDAHULUAN - Minat Baca dan Keterampilan Metakognitif pada Pembelajaran Biologi berbasis

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "I. PENDAHULUAN - Minat Baca dan Keterampilan Metakognitif pada Pembelajaran Biologi berbasis"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

fg

1

Mahasiswa Pascasarjana Pendidikan Biologi Universitas Negeri Malang 2,3

Jurusan Biologi – FMIPA – Universitas Negeri Malang Jl. Semarang 5 Malang

Email: deny_ess@yahoo.co.id

I. PENDAHULUAN

Indonesia merupakan salah satu negara berkembang dengan minat membaca yang masih rendah. Keadaan ini dapat dilihat dari beberapa hasil survai seperti yang dijelaskan berikut. Siswati (2010) menemukan kebiasaan membaca mahasiswa yang hanya satu jam dalam sehari. International Association for Evaluation of Educational Achievement (IAEEA) (2011) yang menginformasikan bahwa dari 49 negara yang mengikuti survai tentang ketercapaian membaca (reading achievement), Indonesia menempati peringkat ke 42 dengan skor 428. Skor ini dapat disimpulkan cukup rendah jika dibandingkan skor rata-rata adalah 500. Temuan tersebut memperkuat penelitian yang telah dilakukan oleh Prasmala (2014)

Minat Baca dan Keterampilan Metakognitif pada Pembelajaran

Biologi berbasis

Reading Concept Map Think Pair Share

Deny Setiawan1, Siti Zubaidah2, Susriyati Mahanal3

Abstrak

Indonesia merupakan salah satu negara berkembang dengan minat baca siswa yang masih rendah. Sebagai akibat dari minat baca yang rendah, kemampuan berpikir siswa umumnya menjadi kurang diberdayakan. Salah satu indikatornya adalah keterampilan metakognitif siswa yang rendah, termasuk pada mata pelajaran biologi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui minat baca dan keterkaitan dengan keterampilan metakognitif siswa pada pembelajaran biologi dengan model Remap Think Pair Share. Remap TPS merupakan salah satu penerapan model Remap Coople yaitu pembelajaran yang menggabungkan antara Reading, Concept Mapping dan pembelajaran kooperatif model Think Pair Share. Pemilihan model Remap TPS diharapkan dapat menciptakan suasana pembelajaran kondusif dan berdampak pada minat baca dan keterampilan metakognitif siswa. Penelitian ini menggunakan mix method dengan desain embedded strategy pada 31 siswa kelas X SMA Negeri 2 Malang. Penelitian ini dilakukan dengan 4 tahapan, yaitu 1) pretest, 2) implementasi model Remap Think Pair Share, 3) posttest, dan 4) pemberian angket. Analisis kuantitatif dilakukan pada data keterampilan metakognitif dan minat baca. Penilaian keterampilan metakognitif dilakukan dengan menggunakan rubrik dan non-rubrik untuk keterampilan metakognitif yang diadaptasi oleh Corebima (2009), sedangkan minat baca diukur dengan angket minat baca. Analisis kualitatif dilakukan pada keterlaksanaan sintaks Remap TPS serta penjabaran hasil angket minat baca. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terjadi peningkatan minat baca sebesar 1,81% dan keterampilan metakognitif sebesar 122,18% setelah dilakukan pembelajaran dengan Remap TPS. Masing-masing tahap dalam model Remap TPS memberikan sumbangan pada minat baca dan keterampilan metakognitif. Pembelajaran dengan model Remap TPS dapat digunakan untuk memberdayakan minat baca dan keterampilan metakognitif sehingga dapat digunakan sebagai salah satu alternatif pembelajaran di kelas.

(2)

menemukan bahwa di kelas X SMA Surya Buana Malang pada tahun ajaran 2012/2013, menunjukkan selama kegiatan pembelajaran Biologi dilakukan dengan mengerjakan LKS dengan pertanyaan tingkat C1 dan C2 dan berakhir pada ceramah guru. Hal ini menyebabkan siswa akan menemukan dengan mudah jawaban LKS dengan browsing internet dan menuliskannya pada lembar LKS. Siswa jarang sekali membaca dan memahami materi Biologi untuk menemukan jawaban dari LKS. Hasan (2014) mengungkapkan bahwa di kelas X IPA SMA Insan Cendikia Shalahudin Malang bahwa minat membaca peserta didik di kelas tersebut rendah. Fakta seperti ini dapat menghambat pengembangan minat membaca.

Sebagai akibat dari minat baca yang rendah, kemampuan berpikir tinggi siswa umumnya menjadi kurang diberdayakan. Kemampuan berpikir tingkat tinggi dapat diberdayakan dengan memberdayakan keterampilan metakognitif. Menurut Shen dan Liu (2011), keterampilan metakognitif merupakan kemampuan untuk mengasosiasikan informasi atau pesan penting dengan pengetahuan yang telah dimiliki sebelumnya dan memantau kemampuan personal dalam proses membaca. Secara singkat, dapat disimpulkan bahwa ada keterkaitan antara keterampilan metakognitif dan kegiatan membaca.

Siswa diharapkan memiliki kemauan dan kesadaran untuk membaca serta mengasosiasikan dengan pengetahuan yang dimiliki sebelumnya atau berpikir secara metakognitif sehingga kompetensi yang diharapkan dapat tercapai. Oleh karena itu, dibutuhkan model pembelajaran yang dapat meningkatkan minat baca maupun keterampilan metakognitif. Model pembelajaran yang dapat memberdayakan minat baca dan keterampilan metakognitif dan terpadu dengan pembelajaran kooperatif adalah Remap Coople. Remap coople merupakan sebuah model pembelajaran yang mengharuskan siswa membaca (proses

reading), kemudian siswa diminta membuat peta konsep (concept mapping), dan pembelajarannya menggunakan model-model cooperative learning (Zubaidah, 2014). Pembelajaran kooperatif dapat mengembangkan keterampilan metakognitif terkait strategi maupun pelatihan metakognitif (Green, et al, dalam Dansereau, 1994). Hal ini dapat terjadi karena pada pembelajaran kooperatif terjadi komunikasi di antara anggota kelompok (Abdurrahman, 1999). Komunikasi tersebut dapat terjadi dengan baik karena adanya keterampilan mental, adanya aturan kelompok, adanya upaya belajar setiap anggota kelompok, dan adanya tujuan yang harus dicapai.

Beberapa penelitian yang telah dilakukan terkait penerapan Remap coople ialah Prasmala (2014) dengan model Remap GI (Reading, Concept Mapping, pada pembelajaran kooperatif Group Investigation) diketahui dapat meningkatkan kesadaran metakognisi siswa kelas X SMA Surya Buana Malang. Pangestuti (2014) menyebutkan bahwa penerapan model pembelajaran Biologi berbasis Remap Teams Games Tournaments dapat meningkatkan minat baca dan kesadaran metakognitif siswa.

(3)

pembelajaran, memperbaiki kondisi afeksi siswa, mengajarkan berpikir kritis dalam pembelajaran, menunjang pembelajaraan kooperatif dan kolaboratif, dan sebagainya (Novak & Canas, 2004). Lebih lanjut, Hasan (2014) menyebutkan bahwa penggunaan peta konsep dalam penelitian dapat memperdalam konsep biologi yang dipelajari oleh siswa.

Think Pair Share (TPS) adalah suatu metode yang dikembangkan oleh Lyman dan McTighe (1988). Pembelajaran dilakukan dengan siklus diskusi dimana siswa mendengarkan pertanyaan atau presentasi, ada waktu untuk berpikir (Think) secara individual, berdiskusi dengan yang lainnya secara berpasangan (Pairs) dan akhirnya didiskusikan dengan grup yang lebih besar (Share). Model TPS diketahui mampu meningkatkan keterampilan metakognitif. Hal ini sesuai dengan hasil penelitian yang telah dilakukan Haerullah (2012) bahwa model pembelajaran TPS dapat meningkatkan keterampilan metakognisi siswa lebih tinggi dibanding model pembelajaran lain. Demikian pula halnya dengan Miranda (2009) yang menyatakan bahwa model pembelajaran kooperatif TPS dipadu dengan pembelajaran metakognitif secara signifikan lebih berpotensi meningkatkan kemampuan metakognitif dibanding model pembelajaran lainnya. Berdasar pada keunggulan model TPS tersebut, maka model Remap dengan pembelajaran kooperatif TPS diharapkan dapat meningkatkan minat baca maupun keterampilan metakognitif siswa.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui minat baca dan keterampilan metakognitif siswa pada pembelajaran biologi dengan model Remap TPS. Remap TPS merupakan pembelajaran yang menggabungkan antara Reading, Concept Mapping dan model Think Pair Share. Pemilihan model Remap TPS diharapkan juga dapat menciptakan suasana pembelajaran kondusif.

II. METODE

Penelitian ini menggunakan mixed method dengan desain embedded strategy

(Creswell, 2007). Metode penelitian ini mengkombinasikan penggunaan metode penelitian kuantitatif dan kualitatif secara bersama-sama dengan bobot yang berbeda. Metode primer (data utama) berupa data kuantitatif, sedangkan metode sekunder berupa data kualitatif. Data kualitatif ini digunakan untuk memperjelas data kuantitatif. Data kuantitatif berupa data minat baca dan keterampilan metakognitif. Data kualitatif berupa penjabaran angket minat baca.

Penelitian dilakukan pada 31 siswa kelas X SMA Negeri 2 Malang. Penelitian ini dilakukan dengan 4 tahapan, yaitu 1) pretest, 2) penerapan model Remap TPS, 3) posttest, dan 4) pemberian angket. Pada penerapan model Remap TPS, siswa diharuskan untuk membaca materi sebelum kegiatan pembelajaran di kelas, serta menuliskan konsep-konsep penting berdasarkan hasil bacaan. Siswa selanjutnya melaksanakan sintaks TPS, yakni tahap Think,

Pair dan Share. Pada akhir materi, siswa diharuskan membuat peta konsep berdasarkan konsep-konsep yang telah ditemukan.

Data didapatkan dari observasi, angket, dan nilai pretes serta postes. Pemberian angket minat baca awal serta pelaksanaan pretes dilakukan sebelum penerapan model Remap TPS. Observasi dilakukan selama proses pembelajaran di kelas dengan model Remap TPS. Pada akhir penelitian, siswa diberi angket minat baca akhir serta dilaksanakan postes.

(4)

menghitung nilai pretes dan postes berdasarkan rubrik yang terintegrasi dengan soal essay (Corebima, 2009). Rubrik keterampilan metakognitif terdiri atas 8 skala (0-7) yang terdiri dari komponen-komponen sebagai berikut. (1) jawaban dengan kalimat sendiri, (2) urutan paparan jawaban runtut, sistematis, dan logis dengan gramatika (bahasa) benar, (3) dilengkapi dengan alasan (analisis/evaluasi/kreasi), dan (4) jawaban (benar/kurang benar/tidak benar). Perhitungan keterampilan metakognitif dengan menggunakan rumus sebagai berikut.

Keterangan:

X : skor keterampilan metakognitif (dengan rubrik) Y1 : skor pemahaman konsep (non rubrik)

Y2 : skor gabungan pemahaman konsep dan keterampilan metakognitif

Analisis data kualitatif dilakukan pada hasil observasi keterlaksanaan sintaks Remap TPS dan penjabaran angket minat baca. Analisis kualitatif selanjutnya digabungkan dan dibandingkan, sehingga dapat ditemukan data kualitatif yang dapat memperkuat data kuantitatif.

III.HASIL DAN PEMBAHASAN

Berdasarkan hasil analisis data diketahui bahwa telah terjadi peningkatan baik pada minat baca maupun pada keterampilan metakognitif. Rerata pretes dan postes terkait kedua variabel tersebut tercantum pada Tabel 1.

Tabel 1. Rata-rata nilai minat baca dan keterampilan metakognitif

Minat Baca Keterampilan Metakognitif

Pretes (%) Postes (%) Pretes (%) Postes (%)

Rata-rata 74.19 75.53 25,01 55,57

Berdasarkan Tabel 1, terjadi peningkatan minat baca siswa meskipun tidak terlalu signifikan jika dibandingkan keterampilan metakognitif. Peningkatan minat baca hanya sebesar 1,81%, sedangkan pada keterampilan metakognitif, terjadi peningkatan sebesar 122,18%.

Minat baca pada model Remap TPS

Peningkatan minat baca tidak terlepas dari sintaks Remap TPS terutama membaca yang dilakukan pada awal pertemuan. Kegiatan membaca yang dilakukan oleh siswa mampu untuk menggali dan meningkatkan kemampuan dasar yang dimiliki siswa. Siswa menjadi siap dalam menerima pembelajaran yang diberikan selama di kelas.

(5)

Peningkatan yang kurang signifikan pada minat baca salah satunya diakibatkan oleh kurangnya waktu luang siswa untuk membaca. Pernyataan ini didukung oleh Nugroho (Rahayu, 2009) yang menyatakan bahwa rendahnya minat membaca disebabkan membaca perlu banyak waktu luang. Pernyataan tersebut didasari dari banyaknya beban belajar sebesar 42 jam pelajaran yang tertuang dalam Permendikbud No. 69 th 2013 tentang KD dan Struktur Kurikulum SMA-MA. Selain itu, berdasarkan hasil angket dapat diketahui bahwa siswa kurang membaca karena terlalu banyak tugas yang diberikan oleh guru. Temuan lain yang berdasar pada angket adalah 70% siswa hanya membaca buku Pelajaran Biologi dua kali saja. Siswa membaca buku karena ditugaskan oleh guru atau ketika akan ujian saja.

Minat membaca merupakan usaha yang kuat dari dirinya sendiri (internal) maupun lingkungan (eksternal). Hasanah, dkk (2011) minat baca dipengaruhi oleh aspek-aspek internal yang menyebabkan tumbuhnya motivasi intrinsik dan aspek-aspek eksternal yang berkaitan dengan motivasi ekstrinsik. Unsur eksternal berkaitan dengan: tingkat sosial pembaca, karakteristik bacaan itu sendiri, asal-usul tempat tinggal pembaca. Pernyataan ini diperkuat oleh Sutarno (2006) yang menyatakan bahwa minat terhadap bacaan tertentu merupakan adanya dorongan yang kuat dari dirinya sendiri, meskipun pada hakikatnya tidak terlepas dari faktor-faktor yang mempengaruhi minat baca seseorang. Faktor tersebut bersifat langsung (orang tua atau guru) dan tidak langsung (adanya sumber bacaan serta usaha dari pemerintah yang perduli terhadap dunia pendidikan).

Menurut Siregar (2008), peningkatan minat baca ditentukan oleh dua faktor. Pertama ditentukan oleh kesediaan dan kemudahan akses terhadap bahan bacaan. Kedua, ditentukan oleh keinginan dan sikap masyarakat terhadap bacaan. Apabila keinginan dan sikap positif terhadap bacaan terdapat dalam diri siswa, maka akan timbul minat baca. Hal ini juga dapat diartikan bahwa minat baca membutuhkan adanya perhatian atau kesukaan untuk membaca.

Keterampilan Metakognitif pada Model Remap TPS

Temuan lain dari penelitian ini adalah peningkatan keterampilan metakognitif sebesar 122,28% setelah menerapkan model Remap TPS. Selain membaca, peningkatan tersebut tidak lepas dari peranan peta konsep setelah pembelajaran berakhir. Pada penerapan pembelajaran yang dilakukan, siswa ditugaskan untuk membuat peta konsep berdasarkan konsep-konsep yang telah didapatkan baik sebelum ataupun saat pertemuan berlangsung. Pembuatan konsep tersebut mengacu pada adanya proposisi, hierarki, kaitan silang dan contoh (Novak & Gowin, 1985).

Peta konsep merupakan suatu cara yang baik bagi siswa untuk memahami dan mengingat sejumlah informasi baru (Arends, 1997). Pada peta konsep, terlihat keterkaitan konsep yang bermakna bagi penyusunnya. Peta konsep dapat membantu siswa mengorganisasikan konsep ke dalam struktur yang berarti sehingga bermanfaat untuk mengidentifikasi konsep yang sulit dimengerti, memudahkan siswa menyusun dan memahami isi pelajaran serta meningkatkan memori atau ingatan. Siswa akan sadar bagian yang sudah dipahami dan yang belum dipahami dalam belajar sehingga dalam hal ini, siswa memberdayakan kemampuan metakognitifnya (Dahar, 2006).

(6)

keterampilan metakognitif. Shen dan Liu (2011) menjelaskan bahwa keterampilan metakognitif merupakan kemampuan untuk mengasosiasikan informasi atau pesan penting dengan pengetahuan yang telah dimiliki sebelumnya dan memantau kemampuan personal dalam proses membaca. Hasil tersebut didukung oleh berbagai penelitian terkait penerapan peta konsep. Hasil penelitian menunjukkan peta konsep berperngaruh atau mampu meningkatkan keterampilan metakognitif (Purwaningsih, 2011; Eva, 2012). Lebih lanjut, Riyadi (2012:28) menyampaikan bahwa pembuatan peta konsep merupakan salah satu intervensi strategi belajar metakognisi.

Berhubungan dengan model TPS, Mistianah (2011) mengungkapkan bahwa model pembelajaran peta konsep melalui TPS mampu meningkatkan keterampilan metakognitif siswa lebih tinggi dari model pembelajaran konvensional. Haerullah (2012) menjelaskan bahwa model pembelajaran TPS dapat meningkatkan keterampilan metakognisi siswa lebih tinggi dibanding model pembelajaran lain karena tahap-tahap model TPS memberikan waktu siswa untuk berpikir (Think) dan mengevaluasi jawaban mereka ketika tahap Pair

(berpasangan) dan Share (berdiskusi). Yulianto (2009) menjelaskan bahwa sintaks TPS memberikan kesempatan yang lebih besar pada siswa untuk memonitor dirinya sendiri dan merancang pemikiran yang harus disampaikan kepada rekan kerjanya. Siswa telah dituntut untuk merancang hasil pemikiran yang akan dilaporkan kepada teman sebayanya, sehingga siswa sadar pada kemampuan kognitif dirinya sendiri. Jadi, dapat diketahui bahwa kegiatan membaca, pembuatan peta konsep dan model TPS yang tergabung dalam model Remap TPS

dapat meningkatkan minat baca dan keterampilan metakognitif.

IV.KESIMPULAN

Hasil penelitian menunjukkan terjadi peningkatan minat baca sebesar 1,81% dan keterampilan metakognitif sebesar 122,18% setelah dilakukan pembelajaran dengan Remap

TPS. Masing-masing tahap dalam model Remap TPS juga memberikan sumbangan pada minat baca dan keterampilan metakognitif. Pembelajaran dengan model Remap TPS dapat digunakan untuk memberdayakan minat baca dan keterampilan metakognitif sehingga dapat digunakan sebagai salah satu alternatif pembelajaran dikelas.

V. DAFTAR PUSTAKA

Arends, R. 1997. Classroom Instructional and Management. New York: McGraw Hill Comapanies Abdurrahman, M. 1999. Pendidikan Bagi Anak Berkesulitan Belajar. Jakarta: Rineka Cipta.

Corebima, A.D. 2009. Metacognitive Skill Measurement Integrated In Achievement Test. (Online). (http://www.recsam.edu.my/cosmed/cosmed09/AbstractsFullPapers2009/

Abstract/Science%20Parallel%20PDF/Full%20Paper/01.pdf, diakses tanggal 3 September 2014)

Creswell, J. W. dan Clark, V. L. P. 2007. Designing and Conducting Mixed Methods Research. California: Thousand Oaks – Sage Publication.

Dahar, R. W. 2006. Teori-teori Belajar. Jakarta: Erlangga

Dansereau, D. F. 1985. Learning Strategy Research. Thinking and Learning Skills. 1: 209-239.

(7)

Haerullah, A. 2012. Potensi Pembelajaran Berpola Pemberdayaan Berpikir Melalui Pertanyaan (PMBP) Dipadu Think Pair Share (TPS) Dalam Upaya Memberdayakan Keterampilan Metakognisi Siswa Multietnis Di SD Kota Ternate. Bionature. 13(1): 10-17.

Hasan, A. 2014. Implementasi Model Pembelajaran Reading Concept Map Student Teams Achievement Divisions untuk Meningkatkan Minat Baca, Kemampuan Berpikir Kritis, Kesadaran Metakognitif, dan Hasil Belajar Biologi Peserta Didik Kelas X IPA SMA Insan Cendekia Shalahudin Malang. Tesis tidak diterbitkan. Malang: PPS UM.

Hasanah, M, Nurchasanah & Hamidah, S. C. 2011. Membaca Ekstensif:Teori, Praktik, dn Pembelajaran. Malang: Pustaka Kaiswaran

International Association for Evaluation of Educational Achievement (IAEEA. 2011. Progress in International Reading Literacy Study (PIRLS). Boston: TIMSS & PIRLS.

Lyman, Frank &McTighe, Jay. 1988. Cueing Thinking in the Classroom: the Promise of Theory Embedded Tools. Association for Supervision and Curriculum Development Educational Leadership.

Miranda, Y. 2009. Pembelajaran Metakognitif dalam Strategi Kooperatif Think-Pair-Share dan Jigsaw Serta Pengaruhnya terhadap Hasil Belajar Biologi Siswa di SMA Negeri Kalimantan Tengah. Disertasi tidak diterbitkan. Malang: Pascasarjana Universitas Negeri Malang.

Mistianah. 2011. Pengaruh Penerapan Peta Konsep Melalui Pembelajaran Kooperatif Think Pair Share (TPS) terhadap Kemampuan Metakognitif, Kemampuan Berpikir, dan Pemahaman Konsep Biologi Siswa SMP Darul Ulum 1 Jombang. Skripsi tidak diterbitkan. Malang: FMIPA UM.

Novak, J.D. & Canas, J.A. 2004. Building on New Constructivist Ideas and CmapTools to Create a New Model for Education. IX Taller Internacional de Software Educativo TISE.

Novak, J.D & Gowin, D.B. 1985. Learning how to learn. Cambridge; Cambridge University Press. Pangestuti, A A. 2014. Penerapan Model Pembelajaran Biologi berbasis Reading-Concept

Map-Teams Games Tournaments untuk Meningkatkan Minat Baca, Kemampuan Berpikir Kritis, Metakognitif dan Hasil Belajar Kognitif Siswa Kelas X IPA 4 SMA Laboratorium UM. Tesis tidak diterbitkan. Malang: PPS UM.

Prasmala, E R. 2014. Penerapan Model Reading Map Group Investigation (GI) untuk Meningkatkan Minat Baca, Kemampuan Berpikir Kritis, Kesadaran Metakognitif dan Hasil Belajar Biologi Siswa Kelas X SMA Surya Buana Malang. Tesis tidak diterbitkan. Malang: PPS UM.

Purwaningsih, H. 2011. Pengaruh Penggunaan Peta Konsep pada Model Problem Based Learning terhadap Metakognisi Siswa. Skripsi tidak diterbitkan. Yogyakarta: Fakultas Sains dan Teknologi UIN Sunan Kalijaga

Rahayu, S. D. 2009. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Minat Baca Siswi Madrasah Aliyah Wahid Hasyim Yogyakarta yang Menetap di Asrama. Skripsi tidak diterbitkan. Yogyakarta: ADAB Universitas Islam Negeri Sunan Kali Jaga

Riyadi, I. 2012. Strategi Belajar Metakognisi untuk Meningkatkan Kompetensi Siswa pada Mata Pelajaran IPS. Magistra, 82: 28-36.

Shen, C.Y. & Liu, H.C. 2011. Metacognitive Skills Development: A Web-Based Approach in Higher Education. Turkish Online Journal of Educational Technology – TOJET. 10(2): 140-150. Siswati. 2010. Minat Membaca pada Mahasiswa (Studi Deskriptif pada Mahasiswa Fakultas Psikologi

UNDIP Semester I. Jurnal Psikologi Undip. 8 (2): 124-134.

Siregar, R. 2008. Upaya Meningkatkan Minat Baca Siswa di Sekolah. (Online), (repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/1750/1/08E00537.pdf), diakses 19 Maret 2015. Sutarno, N.S. 2006. Perpustakaan dan Masyarakat: Edisi Revisi. Jakarta: Sagung Seto.

Supriyoko, K. 2009. Minat Baca dan Kualitas Bangsa, (Online), (http://www.bit.lipi.go.id/masyarakat-literasi/index.php/minat-baca/72-minat-baca-dan-kualitas-bangsa), diakses Senin, 19 Maret 2015.

(8)

Gambar

Tabel 1. Rata-rata nilai minat baca dan keterampilan metakognitif

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa self efficacy dapat didefinisikan sebagai penilaian diri yang berupa keyakinan subjektif individu mengenai kemampuan

seorang wanita dari kalangan manusia yang juga bukan manusia „biasa‟. To - manurung tidak meminta untuk dikawinkan, tetapi “dipaksa” untuk kawin oleh orang

Penelitian ini mengkaji bentuk, fungsi, dan makna dari ornamen Mihrab dan Mimbar Masjid Jawa Tengah Abad 16-19, di tiga kota yakni Masjid Kadilangu Demak, Masjid

didapatkan nilai rata-rata pre test 60,24 dan nilai post test 80,3 serta prosentase pening- katan sebesar 38,3% dengan demikian terlihat bahwa nilai post tes

Merujuk pada penelitian relevan terdahulu lainnya Anisah, Sumarmi, I Komang Astina (2018) menyatakan dengan menerapkan model pembelajaran Problem Based Learning (PBL)

Sehingga Ho ditolak dan Ha diterima, yang berarti bahwa pada penelitian ini terdapat perbedaan yang signifikan antara peningkatan perencanaan karir siswa sebelum

Pada aspek kognitif, perbedaan efektivitas ini disebabkan karena pada saat proses pembelajaran dengan for- masi berbentuk U memudahkan siswa untuk berhadapan langsung

Yang bertanda tangan di bawah ini saya Adeliona Retno Hapsari menyatakan bahwa skripsi dengan judul: “ANALISIS PENGARUH NILAI SUKUK, RATING SUKUK, DAN RISIKO