• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kinerja PA Indikator Kemenkes PPSDM (tw1 2016)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "Kinerja PA Indikator Kemenkes PPSDM (tw1 2016)"

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

Click to edit Master title

style

Jakarta, April 2016

PELAKSANAAN

ANGGARAN

(2)

OUTLINE

Kinerja Pelaksanaan Anggaran

Kemenkes TW 1 TA 2016

Langkah Strategis Pencapaian

(3)

KINERJA PELAKSANAAN

ANGGARAN

KEMENTERIAN KESEHATAN

TRIWULAN I

(4)

4

KINERJA PELAKSANAAN ANGGARAN

Indeks Kinerja Pelaksanaan APBN secara kuantitatif mengukur kinerja dan kualitas

pelaksanaan APBN secara komprehensif dengan memperhatikan aspek pada siklus

APBN.

Ukuran kinerja

pelaksanaan

an kinerja

yang

sesungguhnya

.

Pengukuran

kinerja

pelaksanaan

anggaran dilakukan dengan menggunakan

vaiabel-variabel yang terkait dengan

pelaksanaan

anggaran

sebagai

indikatornya

Hal III DIPA

6. Pagu Minus 13. Penyampaian

Renkas/RPD

7.Penyampaian LPJ Bendahara

14.

Pelaksanaan Rekonsiliasi

15.

Capaian Output

PENILAIAN

INDIKATOR

KINERJA

DILAKUKAN TIAP

SEMESTER

an Penganggaran

(5)

5

KINERJA PELAKSANAAN ANGGARAN TA 2016

Untuk TA 2016, penilaian kinerja pelaksanaan anggaran Kementerian/Lembaga

didasarkan pada aspek kesesuaian perencanaan dan pelaksanaan, kepatuhan

terhadap regulasi (compliance) dan efektivitas pelaksanaan kegiatan yang terdiri dari

12 aspek (indikator), yakni

No.

Indikator

Bobot

1

Penyerapan Anggaran

25

2

Pengelolaan Uang Persediaan

15

3

Penyelesaian Tagihan

13

4

Deviasi Halaman III DIPA

11

5

Penyampaian Data Kontrak

5

6

Penyampaian LPJ Bendahara

5

7

Revisi DIPA

5

8

Pengembalian/Kesalahan SPM

5

9

Dispensasi SPM (akhir tahun anggaran)

5

10

Renkas/RPD Harian

4

11

Retur SP2D

4

(6)

6

Evaluasi Pelaksanaan Anggaran Triwulan I TA 2016

Kementerian Kesehatan

No. Kriteria Nilai Rasio IdealCapaian/

1. Realisasi (13,73 %) 79,85% 100%

2. Jumlah SPM Salah: 777 Jumlah SP2D Yang Terbit: 15.395 Jumlah Total SPM: 1199 Rasio Kesalahan SPM: 5,05% 0%

3. Penyampaian Data Kontrak Tepat waktu: 249 Data Kontrak Yang Terlambat Disampaikan: 1236 Jumlah Total Kontrak: 1485 Rasio Ketepatan Waktu: 20,15% 100%

4. Volume Revolving UP Tepat Waktu: 390 Volume Revolving UP Terlambat: 130 Total Revolving UP: 520 Rasio Ketepatan Waktu: 75% 100%

5. Jumlah Tagihan Yang Diselesaikan Tepat Waktu: 781 Jumlah Tagihan Yang Terlambat Diselesaikan: 78 Total Tagihan: 859 Rasio Ketepatan Waktu: 9,08% 100%

6. Jumlah Revisi DIPA: 707 Jumlah Satker: 182 Rasio Revisi Per Satker: 0.95 ≤ 2

7. Jumlah Penyampaian LPJ Tepat Waktu: 578

Jumlah Penyampaian LPJ

Terlambat: 384 Total LPJ: 962

Rasio Ketepatan Waktu:

60,08% 100%

8. Jumlah Retur SP2D: 127 Jumlah SP2D Yang Diterbitkan: 15.395 Rasio Retur Terhadap

SP2D: 0.82% 0%

9. Jumlah Pagu Minus: (khusus akhir tahun anggaran) 0%

10. Jumlah Dispensasi SPM: (khusus akhir tahun anggaran) 0

(7)

7

Evaluasi Pelaksanaan Anggaran Triwulan I TA 2016

Badan PPSDM

No. Kriteria Nilai Capaian/

Rasio Ideal

1. Realisasi (5,79 %) 79,85% 100%

2. Jumlah SPM Salah: 227 Jumlah SP2D Yang Terbit: 3586 Jumlah Total SPM: 336

Rasio Kesalahan SPM: 6,33 % 0%

3. Penyampaian Data Kontrak Tepat waktu: 54

Data Kontrak Yang Terlambat Disampaikan: 157

Jumlah Total Kontrak: 211

Rasio Ketepatan

Waktu: 25,59 % 100%

4. Volume Revolving UP Tepat Waktu: 69

Volume Revolving UP Terlambat: 14

Total Revolving UP: 83

Rasio Ketepatan

Waktu: 83,13% 100%

5.

Jumlah Tagihan Yang Diselesaikan Tepat Waktu: 140

Jumlah Tagihan Yang Terlambat

Diselesaikan: 5 Total Tagihan: 145

Rasio Ketepatan

Waktu: 96,55% 100%

6. Jumlah Revisi DIPA : 217 Jumlah Satker: 50 Rasio Revisi Per

Satker: 0,23 ≤ 2

7. Jumlah Penyampaian LPJ Tepat Waktu: 114

Jumlah Penyampaian LPJ

Terlambat: 73 Total LPJ: 187

Rasio Ketepatan

Waktu: 60,96% 100%

8. Jumlah Retur SP2D: 66 Jumlah SP2D Yang Diterbitkan: 3586 Rasio Retur Terhadap SP2D: 1,84% 0%

9. Jumlah Pagu Minus: (khusus akhir tahun anggaran) 0%

10. Jumlah Dispensasi SPM: (khusus akhir tahun anggaran) 0

11. Rata-rata deviasi Hal III DIPA 49,53% 0%

(8)

Langkah Strategis untuk

Pencapaian Program/Kegiatan

Prioritas Bidang Kesehatan

(9)

LANGKAH STRATEGIS

PERENCANAAN

1.

Meneliti kembali DIPA yang telah diterima,

yakni:

Memeriksa kesesuaian dengan Renja KL;

Memeriksa apakah terdapat kesalahan

administratif (kantor bayar, kode lokasi, akun,

dll.) pada DIPA yang akan mempengaruhi proses

pembayaran;

Memeriksa kegiatan yang ada dalam DIPA

dengan perkembangan yang ada perlu

2. Segera mengajukan usulan revisi DIPA dalam

hal hasil penelitian yang dilakukan memerlukan

penyesuaian/perbaikan dalam DIPA.

3. Dalam hal masih terdapat anggaran yang

(10)

LANGKAH STRATEGIS

PENGADAAN

BARANG

DAN JASA

1) Menindaklanjuti Instruksi Presiden Nomor 1 Tahun

2015 tentang Percepatan Pelaksanaan Pengadaan

Barang/Jasa Pemerintah, diantaranya:

Menyelesaikan Rencana Umum Pengadaan dan menyiapkan

jadwal pengadaan barang dan jasa sesuai dengan rencana

kegiatan.

Menyelesaikan proses pengadaan barang/jasa (pelelangan)

paling lambat bulan Maret 2016.

Melaksanakan seluruh kegiatan pengadaan barang/jasa

melalui e-procurement.

2) Melakukan identifikasi pengadaan barang/jasa yang

nilai paket pekerjaannya dibawah 200 juta pada seluruh

Satker.

3) Apabila memungkinkan, jajaran di Kementerian/

Lembaga untuk melaksanakan pengadaan barang/jasa

yang nilai paket pekerjannya dibawah 200 juta paling

lambat triwulan I tahun 2016 dan membuat

pengawasan khusus untuk pelaksanaannya;

4) Melakukan monitoring dan evaluasi atas

(11)

LANGKAH STRATEGIS

PELAKSANAAN

ANGGARAN (1)

1) Segera menetapkan Pejabat Perbendaharaan, terutama

untuk K/L baru serta Satker Tugas Pembantuan.

2) Segera menetapkan target penyerapan dan pencapaian

output untuk memenuhi kinerja yang telah ditetapkan.

3) Segera menyusun Petunjuk Operasional Kegiatan sebagai

acuan dalam pelaksanaan kegiatan yang tercantum dalam

DIPA.

(12)

LANGKAH STRATEGIS

PELAKSANAAN ANGGARAN

(2)

5) Melakukan reviu atas Rencana Penarikan Dana (RPD)

dan Rencana Penerimaan Dana yang telah tertuang dalam

DIPA TA 2016 dan melakukan penyesuaian berdasarkan

kondisi terkini dengan berpedoman pada PMK Nomor 277/

PMK.05/2014 dalam rangka:

memperbaiki informasi RPD dan Rencana Penerimaan

Dana yang tercantum dalam DIPA;

memperbaiki Rencana Pelaksanaan Kegiatan untuk

mendukung pencapaian target kinerja; dan

memberikan informasi bagi BUN/Kuasa BUN dalam

rangka pengelolaan likuiditas.

6) Mempercepat proses verifikasi dan tahapan penyaluran

bantuan sosial atau bantuan pemerintah.

7) Menginstruksikan agar Satker segera menyelesaikan

dan tidak menunda proses pembayaran untuk pekerjaan

yang telah selesai terminnya atau kegiatan yang telah

selesai pelaksanaannya sesuai ketentuan yang berlaku.

8) Memastikan batas waktu penyelesaian tagihan terpenuhi

sesuai dengan ketentuan antara lain dengan membuat

(13)

LANGKAH STRATEGIS

(14)

LANGKAH STRATEGIS

(15)

DIREKTORAT JENDERAL

PERBENDAHARAAN

DIREKTORAT PELAKSANAAN ANGGARAN

integritas profesionalisme sinergi pelayanan kesempurnaan

Referensi

Dokumen terkait

Matriks skalar yaitu matriks diagonal yang semua elemen pada..

Grosir. Kira-kira 30 persen penjualan berasal dari rekening grosir dalam lima kategori: 1 rantai hadiah souvenir independen, 3) pengecer pariwisata, seperti toko bebas bea, toko

Perubahan terjadi pada batas epitel skuamosa dan epitel kolumnar ( squamousco- lumnar junction ) yang menyusut cepat ke dalam kanalis endoserviks, daerah ini dinamakan

Berdasarkan potensi yang ada pada pangan tradisional Bali dan prospek pengembangan pangan fungsional yang baik dimasa yang akan datang, maka pengembangan pangan

Visual pada tugas akhir ini berupa penggabungan dari 2 objek, yaitu bunga ‘forget me not’ yang merupakan bunga yang berasal dari Jerman, dengan objek lain yang dianggap memiliki

Dengan melandasi kebijakan yang tertuang dalam dokumen RPJPD 2005- 2025, dan RPJMD 2012-2017 , maka fokus pembangunan kesehatan tetap pada upaya percepatan penurunan

Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi menyelenggarakan Olimpiade Nasional Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Perguruan Tinggi (ON MIPA-PT) sebagai bagian

Karena itu negara ini berupaya menempatkan dirinya pada posisi yang bersahabat dan bisa menjadi mitra potensial bagi siapa saja, baik negara-negara Eropayang selama