• Tidak ada hasil yang ditemukan

Nanyan Wang, Panajotis Agathoklis, and Andreas Antoniou,| A New DOA Estimation Technique Based on Subarray Beamforming

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Nanyan Wang, Panajotis Agathoklis, and Andreas Antoniou,| A New DOA Estimation Technique Based on Subarray Beamforming"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

1.

Nanyan Wang, Panajotis Agathoklis, and Andreas Antoniou

,

|

A New

DOA Estimation Technique Based on Subarray Beamforming

Problem Algoritma Direction of Arrival

berdasarkan signal subspace seperti MUSIC dan ESPRIT memiliki dua kekurangan utama yaitu :

1. Hanya dapat mengestimasi jumlah sinyal yang terbatas. Batasan ini ditentukan oleh jumlah antena di dalam array (M). Pada MUSIC, jumlah sinyal yang dapat dideteksi adalah M-1, sedangkan pada ESPRIT adalah M/ 2.

2. Algoritma berbasis subspace memiliki kerumitan perhitungan yang tinggi karena harus melakukan eigen analysis dari matriks covariance yang tipikal berukuran M x M. Beratnya komputasi mengakibatkan delay process yang menurunkan akurasi sistem

Contribution Penulis mengajukan skema Subarray Beamforming Based Direction of Arrival (SBDOA) Estimation untuk mengatasi kekurangan dari algoritma yang ada. Skema ini berbeda dengan skema DoA berbasis subspace yaitu: SBDOA

melakukan estimasi arah kedatangan setelah interferensi dihilangkan dengan menggunakan beamforming, sedangkan DoA konvensional melakukan estimasi arah kedatangan hanya dari signal spatial signature tanpa melakukan penghilangan interferensi.

Dengan penghilangan interferensi ini maka SBDOA mampu mengestimasi jumlah sinyal datang yang lebih banyak dari jumlah antena pada array.

Method Penulis memulai skema yang ditawarkan

(2)

model beamforming dari masing-masing sub-array ini, diikuti dengan persamaan untuk Direction of Arrival estimationnya. Kedua skema ini (beamforming dan DoA) selanjutnya disimulasikan menggunakan komputer.

Result Penulis melakukan simulasi komputer

untuk membandingkan performa SBDOA yang ditawarkan dengan algoritma DoA konvensional (Capon, MUSIC, ESPRIT, SSBL, dan DEML) dengan kondisi 3 sinyal (pada arah 2, 0 dan -2 derajat) dan 2 interference (pada arah 4 dan -4 derajat). Hasil simulasi menunjukkan bahwa algoritma SBDOA dapat mengestimasi sinyal datang dan membuang interferensi, sedangkan algoritma lain tercampur antara sinyal dan interferensi.

Limitation 1. Walau meningkatkan kapasitas

estimasi dari jumlah sinyal yang datang, skema SBDOA bekerja dua kali, yaitu beamforming untuk menghilangkan interferensi dan DoA estimation.

2. SBDOA mengasumsikan a priori knowledge tentang sinyal datang, padahal pada berbagai kasus radar, a priori knowledge sinyal datang tidak diketahui.

2.

Jacek

Dmochowski

, Jacob Benesty, Senior Member, IEEE, and Sofiène Affes, Senior Member, IEEE| Direction of Arrival Estimation Using the Parameterized Spatial Correlation Matrix

Problem Pada bidang akustik, permasalahan

Direction of Arrival Estimation pada umumnya ditentukan dengan algoritma TDOA (time-differences-of-arrival).

Skema ini efektif dan banyak dikembangkan untuk keperluan praktis. Namun algoritma TDOA memiliki kelemahan utama yaitu memiliki performa yang buruk pada

lingkungan yang ber-noise khususnya pada lingkungan bergema (reverberasi)

(3)

Correlation. Oleh karena berbasis spektral spatial, algoritma ini dapat digunakan untuk mengurangi efek dari noise lingkungan dan efek dari

reverberasi ruangan.

Method Penulis memodelkan array microphone

penerima serta sinyal yang diterimanya dapat set persamaan matriks sinyal terima. Dengan asumsi jarak sumber cukup jauh, maka penulis memodelkan delay fasa antar sinyal terima pada microphone dalam fungsi cosinus. Selanjutnya matriks sinyal terima ini diolah untuk menghasilkan matriks covariance sinyal. Arah kedatangan sinyal diturunkan dari dari matriks covariance ini dengan mengalikannya dengan searching matriks W, dan arah sinyal ditentukan saat nilai w

memberikan hasil spektral yang tertinggi.

Result Penulis selanjutnya melakukan simulasi dari skema yang ditawarkan pada lingkungan percobaan sebagai fungsi dari : 1. Jumlah mikrofon dalam array, 2. lingkungan reverberasi (tanpa

reverbereasi, reverberasi sedang, dan reverberasi berat). Hasil simulasi menunjukkan bahwa skema yang

ditawarkan penulis efektif bahkan untuk jumlah mikrofon yang sedikit (3 buah), serta lingkungan reverberasi yang

moderat. Untuk reverberasi berat terjadi penurunan performa namun masih dalam rentang acceptable.

Limitation 1. Penulis belum membandingkan

kompleksitas skema yang

ditawarkan dengan skema TDOA 2. Penulis belum menyelidiki

efektifitas algoritma yang ditawarkan sebagai fungsi dari angle resolution dari sinyal yang datang.

3. Michael L. McCloud, Member, IEEE, and Louis L. Scharf, Fellow, IEEE | A New Subspace Identification Algorithm for High-Resolution DOA Estimation

(4)

masing-masing. Perlu suatu skema untuk menggabungkan algoritma yang ada menjadi suatu unified algoritma yang dapat menggabungkan keuntungan masing-masingnya dan mengurangi kelemahan dari masing-masingnya.

Contribution Penulis mengajukan skema SSMUSIC (Signal Subspace Scaled MUSIC) sebagai perbaikan dari algoritma MUSIC yang ada dengan melakukan penskalaan pada Signal Subspace sehingga hasil dari penskalaan ini memperbaiki resolusi algoritma MUSIC konvensional.

Method Penulis mengembangkan model

persamaan sinyal terima ke dalam dua persamaan masing-masing dengan orde 1 dan orde 2. Dari kedua persamaan ini, penulis menurunkan persamaan matriks covariance dalam bentuk termodifikasi (persamaan 7 dan 8). Dengan bentuk modifikasi ini penulis melakukan pendetailan penurunan matematik sehingga diperoleh spektrum DoA baru seperti pada Persamaan 18.

Result Simulasi komputer dilakukan untuk

menunjukkan kelebihan skema SSMUSIC dibanding MUSIC convensional. Simulasi dilakukan untuk membandingkan bias estimasi sebagai fungsi waktu dari SSMUSIC dan MUSIC. Hasil simulasi menunjukkan bahwa SSMUSIC lebih cepat (dengan bias/distorsi lebih kecil) dibandingkan dengan MUSIC

Limitation 1. Penulis belum menunjukkan

tambahan kompleksitas yang harus dibayar akibat penambahan skema modifikasi dari algoritma MUSIC konvensional

2. Kepekaan algoritma SSMUSIC terhadap derau dan tingkat korelasi antar sinyal belum disimulasikan

4. Petre STOICA, Arye NEHORAI | MUSIC, Maximum Likelihood, and Cramer-Rao Bound

Problem Algoritma untuk estimasi arah

(5)

yang paling populer adalah MUltiple SIgnal Classification (MUSIC) dan Maximum Likelyhood (ML). Walau pun semakin mature, performansi dari kedua algoritma ini belum diteliti dengan mendalam, termasuk seberapa dekat kedua algoritma ini dengan batas performa maksimum (yang dinyatakan dengan Cramer-Rao Bound).

Contribution Penulis melakukan investigasi

performansi dua algoritma populer DoA yaitu MUSIC dan ML yang belum pernah diteliti secara seksama. Sebagai

tambahan, penulis juga melakukan simulasi untuk menilai sejauh mana kedua algoritma ini berada dibandingkan dengan batas performa teoritis (Cramer-Rao Bound)

Method Penulis melakukan analisis performa menggunakan parameter efisiensi statistik. Cramer-Rao bound diturunkan secara matematis untuk permasalahan DoA ini. Dari penurunan ini disimpulkan sifat khusus dari CRP pada matrix covariance. Disamping performa MUSIC dan ML, penulis menurunkan juga keterkaitan matematis dan asumsi statistik dari kedua skema ini. Di akhir pembahasan, penulis melakukan studi numerik dari efisiensi statistik MUSIC untuk mencari arah kedatangan dari dua sinyal menggunakan Uniform Linear Array.

Result Penulis menilai efisiensi statistik dari algoritma MUSIC dengan

mendefinisikannya sebagai

perbandingan variansi dari algoritma MUSIC terhadap variansi Cramer-Rao Bound. Simulasi komputer dilakukan dengan membangkitkan dua sinyal dengan daya 1 dan koefisien korelasi sinyal divariasikan. Performa MUSIC diamati sebagai fungsi dari koefisien korelasi ini. Hasil simulasi menunjukkan bahwa skema MUSIC rentan terhadap sinyal yang berkorelasi tinggi. Simulasi untuk mengukur daya resolusi sudut sinyal dari algoritma dilakukan dengan parameter korelasi yang sama, hasilnya algoritma MUSIC ini memiliki daya resolusi yang tinggi untuk lingkungan yang berkorelasi maupun yang tidak.

Limitation 1. Penulis pada bagian analisis numerik hanya menilai performa algoritma MUSIC saja, tidak

menyertakan perfoma algoritm ML

(6)

lebih besar belum dilakukan.

The Statistical Performance of the MUSIC and

the Minimum-Norm Algorithms in Resolving

Plane Waves in Noise

| Mostafa Kaveh, Arthur J. Barabell

Problem Algoritma MUSIC dan algoritma

Minimum-Norm untuk keperluan Direction of Arrival Estimation bekerja dengan memanfaatkan eigen-value-decomposition dari matriks covariance. Kedua skema ini bekerja baik jika matriks covariance diperoleh dari pengukuran yang tidak terkena noise serta panjang pengamatan yang tidak berhingga. Pada kondisi panjang sinyal berhingga, serta lingkungan yang bernoise, kedua skema ini mengalami penurunan performansi. Aspek

penurunan performansi terhadap finite sample maupun noise dari kedua algoritma ini sayangnya banyak diteliti oleh periset-periset yang ada.

Contribution Paper ini berkontribusi terhadap analisis performansi algoritma berbasis eigen value decomposition dalam lingkungan finite sample dan noisy environment. Method Penulis mengambil pendekatan teoritis

terhadap permasalahan dengan memodelkan sinyal, noise, dan array secara matematis, selanjutnya metode MUSIC dan Minimum-Norm dibahas. Kemudian penulis menurunkan

aproksimasi orde satu terhadap mean dan varians dari MUSIC. Penulis akhirnya menyatakan bias/distorsi dari MUSIC untuk memperoleh ambang resolusi dari algoritma ini. Skema simulasi Monte Carlo dilakukan untuk memperoleh nilai kuantitatif dari performa algoritma. Result Penulis memverifikasi hasil teori dengan

(7)

diujicobakan. Parameter performansi yang digunakan adalah kemampuan resolusi dan lingkungan bernoise. Hasil simulasi bersesuaian dengan teori. Dari sisi performansi, skema Minimum Norm memiliki ketahanan noise yang lebih baik dari pada skema MUSIC. Pada nilai di atas dan di bawah nilai ambang, performa MUSIC dan Minimum Norm memiliki performansi yang hampir sama, baik daya resolusi maupun distorsi

Limitation 1. Skema kedua algoritma ini

belum diujicobakan pada sinyal yang memiliki tingkat korelasi yang beragam

2. Belum ada informasi terhadap daya resolusi array antena

terhadap jumlah elemen antena 2. Sistem yang dibandingkan hanya untuk sinyal narrowband frequency, belum sinyal

Referensi

Dokumen terkait

Sedangkan untuk hasil wawancara yang penulis lakukan pada 3 laki-laki yang berstatus sebagai predana di Desa Taman Kecamatan Abiansemal menyatakan bahwa harta benda yang

Menurut penelitian yang dilakukan oleh ( Hendarso, 2006 ) dan menurut Adzizah dan Harjono (2006) bahwa Contract Relax Stretching dapat mengaktifkan motor unit yang ada

Dari hasil pengamatan angket, minat siswa terhadap model pembelajaran NHT sangat tinggi, secara tertulis dari 15 pertanyaan yang diberikan pada skhir siklus II diperoleh

Pengolahan data dilakukan secara komputerisasi dengan proses editing, dan skoring SGRQ pada pasien penyakit paru obstruktif kronik yang menjalani rawat jalan di RSUD

Hasil penelitian menunjukan 12 ibu melahirkan bayi dengan berat lebih yaitu sebesar 9 (7,3%) mengalami derajat 2, dan 3 ibu mengalami ruptur derajat 3 (2,4%). Dengan kekuatan

Dalam kasus ini penulis akan melakukan proses pengumpulan informasi ( Information Gathering ) dari website scripti.ukdw.ac.id yang menjadi studi kasus untuk melancarkan

(3) Ekspor dan/atau impor Sumber Energi Baru sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan oleh Badan Usaha yang telah memenuhi Perizinan Berusaha dari

Penelitian Kusumaningtyas (2013) dengan judul Analisis Perbedaan Biaya Riil Rumah Sakit dengan tarif INA- CBG’s untuk Kasus Persalinan dengan Sectio Caesaria