• Tidak ada hasil yang ditemukan

EPISODE O2 PENGERTIAN TANNAS (INDONESIA)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "EPISODE O2 PENGERTIAN TANNAS (INDONESIA)"

Copied!
46
0
0

Teks penuh

(1)

EPISODE O2

(2)

ETIMOLOGIS KETAHANAN NASIONAL

Berasal dari kata tahan, yang berarti:

tahan penderitaan, tabah, kuat,

dapat menguasai diri, tidak kenal

menyerah

Ketahanan Nasional, bermakna:

(3)

LATAR BELAKANG TANNAS

INDONESIA

Ketahanan  Nasional sebagai suatu istilah

baru  dikenal dan dipergunakan kira-kira

pada awal tahun 1960-an

Oleh siapa dan instansi mana yang pertama

 kali menemukan dan mempergunakan

istilah tersebut belum diketahui secara pasti

Sekitar awal tahun l962 ada usaha-usaha

untuk mengembangkan pola gagasan

Ketahanan Nasional  tersebut,  terutama

 oleh  Panitia Pendirian Lembaga

(4)

Sejak itulah,  pada saat Lemhannas diresmikan

pada tahun 1965, maka lembaga ini selalu berusaha mempopulerkan dan

menyempurnakan konsepsi Ketahan Nasional

Sampai saat ini  telah dihasilkan empat buah

konsepsi pokok  Ketahanan Nasional, antara lain : Konsepsi tahun 1968, Konsepsi tahun 1969, Konsepsi tahun 1972 (yang dipakai

sampai sekarang), Konsepsi Pidato Kenegaraan Presiden Suharto tanggal l6 Agustus l975

Pada hakekatnya konsepsi Ketahanan Nasional

(5)

DEFINISI KETAHANAN

NASIONAL

Merupakan  kondisi  dinamis   suatu bangsa,

berisi keuletan dan ketangguhan, yang

mengandung kemampuan mengembangkan

kekuatan  nasional, didalam menghadapi

dan mengatasi segala tantangan, ancaman,

hambatan dan gangguan, baik yang datang

dari luar maupun dari dalam, yang langsung

maupun tidak langsung membahayakan

 integritas, identitas, kelangsungan  hidup

bangsa dan negara serta perjuangan

(6)

ISTILAH PENTING

Kondisi dinamis

Keuletan, ketangguhan, daya tahanKemampuan

Kekuatan nasional

Tantangan, Ancaman,Hambatan, dan Gangguan.Yang datang dari luar maupun dari dalam.

Yang langsung maupun tidak langsung.Integritas

Identitas.

Kelangsungan hidup bangsa dan negara.

(7)

CATATAN :

Dalam kontek (pembinaan) hubungan luar

negeri, istilah Ketahanan Nasional oleh

Departemen Hankam lebih cenderung

diterjemahkan dalam bahasa Inggris

 "

National Resilience

" karena dianggap

memiliki pengertian yang dinamis, aktif,

dan pro-aktif; daripada menggunakan

istilah “

National Defence, National

Resistence, atau National Endurance

” yang

cenderung bersifat pasif, statis, dan

(8)

PENGERTIAN

(9)

KONDISI DINAMIS

Merupakan kondisi yang selalu

berubah-ubah sesuai dengan

perkembangan waktu, gerak dan

ruang, feksibel dan tidak statis

Secara operasional pengertian

 kondisi dinamis suatu bangsa

merupakan bentuk-bentuk

(10)

KETANGGUHAN

merupakan

kekuatan/kemampuan yang

(11)

KEULETAN

merupakan usaha yang terus

(12)

KEMAMPUAN

Merupakan produk atau hasil

dari pengujian, percobaan,

dan pengalaman

(13)

KEKUATAN NASIONAL

Merupakan komponen Astagatra

yakni terdiri dari Trigatra (aspek

 alamiah), yakni: lokasi dan posisi

geograf, Kekayaan alam,

Kemampuan penduduk; Dan

Pancagatra (aspek kemasyarakatan),

yakni: Ideologi, Politik, Ekonomi,

(14)

IDENTITAS

Merupakan ciri khas suatu negara

dilihat secara keseluruhan (holistik),

yaitu negara yang dibatasi oleh

wilayah, penduduk, sejarah,

(15)

INTEGRITAS

Merupakan kesatuan yang

menyeluruh dalam kehidupan

nasional suatu bangsa, baik

(16)

TANTANGAN

Merupakan hal atau usaha yang

bertujuan untuk menggugah

kemampuan (

capabelity

)

(17)

ANCAMAN

Merupakan hal atau usaha yang

bersifat mengubah atau

merombak kebijaksanaan dan

dilakukan secara konsepsional,

kriminal, serta politis

(18)

HAMBATAN

Merupakan hal atau usaha yang

berasal dari diri sendiri yang

bersifat atau bertujuan

melemahkan atau menghalangi

secara tidak konsepsional

(19)

GANGGUAN

Merupakan hal atau usaha yang

berasal dari luar yang bersifat

atau bertujuan melemahkan atau

menghalang-halangi secara tidak

konsepsional

(20)

SKEMA KETAHANAN NASIONAL

KONDISI DINAMIS/ KONSTRUKTIF KEULETAN DAN KETANGGUH AN LAWAN KEMAMPUAN MENGEMBANGK AN KEKUATAN NASIONAL TANTANGAN ANCAMAN HAMBATAN GANGGUAN MEMBAHAYAKAN: -INTEGRITAS - IDENTITAS

-KELANGSUNGAN HIDUP -PERJUANGAN DALAM -MENGEJAR

TERCAPAINYA

TUJUAN NASIONAL

(21)

METODE DAN BENTUK-BENTUK

ATHG

DARI LUAR : Invasi, Infltrasi (penyusupan)DARI DALAM: Agitasi (adu domba), Makar,

Penetrasi budaya dan ideologi, subversi, sabotase

DARI LUAR DAN DALAM: Terorisme, Pengacau

Keamanan, Organisasi Tanpa Bentuk (OTB)

METODE: Langsung (direct methode) maupun

Tidak Langsung (indirect methode) secara

(22)
(23)

UNSUR DASAR TANNAS

1. Unsur Wadah (

Contour

) yaitu

Geograf atau wilayah.

2. Unsur Isi (

Content

) yaitu Demograf

atau penduduk.

3. Unsur Tata Laku (

Conduct

) yaitu

kondisi sosial yang dinamis

(24)

CATATAN :

Sebagai  komponen unsur dasar, maka

Ketahanan Nasional harus  dibina secara

terus menerus yang disebut sebagai strategi

"Tata Bina Nasional/Sistem Manajemen

 Nasional“ dalam upaya mencapai tujuan

menciptakan masyarakat sejahtera

(25)

SIFAT-SIFAT

(26)

SIFAT-SIFAT TANNAS

1. Manunggal

2. Mawas Kedalam

3. Berkewibawaan dan memiliki daya pencegah

(

deterrent)

4. Berubah menurut waktu.

5. Tidak membenarkan sikap adu kekuasaan

dan adu kekuatan.

6. Percaya pada diri sendiri (

self confdence

).

7. Tidak bergantung pada pihak lain (

self

(27)

HAKEKAT TANNAS

Adalah  kemampuan dan ketangguhan suatu  untuk dapat

menjamin kelangsungan hidupnya menuju kejayaan dan kebanggaan bangsa dan negara. Oleh karena itu agar pembangunan  nasional dapat berjalan dengan lancar, efektif dan  efesien, maka perlu dihindarkan dan dicegah  sedini mungkin  berbagai  bentuk ATHG baik yang

 datangnya  dari dalam negeri maupun yang berasal dari luar negeri.

Berhasilnya pembangunan nasional akan dapat

meningkatkan Ketahanan Nasional; Dan Ketahanan Nasional yang  tangguh akan dapat mendorong dan memotivasi keberhasilan pembangunan nasional  

(28)

TOLOK UKUR

(29)

ASUMSI DASAR TOLOK UKUR

TANNAS

1. Proses pembangunan nasional

merupakan proses yang terus  berlanjut

 dengan berbagai kendala  ATHG  yang

dihadapi,  sehingga masih banyak hal

yang perlu  dipikirkan secara strategis

dan disempurnakan

2. Pembangunan nasional yang berhasil

diharapkan akan dapat meningkatkan

kondisi ketahanan nasional, dan kondisi

ketahanan nasional yang tangguh dan

ulet diharapkan akan memberikan

(30)

3. Permasalahan pembangunan yang sering

muncul kepermukaan pada hakekatnya adalah apa dan bagaimana perkiraan tentang

perkembangan Astagatra yang menyangkut potensi alamiah dan potensi kemasyarakatan dimasa kini dan dimasa yang akan datang

dalam menjawab tantangan jaman dan

tantangan lingkungan perkembangan jaman yang semakin maju dan terus mengalami

perubahan cepat.

(31)

4. Hakekat ketahanan nasional adalah sebagai suatu kondisi dinamis bangsa Indonesia berisi keuletan dan ketangguhan sebagai cerminan dari kemampuan bangsa dalam

mengembangkan dan meningkatkan kekuatan nasionalnya. Kondisi dinamis tersebut

pencapaiannya terus selalu diupayakan melalui berbagai cara pengaturan dan penyelenggaraan kesejahteraan (prosperity) dan keamanan

(32)

5. Kesejahteraan yang hendak dicapai dalam

ketahanan nasional digambarkan sebagai suatu kemampuan bangsa untuk menumbuhkan

serta mengembangkan seperangkat nilai nasionalnya guna mewujudkan kemakmuran yang adil dan merata. Sedangkan Keamanan yang hendak diwujudkan merupakan

kemampuan bangsa dalam upaya melindungi seperangkat nilai-nilai nasionalnya terhadap segala macam ancaman internal maupun

(33)

6. Ketahanan nasional dalam realitanya bersift "Kibernetik" dalam pengertian mempunyai kemampuan adaptasi untuk selalu

mengadakan penyesuaian diri dan sekaligus merupakan fungsi dari lingkungan

(Enveronment), Ruang (Space) , waktu (Time), dan gerak (Motion). Oleh karena itu, ketahanan nasional suatu bangsa tidak selamanya bersifat tetap, melainkan selalu mengalami fuktuasi

(34)

7. Antara Trigatra dan Pancagatra dalam Ketahanan nasional memiliki hubungan timbal balik yang

sangat erat, saling ketergantungan didalam seluruh aspek kehidupan nasional. Demikian pula antar

gatra/didalam gatra itu sendiri juga memiliki hubungan timbal balik, saling ketergantungan (interdependency) secara erat yang merupakan suatu kesatuan utuh dan serasi (integralistik).

Dengan kata lain, Ketahanan nasional adalah suatu pengertian holistik, dimana kelemahan satu gatra akan dapat mengakibatkan kelemahan gatra lainnya dan mempengaruhi totalitas konfgurasi dan kondisi ketahanan nasional secara keseluruhan

(35)

LANDASAN PEMIKIRAN

MODEL PENGUKURAN

(36)

LANDASAN PEMIKIRAN MODEL

PENGUKURAN KONDISI TANNAS

1. Ketahanan nasional terdiri atas

unsur-unsur phisik maupun non

phisik (abstrak)

2. Untuk mengukur kondisi ketahanan

nasional  diperlukan penjabaran

Astagatra menjadi unsur-unsur yang

dominan sampai pada tingkatan

(37)

3. Penjabaran Astagatra menjadi

unsur-unsur dominan kemudian menjadi

parameter dan subparameter,

dipedomani oleh Pancasila,UUD 1945

dan cara pandang wawasan nusantara

serta sasaran dan tujuan pembangunan

yang hendak dicapai melalui proses

(38)

4. Untuk menetapkan atau mengukur tingkatan kondisi suatu parameter kualitatif tertentu perlu konsensus oleh  para ahli pada

bidangnya  masing-masing. Sedangkan  untuk  mengukur tingkatan  kondisi suatu sub-parameter kuantitatif tertentu dapat

dipergunakan rumus-rumus  yang berlaku

pada disiplin ilmu  masing-masing. Disamping itu pengukuran kondisi ketahanan nasional

(39)

5. Bertitik tolak dari rumusan Ketahanan nasional sebagai integrasi dari kondisi dinamis tiap-tiap gatra, maka model yang dianggap memadai untuk menggambarkan kondisi ketahanan nasional adalah fungsi integral dari fungsi-fungsi ketahanan nasional (Kondisi Tannas = keseluruhan sebagai fungsi Tannas). Untuk menggambarkan hubungan antar gatra dan keterkaitannya serta peranan masing-masing gatra terhadap konfgurasi Astagatra, maka

(40)

KRITERIA TOLOK UKUR TANNAS

I. Ratio Kesejahteraan dan Keamanan :

- Sama besar untuk kesejahteraan maupun keamanan (ratio ideal).

- Lebih besar kepada kesejahteraan daripada keamanan. - Lebih besar kepada keamanan daripada kesejahteraan.  

II.Kekuatan  Nasional  diukur  dari  Ratio  Keuletan/ ketangguhan dengan hakekat ATHG.

- Lebih besar kepada Keuletan/ketangguhan daripada hakekat ATHG (kondisi ideal= positif).

- Lebih besar kepada hakekat ATHG daripada keuletan/ ketangguhan (kondisi negatif).

- Sama besar untuk keuletan/ketangguhan maupun hakekat ATHG (kondisi statis).

(41)

TAHAPAN STRATEGI PEMBINAAN

TANNAS

Oleh karena Ketahanan Nasional merupakan

kekuatan nyata dan  efektif, maka perlu

dilakukan tahapan pembinaan melalui

jenjang Piramida Ketahanan Nasional :

1.  Ketahanan pribadi manusia Indonesia (ini

basic).

2. Ketahanan keluarga/rumah tangga.

3. Ketahanan lingkungan masyarakat/desa

4. Ketahanan daerah/lokal,dan

(42)

DIMENSI/PERSPEKTIF

TANNAS

l. Secara Konstitusional : Merupakan kondisi

dinamis yang merupakan integrasi dan kondisi dari setiap aspek kehidupan bangsa dan negara, yang pada hakekatnya merupakan kemampuan dan

ketangguhan suatu bangsa untuk menjamin

kelangsungan hidupnya menuju kejayaan bangsa dan negara. Dengan demikian berhasilnya

pembangunan nasional akan meningkatkan

Ketahanan Nasional. Dan Ketahanan Nasional yang tangguh akan lebih mendorong proses daripada

(43)

II. Secara Politik Hukum : Konsepsi Ketahanan Nasional Indonesia pada hakekatnya merupakan konsepsi pengaturan dan penyelenggaraan

kesejahteraan dan keamanan yang tata tentrem karta raharja di dalam kehidupan nasional yang berdasar Pancasila dan UUD l945. Hasil upaya dalam bidang kesejahteraan nasional menciptakan suasana

kehidupan yang kertaraharja, disertai hasil upaya yang serasi dalam bidang keamanan nasional yang menciptakan suasana lingkungan yang tata tentrem, memberikan kemampuan kepada bangsa Indonesia untuk dapat memelihara kelangsungan hidup di

(44)

III. Secara Operasional/Pelaksanaan (Berdasarkan rumusan Lembaga Pertahanan Nasional) : Ketahanan Nasional Indonesia merupakan kondisi dinamis bangsa Indonesia yang berisi keuletan dan ketangguhan,yang mengandung kemampuan mengembangkan kekuatan nasional di dalam menghadapi dan mengatasi segala tantangan, ancaman, hambatan, serta gangguan, baik yang datang dari luar maupun dari dalam yang

langsung maupun tidak langsung membahayakan

integritas, identitas, kelangsungan hidup bangsa dan negara Indonesia yang berdasarkan Pancasila serta perjuangan mengejar tujuan perjuangan nasional

(45)

SUBSTANSI KAJIAN

TEORI TANNAS

1. Proses Ketahanan Nasional

2. Unsur dan sifat Ketahanan Nasional

3. Ketahanan Nasional sebagai alat/cara penaggulangan ATHG 4. Ketahanan Nasional sebagai kondisi dinamis yang merupakan

akibat/resultante dari interaksi dua  komponen pokok, yakni  Keuletan,Ketangguhan,Kemampuan dan Kekuatan (K.4) yang berinterkasi dengan Ancaman, Tantangan,Hambatan dan Gangguan (ATHG)

5. Ketahanan Nasional sebagai konsepsi pengaturan dan penyelenggaraan negara

6. Ketahanan Nasional sebagai metode menyatu menyeluruh (integral comprehensif approach)

(46)

Referensi

Dokumen terkait

Apakah Pertumbuhan Ekonomi secara parsial memiliki pengaruh positif yang. signifikan terhadap ROA pada Bank

The research was conducted at the eleventh grade of SMKIT Smart Informatika Surakarta Second Semester of Academic Year 2013/2014. Data were taken from: 1)

dengan 5, karena bil masih <= 5, maka bisa kita tuliskan while (true).  Berarti perulangan masih

Catur Karya Sentosa dari beberapa perusahaan yang tentunya karena memiliki masalah di tahun 2009 dan 2010 saja karyawan mereka yang dikembalikan oleh

Hasil analisis spasial peubah kimia tanah yang secara rinci dikelompokkan menurut peubah yang mewakili tingkat kemasaman dan kesuburan tanah menunjukkan bahwa hamparan tambak

Berdasarkan data persen pertambahan bobot ikan, maka diperoleh kandungan lisin optimum dalam pakan untuk pertumbuhan benih kerapu sunu adalah 2,84% (Gambar 1) atau setara dengan

INTERNALISASI NILAI - NILAI MULTIKULTURAL MELALUI PEMBELAJARAN IPS DALAM MENUMBUHKAN SIKAP MULTIKULTURAL PADA SISWA.. Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |

Berdasarkan uraian kutipan di atas, bila dihubungkan dengan kondisi sosial suku Tolaki, dapat dimaknai bahwa cerita tersebut menggambarkan pandangan hidup suku Tolaki