Informasi Dokumen
- Penulis:
- Wahono Widodo
- Fida Rachmadiarti
- Siti Nurul Hidayati
- Pengajar:
- Herawati Susilo
- Ana Ratna Wulan
- Dadan Rosana
- Eny Ratnaningsih
- Maria Paristiowati
- I Made Padri
- Ahmad Mudzakir
- Sekolah: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
- Mata Pelajaran: Ilmu Pengetahuan Alam
- Topik: 6 Kelas VII IPA BS Sem 2
- Tipe: buku siswa
- Tahun: 2016
- Kota: Jakarta
Ringkasan Dokumen
I. Sistem Organisasi Kehidupan
Bab ini membahas organisasi kehidupan mulai dari tingkat sel hingga organisme. Diawali dengan pengenalan sel sebagai unit struktural dan fungsional terkecil kehidupan, dijelaskan perbedaan sel prokariotik dan eukariotik beserta contohnya. Bagian ini memiliki nilai akademis tinggi karena membangun pemahaman dasar tentang biologi sel dan aplikasinya dalam berbagai bidang seperti bioteknologi dan kedokteran. Secara pedagogis, kegiatan praktikum pengamatan sel tumbuhan dan hewan dengan mikroskop sangat efektif untuk memperkuat pemahaman konseptual siswa. Selanjutnya, bab ini menjelaskan jaringan sebagai kumpulan sel dengan fungsi dan bentuk yang sama, lalu organ sebagai kumpulan jaringan yang menjalankan fungsi spesifik, dan akhirnya sistem organ sebagai kerjasama antar organ. Bagian ini menekankan pentingnya kerja sama antar struktur dalam menjaga kelangsungan hidup organisme. Penggunaan model torso manusia sebagai alat bantu pembelajaran dinilai efektif untuk memahami sistem organ.
1.1 Sel sebagai Unit Struktural dan Fungsional Kehidupan
Bagian ini menjelaskan sel prokariotik dan eukariotik, perbedaannya, dan contohnya. Kegiatan praktikum mengamati sel tumbuhan (menggunakan Rhoeo discolor) dan sel hewan (epitel pipi) dengan mikroskop menunjukkan penerapan metode ilmiah dan penguatan pemahaman visual. Perbedaan struktur sel tumbuhan dan hewan dibahas secara rinci, termasuk fungsi masing-masing organel sel. Pentingnya memahami ukuran sel dan implikasinya terhadap luas permukaan dan volume sel juga dijelaskan. Nilai akademis terletak pada pengenalan dasar biologi sel dan aplikasi pedagogisnya melalui kegiatan praktikum yang mengembangkan keterampilan observasi dan analisis data siswa.
1.2 Jaringan-Jaringan pada Hewan dan Tumbuhan
Bab ini menjelaskan jaringan sebagai kumpulan sel dengan fungsi serupa. Praktikum mengamati jaringan tumbuhan dan hewan menggunakan mikroskop memperkuat pemahaman konseptual. Perbedaan dan persamaan struktur jaringan tumbuhan dan hewan dibahas. Nilai akademis terletak pada pemahaman tentang organisasi kehidupan tingkat jaringan, dan penerapan pedagogisnya dengan kegiatan praktikum yang menekankan keterampilan mikroskopi dan analisis visual. Perbedaan dan kesamaan jaringan tumbuhan dan hewan dikaji secara komparatif, sehingga meningkatkan kemampuan berpikir kritis siswa.
1.3 Organ-Organ pada Hewan dan Tumbuhan
Bagian ini menjelaskan organ sebagai kumpulan jaringan yang bekerja sama. Praktikum mengamati organ tumbuhan (Pacar Air) memberikan pengalaman belajar langsung. Tabel yang mencantumkan gambar dan fungsi organ tumbuhan mempermudah pemahaman. Nilai akademisnya terletak pada pemahaman organisasi kehidupan tingkat organ. Kegiatan observasi dan penelusuran gambar organ tumbuhan melatih kemampuan identifikasi dan analisis siswa. Integrasi antara teori dan praktik diwujudkan dalam kegiatan praktikum dan analisis data pengamatan.
1.4 Sistem Organ dan Organisme
Bagian ini menjelaskan sistem organ sebagai kerjasama antar organ dan organisme sebagai kesatuan sistem organ. Praktikum menggunakan torso manusia untuk mengidentifikasi sistem organ dan fungsinya. Tabel sistem organ manusia disertai gambar membantu pemahaman. Nilai akademisnya terletak pada pemahaman organisasi kehidupan tingkat organisme. Praktikum dengan torso manusia melatih kemampuan observasi dan pemahaman hubungan antar sistem organ. Pembahasan tentang organisme bersel satu dan multiseluler memperluas wawasan siswa dan mendorong kemampuan berpikir komparatif.
II. Interaksi Makhluk Hidup dengan Lingkungan
Bab ini membahas interaksi makhluk hidup dengan lingkungannya, meliputi pengertian lingkungan, komponen biotik dan abiotik, interaksi dalam ekosistem (rantai makanan, jaring-jaring makanan, piramida makanan, dan simbiosis), serta pengaruh interaksi manusia terhadap ekosistem. Bab ini memiliki nilai akademis yang tinggi karena mengkaji konsep-konsep dasar ekologi dan aplikasinya dalam memahami keseimbangan alam. Secara pedagogis, kegiatan praktikum pembuatan ekosistem buatan dalam botol dan pengamatan ekosistem di lingkungan sekitar sekolah membantu siswa memahami konsep ekologi secara langsung. Simulasi saling ketergantungan antar komponen ekosistem juga memberikan pengalaman belajar yang interaktif dan bermakna.
2.1 Pengertian Lingkungan
Bagian ini menjelaskan pengertian lingkungan dan komponennya (biotik dan abiotik). Praktikum pembuatan ekosistem buatan dalam botol memberikan pengalaman langsung tentang interaksi antara komponen biotik dan abiotik. Nilai akademisnya terletak pada pemahaman konsep lingkungan dan aplikasinya dalam pengelolaan lingkungan. Kegiatan praktikum membantu siswa memahami konsep ekosistem secara langsung dan mengembangkan keterampilan eksperimen ilmiah.
2.2 Hal-hal yang Ditemukan dalam Suatu Lingkungan
Bagian ini menjelaskan habitat dan interaksi antara makhluk hidup dan tak hidup di dalamnya. Pengamatan ekosistem di lingkungan sekolah melatih siswa mengamati dan mendata komponen biotik dan abiotik. Nilai akademisnya terletak pada pemahaman tentang keanekaragaman hayati dan aplikasi pedagogisnya melalui kegiatan pengamatan lapangan yang mengembangkan keterampilan observasi dan kemampuan kerja kelompok.
2.3 Interaksi dalam Ekosistem Membentuk Suatu Pola
Bagian ini menjelaskan interaksi antar makhluk hidup melalui rantai makanan, jaring-jaring makanan, piramida makanan, dan simbiosis (mutualisme, komensalisme, parasitisme). Gambar-gambar dan contoh yang diberikan memperjelas konsep. Nilai akademisnya terletak pada pemahaman konsep dasar ekologi. Penggunaan gambar dan contoh yang beragam mempermudah pemahaman konsep yang kompleks. Pemahaman tentang rantai makanan, jaring-jaring makanan, dan piramida makanan serta berbagai jenis simbiosis memberikan dasar pengetahuan ekologi yang kuat pada siswa.
2.4 Pola Interaksi Manusia Memengaruhi Ekosistem
Bagian ini membahas pengaruh aktivitas manusia terhadap keseimbangan ekosistem. Praktikum mengamati ikan dalam air bersih dan tercemar menunjukkan dampak polusi. Nilai akademisnya terletak pada pemahaman dampak aktivitas manusia terhadap lingkungan. Praktikum mengamati pengaruh polusi terhadap ikan memberikan pengalaman langsung dan mendorong siswa untuk berpikir kritis tentang isu lingkungan.
Referensi Dokumen
- IPA dan Pembelajarannnya ( Dr.Dadan Rosana, M.Si. )
- Science 1 : in Biology Aspect ( Dr.Dadan Rosana, M.Si. )
- Teaching and Learning in Science Education ( Dr.Dadan Rosana, M.Si. )
- Kimia Anorganik 2 (PEKI-4309): Modul ( Dr. rer. nat. Ahmad Mudzakir, M.Si. )
- Pembelajaran Kimia Sekolah: Modul ( Dr. rer. nat. Ahmad Mudzakir, M.Si. )
- Karakterisasi Material: Prinsip dan Aplikasi dalam Penelitian Kimia ( Dr. rer. nat. Ahmad Mudzakir, M.Si. )
- Modul Diklat Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan (PKB) Guru Kimia Bidang Agribisnis dan Agroteknologi Grade 1-3 ( Dr. rer. nat. Ahmad Mudzakir, M.Si. )