• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Profil Tempat Penelitian - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Home Visit untuk Meningkatkan Partisipasi Orang Tua Siswa di SDN Kedawung Kecamatan Kandangan Temanggung

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Profil Tempat Penelitian - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Home Visit untuk Meningkatkan Partisipasi Orang Tua Siswa di SDN Kedawung Kecamatan Kandangan Temanggung"

Copied!
37
0
0

Teks penuh

(1)

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Profil Tempat Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Kedawung. Sebagai gambaran umum sekolah ini berada di Dusun Sebagai gambaran umum sekolah ini berada di Dusun Sidono yang merupakan salah satu dari empat dusun dari Desa Kedawung. Kondisi sarana prasarana terdiri dari 3 gedung. Gedung 1 untuk kelas 1 dan 2, Gedung 2 untuk Kantor Guru, UKS dan rumah Penjaga, dan gedung 3 untuk ruang kelas 3-6. Lokasi sekolah dibangun menyesuaikan dengan kondisi tanah yang berbukit sehingga dibuat menjadi dua trap. Trap bagian atas untuk gedung 1dan 2, untuk trap bawah gedung 3.

Disamping dilaksanakan di SD Negeri Kedawung penelitian ini juga melibatkan warga masyarakat Desa penelitian ini juga melibatkan warga masyarakat Desa Kedawung khususnya orang tua murid yang bertempat tinggal tersebar di empat dusun di seluruh Desa Kedawung, yaitu Dusun Sirandu, Sidono, Kedawung, dan Sigeblog. Gambaran umum Desa Kedawung adalah merupakan Desa paling utara dari Kecamatan Kandangan dan juga Kabupaten Temanggung. Sebelah Utara berbatasan dengan Kabupaten Kendal, Sebelah Timur berbatasan dengan Kabupaten Semarang. Secara khusus mengenai lokasi penelitian akan diuraikan di bawah ini 4.1.1 Visi SD Negeri Kedawung

(2)

4.1.2 Misi SD Negeri Kedawung

1 Melaksanakan strategi paikem (pembelajaran aktif inovatif, kreatif, dan menyenangkan); 2. Menumbuhkembangkan kehidupan beragama di

sekolah; sekolah;

3. Memberdayakan dan menjaga hubungan yang harmonis dengan seluruh stake holders;

4. Memupuk disiplin, kreatif, inovatif dan responsif;

5. Membina budi pekerti luhur dan mengembang- kan budaya bangsa;

6. Melaksanakan manajemen berbasis sekolah. 4.1.3 Tujuan Sekolah

1. Siswa beriman dan beraqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berakhakul karimah;

2. Warga sekolah yang memiliki kesehatan 2. Warga sekolah yang memiliki kesehatan

jasma-ni dan rohajasma-ni;

3. Lulusan yang kompetitif dan memiliki kompetensi untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi;

4. Terwujudnya sekolah sebagai pusat pengembangan kreatifitas siswa;

5. Siswa memiliki dasar-dasar pengetahuan kemampuan, dan ketrampilan untuk melanjutkan pendidikan pada jenjang yang lebih tinggi;

6. Siswa mengenal dan mencintai bangsa, 6. Siswa mengenal dan mencintai bangsa,

masyarakat, dan kebudayaannya;

(3)

mengembangkan diri secara optimal dan berkesi

nambungan;

8. Terwujudnya peran serta masyarakat

terhadapkeberadaan sekolah dalam rangka

peningkatan mutu sumber daya manusia.

4.1.4 Keadaan Khusus Desa Kedawung

Desa Kedawung adalah salah satu desa dari 20 desa di Kecamatan Kandangan. Secara geografis berada di ujung utara Kecamatan Kandangan. Dengan topografi daerah perbukitan. Merupakan daerah pinggiran hutan sehingga sebagian besar penduduknya bermata pencaharian sebagai petani perkebunan dan sebagian kecil sebagai petani lahan basah (sawah). Jarak dari pusat kota Kecamatan 16 km, sedangkan dari pusat kota Kabupaten 30 km.

4.2 Subyek Penelitian

Sasaran penelitian ini adalah diprioritaskan pada orang tua siswa, karena sesuai dengan judul home visit

(4)

4.2.1 Orang Tua Siswa

Untuk mengetahui secara jelas kondisi nyata keadaan orang tua murid SD Negeri Kedawung, maka penulis memaparkan dari dua segi yaitu dari segi pendidikan dan pekerjaan. Hal ini penulis pilih karena dua hal tersebut mempunyai pengaruh terhadap kesadaran dan partisipasi orang tua terhadap pendidikan. Agar lebih jelas penulis sampaikan di bawah ini.

Tabel 4

Pendidikan dan Pekerjaan orang tua siswa

(Sumber : Daftar kelas)

Orang tua dari siswa/siswi

Kelas

Pendidikan Pekerjaan

Jml

SD SMP SMA/SLT A

Buruh Tani PNS/TNI/

POLRI

I 9 3 1 1 12 - 13

II 10 4 - 3 11 - 14

III 13 1 - 1 13 - 14

Memperhatikan tabel tersebut dapat kita lihat bahwa sebagian besar orang tua siswa berpendidikan Sekolah Dasar, dan banyak bermata pencaharian sebagai petani. Bagi peneliti merupakan masukan berharga dalam hal sumber daya manusia, termasuk bagaimana menyikapi secara proposional terhadap sikap sebagian besar orang tua siswa dalam hal pendidikan.

III 13 1 - 1 13 - 14

IV 10 1 - 2 9 - 11

V 12 2 - - 14 - 14

VI 14 - - - 14 - 14

Jumlah 68 11 1 7 73 - 80

tua siswa dalam hal pendidikan. 4.2.3 Keadaan Siswa

(5)

siswa. Penyebabnya adalah jumlah penduduk Desa

Kedawung yang relatif sedikit, dari 4 dusun jumlah kepala

keluarga sebanyak 222. Dari jumlah tersebut maka input

siswa SD Negeri kedawung tidak banyak. Sebagai

gambaran nyata peneliti sajikan tabel di bawah ini.

Tabel 5

Keadaan siswa tahun pelajaran 2014/2015 Keadaan siswa tahun pelajaran 2014/2015 (Sumber: Data dinding)

Kelas Rombel

Jenis Kelamin

Jumlah

L P

I 1 7 6 13

II 1 10 4 14

III 1 9 5 14

IV 1 7 4 11

V 1 3 11 14

VI 1 7 7 14

4.2.4 Keadaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Keadaan Pendidik dan tenaga kependidikan penulis paparkan untuk memberi data tambahan pada penelitian ini, sehingga diharapkan bisa sebagai data pembanding. Karena dengan semakin lengkap data diharapkan obyektifitas hasil penelitian ini akan lebih terjamin. Memperhatikan data tersebut jumlah seluruh guru dan tenaga kependidikan adalah 10 orang. Apabila dibandingkan dengan jumlah siswa SD N Kedawung

VI 1 7 7 14

Jumlah 6 43 37 80

(6)

Sementara penjaga yang berstatus Wiyata Bakti

berpendidikan setingkat SLTA. Agar lebih jelas penulis

sampaikan tabel seperti di bawah ini.

Tabel 6

Keadaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan SD Negeri Kedawung Tahun 2014/2015

(Sumber data: Laporan Bulan) (Sumber data: Laporan Bulan)

NO Nama Pegawai

S.Pd 19650311986081002 L

Temanggung

12-03-1965 SGO .85 S-I 2010

2 Subadi,, S.Pd 196209171991011002 1991021002 L

Temanggung

17-09-1962 SPG 83 S1 2015

3 Mongin,S.Pd.I 19781119201001105 L Blora

19-11-1978

4 Afif Sodikin.S.Pd 19850501201101109 L Temanggung 01-05-1985 5 Waliyono, S.Pd 198403042005011002 2005101002 L

Temanggung

2005101002 04-03-1984

2004 SD 201 6 Ngateno,S.Pd 19690917200501107 2005011007 L

Temanggung

Setyawan,S.Pd 1977030820100110 L

Magelang

19671025200501105 L

Temanggung

(7)

4.3 Diskripsi Pelaksanaan Penelitian

Dalam sub bab ini peneliti akan menguraikan hal-hal yang berkaitan dengan kegiatan penelitian, dan dikaitkan dengan permasalahan yang telah dirumuskan.

Menurut Prayitno (2012: 365) bahwa prosedur Menurut Prayitno (2012: 365) bahwa prosedur pelaksanaan home visit yaitu: perencanaan, Pengorganisasian unsur-unsur, Pelaksanaan, penilaian, dan tindak lanjut. Dengan demikian dalam pelaksanaan home visit akan lebih berdaya guna dan berhasil guna selalu mengacu pada prosedur tersebut. Pendapat hampir serupa disampaikan oleh Winkel (2004: 27) seharusnya pelaksanaan kunjungan rumah (home visit) akan lebih baik melalui tahapan perencanaan, pelaksanaan, evaluasi, analisis hasil evaluasi, tindak lanjut. Hal ini sangat sesuai dengan pendapat Mulyasa (2007: 7) tentang manajemen pendidikan yang berkaitan (2007: 7) tentang manajemen pendidikan yang berkaitan dengan proses pengendalian kelompok mulai dari perencanaan, pengorganisasian, penggerakan dan pengawasan.

Adapun secara detail mengenai rencana pelaksanaan home visit menurut (Chris Dukes dan Smith, 2009: 55) antara lain:

Menghubungi orang tua dan meminta persetujuan kunjungan rumah, di dalamya disebutkan tujuan, lama kunjungan, penetapan tanggal/hari, kalau memungkinkan tawarkan kepada orang tua kalau ingin menambahkan beberapa hal dalam agenda kunjungan.

kunjungan.

2.Menentukan tanggal dan tujuan kunjungan rumah.

(8)

4.Kedatangan dengan memperkenalkan diri,

membangun hubungan sosial dengan obrolan ringan,

tampil percaya diri.

5.Selama kunjungan, membicarakan kembali tujuan,

berbagi informasi, simpulkan semua hal yang telah

disepakati, konsiten terhadap waktu

6.Setelah kunjungan yang perlu dilakukan

menindaklanjuti apa yang telah dijanjikan pada

menindaklanjuti apa yang telah dijanjikan pada orang tua, simpulkan informasi yang didapat selama kunjungan menggunakan informasi yang telah didapat

Pendapat para ahli tersebut menjadi referensi bagi peneliti dalam pelaksanaan home visit agar lebih terarah dan berhasil sesuai yang diharapkan..

Adapun berkaitan dengan tingkat partisipasi orang tua siswa apabila jika dihubungkan dengan pertanyaan

home visit dapat meningkatkan (Mulyasa 2003: 92) bahwa partisipasi warga sekolah merupakan bagian dari kehidupan, artinya semakin besar rasa memiliki, semakin besar pula tanggung jawab, demikian juga dedikasinya. Selanjutnya (Mulyasa 2003: 90; Surharyati, 2008: 25) menguraikan juga tentang keberhasilan peningkatan partisipasi dalam penyelenggaraan pendidikan dapat diukur dengan beberapa indikator, yang berupa peningkatan dedikasi, kepercayaan, tanggung jawab, kualitas / kwantitas masukan, kepedulian, dan ekspresi, apresiasi, pendapat pemangku kepentingan.

(9)

kemudian peneliti analisis. Analisis ini sendiri terfokus

pada sikap dan tindakan orang tua siswa terhadap

sekolah, yang dikaitkan dengan beberapan unsur atau

identifikasi masalah. Agar penelitian ini lebih obyektif dan

akurat, peneliti mencari informasi-informasi tambahan

dengan melakukan wawancara mendalam dengan nara

sumber untuk melihat langsung bagaimanakah kondisi

yang sebenarnya ketika orang tua bersama anak berada

di rumah dalam jam-jam belajar di Desa Kedawung,

Kecamatan Kandangan. Selain itu peneliti juga

mengadakan wawancara dengan tokoh

masyara-kat/perangkat desa, komite sekolah, guna memperolah

data pendukung mengenai partisipasi orang tua siswa di

SD Negeri Kedawung.

Peneliti juga menggunakan data-data nyata yang ada

di sekolah yang berkaitan dengan peran serta orang tua

siswa terhadap sekolah yang terwujud dalam kegiatan

siswa terhadap sekolah yang terwujud dalam kegiatan

siswa di sekolah, sekaligus untuk melihat kondisi alami

dari suatu fenomena. Pendekatan ini bertujuan

memperoleh pemahaman dan menggambarkan realita

yang komplek (Nasution, 2003: 3).

Penelitian kualitatif merupakan prosedur penelitian

(10)

Untuk tahap analisis yang dilakukan oleh peneliti

adalah membuat daftar pertanyaan untuk wawancara,

mengumpulkan data dan analisis data yang dilakukan

sendiri oleh peneliti, untuk itu peneliti menggunakan

beberapa tahap:

1. Menyususn draf pertanyaan wawancara berdasarkan

unsur-unsur yang akan ditanyakan pada nara sum-

ber

2. Melakukan wawancara dengan orang tua siswa, ko-

mite sekolah , tokoh masyarakat dan perangkat desa

tentang partisipasi masyarakat terhadap sekolah

guna menjadi data pendudkung.

3. Melakukan dokumentasi langsung di lapangan untuk

melengkapi data-data yang berhubungan dengan

penelitian.

4. Memindahkan data penelitian yang berbentuk daftar

dari semua pertanyaan yang diajkan kepada nara

dari semua pertanyaan yang diajkan kepada nara

sumber atau informan.

5. Menganalisis hasil data wawancara yang telah dila-

kukan.

Kegiatan tersebut sangat relevan dengan pendapat

Prihastuti (2009: ) tentang peranan orang tua di rumah

berkaitan dukungan terhadap putra/putri dalam kegiatan

sekolah diantaranya, penciptaan budaya belajar,

memprioritaskan tugas, mendorong anak aktif mengikuti

kegiatan, mendorong anak mengembangkan gagasan,

menciptakan suasana demokratis dll.

Hal-hal tersebut akan berkembang dengan baik

Hal-hal tersebut akan berkembang dengan baik

apabila ditambah dengan hubungan yang harmonis

(11)

Saling pengertian antara sekolah dengan orang tua dapat

diwujudkan lewat kesadaran pendidik mengembangkan

potensi peserta didik dengan memperhatikan kebutuhan

untuk dihargai, diperhatikan , didengarkan sehingga akan

terjalin hubungan dan kedekatan dari hati ke hati baik

dengan siswa maupun dengan orang tua. Akhirnya akan

tercipta komitmen antara sekolah dengan orang tua, yang

terwujud dalam partisipasi aktif mendukung program

sekolah. Salah satunya melalui kunjungan rumah

(home visit).

4.4 Hasil Penelitian

4.4.1 Perencanaan Home Visit

Kegiatan perencanaan mempunyai peranan yang sangat penting, sebab dalam kegiatan ini akan terlihat mengenai langkah-langkah dari kegiatan awal sampai akhir. Kegiatan home visit ini melibatkan instansi dan akhir. Kegiatan home visit ini melibatkan instansi dan banyak pihak sehingga diperlukan kesepahaman dari mereka. Langkah paling awal dalam perencanaan ditempuh dengan kegiatan rapat di SD Negeri Kedawung dengan peserta terdiri dari Kepala Sekolah, Guru, dan Tenaga Kependidikan.

Dalam pengantar rapat disampaikan oleh kepala sekolah SD Negeri Kedawung sebagai berikut:

Kegiatan sekolah akan berjalan dengan baik

kalau didukung oleh semua unsur, misalnya dari

dalam oleh seluruh guru dan karyawan, dari luar

Selanjutnya Kepala sekolah juga menambahkan Selanjutnya Kepala sekolah juga menambahkan

(12)

masyarakat khususnya orang tua dan pengurus

komite sekolah, terlihat banyak ketidakhadiran

mereka dalam setiap rapat

Oleh karena itu rapat tersebut khusus membicarakan cara mengatasi masalah tersebut agar tidak berlarut-larut. Adapun strategi awal yang akan dilaksanakan melalui kunjungan rumah. Tujuan yang dilaksanakan melalui kunjungan rumah. Tujuan yang disepakati adalah untuk meningkatkan partisipasi atau peran serta orang tua siswa SD Negeri Kedawung.

Hal penting dalam perencanaan home visit adalah menetapkan tujuan. Dengan tujuan yang jelas diharapkan seluruh aktifitas akan lebih terarah (fokus). Kemudian dilanjutkan dengan meyakinkan semua komponen pelaksana tentang pentingnya kunjungan rumah, menyiapkan data atau informasi penting yang perlu dikomunikasikan kepada orang tua siswa, menyiapkan instrument dalam menampung temuan-temuan ketika pelaksanaan nanti. Perencanaan temuan ketika pelaksanaan nanti. Perencanaan direkam/didokumentasikan dalam bentuk satuan kegiatan pendukung.

(13)

siswa/siswa dan tercatat selama anak-anak di sekolah.

Untuk aktifitas orang tua peneliti mengambil data dari

buku tamu kelas/umum, daftar hadir rapat, notulen

rapat. Data tersebut menjadikan bahan pertimbangan

dalam merencanakan tindakan setelah di bandingkan

dengan hasil wawancara, atau observasi langsung

Di bawah ini disajikan Tabel Studi dokumentasi.

data diambil tanggal 2 Maret 2015 (awal Maret).

Tabel 7

Hasil Studi Dokumentasi

N

1 Kehadiran siswa dalam kegiatan pemebelajaran

sakit - 4 1 - 2 - 7

ijin - 1 - - - - 1

alpa - 1 2 - - - 3

2

Pemakaian kelengkapan serra- gam sekolah

lengkap - - - -

Tidak

lengkap

- 2 1 - - - 3

3 Pengerjaan tugas PR

Menger-jakan - - 1 - - - 1

Tidak

Menger-jakan - - - - Menger-jakan

4 Kehadiran siswa melaksanakan ektra kurikuler pramuka

sakit - 3 2 1 1 - 7

Ijin - - 1 - - - 1

alpa - - 1 - - - 1

5 Kehadiran orang tua ke kelas

(pelajaran) - - 2 2 2 - -

6 Kehadiran orang tua sebagai

tamu umum (program sekolah) - - - 1 1 2 4

7 Kehadiran orang tua dalam rapat sekolah

- - - 8

8

Kehadiran orang tua sebagai

--narasumber pemebelajaran -- - - -

Data di atas cukup menjadi bahan referensi bagi sekolah dalam merencanakan home visit.

4.4.2 Pengorganisasian Unsur dan Sarana Kegiatan Dalam kegiatan ini dilakukan penetapan materi

home visit, data-data yang perlu disampaikan dan

(14)

perolehan data terkhusus dari orang tua dan siswa.

Menyiapkan kelengkapan administrasi data observasi,

instrument wawancara, surat pemeberitahuan dan

lain-lain. Pengorganisaian sumber daya baik sumber daya

manusia, maupun materiil/peralatan, termasuk dana.

4.4.3 Pelaksanaan Home Visit

Dalam pelaksanaan dilakukan secara sistematis untuk mengurangi adanya kesalahan yang berakibat pada kegagalan. Yaitu dengan mengkomunikasikan (rencana) kegitan kunjungan rumah kepada pihak-pihak terkait antara lain, penyampaian surat ijin untuk bertemu orang tua/wali, siswa atau anggota keluarga lain yang mendukung keberhasilan program, Penyiapan kelengkapan administrasi yang berupa surat tugas atau ijin penelitian dari pihak berwenang ketika kunjungan kita ditanyakan oleh nara sumber selama proses home kita ditanyakan oleh nara sumber selama proses home visit. Disini pentingya kegiatan peneliti mendapat dukungan sehingga memperlancar proses pelaksanaan. Selanjutnya membahas permasalahan yang dihadapi sekolah, melengkapi data, mengembangkan komitmen antara orang tua, wali, anggota keluarga lain terhadap persoalan mendesak yang dihadapi oleh sekolah. Hal ini juga mengacu pada kerangka pikir penelitian yang disampaikan pada bab terdahulu. Selanjutnya di bawah ini keadaan yang terjadi selama pelaksanaan penelitian

1. Observasi 1. Observasi

(15)

dengan orang tua murid. Hal-hal pokok yang diamati

peneliti meliputi:

1. Keadaan fisik rumah

2. Kondisi sosial ekonomi dan anggota keluarga

3. Suasana hubungan antar anggota keluarga

4. Kegiatan yang dilakukan selama jam-jam belajar

4. Kegiatan yang dilakukan selama jam-jam belajar

5. Pendapat orang tua/anggota lain tentang anak

Berkaitan dengan keadaan fisik rumah dari 12

rumah tangga (siswa) yang peneliti kunjungi 11 adalah

rumah permanen. 1 rumah milik anak Rio Mustofa semi

permanen. Yang berbeda adalah ketika peneliti masuk ke

dalam rumah terdapat perbedaan dalam hal perabot

rumah tangga. Peneliti menjumpai 2 rumah tangga yang

belum memiliki meja dan kursi tamu, sehingga ketika

melaksanakan wawancara duduk lesehan di atas karpet

ruang tamu yang sekaligus sebagai ruang keluarga untuk

menonton TV. Kondisi ini tentunya mempengaruhi

kenyamanan anak ketika belajar, terlebih ketika perabot

tersebut sekaligus sebagai ruang keluarga dengan

hiburan utama televisi. Otomatis siswa pasti terganggu

dalam belajar, tetapi gangguan ini tergantung pada

kemampuan orang tuanya. Pihak sekolah tidak bisa

berbuat banyak dalam merubahnya.

(16)

diakibatkan banyaknya anggota keluarga tidak dialami

oleh anak-anak tersebut. Kaitannya dengan social

ekonomi, semua bermata pencaharian sebagi petani baik

petani perkebunan maupun petani lahan basah (sawah).

Sehingga kondisi social ekonomi adalah berpenghasilan

pas-pasan. Untuk siswa SD kondisi social ekonomi

semacam itu tidak berpengaruh banyak terhadap

belajarnya.

Sebagai keluarga petani maka hubungan

kekeluargaan masih sangat erat. Hubungan yang

harmonis tersebut sangat berpengaruh positif terhadap

pertumbuhan dan perkembangannya, termasuk dalam

belajarnya. Bagi guru merupan modal dasar dalam

memaksimalkan layanan pemebelajarannya.

Yang paling menjemaskan adalah rata-rata dari 12

anak hanya terdapat 2 siswa yang berada di meja belajar.

anak hanya terdapat 2 siswa yang berada di meja belajar.

Sementara yang 10 sedang menonton televise bersama

dengan seluruh keluarga. Jam-jam belajar yang sudah

dicanangkan komite jelas-jelas tidak bisa dilaksanakan.

Karena faktanya pada jam belajar televise tetap hidup

dengan acar yang menentang dan menarik bagi

anak-anak. Disini peneliti perlu bekerja keras mengatkan

kembali komitmen orang tua/wali murid tentang

penacanangan jam belajar di seluruh Desa Kedawung.

Kaitannya dengan pendapat orang tua tentang

saya berada di sekolah adalah milik Bapak atau Ibu

saya berada di sekolah adalah milik Bapak atau Ibu

(17)

sepenuhnya. Kepercayaan yang besar terhadap sekolah

itu merupakan modal berharga bagi sekolah dalam

mendidik anak-anak SD Negeri Kedawung dengan baik.

Berdasarkan hasil observasi selama pelaksanaan

home visit peneliti semakin tahu dengan kondisi rata-rata

orang tua/wali murid. Banyak hal-hal menarik dan

orang tua/wali murid. Banyak hal-hal menarik dan

menguntungkan bagi tumbuh kembang siswa selama

berada di rumah tangganya bisa menjadi modal berharga

dalam mendukung pelaksanaan pembelajaran di SD

Negeri Kedawung, disamping beberapa kelemahan yang

bisa diusahakan melalui komunikasi. Tetapi ada juga

hal-hal yang mengganggu tetapi sekolah tidak bisa secara

langsung menanganinya ,salah satunya adalah persoalan

social ekonomi keluarga siswa, hal ini tentunya bisa

dipecahkan dengan cara lain. Sekolah bisa

mengusahakan lewat jalur Bantuan Siswa Miskin atau

semacamnya.

semacamnya.

2. Wawancara

Strategi utama yang ditempuh peneliti dalam

kaitannya dengan menggali partisipasi orang tua adalah

dapat diketahui melalui wawancara. Kegiatan ini oleh

peneliti dirancang sedemikian rupa agar benar-benar

menghasilkan masukan yang berharga bagi SD Negeri

Kedawung Khususnya, sehingga masukan yang diperoleh

selama proses home visit dapat dijadikan pedoman dalam

pesusunan program pendidikan di SD N Kedawung.

(18)

Apakah yang dirasakan dan kemudian menjadi skala

prioritas Bagi Kepala Sekolah Bapak Nasru Amrudin, S.Pd

setelah memimpin SD Negeri Kedawung selama satu

tahun. Jawaban beliau sebagai berikut:

Yang saya rasakan ada semacam jurang yang dalam, disatu pihak guru berusaha mati-matian untuk mem disatu pihak guru berusaha mati-matian untuk mem buat siswa berprestasi, tetapi tidak ada tanggapan/apresiasi sama sekali dari orang tua. Melihat keadaan iniTentunya perlu strategi dalam mendengar/ mengtahuiApa keinginan orang tua/ wali murid dan sebagai kepa-la sekolah baru, ini merupakan prioritas sebelum melangkah ke hal

Selama ini langkah apa yang sudah ditempuh sekolah dalam meminta dukungan orang tua. Jawaban kepala sekolah sebagai berikut:

Langkah yang saya tempuh dengan mengundang Rapat. Tetapi saya kecewa ternyata komite sekolahpun sebagai wakil dari orang tua banyak yang tidak hadir, sebagai wakil dari orang tua banyak yang tidak hadir, termasuk ketua komite apalagi yang bukan komite, dia

Pendapat tersebut secara umum juga mendapat tanggapan yang sama dari guru kelas IV ( Bapak Budi Setyawan, S.Pd), beliau berpendapat tentang partisipasi masyarakat sebabagai berikut:

Saya sudah hampir lima tahun di sini, merasakan langsung rendahnya kepedulian sebagian masyarakat terhadap Sekolah SD Negeri Kedawung. Maka menurut saya harus dicari masalahnya dengan

(19)

Kepala sekolah dengan penuh semangat menjawab

sebagai berikut:

terlalu merepotkan kalau dijalankan karena jarak antar dusun di Desa Kedawung ini relatif dekat. Tetapi harus direncanakan secara matang agar pelaksanaannya berjalan l

Ketika kemudian peneliti menanyakan hal yang sama kepada guru kelas III Bapak Subadi, S.Pd sebagi guru yang palin senior di SD Kedawung beliau berpendapat sebagai berikut:

mah orang tua siswa ketika terjadi peristiwa, anak sakit, berselisih dengan temannya, banyak melanggar disiplin sekolah dll. Sehingga ketika guru datang ke rumah orang akan berpendapat pasti ada masalah. Tetapi kalau mau melaksanakan itu harus berani kerja keras karena pelaksanaannya bisa malam hari.

Beliau lebih lanjut juga menegaskan Beliau lebih lanjut juga menegaskan

ketika ketika dia didatangi rumahnya, minta pendapatnya jalin silaturahmi secara akrab saya yakin orang tersebut (orang tua siswa) pasti akan mendukung program

Sabagai tindak lanjut dari apresiasi kepala sekolah terhadap pelaksanaan home visit di SD N Kedawung, maka dalam suatu kesempatan rapat Bapak Kepala Sekolah menyampaikan kepada seluruh guru sebagai berikut:

berikut:

(20)

kesediannya untuk membantu demi kelancaran

program ini, sebab kita punya masalah tentang

Bahkan lebih menggembirakan lagi Bapak Budi Setyawan, S.Pd, karena setiap hari tinggal di rumah dinas sekolah belau mengatakan:

Saya siap kalau peneliti meminta bantuannya, sebab saya juga ingin tahu secara langsung apa yang diinginkan orang tua terhadap s

Setelah di tingkat sekolah mencapai kesepakatan, kita segera mengirimkan surat ijin kepada Bapak Kepala Desa karena peneliti akan masuk rumah kerumah selama home visit diadakan.

Sambil ke balai desa menyampaikan surat peneliti juga menanyakan kepada kepala Desa Kedawung Bpk. Agus Salim, S.Si dengan pertanyaan. Bagaimana pendapat beliau tentang rencana kunjungan rumah yang diadakan beliau tentang rencana kunjungan rumah yang diadakan disamping sebagai penelitian juga program SD N Kedawung. Beliau menjawab:

angat bagus, dan saya mendukung, karena dengan kunjungan rumah Bapak bisa lebih dekat memahami keadaan tiap-tiap siswa ketika di rumah. Sebab kalau saya yang keliling mengawasi siswa belajar dari rumah ke rumah rasanya kurang etis, beda kalau gurunya pasti orang tua dan anak sangat senang, kalau sudah senang orang tua pasti akan membantu kalau dibu

(21)

Desa. Dengan menggunakan pertanyaan wawancara

terbuka kepada empat nara sumber yaitu Bapak

Kaswadi ( sekdes), Bapak Tukiman ( Kadus Sirandu),

Bapak Sugeng ( Kadus Sidono), dan Bapak Sariyat (

Kadus Kedawung). Adapun ke empat nara sumber

ditanyakan secara terpisah dengan pertanyan yang sama.

Adapun pertanyaannya sebagai berikut:

1. Permintaan pendapat tentang suasana hubungan

sekolah SD N Kedawung dengan masayarakat saat ini.

2. Hal-hal yang perlu dibenahi di SD Negeri Kedawung

3. Idialnya hubungan komite sekolah dengan sekolah.

4. Langkah yang harus ditempuh berkaitan dengan

harapan masyarakat/orang tua siswa.

5. Partisipasi orang tua tentang pencanangan jam belajar

masayarakat.

6. Pendapat orang tua tentang sarana prasarana

7. Pendapat orang tua murid kalau guru melaksanakan

home visit secara terprogram.

8 Tentang prestasi-prestasi yang diraih SD N Kedawung

Bagaimana menurut pendapat Bapak tentang

hubungan/kerjasama antara SD N Kedawung dengan

masyarakat/orang tua murid? Maka rangkuman dari

jawaban keempat nara sumber adalah:

(22)

berpapasan saling tegur sapa, mempersilahkan

mampir dll

Kemudian pertanyaan tentang penanganan terhadap persoalan . Adakah hal-hal yang seharusnya ditangani tetapi belum tuntas ditangani yang menyebabkan ganjalan? Adapun rangkuman keempat nara sumber ganjalan? Adapun rangkuman keempat nara sumber adalah?

oleh pimpinan terdahulu belum selesai dan berlarut larut, mengakibatkan ada orang tua yang mengambil prakarsa sendiri. Seharusnya sekolah jangan mudah terpengaruh. Juga tentang pendidikan tata krama

Selanjutnya, kaitannya dengan respon sekolah terhadap harapan masyarakat. Adakah harapan dari orang tua murid yang belum/ tidak direspon sekolah?

` `

kesenian tradisional dan diajarkan kepada siswa, sebab masyarakat siap menjadi nara sumber kalau sekolah mau memfasilitasi. Juga tentang pendidikan budi pekerti untuk selalu diteladankan

Juga kaitannya dengan kerjasama komite dengan sekolah dengan pertanyaan Bagaimana kerjasama antara komite dengan pihak sekolah?

Secara kebetulan ke empat nara sumber juga anggota komite sekolah SD Negeri Kedawung. Jawabannya hampir sama

(23)

lembaga komite ini segera ditata ulang supaya

Kalau kaitannya hubungan sekolah dengan aparatur Desa Kedawung semua dengan jelas menjawab

angat kompak.

Berkaitan dengan saran dan pendapat dari tokoh Berkaitan dengan saran dan pendapat dari tokoh masyarakat dapat peneliti sampaikan di bawah ini. Dengan pertanyaan Apakah saran Bapak berkaitan dengan agar sekolah lebih maju jika dihubungkan dengan kerjasama dengan orang tua /masyarakat?

Adapun rangkuman jawaban dari keempat nara sumber adalah

kontrol dari sekolah, komite dan aparatur desa tentang kesepakatan mengenai jam belajar masyarakat, pembenahan sarpras yang bisa melibatkan masyarakat, peminjaman buku diaktifkan, dan yang terpenting peminjaman buku diaktifkan, dan yang terpenting anak merasa nyaman ketika belajar di sekolah maka mohon di

Kaitannya dengan program home visit jika dilaksanakan secara terprogram. Seluruh nara sumber

sangat setuju . Tetapi ketika nara sumber ditanyakan tentang prestasi SD Negeri Kedawung sebagian besar nara sumber me tidak tahu , ada yang tahu prestasi di bidang kepramukaan.

(24)

Untuk selanjutnya akan peneliti diskripsikan

tentang hasil wawancara dengan orang tua siswa. Secara

garis besar pertanyaan yang disampaiakan kepada orang

tua siswa meliputi:

1. Apakah sekolah sering mengundang pertemuan atau

rapat bersama dengan orang tua/ wali murid, komite

rapat bersama dengan orang tua/ wali murid, komite

sekolah ?

Secara umum pernah tetapi sudah lama, akhir-akhir ini tidak.

2. Ketika Bapak/Ibu hadir dalam rapat pernahkah menggunakan kesempatan untuk mengajukan usul, pendapat demi kemajuan sekolah? Sebagian besar tidak

3. Apakah yang Bapak/Ibu ketahui tentang sumber pendanaan di SD Negeri Kedawung? Apakah Bapak/Ibu dipungut biaya untuk membantu kegiatan sekolah?

Semua tahu BOS, ada beberapa yang menambahkan DAK, seluruh responden menyatakan tidak dipungut DAK, seluruh responden menyatakan tidak dipungut biaya.

4. Seberapa seringkah sekolah mengikutsertakan Bapak/Ibu dalam kegiatan sekolah? Sebagian besar diikutsertakan dalam kegiatan

5.Bagaimanakah pandangan Bapak/Ibu tentang penyelenggaraan pendidikan di SD Negeri Kedawung sudah sesuaikah dengan harapan anda? Semua katakana sudah bagus dan sesuai dengan harapan.

6. Apakah pengelola sekolah (guru/tenaga kependidikan) SD N Kedawung dalam kegiatan sehari-hari sudah bisa dijadikan teladan bagi masyarakat dan peserta didik? dijadikan teladan bagi masyarakat dan peserta didik?

(25)

7. Kegiatan apakah yang sedang dilaksanakan sekolah saat ini, dan sangat membutuhkan kerja sama dengan orang tua murid? Apakah Bapak/Ibu ikut mensukseskannya? Sebagian menjawab sarana fisik halaman dan sebagian menjawab tentang jam belajar masyarakat

8. Berkaitan dengan program sekolah dan layanan terhadap peserta didik, misalnya: les, ekstra kurikuler, olah raga dan lain-lain. Apakah bentuk dukungan Bpk/Ibu lakukan terhadap program tersebut? Orang tua semua mendukung dengan menyediakan peralatan yang diperlukan.

9. Kegiatan pembelajaran akan berjalan dengan baik jika didukung dengan sarpras yang memadai. Menurut Bapak/Ibu, bagaimanakah kondisi sarpras SD N Kedawung saat ini? Apakah yang Bapak/Ibu lakukan berkaitan dengan program sekolah tentang sarpras?

Sudah memenuhi syarat, yang segera dibenahi semua Sudah memenuhi syarat, yang segera dibenahi semua menyatakan tentang halaman dan WC.

10.Pernahkan Bpk/Ibu menyampaikan saran, kritik terhadap sekolah? Bagaimanakah tanggapan sekolah terhadap hal tersebut? Sebagian kecil pernah sehingga tahu tanggapan sekolah baik, sebagian besar tidak pernah sehingga tidak tahu tentang anggapan orang tua.

(26)

12.Menurut Bpk/Ibu hal apakah yang sangat mendesak untuk segera dilakukan di SD N Kedawung dalam menghadapi segala perubahan dan tuntutan jaman ?

Semua prihatin dengan pendidikan tata karma, kedisiplinan, dan agama.

13.Menurut Bpk/Ibu adakah ifen-ifen yang diselenggarakan sekolah sebagai hasil ide bersama , untuk mendekatkan hubungan/kepedulian orang tua dengan sekolah? Sebagian kecil menjawab ya, tetapi sebagian besar mengatakan akhir-akhir ini tidak pernah.

14.Apakah dalam setiap keputusan yang berkaitan dengan peningkatam mutu sekolah ( sarpras, akademik, non akademik), selalui melibatkan orang tua? Sebagian besar menjawab tidak, hanya melibatkan komite, dan beberapa orang tua siswa.

15.Apakah Bpk/Ibu mendampingi putra/putri saudara ketika sedang belajar di rumah. ( Mis. Kelompok belajar, Pr, Ulangan dll.)? Sebagian besar tidak karena

belajar, Pr, Ulangan dll.)? Sebagian besar tidak karena tidak bisa mengikuti pelajaran sekarang ini. Sebagian kecil mendampingi karena orang tuanya berpendidikan. 16. Bagaimanakah cara Bpk/Ibu membantu memecahkan

masalah putra-putri yang berkaitan dengan kesulitan belajar? Sebagian besar memberikan solusi bertanya kepada teman atau kakaknya yang sudah sekolah lebih tinggi.

18.Apakah yang Bpk/Ibu lakukan untuk memberi dukungan terhadap putra/putri, agar bisa berkosentrasi belajar baik di rumah atau di sekolah?

(27)

19.Apakah yang Bpk/Ibu lakukan ketika anak anda melakukan kegiatan sore hari seperti les, ekstrakurikuler? Sebagian besar mendorong dan pada sore hari dijemput. Sebagian kecil cukup memantau karena dengat dengan rumah.

20.Menurut Bapak/Ibu program apakah yang belum dilaksanakan SD N Kedawung, tetapi masyarakat berharap untuk dilaksanakan sungguh-sungguh?

Semua ingat dan mengatakan tentang pencanangan jam belajar masyarakat yang tidak ada tndaklanjutnya.

3. Studi Dokumentasi

Selanjutnya untuk mengetahui perubahan yang terjadi, terhadap kegiatan siswa yang dipengaruhi oleh partisipasi dan perhatian orang tua kepada putra/putrinya dan partisipasi aktif orang tua dalam memberikan masukan berharga bagi sekolah yang dibuktikan dengan kehadiran orang tua di sekolah. Seperti contoh dalam tabel di bawah orang tua di sekolah. Seperti contoh dalam tabel di bawah ini. Data diambil pada tanggal 30 April 2015 rentang satu bulan setelah dilakukan tindakan kunjungan rumah/home visit

(28)

Tabel 8

Hasil Studi Dokumentasi

(Sumber data Absensi Bulanan Daftar Kelas, dan Buku Tamu)

N

2 Pemakaian kelengkapan seragam sekolah melaksanakan ektra kurikuler pramuka

Kehadiran orang tua

sebagai tamu umum 2 - - 4 5 5 16

Kehadiran orang tua sebagai narasumber pembelajaran

- - - -

(29)

4.4.4 Penilaian

Dalam prosedur ini dilakukan evaluasi secara komprehensif antara lain: Mengevaluasi proses pelaksanaan kegiatan kunjungan rumah, Mengevaluasi terhadap kelengkapan dan keakuratan hasil kegiatan

75

terhadap kelengkapan dan keakuratan hasil kegiatan kunjungan rumah, serta komitmen orang tua/wali anggota keluarga lain. Mengevaluasi penggunaan data kegiatan kunjungan rumah, dan analisis terhadap efektifitas penggunaan hasil kunjungan rumah terhadap penanganan permasalahan rendahnya partisipasi orang tua tehadap program sekolah.

4.4.5 Tindak lanjut

Dalam prosedur ini diadakan pertimbangan apakah diperlukan kunjungan rumah ulang atau lanjutan, mempertimbangkan tindak lanjut dengan menggunakan mempertimbangkan tindak lanjut dengan menggunakan data hasil kunjungan rumah yang lebih akurat, menyusun laporan kegiatan kunjungan rumah, menyampaikan laporan kepada pihak terkait, dan diakhiri dengan mendokumentasi laporan.

4.5 Pembahasan

(30)

4.5.1 Perencanaan

Selama proses perencanaan segala hal dilakukan secara sistematis. Sebab proses perencanaan ini merupakan gambaran tentang apa yang akan dilaksanakan. Dimulai dari mengidentifikasi persoalan kemudian dibicarakan dalam forum rapat. Masukan dari berbagai pihak menjadi bahan dalam penyusunan berbagai pihak menjadi bahan dalam penyusunan rencana kegiatan. Tujuan kegiatan ditetapkan bersama sehingga kegiatan lebih terarah. Kegiatan home visit sebagai pilihan dalam mengatasi masalah rendahnya partisipasi orang tua siswa.

Perencanaan lengkap mulai personil yang akan melaksakan kegiatan, teknis pelaksanaan kegiatan, instrument yang digunakan, pendanaan dan lain-lain dirancang sedemikian rupa. Bahkan Agar mempunyai data awal juga direncanakan dan diadakan studi awal. Dari kegiatan yang terencana tersebut secara langsung seluruh personil sekolah terlibat secara langsung, demikian juga masyarakat mulai dari orang tua, komite, tokoh masyarakat yang menjadi sasaran sejak awal sudah dilibatkan. Sehingga partisipasi orang tua siswa yang merpakan tujuan dari penelitian ini tercapai.

4.5.2 Pengorganisasian unsur

(31)

Sebagai contoh tentang subyek penelitian,

narasumber yang penulis mintai keterangan lewat

wawancara meliputi beberapa orang dengan profesi yang

berbeda, diantaranya ada orang tua siswa, anggota komite

sekolah, perangkat desa atau tokoh masyarakat. Barbagai

perbedaan tersebut membutuhkan koordinasi yang baik

Penulis memilih beberapa kalangan, hal itu dimaksudkan

agar data yang akan diuji lewat trianggulasi agar lebih

akurat. Dengan demikian dari partisipasi bisa

menjangkau berbagai kalangan.

4.5.3 Pelaksanaan 1. Data Observasi

(32)

mengerjakan PR setiap kelas 98% mengerjakan PR di

rumah. Secara umum terjadi peningkatan partisipasi baik

orang tua maupun siswa dalam kegiatan pembelajaran.

2. Data Hasil Wawancara

Untuk 4 orang sebagai perangkat desa dan komite

sekolah disajikan pertanyaan yang sama tentang

1. Pertanyaan tentang pendapat responden mengenai

hubungan sekolah dengan masyarakat secara umum.

Jawaban keempat responden menyatakan bahwa

hubungannya baik dan harmonis

2. Pertanyaan hubungan sekolah dengan komite,

responden menyatakan baik, 2 responden

menyatakanbiasa saja karena komite sekolah tidak

pernah mengadakan kegiatan sehingga di masa yang

akan datang perlu lebih kreatif dan ditingkatkan

3. Pertanyaan tentang hubungan sekolah dengan

3. Pertanyaan tentang hubungan sekolah dengan

aparatur desa Semuanya menjawab sangat erat dan

baik,terlebih sering terjadi saling bantu mengenai

data siswa mulai dari KPS, BSM, dan administrasi

(aktakelahiran) untuk penulisan ijasah.

4. Pertanyaan tentang kondisi sarana prasarana semua

(33)

5 Pertanyaan tentang pencanangan bersama antar

sekolah komite, aparatur desa, dan orang tua

mengenai jam belajar masayarakat kedawung mulai

jam 18.00- 20.00 semua responden menyatakan tidak

terlaksana atau gagal, disebabkan tidak ada

kerjasama dalam mengawasinya.

6 Pertanyaan tentang harapan responden terhadap

sekolah dan saran-saran, semua responden

mengatakan untuk kegiatan akademik dan non

akademik sudah baik terutama sering terdengar

banyaknya kejuaraan yang diterima, tetapi harapan

tertinggi adalah supaya sekolah tetap mengkondisikan

kedisiplinan tata krama dan budi pekerti untuk lebih

diusahakan, karena ketika di rumah anak-anak

sebagian besar kurang dalam tatakrama sehingga

diperlukan kerjasama secara sinergi antara sekolah

orang tua, masyarakat dan aparatur desa.

orang tua, masyarakat dan aparatur desa.

Data hasil wawancara dengan responden orang tua

siswa sebagai berikut: Dari 80 siswa penulis menetapkan

12 orang responden yang terdiri dari orang tua murid.

Wawancara untuk mendapatkan data kepada orang tua

murid bukan kepada siswa, hal ini sesuai dengan

pertanyaan penelitian dalam rangka mengetahui

partisipasi orang tua murid. Disamping itu orang tua

berdasarkan pengalaman hidupnya bisa memahami

pertanyaan komplek yang diberikan oleh peneliti.

Sehingga ketika wawancara berlangsung orang tua bisa

mencurahkan segala hal yang berdasarkan data selama

mencurahkan segala hal yang berdasarkan data selama

ini komunikasi orang tua dengan sekolah sangat kurang.

(34)

peneliti langsung tahu apa yang terjadi, apa yang menjadi

harapan orang tua, dan yang terpenting bagaimana

mencari jalan keluarnya.

Disamping wawancara ditujukan kepada orang tua,

wawancara juga dulakukan kepada tokoh masyarakat

dalam hal ini adalah perangkat desa, diharapkan data

yang di[eroleh lebih akurat dan obyektif karena tokoh

masyarakat lebih tahu tentang banyak hal. Perwakilan

anggota komite juga menjadi sasaran wawancara peneliti.

Komite sekolah merupakan wakil dari orang tua siswa.

4.5.4 Pembahasan Wawancara orang tua siswa Dari data tersebut dapat kita analisa bahwa:

1. Dari 20 pertanyaan kesimpulan untuk setiap pertanyaan yang hasilnya negatif ( pasif) sebanyak 8 pertanyaan, sedankan yag jawabannya positif 12 butir pertanyaan

butir pertanyaan

2. Terdapat 5 narasumber yang sangat potensial karena pendidikan dan pengalamannya, selalu pro aktif dan peduli dan niat/keinginan yang positif tetapi fihak sekolah guru, komite sekolah tidak memberikan kesempatan kepada nara sumber 3 Melihat data tersebut terindikasi bahwa angka

(35)

4 Home visit yang penulis laksanakan di SD N

Kedawung ternyata mendapat sambutan sangat

positif dari seluruh responden, sehingga perubahan

tersebut muncul dari aktifitas orang tua siswa dan

anak-anak yang berubah ke arah yang lebih baik,

peneliti berharap dalam waktu yang tidak lama

akan terjadi perubahan yang lebih baik, berkaitan

dengan partisipasi orang tua terhadap SD Negeri

Kedawung

4.5.5 Penilaian

(36)

Demikian penilain tentang penggabungan antara

studi dokumentsi dan observasi selama home visit

dilaksanakan. Dengan demikian pelaksanaan evaluasi

secara lengkap mengurangi kesalahan yang

mengakibatkan ketidakakuratan terhadap hasil.

4.5.6 Tindak Lanjut

Program home visit yang penulis laksanakan di SD Negeri kedawung dimulai sejak awal maret 2015, sehingga hingga saat ini baru berjalan kurang lebih 2 bulan. Namum demikian meskipun tidak terjadi perubahan secara drastis tetapi sedikit-demi sedikit terjadi peningkatan partisipasi, baik yang terjadi secara tidak langsung seperti kehadiran siswa, PR mulai dikerjakan sedanglkan yang secara langsung daftar hadir/ buku tamu kelas maupun buku tamu umum mulai terisi oleh kedatangan orang tua murid.

(37)

informasi tentang cara belajar ketika siswa-siswi berada

di rumah.

Sambutan positif dari setiap orang tua ketika

dikunjungi juga merupakan modal dan bahan masukan

untuk memberi pengaruh secara langsung bagi

masyarakat/orang tua siswa maupun pengaruh tidak

langsung bagi peningkatan partisipasi siswa dalam

belajar, yang akhirnya mendukung keberhasilan siswa

dalam kegiatan pembelajaran di kelas.

Harapan dari orang tua siswa yang disampaikan

secara lisan selama wawancara, orang tua mengharapkan

agar tiap kelas dan wali kelas juga menjalankan program

kunjungan rumah. Bukan saja ketika anak mengalami

masalah tetapi ketika guru menyampaikan informasi

positif secara perorangan kepada orang tua murid. Sebab

cara ini lebih efektif dalam menyampaikan pesan secara

khusus kepada orang tua murid, dari pada lewat cara lain

khusus kepada orang tua murid, dari pada lewat cara lain

misalnya rapat-rapat. Hanya kegiatan home visit ini

dibutuhkan kerelaan dari guru untuk mengambil waktu

disela-sela kesibukan melaksanakan tugas di sekolah.

Sebab asal sudah ada komunkasi yang baik, orang tua

akan setia menunggu kedatangan Bapak/Ibu Guru

maskipun tidak harus pada malam hari. Dengan

demikian diharapkan program home visit ini bisa menjadi

program unggulan bagi SD Negeri Kedawung khususnya,

bahkan tidak mustahil akan ditiru oleh sekolah lainnya.

Referensi

Dokumen terkait

Dalam UU Wakaf, pasal 62 yang menjelaskan tentang penyelesaian sengketa mengenai wakaf, disebutkan apabila penyelesian sengketa sebagaimana dimaksud pada ayat 1

Aplikasi autocad telah berkembang menjadi aplikasi yang sangat handal untuk mengolah gambar teknik, terutama banyak dimanfaaatkan pada bidang desain bangunan

tujuan, dan arti dari merek itu sendiri. Dengan adanya kepribadian merek dalam.. produk dan adanya identitas merek maka konsumen juga akan mempertimbangkan.

Dengan titik A sebagai pusat, buatlah lingkaran dengan jari-jari yang sama. Garis BP adalah garis singgung melalui titik P

Demikian juga dengan temuan lain dimana konsumen masih banyak yang kurang yakin mengenai minat membeli produk Cross hanya dengan kebetulan melihat atau menjumpai produk

Dengan peran ibu kurang dalam menyiapkan putrinya menghadapi menarche maka beberapa dampak akan timbul seperti kurangnya pengetahuan tentang menarche, kurangnya

Provinsi Lampung merupakan salah satu wilayah penghasil udang terbesar di Indonesia. Rata-rata produksi dan konsumsi udang Lampung cenderung mengalami

adalah pajak atas penghasilan berupa gaji, upah, honorarium, tunjangan, dan pembayaran lain yang diterima atau diperoleh Wajib Pajak orang pribadi dalam negeri sehubungan dengan