HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Profil Tempat Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Kedawung. Sebagai gambaran umum sekolah ini berada di Dusun Sebagai gambaran umum sekolah ini berada di Dusun Sidono yang merupakan salah satu dari empat dusun dari Desa Kedawung. Kondisi sarana prasarana terdiri dari 3 gedung. Gedung 1 untuk kelas 1 dan 2, Gedung 2 untuk Kantor Guru, UKS dan rumah Penjaga, dan gedung 3 untuk ruang kelas 3-6. Lokasi sekolah dibangun menyesuaikan dengan kondisi tanah yang berbukit sehingga dibuat menjadi dua trap. Trap bagian atas untuk gedung 1dan 2, untuk trap bawah gedung 3.
Disamping dilaksanakan di SD Negeri Kedawung penelitian ini juga melibatkan warga masyarakat Desa penelitian ini juga melibatkan warga masyarakat Desa Kedawung khususnya orang tua murid yang bertempat tinggal tersebar di empat dusun di seluruh Desa Kedawung, yaitu Dusun Sirandu, Sidono, Kedawung, dan Sigeblog. Gambaran umum Desa Kedawung adalah merupakan Desa paling utara dari Kecamatan Kandangan dan juga Kabupaten Temanggung. Sebelah Utara berbatasan dengan Kabupaten Kendal, Sebelah Timur berbatasan dengan Kabupaten Semarang. Secara khusus mengenai lokasi penelitian akan diuraikan di bawah ini 4.1.1 Visi SD Negeri Kedawung
4.1.2 Misi SD Negeri Kedawung
1 Melaksanakan strategi paikem (pembelajaran aktif inovatif, kreatif, dan menyenangkan); 2. Menumbuhkembangkan kehidupan beragama di
sekolah; sekolah;
3. Memberdayakan dan menjaga hubungan yang harmonis dengan seluruh stake holders;
4. Memupuk disiplin, kreatif, inovatif dan responsif;
5. Membina budi pekerti luhur dan mengembang- kan budaya bangsa;
6. Melaksanakan manajemen berbasis sekolah. 4.1.3 Tujuan Sekolah
1. Siswa beriman dan beraqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berakhakul karimah;
2. Warga sekolah yang memiliki kesehatan 2. Warga sekolah yang memiliki kesehatan
jasma-ni dan rohajasma-ni;
3. Lulusan yang kompetitif dan memiliki kompetensi untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi;
4. Terwujudnya sekolah sebagai pusat pengembangan kreatifitas siswa;
5. Siswa memiliki dasar-dasar pengetahuan kemampuan, dan ketrampilan untuk melanjutkan pendidikan pada jenjang yang lebih tinggi;
6. Siswa mengenal dan mencintai bangsa, 6. Siswa mengenal dan mencintai bangsa,
masyarakat, dan kebudayaannya;
mengembangkan diri secara optimal dan berkesi
nambungan;
8. Terwujudnya peran serta masyarakat
terhadapkeberadaan sekolah dalam rangka
peningkatan mutu sumber daya manusia.
4.1.4 Keadaan Khusus Desa Kedawung
Desa Kedawung adalah salah satu desa dari 20 desa di Kecamatan Kandangan. Secara geografis berada di ujung utara Kecamatan Kandangan. Dengan topografi daerah perbukitan. Merupakan daerah pinggiran hutan sehingga sebagian besar penduduknya bermata pencaharian sebagai petani perkebunan dan sebagian kecil sebagai petani lahan basah (sawah). Jarak dari pusat kota Kecamatan 16 km, sedangkan dari pusat kota Kabupaten 30 km.
4.2 Subyek Penelitian
Sasaran penelitian ini adalah diprioritaskan pada orang tua siswa, karena sesuai dengan judul home visit
4.2.1 Orang Tua Siswa
Untuk mengetahui secara jelas kondisi nyata keadaan orang tua murid SD Negeri Kedawung, maka penulis memaparkan dari dua segi yaitu dari segi pendidikan dan pekerjaan. Hal ini penulis pilih karena dua hal tersebut mempunyai pengaruh terhadap kesadaran dan partisipasi orang tua terhadap pendidikan. Agar lebih jelas penulis sampaikan di bawah ini.
Tabel 4
Pendidikan dan Pekerjaan orang tua siswa
(Sumber : Daftar kelas)
Orang tua dari siswa/siswi
Kelas
Pendidikan Pekerjaan
Jml
SD SMP SMA/SLT A
Buruh Tani PNS/TNI/
POLRI
I 9 3 1 1 12 - 13
II 10 4 - 3 11 - 14
III 13 1 - 1 13 - 14
Memperhatikan tabel tersebut dapat kita lihat bahwa sebagian besar orang tua siswa berpendidikan Sekolah Dasar, dan banyak bermata pencaharian sebagai petani. Bagi peneliti merupakan masukan berharga dalam hal sumber daya manusia, termasuk bagaimana menyikapi secara proposional terhadap sikap sebagian besar orang tua siswa dalam hal pendidikan.
III 13 1 - 1 13 - 14
IV 10 1 - 2 9 - 11
V 12 2 - - 14 - 14
VI 14 - - - 14 - 14
Jumlah 68 11 1 7 73 - 80
tua siswa dalam hal pendidikan. 4.2.3 Keadaan Siswa
siswa. Penyebabnya adalah jumlah penduduk Desa
Kedawung yang relatif sedikit, dari 4 dusun jumlah kepala
keluarga sebanyak 222. Dari jumlah tersebut maka input
siswa SD Negeri kedawung tidak banyak. Sebagai
gambaran nyata peneliti sajikan tabel di bawah ini.
Tabel 5
Keadaan siswa tahun pelajaran 2014/2015 Keadaan siswa tahun pelajaran 2014/2015 (Sumber: Data dinding)
Kelas Rombel
Jenis Kelamin
Jumlah
L P
I 1 7 6 13
II 1 10 4 14
III 1 9 5 14
IV 1 7 4 11
V 1 3 11 14
VI 1 7 7 14
4.2.4 Keadaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Keadaan Pendidik dan tenaga kependidikan penulis paparkan untuk memberi data tambahan pada penelitian ini, sehingga diharapkan bisa sebagai data pembanding. Karena dengan semakin lengkap data diharapkan obyektifitas hasil penelitian ini akan lebih terjamin. Memperhatikan data tersebut jumlah seluruh guru dan tenaga kependidikan adalah 10 orang. Apabila dibandingkan dengan jumlah siswa SD N Kedawung
VI 1 7 7 14
Jumlah 6 43 37 80
Sementara penjaga yang berstatus Wiyata Bakti
berpendidikan setingkat SLTA. Agar lebih jelas penulis
sampaikan tabel seperti di bawah ini.
Tabel 6
Keadaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan SD Negeri Kedawung Tahun 2014/2015
(Sumber data: Laporan Bulan) (Sumber data: Laporan Bulan)
NO Nama Pegawai
S.Pd 19650311986081002 L
Temanggung
12-03-1965 SGO .85 S-I 2010
2 Subadi,, S.Pd 196209171991011002 1991021002 L
Temanggung
17-09-1962 SPG 83 S1 2015
3 Mongin,S.Pd.I 19781119201001105 L Blora
19-11-1978
4 Afif Sodikin.S.Pd 19850501201101109 L Temanggung 01-05-1985 5 Waliyono, S.Pd 198403042005011002 2005101002 L
Temanggung
2005101002 04-03-1984
2004 SD 201 6 Ngateno,S.Pd 19690917200501107 2005011007 L
Temanggung
Setyawan,S.Pd 1977030820100110 L
Magelang
19671025200501105 L
Temanggung
4.3 Diskripsi Pelaksanaan Penelitian
Dalam sub bab ini peneliti akan menguraikan hal-hal yang berkaitan dengan kegiatan penelitian, dan dikaitkan dengan permasalahan yang telah dirumuskan.
Menurut Prayitno (2012: 365) bahwa prosedur Menurut Prayitno (2012: 365) bahwa prosedur pelaksanaan home visit yaitu: perencanaan, Pengorganisasian unsur-unsur, Pelaksanaan, penilaian, dan tindak lanjut. Dengan demikian dalam pelaksanaan home visit akan lebih berdaya guna dan berhasil guna selalu mengacu pada prosedur tersebut. Pendapat hampir serupa disampaikan oleh Winkel (2004: 27) seharusnya pelaksanaan kunjungan rumah (home visit) akan lebih baik melalui tahapan perencanaan, pelaksanaan, evaluasi, analisis hasil evaluasi, tindak lanjut. Hal ini sangat sesuai dengan pendapat Mulyasa (2007: 7) tentang manajemen pendidikan yang berkaitan (2007: 7) tentang manajemen pendidikan yang berkaitan dengan proses pengendalian kelompok mulai dari perencanaan, pengorganisasian, penggerakan dan pengawasan.
Adapun secara detail mengenai rencana pelaksanaan home visit menurut (Chris Dukes dan Smith, 2009: 55) antara lain:
Menghubungi orang tua dan meminta persetujuan kunjungan rumah, di dalamya disebutkan tujuan, lama kunjungan, penetapan tanggal/hari, kalau memungkinkan tawarkan kepada orang tua kalau ingin menambahkan beberapa hal dalam agenda kunjungan.
kunjungan.
2.Menentukan tanggal dan tujuan kunjungan rumah.
4.Kedatangan dengan memperkenalkan diri,
membangun hubungan sosial dengan obrolan ringan,
tampil percaya diri.
5.Selama kunjungan, membicarakan kembali tujuan,
berbagi informasi, simpulkan semua hal yang telah
disepakati, konsiten terhadap waktu
6.Setelah kunjungan yang perlu dilakukan
menindaklanjuti apa yang telah dijanjikan pada
menindaklanjuti apa yang telah dijanjikan pada orang tua, simpulkan informasi yang didapat selama kunjungan menggunakan informasi yang telah didapatPendapat para ahli tersebut menjadi referensi bagi peneliti dalam pelaksanaan home visit agar lebih terarah dan berhasil sesuai yang diharapkan..
Adapun berkaitan dengan tingkat partisipasi orang tua siswa apabila jika dihubungkan dengan pertanyaan
home visit dapat meningkatkan (Mulyasa 2003: 92) bahwa partisipasi warga sekolah merupakan bagian dari kehidupan, artinya semakin besar rasa memiliki, semakin besar pula tanggung jawab, demikian juga dedikasinya. Selanjutnya (Mulyasa 2003: 90; Surharyati, 2008: 25) menguraikan juga tentang keberhasilan peningkatan partisipasi dalam penyelenggaraan pendidikan dapat diukur dengan beberapa indikator, yang berupa peningkatan dedikasi, kepercayaan, tanggung jawab, kualitas / kwantitas masukan, kepedulian, dan ekspresi, apresiasi, pendapat pemangku kepentingan.
kemudian peneliti analisis. Analisis ini sendiri terfokus
pada sikap dan tindakan orang tua siswa terhadap
sekolah, yang dikaitkan dengan beberapan unsur atau
identifikasi masalah. Agar penelitian ini lebih obyektif dan
akurat, peneliti mencari informasi-informasi tambahan
dengan melakukan wawancara mendalam dengan nara
sumber untuk melihat langsung bagaimanakah kondisi
yang sebenarnya ketika orang tua bersama anak berada
di rumah dalam jam-jam belajar di Desa Kedawung,
Kecamatan Kandangan. Selain itu peneliti juga
mengadakan wawancara dengan tokoh
masyara-kat/perangkat desa, komite sekolah, guna memperolah
data pendukung mengenai partisipasi orang tua siswa di
SD Negeri Kedawung.
Peneliti juga menggunakan data-data nyata yang ada
di sekolah yang berkaitan dengan peran serta orang tua
siswa terhadap sekolah yang terwujud dalam kegiatan
siswa terhadap sekolah yang terwujud dalam kegiatan
siswa di sekolah, sekaligus untuk melihat kondisi alami
dari suatu fenomena. Pendekatan ini bertujuan
memperoleh pemahaman dan menggambarkan realita
yang komplek (Nasution, 2003: 3).
Penelitian kualitatif merupakan prosedur penelitian
Untuk tahap analisis yang dilakukan oleh peneliti
adalah membuat daftar pertanyaan untuk wawancara,
mengumpulkan data dan analisis data yang dilakukan
sendiri oleh peneliti, untuk itu peneliti menggunakan
beberapa tahap:
1. Menyususn draf pertanyaan wawancara berdasarkan
unsur-unsur yang akan ditanyakan pada nara sum-
ber
2. Melakukan wawancara dengan orang tua siswa, ko-
mite sekolah , tokoh masyarakat dan perangkat desa
tentang partisipasi masyarakat terhadap sekolah
guna menjadi data pendudkung.
3. Melakukan dokumentasi langsung di lapangan untuk
melengkapi data-data yang berhubungan dengan
penelitian.
4. Memindahkan data penelitian yang berbentuk daftar
dari semua pertanyaan yang diajkan kepada nara
dari semua pertanyaan yang diajkan kepada nara
sumber atau informan.
5. Menganalisis hasil data wawancara yang telah dila-
kukan.
Kegiatan tersebut sangat relevan dengan pendapat
Prihastuti (2009: ) tentang peranan orang tua di rumah
berkaitan dukungan terhadap putra/putri dalam kegiatan
sekolah diantaranya, penciptaan budaya belajar,
memprioritaskan tugas, mendorong anak aktif mengikuti
kegiatan, mendorong anak mengembangkan gagasan,
menciptakan suasana demokratis dll.
Hal-hal tersebut akan berkembang dengan baik
Hal-hal tersebut akan berkembang dengan baik
apabila ditambah dengan hubungan yang harmonis
Saling pengertian antara sekolah dengan orang tua dapat
diwujudkan lewat kesadaran pendidik mengembangkan
potensi peserta didik dengan memperhatikan kebutuhan
untuk dihargai, diperhatikan , didengarkan sehingga akan
terjalin hubungan dan kedekatan dari hati ke hati baik
dengan siswa maupun dengan orang tua. Akhirnya akan
tercipta komitmen antara sekolah dengan orang tua, yang
terwujud dalam partisipasi aktif mendukung program
sekolah. Salah satunya melalui kunjungan rumah
(home visit).4.4 Hasil Penelitian
4.4.1 Perencanaan Home Visit
Kegiatan perencanaan mempunyai peranan yang sangat penting, sebab dalam kegiatan ini akan terlihat mengenai langkah-langkah dari kegiatan awal sampai akhir. Kegiatan home visit ini melibatkan instansi dan akhir. Kegiatan home visit ini melibatkan instansi dan banyak pihak sehingga diperlukan kesepahaman dari mereka. Langkah paling awal dalam perencanaan ditempuh dengan kegiatan rapat di SD Negeri Kedawung dengan peserta terdiri dari Kepala Sekolah, Guru, dan Tenaga Kependidikan.
Dalam pengantar rapat disampaikan oleh kepala sekolah SD Negeri Kedawung sebagai berikut:
Kegiatan sekolah akan berjalan dengan baik
kalau didukung oleh semua unsur, misalnya dari
dalam oleh seluruh guru dan karyawan, dari luar
Selanjutnya Kepala sekolah juga menambahkan Selanjutnya Kepala sekolah juga menambahkan
masyarakat khususnya orang tua dan pengurus
komite sekolah, terlihat banyak ketidakhadiran
mereka dalam setiap rapat
Oleh karena itu rapat tersebut khusus membicarakan cara mengatasi masalah tersebut agar tidak berlarut-larut. Adapun strategi awal yang akan dilaksanakan melalui kunjungan rumah. Tujuan yang dilaksanakan melalui kunjungan rumah. Tujuan yang disepakati adalah untuk meningkatkan partisipasi atau peran serta orang tua siswa SD Negeri Kedawung.
Hal penting dalam perencanaan home visit adalah menetapkan tujuan. Dengan tujuan yang jelas diharapkan seluruh aktifitas akan lebih terarah (fokus). Kemudian dilanjutkan dengan meyakinkan semua komponen pelaksana tentang pentingnya kunjungan rumah, menyiapkan data atau informasi penting yang perlu dikomunikasikan kepada orang tua siswa, menyiapkan instrument dalam menampung temuan-temuan ketika pelaksanaan nanti. Perencanaan temuan ketika pelaksanaan nanti. Perencanaan direkam/didokumentasikan dalam bentuk satuan kegiatan pendukung.
siswa/siswa dan tercatat selama anak-anak di sekolah.
Untuk aktifitas orang tua peneliti mengambil data dari
buku tamu kelas/umum, daftar hadir rapat, notulen
rapat. Data tersebut menjadikan bahan pertimbangan
dalam merencanakan tindakan setelah di bandingkan
dengan hasil wawancara, atau observasi langsung
Di bawah ini disajikan Tabel Studi dokumentasi.
data diambil tanggal 2 Maret 2015 (awal Maret).
Tabel 7
Hasil Studi Dokumentasi
N
1 Kehadiran siswa dalam kegiatan pemebelajaran
sakit - 4 1 - 2 - 7
ijin - 1 - - - - 1
alpa - 1 2 - - - 3
2
Pemakaian kelengkapan serra- gam sekolah
lengkap - - - -
Tidak
lengkap
- 2 1 - - - 3
3 Pengerjaan tugas PR
Menger-jakan - - 1 - - - 1
Tidak
Menger-jakan - - - - Menger-jakan
4 Kehadiran siswa melaksanakan ektra kurikuler pramuka
sakit - 3 2 1 1 - 7
Ijin - - 1 - - - 1
alpa - - 1 - - - 1
5 Kehadiran orang tua ke kelas
(pelajaran) - - 2 2 2 - -
6 Kehadiran orang tua sebagai
tamu umum (program sekolah) - - - 1 1 2 4
7 Kehadiran orang tua dalam rapat sekolah
- - - 8
8
Kehadiran orang tua sebagai
--narasumber pemebelajaran -- - - -
Data di atas cukup menjadi bahan referensi bagi sekolah dalam merencanakan home visit.
4.4.2 Pengorganisasian Unsur dan Sarana Kegiatan Dalam kegiatan ini dilakukan penetapan materi
home visit, data-data yang perlu disampaikan dan
perolehan data terkhusus dari orang tua dan siswa.
Menyiapkan kelengkapan administrasi data observasi,
instrument wawancara, surat pemeberitahuan dan
lain-lain. Pengorganisaian sumber daya baik sumber daya
manusia, maupun materiil/peralatan, termasuk dana.
4.4.3 Pelaksanaan Home Visit
Dalam pelaksanaan dilakukan secara sistematis untuk mengurangi adanya kesalahan yang berakibat pada kegagalan. Yaitu dengan mengkomunikasikan (rencana) kegitan kunjungan rumah kepada pihak-pihak terkait antara lain, penyampaian surat ijin untuk bertemu orang tua/wali, siswa atau anggota keluarga lain yang mendukung keberhasilan program, Penyiapan kelengkapan administrasi yang berupa surat tugas atau ijin penelitian dari pihak berwenang ketika kunjungan kita ditanyakan oleh nara sumber selama proses home kita ditanyakan oleh nara sumber selama proses home visit. Disini pentingya kegiatan peneliti mendapat dukungan sehingga memperlancar proses pelaksanaan. Selanjutnya membahas permasalahan yang dihadapi sekolah, melengkapi data, mengembangkan komitmen antara orang tua, wali, anggota keluarga lain terhadap persoalan mendesak yang dihadapi oleh sekolah. Hal ini juga mengacu pada kerangka pikir penelitian yang disampaikan pada bab terdahulu. Selanjutnya di bawah ini keadaan yang terjadi selama pelaksanaan penelitian
1. Observasi 1. Observasi
dengan orang tua murid. Hal-hal pokok yang diamati
peneliti meliputi:
1. Keadaan fisik rumah
2. Kondisi sosial ekonomi dan anggota keluarga
3. Suasana hubungan antar anggota keluarga
4. Kegiatan yang dilakukan selama jam-jam belajar
4. Kegiatan yang dilakukan selama jam-jam belajar
5. Pendapat orang tua/anggota lain tentang anak
Berkaitan dengan keadaan fisik rumah dari 12
rumah tangga (siswa) yang peneliti kunjungi 11 adalah
rumah permanen. 1 rumah milik anak Rio Mustofa semi
permanen. Yang berbeda adalah ketika peneliti masuk ke
dalam rumah terdapat perbedaan dalam hal perabot
rumah tangga. Peneliti menjumpai 2 rumah tangga yang
belum memiliki meja dan kursi tamu, sehingga ketika
melaksanakan wawancara duduk lesehan di atas karpet
ruang tamu yang sekaligus sebagai ruang keluarga untuk
menonton TV. Kondisi ini tentunya mempengaruhi
kenyamanan anak ketika belajar, terlebih ketika perabot
tersebut sekaligus sebagai ruang keluarga dengan
hiburan utama televisi. Otomatis siswa pasti terganggu
dalam belajar, tetapi gangguan ini tergantung pada
kemampuan orang tuanya. Pihak sekolah tidak bisa
berbuat banyak dalam merubahnya.
diakibatkan banyaknya anggota keluarga tidak dialami
oleh anak-anak tersebut. Kaitannya dengan social
ekonomi, semua bermata pencaharian sebagi petani baik
petani perkebunan maupun petani lahan basah (sawah).
Sehingga kondisi social ekonomi adalah berpenghasilan
pas-pasan. Untuk siswa SD kondisi social ekonomi
semacam itu tidak berpengaruh banyak terhadap
belajarnya.
Sebagai keluarga petani maka hubungan
kekeluargaan masih sangat erat. Hubungan yang
harmonis tersebut sangat berpengaruh positif terhadap
pertumbuhan dan perkembangannya, termasuk dalam
belajarnya. Bagi guru merupan modal dasar dalam
memaksimalkan layanan pemebelajarannya.
Yang paling menjemaskan adalah rata-rata dari 12
anak hanya terdapat 2 siswa yang berada di meja belajar.
anak hanya terdapat 2 siswa yang berada di meja belajar.
Sementara yang 10 sedang menonton televise bersama
dengan seluruh keluarga. Jam-jam belajar yang sudah
dicanangkan komite jelas-jelas tidak bisa dilaksanakan.
Karena faktanya pada jam belajar televise tetap hidup
dengan acar yang menentang dan menarik bagi
anak-anak. Disini peneliti perlu bekerja keras mengatkan
kembali komitmen orang tua/wali murid tentang
penacanangan jam belajar di seluruh Desa Kedawung.
Kaitannya dengan pendapat orang tua tentang
saya berada di sekolah adalah milik Bapak atau Ibu
saya berada di sekolah adalah milik Bapak atau Ibu
sepenuhnya. Kepercayaan yang besar terhadap sekolah
itu merupakan modal berharga bagi sekolah dalam
mendidik anak-anak SD Negeri Kedawung dengan baik.
Berdasarkan hasil observasi selama pelaksanaan
home visit peneliti semakin tahu dengan kondisi rata-rata
orang tua/wali murid. Banyak hal-hal menarik dan
orang tua/wali murid. Banyak hal-hal menarik dan
menguntungkan bagi tumbuh kembang siswa selama
berada di rumah tangganya bisa menjadi modal berharga
dalam mendukung pelaksanaan pembelajaran di SD
Negeri Kedawung, disamping beberapa kelemahan yang
bisa diusahakan melalui komunikasi. Tetapi ada juga
hal-hal yang mengganggu tetapi sekolah tidak bisa secara
langsung menanganinya ,salah satunya adalah persoalan
social ekonomi keluarga siswa, hal ini tentunya bisa
dipecahkan dengan cara lain. Sekolah bisa
mengusahakan lewat jalur Bantuan Siswa Miskin atau
semacamnya.
semacamnya.
2. Wawancara
Strategi utama yang ditempuh peneliti dalam
kaitannya dengan menggali partisipasi orang tua adalah
dapat diketahui melalui wawancara. Kegiatan ini oleh
peneliti dirancang sedemikian rupa agar benar-benar
menghasilkan masukan yang berharga bagi SD Negeri
Kedawung Khususnya, sehingga masukan yang diperoleh
selama proses home visit dapat dijadikan pedoman dalam
pesusunan program pendidikan di SD N Kedawung.
Apakah yang dirasakan dan kemudian menjadi skala
prioritas Bagi Kepala Sekolah Bapak Nasru Amrudin, S.Pd
setelah memimpin SD Negeri Kedawung selama satu
tahun. Jawaban beliau sebagai berikut:
Yang saya rasakan ada semacam jurang yang dalam, disatu pihak guru berusaha mati-matian untuk mem disatu pihak guru berusaha mati-matian untuk mem buat siswa berprestasi, tetapi tidak ada tanggapan/apresiasi sama sekali dari orang tua. Melihat keadaan iniTentunya perlu strategi dalam mendengar/ mengtahuiApa keinginan orang tua/ wali murid dan sebagai kepa-la sekolah baru, ini merupakan prioritas sebelum melangkah ke hal
Selama ini langkah apa yang sudah ditempuh sekolah dalam meminta dukungan orang tua. Jawaban kepala sekolah sebagai berikut:
Langkah yang saya tempuh dengan mengundang Rapat. Tetapi saya kecewa ternyata komite sekolahpun sebagai wakil dari orang tua banyak yang tidak hadir, sebagai wakil dari orang tua banyak yang tidak hadir, termasuk ketua komite apalagi yang bukan komite, dia
Pendapat tersebut secara umum juga mendapat tanggapan yang sama dari guru kelas IV ( Bapak Budi Setyawan, S.Pd), beliau berpendapat tentang partisipasi masyarakat sebabagai berikut:
Saya sudah hampir lima tahun di sini, merasakan langsung rendahnya kepedulian sebagian masyarakat terhadap Sekolah SD Negeri Kedawung. Maka menurut saya harus dicari masalahnya dengan
Kepala sekolah dengan penuh semangat menjawab
sebagai berikut:
terlalu merepotkan kalau dijalankan karena jarak antar dusun di Desa Kedawung ini relatif dekat. Tetapi harus direncanakan secara matang agar pelaksanaannya berjalan l
Ketika kemudian peneliti menanyakan hal yang sama kepada guru kelas III Bapak Subadi, S.Pd sebagi guru yang palin senior di SD Kedawung beliau berpendapat sebagai berikut:
mah orang tua siswa ketika terjadi peristiwa, anak sakit, berselisih dengan temannya, banyak melanggar disiplin sekolah dll. Sehingga ketika guru datang ke rumah orang akan berpendapat pasti ada masalah. Tetapi kalau mau melaksanakan itu harus berani kerja keras karena pelaksanaannya bisa malam hari.
Beliau lebih lanjut juga menegaskan Beliau lebih lanjut juga menegaskan
ketika ketika dia didatangi rumahnya, minta pendapatnya jalin silaturahmi secara akrab saya yakin orang tersebut (orang tua siswa) pasti akan mendukung program
Sabagai tindak lanjut dari apresiasi kepala sekolah terhadap pelaksanaan home visit di SD N Kedawung, maka dalam suatu kesempatan rapat Bapak Kepala Sekolah menyampaikan kepada seluruh guru sebagai berikut:
berikut:
kesediannya untuk membantu demi kelancaran
program ini, sebab kita punya masalah tentang
Bahkan lebih menggembirakan lagi Bapak Budi Setyawan, S.Pd, karena setiap hari tinggal di rumah dinas sekolah belau mengatakan:
Saya siap kalau peneliti meminta bantuannya, sebab saya juga ingin tahu secara langsung apa yang diinginkan orang tua terhadap s
Setelah di tingkat sekolah mencapai kesepakatan, kita segera mengirimkan surat ijin kepada Bapak Kepala Desa karena peneliti akan masuk rumah kerumah selama home visit diadakan.
Sambil ke balai desa menyampaikan surat peneliti juga menanyakan kepada kepala Desa Kedawung Bpk. Agus Salim, S.Si dengan pertanyaan. Bagaimana pendapat beliau tentang rencana kunjungan rumah yang diadakan beliau tentang rencana kunjungan rumah yang diadakan disamping sebagai penelitian juga program SD N Kedawung. Beliau menjawab:
angat bagus, dan saya mendukung, karena dengan kunjungan rumah Bapak bisa lebih dekat memahami keadaan tiap-tiap siswa ketika di rumah. Sebab kalau saya yang keliling mengawasi siswa belajar dari rumah ke rumah rasanya kurang etis, beda kalau gurunya pasti orang tua dan anak sangat senang, kalau sudah senang orang tua pasti akan membantu kalau dibu
Desa. Dengan menggunakan pertanyaan wawancara
terbuka kepada empat nara sumber yaitu Bapak
Kaswadi ( sekdes), Bapak Tukiman ( Kadus Sirandu),
Bapak Sugeng ( Kadus Sidono), dan Bapak Sariyat (
Kadus Kedawung). Adapun ke empat nara sumber
ditanyakan secara terpisah dengan pertanyan yang sama.
Adapun pertanyaannya sebagai berikut:
1. Permintaan pendapat tentang suasana hubungan
sekolah SD N Kedawung dengan masayarakat saat ini.
2. Hal-hal yang perlu dibenahi di SD Negeri Kedawung
3. Idialnya hubungan komite sekolah dengan sekolah.
4. Langkah yang harus ditempuh berkaitan dengan
harapan masyarakat/orang tua siswa.
5. Partisipasi orang tua tentang pencanangan jam belajar
masayarakat.
6. Pendapat orang tua tentang sarana prasarana
7. Pendapat orang tua murid kalau guru melaksanakan
home visit secara terprogram.
8 Tentang prestasi-prestasi yang diraih SD N Kedawung
Bagaimana menurut pendapat Bapak tentang
hubungan/kerjasama antara SD N Kedawung dengan
masyarakat/orang tua murid? Maka rangkuman dari
jawaban keempat nara sumber adalah:
berpapasan saling tegur sapa, mempersilahkan
mampir dll
Kemudian pertanyaan tentang penanganan terhadap persoalan . Adakah hal-hal yang seharusnya ditangani tetapi belum tuntas ditangani yang menyebabkan ganjalan? Adapun rangkuman keempat nara sumber ganjalan? Adapun rangkuman keempat nara sumber adalah?
oleh pimpinan terdahulu belum selesai dan berlarut larut, mengakibatkan ada orang tua yang mengambil prakarsa sendiri. Seharusnya sekolah jangan mudah terpengaruh. Juga tentang pendidikan tata krama
Selanjutnya, kaitannya dengan respon sekolah terhadap harapan masyarakat. Adakah harapan dari orang tua murid yang belum/ tidak direspon sekolah?
` `
kesenian tradisional dan diajarkan kepada siswa, sebab masyarakat siap menjadi nara sumber kalau sekolah mau memfasilitasi. Juga tentang pendidikan budi pekerti untuk selalu diteladankan
Juga kaitannya dengan kerjasama komite dengan sekolah dengan pertanyaan Bagaimana kerjasama antara komite dengan pihak sekolah?
Secara kebetulan ke empat nara sumber juga anggota komite sekolah SD Negeri Kedawung. Jawabannya hampir sama
lembaga komite ini segera ditata ulang supaya
Kalau kaitannya hubungan sekolah dengan aparatur Desa Kedawung semua dengan jelas menjawab
angat kompak.
Berkaitan dengan saran dan pendapat dari tokoh Berkaitan dengan saran dan pendapat dari tokoh masyarakat dapat peneliti sampaikan di bawah ini. Dengan pertanyaan Apakah saran Bapak berkaitan dengan agar sekolah lebih maju jika dihubungkan dengan kerjasama dengan orang tua /masyarakat?
Adapun rangkuman jawaban dari keempat nara sumber adalah
kontrol dari sekolah, komite dan aparatur desa tentang kesepakatan mengenai jam belajar masyarakat, pembenahan sarpras yang bisa melibatkan masyarakat, peminjaman buku diaktifkan, dan yang terpenting peminjaman buku diaktifkan, dan yang terpenting anak merasa nyaman ketika belajar di sekolah maka mohon di
Kaitannya dengan program home visit jika dilaksanakan secara terprogram. Seluruh nara sumber
sangat setuju . Tetapi ketika nara sumber ditanyakan tentang prestasi SD Negeri Kedawung sebagian besar nara sumber me tidak tahu , ada yang tahu prestasi di bidang kepramukaan.
Untuk selanjutnya akan peneliti diskripsikan
tentang hasil wawancara dengan orang tua siswa. Secara
garis besar pertanyaan yang disampaiakan kepada orang
tua siswa meliputi:
1. Apakah sekolah sering mengundang pertemuan atau
rapat bersama dengan orang tua/ wali murid, komite
rapat bersama dengan orang tua/ wali murid, komite
sekolah ?
Secara umum pernah tetapi sudah lama, akhir-akhir ini tidak.2. Ketika Bapak/Ibu hadir dalam rapat pernahkah menggunakan kesempatan untuk mengajukan usul, pendapat demi kemajuan sekolah? Sebagian besar tidak
3. Apakah yang Bapak/Ibu ketahui tentang sumber pendanaan di SD Negeri Kedawung? Apakah Bapak/Ibu dipungut biaya untuk membantu kegiatan sekolah?
Semua tahu BOS, ada beberapa yang menambahkan DAK, seluruh responden menyatakan tidak dipungut DAK, seluruh responden menyatakan tidak dipungut biaya.
4. Seberapa seringkah sekolah mengikutsertakan Bapak/Ibu dalam kegiatan sekolah? Sebagian besar diikutsertakan dalam kegiatan
5.Bagaimanakah pandangan Bapak/Ibu tentang penyelenggaraan pendidikan di SD Negeri Kedawung sudah sesuaikah dengan harapan anda? Semua katakana sudah bagus dan sesuai dengan harapan.
6. Apakah pengelola sekolah (guru/tenaga kependidikan) SD N Kedawung dalam kegiatan sehari-hari sudah bisa dijadikan teladan bagi masyarakat dan peserta didik? dijadikan teladan bagi masyarakat dan peserta didik?
7. Kegiatan apakah yang sedang dilaksanakan sekolah saat ini, dan sangat membutuhkan kerja sama dengan orang tua murid? Apakah Bapak/Ibu ikut mensukseskannya? Sebagian menjawab sarana fisik halaman dan sebagian menjawab tentang jam belajar masyarakat
8. Berkaitan dengan program sekolah dan layanan terhadap peserta didik, misalnya: les, ekstra kurikuler, olah raga dan lain-lain. Apakah bentuk dukungan Bpk/Ibu lakukan terhadap program tersebut? Orang tua semua mendukung dengan menyediakan peralatan yang diperlukan.
9. Kegiatan pembelajaran akan berjalan dengan baik jika didukung dengan sarpras yang memadai. Menurut Bapak/Ibu, bagaimanakah kondisi sarpras SD N Kedawung saat ini? Apakah yang Bapak/Ibu lakukan berkaitan dengan program sekolah tentang sarpras?
Sudah memenuhi syarat, yang segera dibenahi semua Sudah memenuhi syarat, yang segera dibenahi semua menyatakan tentang halaman dan WC.
10.Pernahkan Bpk/Ibu menyampaikan saran, kritik terhadap sekolah? Bagaimanakah tanggapan sekolah terhadap hal tersebut? Sebagian kecil pernah sehingga tahu tanggapan sekolah baik, sebagian besar tidak pernah sehingga tidak tahu tentang anggapan orang tua.
12.Menurut Bpk/Ibu hal apakah yang sangat mendesak untuk segera dilakukan di SD N Kedawung dalam menghadapi segala perubahan dan tuntutan jaman ?
Semua prihatin dengan pendidikan tata karma, kedisiplinan, dan agama.
13.Menurut Bpk/Ibu adakah ifen-ifen yang diselenggarakan sekolah sebagai hasil ide bersama , untuk mendekatkan hubungan/kepedulian orang tua dengan sekolah? Sebagian kecil menjawab ya, tetapi sebagian besar mengatakan akhir-akhir ini tidak pernah.
14.Apakah dalam setiap keputusan yang berkaitan dengan peningkatam mutu sekolah ( sarpras, akademik, non akademik), selalui melibatkan orang tua? Sebagian besar menjawab tidak, hanya melibatkan komite, dan beberapa orang tua siswa.
15.Apakah Bpk/Ibu mendampingi putra/putri saudara ketika sedang belajar di rumah. ( Mis. Kelompok belajar, Pr, Ulangan dll.)? Sebagian besar tidak karena
belajar, Pr, Ulangan dll.)? Sebagian besar tidak karena tidak bisa mengikuti pelajaran sekarang ini. Sebagian kecil mendampingi karena orang tuanya berpendidikan. 16. Bagaimanakah cara Bpk/Ibu membantu memecahkan
masalah putra-putri yang berkaitan dengan kesulitan belajar? Sebagian besar memberikan solusi bertanya kepada teman atau kakaknya yang sudah sekolah lebih tinggi.
18.Apakah yang Bpk/Ibu lakukan untuk memberi dukungan terhadap putra/putri, agar bisa berkosentrasi belajar baik di rumah atau di sekolah?
19.Apakah yang Bpk/Ibu lakukan ketika anak anda melakukan kegiatan sore hari seperti les, ekstrakurikuler? Sebagian besar mendorong dan pada sore hari dijemput. Sebagian kecil cukup memantau karena dengat dengan rumah.
20.Menurut Bapak/Ibu program apakah yang belum dilaksanakan SD N Kedawung, tetapi masyarakat berharap untuk dilaksanakan sungguh-sungguh?
Semua ingat dan mengatakan tentang pencanangan jam belajar masyarakat yang tidak ada tndaklanjutnya.
3. Studi Dokumentasi
Selanjutnya untuk mengetahui perubahan yang terjadi, terhadap kegiatan siswa yang dipengaruhi oleh partisipasi dan perhatian orang tua kepada putra/putrinya dan partisipasi aktif orang tua dalam memberikan masukan berharga bagi sekolah yang dibuktikan dengan kehadiran orang tua di sekolah. Seperti contoh dalam tabel di bawah orang tua di sekolah. Seperti contoh dalam tabel di bawah ini. Data diambil pada tanggal 30 April 2015 rentang satu bulan setelah dilakukan tindakan kunjungan rumah/home visit
Tabel 8
Hasil Studi Dokumentasi
(Sumber data Absensi Bulanan Daftar Kelas, dan Buku Tamu)
N
2 Pemakaian kelengkapan seragam sekolah melaksanakan ektra kurikuler pramuka
Kehadiran orang tua
sebagai tamu umum 2 - - 4 5 5 16
Kehadiran orang tua sebagai narasumber pembelajaran
- - - -
4.4.4 Penilaian
Dalam prosedur ini dilakukan evaluasi secara komprehensif antara lain: Mengevaluasi proses pelaksanaan kegiatan kunjungan rumah, Mengevaluasi terhadap kelengkapan dan keakuratan hasil kegiatan
75
terhadap kelengkapan dan keakuratan hasil kegiatan kunjungan rumah, serta komitmen orang tua/wali anggota keluarga lain. Mengevaluasi penggunaan data kegiatan kunjungan rumah, dan analisis terhadap efektifitas penggunaan hasil kunjungan rumah terhadap penanganan permasalahan rendahnya partisipasi orang tua tehadap program sekolah.
4.4.5 Tindak lanjut
Dalam prosedur ini diadakan pertimbangan apakah diperlukan kunjungan rumah ulang atau lanjutan, mempertimbangkan tindak lanjut dengan menggunakan mempertimbangkan tindak lanjut dengan menggunakan data hasil kunjungan rumah yang lebih akurat, menyusun laporan kegiatan kunjungan rumah, menyampaikan laporan kepada pihak terkait, dan diakhiri dengan mendokumentasi laporan.
4.5 Pembahasan
4.5.1 Perencanaan
Selama proses perencanaan segala hal dilakukan secara sistematis. Sebab proses perencanaan ini merupakan gambaran tentang apa yang akan dilaksanakan. Dimulai dari mengidentifikasi persoalan kemudian dibicarakan dalam forum rapat. Masukan dari berbagai pihak menjadi bahan dalam penyusunan berbagai pihak menjadi bahan dalam penyusunan rencana kegiatan. Tujuan kegiatan ditetapkan bersama sehingga kegiatan lebih terarah. Kegiatan home visit sebagai pilihan dalam mengatasi masalah rendahnya partisipasi orang tua siswa.
Perencanaan lengkap mulai personil yang akan melaksakan kegiatan, teknis pelaksanaan kegiatan, instrument yang digunakan, pendanaan dan lain-lain dirancang sedemikian rupa. Bahkan Agar mempunyai data awal juga direncanakan dan diadakan studi awal. Dari kegiatan yang terencana tersebut secara langsung seluruh personil sekolah terlibat secara langsung, demikian juga masyarakat mulai dari orang tua, komite, tokoh masyarakat yang menjadi sasaran sejak awal sudah dilibatkan. Sehingga partisipasi orang tua siswa yang merpakan tujuan dari penelitian ini tercapai.
4.5.2 Pengorganisasian unsur
Sebagai contoh tentang subyek penelitian,
narasumber yang penulis mintai keterangan lewat
wawancara meliputi beberapa orang dengan profesi yang
berbeda, diantaranya ada orang tua siswa, anggota komite
sekolah, perangkat desa atau tokoh masyarakat. Barbagai
perbedaan tersebut membutuhkan koordinasi yang baik
Penulis memilih beberapa kalangan, hal itu dimaksudkan
agar data yang akan diuji lewat trianggulasi agar lebih
akurat. Dengan demikian dari partisipasi bisa
menjangkau berbagai kalangan.
4.5.3 Pelaksanaan 1. Data Observasi
mengerjakan PR setiap kelas 98% mengerjakan PR di
rumah. Secara umum terjadi peningkatan partisipasi baik
orang tua maupun siswa dalam kegiatan pembelajaran.
2. Data Hasil Wawancara
Untuk 4 orang sebagai perangkat desa dan komite
sekolah disajikan pertanyaan yang sama tentang
1. Pertanyaan tentang pendapat responden mengenai
hubungan sekolah dengan masyarakat secara umum.
Jawaban keempat responden menyatakan bahwa
hubungannya baik dan harmonis
2. Pertanyaan hubungan sekolah dengan komite,
responden menyatakan baik, 2 responden
menyatakanbiasa saja karena komite sekolah tidak
pernah mengadakan kegiatan sehingga di masa yang
akan datang perlu lebih kreatif dan ditingkatkan
3. Pertanyaan tentang hubungan sekolah dengan
3. Pertanyaan tentang hubungan sekolah dengan
aparatur desa Semuanya menjawab sangat erat dan
baik,terlebih sering terjadi saling bantu mengenai
data siswa mulai dari KPS, BSM, dan administrasi
(aktakelahiran) untuk penulisan ijasah.
4. Pertanyaan tentang kondisi sarana prasarana semua
5 Pertanyaan tentang pencanangan bersama antar
sekolah komite, aparatur desa, dan orang tua
mengenai jam belajar masayarakat kedawung mulai
jam 18.00- 20.00 semua responden menyatakan tidak
terlaksana atau gagal, disebabkan tidak ada
kerjasama dalam mengawasinya.
6 Pertanyaan tentang harapan responden terhadap
sekolah dan saran-saran, semua responden
mengatakan untuk kegiatan akademik dan non
akademik sudah baik terutama sering terdengar
banyaknya kejuaraan yang diterima, tetapi harapan
tertinggi adalah supaya sekolah tetap mengkondisikan
kedisiplinan tata krama dan budi pekerti untuk lebih
diusahakan, karena ketika di rumah anak-anak
sebagian besar kurang dalam tatakrama sehingga
diperlukan kerjasama secara sinergi antara sekolah
orang tua, masyarakat dan aparatur desa.
orang tua, masyarakat dan aparatur desa.
Data hasil wawancara dengan responden orang tua
siswa sebagai berikut: Dari 80 siswa penulis menetapkan
12 orang responden yang terdiri dari orang tua murid.
Wawancara untuk mendapatkan data kepada orang tua
murid bukan kepada siswa, hal ini sesuai dengan
pertanyaan penelitian dalam rangka mengetahui
partisipasi orang tua murid. Disamping itu orang tua
berdasarkan pengalaman hidupnya bisa memahami
pertanyaan komplek yang diberikan oleh peneliti.
Sehingga ketika wawancara berlangsung orang tua bisa
mencurahkan segala hal yang berdasarkan data selama
mencurahkan segala hal yang berdasarkan data selama
ini komunikasi orang tua dengan sekolah sangat kurang.
peneliti langsung tahu apa yang terjadi, apa yang menjadi
harapan orang tua, dan yang terpenting bagaimana
mencari jalan keluarnya.
Disamping wawancara ditujukan kepada orang tua,
wawancara juga dulakukan kepada tokoh masyarakat
dalam hal ini adalah perangkat desa, diharapkan data
yang di[eroleh lebih akurat dan obyektif karena tokoh
masyarakat lebih tahu tentang banyak hal. Perwakilan
anggota komite juga menjadi sasaran wawancara peneliti.
Komite sekolah merupakan wakil dari orang tua siswa.
4.5.4 Pembahasan Wawancara orang tua siswa Dari data tersebut dapat kita analisa bahwa:
1. Dari 20 pertanyaan kesimpulan untuk setiap pertanyaan yang hasilnya negatif ( pasif) sebanyak 8 pertanyaan, sedankan yag jawabannya positif 12 butir pertanyaan
butir pertanyaan
2. Terdapat 5 narasumber yang sangat potensial karena pendidikan dan pengalamannya, selalu pro aktif dan peduli dan niat/keinginan yang positif tetapi fihak sekolah guru, komite sekolah tidak memberikan kesempatan kepada nara sumber 3 Melihat data tersebut terindikasi bahwa angka
4 Home visit yang penulis laksanakan di SD N
Kedawung ternyata mendapat sambutan sangat
positif dari seluruh responden, sehingga perubahan
tersebut muncul dari aktifitas orang tua siswa dan
anak-anak yang berubah ke arah yang lebih baik,
peneliti berharap dalam waktu yang tidak lama
akan terjadi perubahan yang lebih baik, berkaitan
dengan partisipasi orang tua terhadap SD Negeri
Kedawung
4.5.5 Penilaian
Demikian penilain tentang penggabungan antara
studi dokumentsi dan observasi selama home visit
dilaksanakan. Dengan demikian pelaksanaan evaluasi
secara lengkap mengurangi kesalahan yang
mengakibatkan ketidakakuratan terhadap hasil.
4.5.6 Tindak Lanjut
Program home visit yang penulis laksanakan di SD Negeri kedawung dimulai sejak awal maret 2015, sehingga hingga saat ini baru berjalan kurang lebih 2 bulan. Namum demikian meskipun tidak terjadi perubahan secara drastis tetapi sedikit-demi sedikit terjadi peningkatan partisipasi, baik yang terjadi secara tidak langsung seperti kehadiran siswa, PR mulai dikerjakan sedanglkan yang secara langsung daftar hadir/ buku tamu kelas maupun buku tamu umum mulai terisi oleh kedatangan orang tua murid.