31
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Tipe dan Desain Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk menguji secara empirik layanan konseling kelompok pendekatan Behavioral dalam rangka meningkatkan motivasi belajar. pada SMA Negeri 1 Singorojo terkait pelayanan bantuan kepada siswa. Penelitian ini mengunakan metode penelitian eksperimen yaitu melakukan pre test, pelaksanaan layanan konseling kelompok pendekatan Behavioral dan dilakukan post test.
Sebagai langkah awal adalah melakukan penyaringan data responden yang memiliki motivasi belajar rendah menggunakan kuesioner. Dari hasil pengujian selanjutnya diambil 8 siswa yang memiliki motivasi belajar rendah dan dilakukan treatment berupa layanan konseling kelompok dengan pendekatan Behavioral. Treatment dilakukan meng-gunakan Rencana Pelaksanaan Layanan sebanyak 5 kali dan diakhiri dengan post test. Hasil post test dan pre test dibandingkan dengan uji t dan gain ternormalisasi.
3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian
32
3.3 Subjek Penelitian
Populasi penelitian adalah siswa kelas XI SMA Negeri 1 Singorojo terdiri dari 4 kelas dengan total 94 siswa.
Tabel 3.1
Jumlah Siswa Kelas XI SMA N 1 Singorojo No Kelas Jumlah siswa
1. 2. 3. 4.
XI MIA 1 XI MIA 2 XI IIS 1 XI IIS 2
23 20 26 25
Total 94
Melalui kuesioner penyaringan motivasi belajar, maka diambil 8 siswa yang memiliki motivasi rendah digunakan sebagai responden penelitian.
3.4 Definisi Operasional
33
Tabel 3.2
Kisi-kisi Motivasi Belajar
No Indikator
1 Penghargaan tugas, jika seeseorang memilih tugasnya sendiri maka orang tersebut memiliki motivasi dalam melaksanakan tugas tersebut. 2 Upaya, semakin tinggi usaha seseorang dalam
menjalankan tugas, apalagi tugas yang sulit, maka hal tersebut menunjuk-kan motivasi
3 Melakukan suatu pekerjaan secara terus menerus dan dalam waktu yang lama, dan orang tersebut menghadapi masalah, maka semakin tinggi moti vasi orang tersebut.
4 Prestasi
pemilihan tugas, usaha yang dilakukan, serta ketekunan dapat meningkat-kan prestasi dalam menjalankan tugas
3.5 Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala motivasi belajar. Skala motivasi belajar digunakan untuk mengetahui motivasi belajar sebelum dan sesudah treatment layanan konseling kelompok dengan pendekatan Behavioral yang berisi pernyataan-pernyataan sikap yaitu pernyataan mengenai obyek (Azwar, 2007;97). Bentuk skala yang digunakan adalah skala pengukuran model
Likert terdiri dari empat alternatif jawaban, dimana
34
Metode pengambilan data dilakukan dalam penelitian ini berupa skala/angket motivasi belajar siswa. Skala adalah suatu daftar yang berisi serangkaian pertanyaan atau pernyataan yang berisi sejumlah item mengenai suatu hal yang akan diteliti dan harus diisi oleh responden.
Instrumen motivasi belajar tersebut dijabarkan dari konsep bahwa motivasi belajar adalah proses dimana tujuan belajar diarahkan pada aktivitas belajar langsung yang didukung dan belajar secara berkelanjutan. Konsep dijabarkan dalam bentuk indikator dan item sebagai berikut.
Tabel 3.3
1 Saya lebih suka bekerja dikelas yang menantang sehingga saya bisa belajar hal-hal baru.
5 Saya suka apa yang saya pelajari di kelas ini
14 Bahkan ketika saya melakukan
kebodohan dalam tes saya mencoba untuk belajar dari kesalahan saya 15 Saya berpikir apa yang saya pelajari
di kelas ini perlu saya ketahui
17 Saya berpikir apa yang kita pelajari di kelas ini menarik
19 Saya tahu bahwa saya akan dapat mempelajari materi di kelas ini 32 Saya mengerjakan latihan dan
menjawab pertanyaan di akhir bab bahkan ketika rasa tidak perlu 36 Saya menggunakan waktu belajar
35
Indikator No
Item Pernyataan
membutuhkan wak-tu yang lama 39 Ketika saya mempelajari sebuah
topik, saya mencoba untuk
memahami seutuhnya
42 Saya menguraikan bab dalam buku untuk membantu saya belajar
Upaya,
6 Saya yakin saya bisa memahami
ide-ide yang diajarkan dalam
pembelajaran ini
7 Saya berfikir bahwa saya akan dapat
memanfaatkan apa yang saya
pelajari di kelas ini dan kelas-kelas lain
18 Dibandingkan dengan siswa lain di kelas ini saya berfikir saya tahu banyak tentang Subyek itu
21 Memahami hal ini penting bagi saya 23 Ketika saya belajar untuk ujian,
saya mencoba untuk
mengumpulkan informasi dari guru kelas dan dari buku
26 Sulit bagi saya untuk memutuskan apa ide-ide utama dari apa yang saya baca
28 Ketika saya belajar saya
mencantumkan ide-ide penting
dalam kata-kata saya sendiri
29 Saya selalu mencoba untuk
memahami apa yang guru katakan bahkan jika tidak dapat saya pahami
30 Ketika saya belajar untuk ujian saya mencoba mengingat banyak fakta-fakta yang bisa saya pahami
36
Indikator No
Item Pernyataan
34 Ketika saya belajar untuk ujian saya berlatih menghafalkan fakta-fakta penting berulang-ulang untuk diri saya sendiri
35 Sebelum saya mulai belajar saya berpikir tentang hal yang perlu saya pelajari untuk belajar
37 Saya sering membaca, namun
menemukan bacaan yang tidak tahu apa art/makna yang saya baca 38 Saya sering tidak konsentrasi ketika
guru berbicara saya terkadang tidak mendengarkan apa yang guru katakana
40 Ketika saya sedang membaca saya berhenti sesekali dan mengulangi membaca apa yang telah saya baca
44 Ketika membaca saya mencoba
untuk menghubungkan hal-hal yang saya baca dengan apa yang dudah yang diajarkan di kelas
10 Saya sering memilih topik masalah masalah dan tugas yang diberikan di kelas ini
22 Ketika saya mengikuti tes saya berpikir tentang betapa buruknya saya
24 Ketika saya melakukan pekerjaan
rumah, saya mencoba untuk
mengingat apa yang dikatakan guru di kelas sehingga saya bisa menjawab pertanyaan dengan benar
37
Indikator No
Item Pernyataan
menyerah atau belajar hanya bagian yang mudah saja
33 Bahkan ketika materi pelajaran yang membosankan dan tidak menarik, saya tetap mengikuti pembelajaran sampai selesai
41 Ketika saya membaca materi di kelas , saya mengucapkan kata-kata berulang-ulang untuk membantu saya mengingatnya
8 Saya berharap untuk melakukannya
dengan sangat baik di kelas ini 9 Dibandingkan dengan orang lain di
menerima nilai yang baik di kelas ini
16 Kemampuan belajar saya sangat
baik dibandingkan dengan siswa lain di kelas ini
20 Saya sangat khawatir dengan tes 25 Saya bertanya pada diri sendiri
untuk memastikan bahwa saya paham dengan materi yang telah pelajari
43 Saya bekerja keras untuk
mendapatkan nilai yang baik
walaupun saya tidak suka dengan pelajarannya
Skala motivasi belajar diberikan pada awal penelitian (pree test) dan akhir penelitian (post test).
Pree test digunakan untuk mengetahui motivasi belajar
38
motivasi belajar siswa yaitu: 1) sangat tinggi, 2) tinggi, 3) rendah, 4) sangat rendah.
3.6 Uji Coba Instrumen
Untuk memperoleh instrumen yang baik maka diuji terlebih dahulu dan dianalisis validitas dan reliabilitas. Arikunto (2010:168) berpendapat bahwa, validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan atau kesahihan suatu instrument. Suatu instrumen dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang diinginkan dan dapat mengumpulkan data dari variabel yang diteliti secara tepat. Teknik uji validitas yang digunakan dari instrumen tersebut sesuai dengan data atau informasi lain yang mengenai variabel penelitian yang dimaksud.
Untuk mengetahui valid atau tidaknya butir dalam penelitian ini dengan mengunakan analisis butir, skor-skor yang ada pada butir dikorelasikan dengan skor total, kemudian dibandingkan pada taraf signifikansi 5%. Dalam penelitian ini, uji reliabilitas dilakukan dengan menggunakan tekhnik Formula
Alpha Cronbach dan dengan menggunakan program
SPSS 16 for windows.
Hasil ujicoba angket motivasi belajar dengan responden 30 siswa diperoleh hasil sebagai berikut.
Tabel 3.4
Hasil Validitas Kuesioner
39
4 0.53 Valid 26 -0.15 Tidak 5 0.41 Valid 27 0.43 Valid 6 0.25 Tidak 28 0.8 Valid 7 0.66 Valid 29 0.52 Valid 8 0.63 Valid 30 0.64 Valid 9 0.74 Valid 31 0.55 Valid 10 0.56 Valid 32 0.5 Valid 11 0.65 Valid 33 0.51 Valid 12 0.33 Tidak 34 0.63 Valid 13 0.61 Valid 35 0.61 Valid 14 0.49 Valid 36 0.47 Valid 15 0.47 Valid 37 0.5 Valid 16 0.51 Valid 38 0.41 Valid 17 0.52 Valid 39 0.66 Valid 18 0.47 Valid 40 0.02 Tidak 19 0.64 Valid 41 0.54 Valid 20 0.53 Valid 42 0.52 Valid 21 0.63 Valid 43 0.64 Valid 22 0.43 Valid 44 0.65 Valid
Tabel 3.4 memperlihatkan bahwa dari 44 item angket yang diujicobakan terdapat 5 item yang tidak valid yaitu nomor 6, 12, 24, 26 dan 40, dengan nilai
Corrected Item-Total Correlation sebesar 0,25; 0,33;
0,35, -0,15 dan 0,02. Pada taraf kesalahan 5% dengan n = 30 diperoleh rtabel = 0,361. Karena kelima item
tersebut di bawah nilai kritik, dapat disimpulkan bahwa kelima item angket tidak valid. Besarnya reliabilitas menggunakan Cronbach alpha diperoleh r11
40
3.7 Analisis Data
Untuk menganalisis peningkatan motivasi belajar melalui layanan konseling kelompok dengan pendekatan Behavioral dapat dilihat dari nilai pre test dan post test yang dibandingkan menggunakan uji t. Sebagai prasyaratnya dilakukan uji normalitas.
1. Uji Normalitas Data
Uji normalitas digunakan untuk menguji apakah data yang diperoleh terditribusi normal atau tidak. Dengan bantuan SPSS menggunakan Kolmogorov Smirnov dinyatakan data berdistribusi normal apabila diperoleh nilai sign > 0,05.
2. Uji t
Uji t paired sample t test dilakukan untuk menguji perubahan yang terjadi akibat suatu perlakuan peneliti terhadap sampel dan membandingkan skor pree test dan post test (Sugiyono, 2010:273).
Hipotesis yang diuji:
Ho : µ1 = µ2 (tidak ada peningkatan)
Ha : µ1 < µ2 (ada peningkatan)
Rumus pengujian:
n s
b t
b
Keterangan:
b: rata-rata selisih antara pre test dan post test
sb : standar deviasi selisih antara pre test dan post
test
41