• Tidak ada hasil yang ditemukan

bab 1 3 skripsi rahmi FDTD.docx

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "bab 1 3 skripsi rahmi FDTD.docx"

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang

Aplikasi dari gelombang elektromagnetik telah banyak dimanfaatkan

dalam bidang optik maupun optoelektronik dengan memanfaatkan perambatan

gelombang pada suatu material [1-4]. Gelombang elektromagnetik merupakan fenomena perambatan gelombang antara medan listrik dan medan magnet. Teori

elektromagnetik diperoleh bahwa medan listrik dapat menimbulkan medan

magnet, sebaliknya medan magnet dapat menimbulkan medan listrik yang

berubah terhadap waktu. Fenomena perambatan gelombang elektromagnetik dapat

dijabarkan melalui perumusan persamaan Maxwell.

Pada persamaan Maxwell terdapat persamaan yang saling berhubungan

antara medan listrik dan medan magnet, dimana pada satu persamaan terdapat dua

variabel yang tidak diketahui. Sehingga perlu menggunakan metode analisa

gelombang elektromagnetik.

Secara teori, persamaan Maxwell dapat digunakan untuk menentukan

medan listrik dan medan magnet yang tersebar dari struktur geometri. Namun,

dalam penentuan medan listrik dan medan magnet terdapat beberapa contoh

struktur yang sulit dipecahkan, seperti sumber gelombang, berupa pulsa kotak.

Hal ini disebabkan keadaan bahwa untuk memecahkan sebuah persamaan

Maxwell harus menyelesaikan masalah nilai batas elektromagnetik. Akibatnya,

untuk satu geometri yang kompleks memerlukan teknik numerik, atau metode

(2)

digunakan untuk analisis hantaran gelombang yaitu, finite element method, finite

difference dan Finite difference time domain [3] .

Finite Difference Time Domain merupakan salah satu metode yang banyak

digunakan untuk mensimulasikan perilaku gelombang elektromagnetik [7]. Metode FDTD pada dasarnya merupakan metoda analisis wilayah tertutup, oleh karena itu

untuk diaplikasikan pada persoalan analisis wilayah terbuka agar tidak timbul

pantulan gelombang pada dinding wilayah analisis, maka perlu dipasang batas serap

(absorbing boundary) secara khayal [4].

Berdasarkan pemaparan di atas, penelitian yang dilakukan adalah

menganalisis energi gelombang elektromagnetik yang terdistribusi dari beberapa

jenis pulsa dengan variasi jarak dan waktu serta pengaruhnya dengan media yang

semakin meningkat dengan menggunakan persamaan Maxwell.

I.2 Ruang Lingkup

Ruang lingkup penelitian ini dibatasi pada analisis energi gelombang elektromagnetik, berdasarkan intensitas medan elektromagnetik dari domain material satu dimensi pada ruang hampa dan media kaca menggunakan metode Finite difference time domain (FDTD).

I.3 Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah :

1. Mensimulasikan persamaan Maxwell dengan menggunakan Finite

difference time domain (FDTD) dengan variasi nilai x (posisi) dan t

(waktu).

2. Menganalisis energi yang terdistribusi dalam ruang hampa dan media

(3)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

II.1 Persamaan Maxwell

Persamaan Maxwell merupakan himpunan empat persamaan yang

menghubungkan sifat-sifat medan listrik dan medan magnet serta hubungan

dengan sumbernya. Persamaan-persamaan tersebut adalah dasar dari teori

keelektromagnetan yang dikenal dengan persamaan Maxwell. Persamaan

Maxwell adalah [6]:

∇∙E=ρ

ε0 (II.1)

∇∙B = 0 (II.2)

∇×E=B

∂ t (II.3)

∇×B=μ+ε∂ E

∂ t (II.4)

dimana :

E= medan listrik (Volt/meter)

B=¿ kerapatan medan magnet (Wb/m2)

ε0=¿permitivitas listrik ruang hampa (8.85×10−12C2/¿ N.m2)

(4)

J=¿rapat arus listrik

ρ=¿ rapat muatan listrik

Keempat persamaan Maxwell ini merupakan hukum dasar tentang

kelistrikan dan kemagnetan dalam bentuk differensialnya. Persamaan (II.1) atau

Hukum Gauss menyatakan bahwa jumlah garis gaya listrik yang menembus suatu

permukaan tertutup sebanding dengan jumlah muatan yang berada pada

permukaan tersebut.

E ∙ da=¿Q

ε0¿

(II.5)

Q=

v

ρ∙ dV (II.6)

dimana ρ merupakan rapat muatan; ρ=dVdQ

melalui teorema divergensi:

E ∙ da=

¿¿ ¿, sehingga: (II.7)

¿ ¿)dV = ε1

0

ρdV (II.8)

∇∙E=ρ

ε0 (II.9)

Pada ruang hampa karena tidak ada sumber muatan, maka ρ=0,

(5)

Persamaan (II.2) merupakan bentuk differensial yang menyatakan bahwa

fluks magnetik bernilai nol. Hal ini akibat dari jumlah garis-garis medan magnet

yang masuk sama dengan jumlah garis-garis medan magnet yang keluar pada

suatu permukaan tertutup.

Berdasarkan teorema Gauss:

B . n dA=

.B dV= 0 (II.11)

∇∙B=0 (II.12)

Persamaan (II.3) merupakan bentuk differensial dari persamaan hukum

Faraday tentang induksi magnetik, yang menggambarkan pembentukan medan

listrik induksi rotasi akibat adanya perubahan fluks magnetik terhadap waktu

sehingga menyebabkan gaya gerak listrik (ggl).

ε=¿ - ∂Ф∂ tB (II.13)

Ф=⃗B . a (II.14)

d Ф=⃗B . da (II.15)

menurut teorema Stokes

E ∙ dl=

(∇×E)∙ d a

(

∇×E

)

∙ da=

∂ t

( ⃗B . da) (II.16)

(∇×E)∙ da=−

B

∂ t . da (II.17)

∇xE=¿ - B

∂ t (II.18)

Persamaan (II.4) merupakan bentuk differensial dari hukum Ampere yang

menyatakan bahwa timbulnya rotasi dari medan magnet ⃗B yang disebabkan oleh

adanya arus (perpindahan muatan) yang melewati suatu bahan. Berdasarkan

(6)

B ∙ d l=μI (II.19)

Untuk media ruang hampa berlaku:

B ∙ d l=μ0I (II.20)

dimana I=dQdt =

J ∙d a (II.21)

berdasarkan teorema Stokes :

B ∙ d l

(∇×B)∙ d a (II.22)

(

∇×B

)

∙ d a=

μ0J ∙d a   (II.23)

∇×B=μ0J (II.24)

II.1.2 Hubungan Konstitutif dan Sifat Material

Persamaan Maxwell membentuk suatu persamaan differensial parsial yang

saling berhubungan melalui keempat kuantitas medan ⃗E ,B ,D ,H. oleh karena itu,

dibutuhkan persamaan konstitutif yang di dalamnya berlaku persamaan Maxwell,

persamaan ini disebut dengan hubungan material, di media linier dan isotropik

berlaku persamaan berikut [7]:

D=εE (II.25)

B=μH (II.26)

dimana :

D= medan perpindahan listrik (C/m2)

ε = permitivitas

E = medan listrk (V/m)

B = kerapatan medan magnet (Wb/m2)

H = medan magnet (A/m)

(7)

II.1.3 Permitivitas (konstanta dielektrik)

Permitivitas merupakan ukuran kemampuan bahan untuk menyimpan

energi listrik [8]. Permitivitas dalam material disebut dengan ε, (dalam ruang hampa dimana tidak ada media untuk terpolarisasi (tidak ada polarisasi pada ruang

hampa), maka suseptibilitas =0, dan ε0 disebut permitivitas ruang hampa dengan

nilai permitivitas = 8.85×10−12C2

/¿ N.m2) sedangkan εr disebut dengan permitivitas relatif (konstanta dielektrik) [6], sehingga hubungan konstitutif dalam material diperoleh:

ε=εr∙ ε0 (II.27)

Tabel II.1 Konstanta Dielektrik [εr] [6]

Material εr Material εr

Hampa 1 Benzena 2,28

Helium 1,000065 Intan 5,7

Neon 1,00013 Garam 5,9

Nitrogen 1,00055 Air 80,1

II.1.4 Permeabilitas dan Suseptibilitas Magnetik

Permeabilitas adalah besaran yang menunjukkan kemampuan yang bersifat

dapat menembus medan magnet pada suatu material. Sifat bahan magnetik yang

(8)

Suseptibilitas magnetik mewakili sifat suatu material untuk menjadi bahan

magnetik dalam pengaruh medan magnet luar [6]. Persamaan suseptibilitas magnet dapat diperoleh dari persamaan :

M= 1

μ0 χm B (II.28)

atau

M=χm H (II.29)

Keterangan:

M = Magnetisasi induksi (A/m2)

χm = Suseptibilitas magnetic

H = medan magnet (A/m)

Persamaan (II.27) dan (II.28) menyatakan bahwa magnetisasi induksi M

sebanding dengan nilai suseptibilitas magnetik χm dan kuat medan magnet. Dalam media linier kuat medan magnet dapat dinyatakan:

B=μ0

(

H+⃗M

)

=μ0(1+Xm) ⃗H (II.30)

Untuk media linier ⃗B sebanding dengan H, maka dapat dirumuskan:

B=μH (II.31)

dimana

μ ≡ μ0(1+Xm) (II.32)

Keterangan:

μ=¿permeabilitas

(9)

Tabel II.2 Suseptibilitas Magnetik (χm)[6] Material

Diamagnetik

χm Material

Paramagnetik

χm

Bismuth -1,6.10-4 Oksigen 1,9.10-6

Emas -3,4.10-5 Aluminium 2,1.10-5

Air -9,0.10-6 Sodium 8,5.10-6

Co2 -1,2.10-8 Platinum 2,810-4

II.2.2 Energi Gelombang Elektromagnetik

Gelombang elektromagnetik membawa energi dari satu tempat di dalam

ruang ke tempat lain. Energi ini berhubungan dengan medan magnet dan listrik

yang bergerak. Energi yang tersimpan pada medan listrik ⃗E adalah u=12ε0E2. u

merupakan energi per satuan volume. Energi yang tersimpan pada medan magnet

B sebesar u=12B2/μ0 . Jadi energi total yang tersimpan per satuan volume dalam

ruang yang terdapat gelombang elektromagnetik dapat dinyatakan sebagai [5]:

u=uE+uB=12ε0⃗E2 + 12B2 /μ0 (II.33)

Persamaan ⃗E dan B menunjukkan kuat medan listrik dan medan magnet

pada gelombang elektromagnetik pada setiap saat di suatu daerah kecil pada

ruang[5].

(10)

Finite Difference Time Domain adalah salah satu metode yang banyak

digunakan untuk mensimulasikan perilaku gelombang elektromagnetik [7]. Metode FDTD pada dasarnya merupakan metoda analisis wilayah tertutup, oleh karena itu

untuk diaplikasikan pada persoalan analisa wilayah terbuka agar tidak timbul

pantulan gelombang pada dinding wilayah analisa, maka perlu dipasang batas serap

(absorbing boundary) secara khayal [4].

II.3.1 FDTD 1 Dimensi

Algoritma FDTD 1 dimensi dapat diselesaikan dengan membatasi nilai

pada medan elektromagnetik pada sistem dengan tidak ada variasi dalam dua

dimensi, sehingga hanya menurunkan dan terpolarisasi terhadap unsur y dan z dan

nilai terhadap arah sumbu x adalah konstan. Saat tidak ada sumber magnet dan

listrik maka konduktivitas (�)=0, dengan menganggap media ruang hampa, maka

(11)

waktu dimana turunan terhadap sumbu x adalah konstan. sehingga diperoleh

persamaan berikut:

1 D TM ∂ H∂ ty=1μ∂ E∂ xz (II.35a)

∂ Ez

∂ t =1ε ∂ Hy

∂ x (II.35b)

1 D TE ∂ E∂ty=−ε1∂ H∂ xz

(II.36a)

∂ Hz

∂ t =−μ1 ∂ Ey

∂ x

(II.36b)

Persamaan (II.35) dan (II.36) merupakan turunan waktu dan ruang

terhadap medan elektromagnetik. Pembatasan masalah seperti ini berfungsi untuk

mengamati medan elektromagnetik sebagai kombinasi linier dari transverse

magnetik (TM) dan transverse electric (TE).

Medan listrik merupakan unsur pada sumbu z sedangkan medan magnet

mempunyai unsur pada sumbu y, sehingga disebut modus TM. Sebaliknya untuk

medan magnet merupakan unsur pada sumbu z dan medan listrik hanya

mempunyai unsur pada sumbu y, sehingga disebut dengan modus TE.

Penempatan dari vektor medan listrik dan medan magnet pada kotak satu

dimensi ditunjukkan pada Gambar II.1 untuk kedua modus TM dan modus TE,

komponen ⃗E terletak di titik-titik grid dalam nilai x, dan titik grid dalam waktu t;

(12)

Gambar II.1 Penempatan medan listrik ⃗E dan medan magnet Huntuk persamaan

nilai E dan H pada modus TM adalah:

(13)

sehingga x = ∆ x ∙i. Pada dasarnya medan listrik dan medan magnet diletakkan

pada setiap pojok grid dan medan magnet diletakkan dipusat permukaan secara

tegak lurus, maka dapat digambarkan peletakkan waktu medan elektromagnetik

dibawah ini:

(14)

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

III.1 Prosedur Penelitian

Penelitian ini menggunakan metode FDTD. Metode ini digunakan untuk

mensimulasikan rambatan distribusi elektromagnetik. Algoritma FDTD

diselesaikan dengan membatasi nilai pada medan elektromagnetik pada sistem 1

dimensi berdasarkan variasi syarat awal dan syarat batas.

III.1.1 Program Simulasi Persamaan Maxwell

Program simulasi dilakukan dengan memodelan FDTD menggunakan 3

jenis pulsa sebagai sumber gelombang elektromagnetik yakni pulsa Diskrit, pulsa

Kotak, dan pulsa Gauss pada ruang hampa dan media kaca.

Prosedur program simulasi yang digunakan pada penelitian ini mengikuti

langkah-langkah sebagai berikut:

1. Menentukan titik diskritisasi, waktu iterasi pada ruang hampa dan

parameter yang digunakan : μ=1,ε=1.

2. Menentukan syarat fungsi pulsa sebagai pemodelan sumber gelombang

elektromagnetik.

3. Menentukan H dan E dengan syarat awal (t)={0, 25,50, 75}

(15)

5. Menghitung E dan H

6. Menghitung energi EM

7. Menganalisis EM

a. Melakukan analisis dengan membandingkan hubungan E dan H terhadap jenis pulsa awal.

b. Analisis hubungan antara energi EM terhadap waktu dari gambar yang didapatkan.

8. Menentukan titik diskritisasi, waktu iterasi pada media kaca dan parameter yang digunakan : μ=106,ε=4,7.

(16)

III.2 Bagan Alur Penelitian

Mulai

Studi literatur

FDTD

E dan H pada modus TE dan TM

Energi EM

Visualisasi Simulasi

Analisis Hasil Penelitian Membuat

Program Simulasi

Menentukan syarat awal, dan syarat

Gambar

Tabel II.2 Suseptibilitas Magnetik (χm)[6]
Gambar II.1 Penempatan medan listrik ⃗E dan medan magnet  ⃗Huntuk persamaan
Gambar II.2 Peletakkan Waktu Medan Elektromagnetik [4]

Referensi

Dokumen terkait

Satya Laksana melalui layanan perbankan adanya kelalaian pihak bank untuk menjaga keamanan dalam pemakaian layanan perbankan tersebut, karena tersangka yang

Hasil penelitian ini mendukung hasil penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Blau dan Boal, (1987 ); Nystrom, (1994); dan McNeesse-Smith, (1996) yang menunjukkan hasil bahwa

Presepsi Konsumen Terhadap Kualitas Bakpao Telo Dengan Metode Importance Performance Analysis Imam Santoso, Aunur RM, Sukma Mahrani JURNAL TEKNOLOGI

Implementasi kebijakan penanganan banjir rob di Wilayah Pesisir Kota Pekalongan oleh Dinas Pekerjaan Umum Kota Pekalongan merupakan tugas sebagai instansi

Identifikasi Permasalahan Pembangunan sesuai Hasil Evaluasi Capaian Penyelenggaraan Urusan melalui Program Pembangunan Daerah Tahun

Variabel-variabel yang dikaji dikelompokkan berdasarkan tiga dimensi, sebagai berikut: 1) dimensi potensi, yaitu variabel modal fisik, modal manusia, dan modal sosial, yang

Jika wanita TERTARIK kepada anda namun ENTAH KENAPA ia tiba-tiba menjauhi anda, itu disebabkan karena sang wanita sudah TERTARIK (untuk dekat dengan anda), ia sudah memiliki

Perkembangan I-FLOW dalam beberapa momen terakhir ini membuka peluang pasar bagi para wiraswasta/pebisnis kecil-kecilan dalam membuka percetakan ataupun foto studio sederhana.