• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Proses Evaluasi Pembelajaran Fi

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Analisis Proses Evaluasi Pembelajaran Fi"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

Analisis Proses Evaluasi Pembelajaran Fisika

di SMP NUSA BAKTI

Dr. Hamdan Hadi Kusuma6, Anto Hidayatuloh7

Abstrak

Dalam dunia Pendidikan, Evaluasi Pembelajaran adalah suatu kegiatan yang penting (http://conf.unnes.ac.id). Di SMP NUSA BAKTI kegiatan Evaluasi merupakan kegiatan yang selalu dilakukan terutama dalam mata pelajaran Fisika atau IPA dengan waktu dua bulan sekali atau tiga kali dalam satu semester. Terwujudnya pendidikan yang bermutu membutuhkan upaya yang terus menerus untuk selalu meningkatkan kualitas pendidikan (http://conf.unnes.ac.id). Pelaksanaan Evaluasi Pembelajaran di SMP NUSA BAKTI diawali dengan perencanaan, perencanaan biasa dilakukan oleh guru IPA pada liburan semester genap atau liburan kenaikan kelas. Aspek-aspek yang digunakan adalah aspek koginitif, aspek afektif, dan aspek psikomotorik. Aspek koginitif menggunakan test tertulis dan test lisan, aspek afektif dilakukan dengan peniliain sikap oleh guru dan penilaian sikap antar siswa, dan aspek psikomotorik dilihat dari kinerja siswa saat melakukan praktikum. Untuk mendapatkan nilai akhir di SMP NUSA BAKTI merupakan nilai gabungan dari aspek kognitif 70%, aspek afektif 20% dan aspek psikomotorik 10%.

I. Pendahuluan

Pendidikan sangat penting bagi kehidupan manusia untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Melalui pendidikan akan dihasilkan sumber daya manusia yang mampu mengelola sumber daya alam secara efektif dan efisien untuk kepentingan masyarakat. Pembangunan dalam pendidikan adalah hal penting, karena kemajuan dan perkembangan suatu bangsa sangat ditentukan oleh kualitas pendidikan. Kualitas pendidikan ditentukan oleh banyak faktor antara lain system manajemen lembaga, guru,

6 Dosen Mata Kuliah Evaluasi Pembelajaran di Jurusan Pendidikan Fisika, Fakultas Sains

dan Teknologi, UIN WALISONGO Semarang

7 Mahasiswa Pendidikan Fisika 4B (NIM : 1403066056), Fakultas Sains dan Teknologi, UIN

(2)

siswa, dan sarana prasarana. Guru sebagai salah satu faktor yang berperan dalam penentuan kualitas pendidikan bertugas sebagai fasilitator yang utama dalam proses pembelajaran. Dalam proses belajar mengajar guru adalah faktor yang paling banyak menghabiskan waktu dengan peserta didik (http://eprints.uny.ac.id/4533/1/1jurnal). Sehingga untuk meningkatkan kinerja guru SMP NUSA BAKTI perlu diadaknnya Evaluasi Pembelaran terhadap guru IPA. Karena dengan diadakan Evaluasi Pembelajaran, guru IPA yang ada di SMP NUSA BAKTI dapat mampu melihat kinerja hasil mengajar. Sesuai atau tidak dengan harapan yang akan dicapai oleh seorang guru IPA .

Seorang guru dapat dikatakan berhasil dalam memberikan pembelajaran apabila telah terjadi perubahan tingkah laku siswa atau pengetahuan siswa ke arah yang lebih positif atau lebih baik. Oleh sebab itu, sangat penting bagi seorang guru mengevaluasi siswanya dengan car yang baik dan objektif. Sesuai dengan salah satu peran guru yang disebutkan bahwa guru merupakan evaluator artinya, untuk mengetahui sejauh mana proses belajar dilakukan selain itu guru dharus dapat mengoreksi apakah cara pembelajarannya itu harus diperbaiki atau dipertahankan (http://conf.unnes.ac.id).

Pentingnya evaluasi bagi guru bertujuan untuk menggambarkan kemampuan belajar siswa, mengetahui tingkat keberhasilan proses belajar mengajar, menentukan tindak lanjut hasil penilaian (akan diperbaiki atau dipertahankan) , dan memberikan pertanggungjawaban (http://conf.unnes.ac.id).

Menurut Wiersma dan Jurs mengemukakan perbedaan antara evaluasi pengukuran dan penilaian. Mereka berpendapat bahwa Evaluasi adalah suatu proses yang mencakup pengukuran dan penilaian. Evaluasi memiliki cakupan yang luas (http://digilib.uns.ac.id/dokumen/abstrak).

Pengukuran (Measurment) merupakan suatu proses dalam menentukan kuantitas. Dalam proses pembelajaran diartikan sebagai pemberian angka pada status atribut atau karakteristik tertentu yang dimiliki oleh orang, hal, atau obyek tertentu menurut aturan atau formulasi yang jelas.. Definisi pengukuran menurut beberapa ahli antara lain : menurut Suharsimi Arikunto : pengukuran adalah membandingkan sesuatu dengan suatu ukuran, menurut Lien : pengukuran adalah sejumlah data yang dikumpulkan dengan menggunakan alat ukur yang objektif untuk keperluan analisis dan interpretasi (http://conf.unnes.ac.id)

(3)

atau pengambilan keputusan dapat dikatakan baik atau tidaknya sesuaidengan kriteria. Adapun menurut beberapa ahli tentang pengertian penilaian adalah sebagai berikut : menurut Suharsimi Arikunto : menilai adalah mengambil keputusan terhadap sesuatu dengan baik, penilaian yang bersifat kuantitatif, menurut Mahrens : penilaian adalah suatu pertimbangn professional atau proses yang memungkinkan seseorang untuk membuat suatu pertimbangan mengenai nilai sesuatu (http://conf.unnes.ac.id).

Evaluasi merupakan suatu proses yang dapat dijadikan salahsatu acuan oleh seorang pendidik untuk mengetahui berhasil atau tidaknya proses belajar mengajar. Adapun pendapat dari beberapa ahli mengenai pengertian evaluasi adalah sebagi berikut : menurut Norman E. Grounloud : evaluasi adalah suatu proses yang sistematik dan berkesinambungan untuk mengetahui efisien kegiatan belajar mengajar dan efektifitas dari pencapaian tujuan instruksi yang telah ditetapkan, menurut Edwin Wond dan Gerold W. Brown : evaluasi pendidikan atau proses untuk menentukan nilai dari segala sesuatu yang berkenaan dengan pendidikan. Dapat disimpulkan bahwa Evaluasi adalah proses pengukuran dan penilaian untuk mengetahui hasil belajar yang telah dicapai seseorang (http://conf.unnes.ac.id), Grondlund dan Linn (1990) mengatakan bahwa evaluasi pembelajaran adalah suatu proses mengumpulkan, menganalisis dan menginterpretasi informasi secaras sistematik untuk menetapkan sejauh mana ketercapaian tujuan pembelajaran (Widiyawati,2011).

Untuk memperoleh hasil yang lebih baik, maka evaluasi harus memenuhi prinsip-pronsip (dikutip dari Depdiknas,2002) sebagai berikut: valid, mendidik, berorientasi pada kompetensi, adil dan objeltif, terbuka, berkesinambungan menyeluruh, dan bermakna (www.yusranaphysics.co.id).

(4)

maka rumusan masalahnya adalah sebagai berikut : (a) bagaimana proses Evaluasi Pembelajaran yang dilakukan di SMP NUSA BAKTI ? (b) apa saja aspek-aspek yang digunakan dalam Evaluasi Pembelajaran di SMP NUSA BAKTI?

II. Metode

Dalam pelaksanaan kegiatan Observasi yang telah dilakukan adalah menggunakan metode wawancara. Wawancara dilaksanakan di SMP Nusa Bakti, dengan Narasumber Puji Yati,S.Pd.. Puji Yati adalah seorang guru IPA (Fisika & Biologi) di SMP Nusa Bakti lulusan IKIP PGRI Semarang pada tahun 2001.

III. Hasil Penelitian

Dalam pembuatan perencanaan evalauasi pembelajaran yang terlibat adalah guru yang mengampu mata pelajaran tersebut tanpa ada yang ikut campur, sebab dalam kegiatan Evaluasi di SMP NUSA BAKTI seorang guru di percayai penuh dalam melkaukan Evaluasi. Dalam kegiatan penilaian, aspek yang dinilai adalah aspek kognitif, aspek afektif, dan aspek psikomotorik.

Evalausi pembelajaran SMP NUSA BAKTI dilaksanakan 3x selama satu semester dengan waktu pelaksanaannya yaitu insidental (bisa dilakukan 2 bulan sekali dan kadang-kadang dilakukan kurang dari 2 bulan setelah kegiatan evaluasi senelumnya). Prosedur pembuatan perencanaan evaluasi biasanya guru pengampu mata pelajaran IPA melihat terlebih dahulu hasil semester sebelumnya, setelah itu guru menentukan kriteria apa saja yang perlu diperbaiki dalam kegiatan semester yang akan dating. Pelaksanaan perencanaan kegiatan biasa dilakukan pada libur semester atau sebelum semester yang akan datang.

Dalam sebuah penelitian guru pada SMP NUSA BAKTI melakukan penelitian Kognitif. Dimana penelitian tersebut dilakukan dengan cara siswa terlebih dulu diberi gambaran tentang sebuah materi yang akan dibahas setelah guru memberikan kepada beberapa siswa. Kemudian didalam penelitian juga guru sering menggunakan test. Test yang dilakukan akan test tertulis dan test lisan.

(5)

terjun langsung dalam penilaian sikap guru juga biasanya mengasih tugas kepada siswa untuk menilai temannya sendri karena dengan penilaian anatar siswa, siswa tersebut bisa mengetahui karakter dari masing-masing temannya.

Selain penilaian kognitif dan sikap, guru juga harus melakukan penilain psikomotorik, karena dengan penilaian ini seorang guru mampu meningkatkan keterampilan siswa. Dalam penilaian psikomotorik biasanya guru melakukan dengan sebuah praktikum, apakah saat praktikum tersebut siswa mampu melaksanakan praktikumnya dengan baik.

Pengolahan nilai akhir di SMP NUSA BAKTI dalam satu semester memiliki tiga aspek yang dimasukan kedalam input nilai dalam raport. Nilai tersebut adalah nilai Kognitif sebanyak 70%, nilai Afektif 20%, dan nilai Psikomotorik 10%. Penilaian yang dilakukan SMP NUSA Bakti sesuai dengan teori yang ada, yaitu seorang guru melakukan Evaluasi Pembelajaran tidak hanya menggunakan aspek kognitif saja, tetapi aspek afektif dan psikomotorik

IV. Pembahasan

Sekolah yang telah diobservasi yaitu SMP NUSA BAKTI, dalam pembuatan perencanaan evalauasi pembelajaran yang terlibat adalah guru yang mengampu mata pelajaran tersebut tanpa ada yang ikut campur. Selain itu, dalam pelaksanaan penilaian mata pelajaran IPA di sekolah SMP NUSA BAKTI adalah guru yang mengampu mata pelajaran dengan catatan bahwa yang berhak dalam pelaksanaan penilaian adalah guru yang mengajar kelas tersebut karena disekolah ini memiliki dua guru IPA maka pelakasanaan penilaiannya setiap kelas masing-masing berbeda tergantung gurunya. Dalam kegiatan penilaian aspek yang dinilai adalah aspek kognitif, aspek afektif, dan aspek psikomotorik. Sesuai pendapat Grondlund dan Linn (1990) mengatakan bahwa evaluasi pembelajaran adalah suatu proses mengumpulkan, menganalisis dan menginterpretasi informasi secaras sistematik untuk menetapkan sejauh mana ketercapaian tujuan pembelajaran (Widiyawati,2011).

(6)

menentukan kriteria apa saja yang perlu diperbaiki dalam kegiatan semester yang akan dating. Pelaksanaan perencanaan kegiatan biasa dilakukan pada libur semester atau sebelum semester yang akan datang. Proses Evaluasi Pembelajaran yang telah dilakukan di SMP NUSA BAKTI sesuai dengan teori yang menyatakan bahwa suatu pelaksanaan skegiatan Evaluasi Pembelajaran memerlukan adanya sutau Perencanaan (Suharsimi Arikunto, 2012)

Dalam sebuah penelitian guru pada SMP NUSA BAKTI melakukan penelitian Kognitif. Dimana penelitian tersebut dilakukan dengan cara siswa terlebih dulu diberi gambaran tentang sebuah materi yang akan dibahas setelah guru memberikan kepada beberapa siswa. Kemudian didalam penelitian juga guru sering menggunakan test. Test yang dilakukan akan test tertulis dan test lisan. Kedua test yang dilakukan oleh gori IPA sesuai dengan teori macam-macam jenis test yaitu test tertulis dan test lisan (Suharsimi Arikunto,2012). Instrument dari test tertulis biasanya menggunakan pilihan ganda jika testnya tersebut adalah UTS dan UAS karena soal yang diberikan adalah soal yang dari Dinas Pendidikan. Tetapi jika test yang dilakukan berupa ulangan harian maka bentuk test yang dilakukan adalah uraian, karena jika mengunakan test uraian kemampuan siswa dalam pengetahuannya bisa dilihat dengan betul-betul. Berbeda dengan pilihan ganda, sebab pilihan ganda bisa saja siswa tersebut dalam menjawab mencontoh ke teman samping, depan ataupun belakang. Didalam penskoran test uarain biasa menggunakan rentang, dimana jika suatu jawaban siswa mendekati jawaban yanag benar maka siswa tersebut biasa mendapatkan skor yang lumayan besar, tetapi jika siswa menjawabnya asal-asalan maka siswa tersebut tetap mendapatakn nilai walaupun nilai tersebut hanyalah nilai minimum. Didalam penilaian juga guru biasanya mengguanakan tugas kepada siswanya dan tugas tersebut berupa struktur gambar atau analogi tubuh makhluk hidup, proses kerjanya sistem pencernaan dan pernafasan, bentuk rangkuman dan tugas-tugas berupa soal fisika yang dikerjakan di rumah siswa masing-masing.

(7)

Penilaian seorang guru pasti ada penilain sikap. Dimana guru IPA dalam penilain sikap biasa dilakukan saat kegiatan belajar mengajar. Dengan cara tersebut guru dapat melihat sikap siswa itu seperti apa dan bagaimana kelakuannya pada saat kegiatan pengajaran. Selain guru tersebut terjun langsung dalam penilaian sikap guru juga biasanya mengasih tugas kepada siswa untuk menilai temannya sendri karena dengan penilaian anatar siswa, siswa tersebut bisa mengetahui karakter dari masing-masing temannya. Setelah hasil penilain sikap tersebut guru memasukannya ke jurnal khusus yang jurnal terbut merupakan sebuah pedoman juga dalam menentukan nilai akhir nanti pas semesteran.

Pada setiap penilaian pastinya guru IPA memberikan sebuah penghargaan berupa alat tulis dan alat sekolah lainnya. Apalagi siswa SMP NUSA BAKTI mampu menjadi yang terbaik diangkatan atau teman kelas maka pihak sekolah akan memberikan penghargan berupa beasiswa.

Pada saat Evaluasi Pembelajaran di SMP NUSA BAKTI tidak ada yang namanya pengawas. Karena dengan adanya pengawas berarti sekola tersebut tidak percaya kepada guru yang mengampu mata pelajaran Fisika maupun Biologi. Tetapi jika ruang lingkupnya sekolah biasanya pengawas itu ada yang ditugaskan dari Dinas Pendidikan.

Seorang guru pasti dalam pengambilan data tidaklah hanya mengandalkan aspek dari hasil test saja. Sehingga dalam hal ini guru mempunyai beberapa aspek yang akan digunakan untuk data yang digunakan. Dalam penentuan nilai, aspek-apseh yang ada di SMP NUSA BAKTI adalah pengolahan nilai akhir dalam satu semester memiliki tiga aspek yang dimasukan kedalam input nilai dalam raport. Nilai tersebut adalah nilai Kognitif sebanyak 70%, nilai Afektif 20%, dan nilai Psikomotorik 10%. Penilaian yang dilakukan SMP NUSA Bakti sesuai dengan teori yang ada, yaitu seorang guru melakukan Evaluasi Pembelajaran tidak hanya menggunakan aspek kognitif saja, tetapi aspek afektif dan psikomotorik (Suharsimi Arikunto,2012).

(8)

Dalam sebuah sekolah pastinya ada kegiatan yang namanya yaitu Evaluasi Pembelajaran. Karena dengan kegiatan Evaluasi guru dapat melihat atau meninjau kembali kinerjanya terhadap siswa yang diampunya. Setelah itu guru juga dapat menemukan sebuah cara baru dalam mengajar disebabkan dengan melihat hasil dari cara mengajar sebelumnya. SMP NUSA BAKTI dalam peninjauan kembali kinerja gurunya sering melakukan Evaluasi dengan rentan waktu dua bulan sekali atau bisa disebut juga sekolah melakukan Evaluasi tiga kali dalam satu semester. Dengan begitu guru dapat melihat kinerjanya dalam dua bulan sekali.

Dalam dunia pendidikan, khususnya dunia persekolahan, evaluasi mempunyai makna ditinjau dari berbagi segi (Suharsimi Arikunto, 2012) :

Dengan diadakannya evaluasi, maka siswa dapat mengetahui sejauh mana telah berhasil mengikuti pelajaran yang diberikan oleh guru. Hasil yang diperoleh siswa dari pekerjaan menilai ini ada kemungkinan: Memuaskan, Jika siswa memperoleh hasil yang memuaskan dan hal itu menyenangkan, tentu kepuasan itu ingin diperolehnya lagi pada kesempatan yang lain. Tidak memuaskan, Jika siswa tidak puas dengan hasil yang diperoleh, ia akan berusaha agar lain kali keadaan itu tidak terulang lagi.

Dengan hasil penilaian yang diperoleh guru akan dapat mengetahui siswa-siswa mana yang sudah berhasil menguasai bahan, maupun mengetahui siswa-siswa yang belum berhasil menguasai bahan. Guru akan mengetahui apakah materi yang diajarkan sudah tepat bagi siswa sehingga untuk memberikan pengajaran di waktu yang akan datang tidak perlu diakan perubahan.

Apabila guru-guru mengadakan penilaian dan diketahui bagaimana hasil belajar siswa-siswanya, dapat diketahui pula apakah kondisi belajar yang diciptakan oleh sekolah sudah sesuai dengan harapan atau belum. Hasil belajar merupakan cermin kualitas sesuatu sekolah. Informasi dari guru tentang tidak tepatnya kurikulum untuk sekolah itu dapat merupakan bahan pertimbangan bagi perencanaan sekolah untuk masa-masa yang akan datang. Informasi hasil penilin yang diperoleh dari tahun ke tahun, dapat digunakan sebagai pedomana bagi sekolah, yang dilakukan oleh sekolah sudah memenuhi standar atau belum. Pemenuhan standar akan terlihat dari bagusnya angka-angka yang diperoleh siswa.

(9)

Evaluasi juga, supaya Evaluasi tersebut akan berdampak ynag lebih baik harus ada beberapa yang ikut serta dalam kegiatan Evaluasi. Sebab dengan banyaknya orang yang ikut serta dalam kegiatan tersebut akan mendapatkan hasil atau solusi yang didapatkan dalam kegiatan pembelajaran. SMP NUSA BAKTI dalam kediatan Evaluasi mereka menyerahkan sepenuhnya kepada guru tersebut tanpa ada ikut campur dari orang atau pihak lain. Dengan kata lain sekolah percaya bahwa hanya guru tersebut yang ikut andil dalam Evaluasi sudah mewakili atau sudah dapat memecahkan permasalahannya dalam kegiatn Pembelajaran.

Pendekatan dalam sebuah pembelajaran adalah hal yang sama pentingnya seperti medel dan metode pembelajaran. Dalam hal tersebut guru harus bisa menentukan sebuah kegitan pembelajaran akan mengguanakan pendekatan, model , atau metode yang digunakan (Rusman,2012).

Kegiatan pembelajaran SMP NUSA BAKTI dalam pembelajaran sering menggunakan pendekatan Konsep. Karena dalam menggunakan pendekatan tersebut siswa dapat memahami konsep dasar terutama dalam pembelajaran mata pelajaran Fisika. Dengan hal tersebut, guru juga mempertimbangkan dalam menggunakan pendekatan tersebut. Sesuai dengan pengertiannya, Pendekatan konsep berarti siswa dibimibing memahami suatau bahasan melalui pemahaman konsep yang terkandung didalamnya. Tujuan utama dari pendekatan konsep adalah mengembangkan kemampuan siswa dalam keterampilan proses seperti mengamati, hipotesa, merencanakaan, menafsirkan dan mengkomunikasikan.

(10)

V. Kesimpulan

(11)

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan.2012. Jakarta : Bumi Aksara. Rusman. Model-model Pembelajaran Edisi kedua. 2013. Jakarta : Mulya Jaya. Widiyawati, Ida Ayu. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. 2011. Surabaya : Paramita.

http://conf.unnes.ac.id/index.php/snep/I/paper (diambil 08 juli 2016).

http://digilib.uns.ac.id/dokumen/abstrak (diambil 08 juli 2016).

http://eprints.uny.ac.id/4533/1/1jurnal (diambil 08 juli 2016).

Referensi

Dokumen terkait

Agama Islam datang membawa misi Rah{matan lil ‘Alami>n, penyebar kasih sayang dan penghapus kesenjangan diberbagai bidang kehidupan. Datangnya agama Islam juga menjadi

berfungsi secara baik, dapat dilihat dari komponen lingkungan pengendalian dari pegawai yang bertanggung jawab menyelesaikan tugas yang diberikan, serta dengan memastikan pegawai

Apabila merujuk pada aturan tersebut maka peristiwa perang pada malam hari yang terjadi dalam Lakon Suluhan dan berdampak pada kematian Gathutkaca merupakan

 Bank Rakyat Indonesia dan Bank Expor Impor Bank ini berasal dari De Algemene Volkscrediet Bank, kemudian di lebur setelah menjadi bank tunggal dengan nama Bank Nasional

Sistem pengukuran kinerja BSC yang menggunakan beragam ukuran baik keuangan maupun non keuangan menunjukkan adanya target dan sasaran khusus yang lebih jelas untuk dicapai

Dari 224 mahasiswa akuntansi angkatan 2013, hanya 122 mahasiswa mengikuti ujian ACPAI dan tidak ada satu pun mahasiswa yang lulus, meskipun pihak akademisi Unika

Adapun penelitian yang dilakukan oleh Dwijayanti (2011) mencoba membahas tentang manfaat yang dapat diperoleh indonesia dari penerapan atau pengimplementasian carbon

JUMLAH MAHASISWA BARU MENURUT JENJANG PROGRAM DAN JENIS KELAMIN TIAP PERGURUAN TINGGI (PT) NEGERI. JUMLAH MAHASISWA BARU MENURUT JENJANG PROGRAM DAN JENIS KELAMIN