• Tidak ada hasil yang ditemukan

Karya tulis ESAI Karya Umar Kayam

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Karya tulis ESAI Karya Umar Kayam"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

PERAN PEMILU TERHADAP MEMBUDAYANYA DEMOKRASI

BAGI PEMUDA DI INDONESIA

Banyak orang mengatakan bahwa “Negara Indonesia adalah Negara demokrasi!”. Namun, apakah kita tahu arti dari demokrasi itu? Demokrasi adalah bentuk atau mekanisme system pemerintah suatu Negara sebagai upaya mewujudkan kedaulatan rakyat atas Negara untuk dijalankan oleh pemerintah Negara tersebut.

Sedangkan pengertian dari budaya demokrasi itu sendiri artinya adalah kebiassan berpikir dan berperilaku yang menghargai dan menjunjung tinggi nilai-nilai demokrasi baik dalam kehidupan bermasyarakat maupun dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

Sebagai seorang pelajar, saya lebih suka memandang bahwa demokrasi itu adalah hal yang simple ( sederhana ), tak lebih dari sistem yang menyediakan tempat untuk saling berbagi pendapat sekaligus untuk memusyawarahkan pendapat-pendapat sehingga dapat mencapai kesepakatan. Baik itu secara formal maupun informal. Namun, kalau saya perhatikan lebih detail lagi apalagi dalam paparan politik. Terapan demokrasi itu tidak semudah seperti yang saya bayangkan melihat tragedi-tragedi yang sedang meraja lela ditanah Indonesia ini. Karena dari yang saya lihat bahwa masing-masing orang itu mempunyai latar belakang, tingkat pendidikan, keinginan dan kepentingan yang berbeda-beda, sehingga sangat sulit untuk menyatukan dan menerapkan pendapat-pendapat yang tak jarang pula menimbulkan konflik dimana-mana.

Jadi, apakah sistemnya yang salah atau kitanya yang belum bisa memahami secara tuntas akan cara kerja yang benar dari demokrasi. Ataupun karena kita sebagai pelaku dari

demokrasi yang tidak dapan menahan ego masing-masing sehingga semuanya berpendapat dan bertindak hanya untuk mewujudkan keinginan pribadi atau kelompok kita sendiri. Jika kita mengulas lebih dalam tentang sempurna atau tidaknya sebuah sistem demokrasi yang berlangsung ditanah air kita ini. Pasti semua jawabannya “belum sempurna”.

(3)

tahun sekali kita melihat berbagai partai dan calon anggota legeslatif berkampanye sampai masuk kepemilihan suara untuk dicoblos. Saya juga pernah berpikir “masih adakah budaya demokrasi yang betul-betul mengarah pada tujuan utama demokrasi atau hanya sekedar realita belaka yang mana demokrasi sekarang tidak ada kesepadanan yang tersirat didalamnya!“.

Walaupun sebenarnya peran dalam demokrasi tidak besar, suatu pemilihan umum sering dijuluki sebagai pesta demokrasi. Ini adalah akibat cara berpikir lama dari sebagian masyarakat yang masih terlalu tinggi untuk meletakkan tokoh idola, bukan system

pemerintahan yang bagus. Padahal sebaik apapun seorang pemimpin Negara, masa hidupnya akan jauh lebih pendek dari pada masa hidup suatu system yang teruji mampu membangun sebuah Negara. Negara demokrasi adalah Negara yang mengutamakan kedaulatan rakyatnya.

Sebenarnya kita dapat melihat semua itu dari nilai-nilai yang terdapat dalam demokrasi ditanah air. Seperti :

Namun apa yang kita dapatkan dari nilai-nilai demokrasi diatas. Kita dapat menjawabnya dalam lubuk hati yang paling dalam bahwa demokrasi yang kita harapkan tidak sesuai. Sebagai contoh :

Banda Aceh (ANTARA News) - Sejumlah calon legislatif dan partai politik memprotes pelaksanaan Pemilu Legislatif 9 April 2014 di Aceh karena dinilai terjadi kecurangan.

(4)

Rekapitulasi suara melalui sidang pleno KIP di beberapa kabupaten dan kota di Aceh, termasuk KIP provinsi masih saja diwarnai protes baik dilakukan secara pribadi maupun partai politik.

Ketua Umum DPP Partai Nasional Aceh (PNA) Irwansyah mengatakan pihaknya menolak hasil Pemilu Legislatif 2014 karena dinilai sarat pelanggaran dan kecurangan yang

melibatkan pihak penyelenggara pesta demokrasi di daerah itu.

Sementara di Kabupaten Simeuleu, sembilan partai politik nasional dan lokal yakni Partai Damai Aceh, Partai Aceh dan Partai Nasional Aceh (partai lokal), PKB, PDI Perjuangan, PPP, Partai Hanura, Golkar dan PBB juga menolak hasil Pemilu Legislatif 9 April 2014.

Contoh lain, KIP terpaksa menunda rekapitulasi suara DPR Aceh dari Kabupaten Pidie disebabkan perbedaan data antara penyelenggara pemilu dan saksi partai.

"Rapat pleno rekapitulasi suara DPR Aceh untuk Kabupaten Pidie ditunda untuk sementara hingga ada pencocokan data dari saksi dan Bawaslu," kata Robby Syah Putra.

Penundaan itu berawal ketika saksi Partai Nasdem Teuku Banta Syahrial mempermasalahkan adanya dugaan penggelembungan suara DPR Aceh di Kabupaten Pidie.

Menurut dia, ada perbedaan suara antara data saksi Partai Nasdem dan hasil rekapitulasi KIP Pidie. Data berbeda itu juga dimiliki Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Aceh.

"Karena itu, dalam rapat pleno ini perlu pencocokan data antara milik Bawaslu, saksi, dan KIP Pidie. Pencocokan ini untuk memastikan mana yang keliru dan yang keliru ini perlu diperbaiki," kata Teuku Banta Syahrial.

Sebelumnya, saksi Partai Nasdem pernah menyampaikan keberatannya saat rekapitulasi suara di KIP Pidie. Keberatan ini juga disampaikan ke KIP Aceh secara tertulis.

(5)

"Kami tetap pada keputusan agar rekomendasi pencocokan hasil rekapitulasi suara KIP Pidie dengan data saksi dan data dari Bawaslu," ujar Asqalani.

Tidak hanya partai politik, namun protes atas tahapan pelaksanaan pemilu juga disampaikan calon anggota Dewan Perwakilan Daerah yang juga menilai telah terjadi pelanggaran.

Calon anggota DPD asal Aceh, Anwar, melaporkan berbagai kecurangan pemilu ke Bawaslu provinsi itu. Laporan itu disampaikan melalui kuasa hukumnya yakni Safaruddin.

"Laporan ini kami sampaikan karena banyak kecurangan yang ditemukan klien kami dalam proses Pemilu Legislatif 9 April 2014," kata Safaruddin.

Ia menyebutkan ada beberapa objek laporan yang disampaikan ke Bawaslu, di antaranya intervensi pemerintah daerah terhadap hasil pemilu.

Kemudian, ada calon legislatif DPD berkampanye mendompleng partai politik. Padahal, aturan menegaskan caleg DPR tidak berkampanye terbuka dengan partai politik.

"Tindakan ini melanggar Peraturan KPU Nomor 1 Tahun 2013 juncto Peraturan KPU Nomor 15 Tahun 2013 tentang pedoman pelaksanaan kampanye pemilihan umum legislatif," kata Safaruddin.

Begitu juga dengan independensi penyelenggara, kata dia, kliennya menilai tidak netral karena diduga banyak terjadi penggelembungan suara, surat suara yang sudah dicoblos, serta berbagai kecurangan lainnya, termasuk politik uang.

"Disayangkan masih ada kecurangan. Masih ada praktik penggelembungan suara, intimidasi, politik uang, penyalahgunaan A5, bahkan kecurangan dilakukan oleh KPPS," kata Menteri Politik, Hukum, dan Keamanan BEM Unsyiah Ikhwan Reza.

(6)

"Para pelaku kecurangan harus segera ditindak oleh pihak terkait, bahkan jika terbukti yang bersangkutan harus didiskualifikasi. Karena sudah berani menipu rakyat, apalagi ketika nanti sudah duduk di legislatif," kata Ikhwan Reza.

Kepada KIP, ia juga berharap agar lembaga ini benar-benar transparan dalam penghitungan suara kepada publik. Selama ini, KIP di beberapa kabupaten dan kota terkesan kurang transparan sehingga menimbulkan kecurigaan masyarakat.

Bawaslu Aceh kini menangani sebanyak 47 pelanggaran Pemilu Legislatif yang terjadi pada hari pemungutan suara 9 April 2014.

"Sebanyak 47 pelanggaran pada hari pemungutan dan penghitungan suara. Semua temuan pelanggaran ini sedang ditindaklanjuti," kata Ketua Bawaslu Aceh Asqalani.

Pelanggaran itu terjadi di 16 dari 23 kabupaten/kota di Provinsi Aceh. Pelanggaran terbanyak berupa pengurangan surat suara dengan 11 kasus.

Kemudian, pelanggaran netralitas penyelenggara pemilu ada tujuh kasus. Pelanggaran waktu pembukaan TPS ada lima kasus, kekerasan intimidasi, dan surat suara tertukar atau hilang masing-masing tiga kasus.

Berikutnya surat suara sudah tercoblos, pelanggaran pergerakan surat suara, pelanggaran penutupan TPS, pemilih siluman, dan pelanggaran logistik pemilu masing-masing dua kasus.

Kemudian penyalahgunaan surat suara, KPPS tidak disumpah, memilih sebelum waktunya, pelanggaran terhadap pemilih disabilitas atau penyandang catat, KPPS tidak memberikan salinan C1, serta pelanggaran alat peraga kampanye masing-masing satu kasus.

Jika ada pihak yang merasa tidak puas dengan hasil Pemilu Legislatif, mungkin itu bukan karena mereka kecewa disebabkan tidak terpilih, namun kekecewaan tersebut diperkirakan juga muncul karena pesta demokrasi itu tidak berjalan seperti diharapkan.

(7)

provinsi tersebut masih menyandang "status transisi" setelah dilanda konflik bersenjata dan bencana tsunami.

Dari cerita diatas kita dapat mengoreksi realita yang terjadi pada pemilihan legeslatif tahun ini yang semakin hari semakin meraja rela kecurangan yang ditampilkan. Kemana rasa malu atas perihal yang telah mereka janjikan dulu dan dimana letak rasa demokrasi. Dari sebuah stasiun televise saya pernah melihat banyak dilakukannya pemilihan ulang dibeberapa tps karena diduga adanya kecurangan yang menerkam. Itu semua membuktikan bahwa budaya demokrasi yang ada diindonesia belum maksimal dalam pencapaian tujuan yang utama. Pernah juga saya pehatikan dari beberapa partai yang berkampanye sambil mengemukakan bahwa dirinya adalah yang terbaik walaupun tidak secara langsung. Misalnya dengan mengungkapkan “ adil dan tanggung jawab adalah suatu hal yang patut untuk ditegakkan dinegara ini”.

Pernahkan kita sadar dengan apa yang mereka tuahkan adalah janji. Namun, kemana perginya janji itu ketika mereka sudah terpilih!. Semua tidak sepadan dengan apa yang dijanjikan dan dilontarkan. Malahan yang kita dapatkan partai tersebutlah yang banyak melakukan

kecurangan. Saya tidak yakin bahwa pesta demokrasi kali ini sesuai dengan harapan pemuda penerus bangsa apalagi mereka yang sensitif dengan hal-hal seperti itu. Ada rasa kekecewaan yang menyelubungi hati kami para pemuda Indonesia saat ini melihat tragedi yang terjadi ditahun 2014 ini.

Bagaimana mau membudayakan demokrasi bagi pemuda jika demokrasi yang berjalan tidak sesuai dengan harapan kami. Saya sebagai pelajar yang belum terlalu paham dengan

demokrasi secara khusus namun saya yakin dengan pemikiran saya. Bukankah seorang anak adalah peniru, apalagi jika sudah beranjak remaja bahkan dewasa, dan bukan pula manusia yang harus menjadi foto kopi orang tuanya.

Landasan utama bagi demokrasi itu dapat mengolah ego dan emosi, baik itu yang berbentuk keinginan atau ambisi maupun jika berbentuk kekecewaan. Dan, hal ini tidak mungkin diperoleh secara instan dan mendadak. Pasti semuanya membutuhkan proses dan usaha yang panjang agar demokarsi bisa membudaya dalam masyarakat atau setidaknya dapat menjadi bagian dari nilai yang dipegang oleh kita masing-masing.

(8)

kembali semangat budaya demokrasi bagi bangsa Indonesia dengan menerapkan nilai-nilainya. Khususnya bagi kita pemuda Indonesia harus mempraktekkanya langsung ke lingkup yang lebih kecih dahulu. Namun, kita tidak boleh memaksanya karena mungkin ada beberapa diantara kita yang sedikit sulit untuk diajak kerja sama tatapi kita harus perlahan-lahan mendorongnya dari belakang dengan mengaplikasikan nilai-nilai yang terkandung pasti lama kelamaan ia akan mengikutinya karena akan membuatnya merasa tentram.

Jadi, janganlah kita hanya bersorak-sorak mengajak seluruh bangsa ini untuk demokrasi disetiap kali pemilihan umum untuk memilih seorang pemimpin apabila kita belum bisa memimpin bangsa ini dengan baik. Tanggung jawab seorang pemimpin tidaklah mudah itu semua bergantung pada kebersihan dan keikhlasan seseorang dalam memimpin negaranya. Ingatlah kita tetap harus membudayakan demokrasi dalam kehidupan sehari-hari agar nilai yang terdapat dalam diri bangsa ini tidak musnah. Semoga kedepan Negara Indonesia ini menjadi lebih baik tanpa disertai konflik yang begitu menyemakkan.

Dan ingatlah hakikat seorang pemuda itu ialah usia yang penuh dengan cita-cita tinggi dan darah yang mengalir deras dalam sanubarinya serta niat yang kuat. Yang mana memberi pengorbanan dan menebus apa yang dicita-citakan. Seperti usia yang menabur jasa, memberi kesan serta emosional. Dalam hal ini yang boleh dikata demikian adalah pelajar yang

dianggap memiliki intelektualitas yang cukup bagus dan kematangan berpikir yang cukup luas sekaligus matang. Maksudnya, bila ada sesuatu yang terjadi di lingkungan sekitar dan itu salah, pelajar dituntut untuk merubahnya sesuai dengan harapan sesungguhnya seperti apa yang dicita-citakan.

(9)

Selain itu membudayanya demokrasi dalam kalangan remaja sekarang sangat rentan untuk dirasakan. Kenapa saya mengatakannya begitu, itu semua bergantung pada seorang

pemimpin. Seharusnya seorang pemimpin itu harus mempunyai rasa tanggung jawab yang kuat atas kepercayaan yang telah diterimanya dari rakyat . Bukan menyia-nyiakan semua rasa kepercayaan itu. Menurut saya pemimpin Indonesia saat ini bisa disebut sebagai pemimpin yang rakus akan jabatan. Bukan menjalankan tugasnya dengan baik tetapi hanya

menginginkan jabatan untuk kepentingannya sendiri.

Kita dapat melihat seorang bupati misalnya yang mempunyai keluarga yang akan masuk sebagai calon pns. Keluarganya tersebut dengan mudah masuk dan lulus sebagai pns. Sedangkan orang yang tidak memiliki orang dalam hanya akan sia-sia. Seharusnya dari hal itu dapat menimbulkan efek terhadap kepercayaan yang telah ia pegang.

Demokrasi di Indonesia akan mudah membudaya dikalangan manapun. Namun system yang salahpun bisa dengan mudah membudaya dan akan sering ditiru. Karena napsu yang ada pada kita itu belum mampu kita seimbangkan. Kita bisa menjadikan pesta demokrasi berjalan sesuai dengan tujuan utama asalkan dari masing-masing pihak mempunyai rasa tanggung jawab yang kuat dan dapat mengolah ego dengan baik. Ingatlah allah tidak akan mengubah kaumnya sebelum kaum itu mengubah dirinya sendiri.

Referensi

Dokumen terkait

Apabila perusahaan tidak dapat memberikan upah yang layak dan adil maka akan terjadi permasalahan seperti: karyawan merasa tidak puas, kurang bertanggung jawab

Jumlah darah yang hilang tidak selalu dapat diukur na- mun dengan melihat akibatnya pada tubuh penderita, jumlah darah yang hilang dapat diperkirakan sbb.. Tekanan darah turun,

ada situasi, bagaimanapun, di mana hak ini dibatalkan oleh negara, mungkin bertindak dalam yang terbaik dari individu yang dinilai tidak kompeten untuk

Mengungkapkan perasaan secara verbal dalam suatu lingkungan yang tidak mengancam mungkin akan menolong pasien untuk sampai kepada saat tertentu

Tindakan ini merupakan tindakan yang dilakukan dalam kondisi pilihan terakhir manakala masalah organ yang terjadi pada ekstremitas sudah tidak mungkin dapat diperbaiki dengan

Remaja yang tidak terasuk kedalam kelompok besar dan merasa tidak puas dengan kelompok yang terorganisasi mungkin mereka mengikuti kelompok geng. Anggota yang biasanya

Hasil Penelitian menunjukan bahwa alasan golput pada pemilu legislatif tahun 2009 yang paling tinggi adalah karena merasa tidak memperoleh manfaat langsung yakni

Pada dimensi ini masih ada pasien yang merasa tidak puas sehingga perlu adanya perbaikan pada indikator kecepatan petugas loket melayani pasien sebanyak 33 orang 33% Kelengkapan