14 TESIS
Oleh
RENI HOTNIIDA SIMANJUNTAK 137032139/IKM
PROGRAM STUDI S2 ILMU KESEHATAN MASYARAKAT FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN
ANALISIS PERBANDINGAN PENATALAKSANAAN PENGOBATAN TB PARU DI PUSKESMAS KUALA DAN DOKTER PRAKTIK SWASTA
DI KABUPATEN LANGKAT TAHUN 2015
TESIS
Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat
untuk Memperoleh Gelar Magister Kesehatan (M.Kes) dalam Program Studi S2 Ilmu Kesehatan Masyarakat
Minat Studi Administrasi dan Kebijakan Kesehatan pada Fakultas Kesehatan Masyarakat
Universitas Sumatera Utara
Oleh:
RENI HOTNIIDA SIMANJUNTAK 137032139/IKM
PROGRAM STUDI S2 ILMU KESEHATAN MASYARAKAT FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN
Judul Tesis : ANALISIS PERBANDINGAN PENATALAKSANAAN PENGOBATAN TB PARU DI PUSKESMAS KUALA DAN DOKTER PRAKTIK SWASTA DI KABUPATEN LANGKAT TAHUN 2015
Nama Mahasiswa : Reni Hotniida Simanjuntak Nomor Induk Mahasiswa : 137032139
Program Studi : S2 Ilmu Kesehatan Masyarakat
Minat Studi : Administrasi dan Kebijakan Kesehatan
Menyetujui Komisi Pembimbing :
(Dr. Drs. Zulfendri, M.Kes) (dr. Heldy BZ, M.P.H) Ketua Anggota
Dekan
(Dr. Drs. Surya Utama, M.S
Tanggal Lulus : 28 Agustus 2015
Telah Diuji
pada Tanggal : 28 Agustus 2015
PANITIA PENGUJI TESIS
Ketua : Dr. Drs. Zulfendri, M.Kes Anggota : 1. dr. Heldy BZ, M.P.H
PERNYATAAN
ANALISIS PERBANDINGAN PENATALAKSANAAN PENGOBATAN TB PARU DI PUSKESMAS KUALA DAN DOKTER PRAKTIK SWASTA
DI KABUPATEN LANGKAT TAHUN 2015
TESIS
Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam tesis ini tidak terdapat karya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu perguruan tinggi, dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan orang lain, kecuali yang secara tertulis diacu dalam naskah ini dan disebutkan dalam daftar pustaka.
Medan, September 2015
ABSTRAK
Directly Observed Treatment Shortcourse (DOTS) atau pengawasan langsung menelan obat yang dilaksanakan di puskesmas juga melibatkan rumah sakit merupakan salah satu strategi utama dalam pengendalian TB Paru. Pilar utama dari strategi DOTS adalah dengan penemuan kasus sedini mungkin melalui proses penjaringan suspek, diagnosis, pengobatan, pengawasan dan sampai pada tahap kesembuhan. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui proses pengobatan TB Paru melalui program puskesmas dan dokter Praktik swasta dan mengetahui perbedaan pengobatan TB Paru melalui program puskesmas dan dokter Praktik swasta.
Jenis penelitian adalah survei deskriptif menggunakan pendekatan kualitatif. Pengumpulan data melalui wawancara mendalam dan studi dokumentasi. Teknis analisis data sesuai teori Huberman dan Miles yaitu, reduksi data penyajian data dan menarik kesimpulan (verifikasi data).
Hasil penelitian menunjukkan bahwa proses pengobatan pasien TB paru di Puskesmas Kuala dan Dokter Praktik Swasta di Kabupaten Langkat melalui tahapan penemuan kasus, diagnosis, pengobatan, pengawasan dan kesembuhan. Perbedaan proses pengobatan pasien TB Paru di Puskesmas Kuala dan Dokter Praktik Swasta di Kabupaten Langkat yaitu pada penemuan kasus di Puskesmas Kuala, selain pasien datang sendiri juga dilakukan penyuluhan TB Paru ke masyarakat, di DPS pasien datang sendiri. Pada Puskesmas Kuala pasien TB Paru tidak dikenakan biaya dan disediakan PMO tetapi di DPS dikenakan biaya pengobatan dan tidak disediakan PMO.
Kesimpulan hasil penelitian bahwa proses pengobatan TB Paru di Puskesmas dan Dokter Praktik Swasta sama, perbedaannya hanya pada penyuluhan TB Paru, penyediaan PMO dan biaya pengobatan. Disarankan kepada Puskesmas Kuala dan Dokter Praktik Swasta untuk menjalin kerjasama dalam penanggulangan TB Paru.
ABSTRACT
Directly Observed Treatment Shortcourse (DOTS) or direct observation on taking medicines is carried out by puskesmas and hospitals as one of the main strategies in handling lung tuberculosis. The main pillar of DOTS strategies is by finding the case as early as possible through the process of tracing the case, diagnosis, medication, supervision, and recovery. The objective of the research was to find out the process of lung tuberculosis medication through puskesmas program and private medical practitioners and to find out the difference in lung tuberculosis medication and private medical practitioners.
The research was a descriptive qualitative survey. The data were gathered by conducting in-depth interviews and documentary study and analyzed by using Huberman and Miles (2007) theories, by presenting data reduction and drawing conclusion (data verification).
The result of the research showed that the process of lung tuberculosis medication at Kuala Puskesmas and private medical practitioners in Langkat District was through the stages of finding the case, diagnosis, medication, supervision, and recovery. The differences were that in finding the case at Kuala Puskesmas, patients visited Puskesmas and the management of Puskesmas tried to find lung tuberculosis suspects; besides that, it was free of charge and PMO was provided. Meanwhile, at the private medical practitioners, patients only visited them, had to pay for the medication, and without PMO.
The conclusion of the research was that the process of lung tuberculosis medication at Puskesmas and at private medical practitioners was similar. The difference was about the trace of lung tuberculosis suspects, PMO, and medication fee. It is recommended that Kuala Puskesmas and private medical practitioners work together in handling lung tuberculosis.
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala Rahmat dan Karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan tesis ini dengan judul “Analisis Perbandingan Penatalaksanaan Pengobatan TB Paru di Puskesmas Kuala dan Dokter Praktik Swasta di Kabupaten Langkat Tahun 2015.”
Penulis menyadari bahwa penyusunan tesis ini tidak dapat terlaksana dengan baik tanpa adanya bantuan dan kerjasama dari berbagai pihak. Oleh karena itu pada kesempatan ini penulis menyampaikan terimakasih yang sebesar-besarnya terutama kepada:
1. Prof. Subhilhar, Ph.D, selaku Pejabat Rektor Universitas Sumatera Utara.
2. Dr. Drs. Surya Utama, M.S, selaku Dekan Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sumatera Utara.
3. Dr. Ir. Evawany Aritonang, M.Si, selaku Sekretaris Program Studi S2 Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sumatera Utara.
4. Dr. Drs. Zulfendri, M.Kes selaku Pembimbing I yang selama ini dengan penuh perhatian, kesabaran, dan ketelitian memberikan bimbingan, arahan, petunjuk, hingga selesainya Tesis ini.
6. Siti Khadijah, S.K.M, M.Kes, selaku Penguji I yang telah bersedia menguji dan memberikan masukan guna penyempurnaan tesis ini.
7. Dr. dr. Taufik Ashar, M.K.M, selaku Penguji II yang telah bersedia menguji dan memberikan masukan guna penyempurnaan tesis ini.
8. Para Dosen, staf dan semua pihak yang terkait di lingkungan Program Studi S2 Ilmu Kesehatan Masyarakat Minat Studi Adimistrasi Rumah Sakit pada Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sumatera Utara yang telah memberikan ilmu pengetahuan dan menyediakan fasilitas selama penulis mengikuti pendidikan hingga penyelesaian tugas akhir ini.
9. Tiorita Surbakti, SH, SKM, M.M, selaku Kepala Puskesmas Kuala Kabupaten Langkat atas pemberian ijin kepada peneliti untuk melakukan penelitian di Puskesmas Kuala.
10. dr.Rawi Candra, M.Kes, selaku Pemilik DPS di Kecamatan Kuala Kabupaten Langkat atas ijin kepada peneliti untuk melakukan wawancara di Puskesmas Kuala.
11. Seluruh teman-teman satu angkatan yang telah menyumbangkan masukan, saran serta kritikan untuk kesempurnaan tesis ini.
Penulis juga menyadari bahwa tesis ini masih terdapat kekurangan, untuk itu kritik dan saran yang mendukung sangat penulis harapkan. Akhirnya penulis menyerahkan semua kepada Tuhan Yang Maha Esa untuk memohon Karunia-Nya, semoga tesis ini dapat bermanfaat bagi dunia pendidikan dan kesehatan.
Medan, September 2015 Penulis
RIWAYAT HIDUP
Penulis bernama Reni Hotniida Simanjuntak dilahirkan di Rantau Prapat pada tanggal 13 Oktober 1978. Penulis anak Kelima dari 6 bersaudara dengan status sudah menikah dan anak dari pasangan Ir. Hizkia Simanjuntak dan Tiurlan Sitohang Penulis menikah dengan Indra S Sembiring, SH. Saat ini penulis bertempat tinggal di Kompleks Setia Budi Indah II Blok V No 52 Medan.
DAFTAR ISI
2.1.1 Definisi Tuberkulosis ... 14
2.1.2 Etiologi dan Faktor Risiko TB paru ... 14
2.1.3 Patogenesis TB paru ... 16
2.1.4 Gejala Klinis TB Paru ... 17
2.1.5 Cara Mendiagnosis Tuberkulosis ... 18
2.2Pengobatan Tb Paru ... 20
2.3Program Penanggulangan TB Paru di Puskesmas ... 23
2.3.1 Strategi DOTS ... 25
2.3.2 Uraian Tugas Pengelola Program Tuberkulosis Paru .... 28
3.6Teknik Pengumpulan Data ... 37
3.7Metode Analisis Data ... 39
BAB 4. HASIL PENELITIAN ... 43
4.1Gambaran Umum Daerah Penelitian ... 43
4.1.1 Puskesmas Kuala Kecamatan Kuala ... 43
4.1.2 Dokter Praktik Swasta di Wilayah Kerja Puskesmas Kuala ... 44
4.2Proses Pengobatan Pasien TB Paru di Puskesmas Kuala dan Dokter Praktik Swasta di Kabupaten Langkat ... 44
4.2.1 Penemuan Kasus ... 44
5.1Proses Pengobatan Pasien TB Paru di Puskesmas Kuala dan Dokter Praktik Swasta di Kabupaten Langkat ... 73
5.1.1 Penemuan Kasus ... 73
5.1.2 Diagnosis ... 75
5.1.3 Pengobatan ... 76
5.1.4 Pengawasan ... 77
5.1.5 Kesembuhan ... 79
DAFTAR TABEL
No. Judul Halaman
2.1. Efek Samping Ringan OAT ... 22 3.1. Karakteristik Sumber Informasi (SI) ... 35 4.1. Matrik Jawaban Sumber Informasi (SI) tentang Cara Penemuan
Kasus TB Paru di Puskesmas Kuala dan Dokter Praktik Swasta di
Kabupaten Langkat ... 45 4.2. Matrik Jawaban Sumber Informasi (SI) tentang Kendala dalam
Penemuan Kasus TB Paru di Puskesmas Kuala dan Dokter Praktik
Swasta di Kabupaten Langkat ... 46 4.3. Matrik Jawaban Sumber Informasi (SI) tentang Cara Menjaring
Suspek TB Paru ke Lapangan di Puskesmas Kuala dan Dokter
Praktik Swasta di Kabupaten Langkat ... 47 4.4. Matrik Jawaban Sumber Informasi (SI) tentang Promosi Kesehatan
tentang TB Paru di Puskesmas Kuala dan Dokter Praktik Swasta di
Kabupaten Langkat ... 48 4.5. Matrik Jawaban Sumber Informasi (SI) tentang Tindakan Lanjut
setelah Ditemui Suspek TB Paru di Puskesmas Kuala dan Dokter
Praktik Swasta di Kabupaten Langkat ... 49 4.6. Matrik Jawaban Sumber Informasi (SI) tentang Alasan Memilih
Tempat Pelayanan Kesehatan di Puskesmas Kuala dan Dokter
Praktik Swasta di Kabupaten Langkat ... 50 4.7. Matrik Jawaban Sumber Informasi (SI) tentang Pengobatan yang
Dilakukan Sebelumnya di Puskesmas Kuala dan Dokter Praktik
Swasta di Kabupaten Langkat ... 51 4.8. Matrik Jawaban Sumber Informasi (SI) tentang Cara Menegakkan
Diagnosis Pasien TB Paru di Puskesmas Kuala dan Dokter Praktik
Swasta di Kabupaten Langkat ... 52 4.9. Matrik Jawaban Sumber Informasi (SI) tentang Kendala dalam
Menegakkan Diagnosis Pasien TB Paru di Puskesmas Kuala dan
Dokter Praktik Swasta di Kabupaten Langkat ... 53 4.10. Matrik Jawaban Sumber Informasi (SI) tentang Keluhan yang
Dirasakan Pasien TB Paru di Puskesmas Kuala dan Dokter Praktik
Swasta di Kabupaten Langkat ... 54 4.11. Matrik Jawaban Sumber Informasi (SI) tentang Tindakan yang
Diterima Pasien TB Paru di Puskesmas Kuala dan Dokter Praktik
4.12. Matrik Jawaban Sumber Informasi (SI) tentang Tahap-tahap Pengobatan Pasien TB Paru di Puskesmas Kuala dan Dokter Praktik
Swasta di Kabupaten Langkat ... 56 4.13. Matrik Jawaban Sumber Informasi (SI) tentang Pemberian Petunjuk
Pengobatan Pasien TB Paru di Puskesmas Kuala dan Dokter Praktik
Swasta di Kabupaten Langkat ... 57 4.14. Matrik Jawaban Sumber Informasi (SI) tentang Persediaan OAT di
Puskesmas Kuala dan Dokter Praktik Swasta di Kabupaten Langkat.. 58 4.15. Matrik Jawaban Sumber Informasi (SI) tentang Biaya Pengobatan di
Puskesmas Kuala dan Dokter Praktik Swasta di Kabupaten Langkat.. 58 4.16. Matrik Jawaban Sumber Informasi (SI) tentang Penanganan Efek
Samping Pengobatan di Puskesmas Kuala dan Dokter Praktik Swasta
di Kabupaten Langkat ... 59 4.17. Matrik Jawaban Sumber Informasi (SI) tentang Cara Pengobatan dan
Aturan Minum Pasien TB Paru di Puskesmas Kuala dan Dokter
Praktik Swasta di Kabupaten Langkat ... 60 4.18. Matrik Jawaban Sumber Informasi (SI) tentang Cara Mengambil
Obat Pasien TB Paru di Puskesmas Kuala dan Dokter Praktik Swasta
di Kabupaten Langkat ... 61 4.19. Matrik Jawaban Sumber Informasi (SI) tentang Kendala Selama
Pengobatan Pasien TB Paru di Puskesmas Kuala dan Dokter Praktik
Swasta di Kabupaten Langkat ... 62 4.20. Matrik Jawaban Sumber Informasi (SI) tentang Pengawasan Minum
Obat Pasien TB Paru di Puskesmas Kuala dan Dokter Praktik Swasta
di Kabupaten Langkat ... 63 4.21. Matrik Jawaban Sumber Informasi (SI) tentang Perlakuan terhadap
Pasien yang Tidak Melanjutkan Pengobatannya atau Putus Minum Obat di Puskesmas Kuala dan Dokter Praktik Swasta di Kabupaten
Langkat ... 64 4.22. Matrik Jawaban Sumber Informasi (SI) tentang Pencatatan dan
Pelaporan Perkembangan Pasien TB Paru di Puskesmas Kuala dan
Dokter Praktik Swasta di Kabupaten Langkat ... 65 4.23. Matrik Jawaban Sumber Informasi (SI) tentang Pengawasan Minum
Obat Pasien TB Paru di Puskesmas Kuala dan Dokter Praktik Swasta
di Kabupaten Langkat ... 66 4.24. Matrik Jawaban Sumber Informasi (SI) tentang Motivasi dari
Petugas Kesehatan Pasien TB Paru di Puskesmas Kuala dan Dokter
Praktik Swasta di Kabupaten Langkat ... 67 4.25. Matrik Jawaban Sumber Informasi (SI) tentang Tindakan
Mengetahui Kesembuhan Pasien TB Paru di Puskesmas Kuala dan
4.26. Matrik Jawaban Sumber Informasi (SI) tentang Tindakan Bila Ada Keluhan setelah Pasien Dinyatakan Sembuh di Puskesmas Kuala dan
Dokter Praktik Swasta di Kabupaten Langkat ... 70 4.27. Matrik Jawaban Sumber Informasi (SI) tentang Tindakan untuk
Mengetahui Kesembuhan Pasien di Puskesmas Kuala dan Dokter
Praktik Swasta di Kabupaten Langkat ... 71 4.28. Matrik Jawaban Sumber Informasi (SI) tentang Anjuran
Memeriksakan Diri Kembali Bila Ada Keluhan setelah Dinyatakan Sembuh di Puskesmas Kuala dan Dokter Praktik Swasta di
DAFTAR GAMBAR
No. Judul Halaman
DAFTAR LAMPIRAN
No. Judul Halaman
1. Pedoman Wawancara untuk Petugas Kesehatan ... 91
2. Pedoman Wawancara untuk Pasien TB Paru ... 93
3. Surat Izin Penelitian dari Program Studi S2 Ilmu Kesehatan
Masyarakat Fakultas Kesehatan Masyarakat USU... 95