• Tidak ada hasil yang ditemukan

Daya Terima Cookies Substitusi Tepung Ampas Tahu dengan Tepung Beras Merah dan Nilai Gizinya

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Daya Terima Cookies Substitusi Tepung Ampas Tahu dengan Tepung Beras Merah dan Nilai Gizinya"

Copied!
4
0
0

Teks penuh

(1)

69

DAFTAR PUSTAKA

Amandasari, A. 2009. Pemanfaatan Lesitin pada Cookies (Kajian: Pengaruh

Proporsi Tepung Beras Merah dan Tepung Tempe Kacang Tanah, serta Konsentrasi Lesitin). Jurnal Skripsi. FTP UB. Malang.

Anik Herminingsih, 2010. Manfaat Serat dalam Menu Makanan.Universitas Mercu Buana, Jakarta.

Almatsier, S. 2009. Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Jakarta: Gramedia Pustaka.

Arbaiyah, ita. 2003. Kandungan Protein dan Kalsium serta Daya Terima

Susu Kedelai yang dibuat dari Ampas Tahu dengan Penambahan Bahan Pengental. Skripsi. Fakultas Kesehatan Masyarakat USU. Medan.

Astuti, Estiana, P. 2012. Pemanfaatan Ampas Tahu Dalam Pembuatan

Yoghurt Dengan Penambahan Gula Dan Kayu Secang. Skripsi. Fakultas

Keguruan Dan Ilmu Pendidikan. Universitas Muhammadiyah. Surakarta.

Badan Pusat Statistik (BPS). 2013 dalam agro.kemenperin.go.id/1969-Naiknya-Kebutuhan-Gandum-Untuk-Produksi-Terigu. Diakses tanggal 1 oktober 2015.

Balai Penelitian dan Pengembangan Industri, 1993. Pemanfaatan Limbah Padat

Industri Tahu Untuk Pembuatan Isolasi Protein. Departemen

Perindustrian RI. Semarang.

BSN-SNI, 2003, Batas Maksimum Cemaran Logam Berat dalam Pangan, Jakarta.

Damardjati, D.S., S. Widowati, J. Wargiono, dan S. Purba. 2000. Potensi dan

Pendayagunaan Sumber Daya Bahan Pangan Lokal Serealia, Umbi-umbian, dan Kacang-kacangan untuk Penganekaragaman Pangan.

Makalah pada Lokakarya Pengembangan.

Departemen Kesehatan RI., 2009. Daftar Komposisi Bahan Makanan. Bhratara Karya Aksara. Jakarta.

Fatmawati, W.T. 2012. Pemanfaatan Tepung Sukun Dalam Pembuatan

Produk Cookies. Tesis. Universitas Negeri Yogyakarta. Yogyakarta.

Ginting, Winda. 2012. Pengaruh Penambahan Tepung Bit Merah dan Hasil

Parutan Bit Merah Dalam Pembuatan Biskuit Terhadap Kandungan Gizi dan Cita Rasanya. http://repository.usu.ac.id/handle/123456789/43722. Diakses pada 29 Februari 2016.

(2)

70

Handarsari, Erma. 2010. Eksperimen Pembuatan Sugar Pastry Dengan

Substitusi Tepung Ampas Tahu. Skripsi. Fakultas Ilmu Keperawatan dan

Kesehatan. Universitas Muhammadiyah. Semarang.

Harahap, Adinda, P.K.H. 2011. Upaya Peningkatan Penjualan Produk Pastry

di Hotel Traveller Suites Medan. Skripsi. Fakultas Ilmu Budaya USU.

Medan.

Indrasari dan Adnyana. (2007). Preferensi Konsumen terhadap Beras Merah

sebagai Sumber Pangan Fungsional. Iptek Tanaman Pangan.

Indriyani, F, dkk. 2013. Karakteristik Fisik, Kimia dan Sifat Organoleptik

Tepung Beras Merah Berdasarkan Variasi Lama Pengeringan. Jurnal

Pangan dan Gizi Vol. 04.

Ishak, Elly dan Sarinah,Amrullah. 1995. Ilmu dan Teknologi Pangan. Ujung Pandang: Badan Kerjasama Perguruan Tinggi Negeri Bagian Timur.

Kartika, B. 1988. Pedoman Uji Inderawi Pangan. Yogyakarta: UGM. Diakses tanggal 2 januari 2016.

Kementerian Kesehatan RI Direktorat Bina Gizi, Direktorat Jenderal Bina Gizi dan KIA. Naskah Akademik Pedoman Gizi Seimbang. Direktorat Bina Gizi , Jakarta. 2014.

Koswara, S., 2006. Isoflavon Senyawa Multi-Manfaat Dalam Kedelai. http://ebookpangan.com. Diakses tanggal 29 juli 2015.

Koswara. 2009. Teknologi Pengolahan Beras. http://ebookpangan.com. Diakses tanggal 5 agustus 2015.

Lase, Indrika. 2013. Uji Aktivitas Antioksidan Ekstrak Etanol Beras Merah

(Oryza Sativa L. Var Kuku Balam Merah) Dengan Berbagai Cara

Pemasakan. Skripsi. Fakultas Farmasi USU. Medan.

Menegristek Bidang Pendayagunaan dan Pemasyarakatan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi. 2001. Pengolahan Pangan Tepung Beras. Jakarta. http://www.ristek.go.id. Diakses tanggal 20 september 2015.

Millah, I., 2013. Pembuatan Cookies (Kue Kering) Dengan Kajian

Penambahan Apel Manalagi (Mallus Sylvestris Mill) Subgrade Dan

Margarin.http://skripsitip.staff.ub.ac.id/files/2014/04/Jurnal-Irma-Ika-Izzatul-Millah.pdf. Diakses pada 1 Februari 2016.

(3)

71

Nababan, F.E., 2012. Uji Daya Terima Tempe Biji Kecipir Beras Merah

dan Kandungan Gizinya. Skripsi. Fakultas Kesehatan Masyarakat USU.

Medan.

Primasari, A. 2006. Kajian Pemanfaatan Puree Waluh (Curcubita Linn.)

dalam Pembuatan cookies. Skripsi. Departemen Ilmu dan Teknologi

Pangan, Fakultas Teknologi Pertanian, Institut Pertanian Bogor. Bogor.

Rahayu, W.P. 2001. Penuntun Praktikum Penilaian Organoleptik. Fakultas Teknologi Pertanian IPB, Bogor.

Rahmat, R., 1993. Pembuatan Tempe dan Tahu Kedelai. Yogyakarta: Kanisius. Santoso, A. 2011. Serat Pangan (Dietary Fiber) Dan Manfaatnya Bagi

Kesehatan. Fakultas Teknologi Pertanian.http://journal.unwidha.ac.id/index.

phpmagistra/article/viewFile/74/36. Diakses tanggal 8 februari 2016.

Shewfelt, Robert. 2013. Pengantar Ilmu Pangan. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC.

Siregar, Ameilia. 2010. Enzim dan Peranannya, http://www.chem-is-

try.org/materi_kimia/biologi-pertanian/metabolisme-sel/enzim-dan-peranannya/. Diakses tanggal 19 september 2015.

Subagdjo, A., 2007. Manajemen Pengolahan Kue dan Roti. Edisi Pertama. Yogyakarta : Graha Ilmu.

Suhardjo, 2003. Perencanaan Pangan dan Gizi. Jakarta: Bumi Aksara.

Sulistiowati, Wiwiek. 2014. Kue Kering Anti Gagal. Jakarta. Prima.

Susiwi, S., 2009., Penilaian Organoleptik. Jurusan Pendidikan Kimia. Universitas Pendidikan Indonesia. Bandung.

Standar Nasional Indonesia., 1992. Syarat Mutu Biskuit. Jakarta : Departemen Perindustrian RI.

Syafiq, Ahmad, dkk. 2012. Gizi dan Kesehatan Masyarakat. Jakarta: PT Rajagrafindo Persada

Tababaka, R. 2004. Pemanfaatan Tepung Tulang Ikan Patin (Pangasius sp)

Sebagai Bahan Tambahan Kerupuk. Skripsi. Fakultas Perikanan dan Ilmu

Kelautan IPB Bogor.

(4)

72

Tahudi, P. A. B. 2007. Pendugaan Umur Simpan Dan Analisis Keamanan

Cookies Berbasis Pati Garut (Maranta arundinaceae L) Dengan Penambahan Torbangun (Coleus amboinicus Lour). Skripsi. IPB-Press.

Diakses tanggal 7 februari.

Tarwotjo, C.Soejoeti.,1998. Dasar-Dasar Gizi Kuliner. Jakarta. PT Gramedia Widiasarana Indonesia.

[TPDKBM] Tim Penyusun Daftar Komposisi Bahan Makanan. 2010

Wati, Rahma. 2013. Pengaruh Penggunaan Tepung Ampas Tahu sebagai

Bahan Komposit terhadap Kualitas Kue Kering Lidah Kucing. Skripsi.

Fakultas Teknik Universitas Negeri Semarang. Semarang.

Wilarso, Djoko. 1999. Kelarutan Protein dan Karbohidrat pada Hidrolisa

Ampas Tahu. Bul. Lit. Bang Industri. Balai Industri. Semarang.

Winarno, F.G.2003. Pangan, Gizi, Teknologi Dan Konsumen. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.

Winiati, P.R., 1998. Penuntun Praktikum Penilaian Organoleptik. Bogor: Institut Pertanian Bogor.

Yulvianti, Meri, dkk. 2015. Pemanfaatan Ampas Kelapa sebagai Bahan Baku

Tepung Kelapa Tinggi Serat dengan Metode Freeze Drying. Jurnal

Integrasi Proses Vol. 5.

Referensi

Dokumen terkait

Ampas tahu mempunyai nilai ekonomi yang rendah, mudah rusak dan tidak dapat disimpan lama, hal ini dikarenakan ampas tahu masih mengandung kadar air tinggi yaitu

Pengaruh Substitusi Susu Skim oleh Tepung Kedelai sebagai Binder Terhadap Beberapa Sifat Fisik Sosis yang Berbahan Dasar Surimi- like Kerbau.. Pemanfaatan Ampas Tahu

Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa tidak ada pengaruh substitusi tepung ampas tahu yang signifikan terhadap kadar protein dan daya terima brownies kukus ampas

Berdasarkan kerangka konsep diatas dapat dijelaskan bahwa dalam penelitian ini kerupuk ampas tahu yang telah dibuat akan dilakukan uji daya terima masyarakat,

Rata-rata hasil daya terima panelis dapat diketahui penilaian panelis terhadap kerupuk ampas tahu dengan penambahan tepung ampas tahu yang meliputi warna, aroma, rasa,

Penambahan ampas tahu dalam pembuatan kerupuk memberikan sumbangan protein, lemak dan karbohidrat yang cukup baik dibandingkan dengan kerupuk dasar yang bahan utamanya

Ampas tahu hasil olahan dalam proses pembuatan tahu merupakan sumber protein.. nabati yaitu dari golongan kacang-kacangan, khususnya kacang

Bahan dasar pembuatan tahu adalah dengan menggunakan kacang kedelai, dalam. sebuah pabrik tahu membutuhkan ± 300 kilogram kacang kedelai