DAFTAR ISI
ABSTRAK ... i
KATA PENGANTAR ... ii
DAFTAR ISI ... vii
DAFTAR GAMBAR ... x
DAFTAR TABEL ... xi
BAB I PENDAHULUAN ... 1
1.1Latar Belakang Masalah ... 1
1.2Rumusan Masalah ... 13
1.3Tujuan Penelitian ... 13
1.4Kegunaan Penelitian... 13
a. Kegunaan Praktis ... 13
b. Kegunaan Teoritis ... 13
BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS ... 15
2.1Kajian Pustaka ... 15
2.1.1 PengertianHarga ... 15
2.1.1.1Dimensi Harga ... 15
2.1.1.2Tujuan Penetapan Harga ... 15
2.1.1.3Strategi Harga... 17
2.1.2 Pengertian Kualitas Produk ... 19
2.1.2.1Dimensi Kualitas Produk ... 20
2.1.2.2Faktor Kualitas Produk ... 20
2.1.2.3StrategiKualitasProduk ... 22
2.1.3 PengertianWord Of Mouth ... 23
2.1.3.1TeknikWord Of Mouth ... 28
2.1.3.2KualitasProdukterhadapWord Of Mouth ... 30
2.1.3.3HargaTerhadapWord Of Mouth... 32
2.1.3.4StrategiWord Of MouthDalamMembangunMerek ... 34
2.1.3.5DimensiWord Of Mouth ... 36
2.1.3.6OrisinalitasPenelitian ... 36
2.2 KerangkaPemikiran ... 40
BAB III METODE PENELITIAN ... 47
3.1Objek Dan SubjekPenelitian ... 47
3.2MetodePenelitian... 48
3.2.1JenisPenelitian Dan Metode Yang Digunakan ... 48
3.3DefinisiOperasionalVariabel ... 49
3.3.1Jenis Dan Sumber Data ... 52
3.4Populasi Dan Sampel ... 54
3.4.1Populasi ... 54
3.4.2Sampel ... 55
3.5Teknik Dan Alat Pengumpulan Data ... 56
3.5.1Teknik Sampling ... 56
3.5.2Alat Pengumpulan Data ... 56
3.5.3PengujianValiditas Dan Reliabilitas ... 57
3.5.3.1PengujianValiditas ... 57
3.5.3.2PengujianReliabilitas... 60
3.6RancanganTeknikAnalisis Data Dan PengujianHipotesis ... 62
3.6.1RancanganAnalisis Data Deskriptif ... 62
3.6.2RancanganAnalisis Data Verifikatif ... 62
3.6.2.1RegresiBerganda ... 63
1. UjiAsumsiRegresi ... 64
a. UjiAsumsiNormalitas ... 64
b. UjiAsumsiHeteroskedastisitas ... 65
c. UjiAsumsiMultikolinearitas ... 65
3.6.2.2AnalisisDeterminasi (R2) ... 65
3.7PengujianHipotesis ... 65
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 67
4.1HasilPenelitianKueBalok Kang Didin ... 67
4.1.1ProfilHasilPenelitian ... 67
4.1.1.1SejarahSingkatKueBalok Kang Didin... 67
4.2DeskripsiSubjekPenelitian ... 69
4.2.1PenggambaranBerdasarkanIdentitasResponden ... 69
4.2.1.1JenisKelaminResponden Dan UsiaResponden ... 69
4.2.1.2PendidikanResponden Dan PekerjaanResponden ... 71
4.2.1.3Daerah Asal ... 72
4.2.2 Penggambaran BerdasarkanPengalaman Dan Penilaian Responden ... 74
4.2.2.2Menu KueBalokDenganWaktuKunjungan ... 76
4.3TanggapanBerdasarkanDimensiHarga, KualitasProduk, Word Of Mouth ... 77
4.3.1TanggapanRespondenBerdasarkanDimensiHarga ... 77
4.3.2TanggapanRespondenBerdasarkanDimensiKualitasProduk ... 81
4.3.3TanggapanRrespondenBerdasarkanDimensiWord Of Mouth ... 86
4.4UjiAsumsiRegresi ... 91
4.4.1UjiAutokorelasi ... 91
4.4.2UjiAsumsiNormalitas ... 91
4.4.3UjiAsumsiHeteroskedasitas ... 94
4.4.4UjiAsumsiMultikolinearitas ... 94
4.4.5KoefisienKorelasi Dan KoefisienDeterminasi ... 95
4.4.6PengujianHipotesisUji F ... 96
4.4.7PersamaanRegresiBerganda ... 97
4.5PembahasanHasilPenelitian ... 98
4.5.1TemuanPenelitianBerdasarkanTeoritis ... 98
4.5.2TemuanPeneitianBerdasarkanEmpirik ... 100
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 101
5.1Kesimpulan ... 101
5.2Saran ... 102
DAFTAR PUSTAKA ... 104
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pariwisata adalah suatu perjalanan yang dilakukan untuk rekreasi
atau liburan, dan juga persiapan yang dilakukan untuk aktifitas ini. Banyak
negara yang pada industri pariwisata ini sebagai sumber pajak dan
pendapatan untuk perusahaan yang menjual jasa kepada wisatawan. Oleh
karena itu pengembangan industri pariwisata ini adalah salah satu strategi
yang dipakai oleh Organisasi Non Pemerintah untuk mempromosikan
wilayah tertentu sebagai daerah wisata untuk meningkatkan perdagangan
melalui penjualan barang dan jasa kepada orang non lokal.
Menurut Undang - Undang No. 10/2009 tentang kepariwisataan
adalah “Pariwisata adalah berbagai macam kegiatan wisata yang didukung oleh berbagai fasilitas serta layanan yang disediakan masyarakat,
pengusaha, Pemerintah dan Pemerintah Daerah”. Menurut (Yoeti, 1996,
hlm. 104) kepariwisataan adalah suatu sistem yang mengikut sertakan
berbagai pihak dalam keterpaduan kaitan fungsional yang serasi, yang
mendorong berlangsungnya dinamika fenomena mobilitas manusia tua,
muda, pria, wanita, ekonomi, kuat, lemah, sebagai penduduk suatu tempat
untuk melakukan perjalanan sementara waktu secara sendiri atau
berkelompok menuju tempat lain di dalam negeri atau di luar negeri,
dengan menggunakan transportasi darat, sungai, laut, atau udara.
Masing-masing dengan apresiasi tujuan yang berbeda dalam hal aksentuasi minat
antara lain demi perubahan suasana, menikmati hiburan, keunikan
keindahan alam atau seni budaya.
Pariwisata di Indonesia telah tumbuh dan berkembang menjadi
suatu industri yang berdiri sendiri semenjak beberapa tahun terakhir ini.
Namun rupanya ada pendapat yang menganggap bahwa perkembangan
sektor pariwisata selama ini belum memeuhi harapan salah satu sebabnya
kalangan masyarakat pada umumnya. Banyak masyarakat yang belum
paham apa itu Pariwisata.
Kota Bandung menjadi daya tarik wisatawan yang ingin berwisata
di kota kembang ini. Kota Bandung merupakan kota metropolitan tebesar
di Jawa Barat sekaligus menjadi Ibukota provinsi tersebut. Kota ini
terletak 140 km sebelah tenggara Jakarta, dan merupakan kota terbesar
ketiga di Indonesia setelah Jakarta dan Surabaya menurut jumlah
penduduk. Sedangkan wilayah Bandung Raya (Wilayah Metropolitan
Bandung) merupakan metropolitan terbesar ketiga di Indonesia setelah
Jabodetabek dan Gerbang Kertosusila (Gerbang Kertosusilo). Kota
kembang merupakan sebutan lain untuk kota ini, karena pada jaman dulu
kota ini dinilai sangat cantik dengan banyaknya pohon-pohon dan
bunga-bunga yang tumbuh disana. Selain itu Bandung dahulunya disebut juga
dengan Paris Van Java karena keindahannya. Selain itu kota Bandung
terkenal dengan wisata belanja seperti mall, factory outlet, wisata air,
wisata alam, hotel, dan juga wisata kuliner. Dan pada tahun 2007, British
Council menjadikan kota Bandung sebagai Pilot Project kota terkreatif
se-Asia Timur.
Saat ini kota Bandung menjadi kota tujuan utama pariwisata dan
pendidikan. Dua aspek inilah yang menjadi konsentrasi terhadap
pembangunan yang diinisiasi oleh walikota Bandung, Ridwan Kamil. Dan
beberapa tahun terakhir ini kota Bandung diadakan festival kuliner,
membuka taman-taman kota, dan komunikasi anak muda. Perkembangan
ini untuk memfasilitasi aktifitas masyarakat Bandung di berbagai lapisan
masyarakat. Kota Bandung merupakan kota terpadat di Jawa Barat,
dimana penduduknya di dominasi oleh etnis Sunda, sedangkan etnis Jawa
merupakan penduduk minoritas terbesar di kota ini di bandingkan etnis
lainnya. Pertambahan penduduk di kota Bandung awalnya berkaitan erat
dengan ada sarana transportasi yang dikenal dengan Long March Siliwangi
penduduk kota ini kembali bertambah dimana pada tahun 1950 tercatat
dengan kota yang penuh dengan kenangan sejarah perjuangan rakyat
Indonesia pada umumnya, beberapa monumen telah didirikan dalam
memperingati beberapa peristiwa sejarah. Adapun juga wisata kulinernya
kota Bandung dan makanan has tradisional kota kembang ini. Ada
berbagai macam wisata kuliner yang akan ditemui di kota Bandung antara
lain:
Tabel 1.1 Kuliner Bandung
Kuliner Kuliner Kulliner
Baso Tahu Colenak Peuyeum Ketan
Batagor (Baso Tahu Goreng) Cireng Bandros
Brownies Amanda Karedok Bala-Bala (Bakwan)
Surabi Ambo Kueh Buskud
Peuyeum Bandung Lotek Gehu (Toge Tahu)
Cendol Bandrek De'Risol
Surabi Rasa Bajigur Combro (Oncom di jero)
Surabi Oncom Ketan Bakar Misro (Amis di Jero)
Cireng (Aci di goreng) Cilok (Aci di colok) Cimol ( Aci di gemol)
Cilung (Aci digulung) Gorolong Lamot Candil
Endog - Endogan Galendo Es Goyobod
Seblak Tahu Gejrot Kue Balok
Kolek Cau Bugis Lemper
Pisang Aroma Basreng Es Cream Goreng
Cuanky Molen Kartika Sari Tahu Jeletot
Bubur sum-sum Bubur lemu Cakue & Odading
BuBur kacang BuBur ketan Kupat Tahu
Sumber : website kulinerbdg.com 2014
Perkembangan wisata di Bandung saat ini sangat meningkat,
menurut Nunung Sobari selaku Kepala Dinas Pariwisata kota Bandung
mengutarakan bahwa kota Bandung akan diarahkan ke wisata kuliner
ujarnya. Nunung mengakui dinamis dan variasi makanan di kota Bandung
sangat populer. Saat ini populasi di kota Bandung meningkat dan
banyakan wisatawan yang masuk ke kota Bandung ini. Menurut Acuviarta
Kartabi selaku pengamat ekonomi mengatakan bahwa perputaran bisnis
kuliner di kota Bandung memberikan konstribusi pada industri pariwisata,
Bandung mengoptimalkan potensi wisata kulinernya.
Dalam industri kuliner Bandung saat ini banyak sekali produk
tradisional yang harus di rubah dan diolah serta di promosikan di kelas
Internasional, dalam industri kuliner kegiatan meliputi segala macam
usaha yang menyediakan makanan dan minuman serta usaha jenisnyah
namun demikian walaupun di kelompokan ke usaha pelayanan makanan
dan minuman, sesungguhnya kegiatan sangat luas dan beraneka ragam.
Produk salah satu unsur penting dari bauran pemasaran. Dalam ruang
lingkup ini keunggulan produk antara lain meliputi keunggulan
aksesibilitas, keunggulan lokasi, keunggulan desain, keunggulan tingkat
pemasaran, keunggulan estetika, keunggulan daya tahan, dan keunggulan
bahan baku.
Pada dasarnya mempunyai usaha di bidang produk seharusnya
memilih kombinasi antara kualitas dan harga yang diberikan expected
present value profit maksimum. Perusahaan harus bisa memasarkan
produk atau jasa yang diproduksi kepada konsumen agar dapat bertahan
dan bersaing. Menurut (Kotler & Amstrong, 2010, hlm. 173) kualitas
produk yang merupakan senjata strategis yang potensial untuk
mengalahkan pesaing. Jadi hanya perusahaan dengan kualitas produk
paling baik yang akan tumbuh dengan pesat, dalam jangka waku yang
panjang. Keunggulan-keunggulan dari produk dapat diketahui oleh
konsumen dan akan menimbulkan suatu kesadaran akan brand produk
tersebut. Kualitas produk merupakan faktor penentu tingkat kepuasan yang
diperoleh konsumen setelah melakukan pembelian dan pemakaian suatu
produk.
Harga produk yang telah di tentukan menjadi tidak tepat lagi
penurunan biaya tak terduga dan lain sebagainya. Oleh karena itu perlu
diadakan penyesuaian harga. Banyak perusahaan yang awal usahanya di
mulai dengan ukuran yang relatif kecil karena adanya ketidakpastian
permintaan produk tersebut dan untuk mengurangi resiko kebangkrutan.
Ketika permintaan produk diketahui perusahaan mendapatakan laba yang
lebih besar maka perusahaan memperbesar produksi walaupun menaikan
harga. Begitupun dengan konsumen dalam hal ini yang dimaksudkan
adalah keunggulan layanan dan pemasaran produk itu sendiri. Saat ini era
persaingan semakin kompetitif, usaha mandiri berlomba-lomba dalam
menjaring konsumen dengan memberikan produk yang baik. Sama seperti
Kue Balok Kang Didin yang sedang bejalan hingga saat ini yang masih
eksis di jajanan kuliner kota Bandung dan kualitas produk kue balok itu
sendiri.
Salah satu dari sekian banyak jajanan di kota Bandung yang sudah
ada sejak jaman tempo doeloe adalah kue balok Kang Didin. Kue Balok
Kang Didin adalah kue rakyat yang termasuk murah dibanding dengan
kue-kue yang berada di supermarket ataupun pasar. Cara pembuatanya pun
sangat tradisional yaitu dengan memakai tungku arang dari atas dan dari
bawah. Sekalipun jaman sudah berubah kue balok Kang Didin tetap pada
cara pembuatan tempo doeloe. Selain mematangkan arang berfungsi
membuat aroma kue balok menjadi lebih wangi. Seluruh rasa enak yang
mereka tawarkan juga telah merubah konsep dasar kue balok. Saat pertama
eksis tahun 1960-an, kue balok diposisikan sebagai kawan santap kopi,
teh, bandrek, susu soda, susu panas, dan lainnya.
Dalam pemasaran dan memfasilitasi usaha yang dilakukan Kang
Didin bermacam cara yang dilakukan oleh Kang Didin yaitu dengan
menyalakan lampu berwarna di pinggir jalan Abdurahman Saleh,
membuat lapak didepan Neutron dan diseberang Neutron untuk
menyimpan kursi dan meja yang di sediakan untuk konsumen yang
datang ke Kue Balok Kang Didin, dan membuat poster brand Kue Balok
suatu blog makanan dan tercantum kue balok Kang Didin di dunia serba
internet ini. Dalam hal ini pemasaran yang di lakukan Kang Didin tidak
sampai begitu saja, apakah konsumen yang datang ke kue balok tersebut
menawarkan jajanan khas Bandung tersebut. Sebagai usaha mandiri omset
yang di capai Kang Didin dalam usahanya saat ini adalah kurang lebih
Rp. 4.000.000,00 per hari dari Senin sampai Jum’at dan Sabtu Minggu
omset menaik kurang lebih Rp. 5.050.000,00 per hari data tersebut
dihitung pada kue balok original dan berbagai macam rasa. Dalam data ini
telah penulis meneliti selama satu minggu di warung yang bertempat di
jalan Abdurahman Saleh.
Dan inilah data yang penulis peroleh pada tanggal 3 Februari 2014
sampai tanggal 7 Februari 2014:
Tabel 1.2
Data Penjualan Senin sampai Jumat
Hari Original (Rp. 1500/pcs) Rasa (Rp. 2000/pcs) TOTAL Jumlah Harga Jumlah Harga
Senin ± 500 Rp. 750.000 ± 1500 Rp. 3000.000 Rp. 3.750.000 Selasa ± 650 Rp. 975.000 ± 1500 Rp. 3000.000 Rp. 3.975.000 Rabu ± 500 Rp. 750.000 ± 1700 Rp. 3.400.000 Rp. 4.150.000 Kamis ± 650 Rp. 975.000 ± 1450 Rp. 2.900.000 Rp. 3.875.000 Jumat ± 700 Rp. 1.050.000 ± 1650 Rp. 3.200.000 Rp. 4.250.000
JUMLAH Rp. 20.000.000
Sumber : Data Kunjungan 1 Minggu 3 Februari - 7 Februari 2014
Jumlah data yang diperoleh pada hari senin sampai jumat
Rp.20.000.000,00.
Senin- Jum’at = Rp.20.000.000,00 : 5 hari = Rp. 4000.000,00,-.
Data tersebut di hitung pada tanggal 3 Februari dan penghasilan tersebut
masih labil dan tak menentu, tetapi kurang lebih penghasilan perhari
Tabel 1.3 Data Penjualan Sabtu
Hari Original (Rp. 1500/pcs) Rasa (Rp. 2000/pcs) TOTAL Jumlah Harga Jumlah Harga
Sabtu ± 700 Rp. 1.050.000 ± 2000 Rp. 4000.000 Rp. 5.050.000
JUMLAH Rp. 5.050.000
Sumber : Data Kunjungan 1 Minggu 6 Februari 2014
Jumlah data yang diperoleh dari data Sabtu berpenghasilan
Rp.5.050.000,- .Data tersebut dihitung dari penghasilan hari sabtu yaitu
kurang lebih jumlah data yang dihasilkan adalah Rp. 5.050.000-,. Kang
Didin memiliki 7 pegawai dan memulai bekerja pada pukul 15.00 wib
sampai 03.00 wib pagi. Dalam produk makanan yang di produksi haruslah
disertai dengan penggunaan bahan baku yang baik. Pengolahan bahan
baku dan penyajian harus sesuai dengan standar menu dan resep. Setiap
menu makanan dan minuman pastinya memiliki standar menu yang
tentunya akan berpengaruh besar pada perusahaan.
Dalam penelitian ini bagaimana konsumen yang datang
menawarkan produk yang khas dengan citarasa yang baik dan diminati
oleh seluruh konsumen yang datang dari manapun. WOM atau (word of
mouth) adalah suatu informasi secara mulut ke mulut bagi masyarakat
sekitar melalui komunikasi lisan yang bisa sesederhana mengatakan
seseorang pada suatu hari. Mendongeng adalah bentuk umum dari word of
mouth komunikasi dimana seseorang memberitahu oranglain cerita tentang
peristiwa nyata atau sesuatu yang dibuat. Tradisi lisan adalah materi
budaya dan tradisi ditularkan dari mulut ke mulut dari generasi ke
generasi. Mendongeng dengan tradisi secara lisan merupakan bentuk dari
mulut ke mulut yang memainkan peran penting dalam cerita dan mitologi.
Menurut Word Of Mouth Marketing Association pengertian word of mouth
Word of Mouth dibuat dan diciptakan karena WOM dilakukan oleh
konsumen oleh konsumen dengan sukarela atau tanpa mendapatkan
imbalan. Berusaha membuat-buat WOM sangat tidak etis dan memberikan
efek yang lebih buruk lagi. Pemasaran word of mouth yang bergantung
pada kredibilitas tambahan orang-orang berkomunikasi, berekomendasi,
menggunakan WOM sebagai kekuatan lawan yang termotivasi secara
komersial, word of mouth marketing telah diciptakan Proconsumer WOM.
Para peniliti lain merumuskan serangkaian rekomendasi untuk bagaimana
oraganisasi niralaba dan organisasi sektor publik dapat memanfaatkan
Proconsumer Word Of Mouth yang efektif. WOM telah diteliti selama
bertahun-tahun dan sebagai hasilnya banyak yang diketahui apa yang
mendorong Word of Mouth misalnya kepuasan pelanggan, kepercayaan,
dan komitmen merek. Adapula dalam konsekuensinya misalnya
afektif/emosional, kognitif, dan perilaku. Setelah mewawancarai
konsumen 30 masyarakat hanya 10% yang hanya menawarkan dan inilah
Tabel data yang saya wawancarai:
Tabel 1.4
Data Konsumen WOM
KONSUMEN WOM KEPUASAN
YA TIDAK YA TIDAK
30 KONSUMEN 10 % 20 % 14 % 16 % Sumber: Survey kepada konsumen Kang Didin 2014
Data tersebut sudah menentukan data kepuasan konsumen hanya
14 konsumen yang mengalami kepuasan di konsumen Kang Didin dan 16
konsumen yang mengalami ketidakpuasan dengan rata-rata 20 konsumen,
konsumen memiliki alasan tersendiri karena kondisi dimana tempat kurang
memadai dan dekat dengan jalan raya yang terkena polusi, adapula alasan
lain konsumen karena kurang puas dan menunggu terlalu lama kue balok
yang menawarkan produk kang didin tersebut karena kualitas kue balok
yang lembut dan wangi menjadikan konsumen datang lagi dan membeli
lagi, dan alasan lain konsumen yang rata-rata tidak menawarkan dan
berbincang kembali dan mempromosikan adalah karena beberapa faktor
yaitu lupa, tidak ingat, cuek, kecewa karena lama menunggu pemesanan
jadi tidak merekomendasikan dan adapula yang menjawab “engga saja” dan ”biasa saja”.
Banyak faktor yang menunjang konsumen untuk tidak
mempromosikan kue balok tersebut, dan kurangnya strategi dalam
mempromosikan produk tersebut. Survei wawancara adalah metode
pengumpulan yang efektif untuk mengetahui seberapa besar konsumen
yang sudah merasakan kepuasan harga dan prduk pada usaha Kang Didin
tersebut. Dan inilah grafik konsumen yang telah di wawancarai:
Grafik 1.1
Data Kepuasan dan WOM Konsumen
Untuk mempromosikan dan mengelola kata word of mouth
komunikasi pemasaran menggunakan teknik publisitas serta metode viral
marketing untuk mencapai respons perilaku yang diinginkan. Perusahaan
dapat fokus pada pendukung merek, orang-orang yang secara proaktif 0%
30 KONSUMEN 14% 16% 10% 20%
merekomendasikan merek favorit mereka dan produk secara online dan
offline tanpa dibayar untuk melakukannya. Pemasaran seharusnya
menempatkan nilai yang signifikan pada mulut ke mulut konsumen yang
secara tradisional dicapai dengan menciptakan produk, layanan, dan
pengalaman pelanggan yang menghasilkan kepuasan dan percakapan yang
positif.
Pada word of mouth tersebut dihubungkan dengan dimensi yang
berhubungan dengan word of mouth itu sendiri yaitu dimensi pada perilaku
konsumen yaitu dimensi pada komitmen hubungan yaitu sistem pada satu
atau dua konsumen yang berhubungan baik dedikasi dan komitmen
manajemen yang lebih baik, dan dimensi perilaku konsumen yang senang
menceritakan pengalaman dan hal-hal unik pada teman, keluarga, dan
orang-orang di sekitarnya. Pada strategi produk Kang Didin harus
memastikan dan mempertahankan kelangsungan hidup produk, agar minat
dan pembelian tetap bagus maka salah satu upaya perusahaan adalah
melakukan pengembangan produk. Kepuasan pada konsumen sangat
penting untuk menunjang usaha, pada saat kualitas baik dan hargapun baik
terjadilah kepuasan konsumen yang akan mencapai titik dimana konsumen
akan kembali lagi dan menawarkan kembali produk tersebut. Pada strategi
harga Kang Didin harus menetapkan harga yaitu strategi berdasarkan
biaya (Cost Oriented Princing), penetapan harga sebagai permintaan
(Demand Oriented Pricing), penetapan harga sebagai pesaing
(Competetive Oriented Pricing).
Kualitas Produk memiliki arti penting bagi suatu usaha karena
tanpa adanya produk, usaha tersebut tidak akan dapat melakukan apapun
dari usahanya. Konsumen akan membeli suatu produk yang cocok karena
keinginan dan kebutuhan konsumen. Dengan kata lain pembuat produk
harus mengikuti keinginan pasar dan konsumen. Menurut (Kotler dan
Amstrong, 2011, hlm. 49) “Kualitas produk adalah keseluruhan ciri serta
dari suatu produk atau pelayanan pada kemampuan untuk memuaskan
Produk adalah apa yang dilakukan suatu usaha mulai dari
mendesain, mengadakan sistem produksi, dan operasi, menciptakan
program pemasaran, dan mengarahkan tenaga penjual untuk menjual
produk tersebut. Pada kualitas produk Kang Didin pun harus memilki
dimensi yang kuat dalam penelitian ini, Sesuai dengan dimensi kualitas
Adapun dimensi kualitas produk yang mencakup word of mouth terhadap
kue balok tersebut yaitu dimensi yang disesuaikan dengan produk itu
sendiri yaitu produk yang bersih, tampilan produk yang mengundang
selera, dan produk yang lezat. Produk tersebut memicu konsumen yang
datang kembali lagi karena kualitas produk yang baik dan terjamin.
Harga memiliki arti penting dalam suatu usaha, karena tanpa adanya
harga suatu produk tidak bisa dijual kepada konsumen dan tidak ada
keuntungan kepada usaha tersebut. Menurut (Kotler dan Amstrong, 2011,
hlm. 339) mengatakan bahwa : “Harga adalah jumlah uang yang
dibebankan untuk sebuah produk atau jasa”. Lebih luas lagi, harga adalah
jumlah nilai yang konsumen pertukarkan untuk mendapatkan manfaat dari
memiliki atau menggunakan produk atau jasa. Pada harga yang di pakai
kang Didin dalam usahanya tersebut memilki nilai harga yang sangat
ekonomis dan sesuai untuk semua konsumen yang mencoba dan
menyukainya.
Pada suatu harga adapun dimensi yang kuat untuk memperkuat
penelitan tersebut yaitu dimensi dalam keterjangkauan harga
(Affordability), kesesuaian harga dengan produk (Spesific prices with quality product). Harga merupakan satu-satunya unsur bauran pemasaran
yang memberikan pemasukan atau pendapatan bagi perusahaan,
sedangkan ketiga unsur lainnya (Produk, Promosi dan Distribusi)
menyebabkan timbulnya biaya. Sesuai pada dimensi yang di uraikan di
atas yang berhubungan dengan harga dan word of mouth konsumen kue
balok Kang Didin memakai dimensi kejangkauan harga, kesesuaian harga
dengan kualitas produk, daya saing harga, dan kesuaian harga dengan
Pada hal tersebut telah di simpulkan bahwa penulis akan melakukan
penelitian di Kue Balok Kang Didin, pada kualitas produk dan harga
sangat berpengaruh sekali pada word of mouth dan terjadinya pemasaran
pada konsumen kue balok dan kepuasan konsumen akan kualitas produk
dan harga yang terjangkau. Dan penulis tertarik untuk meneliti kue
tradisional Kang Didin yang berada di jalan Abdurrahman Saleh No. 68
bertempat di dekat SMA Angkasa Bandung. Berdasarkan latar belakang
diatas penulis akan memberikan judul “PENGARUH HARGA DAN
KUALITAS PRODUK TERHADAP WORD OF MOUTH
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan identifikasi uraian latar belakang yang telah di
kemukakan di atas, maka dirumuskan pertanyaan penelitian sebagai
berikut:
1) Bagaimana gambaran harga terhadap kue balok Kang Didin.
2) Bagaimana gambaran kualitas produk terhadap kue balok Kang
Didin.
3) Bagaimana gambaran word of mouth terhadap kue balok Kang
Didin.
4) Seberapa besar pengaruh harga dan kualitas produk kue balok
terhadap word of mouth konsumen Kang Didin.
1.3 Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penelitian dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1) Untuk memperoleh temuan mengenai harga dan gambaran dari kue
balok Kang Didin.
2) Untuk memperoleh temuan mengenai kualitas produk dan gambaran
dari kue balok Kang Didin
3) Untuk memperoleh temuan mengenai seberapa besar pengaruh harga
dan kualitas kue balok Kang Didin melalui word of mouth konsumen.
1.4 Kegunaan Penelitian
Dari penelitian ini diharapkan penulis memberikan manfaat sebagai
berikut:
1. Kegunaan Praktis
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi bagi usaha
Kang Didindalam meningkatkan pemasaran produk melalui word
of mouth konsumen melalui kualitas produk dan harga sehingga
terciptanya word of mouthkonsumen.
2. Kegunaan Teoritis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat dan memberikan
dan manajemen sehingga terciptanya word of mouthkonsumen
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Objek Dan Subjek Penelitian
Objek penelitian merupakan sasaran untuk mendapatkan tujuan
tertentu mengenai suatu hal yang akan dibuktikan secara objektif. Menurut
(Ulber Silalahi, 2009, hlm. 191) yaitu “Konsep atau variabel merupakan
abstraksi dari gejala, peristiwa atau masalah yang memerlukan
penyelidikan. Fenomena atau masalah penelitian yang telah diabstraksi
menjadi suatu konsep”.
Penelitian ini mengungkapkan tentang pengaruh harga dan kualitas
produk terhadap word of mouth konsumen di Kue Balok Kang Didin di
Kota Bandung. Dalam penelitian ini variabel yang diteliti adalah variabel
(X1) kualitas produk, variabel (X2) harga, dan variabel Y (word of mouth).Berdasarkan dimensi dari harga yaitu keterjangkauan harga,
kesesuaian harga dengan produk, daya saing harga, dan kesesuaian harga
dengan manfaat untuk konsumen. Dan berdasarkan dimensi kualitas produk
yaitu produk makanan yang mengundang selera, rasa produk yang sangat
lezat, dan produk yang bersih. Pada variabel ini temasuk pada variabel
dependen yaitu
Pada dimensi word of mouthyaitu kesenangan menceritakan
pengalaman, meyakinkan orang lain untuk mencoba dan melakukan,
kesenangan merekomendasikan, dan frekuensi word of mouth. Berdasarkan
uraian tersebut harga dan kualitas produk mempengaruhi terhadap word of
mouth. Pada penelitian ini yang akan menjadi objek penelitian adalah para
konsumen yang datang ke Kue Balok Kang Didin yang berada di Jalan
Abdurrahman Saleh No. 68 bertempat di dekat SMA Angkasa Bandung.
Dan data ini akan di analisis mengenai pengaruh harga dan kualitas produk
3.2 Metode Penelitian
3.2.1 Jenis Penelitian dan Metode Yang Digunakan
Penelitian ini dilakukan satu kali dalam kurun waktu kurang dari
satu tahun, maka metode yang digunakan adalah cross sectional. Cross
sectional adalah suatu rancangan riset yang terdiri dari elemen populasi
hanya satu kali. Cross sectional dapat bersifat cross sectional tunggal atau
cross sectional majemuk. Dalam cross sectional tunggal hanya satu
sampel responden diambil dari populasi sasaran dan informasi hanya
didapatkan satu kali dari responden ini. Sedangkan dalam cross sectional
majemuk ada dua atau lebih sampel responden dan informasi mengenai
masing-masing sampel diambil satu kali. Sebagaimana yang di ungkapkan
oleh (Asep Hermawan, 2009, hlm. 89) mengemukakan bahwa “suatu
penelitian dan datanya dikumpulkan sekaligus, merupakan hasil sekali
bidik (one snapshot) pada satu saat tertentu disebut penelitian cross
sectional”.
Berdasarkan variabel diatas maka jenis penelitian ini adalah
penelitian deskriptif dan verifikatif. Menurut (Sugiyono, 2012, hlm. 3)
mengemukakan, “Metode penelitian diartikan sebagai cara ilmiah untuk
mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu”. Menurut (Asep Hermawan, 2009, hlm. 84) menyatakan bahwa “Penelitian deskriptif
dilakukan untuk menjelaskan karakteristik berbagai variabel penelitian
dalam situasi tertentu”. Metode penelitian ini merupakan cara penelitian
yang digunakan untuk mendapatkan data untuk mencapai tujuan tertentu.
Menurut (Ulber Silahi, 2009, hlm. 28) mendefinisikan bahwa “Metode
deskriptif adalah metode yang digunakan untuk menggambarkan secara
cermat karakteristik dari suatu gejala atau masalah atau masalah yang
diteliti”.
Pada penelitian ini jenis penelitian deskriptif, maka di peroleh gambaran
melalui implementasi 1.) harga di kue balok Kang Didin 2.) kualitas
produk kue balok Kang Didin 3.) seberapa besar pengaruh harga dan
Penelitian verifikatif menguji kebenaran suatu hipotesis yang
dilakukan melalui pengumpulan data di lapangan, dalam hal ini penelitian
verifikatif bertujuan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh harga dan
kualitas produk kue balok kang Didin tersebut melalui word of mouth. Dan
penelitian ini melakukan hipotesis asosiatif dan verifikatif maka penelitian
ini menggunakan metode explanatory survey. Menurut Kerlinger dalam
buku (Sugiyono, 2012, hlm. 12) metode survey adalah penelitian yang
digunakan pada populasi besar dan kecil, tetapi data yang dipelajari adalah
data dari sampel yang diambil dari populasi tersebut, sehingga akan
ditemukan kejadian relatif, distributif dan hubungab antara variabel
sosiologis maupun psikologis.
3.3 Definisi Operasioanal Variabel
Variabel penelitian menurut (Sugiyono, 2012, hlm. 64) menyatakan
bahwa “Suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, objek atau kegiatan
yang mempunyai variasi tertentu yang diterapkan oleh peneliti untuk di
pelajari dan kemudian di tarik kesimpulan”. Menurut Hatch dan Farhady
dalam (Sugiyono, 2012, hlm. 63), secara teoritis variabel dapat di
definisikan sebagai “Atribut sesorang atau objek yang mempunyai variasi
antara satu orang dengan yang lain atau satu objek dengan objek lain.
Menurut (Sugiyono, 2012, hlm. 64) mengemukakan bahwa
“Variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi
sebab perubahannya atau timbulnya variabel dipenden”. Yang dikaji dan
dianalisis dalam penelitian meliputi: variabel bebas yang berdasarkan
dimensi yaitu harga dari keterjangkauan harga, kesesuaian harga dengan
produk, daya saing harga, dan kesesuaian harga dengan manfaat bagi
konsumen. Pada kualitas produk yaitu terdiri dari produk bersih, produk
baik, dan tampilan produk menarik perhatian konsumen. Pada dimensi
word of mouth pengaruh harga dan kualitas produk yang mempengaruhi word of mouth dan dimensinya sebagai berikut kesenangan konsumen
dan melakukan, kesenangan merekomendasikan kepada orang lain, dan
frekuensi word of mouth.
Menurut (Sugiyono, 2012, hlm. 64) menyatakan bahwa “Variabel
terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat,
karena adanya variabel bebas”. Word of mouth sebagai variabel terikat
dengan indikator pilihan produk, harga, kualitas produk, tempat, lokasi,
rasa dari produk, kunjungan konsumen. Pengoperasian variabel dari kedua
variabel yang dijadikan objek pada penelitian ini menggunakan skala
ordinal. Dan dapat dilihat sebagai berikut:
Tabel 3.1 Operasional Variabel
Variabel /Sub Variabel
Konsep Indikator Ukuran Skala No.Item
Harga
(X1) Harga adalah alat pengukur dasar sebuah sistem ekonomi karena harga mempengaruhi alokasi faktor-faktor produksi (Staton, 2013, hlm. 25)
1. Keterjangkauan
1. Produk bersih
Word of mouth merupakan rekomendasi dari pelanggan lain umumnya dipandang lebih kredibel daripada kegiatan promosi yang di prakarsai perusahaan dan dapat memiliki pengaruh keputusan orang-orang untuk menggunakan atau menghindari menggunakan layanan (Lovelock dan Wirtz , 2011, hlm. 206)
1. Kesenangan
3.3.1 Jenis dan Sumber Data
Dari sumber data yang di peroleh penelitian ini, maka data yang
dipakai yaitu data primer dan sekunder. Perkembangan wisata di Bandung
saat ini sangat meningkat, menurut Nunung Sobari selaku Kepada Dinas
Pariwisata kota Bandung mengutarakan bahwa kota Bandung akan
diarahkan ke wisata kuliner ujarnya. Nunung mengakui dinamis dan
variasi makanan di kota Bandung membuat daya tarik Ibu kota Jawa barat
ini menjadi tujuan wisata dan sangat populer. Saat ini populasi di kota
Bandung meningkat dan banyakan wisatawan yang masuk ke kota
Bandung ini. Menurut Acuviarta Kartabi selaku pengamat ekonomi
mengatakan bahwa perputaran bisnis kuliner di kota Bandung memberikan
konstribusi pada industri pariwisata, Bandung mengoptimalkan potensi
wisata kulinernya.
Menurut (Ulber Silalahi, 2009, hlm. 289) “Data dapat bersumber
dari dalam organisasi yang dinamakan sumber atau data intern dan dari
luar organisasi yang dinamakan sumber atau data ekstern. Sumber data
(ektern) dibedakan jadi dua yaitu sumber data primer. Dan sumber data
sekunder”. Menurut (Sugiyono, 2012, hlm. 308) mengemukakan bahwa data primer merupakan sumber data yang langsung memberikan data
kepada pengumpul data. Sedangkan menurut (Silalahi, 2009, hlm. 291)
data primer adalah data dikumpulkan dari situasi aktual ketika peristiwa
terjadi.
Data sekunder adalah data yang dikumpulkan dari tangan kedua
atau dari sumber-sumber lain yang telah tersedia sebelum penelitian
dilakukan. Data yang dikumpulkan melalui sumber-sumber lain yang
tersedia (Silalahi, 2009, hlm. 291). Sedangkan menurut (Sugiyono 2012,
hlm. 308) data sekunder adalah data yang bersumber tidak langsung
memberikan data kepada pengumpulan data, misalnya lewat orang lain
atau lewat dokumen. Sedangkan data sekunder menurut (Asep Hermawan
2009, hlm. 168) “Data sekunder merupakan struktur data historis
sebelumnya oleh pihak lain. Sumber data sekunder bisa di peroleh dari
dalam suatu perusahaan (sumber internal), berbagai internett websites,
perpustakaan umum, maupun lembaga pendidikan membeli dari
perusahaan-perusahaan yang memang mengkhususkan diri untuk
menyajikan data sekunder, dan lain-lain”. Pada penelitian ini data yang
dipakai yaitu data primer karena sumber data langsung diberikan kepada
sumber data (konsumen). Dan data primer akan di lakukan dan di
kumpulkan dari situasi aktual ketika peristiwa itu terjadi.
Tabel 3.2
Jenis Data dan Sumber Data
Jenis Data Sumber Data
Data Sekunder
1. Profil perusahaan Kue Balok Kang
Didin Kang Didin
2. Perkembangan wisata Kuliner dan pariwisata kota Bandung tahun 2014.
Dinas Pariwisata kota Bandung
3. Perekembangan kunjungan pada hari Senin sampai Jumat dan Sabtu sampai Minggu konsumen kue balok bulan Juli2014
Kang Didin
Data Primer
4. Tanggapan responden terhadap
harga di kue balok kang didin Responden
5. Tanggapan responden terhadap kualitas produk di kkue balok Kang didin
Responden
6. Tanggapan responden terhadap pengaruh harga dan kualitas terhadap word of mouth
Responden
3.4 Populasi dan Sampel 3.4.1 Populasi
Menurut (Silalahi, 2009, hlm. 253) populasi adalah jumlah total
dari seluruh unit atau elemen dimana penyidik tertarik. Seluruh unit-unit
yang darinya sampel diambil. Menurut (Sugiyono, 2012, hlm. 81)
mengemukakakn: “Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas
objek/subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang
ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik
kesimpulan”.
Berdasarkan pengertian diatas maka yang menjadi populasi sasaran
dalam penelitian ini adalah konsumen penikmat kue balok Kang didin.
Berdaarkan penelitian di atas maka yang menjadi populasi sasaran dalam
penelitian ini adalah konsumen kue balok pada bulan Juli 2014.
Berdasarkan data yang di dapat pada bulan Juli yaitu sebagai berikut:
Tabel 3.3
Data Konsumen Pada Bulan Juli
Hari/Bulan Jumlah Konsumen Keterangan
Senin-Kamis/Juli 1 hari= ± 550 4 hari x ± 550= ±2200 konsumen Jumat-Minggu/Juli 1 hari= ± 800 3 hari x ± 800=
± 2400 konsumen
TOTAL
Di asumsikan dalam kurun waktu 1 minggu jumlah konsumen mencapai ± 4600. Dan total keseluruhan dalam 1 bulan mencapai ±142.600
konsumen Sumber : Data konsumen dari Kang didin
Pada jumlah konsumen di asumsikan jumlah dalam 1 minggu
mencapai ±4.600 konsumen. Dan total dalam 1 bulan asumsi
populasi±142.600 konsumen. Karena pencapaian target pada masih
pada bulan Juli meningkat menjadi 10%. Konsumen yang berdatangan dari
semua kalangan.
3.4.2 Sampel
Menurut (Sugiyono, 2012, hlm. 120), sampel adalah bagian dari
jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Sedangkan
(Silalahi, 2009, hlm. 254) mengemukakan bahwa sampel adalah subset
atau tiap bagian dari populasi berdasarkan apakah itu representatif atau
tidak. Sampel merupakan bagian tertentu yang dipilih dari populasi.
Berdasarkan populasi di atas sampel yang lakukan adalah data orang yang
menikamti kue balok dan penilaian dari kualitas harga dan melakukan
word of mouth.
Salah satu cara menentukan besaran sampel yang memenuhi
hitungan itu adalah yang dirumuskan oleh (Slovin , Steph Ellen, 2010,
hlm. 182) dengan rujukan Principles and Methods of Research sebagai
berikut:
� = + ��� (Slovin, 2010, hlm. 182)
Keterangan :
� = Number of samples (jumlahsampel)
�= Total population (jumlahseluruhanggotapopulasi)
�= Error tolerance (toleransi terjadinya taraf signifikansi untuk social dan pendidikan lazimnya 0,10)
142.600 = 99,9 sampel
1 + 142.600 (0,10)2
Data sampel diatas adalah jumlah sampel yang di pakai untuk
konsumen dalam kurun waktu 2 minggu. Jumlah responden 99,9 sampel
3.5 Teknik dan Alat Pengumpulan Data 3.5.1 Teknik Sampling
Teknik sampling merupakan teknik pengambilan sampel untuk
menentukan sampel yang akan digunakan dalam penelitian sehingga dapat
diperoleh nilai karakteristik perkiraan (estimate value). Menurut
(Sugiyono, 2012, hlm. 121) bahwa teknik sampling adalah teknik
pengambilan sampel. Sedangkan menurut (Silalahi, 2009, hlm. 255)
teknik sampel adalah seprangkat prosedur untuk pemilihan unit-unit dari
populasi yang dijadikan sebagai sampel.
Menurut (Sugiyono, 2011, hlm. 171) Teknik Sampling dibagi
menjadi dua yaitu probability sampling dan non problability sampling.
Dalam penelitian ini menggunakan teknik simple random sampling.
Menurut Sugiyono di katakan simple karena pengambilan anggota sample
dari populasi di lakukan secara acak memperhatikan strata yang ada dalam
populasi itu. Pada penelitian ini responden yang di uji adalah penikmat kue
balok kang didin pada rentan waktu tujuh hari pada pukul 16.00 sampai
pukul 22.00 dengan kurun waktu 2 minggu untuk hasil responden kue
balok.
3.5.2 Alat Pengumpulan Data
Menurut (Silalahi, 2009, hlm. 291), teknik pengumpulann data adalah
cara yang dapat digunakan untuk mengumpulakan atau mendapatkan data
dari fenomena empiris.
1) Angket (Kuisioner)
Adalah satu mekanisme pengumpulan data yang efisien bila peneliti
mengetahui secara jelas apa yang diisyaratkan dan bagaimana mengukur
variabel yang diminati. Pertanyaan kuisioner ini akan diajukan kepada
perwakilan (pengambil keputusan) dari konsumen yang datang di kue
balok kang Didin. Dan berisi pertanyaan mengenai karakteristik
responden, pengalaman responden mengenai bagaimana kualitas dan
2) Wawancara
Adalah teknik komunikasi langsung untuk memperoleh data yang
diperlukan yang ditujukan kepada konsumen, supaya mengetahui
seberapa besar pengaruh harga dan kualitas produk terhadap word of
mouth.
3) Studi Dokumentasi
Adalah penelaahan terhadap beberapa dokumen yang berkaitan dengan
objek yang diteliti guna memperoleh informasi yang relevan.
4) Studi Literatur
Adalah mengumpulkan informasi yang berhubungan dengan teori-teori
yang ada kaitannya dengan masalah dan variabel yang diteliti yaitu
kkualitas produk dan harga dan word of mouth. Teknik ini dilakukan
untuk melengkapi data yang berkaitan dengan penelitian.
3.5.3 Pengujian Validitas dan Reliabilitas 3.5.3.1 Pengujian Validitas
Validitas menurut (Sugiyono, 2012, hlm. 169) adalah “Instrumen
yang mempunyai validitas internal dan rasional, bila kriteria yang ada
dalam instrumen secara rasional (teoritis) telah mencerminkanapa yang
diukur”. Tipe validitas yang digunakan adalah validitas konstruk yang
menentukan validitas dengan cara mengkorelasikan antara skor yang
diperoleh dari masing-masing item berupa pernyataan dengan skor
totalnya.
Skor ini merupakan nilai yang diperoleh dari penumlahan
semuaskor item. Berdasarkan ukuran statistik, bila ternyata skor semua
item yang disusun menurut dimensi konsep korelasinya dengan skor total,
maka dapat dikatakan bahwa alat ukur tersebut mempunyai validitas. Jadi
kriteria ada didalam instrumen itu. Langkah-langkah yang dilakukan untuk
menguji validitas menurut (Uma, 2009, hlm. 110):
1) Mendefinisikan secara operasional suatu konsep yang akan diukur
2) Melakukan uji coba pengukur tersebut pada sejumlah responden
4) Menghitung korelasi antara data pada masing-masing pertanyaan
dengan skor total memakai rumus teknik korelasi product moment
yang rumusnya sebagai berikut:
r
xy=
� ∑ �����− ∑ �� ∑ �√{� ∑ � − ∑ � }{�∑ � − ∑ � }
Sugiyono, 2012, hlm. 214)
Dimana : rxy = Indeks korelasi antara dua varabel yang dikorelasikan.
Keterangan
rxy = koefisienn korelasi producr moment
n = jumlah sample.
∑ = Kuadrat faktor variabel X. ∑Y2
= kuadrat faktor varibel Y.
∑XY = jumlah perkalian faktor korelasi variabel X dan Y .
Untuk mengadakan interpretasi mengenai besarnya koefisien korelasi
menurut (Sugiyono, 2012, hlm. 250) adalah sebagai berikut:
Tabel 3.4 Koefisien Korelasi
Besarnya Nilai Interpretasi
0,00 – 0,199 Sangat rendah
0,20 – 0,399 Rendah
0,40 – 0,599 Sedang
0,60 – 0,799 Kuat
0,80 – 1,000 Sangat kuat
Sumber : Sugiyono, 2012, hlm. 250
Sedangkan pengujian keberartian koefisien korelasi (t) dilakukan
dengan taraf signifikan 5%. Rumus uji (t) yang digunakan sebagai berikut:
t = r
√�−√ −�
: db = n-2
Keputusan pengujian validitas item instrumen pertanyaan yang diteliti
di katakan valid jika rhitung< rtabel dan item pertanyaan yang diteliti
dikatakan tidak valid apabila rhitung< rtabel.
1. Nilai r di bandingkan dengan nilai r tabel dengan derajat kebebasan
(dk) = n-2 dan taraf signifikansi = 0,05
2. Item pertanyaan yang ditelitidikatakan tidak valid jika rhitung >rtabel.
Perhitungan validitas item instrumen dilakukan dengan bantuan
program SPSS 20 for windows. Uji validitas dalam penelitian ini
menggunakan alat bantu software komputer program SPSS (Statiscal
product for Service Solution) v.20 for windows. Berdasarkan hasil
perhitungan dengan menggunakan SPSS di peroleh hasil pengujian
validitas dari item pertanyaan yang di ajukan oeneliti, berikut ini adalah
hasil pengujian validitas dari item pertanyaan yang di ajukan peneliti.
Tabel 3.5
Hasil Pengujian Validitas
No. Variabel �hitung �tabel Keterangan
HARGA (X1)
2. Tingkat kesesuaian harga
dengan kue balok 0,864 0,361 Valid
3.
Daya saing harga produk kue balok dengan kue balok
lain
5. Tingkat kebersihan kue
balok 0,838 0,361 Valid
6. Tingkat kebrsihanpenyajian 0,859 0,361 Valid
KUALITAS PRODUK (X2)
7. Tingkat kecukupan
kematangan kue balok 0,827 0,361 Valid
8. Tingkat kemenarikan kue
balok 0,844 0,361 Valid
merekomendasikan kue balok kang didin kepada
orang lain
13. Tingkat frekuensi
melakukan Word Of Mouth 0,789 0,361 Valid Sumber : Hasil Pengolahan Data, 2014
Berdasarkan hasil pengolahan data di atas, pengukuran validitas
untuk variabel harga X1 menunjukan bahwa item tersebut dalam kuisioner
valid karena skor rhitung lebih besar dari pada skor rtabel yang bernilai
0,361. Pengukuran validitas terhadap harga menunjukan nilai tertinggi
dari variabel harga sebesar 0,864 berdasarkan dimensi tingkat kesesuaian
harga dengan produk dan nilai skor terkecil dari validitas harga
menunjukan nilai terendah yaitu 0,655 dengan dimensi tingkat kesesuaian
harga denga manfaat. Pada variabel kualitas produk X2 menunjukan
bahwa item tersebut valid berdasarkan kuisioner karena skor rhitung lebih
besar dari pada skorrtabel yang bernilai 0,36. Pengukuran skor tertinggi
kualitas produk yaitu 0,859 berdasarkan dimensi tingkat kebersihan dalam
penyajian kue balok, dan nilai skor terendah dari kualitas produk yaitu
0,700 berdasakan dimensi kelzatan kue balok. Pada variabel Word of
mouth Y skor paling tinggi yaitu 0,868 sesuai dengan dimensi tingkat
meyakinkan oranglain untuk merekomendasikan kue balok kang didin,
dan skor terendah yaitu 0,789 berdasarkan dimensitingkat frekuensi
melakukan word of mouth.
3.5.3.2 Pengujian Reliabilitas
Menurut (Asep Hermawan, 2009, hlm. 128) “Reliabilitas
berkaitan dengan konsistensi, akurasi, dan prediktabilitas alat ukur”.
Dengan demikian dapat disimpilkann bahwa reliabilitas berkaitan dengan
zakurasi dan ketetapan suatu alat ukur untuk mengukur karena
instrumennya sudah baik.
Reliabilitas menunjuk pada suatu pengertian bahwa suatu
instrumen cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul
dipercaya, yang reliabel akan menghasilkan data yang dapat di percaya
juga. Reliable artinya dapat dipercaya, jadi dapat diandalkan.
Jika instrumen dapat dipercaya maka daya yang dihasilkan oleh instrumen
tersebut dapat dipercaya. Pengujian reliabilitas dapat diuji dengan
menggunakan rumus Cronbach alfa, yaitu:
r11 = �
�− −
∑��
�� (Arikunto, 2009, hlm. 196)
Keterangan :
r11 = reliabilitas instrumen
k = banyak butir pertanyaan atau banyaknya soal
∑�� = jumlah varian butir
�� = varians total
Jumlah varian butir dapat dicari dengan cara mencari nilai varian
tiap butir, kemudian jumalahkan, seperti berikut:
� = ∑
∑� �
� (Arikunto, 2009, hlm. 184)
Keterangan:
n = jumlah responden
� = nilai variansi
x = nilai skor yang dipilih (total nilai dari nomor-nomor butir pertanyaan)
Keputusan uji reliabilitas dikatakan reliable apabila nilai ∁� =
0,70. Perhitungan reliabilitas pertanyaan dilakukann dengan bantuan
program aplikasi SPSS v.20 for window. Berdasarkan hasil perhitungan
reliabilitas dari 30 konsumen kue balok kang didin yaitu sebagai berikut:
Tabel 3.6
Hasil Pengujian Reliabilitas
No. Variabel ��hitung ��minimal Keterangan
1. Harga (X1) 0,805 0,700 Valid
2. Kualitas Produk (X2) 0,809 0,700 Valid
3. Word Of Mouth (Y) 0,823 0,700 Valid
Berdasarkan Tabel 3.6 di atas variabel yang memiliki nilai
reliabilitas tertinggi adalah Word of Mouth ��hitung 0,823, sedangkan
variabel harga memiliki nilai ��hitung 0,805 dan variabel Kualitas Produk
memiliki nilai ��hitung 0,809. Maka penelitian ini dapat dipercaya karena
tingkat reliability lebih besar dari 0,700.
3.6 Rancangan Teknik Analisis Data dan Pengujian Hipotesis 3.6.1 Rancangan Analisis Data Deskriptif
Penelitian ini menggunakan analisis data deskriptif untuk
mendeskripsikannya variabel-variabel penelitian
1. Analisis data deskriptif mengenai harga di Kue balok kang Didin
yang memiliki dimensi keterjangkauan harga, kesesuaian harga
dengan produk, daya saing harga, kesesuaian harga dengan manfaat.
2. Analisis data deskriptif mengenai kualitas produk di kue balok kang
didin, yang memiliki dimensi produk bersih, tampilan produk baik
dan menarik, dan produk enak dan diminati.
3. Analisis pengaruh dari harga dan kualitas produk terhadap word of
mouth, dengan dimensi kesenangan menceritakan pengalaman,
meyakinkan orang lain untuk mencoba dan melakukan, kesenangan
menceritakan pengalaman kepada orang lain,dan frekuensi orang lain.
3.6.2 Rancangan Analisis Data Verifikaif
Teknik analisis data merupakan cara untuk mengukur, mengolah, dan
menganalisis data tersebut. Tujuan pengolahan data adalah untuk
memberikan keterangan yang berguna serta untuk menguji hipotesis
yang telah dirumuskan dalam penelitian ini. Dengan demikian, teknik
analisis data diarahkan pada pengujian hipotesis serta menjawab
masalah yang diajukan.
Proses untuk menguji hipotesis dimana metode analisis yang
dilakukan dalam penelitian ini adalah metode analisis verifikatif, maka
dilakukan analisis korelasi. Analisis ini untuk mengetahui hubungan
antara dua atau lebih variabel independen (X1, X2) terhadap variabel
3.6.2.1 Regresi Berganda
Analisis regresi berganda adalah hubungan secara linear antara dua
atau lebih variabel independen (X1 dan X2) dengan variabel dependen (Y).
Analisis ini untuk mengetahui arah hubungan anatara variabel independen
dengann variabel dependen apakah masing – masing variabel independen
independen berhubungan positif atau negatif dan untuk memprediksi nilai
dari variabel dependen apabila nilai variabel independen mengalami
kenaikan dan penurunan. Data yang di gunakan biasanya berskala interval
atau rasio.
Vaiabel yang di analisis adalah variabel independen yaitu kualitas
produk X1 dan harga X2, sedanagkan variabel dependen yaitu word of mouth (Y). Langkag-langkah dalam menghitung analisis regresi berganda
dengan menentukan model persamaan regresi berganda. Persamaan regresi
berganda di rumuskan:
Y = a + biX1 + biX2 + e (Silalahi, 2009, hlm. 431)
Keterangan :
a = Harga Y
b = angka arah koefisien berganda
X1 = kualita produk
X2 = harga
Menurut (Silalahi, 2009, hlm. 423), pengujian hipotesis
menggunakan regresi berganda bertujuan mengetahui hubungan antara
satu variabel an dua atau lebih variabel lainnya secara simultan dan
dipertimbangkan. Korelasi berganda merupakan hubungan secara
bersama-sama antara dua atau lebih anatara dua atau lebih varaibel.
Analisis regresi berganda akan dilakukaan apabila jumlah variabel
independenn minimal dua atau lebih. Menerjemahkan kedalam hipotesis
yang menyatakan pengaruh sub variabel independen yang paling dominan
terhadap varaiabel dependen. Lebih jelasnya dapat dilihat dari gambar
�
Gambar 3.1
Regresi Berganda
Keterangan :
X1 = Kualitas Produk X2 = Harga
Y = Word of mouth
1. Uji Asumsi Regresi
Uji asumsi regresi terdiri dari beberapa uji sumsi yaitu sebagai berikut:
a) Uji asumsi normalitas
Syarat pertama untuk melakukan analisis regresi adalah normalitas,
sebagaimana yang di ungkapkan oleh (Triton, 2005, hlm. 76) “Data
sampel hendaknya memenuhi persyaratan distribui normal”. Data yang
mengandung data ekstrim biasanya tidak memenuhi asumsi normalitas.
Jika sebaran data mengikuti sebaran normal maka populasi dari mana
data diambil berdistribusi normal akan di analiss menggunakan analisis
parametik. Menurut (Wahid Sulaiman, 2004, hlm. 88), untuk
menggunakan normalitas digunakan normal probablity plot. Melalui
plot ini, masing – masing nilai pengamatan di pasangakan dengan nilai
harapn dari distribusi normal apabila sebaran dat terletak di sekitar
garis lurus yang melaui titik nol dan tidak mempunyai pola.
b) Uji Asumsi Heteroskedastisitas
Uji heteroskedasitas adalah varian residual yang tidak konstan pada
regresi sehingga akurasi hsil prediksi menjadi menyebar. Residu pada
heteroskedasitas semakin besar apabila pengamatan semakin besar.
X
1Y
Suatu regresi dikatakan tidak terdeteksi heteroskedasitas apabila
penyebaran terhadp harga – harga prediksi tidak di bentuk suatu pola
tertentu (meningkat dan menurun). Pada penelitian ini di gunakan
dengan melihat gambar setiap variabel pada gambar partial regression
plot. Sebaran partial regression plot di mulai dari sebelah kiri bawah
ke arah kanan jika dilihat sebaran dat tersebut maka dapat
disimpulakan sebaran data sudah mengikuti persyaratan model
keseluruhan tiap data menurut (Suliyanto, 2005, hlm. 64).
c) Uji asumsi Multikolinearitas
Multikoleniaritas merupakan hubungan linear yang sempurna atau
pasti diantara beberapa variabel yang menjelaskan dari model regresi
yang didapat akan mempunyai nilai yang tiidak sesuai substansi
sehingga daoat menyesatkan interpretasi.
3.6.2.2 Analisis Determinasi (R2)
Analisis determinasi dalam regresi berganda digunakan untuk
mengetahui persentase sumbangan pengaruh variabel independen (X1 dan
X2) secara serentak terhadap variabel dependen (Y). (Silalahi , 2009, hlm.
376) mengungkapkan koefisien ini dimaksudkan untuk mengetahui
seberapa besar persentase variasi perubahan dalam satu variabel
(dependen) di tentukan oleh perubahan dalam variabel lain(independen). R2 = 0 , maka tidak adda sedikitpun persentase sumbangan pengaruh yang
diberikan variabel independen tehadap variabel dependen, atau variasi
variabel independen yang digunakan dalam model tidak menjelskan
sedikitpunvariasi variabel dependen.
3.7 Pengujian Hipotesis
Langkah terkhir dari analisis data yaitu menguji hipotesis dengan
tujuann untuk mengetahui apakah terdapat hubungan yang cukup jelas dan
dapat di percaya antara variabel independen dengan variabel dependen.
Pada akhirnya akan diambil suatu kesimpulan H0 ditolak atau H1 diterima
diuji dalam rangka pengambilan keputusan penerimaan atau penolakan
dapat di tulis sebagi berikut:
H0: PYX = 0 artinya harga dan kualitas produk tidak berpengaruh terhadap word of mouth konsumen kue balok Kang Didin.