ABSTRAK
Perbaikan produk menuntut karakteristik kualitas produk yang sesuai dengan keinginan konsumen. Hal ini merupakan salah satu solusi untuk mengatasi ketidakpuasaan konsumen. Tujuan penelitian ini adalah menerapkan perbaikan produk sesuai dengan keinginan konsumen. Perbaikan produk dilakukan dengan mengetahui kepuasan konsumen berdasarkan model kano. Hasil pemetaan kategori kano menghasilkan 4 atribut kategori Attractive, 1 atribut kategori one dimensional dan 2 atribut kategori must be. Langkah berikutnya adalah menentukan prioritas perbaikan dengan menggunakan Quality Function Deployment (QFD). Metode QFD bertujuan untuk menerjemahkan keinginan konsumen ke dalam karakteristik teknik yang tepat. Integrasi metode QFD dengan metode AHP digunakan untuk mengetahui bobot hubungan atribut dengan karakteristik teknis. Karakteristik teknis terpenting berdasarkan QFD Fase I adalah komposisi campuran bahan dispersi dengan latex, kesesuaian dimensi sarung tangan dan kebersihan pencucian cetakan (former) dengan tingkat kesulitan masing-masing sebesar 4, derajat kepentingan masing-masing sebesar 30,10 dan 10 serta perkiraan biaya masing-masing sebesar 20. Karakteristik teknis yang terpilih pada QFD fase I digunakan sebagai input QFD fase II. Part kritis adalah karakteristik part atau komponen yang paling utama pada produk. Pada QFD fase II, penetuan part kritis merupakan input hubungan dengan karakteristik teknik. Part kritis yang terpenting pada QFD fase II adalah ketebalan lapisan dan daya tahan keretakan (tensile) sarung tangan. Part critis yang diperoleh digunakan sebagai input theory of constraint (TOC). TOC digunakan untuk mengetahui faktor yang mempengaruhi proses produksi. Faktor yang paling berpengaruh terhadap proses produksi medical latex glove adalah perbaikan komposisi larutan coagulant dan pemilihan jenis kompon lateks.
Kata Kunci : Kano Model, QFD, AHP, TOC