• Tidak ada hasil yang ditemukan

T1__Full text Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Penerapan Metode Pembelajaran Time Token dengan Pemanfaatan Media Edmodo Untuk Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar Siswa Dalam Mata Pelajaran TIK di Kelas XII SMA N 1 Suruh S

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "T1__Full text Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Penerapan Metode Pembelajaran Time Token dengan Pemanfaatan Media Edmodo Untuk Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar Siswa Dalam Mata Pelajaran TIK di Kelas XII SMA N 1 Suruh S"

Copied!
23
0
0

Teks penuh

(1)

Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe

Team Assisted Individualization

(TAI)

Terhadap Aktivitas Dan Hasil Belajar Siswa Kelas XII Dalam

Pembelajaran TIK (Teknik Informatika Dan Komunikasi)

SMA

Negeri 1 Suruh Tahun Ajaran 2014/2015

Artikel Ilmiah

Diajukan Kepada Fakultas Teknologi Informasi

Untuk memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Komputer

Peneliti :

Pebrianus Hendri (702010115) Ir. Christ Rudianto, MT. Angela Atik Setiyanti, S.Pd.

Program Studi Pendidikan Teknik Informatikadan

KomputerFakultas Teknologi Informasi

Universitas Kristen SatyaWacana

Salatiga

(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)

6

Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Team Assisted Individualization (TAI)

Terhadap Aktivitas Dan Hasil Belajar Siswa Kelas XII Dalam Pembelajaran TIK (Teknik Informatika Dan Komunikasi)SMA Negeri 1 Suruh

Tahun Ajaran 2014/2015 “ 1)

Pebrianus Hendri, 2)Ir. Christ Rudianto, MT., 3)Angela Atik Setyanti, S.Pd.

Program Studi Pendidikan Teknik Informatika dan Komputer Fakultas Teknologi Informasi

Universitas Kristen SatyaWacana JL. Diponegoro 52-60 Salatiga Email: 1)

702010115@Student.uksw.edu, 2)xrudianto@yahoo.com, 3)

angela.setiyanti@staff.uksw.edu ABSTRAK

This resea rch is aimed to determine the effect of Cooperative Learning

model type Team Assisted Individualization (TAI) on the activity and student learning result in learning ICT in SMA Negeri 1 Suruh grade XII. This research used a quasi-experiment. The results showed: (1). Significant positif effect on Activity student learning using model TAI in learning TIK (2). Significant positif effect on the result of student learning using TAI in learning ICT compared tolearning using convensional method. This study proved that TAI take effect significant on the activity and student learning results grade XII in learning ICT in SMA Negeri 1 Suruh

Key words :effect Team Assisted Individualization (TAI) learning method, activity, learning outcomes ICT.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe Team Assisted Individualization (TAI)terhadap aktivitas dan hasil belajar siswa kelas XII dalam pembelajaran TIK di SMA Negeri 1 Suruh. Penelitian ini menggunakan Kuasi Eksperimen. Hasil penelitian menunjukkan: (1) Berpengaruh signifikan positif terhadap Aktivitas belajar siswa menggunakan metode pembelajaran TAI dalam pembelajaran TIK. (2). Berpengaruh signifikan positif terhadap Hasil belajar siswa menggunakan metode pembelajaran TAI dalam pembelajaran TIK lebih besar di bandingkan dengan metode konvensional. Hal ini membuktikan bahwa model Team Assisted Individualization (TAI)

berpengaruh signifikan terhadap aktivitas dan hasil belajar siswa kelas XII dalam pembelajaran TIK di SMA Negeri 1 Suruh

Kata kunci :pengaruh model pembelajaran Team Assisted Individualization (TAI), aktivitas, hasil belajar TIK.

1) Mahasiswa Fakultas Teknologi Informasi Jurusan Pendidikan TIK, Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga.

(8)

7 1. PENDAHULUAN

Penerapan model pembelajaran yang tepat menjadi salah satu aspek yang sangat penting bagi guru guna menciptakan suasana belajar siswa yang aktif. Namun faktanya proses pembelajaran yang sering dijumpai adalah pembelajaran konvensional dimana pembelajaran hanya berpusat pada guru saja. TIK sebagai salah satu mata pelajaran yang diterapkan di sekolah ternyata masih dianggap sulit bagi sebagian siswa. Hal ini terjadi karena banyak siswa yang tidak memahami penyampaian materi yang dilakukan oleh guru. Selain itu, guru pun tidak terlalu banyak mendalami pemahaman siswa karena lebih fokus pada mengejar pencapaian kurikulum. Akhirnya, materi pelajaran selesai dibahas, namun kemampuan siswa terhadap materi tersebut belum memadai. Banyak siswa yang tidak bisa mengikuti alur penyampaian oleh guru karena kemampuan mereka memahami materi tersebut pun kurang. Oleh karena itu, seorang guru memerlukan suatu cara mengajar yang dapat merangsang siswa agar berkembang kemampuannya, baik kemampuan kognitif maupun praktik. Namun cara pengajaran ini jangan sampai menghilangkan peran guru sama sekali karena bagaimanapun guru tetap harus memberikan penyampaian materi agar ada keseragaman materi diantara siswa.

(9)

8

kelas, pengajaran terprogram, dan pengajaran berbasis komputer. Mengacu pada latar belakang masalah diatas dapat diidentifikasikan beberapa permasalahaan sebagai berikut : (1) Apakah terdapat pengaruh yang signifikan positif pada penerapan model Pembelajaran Kooperatif Tipe Team Assisted Individualization (TAI) terhadap aktivitas siswa kelas XII dalam pembelajaran TIK di SMA Negeri 1 Suruh tahun ajaran 2014/2015. (2) Apakah terdapat pengaruh yang signifikan positif pada penerapan model Pembelajaran Kooperatif Tipe Team Assisted Individualization (TAI) terhadap hasil belajar siswa kelas XII dalam pembelajaran TIK di SMA Negeri 1 Suruh tahun ajaran 2014/2015.

2. TINJUAN PUSTAKA

Penelitian Terdahulu

Penelitian ini memiliki kesamaan dan perbedaan dengan 3 pene;itian relevan. [2] Dalam penelitian Fitri Utami yang berjudul “Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TAI (Team Assisted Individualization) Dalam Pembelajaran IPA Materi Gaya Terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas IV SD Negeri Panembahan Yogyakarta Tahun Ajaran 2011/2012” Metode yang digunakan dalam pengumpulan data adalah tes, observasi, dan dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis data berupa t-test. Hasil penelitian ini menunjukkan adanya perbedaan model pembelajaran kooperatif tipe TAI (Team Assisted Individualization) dan model pembelajaran konvensional terhadap hasil belajar IPA siswa kelas IV SD N Panembahan Kota Yogyakarta. Perbedaan model pembelajaran kooperatif tipe TAI dan model pembelajaran konvensional terhadap hasil belajar siswa kelas IV pada pokok bahasan gaya tersebut dapat dilihat dari selisih nilai rata-rata. Selisih nilai rata-rata (mean) pretest dan posttest antara kelas eksperimen (8,29) yang lebih tinggi dari pada kelas kontrol (6,89), sehingga dapat disimpulkan bahwa metod pembelajaran kooperatif tipe TAI berpengaruh sangat nyata (p < 0,01) terhadap hasil belajar siswa kelas IV SD Negeri Panembahan, Yogyakarta.

[3] Penelitian lain yang relevan dengan mencari pengaruh Model Pembelajaran Cooperative Learning Tipe TAI adalah Umi Farikah dengan

judul “Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TAI (Team Assisted Individualization) Dengan Media LKS Terhadap Prestasi Belajar Matematika Pada Materi Faktorisasi Suku Aljabar Siswa Kelas Viii Semester 1 SMP

Negeri 2 Gajah Kabupaten Demak Tahun Pelajaran 2010/2011” dengan

(10)

9

rata-rata kelompok eksperimen ( ex ) = 76,0571 dan rata-rata kelompok kontrol ( kx ) = 69,8571.

[4] Penelitilain tentang pengaruh Model Pembelajaran Cooperative Learning Tipe TAI (team assisted individualization) adalah Siti Fatika Alim

dengan judul skripsi “Pengaruh Model Pembelajaran Team Assisted

Individualization (Tai) Berbantu Media Power Point Terhadap Self Efficacy

Dan Hasil Belajar Biologi” teknik pengumpulan data yang digunakan adalah

Tes. Hasil penelitian ini adalah Tidak ada pengaruh yang signifikan dari penggunaan model pembelajaran Team Assisted Individualizaation (TAI) berbantu media power point terhadap hasil belajar Siswa pada materi pokok Vertebrata MAN Lab UIN Yogyakarta..

Dapat disimpulkan bahwa dengan model pembelajaran Pembelajaran

Cooperative Lea rning Tipe TAI (team assisted individualization) dapat berpengaruh terhadap Hasil Belajar pada sebagian mata pelajaran tertentu . Penelitian yang akan dilakukan, berbeda dengan penelitian yang sebelumnya. Pada penelitian sebelumnya, Tipe TAI dapat berpengaruh terhadap hasil belajar pada sebagian mata pelajaran tertentu tetapi tidak pada aktivitas dan materi pembelajaran TIK. Pada penelitian ini akan mencari apakah benar model pembelajaran Cooperative Learning Tipe TAI (team assisted individualization) dapat berpengaruh signifikan positif terhadap Aktivitas dan Hasil Belajar dalam pembelajaran khususnya dalam pembelajaran TIK. Berikut adalah perbandingan penelitianterdahulu dengan penelitian sekarang.

Tabel 1. Perbandingan Penelitan Terdahulu dan Penelitian yang dilaksanakan

Peneliti/ Tahun

Mata

Pelajaran Responden Metode Media

Umi Farikah.

[5] Model pembelajaran adalah pola yang digunakan sebagai pedoman dalam merencanakan pembelajaran di kelas maupun tutorial, model pembelajaran mengacu pada pendekatan yang digunakan, termasuk di dalamnya tujuan-tujuan pembelajar, tahap-tahap pembelajaran, lingkungan pembelajaran dan pengelolaan kelas.

Pembelajaran Kooperatif

(11)

10

Tipe Team-Assisted Individualization (TAI)

[7] TAI merupakan salah satu model pembelajaran kooperatif yang memberi kesempatan kepada siswa untuk bekerja sama dengan sesama siswa dalam tugas-tugas yang terstruktur. Pembelajaran kooperatif dikenal dengan pembelajaran secara berkelompok.

Sintak pembelajaran TAI mencakup tahapan-tahapan konkret dalam melaksanakan program tersebut di ruang kelas.

1. Tim : dalam TAI, siswa dibagi kedalam tim-tim yang beranggotakan 4-5 orang, sebagaimana dalam STAD dan TGT.

2. Tes Penempatan : siswa diberikan pretest. Mereka ditempatkan pada tingkatan yang sesuai dalam program individual berdasarkan kinerja mereka pada test ini.

3. Materi : siswa mempelajari materi pelajaran yang akan didiskusikan. 4. Belajar Kelompok : siswa melakukan belajar kelompok bersama

rekan-rekannya dalam satu tim

5. Skor dan Rekoginisi: hasil kerja siswa di-score di akhir pelajaran dan setiap tim yang memenuhi kriteria sebagai tim super harus memperoleh penghargaan dari guru.

6. Kelompok Pengajaran guru memberi pengajaran kepada setiap kelompok tentang materi yang sudah didiskusikan.

7. Tes Fakta guru meminta siswa untuk mengejarkan tes-tes untuk membuktikan kemampuan mereka yang sebenarnya.

Manfaat Team Assisted Individualization (TAI)

Ada beberapa manfaat TAI yang memungkinkannya memenuhi kriteria pembelajaran efektif. Diantaranya adalah

1. Meminimalis keterlibatan guru dalam pemeriksaan dan pengelolaan rutin. 2. Melibatkan guru untuk mengajar kelompok-kelompok kecil yang

heterogen.

3. Memudahkan siswa untuk melaksanakannya karena teknik operasional yang cukup sederhana.

4. Memotivasi siswa untuk mempelajari materi-materi yang diberikan dengan cepat dan akurat tanpa jalan pintas

5. Memungkinkan siswa untuk bekerja dengan siswa-siswa lain yang berbeda sehingga tecipta siap positif diantara mereka.

Aktivitas Siswa

(12)

11 Hasil Belajar

[9] adalah kemampuan yang dimiliki siswa setelah menerima pengalaman belajaranya. Hasil belajar ini diperoleh siswa setelah mengikuti proses belajar mengajar. Untuk mengetahui tingkat pencapaian hasil belajar siswa atau kemampuan siswa dalam suatu pokok bahasan guru biasanya mengadakan tes hasil belajar.

3. METODE PENELITIAN

Rancangan yang digunakan adalah Nonequivalent Control Group Design, dan dilakukakn pretest kemudian dikenai treatment secara berturut-turut dan terakhir diberikan posttest untuk mengukur hasil belajar pada kelompok belajar tersebut

Tabel 2Nonequivalent Control Group Design

Noneequivalent

Kelas Eksperimen = kelas yang mendapat treatment

(pembelajaran menggunakan model TAI) Kelas Kontrol = kelas yang tidak mendapat perlakuan

( pembelajaran konvensional )

O1 = simbol tes awal untuk kelas eksperimen sebelum diberi perlakuan O2 = simbol tes akhir untuk kelas eksperimen sesudah di beri perlakuan O3 = simbol tes awal untuk kelas kontrol

O4 = simbol tes akir untuk kelas kontrol

X = treatment yang diberikan pada kelas eksperimen - = tidak ada perlakuan pada kelas kontrol

Populasi pada penelitian ini adalah seluruh siswa di SMA Negeri Suruh di kelas XII ips –I dan kelas X ips –II.

Sampel dari penelitian ini adalah:

1. Siswa kelas XII ips - II SMA Negeri SURUH

Merupakan kelompok eksperimen yang akan diberikan treatment atau perlakuan yaitu dengan model pembelajaran kooperati tipe TAI(Team Assisted Individualization). Kelompok eksperimen terdiri dari 23 siswa. 2. Siswa kelas XII ips - I SMA Negeri SURUH

(13)

12

Penelitian ini berupaya untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran TAI terhadap aktivitas dan hasil belajar siswa pada mata pelajaran TIK di SMA Negeri 1 Suruh.Penelitian ini terdiri dari beberapa tahapan yang ditunjukkan pada gambar 1.

Gambar 1. Alur Penelitian Pada Kelas Eksperimen & Kontrol

Tahap1, Identifikasi masalah ada beberapa masalah yang di temui yaitu siswa sering ribut sendiri didalam kelas dan sering sekali siswa tidak memperhatikan guru saat menerangkan materi.

Tahap2, Setelah selesai mengidentifikasi masalah selanjutnya menentukan kajian pustaka, kajian pustaka dilakukan untuk pencarian solusi terhadap masalah tersebut.

Identifikasi Masalah

Kajian Pustaka

Perangkat pembelajaran

Pembelajaran

Pembuatan RPP

Perlakuan dengan model pembelajaran TAI pada

pelajaran TIK (kelas eksperimen)

Perlakuan pembelajaran dengan model konvensional

Pada pelajaran TIK(kelas kontrol) pretest

posttest

Pengolahan Data dan Analisis Hasil Penelitian

Pembahasan Hasil Penelitian

(14)

13

Tahap3, Setelah menentukan kajian pustaka, langkah selanjutnya membuat perangkat pembelajaran salah satunya menentukan materi yang akan diajarkan baik dikelas eksperimen maupun kelas kontrol.

Tahap4, Membuat RPP untuk desain pembelajaran ada 2 RPP yang saya buat yaitu RPP kelas eksperimen dan RPP kelas Kontrol masing-masing RPP memiliki 2 kali pertemuan.

Tahap5, Memberikan pretest kepada 2 kelas di SMAN 1 Suruh yaitu kelas xii ips-1 dan xii ips 2. Pretest di lakukan untuk mengukur kemampun awal siswa sebelum diberi perlakuan dengan model pembelajaran TAI.

Tahap6a, perlakuan kelas eksperimen yang menggunakan model pembelajaraan kooperatif tipe TAI. Disini untuk kelas eksperimen mengunakan kelas xii ips-2

Tahap 6b, perlakuan kelas kontrol yaitu dengan mengunakan model pembelajaran Konvensional dan untuk kelas kontrol mengunakan kelas xii ips-1.

Tahap7, Setelah diberi perlakuan langkah selanjutnya kelas eksperimen dan kelas kontrol di berikan posttest untuk mengukur kemampuan mereka setelah di berikan perlakuan.

Tahap8, Setelah di berikan posttest data tersebut diolah dan di analisis.

Tahap9, Setelah diolah dan dianalisis data tersebut hasilnya diibahas sebagai acuan dalam bab 4.

Tahap 10, setelah hasil di bahas dan di dapat lalu penarikan kesimpulan.

Kisi-kisi soal

Standar Kompetensi : 1. Menggunakan perangkat lunak pembuat grafis

Kompetensi Dasar : 1.1 Menunjukkan menu ikon yang terdapat dalam perangkat lunak pembuat grafis

(15)

14

Tabel 3.Indikator soal test

No Indikator Butir Soal

1 Menjelaskan pengertian grafis berbasis vector dan grafis berbasis bitmap.

2, 4, 24,25

2 Mengetahui aplikasi yang digunakan untuk membuat grafis berbasis vector dan grafis berbasis bitmap.

1, 3, 5,6, 8,13

3 Menjelaskan pengertian menu dan ikon yang terdapat dalam perangkat lunak pembuat grafis.

7,17,19,

4 Menerangkan fungsi menu dan ikon yang terdapat dalam perangkat lunak pembuat grafis.

9,10,16,18,21

5 Mengindentikasi menu dan ikon yang terdapat dalam perangkat lunak pembuat grafis.

11,14,15,20,

6 Menampilkan menu dan ikon yang tersembunyi dan menyembunyikan ikon-ikon yang tidak di perlukan

12,22,23

Analisis Data Aktivitas Belajar Siswa

Pada penelitian ini, untuk menghitung hasil aktivitas belajar siswa dilakukan dengan perhitungan kriteria.

Tabel 4.Indikator Aktivitas

No Pernyataan 1 2 3 4

1. Kesiapan siswa dalam mengikuti pembelajaran

2. Siswa mendengarkan dan memperhatikan

penjelasan guru

3. Selama proses pembelajaran berlangsung siswa

terlibat dalammengajukan pertanyaan.

4. Diskusi mengunakan model pembelajaran TAI

(team assisted individualization) sesuai intruksi guru.

5. Terjadi interaksi antara siswadengan guru

6. Terjadi interaksi antara siswa dengan siswa.

7. Siswa tetap melaksanakan tugas walaupun hasilnya

belum jelas benar.

8. Siswa berani menyimpulkan dari hasil

(16)

15

Kriteria persentase aktivitas siswa adalah sebagai berikut :

(1) Kurang Aktif : persentase aktivitas peserta didik < 25%

(2) Cukup Aktif : 25% ≤ persentase aktivitas peserta didik < 50% (3) Aktif : 50 ≤ persentase aktivitas peserta didik < 75% (4) Sangat Aktif : persentase aktivitas peserta didik ≥ 75

Rumus menghitung keriteria % : = x 100%

Tabel 5.Kriteria Aktivitas Siswa

Rentang Skor Kritria

75% - 100 % Sangat Aktif

50% - 75 % Aktif

25% - 50% Cukup Aktif

0 %- 25% Kurang Aktif

Analisis Nilai Hasil Test

Pada penelitian ini hasil test yang digunakan adalah hasil pretest dan hasil posttest rata-rata nilai pretest dan posttest dibandingkan untuk mengetahui perbandingan hasil nilai kelas kontrol dan eksperimen.

1. Menghitung nilai rata-rata kelompok. Minimum maksimum, standar deviasi dan varians dengan menggunakan Program Aplikasi Pengolah Data Statistik.

2. Melakukan uji normalitas. Uji normalitas ini dilakukan untuk mengetahui apakah data dari masing-masing kelompok sampel berdistribusi normal atau tidak.

(17)

16 4. HASIL DAN PEMBAHASAN

Desain Pembelajaran

4. Menyampaikan tujuan pembelajaran. 5. Menyampaikan gambaran kegiatan

pembelajaran yang menggunakan model team Assisted Individualization.

No 2. Kegiatan : Inti Waktu 65 menit

1. Menjelaskan program pengolah grafis. 1. Siswa menyimak dan mencatat penjelasan materi yang disampaikan oleh guru.

2. Memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya tentang materi yang telah di pelajari.

3. Siswa mengerjakan soal tes lisan.

2. Membentuk 5 kelompok yang terdiri dari 4-5 siswa

4. Siswa duduk sesuai kelompok yang telah di tentukan.

3. Siswa melakukan diskusi kelompok

tentang hasil jawaban soal tes lisan dan dalam diskusi angota kelompok saling memeriksa jawaban dari soal tes lisan teman kelompoknya.

5. Siswa berdiskusi tentang materi dan saling

mengoreksi jawaban teman anggota kelompoknya

4. Guru memfasilitasi siswa dalam membuat rangkuman. mengarah kan dan memberi penegasan pada materi

6. Siswa membuat rangkuman tentang materi yang di pelajari

5. Guru memberikan kuis kepada siswa secara individu.

7. Siswa mengerjakan kuis secara individu.

No 3. Kegiatan : Penutup Waktu 15 menit

1. Melakukan refleksi bersama terhadap materi dan pembelajaran yang sudah dilakukan.

1. Menyampaikan apa yang sudah di pelajari.

(18)

17

2. Menarik kesimpulan. 2. Menyampaikan kembali kesimpulan yang diterima.

3. Menutup pembelajaran.

Analisis Lembar Aktvitas Belajar Siswa

Pengamatan Aktivitas belajar siswa dilaksanakan pada kedua kelas baik eksperimen maupun kontrol dari awal pelajaran hingga akhir pelajaran. Hal ini bertujuan untuk mengetahui tingkat aktivitas siswa saat melaksanakan proses pembelajaran untuk kelas eksperimen mengunakan pembelajaran model kooperatif tipe TAI (team assisted individualization) serta kelas kontrol yang mengunakan model Konvensional.

Tabel 6. Hasil Presentase Aktvitas Belajar Siswa

INDIKATOR KELAS

Eksperimen Kontrol

1. Kesiapan siswa dalam mengikuti

pembelajaran 86,95% 69,56%

2. Siswa mendengarkan dan

memperhatikan penjelasan guru 91,30% 78,26% 3. Selama proses pembelajaran

berlangsung siswa terlibat dalam mengajukan pertanyaan

82,60% 73,92%

4. Diskusi mengunakan model pembelajaran TAI (team assisted individualization) sesuai intruksi guru.

100,00% -

5. terjadi interaksi antara siswa dengan

guru. 86,95% 73,91%

6. terjadi interaksi antara siswa dengan

siswa. 95,65% 73,91%

7. Siswa tetap melaksanakan tugas

walaupun hasilnya belum jelas benar. 91,30% 78,26% 8. Siswa berani menyimpulkan dari hasil

pembelajaran yang berlangsung. 82,60% 69,56%

(19)

18

Gambar 2.Persentase hasil aktivitas kedua kelas

Skor presentase berdasarkan gambar 2. hasil perhitungan Observasi aktivitas belajar siswa lebih tinggi kelas eksperimen dari pada kelas kontrol. Hasil presentase kelas eksperimen yaitu sebesar 89.66% untuk keseluruhan skor total indikator yang artinya penilaian sangat aktif. Hasil presentase kelas kontrol yaitu 73.91% untuk keseluruhan skor total indikator dan berada pada kriteria aktif. Beradasarkan hasil presentase kedua kelas, maka dapat disimpulkan bahwa aktivitas belajar siswa kelas dengan mengunakan model pembelajaran TAI dalam pembelajaran TIK sangat aktif dan berpengruh signifikan positif dari pada kelas kontrol yang menggunakan model konvensional.

Analisis Hasil Data Pretest

Hasil yang didapat dari pre test ini adalah rata-rata kemampuan awal siswa pada kelas Eksperimen adalah 59.68 dengan standar deviasi 9.642 dan rata-rata kemampuan awal siswa pada kelas kontrol adalah 58.78 dengan standar deviasi 7.856. Nilai tertinggi dari kelas Eksperimen adalah 72 dan nilai terendahnya adalah 40.Sedangkan nilai tertinggi pada kelas Kontrol adalah 72 dan nilai terendahnya adalah 44. Kesimpulan yang dapat diambil dari rentang nilai tertinggi ke terendah pada kelas kontrol maupun kelas eksperimen adalah kedua kelas tersebut memiliki kemampuan awal yang relatif sama.

(20)

19 Analisis Hasil Data Posttest

Soal post test diberikan di akhir rangkaian pembelajaran, untuk mengetahui pengetahuan siswa setelah mengikuti proses pembelajaran yang diberi perlakuan. Didapat hasil bahwa skor tertinggi posttest kelas eksperimen adalah 96, skor terendahnya adalah 64, skor rata-rata kelas adalah 80.52 dengan standar deviasi sebesar 9.050 .Sedangkan skor tertinggi posttest kelas kontrol adalah 84 dan terendahnya adalah 60.Skor rata-rata kelas adalah 70.61. dibawah ini adalah tabel persentase kenaikan dari hasil pretest ke hasil posttest

Tabel 7. Persentase Hasil Pretes dan Posttest

KELOMPOK PRETEST POSTTEST persentase kenaikan hasil

Siswa 12 60 84 24%

Siswa 1 72 96 24%

Siswi 7 60 80 20%

Siswi 21 60 80 20%

KELOMPOK PRETEST POSTTEST persentase kenaikan hasil

KELOMPOK PRETEST POSTTEST persentase kenaikan hasil

KELOMPOK PRETEST POSTTEST persentase kenaikan hasil

Siswi 9 68 76 8%

Siswa 14 56 76 20%

Siswa 10 52 80 28%

Siswa 16 64 84 20%

(21)

20

Dari tabel 6 dapat dilihat hasil persentase peningkatan hasil belajar siswa kelas eksperimen dari hasil pretest ke posttest ada 1 siswa yang mendapat skor tertingi untuk hasil posttest dan 2 orang siswa yang nilai hasil posttest nya sangat rendah dengan siswa yang lain.

Selain itu perbedaan hasil belajar ditunjukan oleh nalai rata-rata kelas eksperimen yaitu 80.52 sedangkan pada kels kontrol yaitu 70.61. dari rata-rata posttest hasil belajar kelas eksperimen lebih tinggi dari pada kelas Kontrol. Seperti yang terlihat digambar. Peningkatan kelas eksperimen yaitu sebesar 20.87% sedangkan peningkatan kelas kontrol yaitu sebesar 11.83%.

Gambar 3.Grafik Hasil Belajar Siswa

(22)

21 5. KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian didapatkan bahwa presentase skor lembar observasi aktivitas siswa yang didapat pada kelas kontrol memilik rata-rata 73.91%.sedangkan persentase yang didapat pada kelas eksperimen memiliki rata-rata 89.66%. maka dapat disimpulan bahwa presentase rata-rata aktivitas kelas eksperimen tidak sama dengan presentase rata-rata kelas kontrol. Hal ini berarti selama proses pembelajaran berlangsung pengunaan metode pembelajran kooperatif tipe Team Assisted Individualization (TAI)

berpengaruh signifikan positif terhadap aktivatas belajar siswa kelas XII dalam pembelajaran TIK di SMA Negeri 1 Suruh.

Hasil nilai kelas kontrol memiliki rata-rata 70.61 sedangkan hasil nilai yang didapat kelas eksperimen memiliki rata-rata 80.52. maka dapat disimpulkan bahwa nilai rata-rata hasil belajar kelas eksperimen tidak sama dengan nilai hasil belajar kelas kontrol. yang berarti bahwa pengunaan metode pembelajaran kooperatif tipe Team Assisted Individualization (TAI)

berpengaruh signifikan positif terhadap hasil belajar siswa kelas XII dalam pembelajaran TIK di SMA Negeri 1 Suruh.

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dapat disimpulkan bahwa pembelajaran TIK dengan menggunakan metode pembelajaran kooperatif tipe Team Assisted Individualization (TAI) berpengaruh signifikan positif terhadap aktivitas dan hasil belajar siswa kelas XII dalam pembelajaran TIK di SMA Negeri 1 Suruh.

Saran

Berdasarkan hasil penelitianyang dilakukan ini maka ada beberapasaran yang ditunjukan kepada :

1. Bagi Guru

a. Guru dapat menerapkan metode pembelajaran pembelajaran kooperatif tipe TAI dalam pembelajaran TIK untuk menumbihkan keaktifan siswa berupa aktivitas langsung sehingga siswa tertarik dan antusias dalam mengikuti proses pembelajaran.

b. Sebagai guru hendaknya bijaksana dalam memilih model pembelajaran yang sesuai dengan mata pelajaran yang akan diajarkan sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai

2. Peneliti lain

(23)

22 6. Daftar Pustaka

[1]. Slavin, Robert, E. 2005.Cooperatif Learning Teori,Riset Dan Praktik.

Bandung: Nusa Media.

[2]. Fitri Utami (2012). Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TAI (Teams Assisted Individualization) Dalam Pembelajaran Ipa Materi Gaya Terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas IV SD Negeri Panembahan Yogyakarta Tahun Ajaran 2011/2012. Skripsi, Universitas Negeri Yogyakarta.

[3]. Umi Farikah. (2011). Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Tai (Team Assisted Individualization) Dengan Media LKS Terhadap Prestasi Belajar Matematika Pada MateriFaktorisasi Suku Aljabar Siswa Kelas Viii Semester 1 SMP Negeri 2 Gajah Kabupaten Demak Tahun Pelajaran 2010/2011.Skripsi . 2011. IKIP PGRI SEMARANG.

[4]. Siti Fatika Alim. 2013. Pengaruh Model Pembelajaran Team Assisted Individualization (Tai) Berbantu Media Power Point Terhadap Self Efficacy Dan Hasil Belajar Biologi. Skripsi. 2013.UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.

[5]. Suprijono,Agus. 2013. Cooperative Learning.Yogyakarta: Pustaka Pelajar

[6]. Sugiyanto. 2010. Model-model Pembelajaran Inovatif. Surakarta: Yuma Pustaka.

[7]. Mithul, Huda. 2013. Model-Model Pengajaran Dan Pembelajaran. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

[8]. A.M, Sardiman. 2011. Interaksi Dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta : Rajawali Press.

[9]. Nana Sudjana. 2012. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar.Bandung PT Remaja Rosdakarya. (cetakan ke-17).

[10]. Sugiyono. 2013. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung; Alpabeta.

Gambar

Tabel 1.  Perbandingan Penelitan Terdahulu dan Penelitian yang dilaksanakan
Tabel 2 Nonequivalent Control Group Design
Gambar 1. Alur Penelitian Pada Kelas Eksperimen & Kontrol
Tabel 4. Indikator Aktivitas
+6

Referensi

Dokumen terkait

 Peserta didik mendiskusikan dengan kelompoknya mengenai modifikasi wadah tanam yang dapat digunakan untuk menanam tanaman sayur berdasarkan pengamatan dari gambar berdasarkan

&#34;Analisis Pengaruh Ukuran Perusahaan, Kecukupan Modal, Kualitas Aktiva Produktif (KAP), dan Likuiditas Terhadap Kinerja Keuangan (studi pada bank umum syariah di

Sebuah Tesis yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Magister Pendidikan (M.Pd.) pada Program Studi Pendidikan Matematika. © Novian Nurcahyo 2014

Berdasarkan hasil penelitian, pada jarak tanam 100x50x45 cm (kontrol) dan pemberian pupuk ZA 10 gram menunjukkan hasil terbaik pada parameter tinggi tanaman, diameter batang,

Contoh yang paling baik untuk menggambarkan biaya variabel dalam usaha sapi perah adalah

Bank Indonesia menerapkan kerangka kebijakan moneter dengan inflasi sebagai sasaran utama.. kebijakan moneter (Inflation Targeting Framework) dengan menganut sistem nilai

(disesuaikan dengan judul dan masalah yang dihadapi perusahaan/lembaga, serta alternatif yang diusulkan serta bagaimana seharusnya yang ideal berdasarkan kajian teori dan

[r]