LAPORAN OBSERVASI TENTANG PENGARUH LIMBAH RUMAH
TANGGA TERHADAP LINGKUNGAN
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar BelakangPada dasarnya,dalam sebuah rumah tangga,pasti terdapat beberapa jenis limbah.Sekurang-kurangnya limabah sisa makanan dan limbah plastik bungkus detergen.Yang namanya limbah pastilah sangat menggaggu dan tidak lagi diperlukan. Dalam beberapa kasus lingkungan kumuh,penyebab utamanya tak lain dari penumpukan limbah yang berlebihan sehingga menyebabkan pencemaran terhadap unsur-unsur penting penunjang kebutuhan hidup.
Di daerah tempat tinggal penulis sendiri,terdapat beberapa contoh kerusakan lingkungan yang menyebabkan taraf hidup masyarakat menjadi rendah.Hal ini 80% disebabkan oleh kurangnya pengetahuan tentang pengolahan limbah rumah tangga dan pemanfaatannya dengan baik.
Di sekitar daerah tepi sungai ataupun di titian pematang sawah sekalipun,bungkus-bungkus plastik bertebaran secara liar tanpa penanggung jawaban.Bahkan di sekitar sumber mata air,masih terdapat onggokan sisa-sisa makanan dan tumpukan dedaunan.Tidak hanya itu,di jalan-jalan setapak juga tidak asing kita jumpai.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Definisi pengaruh limbah rumah tangga terhadap lingkungan
Limbah rumah tangga adalah limbah yang berasal dari dapur, kamar mandi, cucian, limbah bekas industri rumah tangga dan kotoran manusia. Limbah merupakan buangan atau sesuatu yang tidak terpakai berbentuk cair, gas dan padat. Dalam air limbah terdapat bahan kimia yang sukar untuk dihilangkan dan berbahaya. Bahan kimia tersebut dapat memberi kehidupan bagi kuman-kuman penyebab penyakit disentri, tipus, kolera dan penyakit lainnya.
Lingkungan adalah kombinasi antara kondisi fisik yang mencakup keadaan sumber daya alam seperti tanah, air, energi surya, mineral, serta flora dan fauna yang tumbuh di atas tanah maupun di dalam lautan, dengan kelembagaan yang meliputi ciptaan manusia seperti keputusan bagaimana menggunakan lingkungan fisik tersebut. Lingkungan juga dapat diartikan menjadi segala sesuatu yang ada di sekitar manusia dan mempengaruhi perkembangan kehidupan manusia.
Secara umum, daerah kumuh (slum area) diartikan sebagai suatu kawasan pemukiman atau pun bukan kawasan pemukiman yang dijadikan sebagai tempat tinggal yang bangunan-bangunannya berkondisi substandar atau tidak layak yang dihuni oleh penduduk miskin yang padat.
Limbah merupakan buangan atau bekas yang berbentuk cair, gas, dan padat. Dalam air limbah terdapat bahan kimia sukar untuk dihilangkan dan berbahaya. Berarti limbah rumah tangga adalah limbah yang dihasilkan atau dikeluarkan oleh satu rumah atau beberapa rumah.
2.2 Contoh-contoh limbah rumah tangga :
Limbah rumah tangga terdiri dari :
2. Limbah Anorganik, limbah yang tidak dapat atau sulit terurai atau busuk secara alami oleh mikro organisme pengurai. tidak mengandung unsur karbon, seperti logam (misalnya besi dari mobil bekas atau perkakas dan almunium dari kaleng bekas atau peralatan rumah tangga) dan kaca.
2.3 Dampak yang dapat ditimbulkan oleh limbah rumah tangga
a) Dampak dari pembunagan Limbah organic yang mengandung protein akan menghasilkan
bau yang tidak sedap (lebih busuk).
b) Dampak dalam kesehatan: dapat menyebabkan dan menimbulkan penyakit, contoh: penyakit
diare, kolera, penyakit jamur, sampah beracun. penyakit ini terjadi karena virus yang berasal dari sampah dengan pengelolaan yang tidak tepat.
c) Eutrofikasi: perairan menjadi terlalu subur sehingga terjadi ledakan jumlah alga dan
fitoplankton yang saling berebut mendapat cahaya untuk fotosintesis.
d) Peningkatan emisi CO2 akibat dari banyaknya kendaraan, penggunaan listrik berlebihan serta
buangan industri akan memberikan efek peningkatan kadar keasaman laut. Peningkatan CO2
tentu akan berakibat buruk bagi manusia terkait dengan kesehatan pernapasan, Salah satu fungsi laut adalah sebagai penyerap dan penetral CO2 terbesar di bumi. Saat CO2 di atmosfer
meningkat maka laut juga akan menyerap lebih banyak CO2 yang mengakibatkan
meningkatnya derajat keasaman laut. Hal ini mempengaruhi kemampuan karang dan hewan bercangkang lainnya untuk membentuk cangkang. Jika hal ini berlangsung secara terus menerus maka hewan-hewan tersebut akan punah dalam jangka waktu yang dekat.
e) Plastik, yang menjadi masalah terbesar dan paling berbahaya. Banyak hewan yang hidup
pada atau di laut mengkonsumsi plastik karena kesalahan, Karena tidak jarang plastik yang terdapat di laut akan tampak seperti makanan bagi hewan laut.
2.4 Pengolahan sampah yang baik
Dengan adanya UU No. 18 /2008 tentang Pengelolaan Sampah maka perlu suatu pengelolaan sampah dengan maksimal. Adapun upaya pengelolaan sampah dapat dilakukan dengan cara Reuse, Reduce, dan Recycle (3 R) adalah kegiatan memperlakukan sampah dengan cara, menggunakan kembali, mengurangi dan mendaur ulang. 1. Reuse (menggunakan kembali) : yaitu penggunaan kembali sampah secara langsung, baik untuk fungsi yang sama maupun fungsi lain. 2. Reduce (mengurangi) : yaitu mengurangi segala sesuatu yang menyebabkan timbulnya sampah. 3. Recycle (mendaurulang) : yaitu memanfaatkan kembali sampah setelah mengalami proses pengolahan.
PENANGANAN 3R CARA PENGERJAAN
Reuse Gunakan kembali wadah/kemasan untuk fungsi yang sama atau
fungsi lainnya. Gunakan wadah/kantong yang dapat digunakan berulang-ulang
Gunakan batere yang dapat di-charge kembali
Jual atau berikan sampah yang telah terpilah kepada pihak yang
memerlukan
Reduce Pilih produk dengan pengemas yang dapat didaur-ulang
Hindari pemakaian dan pembelian produk yang menghasilkan
sampah dalam jumlah besar.
Gunakan produk yang dapat diisi ulang (refill)
Kurangi penggunaan bahan sekali pakai
Recycle Pilih produk dan kemasan yang dapat didaur ulang dan mudah
terurai
Lakukan pengolahan sampah organik menjadi kompos.
Lakukan pengolahan sampah non organik menjadi barang
BAB III
PENUTUP
3.1 KesimpulanApabila setiap rumah tangga mau dan mampu mendaur ulang sampahnya masing-masing, maka sisa sampah yang dibuang dari rumah tangga tinggal sedikit berupa limbah non organik dan inipun masih bisa dimanfaatkan para pemulung.