• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Hukum Hak Sisa Hasil Lelang Atas Barang Jaminan Pada Pembiayaan Perbankan Syariah (Studi di PT. Bank Muamalat, Tbk. Cabang Stabat)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Analisis Hukum Hak Sisa Hasil Lelang Atas Barang Jaminan Pada Pembiayaan Perbankan Syariah (Studi di PT. Bank Muamalat, Tbk. Cabang Stabat)"

Copied!
3
0
0

Teks penuh

(1)

i ABSTRAK

PT. Bank Muamalat,Tbk.Cabang Stabat melakukan lelang dengan mendaftarkannya ke Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang (KPKNL) sebagai langkah terakhir dalam pemyelasaian pembiayaan bermasalah. Dalam pelaksanaan lelang biasanya harga barang jaminan nilai jualnya jauh lebih besar dengan hutang debitur, sehingga terdapat sisa hasil lelang jaminan tersebut. Dalam hal nasabah tidak diketahui keberadaannya dan tidak pula meninggalkan kuasanya, maka nasabah tersebut dapat dinyatakan berada dalam keadaan tidak hadir. Keadaan tidak hadir seoarang nasabah yang sudah dilelang barang jaminannya sangat mempengaruhi bank dalam mengambil tindakan untuk mengembalikan sisa hasil lelang. Untuk mengetahui ketentuan pembiayaan bermasalah pada PT.Bank Muamalat,Tbk.Cabang Stabat dan cara penyelesaiannya, bagaimana prosedur pelaksanaan lelang pada PT.Bank Muamalat,Tbk.Cabang Stabat, dan bagaimana penyelasaian setelah dilaksanakannya lelang terdapat sisa hasil lelang di PT.Bank Muamalat,Tbk.Cabang Stabat.

Jenis penelitian ini adalah penelitian dengan menggunakan metode pendekatan yuridis normatif. Pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan melalui studi pustaka, sebagai data utama dimana bahan atau data yang diperoleh akan disusun secara sistematis dan dianalisa dengan menggunakan prosedur logika ilmiah yang sifatnya kualitatif,dan ditarik kesimpulan dengan metode penalaran deduktif. Hasil penelitian diharapkan akan dapat menjawab permasalahan yang diteliti, dan pada akhirnya dapat memberikan saran dan solusi terhadap permasalahan tersebut.

Penelitian ini kemudian menghasilkan beberapa kesimpulan, dimana ketentuan pembiayaan bermasalah dinilai berdasarkan aspek prospek usaha, kinerja nasabah dan kemampuan membayar, sehingga kulitas pembiayaan diterapkan menjadi 5 (lima) golongan yaitu, lancar, dalam perhatian khusus, kurang lancar, diragukan, dan macet. Penyelesaian pembiayaan bermasalah dilakukan melalui cara lelang yaitu permohonan ke KPKNL. Prosedur pelaksanaan lelang pada PT.Bank Muamalat,Tbk.Cabang Stabat diawali dengan memberikan somasi kepada pihak nasabah yang bermasalah hingga memberikan peringatan terakhir bahwa akan dilaksanakannya proses lelang. Kemudian pihak bank akan mendaftarkan jaminan hak tanggungan yang akan dilelang ke KPKNL dan dilakukannya pengumuman pelaksanaan lelang. Selanjutnya pemenang lelang mendapatkan risalah lelang sebagai bukti tertulis dan digunakan untuk proses balik nama jaminan ke nama peserta pemenang lelang, dan KPKNL mentransferkan seluruh dana hasil lelang ke rekening pembiayaan nasabah di Bank untuk dilakukan pelunasan kewajiban nasabah. Penyelesaian terhadap pembiayaan bermasalah setelah dilaksanakan lelang yang terdapat sisa hasil lelang di PT.Bank Muamalat,Tbk.Cabang Stabat yaitu sisa lelang ditransfer kerekening nasabah yang bersangkutan, walaupun bank tidak mengetahui keberadaanya, uang sisa lelang tetap kembali kepada nasabah,atau memasukkan ke

(2)

ii

kas Negara dengan pertimbangan bahwa debitur atau nasabah tidak diketahui keberadaannya.

Berdasarkan dari kesimpulan yang diperoleh dalam penelitian ini, disarankan apabila dalam keadaan ketidakhadiran nasabah yang hendak dilelang barang jaminannya, bank akan lebih baik melibatkan Balai Harta Peninggalan yang berwenang untuk mengurus harta kekayaan seseorang yang sudah dinyatakan tidak hadir.

Kata Kunci: Lelang, Jaminan, Perbankan Syariah, KPKNL

(3)

iii ABSTRACT

PT. Bank Muamalat Tbk, Stabat Branch, holds an auction by registering it to KPKNL (State Treasury and Auction Office) as the last step in settling financing problem. In its implementation, the price of mortgage resale value is much more than debtor’s debt so that there will be the amount of money left. When the client’s address is unknown and he does not have his attorney, he is considered being absent. The absence of a client whose mortgage has been auctioned will make the Bank difficult to return the rest of the proceeds of auction. The objective of the research was to find out the rule of financing problem and its settlement, the procedure of the implementation of auction, and the settlement after the auction had been held with the rest of the proceeds of auction at PT. Bank Muamalat Tbk, Stabat Branch.

The research used judicial normative method. The data were gathered by conducting library research. The gathered data were organized systematically and analyzed by using the procedure of qualitative scientific logic. The conclusion was drawn deductively. The result of the research was expected to be able to answer the research problems, and suggestion and solution to the problems could eventually be provided.

The conclusion of the research is that the rule of financing problem is valued according to the aspects of business, client performance, and the capability of paying so that the quality of financing is applied in 5 (five) categories: smoothness, specific attention, lack of smoothness, uncertainty, and non-performing. The settlement of financing problem is done by holding an auction and requesting it to KPKNL. The procedure of holding an auction at PT. Bank Muamalat Tbk, Stabat Branch, begins by summoning the client who has financial problem until the last warning that auction will be held. The Bank will register the mortgage which will be auctioned to KPKNL and announcing the auction. The winner of the auction will get auction letter as written evidence to be used as transfer title to the winner of the auction. KPKNL transfers the whole funds of the auction to client’s savings account in the Bank for the full payment of client’s obligation. The settlement of financing problem after the auction is held with the rest of the proceeds of auction at PT. Bank Muamalat Tbk, Stabat Branch, is that the rest of the proceeds of auction is transferred to the client’s savings account although the Bank does not know where he is. The remaining money of the proceeds of auction is given to the client or deposits it to the State Funds because the client’s address is unknown.

It is recommended that, when the address of the client whose mortgage will be auctioned is unknown, the Bank involve Probate Court which has the authority to manage the property of a person who is absent.

Keywords: Auction, Mortgage, Sharia Banking, KPKNL

Referensi

Dokumen terkait

Mohon menjawab pertanyaan dibawah ini dengan memberikan tanda (√) pada salah satu jawaban yang paling sesuai dengan pilihan

Kedua hasil tersebut nampak berbanding lurus dengan penelitian yang dilakukan dimana, anggaran berbasis kinerja berpengaruh secara positif dan simultan terhadap

faktor yang mempengaruhi sikap makan pada remaja secara langsung adalah faktor individu dan faktor lingkungan. Asupan gizi seimbang dapat diperoleh dari makanan yang

周边环境 农场 农场 有机农场 有机农场 认证农场 认证农场 认证农场 认证农场 休耕 地 休耕 地 农场 农场 大量使用有毒药品的非认 证农场 大量使用有毒药品的非认 证农场

Selintas memang biasa, namun ketika diperhatikan dengan seksama ketika mereka berada dalam suatu kelompok, mereka terlihat unik karena saat yang lain memilih

berdasarkan data nilai hambatan jenis lapisan bawah permukaan bumi dengan menggunakan konfigurasi dipole-dipole dan dapat ditampilkan pencitraanya dengan menggunakan

Selama ini pungutan Daerah diatur dengan Undang-Undang Nomor 18 Tahun 1997 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 34 Tahun

Perubahan orientasi tentang kajian linguistik dari diakronis menuju ke sinkronis terjadi pada abad ke 19 yang merupakan tonggak dari sejarah linguistik