• Tidak ada hasil yang ditemukan

S TS 1005213 Chapter1

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "S TS 1005213 Chapter1"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Penelitian

Kota Bandung terletak di wilayah Jawa Barat dan merupakan Ibu Kota

Provinsi Jawa Barat, terdiri dari 30 kecamatan dan 151 kelurahan. Penduduk Kota

Bandung tahun 2013 berdasarkan hasil Survei Sosial Ekonomi adalah 2.483.977

orang dengan komposisi penduduk laki-laki sebanyak 1.260.565 orang dan

penduduk perempuan sebanyak 1.223.412 orang. Rata-rata kepadatan penduduk

Kota Bandung 14.547 jiwa/km2. Jumlah rumah tangga Kota Bandung tahun 2013

adalah sebanyak 661.194 rumah tangga dengan jumlah rata-rata 4 jiwa per rumah

tangga. Jumlah penduduk ini terus meningkat setiap tahunnya jika dibandingkan

dengan jumlah penduduk pada tahun 2012 sebesar 2.455.517 orang dan pada

tahun 2011 sebesar 2.424.957 orang (BPS. 2014). Terus meningkatnya penduduk

Kota Bandung menyebabkan meningkatnya permintaan kebutuhan tempat tinggal.

Berdasarkan Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Bandung tahun 2013,

rencana pemenuhan tempat tinggal bagi masyarakat Kota Bandung selanjutnya

diarahkan ke wilayah timur Kota Bandung (RDTRK Wil.Gedebage. 2010). Hal

tersebut tentunya akan meningkatkan jumlah permukiman di wilayah timur Kota

Bandung. Lahan-lahan kosong di wilayah timur Kota Bandung dialih fungsikan

menjadi kawasan permukiman.

Salah satu wilayah di Kota Bandung bagian timur yang berkembang

menjadi kawasan permukiman adalah daerah Ciwastra. Di sekitar ruas jalan ini

tumbuh permukiman-permukiman baru. Terdapat empat permukiman baru yang

telah peneliti survei, masing-masing memiliki luas lahan ±3 ha, dengan jumlah

unit bangunan setiap permukiman berkisar 100-200 unit.

Pembangunan permukiman baru pada suatu wilayah, tentunya akan

menyebabkan perubahan-perubahan dari berbagai aspek. Dampak pada aspek

lingkungan dan kesehatan adalah peningkatan run off (volume air limpasan),

(2)

berbahaya bagi kesehatan masyarakat sekitar. Dampak pada aspek sosial ekonomi

adalah tumbuhnya pertokoan, pasar, sekolah, dan pelayanan jasa untuk

memudahkan warga-warga permukiman

Selain itu, pembangunan permukiman juga tentunya akan meningkatkan

pergerakan pada wilayah sekitar, karena adanya bangkitan pergerakan yang

dihasilkan dari permukiman. Oleh karena itu, meningkat pula kebutuhan moda

angkutan sebagai sarana transportasi untuk memudahkan pergerakan. Volume lalu

lintas pada ruas jalan di wilayah tersebut pun meningkat, sehingga meningkat pula

kebutuhan jalan raya sebagai prasarana (infrastruktur) transportasi untuk

menampungnya.

Masing-masing permukiman baru pada ruas Jalan Ciwastra tentunya

menghasilkan bangkitan pergerakan yang meningkatkan volume lalu lintas.

Khususnya pada jam sibuk pagi dan sore, karena pada jam sibuk pagi banyak

warga-warga permukiman yang berangkat bekerja dan sekolah, dan pada jam

sibuk sore banyaknya warga yang kembali ke rumah. Belum lagi ditambah tarikan

pergerakan dari beberapa pertokoan, sekolah, pasar, dan pelayanan jasa yang

bermunculan di sekitar ruas Jalan Ciwastra.

Namun peningkatan volume lalu lintas tidak diiringi dengan peningkatan

kapasitas pada ruas Jalan Ciwastra. Jenis ruas Jalan Ciwastra adalah 2 lajur 2 arah

tak terbagi (tanpa median). Jenis perkerasan yang digunakan sebelumnya adalah

perkerasan lentur (aspal), namun kondisi jalan sering rusak, sehingga pada tahun

2012 diubah menjadi perkerasan beton. Ukuran panjang ruas Jalan Ciwastra

adalah 5,8 km dengan lebar badan jalan 7 m dan bahu jalan 0,5 m – 2 m. Tidak

berimbangnya volume lalu lintas dan kapasitas pada ruas Jalan Ciwastra

menyebabkan panjangnya antrian kendaraan dan lamanya waktu tempuh

perjalanan. Atau dengan kata lain kinerja ruas Jalan Ciwastra menurun khususnya

pada jam sibuk pagi dan sore.

Oleh karena itu, “ANALISIS PENGARUH BANGKITAN

PERGERAKAN PERMUKIMAN TERHADAP KINERJA RUAS JALAN

(3)

pergerakan yang dihasilkan dari permukiman baru dan mengetahui seberapa besar

pengaruhnya terhadap kinerja ruas Jalan Ciwastra, serta selanjutnya dapat menjadi

acuan dalam penanganan ruas Jalan Ciwastra.

1.2 Rumusan Masalah Penelitian

Berdasarkan latar belakang yang telah dijelaskan di atas, maka rumusan

masalah pada penelitian ini sebagai berikut :

1. Berapa bangkitan pergerakan yang dihasilkan permukiman-permukiman

baru pada ruas Jalan Ciwastra di Kota Bandung?

2. Bagaimana kinerja ruas Jalan Ciwastra di Kota Bandung?

3. Bagaimana pengaruh bangkitan pergerakan yang dihasilkan permukiman

baru tehadap kinerja ruas Jalan Ciwastra?

1.3 Tujuan Penelitian

Dengan adanya uraian latar belakang serta rumusan masalah seperti di atas,

maka tujuan dari penelitian ini adalah :

1. Mengetahui bangkitan pergerakan yang dihasilkan

permukiman-permukiman baru pada ruas Jalan Ciwastra di Kota Bandung

2. Mengetahui kinerja ruas Jalan Ciwastra di Kota Bandung

3. Mengetahui pengaruh bangkitan pergerakan permukiman baru tehadap

kinerja ruas Jalan Ciwastra

1.4 Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan akan bermanfaat bagi banyak pihak, baik

untuk peneliti sendiri, bagi mahasiswa Teknik Sipil khususnya yang mengambil

konsentrasi dalam bidang transportasi, serta sebagai masukan untuk dijadikan

bahan pertimbangan bagi instansi dan lembaga terkait, seperti:

1. Dinas Perhubungan, dalam upaya meningkatkan pelayanan jalan dengan

(4)

2. Bina Marga, dalam perencanaan pengembangan infrastruktur ruas Jalan

Ciwastra di kemudian hari

3. Pemerintah Daerah, dalam merencanakan strategi pengembangan wilayah

ciwastra di kemudian hari

1.5 Sistematika Penulisan

Penulisan tugas akhir ini dibagi menjadi lima bab yang memiliki

pembahasan yang berbeda tetapi tetap mengacu pada judul. Setiap bab memiliki

subbab yang menjadi rincian penjelasan untuk mempermudah pemahaman dalam

mempelajari tugas akhir ini.

Tugas akhir ini terdiri dari lima bab yaitu :

BAB I : PENDAHULUAN

Bab I membahas mengenai latar belakang diambilnya penelitian ini,

rumusan masalah dan tujuan menegenai penelitian ini, manfaat penelitian

khususnya untuk dijadikan bahan pertimbangan bagi instansi dan lembaga terkait,

serta sistematika penulisan yang menjelaskan sistematika dan kandungan dari

setiap bab yang ada pada laporan penelitian ini.

BAB II : TINJAUAN PUSTAKA

Bab II membahas mengenai teori-teori yang digunakan. Mulai dari sistem

transportasi, interaksi tata guna lahan dengan transportasi, pergerakan khususnya

bangkitan pergerakan, jalan perkotaan termasuk prosedur perhitungan arus lalu

lintas dan kapasitas jalan menurut MKJI, serta penelitian-penelitian sejenis yang

sudah dilakukan.

BAB III : METODE PENELITIAN

Bab III membahas tentang tinjauan umum mengenai desain penelitian,

populasi dan sampel penelitian, lokasi penelitian, instrumen/alat pengumpul data

yang digunakan (seperti kuisioner berikut uji validitas dan reliabilitas instrumen,

(5)

penelitian, serta teknik analisis data seperti analisis regresi berganda berikut

pengujiannya (uji korelasi, uji determinasi, uji T, uji F) dan analisis kinerja ruas

jalan.

BAB IV : TEMUAN DAN PEMBAHASAN

Bab IV membahas tentang pengolahan data dari hasil penelitian yang telah

dilakukan seperti perhitungan bangkitan pergerakan dengan menggunakan metode

analisis regresi berganda, perhitungan volume lalu lintas, serta perhitungan kinerja

jalan berdasarkan metode yang ada pada MKJI.

BAB V : SIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI

Bab ini berisi tentang kesimpulan akhir yang menjawab pertanyaan

penelitian, serta implikasi dan rekomendasi yang ditujukan kepada para pengguna

Referensi

Dokumen terkait

Pengaruh Metode Cantol Roudhoh terhadap Kemampuan Menyimak dan Membaca Anak Usia Dini.. Jurnal Universitas Pendidikan

Arifin (2009, hlm.. Mengelompokkan data berdasarkan variabel dan jenis responden. Mentabulasi data berdasarkan variabel dan seluruh responden. Menyajikan data tiap variabel

Mengingat Harga dan Kualitas Pelayanan memiliki pengaruh positif yang signifikan serta memberikan kontribusi yang cukup besar terhadap Kepuasan Konsumen pada Hotel

jeruk nipis ( Citrus aurantifolia , Swingle) terhadap nyamuk Aedes aegypti terbukti bahwa minyak atsiri kulit buah jeruk nipis mempunyai aktivitas sebagai

Metode AHP merupakan metode untuk memecahkan suatu situasi yang kompleks tidak terstruktur ke dalam beberapa komponen dalam susunan yang hirarki dengan member

Konsentrasi sumber karbon tepung ampas tahu yang tepat dalam media fermentasi untuk memproduksi gum xanthan oleh isolat bakteri Xh.C adalah konsentrasi tepung ampas tahu

Proses reduksi data dalam penelitian ini terdiri dari pemilihan hal-hal yang berhubungan dengan aspek penting dalam proses menganalisis karya komposisi musik angklung

A: Kōhī, mou ippai ikaga desuka. B: Iie,kekkou desu.. Dari contoh di atas, dapat dilihat bahwa semua kalimat tersebut memiliki arti yang sama yaitu “cukup”. Padahal jika