• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB II TINJAUAN PUSTAKA"

Copied!
20
0
0

Teks penuh

(1)

12 II.1. Sistem

Definisi sistem adalah sekumpulan hal atau kegiatan atau elemen atau subsistem yang saling bekerja sama atau yang dihubungkan dengan cara-cara tertentu sehingga membentuk satu kesatuan untuk melaksanakan suatu fungsi guna mencapai suatu tujuan.

Dari definisi ini dapat dirinci lebih lanjut pengertian sistem secara umum, yaitu sebagai berikut :

1. Setiap sistem terdiri berbagai unsur. Sistem pernafasan kita terdiri dari suatu kelompok unsur, terdiri dari dari hidung, saluran pernafasan, paru-paru dan darah.

2. Unsur-unsur tersebut merupakan bagian yang tak terpisahkan dari sistem yang bersangkutan.

3. Unsur-unsur di dalam sistem tersebut bekerja sama untuk mencapai tujuan sistem.

4. Suatu sistem merupakan bagian dari sistem lain yang lebih besar.

Dari uraian tersebut di atas maka timbul pertanyaan, untuk apa sistem itu diciptakan ?. Suatu sistem dibuat untuk menangani sesuatu yang berulang kali atau yang secara rutin terjadi.

(2)

II.1.2. Sistem Pendukung Keputusan (Decision Support System)

Sistem Pendukung Keputusan adalah suatu sistem yang dirancang untuk membantu seorang manajer atau sekelompok kecil manajer untuk memecahkan suatu masalah. Salah contoh adalah sistem pendukung keputusan yang dirancanguntuk membantu seorang manajer penilaian karyawan training menentukan tingkat komisi terbaik bagi para tenaga penilaian karyawan training. DSS mengambil pendekatan jarak jauh dalam memecahkan masalah :

Tahapan Sistem Pendukung Keputusan sebagai berikut : 1. Definisi masalah.

2. Pengumpulan data atau elemen informasi yang relevan.

3. Pengolahan data menjadi informasi baik dalam bentuk laporan grafik maupun tulisan.

Tujuan Sistem Pendukung Keputusan sebagai berikut : 1. Membantu menyelesaikan masalah.

2. Mendukung manajer dalam mengambil keputusan.

3. Meningkatkan efektifitas bukan efisiensi pengambilan keputusan.

Dengan demikian dapat ditarik satu definisi tantang SPK yaitu sebuah sistem berbasis komputer yang adaptif, fleksibel, dan interaktif yang digunakan untuk memecahkan masalah-masalah tidak terstruktur sehingga meningkatkan nilai keputusan yang diambil. (Henry Wibowo; 2009 : 63).

Secara umum, sistem pendukung keputusan (SPK) adalah sistem berbasis komputer yang interaktif, yang membantu pengambilan keputusan memanfaatkan data dan model untuk menyelesaikan masalah-masalah yang tak terstruktur dan

(3)

semi terstruktur. Sebenarnya definisi awalnya SPK adalah sistem berbasis model yang terdiri dari prosedur-prosedur dalam pemrosesan data dan pertimbangannya untuk membantu manajer dalam mengambil keputusan. Agar berhasil mencapai tujuannya maka sistem tersebut harus sederhana, mudah untuk dikontrol, mudah beradaptasi, lengkap pada hal-hal penting, dan mudah berkomunikasi dengan user. Sistem pendukung keputusan biasanya dibangun untuk mendukung solusi atas suatu masalah atau untuk mengevaluasi suatu peluang. DSS yang seperti itu disebut dengan aplikasi DSS. Aplikasi DSS digunakan dalam pengambilan keputusan. Aplikasi DSS menggunakan CBIS (Computer Based Information Systems) yang fleksibel, interaktif, dan dapat diadaptasikan yang dikembangkan untuk mendukung solusi atau masalah manajemen spesifikasi yang tidak terstruktur .

Aplikasi DSS menggunakan data, memberikan antar muka pengguna yang mudah dan dapat digabungkan, dan dapat digabungkan pemikiran pengambilan keputusan. DSS lebih ditujukan untuk mendukung manajemen dalam melakukan pekerjaan yang bersifat analitis dalam situasi yang kurang terstruktur dan dengan kriteria yang kurang jelas. DSS tidak di maksutkan untuk mengotomatiskan pengambilan keputusan tetapi memberikan perangkat interaktif yang memungkinkan pengambilan keputusan untuk melakukan berbagai analisis menggunakan model-model yang tersedia.

Saat melakukan pemodelan dalam pembangunan DSS dilakukan langkah-langkah sebagai berikut :

(4)

1. Studi kelayakan (Intelligence)

Pada langkah ini, sasaran ditentukan dan dilakukan pencarian prosedur, pengumpulan data, identifikasi masalah, identifikasi kepemilikan masalah, klasifikasi masalah, hingga akhirnya terbentuk sebuah pernyataan masalah. Kepemilikan masalah berkaitan dengan bagian apa yang akan dibagun oleh DSS dan apa tugas dari bagian tersebut sehingga model tersebut bisa relevan dengan kebutuhan si pemilik masalah.

2. Perancangan (Design)

Pada tahap ini akan diformulasikan model yang akan digunakan dan kriteria-kriteria yang ditentukan. Setelah itu, dicari alternatif model yang bisa menyelesaikan permasalahan tersebut. Langkah selanjutnya adalah memprediksi keluaran yang mungkin. Kemudian, ditentukan variabel-variabel model.

3. Pemilihan (Choice)

Setelah pada tahap design ditentukan berbagai alternatif model beserta variabel-variabel, pada tahapan ini akan dilakukan pemilihan modelnya, termasuk solusi dari model tersebut. Selanjutnya, dilakukan analisis sensitivitas, yakni dengan mengganti beberapa variabel.

4. Membuat DSS

Setelah menentukan model, berikutnya adalah mengimplementasikannya dalam aplikasi DSS.

(5)

II.2. Metode Analytical Hierarchy Process (AHP)

Metode AHP merupakan metode untuk memecahkan suatu situasi yang kompleks tidak terstruktur ke dalam beberapa komponen dalam susunan yang hirarki dengan member nilai subjektif tentang pentingnya setiap variable secara relative, dan menetapkan variable mana yang memiliki prioritas paling tinggi guna mempengaruhi hasil pada situasi tersebut.

Analytic Hierarchy Process (AHP) memipunyai landasan aksiomatik yang terdiri dari :

1. Reciprocal Comparison, yang mengandung arti si pengambil keputusan harus bisa membuat perbandingan dan menyatakan preferensinya. Preferensinya itu sendiri harus memenuhi syarat resiprokal yaitu kalau A lebih disukai dari B dengan skala x, maka B lebih disukai dari A dengan skala .

2. Homogenity, yang mengandung arti preferensi seseorang harus dapat dinyatakan dalam skala terbatas atau dengan kata lain elemen-elemennya dapat dibandingkan satu sama lain. Kalau aksioma ini tidak dapat dipenuhi maka elemen-elemen yang dibandingkan tersebut tidak homogenous dan harus dibentuk suatu’cluster’ (kelompok elemen-elemen) yang baru.

3. Independence, yang berarti preferensi dinyatakan dengan mengasumsikan bahwa kriteria tidak dipengaruhi oleh alternatif-alternatif yang ada melainkan oleh objektif secara keseluruhan. Ini menunjukkan bahwa pola ketergantungan atau pengaruh dalam model AHP adalah searah keatas, Artinya perbandingan antara elemen dalam level dipengaruhi atau tergantung oleh elemen-elemen dalam level di atas.

(6)

4. Expectations, artinya untuk tujuan pengambilan keputusan, struktur hirarki diasumsikan lengkap. Apabila asumsi ini tidak dipenuhi maka si pengambil keputusan tidak memakai seluruh kriteria dan atau objektif yang tersedia atau diperlukan sehingga keputusan yang diambil dianggap tidak lengkap.

Tahapan-tahapan sistem pendukung keputusan dalam metode AHP yang lain adalah sebagai berikut :

a. Mendefenisikan masalah dan menentukan solusi yang diinginkan.

b. Membuat struktur hirarki yang diawali dengan tujuan umum, dilanjutkan dengan kriteria-kriteria dan alternatif - alternatif pilihan yang ingin di rangking.

c. Membentuk matriks perbandingan berpasangan yang menggambarkan kontribusi relatif atau pengaruh setiap elemen terhadap masing-masing tujuan atau kriteria yang setingkat diatas. Perbandingan dilakukan berdasarkan pilihan atau judgement dari pembuat keputusan dengan menilai tingkat-tingkat kepentingan suatu elemen dibandingkan elemen lainnya.

d. Menormalkan data yaitu dengan membagi nilai dari setiap elemen di dalam matriks yang berpasangan dengan nilai total dari setiap kolom.

e. Menghitung nilai eigen vector dan menguji konsistensinya, jika tidak konsisten maka pengambilan data (preferensi) perlu diulangi. Nilai eigen vector yang dimaksud adalah nilai eigen vector maksimum yang diperoleh dengan menggunakan matlab maupun dengan manual.

f. Mengulangi langkah, 3, 4, dan 5 untuk seluruh tingkat hirarki.

g. Menghitung eigen vector dari setiap matriks perbandingan berpasangan. Nilai eigen vector merupakan bobot setiap elemen. Langkah ini untuk mensintetis

(7)

pilihan dalam penentuan prioritas elemen pada tingkat hirarki terendah sampai pencapaian tujuan.

h. Menguji konsistensi hirarki. Jika tidak memenuhi dengan CR < 0,100 maka penilaian harus diulangi kembali. Pada dasarnya, prosedur atau langkah-langkah dalam metode AHP meliputi :

1. Mendefinisikan masalah dan menentukan solusi yang diinginkan, lalu menyusun hierarki dari permasalahan yang dihadapi. Penyusunan hierarki adalah dengan menetapkan tujuan yang merupakan sasaran sistem secara keseluruhan pada level teratas.

2. Menentukan prioritas elemen

- Langkah pertama dalam menentukan prioritas elemen adalah membuat perbandingan pasangan, yaitu membandingkan elemen secara berpasangan sesuai kriteria yang diberikan.

- Matriks perbandingan berpasangan diisi menggunakan bilangan untuk merepresentasikan kepentingan relative dari suatu elemen terhadap elemen yang lainnya.

3. Sintesis

Pertimbangan-pertimbangan terhadap perbandingan berpasangan di sintesis untuk memperoleh keseluruhan prioritas. Hal-hal yang dilakukan dalam langkah ini adalah :

- Menjumlah nilai-nilai dari setiap kolom pada matriks.

- Membagi setiap nilai dari kolom dengan total kolom yang bersangkutan untuk memperoleh normalisasi matriks.

(8)

- Menjumlahkan nilai-nilai dari setiap baris dan membaginya dengan jumlah elemen untuk mendapatkan nilai rata-rata

4. Mengukur Konsistensi

Dalam pembuatan keputusan, penting untuk mengetahui seberapa baik konsistensi yang ada karena kita tidak menginginkan keputusan berdasarkan pertimbangan dengan konsistensi yang rendah. Hal-hal yang dilakukan dalam langkah ini adalah :

- Kalikan setiap nilai pada kolom pertama dengan prioritas relative elemen pertama, nilai pada kolom kedua dengan prioritas relative elemen kedua, dan seterusnya.

- Jumlah setiap baris.

- Hasil dari penjumlahan baris dibagi dengan elemen prioritas relative yang bersangkutan.

- Jumlahkan hasil bagi di atas dengan banyaknya elemen yang ada, hasil disebut maks.

5. Hitung Consistency Index (CI) dengan rumus :

CI = ( maks-n)/n ………….. 1

Dimana :

 n = banyaknya elemen

6. Hitung Rasio Konsistensi/Consistency Rasio (CR) dengan rumus :

CR = CI/RC ………. 2

(9)

Dimana :

 CR = Consistency Ratio  CI = Consistency Index

 IR = Indeks Random Consistency

7. Memerikasa konsistensi hierarki. Jika nilainya lebih dari 10%, maka penilain data judgment harus diperbaiki. Namun jika rasio konsistensi (CI/IR) kurang atau sama dengan 0,1, maka hasil perhitungan bisa dinyatakan benar.

Kelebihan dan Kekurangan dari metode AHP adalah sebagai berikut :

1. Dapat menyelesaikan permasalahan yang kompleks, dan strukturnya tidak beraturan, bahkan permasalahannya yang tidak terstruktur sama sekali.

2. Kurang lengkapnya data tertulis atau data kuantatif mengenai permasalahan tidak mempengaruhi kelancaran proses pengambilan keputusan karena penilaian merupakan sintesis pemikiran berbagai sudut pandang responden. 3. Sesuai dengan kemampuan dengan pengujian konsisten sehingga

memudahkan penilaian dan pengukuran elemen.

4. Metode dilengkapi dengan pengujian konsisten sehingga dapat memberikan jaminan keputusan yang diambil.

Sedangkan, kekurangan metode AHP adalah sebagai berikut :

1. AHP tidak dapat diterapkan pada suatu perbedaan sudut pandang yang sangat tajam / ekstrim di kalangan responden.

2. Responden yang dilibatkan harus memiliki pengetahuan dan pengalaman yang cukup tenang permasalahan serta metode.

(10)

II.3. UML (Unifield Modeling Languange)

UML (Unified Modeling Language) adalah suatu alat Bantu yang sangat handal di dunia pengembangan sistem yang berorientasi objek (Munawar ; 2005 : 17). Hal ini disebabkan karena UML menyediakan bahasa pemodelan visual yang memungkinkan bagi pengembangan sistem untuk membuat cetak biru atas visi mereka dalam bentuk yang baku, mudah dimengerti serta dilengkapi dengan mekanisme yang efektif untuk berbagi (sharing) dan mengkomunikasikan rancangan mereka dengan yang lain. Meskipun UML sudah banyak menyediakan diagram yang bisa membantu mendefenisikan suatu aplikasi, tidak berarti bahwa semua diagram tersebut akan bisa menjawab persoalan yang ada. Adapun tipe diagram UML yang ada seperti pada Tabel II.1.

Tabel II.1. Tipe Diagram UML

Diagram Tujuan Keterangan

Activity Prilaku prosedural dan parallel Sudah ada di UML 1 Class Class, fitur dan relasinya Sudah ada di UML 1 Communication Interaksi diantara objek. Lebih

menekankan kepada link

Di UML 1 disebut collaboration

Component Struktur dan koneksi dari komponen Sudah ada di UML 1 Composite

Structure Dekomposisi sebuah class saat runtime

Baru untuk UML 2 Deployment Penyebaran/instalasi ke klien Sudah ada di UML 1 Interaction

Overview

Gabungan dari activity dan sequence diagram

Baru untuk UML 1

Object Contoh konfigurasi instance Tidak resmi ada di UML 1

Package Struktur hierarki saat kompilasi Tidak resmi ada di UML 1

Sequence Interaksi antara objek. Lebih menekankan pada urutan.

Sudah ada di UML 1

State Machine Bagaimana event mengubah sebuah objek

Sudah ada di UML 1

Timing Interaksi antar objek. Lebih menekankan pada waktu

(11)

Use Case Bagaimana user berinteraksi dengan sebuah sistem

Sudah ada di UML 1 (Sumber : Munawar ; 2005 : 23)

II.3.1. Notasi Dasar UML 1. Aktor

Aktor adalah menggambarkan segala pengguna software aplikasi (user). Aktor memberikan suatu gambaran jelas tentang apa yang harus dikerjakan software aplikasi. Sebagai contoh sebuah aktor dapat memberikan input kedalam dan menerima informasi dari software aplikasi, perlu dicatat bahwa sebuah aktor berinteraksi dengan use case, tetapi tidak memiliki kontrol atas use case. Sebuah aktor mungkin seorang manusia, satu device, hardware atau sistem informasi lainnya. Berikut notasi aktor dalam UML dapat dilihat pada gambar II.1 :

Gambar II.1. Notasi Actor pada UML (Sumber : Jurnal Informatika Mulawarman ; 2011)

2. Class

Class diagram menggambarkan struktur statis dari kelas dalam sistem anda dan menggambarkan atribut, operasi dan hubungan antara kelas. Class diagram membantu dalam memvisualisasikan struktur kelas-kelas dari suatu sistem dan merupakan tipe diagram yang paling banyak dipakai. Selama tahap desain, class diagram berperan dalam menangkap struktur dari semua kelas yang membentuk arsitektur sistem yang dibuat. Notasi clas dapat dilihat pada gambar II. 2 :

(12)

Gambar II.2. Notasi Class

(Sumber : Jurnal Informatika Mulawarman ; 2011)

3. Use Case

Diagram yang menggambarkan actor, use case dan relasinya sebagai suatu urutan tindakan yang memberikan nilai terukur untuk aktor. Sebuah use case digambarkan sebagai elips horizontal dalam suatu diagram UML use case. Notasi use case dapat dilihat pada gambar II.3 :

Gambar II.3. Notasi Use Case

(Sumber : Jurnal Informatika Mulawarman ; 2011) 4. Sequence Diagram

Sequence diagram menjelaskan interaksi objek yang disusun berdasarkan urutan waktu. Secara mudahnya sequence diagram adalah gambaran tahap demi

(13)

tahap, termasuk kronologi (urutan) perubahan secara logis yang seharusnya dilakukan untuk menghasilkan sesuatu sesuai dengan use case diagram dapat dilihat pada gambar II.4. :

Gambar II.4. Sequence Diagram

(Sumber : Jurnal Informatika Mulawarman ; 2011)

5. Activity Diagram

Menggambarkan aktifitas-aktifitas, objek, state, transisi state dan event. Dengan kata lain kegiatan diagram alur kerja menggambarkan perilaku sistem untuk aktivitas dapat dilihat pada gambar II.5. :

(14)

Gambar II.5. Activity Diagram

(Sumber : Jurnal Informatika Mulawarman ; 2011)

II.4. Pengertian Database

Data base adalah kumpulan informasi yang disimpan di dalam komputer secara sistematik sehingga dapat diperiksa menggunakan suatu program komputer untuk memperoleh informasi dari basis data tersebut. Perangkat lunak yang digunakan untuk mengelola dan memanggil kueri (query) basis data disebut sistem manajemen basis data (database management system, DBMS). Sistem basis data dipelajari dalam ilmu informasi.

II.4.2. Hierarki Data Dalam Database

Data dalam sebuah database disusun berdasarkan sistem hierarki yang unik, yaitu :

1. Database, merupakan kumpulan file yang saling terkait satu sama lain, misalnya file data induk karyawan, file jabatan file penggajian dan lain sebagainya. Kumpulan file yang tidak saling terkait satu sama lain tidak dapat

(15)

disebut database, misalnya file data induk karyawan, file tamu undangan perkawinan, file barang retail pasar swalayan.

2. File, yaitu kumpulan dari record yang saling terkait dan memiliki format field yang sama dan sejenis.

3. Record, yaitu kumpulan field yang menggambarkan suatu unit data individu tertentu.

4. Field, yaitu atribut dari record yang menunjukkan suatu item dari data, seperti nama, alamat, dan lain sebagainya.

5. Byte, yaitu atribut dari field yang berupa huruf yang membentuk nilai dari sebuah field. Huruf tersebut dapat berupa numerik maupun abjad atau karakter khusus

6. Bit, yaitu bagian terkecil dari data secara keseluruhan, yaitu berupa karakter ASCII nol atau satu yang merupakan komponen pembentuk byte (Budi Sutedjo Dharma Oetomo; 2006: 102).

II.4.3. SQL SERVER 2008

SQL Server 2008 adalah sebuah RDBMS ( Relational Database Management System ) yang sangat powerful dan telah terbukti kekuatannya dalam mengolah data. Dalam versi terbaru ini, SQL Server 2008 memiliki banyak fitur yang bisa dihandalkan untuk meningkatkan performa database.

SQL Server 2008 memiliki suatu GUI ( Graphic User Interface ) yang dapat digunakan untuk melakukan aktivitas sehari-hari berkaitan dengan database, seperti menulis T-SQL, melakukan backup dan restore database, melakukan

(16)

security database terhadap aplikasi dan sebagainya. Pada GUI tersebut terdapat setingan terhadap SQL Server untuk bekerja lebih optimal. Settingannya juga bisa dilakukan dengan menggunakan script untuk memudahkan developer mengubah setting pada SQL Server 2008.

II.5. Kamus Data

Kamus data ikut berperan dalam perancangan dan pembangunan SI karena peralatan ini berfungsi untuk :

1. Menjelaskan arti aliran data dan penyimpanan dalam penggambaran data flow diagram.

2. Mendeskripsikan komposisi paket data yang bergerak melalui aliran, misalnya data alamat diurai menjadi nama jalan, nomor, kota, Negara dan kode pos.

3. Menjelaskan spesifikasi nilai dan satuan yang relevan terhadap data yang mengalir dalam sistem tersebut (Budi Sutejo Dharma Oetomo; 2006: 118).

Tabel II.2. Notasi Kamus Data Notasi Arti

= Terbentuk dari (is composed) atau terdiri dari (consist of) atau sama dengan (is equivalent of)

+ AND

[ ] Salah satu dari (memilih salah satu dari elemen-elemen data di dalam kurung bracket ini)

| Sama dengan simbol []

{ } Intensi (elemen data didalam kurung brace berinterasi mulai minimum N kali dan maksimum M kali)

() Optional (elemen data di dalam kurung parenthesis sifatnya optional, dapat ada dan dapat tidak ada )

* Keterangan setelah tanda ini adalah komentar (Sumber : Jogiyanto ; 2005: 730)

(17)

II.6. Entity Relationship Diagram-ERD II.6.1. Model-model Data

Struktur yang mendasari suatu basisdata adalah model data yang merupakan kumpulan alat-alat konseptual untuk mendeskripsikan data, relasi data, data semantik, dan batasan konsistensi. Untuk mengilustrasikan konsep model data, berikut disajikan dua model data, yaitu entity relationship model dan relational model. Kedua model menyediakan cara mendeskripsikan rancangan basisdata pada tingkatan logis.

II.6.3. Entity Relationship Model

Entity Relationship (ER) data model didasarkan pada persepsi terhadap dunia nyata yang tersusun atas kumpulan objek-objek dasar yang disebut entitas dan hubungan antar objek. Entitas adalah sesuatu atau objek dalam dunia nyata yang dapat dibedakan dari objek lain. Sebagai contoh, masing-masing mahasiswa adalah entitas dan mata kuliah dapat pula dianggap sebagai entitas.

Entitas digambarkan dalam basisdata dengan kumpula atribut. Misalnya atribut nim, nama, alamat dan kota bisa menggambarkan data mahasiswa tertentu dalam suatu universitas. Atribut-atribut membentuk entitas mahasiswa. Demikian pula, atribut kodeMK, namaMK, dan SKS mendeskripsikan entitas mata kuliah.

Atribut NIM digunakan untuk mengidentifikasi mahasiswa secara unik karena dimungkinkan terhadap dua mahasiswa dengan nama, alamat, dan kota yang sama. Pengenal unik harus diberikan pada masing-masing mahasiswa.

(18)

Relasi adalah hubungan antara beberapa entitas. Sebagai contoh, relasi menghubungkan mahasiswa dengan mata kuliah yang di ambilnya. Kumpulan semua entitas bertipe sama disebut kumpulan entitas (entity set), sedangkan kumpulan semua relasi bertipe sama disebut kumpulan relasi (relationship set).

Struktur logis (skema database) dapat ditunjukkan secara grafis dengan diagram ER yang dibentuk dari komponen-komponen berikut :

Tabel II.3 Notasi ERD (Entity Relationship Diagram) Persegi panjang mewakili kumpulan entitas

Elips mewakili atribut

Belah ketupat mewakili relasi

Garis menghubungkan atribut dengan kumpulan entitas dan kumpulan entitas dengan relasi

(Sumber : Janner Simarmata & Imam Prayudi ; 2006: 59)

II.7. Normalisasi

Normalisasi adalah teknik perancangan yang banyak digunakan sebagai pemandu dalam merancang basis data relasional. Pada dasarnya, normalisasi adalah proses dua langkah yang meletakkan data dalam bentuk tabulasi dengan menghilangkan kelompok berulang lalu menghilangkan data yang terduplikasi dari tabel relational.

Teori normalisasi didasarkan pada konsep bentuk normal. Sebuah tabel relasional dikatakan berada pada bentuk normal tertentu jika tabel memenuhi

Entitas Atribut

(19)

himpunan batasan tertentu. Ada lima bentuk normal yang telah ditemukan (Janner Simarmata & Imam Prayudi; 2006: 77).

1. Bentuk Normal Pertama (1NF/First Normal Form), bentuk normal pertama adalah suatu bentuk relasi dimana atribut bernilai banyak (multivalues atribute) telah dihilangkan sehingga kita akan menjumpai nilai tunggal (mungkin saja nilai null) pada perpotongan setiap baris dan kolom satu nilai untuk irisan baris dan kolom pada tabel.

2. Bentuk Normal Kedua (2NF/Second Normal Form), semua kebergantungan fungsional (functional dependeny) yang bersifat sebagian (partial functional dependeny) telah dihilangkan.

3. Bentuk Normal Ketiga (3NF/Third Normal Form), semua kebergantungan transitif (transitivedependeny) telah dihilangkan.

4. Boyce-Codd Normal Form (BCNF/Boyce-Codd Normal Form), semua anomali yang tersisa dari hasil penyempurnaan kebergantungan fungsional (functional dependeny) diatas telah dihilangkan.

5. Bentuk Normal Keempat (4NF/Fifth Normal Form), semua anomali yang berasal dari kebergantungan banyak-nilai (multivalues dependeny) telah dihilangkan (Adi Nugroho; 2010: 34).

Tujuan normalisasi adalah membuat kumpulan tabel relasional yang bebas dari data berulang yang dapat dimodifikasi secara benar dan konsisten. Ini berarti bahwa semua tabel pada basisdata relasional harus berada pada bentuk normal ketiga (3NF). Sebuah tabel relasional berada pada 3NF jika dan hanya jika semua kolom bukan kunci adalah (a) saling independen dan (b) sepenuhnya tergantung

(20)

pada kunci utama. Saling independen berarti bahwa tidak ada kolom bukan kunci yang tergantung pada senbarang kombinasi kolom lainnya. Dua bentuk normal pertama adalah langkah antara untuk mencapai tujuan, yaitu mempunyai semua tabel dalam 3NF (Stephens and Plew, 2000) (Janner Simarmata & Imam Prayudi; 2006: 77).

II.8. Visual Basic. Net 2010

Pemprograman MicrosoftVisual Studio .NET 2010 adalah sebuah platform untuk membangun, menjalankan dan meningkatkan generasi lanjut dari aplikasi terdistribusi .Net platform merupakan platform terbaru untuk pemrograman aplikasi window dari microsoft dalam upaya meningkatkan produktivitas pembuatan sebuah program aplikasi dan memungkinkan terbukanya peluang untuk menjalankan program pada multi sistem operasi serta dapat memperluas pengembangan aplikasi Client-Server.

Gambar

Tabel  II.1. Tipe Diagram UML
Gambar II.2. Notasi Class
Gambar II.4. Sequence Diagram
Gambar II.5. Activity Diagram
+3

Referensi

Dokumen terkait

: Ketua Kelompok/Gabungan Kelompok Tani yang dalam hal ini bertindak untuk atas nama (nama POKTAN/GAPOKTAN) yang berkedudukan di Desa ... selanjutnya disebut

Namun hasil penelitian ini tidak mendukung opini Pemerintah yang menyatakan bahwa dengan penyesuaian besaran PTKP ini akan mampu meningkatkan daya beli Masyarakat yang nantinya

Hal tersebut menunjukkan bahwa penambahan berbagai dosis bokashi berbahan dasar Chromolaena odarata dan feses sapi belum mampu menyediakan unsur hara yang cukup

Berdasarkan tabel diatas, dapat diketahui bahwa penilaian dalam prinsip hygiene sanitasi makanan jajanan dilihat dari segi lokasi tempat jualan pedagang kue di wilayah pasar

Permasalahan dalam penulisan skripsi ini adalah faktor-faktor yuridis kriminologis penyebab pelaku tindak pidana pencurian kartu kredit melalui media internet dan upaya dan

41. Tentukan nilai tunai dari modal sebesar Rp1.650.000,00 dibungakan dengan suku bunga majemuk 7%/tahun setelah berbunga selama 3 tahun 8 bulan!.. Rente.. nda dapat:

Dengan deikian, kebebasan politik merupakan istilah modern , tidak lain kecuali hanya cabang dari pokok kebebasan universal yang diberikan islam, yaitu kebebasan manusia

Jaringan internet merupakan jaringan komputer global, dengan adanya jaringan internet ini semua informasi yang kita butuhkan bisa kita dapatkan dengan sangat cepat dan dengan