• Tidak ada hasil yang ditemukan

DEM AREA PENANGANAN DAMPAK PERUBAHAN IKLIM

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "DEM AREA PENANGANAN DAMPAK PERUBAHAN IKLIM"

Copied!
64
0
0

Teks penuh

(1)

DIREKTORAT PERLINDUNGAN TANAMAN PANGAN

DIREKTORAT JENDERAL TANAMAN PANGAN

KEMENTERIAN PERTANIAN

2018

DEM AREA PENANGANAN

DAMPAK PERUBAHAN IKLIM

(2)

Petunjuk Teknis Pelaksanaan Dem Area Penanganan DPI

PETUNJUK TEKNIS PELAKSANAAN DEM AREA PENANGANAN DPI

DIREKTORAT PERLINDUNGAN TANAMAN PANGAN DIREKTORAT JENDERAL TANAMAN PANGAN

(3)

Petunjuk Teknis Pelaksanaan Dem Area Penanganan DPI

Petunjuk Teknis Pelaksanaan Dem Area Penanganan DPI

Tim Pengarah

Ir. Baskoro Sugeng Wibowo Yunita Fauziah Rahim, SP, M.Si Wiwik Sugiharti, SP, M.Sc

Penyusun Novi Muhani, SP Ir. Rosdiana Bustam

Direktorat Perlindungan Tanaman Pangan Direktorat Jenderal Tanaman Pangan Tahun 2018

(4)

Petunjuk Teknis Pelaksanaan Dem Area Penanganan DPI

KATA PENGANTAR

Dampak Perubahan Iklim (DPI) yang berlangsung saat ini menjadi salah satu tantangan dalam upaya pengamanan produksi tanaman pangan. Adanya peningkatan curah hujan dan berkurangnya ketersediaan air tanah berkontribusi terhadap resiko kehilangan hasil akibat banjir dan kekeringan. Untuk itu, diperlukan upaya

adaptasi/mitigasi dalam menghadapi banjir/kekeringan pada

tanaman pangan di wilayah rawan banjir/kekeringan.

Kegiatan Dem Area Penanganan Dampak Perubahan Iklim (Dem Area PDPI) merupakan metode percontohan pada suatu hamparan tanpa batasan wilayah administratif yang bertujuan untuk mengelola pertanaman padi sehingga aman dari DPI (banjir/kekeringan). Pada Tahun 2018 ini, Direktorat Perlindungan Tanaman Pangan mengalokasikan kegiatan Dem Area PDPI seluas 1.000 ha dengan anggaran yang berasal dari APBN TA. 2018.

Petunjuk teknis ini disusun sebagai acuan bagi petugas pusat dan daerah dalam pelaksanaan kegiatan Dem Area PDPI Tahun 2018. Semoga buku ini bermanfaat dan dipergunakan dengan sebaik-baiknya oleh pihak-pihak terkait.

Jakarta, Maret 2018

Direktur Perlindungan Tanaman Pangan

Ir. Yanuardi, MM NIP. 195810131986031001

(5)

Petunjuk Teknis Pelaksanaan Dem Area Penanganan DPI DAFTAR ISI Hal KATA PENGANTAR ... i DAFTAR ISI ... ii DAFTAR LAMPIRAN ... iv BAB I PENDAHULUAN 1 A. Latar Belakang ... 1 B. Dasar Hukum ... 3 C. Tujuan... 4

D. Pengertian dan Istilah ... 5

BAB II RUANG LINGKUP KEGIATAN DEM AREA PENANGANAN DAMPAK PERUBAHAN IKLIM 9 A. Pengertian ………... 9

B. Tujuan ………... 9

C. Keluaran ……….. 9

D. Sasaran ……… 9

E. Persyaratan Calon Petani Calon Lokasi ………….... 10

F. Bentuk Bantuan ………... 10

BAB III MEKANISME PENYALURAN BANTUAN KEGIATAN DEM AREA PENANGANAN DAMPAK PERUBAHAN IKLIM 14 A. Pengusulan dan Penetapan CPCL ………. 14

B. Penyusunan Rencana Usaha Kelompok (RUK) …... 14

(6)

Petunjuk Teknis Pelaksanaan Dem Area Penanganan DPI

Bantuan ……… 15

D. Pencairan Dana Bantuan ……….. 16

BAB IV

TATA LAKSANA PENANGANAN DAMPAK

PERUBAHAN IKLIM 17

A. Persiapan ……… 17

B. Pelaksanaan ………... 17

BAB

V PEMBINAAN DAN PENGENDALIAN 24

A. Pembinaan ……….. 24

B. Pengendalian ……….. 26

BAB

VI MONITORING DAN EVALUASI 27

A. Monitoring ……… 27

B. Evaluasi dan Pelaporan ……… 27

BAB VII

(7)

Petunjuk Teknis Pelaksanaan Dem Area Penanganan DPI

DAFTAR LAMPIRAN

Uraian Hal

Lampiran 1. Form Usulan CPCL Dem Area Penanganan DPI

dari Kabupaten/Provinsi ………... 30

Lampiran 2. Keputusan PPK tentang Penetapan Kelompok

Tani/Gapoktan ... 31

Lampiran 3.

Data Kelompok Tani/Gapoktan Penerima

Bantuan Kegiatan Dem Area Penanganan DPI

2018 ... 35

Lampiran 4. Perjanjian Kerja Sama ... 37

Lampiran 5. Contoh Rencana Usaha Kelompok (RUK) untuk

Hamparan Seluas 50 ha... 46

Lampiran 6. Kuitansi Dana Bantuan Dem Area Penanganan

DPI ... 47

Lampiran 7. Surat Pernyataan Tanggung Jawab Mutlak

Poktan / Gapoktan ………... 48

Lampiran 8. Surat Pernyataan Tanggung Jawab Belanja ... 49

Lampiran 9. Permohonan Transfer Dana Bantuan

Pemerintah ……… 50

Lampiran 10. Ringkasan Kontrak ……….. 51

Lampiran 11. Laporan Kegiatan Dem Area Penanganan DPI .. 52

Lampiran 12. Berita Acara Serah Terima ………. 54

Lampiran 13. Berita Acara Pembayaran ……….. 56

(8)

Petunjuk Teknis Pelaksanaan Dem Area Penanganan DPI

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Tanaman pangan rentan terhadap perubahan iklim ekstrim di

antaranya perubahan pola curah hujan yang dapat

menyebabkan banjir atau kekeringan. Dampak Perubahan Iklim (DPI) yang ditandai dengan terjadinya fenomena iklim ekstrim (kekeringan dan curah hujan tinggi) menyebabkan perubahan pada proses fisiologis tanaman. Unsur-unsur iklim seperti suhu, curah hujan, kelembaban udara dan radiasi matahari sangat berpengaruh terhadap pertumbuhan, produksi, dan mutu hasil tanaman. Peningkatan suhu udara berpengaruh terhadap peningkatan laju pernafasan (respirasi) dan penguapan (transpirasi) sehingga meningkatkan konsumsi air. Hal ini akan berpengaruh terhadap perkembangan Organisme Pengganggu Tumbuhan (OPT) dan gangguan fisiologis tanaman, yang pada

akhirnya dapat menurunkan produktivitas tanaman.

Peningkatan suhu udara ini juga mempercepat pematangan buah dan biji yang dapat mengakibatkan penurunan mutu hasil tanaman.

Adaptasi dan mitigasi DPI di tingkat usaha tani merupakan salah satu upaya pengamanan produksi tanaman pangan. Program adaptasi difokuskan pada aplikasi teknologi adaptif seperti penyesuaian pola tanam, penggunaan varietas unggul adaptif terhadap kekeringan, genangan/banjir, salinitas dan

(9)

Petunjuk Teknis Pelaksanaan Dem Area Penanganan DPI

umur genjah, teknologi pengelolaan lahan, pupuk, air dan lain-lain. Program mitigasi difokuskan pada aplikasi teknologi rendah emisi, antara lain: varietas unggul dan jenis tanaman yang rendah emisi dan/atau kapasitas absorbsi karbon tinggi, penyiapan lahan tanpa bakar, pengembangan dan pemanfaatan biofuel, penggunaan pupuk organik, biopestisida dan pakan ternak rendah emisi Gas Rumah Kaca (GRK).

Saat ini, diperlukan teknologi adaptasi yang sederhana dan operasional di lapangan dalam upaya menghadapi DPI dalam skala luas. Oleh karena itu, perlu dilakukan percontohan teknologi adaptif dalam bentuk Demonstrasi Area (Dem Area) pada daerah yang rawan banjir atau kekeringan. Dalam kegiatan tersebut lahan pertanaman yang rawan terkena banjir atau kekeringan akan diolah sesuai dengan anjuran budidaya tanaman sehat yaitu dengan pengolahan tanah yang sempurna, ditambah penggunaan pembenah tanah dan pupuk organik. Penggunaan pembenah tanah pada saat pengolahan tanah bertujuan untuk memperbaiki kualitas fisik, kimia, dan/atau biologi tanah, sehingga kesuburan tanah menjadi optimum.

Selain itu, pemberian pembenah tanah juga dapat

meningkatkan kemampuan tanah untuk menyerap pupuk dan menyimpan air lebih lama di dalam tanah. Pemberian pupuk

organik bertujuan untuk meningkatkan kandungan

bahan organik dan unsur hara yang terdapat di dalam tanah, serta dapat memperbaiki sifat kimia dan biologi tanah atau lahan pertanian. Benih yang digunakan adalah varietas tahan genangan atau kekeringan. Selanjutnya, pada lahan yang

(10)

Petunjuk Teknis Pelaksanaan Dem Area Penanganan DPI

rawan terkena banjir/kekeringan dapat dilakukan pemanfaatan teknologi sederhana, antara lain dengan pembuatan lubang biopori, sumur pantek/suntik, atau sarana pembuangan air, disesuaikan dengan kebutuhan teknologi spesifik lokasi. Pada daerah rawan banjir/kekeringan, hal yang perlu

diwaspadai adalah adanya kecenderungan peningkatan

serangan OPT dan gangguan fisiologis tanaman sebagai dampak dari perubahan iklim. Oleh karena itu, pengamatan sejak persemaian sangat penting untuk meminimalkan adanya sumber serangan OPT dan gangguan fisiologis tanaman. Selanjutnya, perlu dilakukan pengamatan lebih intensif setelah terjadi banjir/kekeringan karena kondisi tanaman menjadi lebih

rentan dan lingkungan menjadi lebih kondusif untuk

perkembangan OPT, khususnya blas, kresek, dan tikus, serta gangguan fisiologis akibat keracunan/kekurangan hara.

B. Dasar Hukum

1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 1992 tentang Sistem Budidaya Tanaman (Lembaran Negara Tahun 1992 Nomor 46, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3478);

2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 18 Tahun 2012 tentang Pangan (Lembaran Negara Tahun 2012 Nomor 227, Tambahan Lembaran Negara Nomor 5360);

3. Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 1995 tentang Perlindungan Tanaman;

(11)

Petunjuk Teknis Pelaksanaan Dem Area Penanganan DPI

4. Instruksi Presiden Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 2011 tentang Pengamanan Produksi Beras Nasional dalam Menghadapi Kondisi Iklim Ekstrim;

5. Peraturan Menteri Keuangan Nomor : 173/PMK.05/2016 Perubahan PMK-168/PMK.05/2016 tentang Mekanisme

Pelaksanaan Anggaran Bantuan Pemerintah Pada

Kementerian Negara/Lembaga;

6. Permentan RI No. 46/Permentan/RC.110/12/2017 tentang Pedoman Umum Pengelolaan dan Penyaluran Bantuan

Pemerintah Lingkup Kementerian Pertanian Tahun

Anggaran 2018;

7. Keputusan Direktur Jenderal Tanaman Pangan Nomor

1348/HK.140/C/12/2017 tentang Petunjuk Teknis

Pengelolaan dan Penyaluran Bantuan Pemerintah Lingkup Direktorat Jenderal Tanaman Pangan Tahun Anggaran 2018.

C. Tujuan

1. Menyediakan acuan pelaksanaan kegiatan bantuan Dem Area Penanganan DPI TA 2018.

2. Memberdayakan petani untuk menerapkan upaya adaptasi akibat dampak perubahan iklim (banjir/kekeringan) di lahan usahataninya.

3. Meminimalkan resiko kehilangan hasil akibat dampak perubahan iklim (banjir/kekeringan).

(12)

Petunjuk Teknis Pelaksanaan Dem Area Penanganan DPI

D. Pengertian dan Istilah

1. Adaptasi perubahan iklim adalah penyesuaian diri terhadap

kondisi perubahan iklim melalui perencanaan yang mempertimbangkan kondisi iklim (perubahan iklim) untuk mengurangi kemungkinan bencana akibat perubahan iklim.

2. Agens Pengendali Hayati (APH) adalah setiap organisme

yang meliputi spesies, sub spesies, varietas, semua jenis serangga, nematoda, protozoa, cendawan (fungi), bakteri, virus, mikoplasma serta organisme lainnya dalam semua tahap perkembangannya dapat dipergunakan dalam pengendalian hama dan penyakit atau organisme pengganggu tumbuhan, pengolahan hasil pertanian dan berbagai keperluan lainnya.

3. Banjir adalah tergenangnya areal pertanaman selama

periode pertumbuhan tanaman dengan kedalaman dan jangka waktu tertentu, sehingga berpotensi menurunkan produksi tanaman.

4. Dampak Perubahan Iklim (DPI) adalah dampak yang

ditimbulkan akibat terjadinya perubahan/variabilitas iklim, antara lain banjir dan kekeringan.

5. Daerah rawan banjir/kekeringan adalah daerah yang

memiliki risiko tinggi terhadap ancaman terjadinya banjir/kekeringan.

6. Emisi GRK adalah lepasnya GRK ke atmosfer pada suatu

(13)

Petunjuk Teknis Pelaksanaan Dem Area Penanganan DPI

7. Gas Rumah Kaca yang selanjutnya disebut GRK adalah

gas yang terkandung dalam atmosfer baik alami maupun antropogenik, yang menyerap dan memancarkan kembali radiasi inframerah.

8. Hamparan adalah lahan pertanaman yang relatif luas

dengan batas-batas alami antara lain jalan, sungai, pepohonan, kebun, pekarangan, perumahan, dll.

9. Kawasan adalah suatu wilayah dengan kondisi lahan

dominan digunakan untuk bercocok tanam dan masyarakat memiliki mata pencaharian utama dari usaha tani.

10. Kekeringan adalah tidak terpenuhinya kebutuhan air pada fase tertentu yang mengakibatkan pertumbuhan tanaman tidak optimal sehingga berpotensi menurunkan produksi tanaman.

11. Kuasa Pengguna Anggaran (KPA) adalah pejabat yang memperoleh kuasa dar Pengguna Anggaran untuk melaksanakan sebagian kewenangan dan tanggungjawab

penggunaan anggaran pada Kementerian

Negara/Lembaga/Satuan kerja perangkat daerah.

12. Mitigasi perubahan iklim adalah usaha pengendalian untuk mengurangi risiko akibat perubahan iklim melalui kegiatan yang dapat menurunkan emisi/meningkatkan penyerapan GRK dari berbagai sumber emisi.

13. Pembenah tanah adalah bahan-bahan yang fungsinya ditujukan untuk memperbaiki kualitas fisik, kimia, dan/atau

(14)

Petunjuk Teknis Pelaksanaan Dem Area Penanganan DPI

biologi tanah, sehingga produktivitas tanah menjadi optimum.

14. Penerima Bantuan Pemerintah adalah kelompok

tani/Gabungan kelompok tani yang terpilih melalui identifikasi calon petani dan calon lokasi, untuk selanjutnya ditetapkan melalui Keputusan Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) dan disahkan oleh Kuasa Pengguna Anggaran (KPA).

15. Pengguna Anggaran (PA) adalah Menteri/Pimpinan Lembaga yang bertanggungjawab atas pengelolaan

anggaran pada Kementerian Negara/Lembaga

bersangkutan.

16. Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) adalah Pejabat yang diberi kewenangan oleh Pengguna Anggaran/Kuasa Pengguna Anggaran untuk mengambil keputusan dan/atau tindakan yang dapat mengakibatkan pengeluaran atas beban APBN.

17. Pejabat Penandatangan Surat Perintah Membayar (PP-SPM) adalah Pejabat yang diberi kewenangan oleh KPA

untuk melakukan pengujian atas Surat Perintah

Pembayaran dan menerbitkan Surat Perintah Membayar. 18. Pupuk organik adalah pupuk yang berasal dari sisa

tanaman dan/atau kotoran hewan yang telah melewati proses rekayasa, berbentuk padat atau cair dan dapat diperkaya dengan bahan mineral alami dan/atau mikroba

(15)

Petunjuk Teknis Pelaksanaan Dem Area Penanganan DPI

yang bermanfaat memperkaya hara dan bahan organik tanah serta memperbaiki sifat fisik, kimia dan biologi tanah. 19. Sistem tanam jajar legowo adalah suatu rekayasa teknologi untuk mendapatkan populasi tanaman padi lebih dari 160.000 rumpun per hektar. Penerapan jajar legowo selain

meningkatkan populasi pertanaman, juga dapat

mengoptimalkan fotosintesis.

20. Surat Perintah Membayar (SPM) adalah dokumen yang diterbitkan oleh Pengguna Anggaran/Kuasa Pengguna Anggaran atau Pejabat lain yang ditunjuk untuk mencairkan alokasi dana yang bersumber dari DIPA atau dokumen yang dipersamakan.

21. Surat Perintah Pencairan Dana (SP2D) adalah surat perintah yang diterbitkan oleh KPPN selaku Kuasa Bendahara Umum Negara untuk Pelaksanaan pengeluaran sebagai dasar atas beban APBN berdasarkan SPM. 22. Surat Permintaan Pembayaran (SPP) adalah suatu

dokumen yang dibuat/diterbitkan oleh Pejabat Pembuat Komitmen (PPK), yang berisi permintaan pembayaran tagihan kepada negara untuk diteruskan kepada Pejabat Penandatangan Surat Perintah Membayar (PP-SPM).

23. Tanaman refugia adalah tanaman yang berfungsi sebagai

tempat berlindung/persembunyian atau persinggahan dan menyediakan makanan bagi serangga musuh alami OPT.

(16)

Petunjuk Teknis Pelaksanaan Dem Area Penanganan DPI

BAB II

RUANG LINGKUP KEGIATAN DEM AREA PENANGANAN DAMPAK PERUBAHAN IKLIM

A. Pengertian

Suatu metode percontohan penerapan Penanganan DPI pada suatu hamparan tanpa batasan wilayah administratif yang bertujuan untuk

mengelola pertanaman padi sehingga aman dari DPI

(banjir/kekeringan). B. Tujuan

1. Memberikan contoh dan memotivasi petani untuk menerapkan upaya mitigasi dan adaptasi terhadap DPI (banjir/kekeringan) di lahan usahataninya.

2. Meminimalkan resiko kehilangan hasil akibat DPI

(banjir/kekeringan). C. Keluaran

Terlaksananya penerapan upaya mitigasi dan adaptasi terhadap DPI (banjir/kekeringan) oleh petani.

D. Sasaran

1. Terkelolanya upaya mitigasi dan adaptasi terhadap DPI (banjir/kekeringan) di tingkat petani.

(17)

Petunjuk Teknis Pelaksanaan Dem Area Penanganan DPI

E. Persyaratan Calon Petani Calon Lokasi (CPCL)

CPCL Dem Area ditentukan dengan kriteria sebagai berikut :

1.

Kelompok tani/gabungan kelompok tani yang memiliki

keabsahan (pengukuhan) dari instansi berwenang dan memiliki motivasi di bidang penanganan DPI.

2.

Kelompok tani/gabungan kelompok tani yang melakukan

budidaya tanaman padi pada satu kawasan/hamparan dengan luasan minimal 25 ha.

3.

Lokasi adalah lahan pertanaman padi yang rawan terkena DPI

(banjir/kekeringan). F. Bentuk Bantuan

Setiap kelompok tani/gabungan kelompok tani pelaksana kegiatan

mendapatkan Bantuan Pemerintah berupa uang sebesar

Rp. 2.000.000,-/ha, yang disalurkan melalui transfer ke rekening kelompok tani/gabungan kelompok tani untuk pembelian sarana pendukung kegiatan Dem Area Penanganan DPI.

Sarana pendukung kegiatan yang dimaksud terdiri atas komponen utama dan komponen pendukung. Komponen utama berupa benih padi toleran genangan/kekeringan, pupuk organik/bahan pupuk organik, pembenah tanah/bahan pembenah tanah, dan sarana biopori/sumur suntik/pembuangan air serta komponen pendukung berupa sarana pengendalian OPT endemis/potensial di wilayah tersebut, seperti tikus, blas, kresek, dan lain-lain. Sarana pengendalian OPT dapat berupa Agens Pengendali Hayati (APH),

(18)

Petunjuk Teknis Pelaksanaan Dem Area Penanganan DPI

tanaman refugia, Trap Barrier System (TBS), bubu tikus, dan

lain-lain.

Komponen utama sarana pendukung kegiatan tersebut harus memenuhi persyaratan sebagai berikut :

1. Benih padi

Benih padi yang digunakan harus memenuhi syarat sebagai berikut :

Diutamakan benih yang toleran terhadap genangan/kekeringan. Varietas toleran genangan (banjir) misalnya : Inpara 3, Inpara 4, Inpara 5, Inpari 29 Rendaman, Inpari 30 Ciherang Sub I, Martapura, Margasari, Kapuas, Batanghari, Banyuasin dan varietas adaptif lainnya. Varietas toleran kekeringan misalnya : Inpari 16 pasundan, Inpari 38, Inpari 39 tadah hujan agritan, Inpari 40 tadah hujan agritan, Inpago 5, Inpago 8, Inpago Lipigo 4, Inpago 9, Inpago 11 Agritan, Inpago 12 Agritan, Inpago 10, Unsoed Parimas, Situpatenggang, Limboto, Situbangendit, dan varietas adaptif lainnya.

2. Pupuk organik/bahan pupuk organik

Kelompok tani/gabungan kelompok tani dapat membeli pupuk organik yang sudah jadi atau membuat sendiri menggunakan bahan-bahan yang tersedia di wilayahnya.

Apabila menggunakan pupuk organik siap pakai yang dibeli dari penyedia (kios, distributor), maka produk tersebut harus terdaftar di Kementerian Pertanian. Kebutuhan pupuk organik untuk luasan 1 ha paling kurang 500 kg.

(19)

Petunjuk Teknis Pelaksanaan Dem Area Penanganan DPI

3. Pembenah tanah

Pembenah tanah yang dapat digunakan antara lain asam humat, pupuk kandang, atau kompos. Kelompok tani/gabungan kelompok tani yang membeli pembenah tanah berupa asam humat dari penyedia (kios, distributor), maka produk tersebut harus terdaftar di Kementerian Pertanian. Jika kelompok

tani/gabungan kelompok tani menggunakan pupuk

kandang/kompos, maka pupuk tersebut merupakan pupuk

kandang/kompos murni yang telah terdekomposisi

sempurna/matang.

4. Sarana biopori/sumur suntik/pembuangan air

Sarana biopori dapat terdiri dari pipa pvc dan dop tutup pipa pvc. Sarana sumur suntik antara lain pompa air, pipa pvc, elbow pvc, lem paralon, dan selang. Sarana pembuangan air dapat berupa dari selang/paralon dan pompa air. Pemanfaatan dana dapat meliputi pembelian alat/bahan dan jasa pembuatan sarana biopori/sumur suntik/pembuangan air.

Adapun komponen pendukung yang dibeli harus memenuhi persyaratan sebagai berikut :

1. Agens Pengendali Hayati (APH)

Kelompok tani/gabungan kelompok tani memperbanyak APH untuk pengendalian OPT dengan pendampingan petugas POPT dan LPHP di wilayahnya. Jenis APH yang diperbanyak

disesuaikan dengan kebutuhan lapangan. Kelompok

(20)

Petunjuk Teknis Pelaksanaan Dem Area Penanganan DPI

siap aplikasi atau memperbanyak sendiri menggunakan bahan bahan yang tersedia di wilayahnya. Apabila menggunakan APH yang dibeli dari penyedia (kios, distributor) maka produk tersebut harus terdaftar di Kementerian Pertanian.

2. Benih/bibit refugia

Tanaman refugia terdiri tanaman berbunga dan/atau kedelai yang ditanam pada pematang sawah/pinggir jalan usaha tani. Tanaman refugia dapat dibeli dalam bentuk benih/bibit tanaman.

3. Sarana pengendalian lainnya

Sarana pengendalian lainnya seperti TBS, bubu tikus dan lain-lain berupa pembelian alat/bahan sarana pengendalian OPT oleh kelompok tani/gabungan kelompok tani.

Pengadaan sarana produksi tersebut di atas disusun berdasarkan musyawarah anggota kelompok tani/gapoktan yang dituangkan dalam Rencana Usaha Kelompok (RUK) yang diketahui oleh POPT dan Penyuluh Pertanian. Jumlah masing-masing sarana pendukung kegiatan yang diadakan disesuaikan dengan kebutuhan kelompok tani/gabungan kelompok tani dan harga setempat. Apabila ada kelebihan dana dari Bantuan Pemerintah untuk pembelian komponen utama, maka kelompok tani/gabungan kelompok tani dapat membelanjakannya untuk komponen pendukung, sesuai kebutuhan masing-masing kelompok tani/gabungan kelompok tani. Apabila dana Bantuan Pemerintah tidak mencukupi, kelompok tani/gabungan kelompok tani dapat memenuhi kebutuhan sarana tersebut secara swadaya.

(21)

Petunjuk Teknis Pelaksanaan Dem Area Penanganan DPI

BAB III

MEKANISME PENYALURAN BANTUAN KEGIATAN DEM AREA PENANGANAN DAMPAK PERUBAHAN IKLIM

A. Pengusulan dan Penetapan CPCL

1. Direktorat Perlindungan Tanaman Pangan menyampaikan surat permintaan CPCL kepada Dinas Pertanian Provinsi dan/atau Dinas Pertanian Kabupaten.

2. CPCL diusulkan oleh Dinas Pertanian Provinsi atau Dinas Pertanian kabupaten/kota kepada Direktorat Perlindungan Tanaman Pangan. Selanjutnya CPCL tersebut diverifikasi oleh petugas pusat dan/atau provinsi (POPT).

3. CPCL yang memenuhi persyaratan, ditetapkan oleh PPK Direktorat Perlindungan Tanaman Pangan melalui Surat Keputusan penerima bantuan Pemerintah dan disahkan oleh KPA Direktorat Jenderal Tanaman Pangan.

4. CPCL yang sudah ditetapkan oleh PPK dilengkapi dengan

dokumen-dokumen persyaratan proses pencairan dana

bantuan

.

B. Penyusunan Rencana Usaha Kelompok (RUK)

Rencana Usaha Kelompok (RUK) disusun secara bersama-sama melalui musyawarah anggota kelompok tani/gabungan kelompok tani didampingi oleh petugas (POPT, Penyuluh Pertanian dan Kepala UPTD). RUK disusun dengan mencantumkan rencana pengadaan sarana pendukung kegiatan meliputi jenis, volume,

(22)

Petunjuk Teknis Pelaksanaan Dem Area Penanganan DPI

harga satuan, dan jumlah dana. Jumlah masing-masing sarana pendukung kegiatan yang diadakan sesuai dengan kebutuhan lapangan dan harga setempat. Apabila dana Bantuan Pemerintah tidak mencukupi, kelompok tani/gabungan kelompok tani dapat memenuhi kebutuhan sarana tersebut secara swadaya.

Apabila terjadi perubahan harga dan volume sarana pendukung, maka kelompok tani/gabungan kelompok tani dapat melakukan

perubahan RUK. Perubahan tersebut harus berdasarkan

kesepakatan anggota kelompok tani/gabungan kelompok tani dan diketahui oleh petugas pendamping serta dilaporkan ke PPK Direktorat Perlindungan Tanaman Pangan.

Contoh RUK kegiatan Dem Area Penanganan DPI tercantum pada Lampiran 5.

C. Penyusunan dan Penandatanganan Naskah Perjanjian

Kerjasama antara PPK dan Penerima Bantuan.

Penerima bantuan perlu diikat dalam bentuk perjanjian kerjasama yang ditandatangani oleh kedua belah pihak yaitu PPK dan ketua poktan/gapoktan penerima bantuan.

Perjanjian kerjasama memuat:

1. Hak dan kewajiban kedua belah pihak;

2. Lingkup pekerjaan;

3. Lokasi kegiatan;

4. Jangka waktu penyelesaian;

5. Penyerahan hasil pekerjaan;

(23)

Petunjuk Teknis Pelaksanaan Dem Area Penanganan DPI

7. Cara pembayaran dan pencairan;

8. Keadaan memaksa atau force majeure;

9. Sanksi;

10. Penyampaian laporan pertanggungjawaban bantuan kepada PPK setelah pekerjaan selesai atau akhir tahun anggaran. Perjanjian kerjasama kegiatan Dem Area Penanganan DPI tercantum pada Lampiran 4.

D. Pencairan Dana Bantuan

Pencairan dana bantuan Dem Area Penanganan DPI dilakukan secara bertahap atau sekaligus sesuai dengan ketentuan

Peraturan Menteri Keuangan Nomor: 173/PMK.05/2016

Perubahan PMK-168/PMK.05/2016 tentang Mekanisme

Pelaksanaan Anggaran Bantuan Pemerintah pada Kementerian Negara/Lembaga dengan melampirkan perjanjian kerjasama, RUK, foto kopi KTP ketua kelompok tani/gabungan kelompok tani, foto kopi rekening kelompok, kuitansi bukti penerimaan uang, surat pertanggungjawaban mutlak, surat pernyataan tanggung jawab belanja, ringkasan kontrak, dan surat permohonan pencairan.

(24)

Petunjuk Teknis Pelaksanaan Dem Area Penanganan DPI

BAB IV

TATA LAKSANA DEM AREA

PENANGANAN DAMPAK PERUBAHAN IKLIM

A. Persiapan

1.

Pertemuan Sosialisasi

Pertemuan bertujuan untuk mensosialisasikan kegiatan Dem Area Penanganan DPI. Pertemuan dihadiri oleh anggota kelompok tani/gabungan kelompok tani penerima bantuan, petugas pendamping, aparat setempat, dan tokoh masyarakat.

2.

Pertemuan Perencanaan

Pertemuan bertujuan untuk membahas pemetaan masalah, penelusuran budidaya tanaman, dan strategi mitigasi/adaptasi yang akan diterapkan (biopori/sumur suntik). Pertemuan dihadiri oleh anggota poktan/gapoktan penerima bantuan dan petugas pendamping.

B. Pelaksanaan

1. Pra Tanam

a. Pembuatan sumur suntik

 Sumur suntik/pantek merupakan alternatif pengairan

sederhana pada lahan persawahan yang mengalami keterbatasan air.

(25)

Petunjuk Teknis Pelaksanaan Dem Area Penanganan DPI

 Pembuatan sumur suntik diupayakan sebelum kegiatan

pengolahan tanah agar dapat dimanfaatkan

pengairannya.

 Kedalaman sumur suntik disesuaikan dengan

ketersediaan air tanah pada masing-masing titik di lahan pertanaman.

 Jumlah titik sumur suntik dapat disesuaikan dengan

kebutuhan lapangan dan/atau dana yang tersedia. b. Pembuatan biopori

 Biopori merupakan lubang resapan berbentuk silindris

yang dibuat secara vertikal ke dalam tanah dengan tujuan untuk membantu menyerap dan menyimpan air di dalam tanah.

 Pembuatan biopori diupayakan sebelum tanam, yaitu di

antara waktu pengolahan tanah I dan II.

 Setiap titik biopori dibuat dengan diameter 10 – 30 cm

dan kedalaman 100 – 200 cm. Jumlah titik disesuaikan

dengan kebutuhan lapangan dan/atau dana yang tersedia.

c. Pembuatan sarana pembuangan air

 Sarana pembuangan air merupakan salah satu upaya

(26)

Petunjuk Teknis Pelaksanaan Dem Area Penanganan DPI

 Pembuatan sarana pembuangan air dengan

mempertimbangkan jarak lahan dengan lokasi

pembuangan air (sungai, embung). d. Pengolahan tanah

Pengolahan tanah dibagi dalam 3 (tiga) tahapan, yaitu:

 Pengolahan Tanah I, dilakukan dengan bajak/singkal

sedalam ±30 cm. Proses pembajakan dilakukan dengan cara membalikkan lapisan tanah agar sisa-sisa

tanaman (singgang, jerami) dan rumput dapat

terbenam. Setelah tanah dibajak, dibiarkan beberapa hari agar terjadi proses fermentasi untuk membusukkan sisa tanaman di dalam tanah. Selama proses

pembusukan ditambahkan pupuk organik dan

pembenah tanah.

 Pengolahan Tanah II, dilakukan proses penggemburan

atau proses pencampuran antara bahan

organik/pembenah tanah dengan tanah. Proses ini bertujuan agar bahan organik dapat menyatu dengan lapisan tanah. Pada proses pencampuran ini, air di lahan harus mencukupi (macak-macak), serta dilakukan sampai bahan organik menyatu dengan lapisan olah tanah dan membentuk lumpur. Proses pencampuran berlangsung sekitar 1 minggu.

 Pengolahan Tanah III, dilakukan proses perataan

(27)

Petunjuk Teknis Pelaksanaan Dem Area Penanganan DPI

bertujuan agar lapisan tanah benar-benar siap untuk ditanami padi pada saat jadwal tanam dimulai.

Proses pengolahan tanah secara keseluruhan, waktunya berkisar antara 15 – 21 hari.

e. Persemaian

 Persemaian dilakukan di lahan/lokasi yang pada musim

tanam sebelumnya tidak terserang penyakit virus dan nematoda.

 Bedengan dibuat dengan lebar 1-1,2 m dan panjang

disesuaikan dengan keperluan.

 Lahan untuk persemaian harus diolah terlebih dahulu.

Pengolahan dengan cara dicangkul hingga tanah menjadi lumpur dan pastikan tidak terdapat bongkahan tanah.

 Lahan yang sudah halus lumpurnya, dibuat petak-petak.

Antar petak dibuat parit untuk memudahkan pengaturan air.

 Luas persemaian untuk 1 ha diperlukan lahan sekitar

400 m2 (±4% dari luas tanam).

 Waktu semai berkisar 15-21 hari sebelum tanam.

 Benih yang direkomendasikan untuk tanam pada lahan

seluas 1 ha sebanyak 25 kg.

 Benih yang akan disemai diseleksi dengan penggunaan

(28)

Petunjuk Teknis Pelaksanaan Dem Area Penanganan DPI

mengambang dibuang, benih yang tenggelam yang digunakan untuk proses persemaian.

 Benih hasil seleksi dengan air garam dibilas kemudian

direndam dengan air bersih semalam, dan diperam selama satu hari sampai tumbuh calon batang serta akar.

 Benih yang telah keluar calon batang dan akar

disarankan direndam dengan APH selama 10-15 menit.

 Benih disebar di bedengan. Penyebaran benih harus

merata agar benih tidak terjadi penumpukan.

 Penggunaan pupuk anorganik disarankan sesuai

dengan kebutuhan.

 Pemupukan lahan persemaian dilakukan satu minggu

setelah benih disemai.

 Amati keberadaan OPT dipersemaian secara rutin.

 Lakukan aplikasi dengan APH jika ditemukan populasi

hama di bawah ambang pengendalian. Jika populasi hama sudah di atas ambang pengendalian dapat digunakan insektisida kimia.

(29)

Petunjuk Teknis Pelaksanaan Dem Area Penanganan DPI

2. Tanam

a. Bibit ditanam pada umur 15-25 hari setelah sebar (HSS). Saat mencabut bibit, pastikan akar tidak putus (tidak rusak). b. Bibit ditanam 1-2 batang per lubang, posisi tegak dengan

kedalaman sekitar 2 cm. Jika kurang dari 2 cm, dikhawatirkan bibit mudah hanyut.

c. Pengaturan jarak tanam disarankan menggunakan sistem tanam jajar legowo 2:1 atau 4:1.

Untuk lahan yang sedari awal memang mengalami kesulitan air, maka penanaman dapat dilakukan dengan teknologi tanam benih langsung (tabela).

3. Pasca Tanam

a. Penggunaan pupuk organik dan anorganik disesuaikan dengan kebutuhan tanaman, ketersediaan hara dalam tanah dan rekomendasi setempat.

b. Aplikasikan APH pada saat tanaman berumur 2, 4 dan 6 minggu setelah tanam.

c. Pengamatan secara rutin dilakukan agar keberadaan OPT/DPI diketahui sejak awal.

d. Pengendalian OPT dilakukan sesuai dengan Prinsip PHT. Jika populasi rendah, aplikasi menggunakan APH atau pestisida nabati. Jika populasi sudah di atas ambang pengendalian, dapat digunakan insektisida kimia.

(30)

Petunjuk Teknis Pelaksanaan Dem Area Penanganan DPI

e. Penanganan DPI (banjir/kekeringan) dilakukan secara sederhana dengan mengoptimalkan pemanfaatan sarana pendukung biopori/sumur suntik.

f. Penyiangan gulma dilakukan sesuai dengan kondisi pertanaman.

(31)

Petunjuk Teknis Pelaksanaan Dem Area Penanganan DPI

BAB V

PEMBINAAN DAN PENGENDALIAN

A. Pembinaan

Pembinaan kelompok dilakukan secara berkelanjutan sehingga diharapkan kelompok mampu mengembangkan usaha budidaya tanamannya secara mandiri.

1. Struktur Organisasi

Agar pelaksanaan kegiatan ini memenuhi kaidah pengelolaan

sesuai prinsip pelaksanaan pemerintahan yang baik (good

governance) dan pemerintah yang bersih (clean government),

maka pelaksanaan kegiatan harus mematuhi prinsip-prinsip : a. Mentaati ketentuan peraturan dan perundangan.

b. Membebaskan diri dari praktik Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (KKN).

c. Menjunjung tinggi keterbukaan informasi, tranparansi dan demokratisasi.

d. Memenuhi asas akuntabilitas.

Tanggung jawab koordinasi dan pembinaan program berada pada Direktorat Jenderal Tanaman Pangan.

2. Penanggung Jawab Program

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan, Kementerian Pertanian bertanggung jawab dalam koordinasi persiapan, pelaksanaan,

(32)

Petunjuk Teknis Pelaksanaan Dem Area Penanganan DPI

pemantauan, dan evaluasi kegiatan Bantuan Pemerintah, antara lain berupa :

a. Penyusunan pedoman teknis dan pola pemberdayaan

yang berkelanjutan untuk mengarahkan kegiatan dalam mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan.

b. Penggalangan kemitraan dengan Provinsi /Kabupaten

dalam persiapan, pelaksanaan, pemantauan

/pengendalian, dan evaluasi kegiatan.

c. Penyusunan laporan pelaksanaan kegiatan Bantuan

Pemerintah yang meliputi pelaksanaan program dan anggaran.

3. Tim Pembina Provinsi

Tim Pembina Daerah antara lain terdiri atas unsur Dinas Pertanian Provinsi, Unit Pelaksana Teknis Dinas Balai Perlindungan/Proteksi Tanaman Pangan dan Hortikultura (UPTD BPTPH), serta petugas lapangan sesuai kebutuhan dan ketersediaan anggaran.

Tim Pembina tersebut bertugas :

a. Melakukan koordinasi lintas sektoral antar-instansi di

tingkat Provinsi dalam rangka meningkatkan efisiensi dan efektivitas pelaksanaan.

b. Melakukan koordinasi dengan petugas Kabupaten/Kota

dalam pemantauan dan pengendalian, serta membantu mengatasi permasalahan di lapangan.

(33)

Petunjuk Teknis Pelaksanaan Dem Area Penanganan DPI

c. Menyusun laporan hasil pemantauan dan pengendalian

serta menyampaikan laporan ke tingkat Pusat. B. Pengendalian

Pengendalian kegiatan dilakukan oleh KPA dan PPK. Proses pengendalian di setiap wilayah direncanakan dan diatur oleh masing-masing instansi.

Pengawasan dilakukan oleh Inspektorat Jenderal Kementerian Pertanian, Badan Pemeriksa Keuangan, dan masyarakat sehingga diperlukan penyebarluasan informasi kepada pihak terkait

(penyuluh pertanian, pengurus/anggota kelompok, tokoh

masyarakat, organisasi petani, LSM, aparat instansi di daerah, perangkat pemerintahan mulai dari desa sampai kecamatan, anggota lembaga legislatif dan lembaga lainnya).

Ada 7 (tujuh) simpul kritis yang perlu diperhatikan :

1. Sosialisasi yang dilakukan oleh petugas Pusat dan Daerah. 2. Identifikasi dan verifikasi CPCL oleh petugas Pusat dan

Daerah.

3. Transfer/penyaluran dana Bantuan Pemerintah ke rekening kelompok.

4. Pencairan dana Bantuan Pemerintah yang dilakukan oleh kelompok.

5. Kebenaran dan ketepatan pemanfaatan dana Bantuan Pemerintah yang dilakukan oleh kelompok.

6. Pengembangan usaha tani yang dilakukan oleh kelompok. 7. Pemantauan, evaluasi dan pelaporan pertanggungjawaban

(34)

Petunjuk Teknis Pelaksanaan Dem Area Penanganan DPI

BAB VI

MONITORING DAN EVALUASI

A. Monitoring

Monitoring dilakukan oleh petugas pusat dan daerah untuk memantau pelaksanaan kegiatan di lapangan sesuai petunjuk teknis yang telah ditetapkan. Selain itu dilakukan pendampingan oleh petugas lapangan yaitu POPT, Penyuluh Pertanian dan Kepala UPTD/Mantri Tani. Pendampingan dilakukan mulai dari sebelum tanam sampai dengan panen.

B. Evaluasi dan Pelaporan

Evaluasi dilakukan oleh petugas pusat dan daerah untuk mengevaluasi pelaksanaan kegiatandi lapangan dan capaian output kegiatan. Pelaporan disampaikan kepada PPK Direktorat Perlindungan Tanaman Pangan. Format laporan tercantum dalam Lampiran 10.

(35)

Petunjuk Teknis Pelaksanaan Dem Area Penanganan DPI

BAB VII PENUTUP

Kegiatan Dem Area Penanganan DPI merupakan salah satu bentuk

kegiatan dalam upaya penanganan DPI di daerah rawan

banjir/kekeringan. Kegiatan tersebut diharapkan dapat mendorong

petani untuk melaksanakan mitigasi/adaptasi dalam rangka

penanganan DPI di masing-masing lahan usahataninya. Petunjuk Teknis Pelaksanaan merupakan dasar pelaksanaan administrasi dan teknis di lapangan yang harus dipedomani oleh pelaksana kegiatan.

(36)

Petunjuk Teknis Pelaksanaan Dem Area Penanganan DPI

(37)

Petunjuk Teknis Pelaksanaan Dem Area Penanganan DPI L a m p ir a n 1 . Fo rm U s u la n C P C L D e m A re a P e n a n g a n a n D P I d a ri P ro vi n s i/ K a b u p a te n /K o ta *) N a m a P ok ta n/ G a po k ta n N a m a K e tua N om or Te lp. B a nk N om or C a ba ng /U ni t ………, ………2 01 8 K e p a la D in a s P e rt a n ia n P ro vi n s i/ K a b u p a te n /K o ta *) (…… …… …… …… …. ) Ke te ra n g a n : * ) Pi li h s a la h s a tu R e k e ni ng P ok ta n/ G a po k ta n N o. K a bu pa te n/ K ot a K e c a m a ta n D e sa Lu a s La ha n (H a )

(38)

Petunjuk Teknis Pelaksanaan Kegiatan Dem Area Penanganan DPI

Lampiran 2. Keputusan PPK tentang Penetapan Kelompok Tani/Gapoktan

KEMENTERIAN PERTANIAN

DIREKTORAT JENDERAL TANAMAN PANGAN DIREKTORAT PERLINDUNGAN TANAMAN PANGAN

KEPUTUSAN DIREKTUR PERLINDUNGAN TANAMAN PANGAN SELAKU PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN

Nomor : TENTANG

PENETAPAN KELOMPOK TANI/GAPOKTAN PENERIMA DANA BANTUAN KEGIATAN DEM AREA PENANGANAN DAMPAK

PERUBAHAN IKLIM (DPI) TAHUN ANGGARAN 2018

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA DIREKTUR PERLINDUNGAN TANAMAN PANGAN

SELAKU PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN,

Menimbang : a. Bahwa peningkatan produksi padi tahun 2018 salah satunya perlu dilakukan Desiminasi teknologi melalui Dem Area Penanganan DPI;

b. Bahwa untuk menindaklanjuti ketentuan PMK 173 tahun 2016 Tentang Perubahan atas PMK 168 tahun 2015 Tentang Mekanisme Pelaksanaan Anggaran Bantuan Pemerintah, perlu menetapkan Kelompok Tani/Gapoktan Penerima Dana Bantuan Kegiatan Dem Area Penanganan DPI;

c. Bahwa sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan b perlu disahkan/ditetapkan

Jl. AUP Pasar MingguKotak Pos 7236/Jks. PSM. Jakarta Selatan 12520

Telp: ( 021) 7805652, 7806213 ; Fax: ( 021) 7805652 e-mail : ditlin-ptp@deptan.go.id

(39)

Petunjuk Teknis Pelaksanaan Kegiatan Dem Area Penanganan DPI

Kelompok Tani/Gapoktan penerima bantuan Dem Area Penanganan DPI pada Tahun Anggaran 2018.

Mengingat : 1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 1992 tentang Sistem Budidaya Tanaman (Lembaran Negara Tahun 1992 Nomor 46, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3478);

2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 18 Tahun 2012 tentang Pangan (Lembaran Negara Tahun 2012 Nomor 227, Tambahan Lembaran Negara Nomor 5360);

3. Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 1995 tentang Perlindungan Tanaman;

4. Instruksi Presiden Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 2011 tentang Pengamanan Produksi Beras Nasional dalam Menghadapi Kondisi Iklim Ekstrim;

5. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 173/PMK.05/2016 Perubahan PMK-168/PMK.05/2016 tentang Mekanisme Pelaksanaan Anggaran Bantuan Pemerintah Pada Kementerian Negara/Lembaga;

MEMUTUSKAN Menetapkan :

KESATU : Menetapkan Kelompok Tani/Gapoktan penerima Bantuan Kegiatan Dem Area Penanganan DPI sebagaimana tercantum dalam Lampiran Keputusan ini.

(40)

Petunjuk Teknis Pelaksanaan Kegiatan Dem Area Penanganan DPI

KEDUA : Kelompok Tani/Gapoktan sebagaimana dimaksud pada Diktum KESATU berhak menerima bantuan dana sarana produksi Dem Area Penanganan DPI yang dibiayai dari dana APBN pada DIPA Nomor: SP DIPA-018.03.1.238251/2018.

KETIGA : Keputusan ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan.

Mengesahkan Pada tanggal

SEKRETARIS DIREKTORAT JENDERAL TANAMAN PANGAN SELAKU KUASA PENGGUNA ANGGARAN

Ditetapkan di Jakarta Pada tanggal

DIREKTUR PERLINDUNGAN TANAMAN PANGAN SELAKU PEJABAT PEMBUAT

(41)

Petunjuk Teknis Pelaksanaan Kegiatan Dem Area Penanganan DPI N O M O R : T A N G G A L : T E N T A N G : P E N E T A P A N K E L O M P O K T A N I/ G A P O K T A N P E N E R IM A B A N T U A N P E M E R IN T A H K E G IA T A N D E M A R E A P E N A N G A N A N D P I K a bu pa te n K e lura ha n N a m a N a m a K e tua Lu a s /K ot a /D e sa K e lom po k Ta ni /G a po k ta n K e lom po k Ta ni ( ha ) D IR E K T O R A T J E N D E R A L T A N A M A N P A N G A N D IR E K T O R A T P E R L IN D U N G A N T A N A M A N P A N G A N (…… …… …… …… …… …… …) ( … … … … … … … … … … … … … ) LA M P IR A N K E P U TU S A N P E J A B A T P E M B U A T K O M ITM E N D IR E K TO R A T P E R LI N D U N G A N TA N A M A N P A N G A N J um la h B a nt ua n N om or R e k e ni ng D IS A H K A N O L E H : No P rov ins i K e c a m a ta n K U A S A P E N G G U N A A N G G A R A N P E JA B A T P E M B U A T K O M IT M E N

(42)

Petunjuk Teknis Pelaksanaan Kegiatan Dem Area Penanganan DPI

Lampiran 3. Data Kelompok Tani / Gapoktan Penerima Bantuan Kegiatan Dem Area Penanganan DPI 2018

1. Nama Kegiatan : Dem Area Penanganan DPI

2. Daftar Kelompok tani/Gapoktan :

a. Nama Kelompok Tani/Gapoktan :

b. Nama Ketua Kelompok Tani/Gapoktan :

c. Nama Bendahara Kelompok Tani :

d. Jumlah Anggota : Orang

e. Luas Hamparan : Ha f. Nomor SK Pengukuhan : g. Tanggal SK Pengukuhan : h. Alamat Desa : Kecamatan : Kabupaten :

3. Pengurus Kelompok Tani/Gapoktan

4. Petugas Lapangan

5. Pola Tanam : Padi-Padi-Padi/Padi-Padi-Palawija/Padi-Palawija-Bera/Padi-Bera-Bera*

6. Budidaya Tanaman Padi (.... kali dalam Setahun)

a. Varietas yang biasa

ditanam

: 1) ... 2) ... 3) ...

No. Nama Jabatan No. HP

1 2 3

No. Nama Jabatan NIP/Pangkat/Golongan No HP

1 2 3

(43)

Petunjuk Teknis Pelaksanaan Kegiatan Dem Area Penanganan DPI

b. Perlakuan benih : 1) Ada/Tidak ada

c. Pemupukan (1 MT) : 1) Organik (kandang,

kompos, petroganik dll) : ...Ton/ha 2) An Organik : - Urea : ... Kg/Ha - NPK : ... Kg/Ha - Dll : ... Kg/Ha 7. Produksi Musim Sebelumnya ... ton/Ha

8. Sumber pengairan : irigasi (teknis/non teknis), tadah hujan, dll 9. Daerah Rawan : Banjir/Kekeringan

(44)

Petunjuk Teknis Pelaksanaan Kegiatan Dem Area Penanganan DPI

Lampiran 4. Perjanjian Kerja Sama

PERJANJIAN KERJASAMA Nomor:

PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN

DIREKTORAT PERLINDUNGAN TANAMAN PANGAN Dengan :

PENERIMA BANTUAN DEM AREA PENANGANAN DPI Tentang :

PEMANFAATAN DANA BANTUAN PEMERINTAH KEGIATAN DEM AREA PENANGANAN DPI

Pada Hari ini ...Tanggal ... Bulan ... Tahun Dua Ribu Delapan Belas, kami yang bertanda tangan di bawah ini :

1. Nama : ...

Jabatan : Pejabat Pembuat Komitmen Direktorat

Perlindungan Tanaman Pangan dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama Kuasa Pengguna Anggaran, Satuan Kerja Direktorat Jenderal Tanaman Pangan

Alamat : Jalan AUP Pasar Minggu, Jakarta Selatan,

selanjutnya disebut sebagai PIHAK PERTAMA

2 Nama : ...

Jabatan : Ketua Poktan/Gapoktan ... selaku Ketua

(45)

Petunjuk Teknis Pelaksanaan Kegiatan Dem Area Penanganan DPI

Kegiatan Dem Area Penanganan DPI dalam hal

ini bertindak untuk dan atas nama

Poktan/Gabungan Kelompok Tani ...

Alamat : Desa ... Kecamatan ... Kabupaten ... Provinsi

.... untuk selanjutnya disebut sebagai PIHAK KEDUA.

Kedua belah pihak sepakat untuk mengadakan Perjanjian Kerjasama yang mengikat dan berakibat hukum bagi kedua belah pihak untuk melaksanakan kegiatan Dem Area Penanganan DPI dengan ketentuan sebagai berikut :

PASAL 1

LANDASAN HUKUM PELAKSANAAN

1. Undang-undang Nomor 12 Tahun 1992 tentang Sistem Budidaya Tanaman, tentang Penyelenggaraan Budidaya Tanaman, Bagian Keenam Perlindungan Tanaman.

2. Undang-undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244);

3. Undang-undang Nomor 15 Tahun 2017 tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Tahun Anggaran 2018 (Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5593);

4. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 6 Tahun 1995 tentang Perlindungan Tanaman (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1995 nomor 12);

(46)

Petunjuk Teknis Pelaksanaan Kegiatan Dem Area Penanganan DPI

5. Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pengadaan Barang/Jasa sebagaimana telah beberapa kali diubah oleh peraturan presiden no 35 Tahun 2011 Nomor 70 Tahun 2012, Nomor 172 Tahun 2014 dan Nomor 4 Tahun 2015 (Perubahan Suplisi);

6. Instruksi Presiden Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 2011 tentang Pengamanan Produksi Beras Nasional dalam Menghadapi Kondisi Iklim Ekstrim;

7. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 173/PMK.05/2016 tentang

perubahan atas Peraturan Menteri Keuangan Nomor

168/PMK.05/2015 tentang Mekanisme Pelaksanaan Anggaran Bantuan Pemerintah pada Kementerian Negara/Lembaga;

8. Peraturan Menteri Pertanian Nomor 46/Permentan/RC.110/12/2017 tentang Pedoman Umum Pengelolaan dan Penyaluran Bantuan Pemerintah Lingkup Kementerian Pertanian Tahun Anggaran 2018;

9. Petunjuk Teknis Pengelolaan Program dan Mekanisme

Pelaksanaan Anggaran Bantuan Pemerintah pada Direktorat Jenderal Tanaman Pangan Tahun 2018;

10. Petunjuk Teknis Pelaksnaan Kegiatan Dem Area Penanganan DPI.

PASAL 2 LINGKUP PEKERJAAN

1. PIHAK PERTAMA memberikan tugas kepada PIHAK KEDUA dan PIHAK KEDUA telah setuju untuk menerima dan memanfaatkan paket dana Bantuan Pemerintah Kegiatan Dem Area Penanganan DPI dengan cara :

(47)

Petunjuk Teknis Pelaksanaan Kegiatan Dem Area Penanganan DPI

a. Bersedia dan mampu melaksanakan seluruh rangkaian kegiatan Dem Area Penanganan DPI sesuai Petunjuk Teknis Pelaksanaan Dem Area Penanganan DPI;

b. Bersedia dan mampu bertanggungjawab dalam memanfaatkan dan mengelola dana bantuan bahan pendukung Dem Area Penanganan DPI yang diterimanya dengan baik;

c. Bersedia menyediakan lahan untuk kegiatan Dem Area Penanganan DPI;

d. Mengadministrasikan/membukukan/mendokumentasikan hasil kegiatan Dem Area Penanganan DPI;

2. Pihak KEDUA menyusun Rencana Usaha Kelompok (RUK) yang

memuat daftar pembelanjaan saprodi Dem Area Penanganan DPI, volume/jumlah, harga satuan dan jumlah dana.

3. Pihak KEDUA dapat melakukan perubahan RUK apabila ada.

Perubahan RUK dilaporkan ke PPK dilakukan berdasarkan musyawarah berupa penyesuaian harga, volume dan jumlah satuan.

4. PIHAK KEDUA sepenuhnya sanggup memanfaatkan dana bantuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat (1) untuk keperluan Dem Area Penanganan DPI, yang dibuktikan dengan bukti-bukti pembelanjaan.

PASAL 3 LOKASI KEGIATAN

Kegiatan Dem Area Penanganan DPI dilaksanakan oleh PIHAK KEDUA yaitu Poktan/Gapoktan ... Desa ... Kecamatan ... Kabupaten ... Provinsi ...

(48)

Petunjuk Teknis Pelaksanaan Kegiatan Dem Area Penanganan DPI

PASAL 4

JANGKA WAKTU PELAKSANAAN

PIHAK KEDUA sanggup melaksanakan pekerjaan sejak tanggal ditandatangani surat perjanjian kerjasama yaitu tanggal ... sampai dengan tanggal ... (batas waktu pelaksanaan paling lambat tanggal 31 Desember 2018).

PASAL 5

PENYERAHAN HASIL PEKERJAAN

PIHAK KEDUA harus melaporkan hasil pekerjaan yang telah diselesaikan kepada PIHAK PERTAMA dalam bentuk Berita Acara.

PASAL 6

SUMBER DANA DAN JUMLAH DANA

1. Sumber dana Kegiatan Dem Area Penanganan DPI yang diterima oleh PIHAK KEDUA berasal dari Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) Direktorat Jenderal Tanaman Pangan yang dialokasikan pada Belanja Barang untuk bantuan lainnya yang memenuhi karateristik bantuan pemerintah.

2. Jumlah dana Bantuan Kegiatan Dem Area Penanganan DPI yang

diterima PIHAK KEDUA adalah sebesar Rp. ...,-

(49)

Petunjuk Teknis Pelaksanaan Kegiatan Dem Area Penanganan DPI

PASAL 7

CARA PEMBAYARAN DAN PENCAIRAN

1. Pembayaran dana Bantuan Pemerintah Kegiatan Dem Area Penanganan DPI dimaksudkan pada Pasal 5 ayat (2) Surat Perjanjian Kerjasama ini akan dilakukan oleh PIHAK PERTAMA kepada PIHAK KEDUA secara bertahap atau sekaligus sesuai PMK

Nomor 173/PMK.05/2016, sebesar Rp. ...,- (...rupiah),

setelah perjanjian kerjasama ini ditandatangani. Pembayaran dilaksanakan melalui Surat Perintah Membayar (SPM) yang disampaikan oleh Kuasa Pengguna Anggaran (KPA) kepada Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara (KPPN) Wilayah V Jakarta Selatan guna penerbitan Surat Perintah Pencairan Dana (SP2D) melalui rekening PIHAK KEDUA pada Bank ... Unit ... Atas Nama Poktan/Gapoktan ... dengan nomor rekening ...

2. Pencairan dana Bantuan Pemerintah oleh PIHAK KEDUA dilakukan sesuai dengan Rencana Usaha Kelompok (RUK) di areal sawah yang rawan banjir/kekeringan pada tanaman padi.

PASAL 8

KEADAAN MEMAKSA ATAU FORCE MAJEURE

1. Yang dimaksud dengan keadaan memaksa atau Force Majeure adalah suatu keadaan yang dapat menimbulkan akibat terhadap pelaksanaan kegiatan yang tidak dapat diatasi baik oleh PIHAK

PERTAMA maupun oleh PIHAK KEDUA karena diluar

kesanggupannya dan atau diluar kewenangannya, misalnya:

a. Adanya bencana alam seperti gempa bumi, angin topan, banjir, tanah longsor, tsunami, huru hara atau peperangan yang

(50)

Petunjuk Teknis Pelaksanaan Kegiatan Dem Area Penanganan DPI

mengakibatkan terhentinya atau terlambatnya pelaksanaan pekerjaan.

b. Adanya perubahan Peraturan Pemerintah ataupun Kebijakan Moneter oleh Pemerintah.

c. Adanya peristiwa-peristiwa lain yang diajukan oleh PIHAK KEDUA yang didukung dengan bukti-bukti yang sah serta Surat Keterangan Instansi yang berwenang dan disetujui oleh PIHAK PERTAMA.

2. Setiap terjadi peristiwa/keadaan memaksa atau Force Majeure PIHAK KEDUA wajib melaporkan kepada PIHAK PERTAMA paling lambat 4 (empat) hari sejak kejadian/peristiwa tersebut.

PASAL 9 SANKSI

Apabila PIHAK KEDUA tidak dapat melaksanakan pemanfaatan dana Bantuan Pemerintah Kegiatan Dem Area Penanganan DPI sesuai dengan Pasal 2 Surat Perjanjian ini, maka PIHAK PERTAMA berhak secara sepihak memutuskan hubungan kerjasama dengan PIHAK KEDUA yang mengakibatkan surat perjanjian kerjasama ini dinyatakan

batal demi hukum dan PIHAK KEDUA diwajibkan

mempertanggungjawabkan penggunaan dana Bantuan Pemerintah yang telah digunakan serta menyerahkan/mengembalikan sisa dana yang belum dimanfaatkan kepada kas negara sesuai dengan peraturan yang berlaku.

(51)

Petunjuk Teknis Pelaksanaan Kegiatan Dem Area Penanganan DPI

PASAL 10 PERSELISIHAN

1. Apabila terjadi perselisihan antara PIHAK PERTAMA dengan PIHAK KEDUA sehubungan surat perjanjian kerjasama ini, akan diselesaikan secara musyawarah guna memperoleh mufakat. 2. Apabila dengan cara musyawarah belum dapat dicapai suatu

penyelesaiannya, maka kedua belah pihak sepakat menyelesaikan perselisihan ini kepada Pengadilan Negeri Jakarta sesuai dengan perturan dan perundang-undangan yang berlaku.

PASAL 11 LAIN-LAIN

1. Bea materai yang timbul karena perjanjian kerjasama ini menjadi beban PIHAK KEDUA

2. Kewajiban Administrasi Keuangan yang harus dilaksanakan oleh PIHAK KEDUA meliputi Pembukuan Uang Pemasukan dan Pengeluaran serta Pengarsipan Bukti-bukti Pembelanjaan (Bon, Kuitansi atau tanda terima lainnya) dalam 1 (satu) bendel arsip. 3. Segala lampiran yang melengkapi surat perjanjian kerjasama ini

merupakan bagian yang tidak terpisahkan dan mempunyai kekuatan hukum yang sama.

4. Perubahan atas surat perjanjian kerjasama ini tidak berlaku kecuali terlebih dahulu dengan persetujuan kedua belah pihak.

(52)

Petunjuk Teknis Pelaksanaan Kegiatan Dem Area Penanganan DPI

PASAL 12 PENUTUP

Surat Perjanjian Kerjasama ini ditandatangani oleh kedua belah pihak dengan penuh kesadaran dan tanggungjawab tanpa adanya paksaan dari manapun, dibuat dalam rangkap 2 (dua) yang kesemuanya mempunyai kekuatan hukum yang sama untuk digunakan sebagaimana mestinya.

PIHAK KEDUA Kelompok Tani/ Gabungan Kelompok Tani

Nama Ketua

PIHAK PERTAMA Pejabat Pembuat Komitmen Direktorat Perlindungan Tanaman

Pangan

Ir. Yanuardi, MM NIP. 195810131986031001

Materai 6000

(53)

Petunjuk Teknis Pelaksanaan Kegiatan Dem Area Penanganan DPI

Lampiran 5. Contoh Rencana Usaha Kelompok (RUK) untuk Hamparan Seluas 50 ha

KOP SURAT POKTAN/GAPOKTAN

RENCANA USAHA KELOMPOK DEM AREA PENANGANAN DPI

TAHUN 2018 Nama Kelompok Tani/Gapoktan : ………..

Alamat Kelompok Tani/Gapoktan : Desa …………. Kecamatan ………. Kabupaten ……… Provinsi ……….. Jumlah Anggota : ……….. orang

Luas Lahan : 50 ha No. Jenis Saprodi

Volume Harga Satuan

(Rp.) Jumlah (Rp.) 1 Benih padi toleran genangan/kekeringan

(pilih salah satu) 1.250 kg 12.000 15.000.000 2 Pupuk Organik/Bahan Pupuk Organik

(minimal500 kg/ha) 25.000 kg 500 12.500.000

3 Pembenah Tanah /Bahan Pembenah

Tanah 1 paket 15.000.000 15.000.000 4 Sarana dan Pembuatan Biopori/Sumur

Suntik/pembuangan air (pilih sesuai kebutuhan)

1 paket 53.750.000 53.000.000 5 Bahan APH/Refugia/TBS/Bubu

tikus/Bumbung bambu (jika dana masih cukup, pilih sesuai kebutuhan)

1 paket 4.500.000 4.500.000 Jumlah 100.000.000 ……….., ……….. 2018 Menyetujui PPL Ttd ……… NIP. ……… Mengetahui POPT-PHP Ttd ……… NIP. ……… Kelompok Tani/Gapoktan …………. 1. Ketua : ……… ( ) 2. Anggota : ……… ( ) 3. Anggota : ……… ( )

(54)

Petunjuk Teknis Pelaksanaan Kegiatan Dem Area Penanganan DPI

Lampiran 6. Kuitansi Dana Bantuan Dem Area Penanganan DPI

M A K : 1764.645.001.101.B.526312 Tahun Anggaran : 2018

Nomor Bukti : KUITANSI

Nomor :

Sudah terima dari : Pejabat Pembuat Komitmen Direktorat Perlindungan Tanaman Pangan

Uang Sebesar : …... (terbilang) Untuk

Pembayaran

: Dana Bantuan Pemerintah Kegiatan Dem Area Penanganan DPI Sesuai dengan Perjanjian Kerjasama Nomor ….. Tanggal ……...

Sejumlah : Rp. …...

Setuju dibayar

A.n Kuasa Pengguna Anggaran Pejabat Pembuat Komitmen

Direktorat Perlindungan Tanaman Pangan,

Ir. Yanuardi, MM. NIP. 195810131986031001 ..., ... 2018 Yang Menerima Ketua Poktan/Gapoktan ………….. (Nama Ketua) Materai 6000

(55)

Petunjuk Teknis Pelaksanaan Kegiatan Dem Area Penanganan DPI

Lampiran 7. Surat Pernyataan Tanggung Jawab Mutlak Poktan/ Gapoktan

KOP SURAT POKTAN/GAPOKTAN

SURAT PERNYATAAN TANGGUNG JAWAB MUTLAK Yang bertanda tangan di bawah ini :

1. Nama ketua Kelompok Tani/Gapoktan : ...

2. Alamat Kelompok Tani/Gapoktan : ...

Dengan ini menyatakan dengan sesungguhnya bahwa saya

bertanggungjawab penuh atas penggunaan dana Bantuan Dem Area Penanganan DPI.

Apabila di kemudian hari, atas penggunaan dana Bantuan Dem Area Penanganan DPI tersebut diatas mengakibatkan kerugian Negara maka saya bersedia dituntut penggantian kerugian negara dimaksud sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Bukti-bukti pengeluaran terkait penggunaan dana Bantuan Dem Area Penanganan DPI disimpan sesuai dengan ketentuan pada penerima bantuan untuk kelengkapan administrasi dan keperluan pemeriksaan. Demikian surat pernyataan ini kami buat dengan sesungguhnya.

..., ... 2018 Ketua Poktan/Gapoktan ... ... Materai 6000

(56)

Petunjuk Teknis Pelaksanaan Kegiatan Dem Area Penanganan DPI

Lampiran 8. Surat Pernyataan Tanggung Jawab Belanja

KOP SURAT POKTAN/GAPOKTAN

SURAT PERNYATAAN TANGGUNG JAWAB BELANJA Yang bertanda tangan di bawah ini :

1. Nama Kelompok Tani/Gapoktan : ...

2. Alamat : ...

3. Nama Bantuan : ...

Yang bertanda tangan di bawah ini ketua Kelompok Tani/Gapoktan ... penerima bantuan Dem Area Penanganan DPI menyatakan bahwa saya :

1. Bertanggung jawab penuh atas pengeluaran yang telah dibayar lunas kepada yang berhak menerima;

2. Bersedia menyimpan dengan baik seluruh bukti pengeluaran belanja yang telah dilaksanakan;

3. Bersedia untuk dilakukan pemeriksaan terhadap bukti-bukti pengeluaran oleh aparat pengawas fungsional Pemerintah.

..., ...2018 Ketua Poktan/Gapoktan ... ... Materai 6000

(57)

Petunjuk Teknis Pelaksanaan Kegiatan Dem Area Penanganan DPI

Lampiran 9. Permohonan Transfer Dana Bantuan Pemerintah

KOP SURAT POKTAN/GAPOKTAN

Nomor : ... ( nomor surat kelompok)

Hal : Permohonan Transfer Dana Bantuan Pemerintah

Kepada Yth :

Kuasa Pengguna Anggaran

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan di Jakarta

Sesuai dengan Surat Perjanjian Kerjasama Nomor ... Tanggal ... tentang Pemanfaatan Dana Bantuan Pemerintah Kegiatan Dem Area Penanganan DPI, kami atas nama Gabungan Kelompok Tani/Kelompok Tani ... selaku Kelompok Penerima Manfaat, dengan ini mengajukan permohonan pencairan dana bantuan pemerintah sebesar

Rp ...,-(... rupiah) sesuai dengan Rencana Usulan Kelompok

(RUK) sebagaimana lampiran surat ini.

Selanjutnya dana tersebut akan digunakan sesuai dengan lingkup pekerjaan sebagaimana diatur dalam Surat Perjanjian Kerjasama yang telah ditandatangani dan dana tersebut mohon dapat ditransfer ke rekening kami nomor ... pada Bank ... atas nama ... Atas persetujuannya, kami ucapkan terima kasih.

...,...2018 Ketua Kelompok Tani/ Gapoktan

...

(58)

Petunjuk Teknis Pelaksanaan Kegiatan Dem Area Penanganan DPI

Lampiran 10. Ringkasan Kontrak

RINGKASAN KONTRAK

Nomor dan tanggal DIPA : Kode Kegiatan/Sub

Kegiatan/MAK

: Nomor SPK/Kontrak : Tanggal SPK/Kontrak :

Nama Pelaksana : Kelompok Tani/Gapoktan

Alamat Pelaksana : Desa ... Kecamatan ... Kabupaten ... Provinsi ...

Nilai SPK/Kontrak : Rp ...,- (...rupiah) Uraian dan Volume

Pekerjaan

: Dem Area Penanganan DPI seluas ... Ha Cara Pembayaran : Dibayarkan secara bertahap/sekaligus*) sebesar Rp. ...,- (... rupiah) melalui KPPN Jakarta V.

Nomor Rekening : ... Bank ... Unit ... a.n. Keltan/Gapoktan ... Jangka Waktu Pelaksanaan : ……….. (tanggal SPK) sampai dengan 31

Desember 2018

Bulan Penyelesaian : ...(bulan penerbitan SPM)

Ketentuan Sanksi : Apabila tidak dapat melaksanakan pemanfaatan dana bantuan pemerintah sebagaimana mestinya, maka secara sepihak diputuskan hubungan kerjasama dan kontrak kerjasama dinyatakan batal demi hukum serta

pelaksana diwajibkan

mempertanggungjawabkan penggunaan dana bantuan Pemerintah yang telah di gunakanya

Jakarta, 27 September 2017 Jakarta, ...2018 Pejabat Pembuat Komitmen Direktor at Perlindungan Tanaman Pangan

(……….) Keterangan :

(59)

Petunjuk Teknis Pelaksanaan Kegiatan Dem Area Penanganan DPI

Lampiran 11. Laporan Kegiatan Dem Area Penanganan DPI

LAPORAN KEGIATAN DEM AREA PENANGANAN DPI

Cover

Kata Pengantar Daftar Isi

BAB I PENDAHULUAN

(tentang kegiatan Dem Area Penanganan DPI) BAB II PELAKSANA KEGIATAN, WAKTU DAN TEMPAT

A. Pelaksana Kegiatan (Poktan/Gapoktan, Susunan Pengurus,

Anggota pelaksana Dem Area Penanganan DPI dengan luas

lahan (lampiran SK) B. Waktu Pelaksanaan C. Lokasi Kegiatan BAB III PELAKSANAAN

A. Persiapan (pertemuan, kegiatan pra tanam : olah tanah, aplikasi pembenah tanah, aplikasi pupuk organik, pembuatan sarana pendukung sumur suntik/biopori)

B. Pelaksanaan kegiatan dari tanam sampai panen : varietas, jarak tanam, aplikasi pupuk organik/an organik, dosis dan frekuensi aplikasi pestisida (hayati/kimia), sumber/ketersediaan air; pengamatan opt/dpi, pertemuan anggota kelompok, hasil ubinan dan produktivitas.

C. Laporan Keuangan (matrik/buku keuangan, foto copy bukti

pembelian, pengeluaran, absensi pertemuan, hasil

(60)

Petunjuk Teknis Pelaksanaan Kegiatan Dem Area Penanganan DPI

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN

Produksi, pengamanan areal pertanaman dari DPI LAMPIRAN

- RUK

- Dokumentasi tahapan pelaksanaan kegiatan dengan Open

Camera (Nama Kegiatan, Nama Kelompok tani/Gapoktan,

Desa, Kecamatan, Kabupaten, Provinsi), font Arial 10 warna

putih

Contoh Dokumentasi Pelaksanaan Kegiatan

No. Tahapan Kegiatan Dokumentasi

1 Pertemuan persiapan

2 Pengiriman pupuk

(61)

Petunjuk Teknis Pelaksanaan Kegiatan Dem Area Penanganan DPI

Lampiran 12. Berita Acara Serah Terima

KEMENTERIAN PERTANIAN

DIREKTORAT JENDERAL TANAMAN PANGAN

DIREKTORAT PERLINDUNGANTANAMAN PANGAN

BERITA ACARA SERAH TERIMA NOMOR:

Pada hari ini ... tanggal ... Bulan ... tahun Dua Ribu Delapan Belas, yang bertanda tangan dibawah ini :

1. Nama : (nama ketua poktan/gapoktan)

Jabatan : (Ketua Poktan/Gapoktan)

Alamat : (alamat Poktan/Gapoktan)

Yang selanjutnya disebut sebagai PIHAK KESATU

2. Nama : ...

Jabatan : Pejabat Pembuat Komitmen Direktorat

Perlindungan Tanaman Pangan

Alamat : Jalan AUP Pasar Minggu Jakarta Selatan

Yang selanjutnya disebut sebagai PIHAK KEDUA Dengan ini menyatakan sebagai berikut:

1. PIHAK KESATU telah melaksanakan penyelesaian pekerjaan Dem

Area Penanganan DPI sesuai dengan Surat Keputusan Nomor ... tanggal ... dan Perjanjian Kerja Sama Nomor ... tanggal ...

2. PIHAK KESATU telah menerima dana bantuan dari PIHAK KEDUA

dan telah dipergunakan untuk keperluan pelaksanaan pekerjaan

Jl. AUP Pasar MingguKotak Pos 7236/Jks. PSM. Jakarta Selatan 12520 Telp: ( 021) 7805652, 7806213 ; Fax: ( 021) 7805652

(62)

Petunjuk Teknis Pelaksanaan Kegiatan Dem Area Penanganan DPI

sesuai dengan Perjanjian Kerja Sama, dengan rincian sebagai berikut :

a. Jumlah total dana yang telah diterima : Rp...,- (... rupiah)

b. Jumlah total dana yang dipergunakan : Rp...,- (... rupiah)

3. PIHAK KESATU menyatakan bahwa bukti-bukti pengeluaran dana Bantuan Dem Area Penanganan DPI sebesar Rp. ...,- (... rupiah) telah disimpan sesuai dengan ketentuan untuk kelengkapan administrasi dan keperluan pemeriksaan.

4. PIHAK KESATU menyerahkan kepada PIHAK KEDUA dan PIHAK KEDUA menerima dari PIHAK KESATU berupa pelaksanakan kegiatan dan pengelolaan dana Bantuan Dem Area Penanganan DPI sebesar Rp. ...,- (... rupiah).

Demikian Berita Acara Serah Terima ini dibuat dengan sebenarnya dan ditandatangani oleh Para Pihak pada hari ini dan tanggal tersebut di atas, untuk dipergunakan sebagaimana mestinya.

PIHAK KESATU Ketua Poktan/Gapoktan ...

(Ketua)

PIHAK KEDUA Pejabat Pembuat Komitmen Direktorat Perlindungan Tanaman

Pangan

Referensi

Dokumen terkait

Gapoktan, namun semua itu tergantung dari waktu RUK (Rencana Usaha.. Kelompok) yang diajukan oleh ketua kelompok tani kepada pengurus Gapoktan. hingga akad pinjaman ditandatangani

Kabupaten Sragen mendirikan gabungan kelompok tani (gapoktan) dengan nama Gapoktan Sri Makmur. Gapoktan ini merupakan organisasi yang mengelola produk padi organik di

Berdasarkan hasil pemetaan dengan Sistem Informasi Geografi (SIG) dan hasil wawancara dengan Kepala Kelurahan dan Kepala Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) Sonorejo,

1) Lokasi demplot pada daerah rawan kekeringan dan lahan kritis. 2) Pelaksanaan dengan pendekatan kelompok. 3) Calon petani peserta tergabung dalam kelompok tani

No Jenis/kategori Penilaian Nama Wilayah kerja/ binaan Jumlah nilai5. Gabungan 

Among Tani Jalan Panglima Sudirman Nomor 507 Kota Batu, dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama Pemerintah Kota Batu, yang selanjutnya disebut PIHAK

NAMA KEPALA SEKOLAH, JABATAN, bertindak untuk dan atas nama NAMA SEKOLAH, yang berkedudukan di ALAMAT SEKOLAH, selanjutnya disebut PIHAK KEDUA PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA sepaham

Medan Johor Untuk selanjutnya disebut sebagai PIHAK PERTAMA atau yang Menyerahkan Bantuan Pemerintah Nama : Jimmi Bugis Lubis Jabatan : Ketua Kelompok Tani : Bina Usaha Alamat :