B A B I V – U r u s a n W a j i b K o p e r a s i d a n U M K M
4.1.15 URUSAN WAJIB KOPERASI DAN USAHA MIKRO KECIL
MENENGAH
4.1.15.1 KONDISI UMUM
Koperasi dan Usaha Mikro Kecil Menengah atau yang sering disebut
UMKM, merupakan salah satu bentuk organisasi ekonomi rakyat yang telah
banyak diterapkan dalam rangka mensejahterakan anggota pada khususnya
dan masyarakat pada umumnya serta ikut membangun tatanan
perekonomian nasional dalam rangka mewujudkan masyarakat yang adil,
maju dan makmur berlandaskan Pancasila dan UUD 1945.
Koperasi dan UMKM merupakan bagian integral dari dunia usaha
nasional, yang mempunyai kedudukan, potensi dan peranan yang sangat
strategis dalam menggerakan perekonomian nasional guna mewujudkan
tujuan pembangunan nasional. Peranan strategis tersebut di antaranya
adalah peningkatan pendapatan nasional melalui peningkatan ekonomi lokal,
penyerapan tenaga kerja, dan peningkatan pendapatan bagi kelompok
masyarakat berpendapatan rendah.
Keberadaan Koperasi dan UMKM yang terdapat hampir di seluruh
wilayah dan bergerak hampir pada semua jenis usaha, serta keunggulannya
dalam bertahan menghadapi gunjangan krisis ekonomi mampu memberikan
dukungan yang besar kepada pengusaha menengah dan pengusaha besar.
Oleh karenanya, Koperasi dan UMKM memiliki potensi yang lebih besar
dalam meningkatkan taraf hidup masyarakat. Semangat kekeluargaan yang
di dalam koperasi harus terus dikembangkan sehingga pemerataan
kemakmuran dan kesejahteraan bagi masyarakat dapat terwujud.
Koperasi dan UMKM harus berdaya saing yang baik agar dapat
bertahan menghadapi era Free Trade. Tanpa daya saing yang baik, tidak
mustahil bahwa Koperasi dan UMKM di suatu saat akan lenyap. Daya saing
adalah suatu konsep yang umum digunakan di dalam budaya ekonomi, yang
biasanya merujuk pada komitmen terhadap persaingan pasar, seiring dengan
globalisasi perekonomian dunia dan persaingan bebas, daya saing telah
menjadi satu dari konsep-konsep kunci bagi perusahaan-perusahaan
termasuk Koperasi dan UMKM untuk mencapai keberhasilan dalam
partisipasinya di dalam dunia persaingan.
Koperasi yang berazaskan kekeluargaan merupakan wujud dari
B A B I V – U r u s a n W a j i b K o p e r a s i d a n U M K M
dalam membantu masyarakat karena langsung berhubungan dengan urat
nadi kehidupan masyarakat. Sistem ekonomi kerakyatan perlu lebih
diberdayakan agar mampu menjadi salah satu mesin bagi peningkatan
kesejahteraan rakyat dan sekaligus alat ampuh untuk lebih memeratakan
pembangunan sejalan dengan program pengentasan kemiskinan. Sistem
ekonomi kerakyatan di Indonesia memang masih belum terlaksana dengan
baik. Oleh karena itu pemerintah mengupayakan untuk mendirikan koperasi
sebagai wadah dalam memperlancar perekonomian rakyat.
Kontribusi serapan tenaga kerja pada lapangan kerja yang diciptakan
dari Koperasi dan UMKM juga sangatlah besar. Pada tahun 2013 terdapat
20.234 orang yang terserap sektor Koperasi dan UMKM, dimana pada akhir
tahun 2012 serapannya sebanyak 19.223 orang. Oleh karena itu, pemerintah
dalam perannya terhadap Koperasi dan UMKM sebagaimana diatur dalam
Undang Nomor 17 Tahun 2012 tentang Perkoperasian dan
Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2008 tentang Usaha Mikro Kecil dan Menengah,
secara berkesinambungan melakukan pembinaan baik itu berupa ketrampilan
usaha, manajemen, pemasaran maupun permodalan. Hal tersebut
dimaksudkan agar Koperasi dan UMKM dapat maju, berkembang dan
mempunyai daya saing yang tinggi.
Namun demikian, dalam pelaksanaannya masih terdapat keterbatasan
dalam rangka memberdayakan Koperasi dan UMKM agar lebih produktif. Di
sinilah peran pemerintah, khususnya Pemerintah Kota Semarang dituntut
untuk lebih bisa memaksimalkan eksistensi sektor Koperasi dan UMKM
dengan harapan nantinya mereka yang ada di Kota Semarang mampu
mendukung terwujudnya kemandirian dan daya saing daerah.
4.1.15.2 KEBIJAKAN PROGRAM
Kebijakan pada Urusan Wajib Koperasi dan Usaha Mikro Kecil
Menengah diarahkan untuk mewujudkan sistem ekonomi kerakyatan melalui
(1) pemberdayaan Koperasi, dan Usaha Mikro, Kecil Menengah; (2) fasilitasi
akses permodalan Koperasi, dan Usaha Mikro, Kecil Menengah; (3)
peningkatan kualitas kelembagaan koperasi; (4) pengembangan sistem
pendukung usaha, keunggulan kompetitif dan kewirausahaan Koperasi, dan
Usaha Mikro, Kecil Menengah; (5) serta mendukung terciptanya iklim usaha
B A B I V – U r u s a n W a j i b K o p e r a s i d a n U M K M
yang dilaksanakan Dinas Koperasi Usaha Mikro Kecil dan Menengah pada
Tahun Anggaran 2013 beserta tujuannya adalah sebagai berikut:
Program-program penunjang, yang meliputi:
1) Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
Program ini diarahkan untuk meningkatkan kinerja dan pelayanan
administrasi perkantoran.
2) Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur
Program ini bertujuan untuk menyediakan pemenuhan kebutuhan
sarana prasarana yang memadai bagi aparat dalam rangka
meningkatkan kinerja dan kualitas layanan publik.
3) Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian
Kinerja dan Keuangan.
Program ini diharapkan dapat meningkatkan kinerja aparatur melalui
penyusunan laporan capaian kinerja yang akuntabel.
Program-Program Pelaksanaan Urusan, yang meliputi:
1) Program Penciptaan Iklim Usaha, Usaha Kecil Menengah yang
Kondusif.
Program ini diarahkan untuk memfasilitasi terselenggaranya
lingkungan usaha yang efisien, sehat dalam persaingan dan non
diskriminatif bagi peningkatan kinerja UMKM, sehingga dapat
mengurangi beban administratif, hambatan usaha dan biaya usaha,
meningkatkan skala usaha, mutu layanan perijinan/pendirian usaha
dan partisipasi stakeholders dalam pengembangan kebijakan UMKM.
Realisasi pelaksanaan diharapkan dapat mendukung penyusunan
rencana kegiatan dalam rangka peningkatan dan pengembangan
KUMKM.
2) Program Pengembangan Kewirausahaan dan Keunggulan Kompetitif
UKM
Program ini dimaksudkan untuk mengembangkan jiwa dan semangat
kewirausahaan serta meningkatkan daya saing UKM, sehingga
pengetahuan dan sikap kewirausahaan dapat semakin berkembang,
produktivitas meningkat, jumlah wirausaha baru bertambah, serta
ragam produk unggulan UKM semakin berkembang. Realisasi
B A B I V – U r u s a n W a j i b K o p e r a s i d a n U M K M
peningkatan kemitraan usaha, pengembangan jaringan pemasaran,
dan peningkatan SDM bagi KUMKM.
3) Program Pengembangan Sistem Pendukung Usaha Bagi UMKM
Program ini ditujukan untuk mempermudah, memperlancar dan
memperluas akses UMKM kepada sumberdaya produktif, seperti
sumber daya manusia, modal, pasar, teknologi, informasi, termasuk
mendorong peningkatan fungsi intermediasi lembaga-lembaga
keuangan bagi UMKM agar mampu memanfaatkan kesempatan yang
terbuka dan potensi sumberdaya lokal. Dalam pelaksanaannya adalah
untuk memfasilitasi UMKM dalam mengakses permodalan,
pengembangan jaringan pemasaran melalui promosi/pameran,
bantuan peralatan produksi dan pengelolaan usaha.
4) Program Peningkatan Kualitas Kelembagaan Koperasi
Program ini dimaksudkan untuk meningkatkan kualitas kelembagaan
dan organisasi koperasi agar mampu tumbuh dan berkembang secara
sehat sesuai jati dirinya menjadi wadah kepentingan bersama bagi
anggotanya untuk memperoleh efisiensi kolektif. Dengan demikian,
kelembagaan dan organisasi koperasi diharapkan akan lebih tertata
dan berfungsi dengan baik, berkualitas, efektif dan mandiri. Realisasi
pelaksanaan program ini adalah untuk memfasilitasi koperasi agar
tertib dalam mengelola kelembagaan dan usahanya, dapat
meningkatkan kualitas, serta sinergi dengan peningkatan usaha
anggota koperasi, yang didukung partisipasi aktif anggota koperasi,
sehingga koperasi dapat semakin tumbuh, berkembang dan mandiri.
4.1.15.3 REALISASI PELAKSANAAN PROGRAM DAN KEGIATAN
4.1.15.3.1 PENDANAAN
Program/kegiatan dalam urusan Koperasi dan Usaha Mikro Kecil
Menengah pada tahun 2013 dilaksanakan dengan alokasi dana yang
disediakan sebesar Rp. 7.000.294.000,- dengan perincian Rp. 705.234.430,-
untuk program penunjang Rp 6.295.059.570,- untuk program yang berkaitan
dengan tugas teknis Urusan Koperasi dan Usaha Mikro Kecil Menengah.
Adapun realisasi pelaksanaan program dan kegiatan pada Urusan
B A B I V – U r u s a n W a j i b K o p e r a s i d a n U M K M
Anggaran Program Penunjang Urusan Wajib Koperasi dan Usaha
Mikro Kecil Menengah
1. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
Kegiatan yang dilaksanakan dalam Program ini adalah sebagai berikut :
NO KEGIATAN ANGGARAN
(Rp.) REALISASI ANGGARAN (Rp.) PERSEN TASE (%) SKPD : DINAS KOPERASI DAN UMKM
1 Penyediaan jasa komunkasi, sumber data air
dan listrik
10.500.000 9.739.844 92,76
2 Pemeiharaan Rutin/ Berkala Kendaraan Dinas/
Operasional
10.000.000 3.943.650 39,44
3 Penyediaan alat tulis kantor 52.300.000 52.300.000 100
4 Penyediaan barang cetakan dan penggandaan 32.000.000 32.000.000 100
5 Belanja Peralatan Kebersihan dan Bahan
Pembersih
1.500.000 1.500.000 100
6 Penyediaan bahan bacaan dan peraturan
perundang-undangan
9.000.000 9.000.000 100
7 Penyediaan makanan dan minuman 35.000.000 35.000.000 100
8 Rapat-rapat koordinasi dan konsultasi ke luar
daerah
210.000.000 209.957.455 99,98
JUMLAH PROGRAM 360.300.000 353.440.949 98,10
2. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur
Kegiatan yang dilaksanakan dalam Program ini adalah sebagai berikut :
NO KEGIATAN ANGGARAN
(Rp.) REALISASI ANGGARAN (Rp.) PERSEN TASE (%) SKPD : DINAS KOPERASI DAN UMKM
1 Pengadaan Kendaraan Dinas/Operasional 56.000.000 54.762.000 97,79
2 Pengadaan Perlengkapan Gedung Kantor 20.000.000 18.000.000 90,00
3 Pengadaan Mebelair 48.000.000 39.200.000 81,67
4 Pemeliharaan rutin/berkala kendaraan
dinas/operasional
143.660.000 114.019.245 79,37
5 Pemeliharaan rutin/berkala perlengkapan
gedung kantor
31.400.000 31.400.000 100,00
JUMLAH PROGRAM 299.060.000 257.381.245 86,06
3. Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian
Kinerja dan Keuangan
Kegiatan yang dilaksanakan dalam Program ini adalah sebagai berikut :
NO KEGIATAN ANGGARAN
(Rp.) REALISASI ANGGARAN (Rp.) PERSEN TASE (%) SKPD : DINAS KOPERASI DAN UMKM
1 Penyusunan laporan keuangan semesteran 2.755.500 2.755.500 100,00
2 Penyusunan laporan keuangan akhir ahun 2.857.000 2.857.000 100,00
3 Penyusunan RKA dan DPA 4.426.680 4.425.500 99,97
4 Penunjang Kinerja PA, PPK, Bendahara dan
Pembantu
28.695.000 27.900.000 97,23
5 Penyusunan LAKIP (Laporan Kinerja Instansi
Pemerintah)
2.148.000 2.148.000 100,00
B A B I V – U r u s a n W a j i b K o p e r a s i d a n U M K M
NO KEGIATAN ANGGARAN
(Rp.) REALISASI ANGGARAN (Rp.) PERSEN TASE (%)
7 Penyusunan LKPJ (Laporan Kinerja
Pertanggungjawaban)
2.742.000 2.742.000 100,00
JUMLAH PROGRAM 45.874.430 45.078.000 98,26
Anggaran Program Pelaksanaan Urusan Wajib Koperasi dan Usaha
Mikro Kecil Menengah
1. Program Penciptaan Iklim Usaha, Usaha Kecil dan Menengah yang
Kondusif
Kegiatan yang dilaksanakan dalam Program ini adalah sebagai berikut :
NO KEGIATAN ANGGARAN
(Rp.) REALISASI ANGGARAN (Rp.) PERSEN TASE (%) SKPD : DINAS KOPERASI DAN UMKM
1 Sosialisasi kebijakan tentang Usaha Kecil
Menengah
54.803.000 54.175.400 98,85
2 Fasilitasi kemudahan formalisasi bada usaha
kecil menengah
74.047.000 66.999.500 90,48
3 Perencanaan, koordinasi & pengembangan
UKM
118.000.750 115.997.900 98,30
4 Penerapan Penilaian Dampak
Regulasi/kebijakan nasional
37.900.000 37.334.200 98,51
JUMLAH PROGRAM 284.750.750 274.507.000 96,40
2. Program Pengembangan Kewirausahaan dan Keunggulan Kompetitif
UKM
Kegiatan yang dilaksanakan dalam Program ini adalah sebagai berikut :
NO KEGIATAN ANGGARAN
(Rp.) REALISASI ANGGARAN (Rp.) PERSEN TASE (%) SKPD : DINAS KOPERASI DAN UMKM
1 Memfasilitasi peningkatan kemitraan usaha
bagi UMKM 529.230.000 472.619.600 89,30
2 Penyelenggaraan pelatihan kewirausahaan 1.269.030.000 1.218.936.100 96,05
3 Pelatihan manajemen pengelolaan
koperasi/KUD 338.233.000 317.575.600 93,89
4 Sosialisasi dan Pelatihan Pola Pengelolaan
Limbah Industri dlm menjaga kelestarian kawasan
56.580.000 49.548.800 87,57
5 Peningkatan dan Pengembangan OVOP 100.000.000 94.961.200 94,96
JUMLAH PROGRAM 2.293.073.000 2.153.641.300 93,92
3. Program Pengembangan Sistem Pendukung Usaha Bagi UMKM
Kegiatan yang dilaksanakan dalam Program ini adalah sebagai berikut :
NO KEGIATAN ANGGARAN
(Rp.) REALISASI ANGGARAN (Rp.) PERSEN TASE (%) SKPD : DINAS KOPERASI DAN UMKM
1 Pemantauan pengelolaan penggunaan dana
pemerintah bagi Usaha Mikro Kecil Menengah
B A B I V – U r u s a n W a j i b K o p e r a s i d a n U M K M
NO KEGIATAN ANGGARAN
(Rp.)
REALISASI ANGGARAN
(Rp.)
PERSEN TASE
(%)
2 Penyelenggaraan pembinaan industri RT,
industri kecil dan industri menengah
33.500.000 33.175.000 99,03
3 Penyelenggaraan promosi produk UMKM 1.049.370.000 865.017.005 82,43
4 Fasilitasi Akses Permodalan KUMKM 67.000.000 56.252.500 83,96
5 Peningkatan Pengelolaan Usaha Simpan
Pinjam
318.063.000 293.014.400 92,12
6 Fasilitasi Pengembangan Usaha Mikro 1.352.000.000 1.263.384.100 93,45
JUMLAH PROGRAM 2.847.933.000 2.538.503.005 89,13
4. Program Peningkatan Kualitas Kelembagaan Koperasi
Kegiatan yang dilaksanakan dalam Program ini adalah sebagai berikut :
NO KEGIATAN ANGGARAN
(Rp.)
REALISASI ANGGARAN
(Rp.)
PERSEN TASE
(%) SKPD : DINAS KOPERASI DAN UMKM
1 Sosialisasi prinsip-prinsip pemahaman
perkoperasian
47.969.000 47.746.000 99,54
2 Pembinaan, pengawasan dan penghargaan
koperasi berprestasi
235.250.000 223.492.000 95,00
3 Peningkatan & pengembangan jaringan
kerjasama usaha kop.
250.116.320 234.328.700 93,69
4 Peningkatan kapasitas kelembagaan koperasi 335.967.500 325.387.500 96,85
JUMLAH PROGRAM 869.302.820 830.954.200 95,59
4.1.15.3.2 HASIL YANG DICAPAI
Hasil pembangunan di bidang Koperasi dan UMKM tahun 2013
menunjukkan perkembangan yang positif, hal ini ditunjukkan dengan:
1) Pada Tahun 2012 jumlah koperasi di Kota Semarang tercatat sebanyak
1.057 unit, dimana 78,62 % atau 831 Unit adalah koperasi aktif. Setelah
dilakukan validasi data, terdapat 6 koperasi berskala besar berpindah ke
tingkat Provinsi dan Nasional dan 94 koperasi tidak aktif dibubarkan
sehingga jumlah koperasi di Kota Semarang pada Tahun 2013 tercatat
sebanyak 987 unit, dimana 78,72 % atau 777 unit adalah koperasi aktif.
2) Sejalan dengan penurunan jumlah koperasi tersebut, maka berdampak
pada asset dan omset koperasi sebagai berikut :
Jumlah omzet Koperasi tahun 2012 sebesar Rp.1.432.265.000.000,-
menjadi Rp.1.074.469.839.000,- pada tahun 2013 atau menurun 24,98%
dan jumlah asset Koperasi pada tahun 2012 sebesar Rp.
1.801.128.858.000,- menjadi Rp. 1.270.760.670.000,- pada tahun 2013
atau menurun 29,44 %. Akan tetapi sisa hasil usaha (SHU) pada tahun
B A B I V – U r u s a n W a j i b K o p e r a s i d a n U M K M
3) Jumlah UMKM pada tahun 2012 sebesar 11.208 unit menjadi 11.383 unit
pada tahun 2013 atau meningkat sebesar 1,56 %, hal ini berpengaruh
terhadap peningkatan jumlah penyerapan tenaga kerja di sektor Usaha
Mikro Kecil Menengah sebesar 2,91%, dimana jumlah tenaga kerja yang
diserap pada tahun 2012 sebanyak 17.428 orang menjadi 17.756 orang
pada tahun 2013.
4) Jumlah omzet UMKM tahun 2012 sebesar Rp 314.184.000.000,- menjadi
Rp. 330.291.000.000,- Pada tahun 2013 atau meningkat 5,13 %.
5) Fasilitasi permodalan Koperasi dan UMKM dari Pemerintah pada tahun
2012 sebesar Rp. 861.000.000,- diberikan kepada 87 Koperasi dan
UMKM, kemudian pada tahun 2013 sebesar Rp. 569.000.000,- yang
diberikan kepada 43 Koperasi dan UMKM. Sedangkan dari program KUR
yang dikucurkan oleh Bank Bukopin, Bank Syariah Mandiri, Bank BNI,
Bank BTN, dan Bank Jateng diberikan kepada 200 Koperasi dan UMKM.
Secara lebih lengkap, pelaksanaan Urusan Wajib Koperasi dan UMKM
selama tahun 2013 dapat dilihat pada beberapa indikator sebagai berikut:
NO INDIKATOR KINERJA CAPAIAN TAHUN 2012 CAPAIAN TAHUN 2013
1 Jumlah koperasi
(koperasi aktif)
1.057 unit (78,62%)
987 unit (78,72%)
2 Omset koperasi Rp. 1.432.265.000.000 Rp. 1.074.469.839.000
3 Aset koperasi Rp. 1.801.128.858.000 Rp. 1.270.760.670.000
4 Sisa Hasil Usaha (SHU) Koperasi Rp. 99.977.427.000 Rp. 106.323.547.000
5 Jumlah peserta penyuluhan koperasi 1.560 orang 1.400 orang
6 Jumlah koperasi yang mendapat konsultasi /
advokasi
350 koperasi 118 koperasi
7 Jumlah peserta Diklat Perkoperasian 280 orang 320 orang
8 Jumlah pemberian legalitas badan hukum 51 koperasi 40 koperasi
9 Jumlah peserta seminar / lokakarya yang
berkaitan dengan koperasi
4 orang 35 orang
10 Jumlah seluruh UMKM 11.208 unit 11.383 unit
11 Jumlah Tenaga Kerja yg terserap UMKM 17.428 orang 17.936 orang
12 Jumlah peserta Diklat ketrampilan bagi UMKM 930 1.350
13 Jumlah UMKM yang dibina 2.372 2.846
14 Persentase UMKM binaan 21,2% 25%
15 Omset UMKM 314.184.000.000 330.291.000.000
16 Fasilitas permodalan Koperasi dan UMKM 861.000.000 569.000.000
Sumber : Dinas Koperasi dan UMKM Kota Semarang (2013)
4.1.15.4 PERMASALAHAN
1) Belum diterbitkannya Peraturan Pelaksanaan atas Undang-Undang
Nomor 17 Tahun 2012 tentang Perkoperasian yang merupakan
B A B I V – U r u s a n W a j i b K o p e r a s i d a n U M K M
menyebabkan Koperasi mengalami kesulitan dalam melaksanakan
Perubahan Anggaran Dasar Koperasi.
2) Belum semua pengelola Koperasi Simpan Pinjam memiliki sertifikat
kompetensi sebagaimana diatur melalui UU Nomor 17 Tahun 2012
tentang Perkoperasian.
3) Kurangnya kesadaran pengelola Koperasi dan UMKM terhadap tertib
administrasi dalam hal penyampaian laporan perkembangan usahanya
secara berkala, sehingga menyulitkan dalam updating data.
4.1.15.5 RENCANA TINDAK LANJUT
1) Pelaksanaan Perubahan Anggaran Dasar (PAD) masih berpedoman
pada peraturan pelaksanaan Undang-Undang Nomor 25 Tahun 1992
sepanjang tidak bertentangan dengan Undang-Undang Nomor 17
Tahun 2012.
2) Melaksanakan pelatihan KSP berbasis kompetensi.
3) Meningkatkan frekuensi pembinaan, pelatihan kompetensi dan
manajemen perkoperasian secara sistematis dan terarah berbasis
pengetahuan, teknologi, serta inovasi.
4.1.15.8 PRESTASI/PENGHARGAAN
Pada tahun 2013 dalam rangka Pemberdayaan Koperasi Usaha Mikro
Kecil dan Menengah, Kota Semarang berhasil memperoleh beberapa
Penghargaan yaitu :
Penghargaan Bhakti Koperasi dan UKM dari Menteri Negara Koperasi
dan UKM Republik Indonesia Tahun 2013 Kepada Walikota