• Tidak ada hasil yang ditemukan

URUSAN WAJIB KOPERASI DRAFT LKPJ 2013 - Kumpulan data - OPEN DATA PROVINSI JAWA TENGAH

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "URUSAN WAJIB KOPERASI DRAFT LKPJ 2013 - Kumpulan data - OPEN DATA PROVINSI JAWA TENGAH"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

B A B I V – U r u s a n W a j i b K o p e r a s i d a n U M K M

4.1.15 URUSAN WAJIB KOPERASI DAN USAHA MIKRO KECIL

MENENGAH

4.1.15.1 KONDISI UMUM

Koperasi dan Usaha Mikro Kecil Menengah atau yang sering disebut

UMKM, merupakan salah satu bentuk organisasi ekonomi rakyat yang telah

banyak diterapkan dalam rangka mensejahterakan anggota pada khususnya

dan masyarakat pada umumnya serta ikut membangun tatanan

perekonomian nasional dalam rangka mewujudkan masyarakat yang adil,

maju dan makmur berlandaskan Pancasila dan UUD 1945.

Koperasi dan UMKM merupakan bagian integral dari dunia usaha

nasional, yang mempunyai kedudukan, potensi dan peranan yang sangat

strategis dalam menggerakan perekonomian nasional guna mewujudkan

tujuan pembangunan nasional. Peranan strategis tersebut di antaranya

adalah peningkatan pendapatan nasional melalui peningkatan ekonomi lokal,

penyerapan tenaga kerja, dan peningkatan pendapatan bagi kelompok

masyarakat berpendapatan rendah.

Keberadaan Koperasi dan UMKM yang terdapat hampir di seluruh

wilayah dan bergerak hampir pada semua jenis usaha, serta keunggulannya

dalam bertahan menghadapi gunjangan krisis ekonomi mampu memberikan

dukungan yang besar kepada pengusaha menengah dan pengusaha besar.

Oleh karenanya, Koperasi dan UMKM memiliki potensi yang lebih besar

dalam meningkatkan taraf hidup masyarakat. Semangat kekeluargaan yang

di dalam koperasi harus terus dikembangkan sehingga pemerataan

kemakmuran dan kesejahteraan bagi masyarakat dapat terwujud.

Koperasi dan UMKM harus berdaya saing yang baik agar dapat

bertahan menghadapi era Free Trade. Tanpa daya saing yang baik, tidak

mustahil bahwa Koperasi dan UMKM di suatu saat akan lenyap. Daya saing

adalah suatu konsep yang umum digunakan di dalam budaya ekonomi, yang

biasanya merujuk pada komitmen terhadap persaingan pasar, seiring dengan

globalisasi perekonomian dunia dan persaingan bebas, daya saing telah

menjadi satu dari konsep-konsep kunci bagi perusahaan-perusahaan

termasuk Koperasi dan UMKM untuk mencapai keberhasilan dalam

partisipasinya di dalam dunia persaingan.

Koperasi yang berazaskan kekeluargaan merupakan wujud dari

(2)

B A B I V – U r u s a n W a j i b K o p e r a s i d a n U M K M

dalam membantu masyarakat karena langsung berhubungan dengan urat

nadi kehidupan masyarakat. Sistem ekonomi kerakyatan perlu lebih

diberdayakan agar mampu menjadi salah satu mesin bagi peningkatan

kesejahteraan rakyat dan sekaligus alat ampuh untuk lebih memeratakan

pembangunan sejalan dengan program pengentasan kemiskinan. Sistem

ekonomi kerakyatan di Indonesia memang masih belum terlaksana dengan

baik. Oleh karena itu pemerintah mengupayakan untuk mendirikan koperasi

sebagai wadah dalam memperlancar perekonomian rakyat.

Kontribusi serapan tenaga kerja pada lapangan kerja yang diciptakan

dari Koperasi dan UMKM juga sangatlah besar. Pada tahun 2013 terdapat

20.234 orang yang terserap sektor Koperasi dan UMKM, dimana pada akhir

tahun 2012 serapannya sebanyak 19.223 orang. Oleh karena itu, pemerintah

dalam perannya terhadap Koperasi dan UMKM sebagaimana diatur dalam

Undang Nomor 17 Tahun 2012 tentang Perkoperasian dan

Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2008 tentang Usaha Mikro Kecil dan Menengah,

secara berkesinambungan melakukan pembinaan baik itu berupa ketrampilan

usaha, manajemen, pemasaran maupun permodalan. Hal tersebut

dimaksudkan agar Koperasi dan UMKM dapat maju, berkembang dan

mempunyai daya saing yang tinggi.

Namun demikian, dalam pelaksanaannya masih terdapat keterbatasan

dalam rangka memberdayakan Koperasi dan UMKM agar lebih produktif. Di

sinilah peran pemerintah, khususnya Pemerintah Kota Semarang dituntut

untuk lebih bisa memaksimalkan eksistensi sektor Koperasi dan UMKM

dengan harapan nantinya mereka yang ada di Kota Semarang mampu

mendukung terwujudnya kemandirian dan daya saing daerah.

4.1.15.2 KEBIJAKAN PROGRAM

Kebijakan pada Urusan Wajib Koperasi dan Usaha Mikro Kecil

Menengah diarahkan untuk mewujudkan sistem ekonomi kerakyatan melalui

(1) pemberdayaan Koperasi, dan Usaha Mikro, Kecil Menengah; (2) fasilitasi

akses permodalan Koperasi, dan Usaha Mikro, Kecil Menengah; (3)

peningkatan kualitas kelembagaan koperasi; (4) pengembangan sistem

pendukung usaha, keunggulan kompetitif dan kewirausahaan Koperasi, dan

Usaha Mikro, Kecil Menengah; (5) serta mendukung terciptanya iklim usaha

(3)

B A B I V – U r u s a n W a j i b K o p e r a s i d a n U M K M

yang dilaksanakan Dinas Koperasi Usaha Mikro Kecil dan Menengah pada

Tahun Anggaran 2013 beserta tujuannya adalah sebagai berikut:

Program-program penunjang, yang meliputi:

1) Program Pelayanan Administrasi Perkantoran

Program ini diarahkan untuk meningkatkan kinerja dan pelayanan

administrasi perkantoran.

2) Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur

Program ini bertujuan untuk menyediakan pemenuhan kebutuhan

sarana prasarana yang memadai bagi aparat dalam rangka

meningkatkan kinerja dan kualitas layanan publik.

3) Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian

Kinerja dan Keuangan.

Program ini diharapkan dapat meningkatkan kinerja aparatur melalui

penyusunan laporan capaian kinerja yang akuntabel.

Program-Program Pelaksanaan Urusan, yang meliputi:

1) Program Penciptaan Iklim Usaha, Usaha Kecil Menengah yang

Kondusif.

Program ini diarahkan untuk memfasilitasi terselenggaranya

lingkungan usaha yang efisien, sehat dalam persaingan dan non

diskriminatif bagi peningkatan kinerja UMKM, sehingga dapat

mengurangi beban administratif, hambatan usaha dan biaya usaha,

meningkatkan skala usaha, mutu layanan perijinan/pendirian usaha

dan partisipasi stakeholders dalam pengembangan kebijakan UMKM.

Realisasi pelaksanaan diharapkan dapat mendukung penyusunan

rencana kegiatan dalam rangka peningkatan dan pengembangan

KUMKM.

2) Program Pengembangan Kewirausahaan dan Keunggulan Kompetitif

UKM

Program ini dimaksudkan untuk mengembangkan jiwa dan semangat

kewirausahaan serta meningkatkan daya saing UKM, sehingga

pengetahuan dan sikap kewirausahaan dapat semakin berkembang,

produktivitas meningkat, jumlah wirausaha baru bertambah, serta

ragam produk unggulan UKM semakin berkembang. Realisasi

(4)

B A B I V – U r u s a n W a j i b K o p e r a s i d a n U M K M

peningkatan kemitraan usaha, pengembangan jaringan pemasaran,

dan peningkatan SDM bagi KUMKM.

3) Program Pengembangan Sistem Pendukung Usaha Bagi UMKM

Program ini ditujukan untuk mempermudah, memperlancar dan

memperluas akses UMKM kepada sumberdaya produktif, seperti

sumber daya manusia, modal, pasar, teknologi, informasi, termasuk

mendorong peningkatan fungsi intermediasi lembaga-lembaga

keuangan bagi UMKM agar mampu memanfaatkan kesempatan yang

terbuka dan potensi sumberdaya lokal. Dalam pelaksanaannya adalah

untuk memfasilitasi UMKM dalam mengakses permodalan,

pengembangan jaringan pemasaran melalui promosi/pameran,

bantuan peralatan produksi dan pengelolaan usaha.

4) Program Peningkatan Kualitas Kelembagaan Koperasi

Program ini dimaksudkan untuk meningkatkan kualitas kelembagaan

dan organisasi koperasi agar mampu tumbuh dan berkembang secara

sehat sesuai jati dirinya menjadi wadah kepentingan bersama bagi

anggotanya untuk memperoleh efisiensi kolektif. Dengan demikian,

kelembagaan dan organisasi koperasi diharapkan akan lebih tertata

dan berfungsi dengan baik, berkualitas, efektif dan mandiri. Realisasi

pelaksanaan program ini adalah untuk memfasilitasi koperasi agar

tertib dalam mengelola kelembagaan dan usahanya, dapat

meningkatkan kualitas, serta sinergi dengan peningkatan usaha

anggota koperasi, yang didukung partisipasi aktif anggota koperasi,

sehingga koperasi dapat semakin tumbuh, berkembang dan mandiri.

4.1.15.3 REALISASI PELAKSANAAN PROGRAM DAN KEGIATAN

4.1.15.3.1 PENDANAAN

Program/kegiatan dalam urusan Koperasi dan Usaha Mikro Kecil

Menengah pada tahun 2013 dilaksanakan dengan alokasi dana yang

disediakan sebesar Rp. 7.000.294.000,- dengan perincian Rp. 705.234.430,-

untuk program penunjang Rp 6.295.059.570,- untuk program yang berkaitan

dengan tugas teknis Urusan Koperasi dan Usaha Mikro Kecil Menengah.

Adapun realisasi pelaksanaan program dan kegiatan pada Urusan

(5)

B A B I V – U r u s a n W a j i b K o p e r a s i d a n U M K M

Anggaran Program Penunjang Urusan Wajib Koperasi dan Usaha

Mikro Kecil Menengah

1. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran

Kegiatan yang dilaksanakan dalam Program ini adalah sebagai berikut :

NO KEGIATAN ANGGARAN

(Rp.) REALISASI ANGGARAN (Rp.) PERSEN TASE (%) SKPD : DINAS KOPERASI DAN UMKM

1 Penyediaan jasa komunkasi, sumber data air

dan listrik

10.500.000 9.739.844 92,76

2 Pemeiharaan Rutin/ Berkala Kendaraan Dinas/

Operasional

10.000.000 3.943.650 39,44

3 Penyediaan alat tulis kantor 52.300.000 52.300.000 100

4 Penyediaan barang cetakan dan penggandaan 32.000.000 32.000.000 100

5 Belanja Peralatan Kebersihan dan Bahan

Pembersih

1.500.000 1.500.000 100

6 Penyediaan bahan bacaan dan peraturan

perundang-undangan

9.000.000 9.000.000 100

7 Penyediaan makanan dan minuman 35.000.000 35.000.000 100

8 Rapat-rapat koordinasi dan konsultasi ke luar

daerah

210.000.000 209.957.455 99,98

JUMLAH PROGRAM 360.300.000 353.440.949 98,10

2. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur

Kegiatan yang dilaksanakan dalam Program ini adalah sebagai berikut :

NO KEGIATAN ANGGARAN

(Rp.) REALISASI ANGGARAN (Rp.) PERSEN TASE (%) SKPD : DINAS KOPERASI DAN UMKM

1 Pengadaan Kendaraan Dinas/Operasional 56.000.000 54.762.000 97,79

2 Pengadaan Perlengkapan Gedung Kantor 20.000.000 18.000.000 90,00

3 Pengadaan Mebelair 48.000.000 39.200.000 81,67

4 Pemeliharaan rutin/berkala kendaraan

dinas/operasional

143.660.000 114.019.245 79,37

5 Pemeliharaan rutin/berkala perlengkapan

gedung kantor

31.400.000 31.400.000 100,00

JUMLAH PROGRAM 299.060.000 257.381.245 86,06

3. Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian

Kinerja dan Keuangan

Kegiatan yang dilaksanakan dalam Program ini adalah sebagai berikut :

NO KEGIATAN ANGGARAN

(Rp.) REALISASI ANGGARAN (Rp.) PERSEN TASE (%) SKPD : DINAS KOPERASI DAN UMKM

1 Penyusunan laporan keuangan semesteran 2.755.500 2.755.500 100,00

2 Penyusunan laporan keuangan akhir ahun 2.857.000 2.857.000 100,00

3 Penyusunan RKA dan DPA 4.426.680 4.425.500 99,97

4 Penunjang Kinerja PA, PPK, Bendahara dan

Pembantu

28.695.000 27.900.000 97,23

5 Penyusunan LAKIP (Laporan Kinerja Instansi

Pemerintah)

2.148.000 2.148.000 100,00

(6)

B A B I V – U r u s a n W a j i b K o p e r a s i d a n U M K M

NO KEGIATAN ANGGARAN

(Rp.) REALISASI ANGGARAN (Rp.) PERSEN TASE (%)

7 Penyusunan LKPJ (Laporan Kinerja

Pertanggungjawaban)

2.742.000 2.742.000 100,00

JUMLAH PROGRAM 45.874.430 45.078.000 98,26

Anggaran Program Pelaksanaan Urusan Wajib Koperasi dan Usaha

Mikro Kecil Menengah

1. Program Penciptaan Iklim Usaha, Usaha Kecil dan Menengah yang

Kondusif

Kegiatan yang dilaksanakan dalam Program ini adalah sebagai berikut :

NO KEGIATAN ANGGARAN

(Rp.) REALISASI ANGGARAN (Rp.) PERSEN TASE (%) SKPD : DINAS KOPERASI DAN UMKM

1 Sosialisasi kebijakan tentang Usaha Kecil

Menengah

54.803.000 54.175.400 98,85

2 Fasilitasi kemudahan formalisasi bada usaha

kecil menengah

74.047.000 66.999.500 90,48

3 Perencanaan, koordinasi & pengembangan

UKM

118.000.750 115.997.900 98,30

4 Penerapan Penilaian Dampak

Regulasi/kebijakan nasional

37.900.000 37.334.200 98,51

JUMLAH PROGRAM 284.750.750 274.507.000 96,40

2. Program Pengembangan Kewirausahaan dan Keunggulan Kompetitif

UKM

Kegiatan yang dilaksanakan dalam Program ini adalah sebagai berikut :

NO KEGIATAN ANGGARAN

(Rp.) REALISASI ANGGARAN (Rp.) PERSEN TASE (%) SKPD : DINAS KOPERASI DAN UMKM

1 Memfasilitasi peningkatan kemitraan usaha

bagi UMKM 529.230.000 472.619.600 89,30

2 Penyelenggaraan pelatihan kewirausahaan 1.269.030.000 1.218.936.100 96,05

3 Pelatihan manajemen pengelolaan

koperasi/KUD 338.233.000 317.575.600 93,89

4 Sosialisasi dan Pelatihan Pola Pengelolaan

Limbah Industri dlm menjaga kelestarian kawasan

56.580.000 49.548.800 87,57

5 Peningkatan dan Pengembangan OVOP 100.000.000 94.961.200 94,96

JUMLAH PROGRAM 2.293.073.000 2.153.641.300 93,92

3. Program Pengembangan Sistem Pendukung Usaha Bagi UMKM

Kegiatan yang dilaksanakan dalam Program ini adalah sebagai berikut :

NO KEGIATAN ANGGARAN

(Rp.) REALISASI ANGGARAN (Rp.) PERSEN TASE (%) SKPD : DINAS KOPERASI DAN UMKM

1 Pemantauan pengelolaan penggunaan dana

pemerintah bagi Usaha Mikro Kecil Menengah

(7)

B A B I V – U r u s a n W a j i b K o p e r a s i d a n U M K M

NO KEGIATAN ANGGARAN

(Rp.)

REALISASI ANGGARAN

(Rp.)

PERSEN TASE

(%)

2 Penyelenggaraan pembinaan industri RT,

industri kecil dan industri menengah

33.500.000 33.175.000 99,03

3 Penyelenggaraan promosi produk UMKM 1.049.370.000 865.017.005 82,43

4 Fasilitasi Akses Permodalan KUMKM 67.000.000 56.252.500 83,96

5 Peningkatan Pengelolaan Usaha Simpan

Pinjam

318.063.000 293.014.400 92,12

6 Fasilitasi Pengembangan Usaha Mikro 1.352.000.000 1.263.384.100 93,45

JUMLAH PROGRAM 2.847.933.000 2.538.503.005 89,13

4. Program Peningkatan Kualitas Kelembagaan Koperasi

Kegiatan yang dilaksanakan dalam Program ini adalah sebagai berikut :

NO KEGIATAN ANGGARAN

(Rp.)

REALISASI ANGGARAN

(Rp.)

PERSEN TASE

(%) SKPD : DINAS KOPERASI DAN UMKM

1 Sosialisasi prinsip-prinsip pemahaman

perkoperasian

47.969.000 47.746.000 99,54

2 Pembinaan, pengawasan dan penghargaan

koperasi berprestasi

235.250.000 223.492.000 95,00

3 Peningkatan & pengembangan jaringan

kerjasama usaha kop.

250.116.320 234.328.700 93,69

4 Peningkatan kapasitas kelembagaan koperasi 335.967.500 325.387.500 96,85

JUMLAH PROGRAM 869.302.820 830.954.200 95,59

4.1.15.3.2 HASIL YANG DICAPAI

Hasil pembangunan di bidang Koperasi dan UMKM tahun 2013

menunjukkan perkembangan yang positif, hal ini ditunjukkan dengan:

1) Pada Tahun 2012 jumlah koperasi di Kota Semarang tercatat sebanyak

1.057 unit, dimana 78,62 % atau 831 Unit adalah koperasi aktif. Setelah

dilakukan validasi data, terdapat 6 koperasi berskala besar berpindah ke

tingkat Provinsi dan Nasional dan 94 koperasi tidak aktif dibubarkan

sehingga jumlah koperasi di Kota Semarang pada Tahun 2013 tercatat

sebanyak 987 unit, dimana 78,72 % atau 777 unit adalah koperasi aktif.

2) Sejalan dengan penurunan jumlah koperasi tersebut, maka berdampak

pada asset dan omset koperasi sebagai berikut :

Jumlah omzet Koperasi tahun 2012 sebesar Rp.1.432.265.000.000,-

menjadi Rp.1.074.469.839.000,- pada tahun 2013 atau menurun 24,98%

dan jumlah asset Koperasi pada tahun 2012 sebesar Rp.

1.801.128.858.000,- menjadi Rp. 1.270.760.670.000,- pada tahun 2013

atau menurun 29,44 %. Akan tetapi sisa hasil usaha (SHU) pada tahun

(8)

B A B I V – U r u s a n W a j i b K o p e r a s i d a n U M K M

3) Jumlah UMKM pada tahun 2012 sebesar 11.208 unit menjadi 11.383 unit

pada tahun 2013 atau meningkat sebesar 1,56 %, hal ini berpengaruh

terhadap peningkatan jumlah penyerapan tenaga kerja di sektor Usaha

Mikro Kecil Menengah sebesar 2,91%, dimana jumlah tenaga kerja yang

diserap pada tahun 2012 sebanyak 17.428 orang menjadi 17.756 orang

pada tahun 2013.

4) Jumlah omzet UMKM tahun 2012 sebesar Rp 314.184.000.000,- menjadi

Rp. 330.291.000.000,- Pada tahun 2013 atau meningkat 5,13 %.

5) Fasilitasi permodalan Koperasi dan UMKM dari Pemerintah pada tahun

2012 sebesar Rp. 861.000.000,- diberikan kepada 87 Koperasi dan

UMKM, kemudian pada tahun 2013 sebesar Rp. 569.000.000,- yang

diberikan kepada 43 Koperasi dan UMKM. Sedangkan dari program KUR

yang dikucurkan oleh Bank Bukopin, Bank Syariah Mandiri, Bank BNI,

Bank BTN, dan Bank Jateng diberikan kepada 200 Koperasi dan UMKM.

Secara lebih lengkap, pelaksanaan Urusan Wajib Koperasi dan UMKM

selama tahun 2013 dapat dilihat pada beberapa indikator sebagai berikut:

NO INDIKATOR KINERJA CAPAIAN TAHUN 2012 CAPAIAN TAHUN 2013

1 Jumlah koperasi

(koperasi aktif)

1.057 unit (78,62%)

987 unit (78,72%)

2 Omset koperasi Rp. 1.432.265.000.000 Rp. 1.074.469.839.000

3 Aset koperasi Rp. 1.801.128.858.000 Rp. 1.270.760.670.000

4 Sisa Hasil Usaha (SHU) Koperasi Rp. 99.977.427.000 Rp. 106.323.547.000

5 Jumlah peserta penyuluhan koperasi 1.560 orang 1.400 orang

6 Jumlah koperasi yang mendapat konsultasi /

advokasi

350 koperasi 118 koperasi

7 Jumlah peserta Diklat Perkoperasian 280 orang 320 orang

8 Jumlah pemberian legalitas badan hukum 51 koperasi 40 koperasi

9 Jumlah peserta seminar / lokakarya yang

berkaitan dengan koperasi

4 orang 35 orang

10 Jumlah seluruh UMKM 11.208 unit 11.383 unit

11 Jumlah Tenaga Kerja yg terserap UMKM 17.428 orang 17.936 orang

12 Jumlah peserta Diklat ketrampilan bagi UMKM 930 1.350

13 Jumlah UMKM yang dibina 2.372 2.846

14 Persentase UMKM binaan 21,2% 25%

15 Omset UMKM 314.184.000.000 330.291.000.000

16 Fasilitas permodalan Koperasi dan UMKM 861.000.000 569.000.000

Sumber : Dinas Koperasi dan UMKM Kota Semarang (2013)

4.1.15.4 PERMASALAHAN

1) Belum diterbitkannya Peraturan Pelaksanaan atas Undang-Undang

Nomor 17 Tahun 2012 tentang Perkoperasian yang merupakan

(9)

B A B I V – U r u s a n W a j i b K o p e r a s i d a n U M K M

menyebabkan Koperasi mengalami kesulitan dalam melaksanakan

Perubahan Anggaran Dasar Koperasi.

2) Belum semua pengelola Koperasi Simpan Pinjam memiliki sertifikat

kompetensi sebagaimana diatur melalui UU Nomor 17 Tahun 2012

tentang Perkoperasian.

3) Kurangnya kesadaran pengelola Koperasi dan UMKM terhadap tertib

administrasi dalam hal penyampaian laporan perkembangan usahanya

secara berkala, sehingga menyulitkan dalam updating data.

4.1.15.5 RENCANA TINDAK LANJUT

1) Pelaksanaan Perubahan Anggaran Dasar (PAD) masih berpedoman

pada peraturan pelaksanaan Undang-Undang Nomor 25 Tahun 1992

sepanjang tidak bertentangan dengan Undang-Undang Nomor 17

Tahun 2012.

2) Melaksanakan pelatihan KSP berbasis kompetensi.

3) Meningkatkan frekuensi pembinaan, pelatihan kompetensi dan

manajemen perkoperasian secara sistematis dan terarah berbasis

pengetahuan, teknologi, serta inovasi.

4.1.15.8 PRESTASI/PENGHARGAAN

Pada tahun 2013 dalam rangka Pemberdayaan Koperasi Usaha Mikro

Kecil dan Menengah, Kota Semarang berhasil memperoleh beberapa

Penghargaan yaitu :

Penghargaan Bhakti Koperasi dan UKM dari Menteri Negara Koperasi

dan UKM Republik Indonesia Tahun 2013 Kepada Walikota

Referensi

Dokumen terkait

Gambar 3., diatas menunjukkan semua hewan uji selama penelitian memiliki tingkat kelangsungan hidup 100 % yang berarti perlakuan dosis tepung kulit Manggis pada

Hal yang paling dibutuhkan untuk jaringan akses yang baru adalah efisiensi spectral yang tinggi, laju data yang cepat, transmisi dalam waktu singkat yang fleksibel

( Seratus T Rupiah ) etapan ini akan diusulkan kepada Pejaba ) agar dapat segera memulai proses penga.. pan ini diperbuat, apabila dikemudian hari t ali

dijelaskan mengenai etika tentang apa yang diperkenankan dan tidak diperkenankan untuk disiarkan keada publik, salah satunya adalah mengenai blur atau sensor yang

[r]

Bahasa pemprograman prosedural memiliki mekanisme inferensi, yang memungkinkan komputer ‘menalar’ atau menelusuri berbagai fakta dan aturan yang diberikan untuk

Topologi Pohon adalah kombinasi karakteristik antara topologi bintang dan topologi bus. Topologi ini terdiri atas kumpulan topologi bintang yang dihubungkan dalam

Seperti yang dikatakan oleh seorang ahli dalam bidang perpustakaan, beliau menyatakan “bagaimana pustakawan dapat menjalankan tugas pokok dan fungsinya sebagai garda depan