• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERDA ORGANISASI LEMBAGA TEKNIS

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PERDA ORGANISASI LEMBAGA TEKNIS"

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

PEMBENTUKAN ORGANISASI DAN TATA KERJA LEMBAGA TEKNIS DAERAH KOTA PRABUMULIH

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA PRABUMULIH,

bahwa dengan telah ditetapkannya Undang-undang Nomor 6 Tahun 2001 tentang Pembentukan Kota Prabumulih, maka dalam rangka pelaksanaan Undang-undang tersebut dipandang perlu menetapkan Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Lembaga Teknis Daerah Kota Prabumulih;

bahwa pembentukan Lembaga Teknis Daerah didasarkan pada kewenangan, Kebutuhan Kota dan kemampuan keuangan Kota guna menunjang penyelenggaraan tugas Pemerintah Kota Prabumulih;

bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud huruf a dan b perlu menetapkan Peraturan Daerah Kota Prabumulih Tentang Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Lembaga Teknis Daerah Kota Prabumulih.

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokok-pokok Kepegawaian ( Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1974 Nomor 55, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3041 ) sebagaimana telah diubah dengan Undang-undang Nomor 43 Tahun 1999 ( Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 ( Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 169, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3890 ) ;

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 22 Tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah ( Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 60, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3839 ) ;

(2)

6.

7.

2000 tentang Kewenangan Pemerintah dan Kewenangan Propinsi Sebagai Daerah Otonom (Lembaran Negara Tahun 2000 Nomor 54 ; Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3952 );

Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 2003 tentang Pedoman Organisasi Perangkat Daerah ( Lembaran Negara Republik Tahun 2003 Nomor 14 ) ;

Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 44 Tahun 1999 tentang Teknik Penyusunan Peraturan Perundang-undangan dan Bentuk Rancangan Undang-undang, Rancangan Peraturan Pemerintah, dan Rancangan Keputusan Presiden.

Dengan Persetujuan

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KOTA PRABUMULIH

MEMUTUSKAN :

Menetapkan : PERATURAN DAERAH KOTA PRABUMULIH TENTANG PEMBENTUKAN ORGANISASI DAN TATA KERJA LEMBAGA TEKNIS DAERAH KOTA PRABUMULIH.

BAB I

KETENTUAN UMUM Pasal 1

Dalam Peraturan Daerah ini yang dimaksud dengan : 1. Daerah adalah Daerah Kota Prabumulih.

2. Pemerintah Kota adalah Pemerintah Kota Prabumulih 3. Walikota adalah Walikota Prabumulih

4. Sekretaris Daerah adalah Sekretaris Daerah Kota Prabumulih

5. Badan / Kantor adalah Lembaga Teknis Daerah Kota Prabumulih yang merupakan unsur penunjang Pemerintah Kota Prabumulih

6. Kepala adalah Kepala Badan / Kantor dilingkungan Pemerintah Kota Prabumulih 7. Kelompok Jabatan Fungsional adalah kelompok Pegawai Negeri Sipil yang diberi

tugas, wewenang dan hak secara penuh oleh Pejabat yang berwenang untuk melaksanakan kegiatan yang sesuai dengan profesinya dalam rangka mendukung kelancaran tugas Pemerintahan.

BAB II

P E M B E N T U K A N Pasal 2

Dengan Peraturan Daerah ini dibentuk Lembaga Teknis Daerah : (1). Lembaga Teknis Daerah yang berbentuk Badan terdiri dari :

a. Badan Perencanaan Pembangunan Daerah . b. Badan Pengawasan Daerah.

c. Badan Kepegawaian Daerah.

(3)

(2). Lembaga Teknis Daerah yang berbentuk Kantor terdiri dari : a. Kantor Kesatuan Bangsa dan Perlindungan Masyarakat. b. Kantor Kebersihan dan Pertamanan

c. Kantor Informasi Komunikasi dan Pengelolaan Data Elektronika d. Rumah Sakit Umum Daerah.

BAB III

KEDUDUKAN, TUGAS, FUNGSI DAN SUSUNAN ORGANISASI

Bagian Pertama

Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Pasal 3

(1) Badan Perencanaan Pembangunan Daerah merupakan unsur Pelaksanaan Pemerintah Kota di bidang Perencanaan Daerah.

(2) Badan Perencanaan Pembangunan Daerah dipimpin oleh seorang Kepala Badan yang berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Walikota melalui Sekretaris Daerah Kota.

Pasal 4

Badan Perencanaan Pembangunan Daerah mempunyai tugas menyelenggarakan Perencanaan Pembangunan Daerah berdasarkan kebijaksanaan yang ditetapkan oleh Walikota.

Pasal 5

Untuk menyelenggarakan tugas tersebut pada Pasal 4, Badan Perencanaan Pembangunan Daerah mempunyai fungsi :

a. Perumusan kebijakan teknis dalam lingkup Perencanaan Pembangunan Daerah; b. Pelaksanaan perencanaan Pembangunan Daerah jangka pendek maupun jangka

panjang dan inventarisasi permasalahan serta merumuskan langkah-langkah pemecahannya;

c. Menghimpun dan mengumpulkan data-data, analisa dan penilaian serta evaluasi dan monitoring terhadap pelaksanaan pembangunan dan proyek-proyek;

d. Penyelenggaraan koordinasi perencanaan diantara Dinas, Badan / Kantor dan satu organisasi lainnya dalam lingkungan Pemerintah Kota;

e. Pelaksanaan koordinasi dan penelitian untuk kepentingan perencanaan pembangunan daerah;

(4)

Pasal 6

(1) Badan Perencanaan Pembangunan Daerah terdiri dari : a. Kepala Badan

b. Sekretariat terdiri dari : 1. Sub Bagian Program;

2. Sub Bagian Umum dan Keuangan; c. Bidang Penelitian dan Data terdiri dari :

1. Sub Bidang Pengolahan Data dan Dokumentasi; 2. Sub Bidang Monitoring dan Usaha;

d. Bidang Ekonomi dan Sosial Budaya terdiri dari : 1. Sub Bidang Sosial Budaya;

2. Sub Bidang Pemerintahan dan Pertanahan; e. Bidang Fisik dan Sarana terdiri dari :

1. Sub Bidang Pemukiman dan Lingkungan Hidup; 2. Sub Bidang Pekerjaan Umum dan Perhubungan; f. Kelompok Jabatan Fungsional.

(2) Bagan Struktur Organisasi Badan Perencanaan Pembangunan Daerah sebagaimana tercantum dalam lampiran I Peraturan Daerah ini.

Bagian Kedua Badan Pengawas Daerah

Pasal 7

(1) Badan Pengawas Daerah merupakan unsur pelaksanaan Pemerintah Kota di bidang Pengawasan Daerah.

(2) Badan Pengawas Daerah dipimpin oleh Seorang Kepala Badan yang berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Walikota melalui Sekretaris Daerah Kota.

Pasal 8

Badan Pengawas Daerah mempunyai tugas membantu Walikota dalam menyelenggarakan pengawasan umum terhadap pelaksanaan Pemerintahan Daerah, Pelaksanaan Pembangunan dan pembinaan masyarakat di lingkungan Pemerintah Kota.

Pasal 9

Untuk menyelenggarakan tugas tersebut pada Pasal 8, Badan Pengawas Daerah mempunyai fungsi :

a. Perumusan kebijakan teknis dibidang Pengawasan;

(5)

c. Pelaksanaan pengujian dan penilaian atas hasil laporan setiap unsur di lingkungan Pemerintah Daerah ;

d. Pelaksanaan pengusutan kebenaran laporan atau pengaduan; e. Pelayanan teknis administratif dan fungsional ;

Pasal 10

(1) Susunan Organisasi Badan Pengawas Daerah terdiri dari : a. Kepala

b. Sekretariat terdiri dari :

1. Sub Bagian Penyusunan Program; 2. Sub Bagian Umum dan Keuangan;

c. Bidang Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat terdiri dari :

1. Sub Bidang Pemerintahan,Ketentraman dan Ketertiban Pertahanan dan Kesatuan Bangsa;

2. Sub Bidang Pendidikan, Agama, Lingkungan Hidup dan Kesejahteraan; d. Bidang Perekonomian dan Pembangunan terdiri dari :

1. Sub Bidang Pertanian, Perhubungan dan Pariwisata;

2. Sub Bidang Indakop Pertambangan dan Pembangunan Sarana Prasarana; e. Bidang Pengelolaan Keuangan Daerah terdiri dari :

1. Sub Bidang Keuangan, Pendapatan dan Pengeluaran; 2. Sub Bidang Kekayaan dan Peralatan;

f. Kelompok Jabatan Fungsional

(2) Bagan Susunan Organisasi Badan Pengawas Daerah sebagaimana tercantum dalam Lampiran II Peraturan Daerah ini.

Bagian Ketiga

Badan Kepegawaian Daerah Pasal 11

(1) Badan Kepegawaian Daerah merupakan unsur pelaksana Pemerintah Kota di bidang Kepegawaian Daerah.

(2) Badan Kepegawaian Daerah dipimpin oleh seorang Kepala Badan yang berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Walikota melalui Sekretaris Daerah Kota.

Pasal 12

(6)

Pasal 13

Untuk menyelenggarakan tugas tersebut pada Pasal 12, Badan Kepegawaian Daerah mempunyai fungsi :

a. Penyiapan penyusunan peraturan daerah dibidang kepegawaian sesuai dengan norma standar dan prosedur yang ditetapkan pemerintah;

b. Perencanaan pengembangan Kepegawaian Daerah;

c. Penyiapan kebijakan teknis pengembangan Kepegawaian Daerah;

d. Penyiapan dan pelaksanaan pengangkatan, pemindahan dan pemberhentian Pegawai Negeri Sipil daerah sesuai dengan norma standar dan prosedur yang ditetapkan dalam peraturan dan perundang-undangan;

e. Penyiapan dan penetapan pensiun Pegawai Negeri Sipil Daerah;

f. Penetapan Gaji, tunjangan dan kesejahteraan Pegawai Negeri Sipil daerah sesuai dengan norma, standar dan prosedur yang ditetapkan dalam peraturan perundang-undangan;

g. Penyelenggaraan administrasi Pegawai Negeri Sipil Daerah; h. Pengelolaan Sistem Informasi Kepegawaian Daerah;

i. Menyampaikan informasi Kepegawaian Daerah ke BKN ( Badan Kepegawaian Negara );

j. Pelaksanaan Tugas lain yang diberikan oleh Walikota sesuai dengan bidang tugasnya.

Pasal 14

(1) Susunan organisasi Badan Kepegawaian Daerah terdiri dari: a. Kepala Badan;

b. Sekretariat terdiri dari :

1. Sub Bagian Keuangan; 2. Sub Bagian Umum;

c. Bidang Pengembangan Pegawai terdiri dari : 1. Sub Bid Formasi dan Pengadaan Pegawai; 2. Sub Bid Pengangkatan dan Pemberhentian; e. Bidang Mutasi Pegawai terdiri dari :

1. Sub Bid Mutasi dan Penempatan Pegawai; 2. Sub Bid Kenaikan Pangkat;

f. Bidang Pendidikan dan Latihan terdiri dari :

1. Sub Bidang Pendidikan dan Latihan Kepemimpinan;

2. Sub Bidang Pendidikan dan Latihan Fungsional dan Teknis; g. Kelompok Jabatan Fungsional

(7)

Bagian Keempat

Badan Keluarga Berencana, Kependudukan Dan Catatan Sipil

Pasal 15

(1) Badan Keluarga Berencana, Kependudukan Catatan Sipil merupakan unsur pelaksana Pemerintah Kota dibidang Keluarga Berencana, Kependudukan Catatan Sipil.

(2) Badan Keluarga Berencana, Kependudukan dan Catatan Sipil dipimpin oleh seorang Kepala Badan yang berada dibawah dan bertanggungjawab kepada Walikota melalui Sekretaris Daerah Kota.

Pasal 16

Badan Keluarga Berencana, Kependudukan dan Catatan Sipil mempunyai tugas membantu Walikota dalam menyelenggarakan pembinaan dibidang Keluarga Berencana, Kependudukan dan Catatan Sipil yang meliputi perencanan, pelaksanaan dan pengendalian pelayanan.

Pasal 17

Untuk menyelenggarakan tugas tersebut pada Pasal 16, Badan Keluarga Berencana, kependudukan dan Catatan Sipil mempunyai fungsi :

a. Melakukan pelayanan administrasi umum perlengkapan, pengelolaan sumber daya pegawai dan keuangan dilingkungan Badan Keluarga Berencana, Kependudukan dan Catatan Sipil;

b. Melakukan pelayanan keluarga berenmcana dan keluarga sejahtera;

c. Melaksanakan pelayanan Catatan sipil, pengelolaan data keluarga kependudukan dan penyuluhan;

d. Melakukan penyusunan program, pelaporan dan mengelola data keluarga berencana, keluarga sejahtera serta penyebaraninpormasi kependudukan keluarga berencana dan catatan sipil;

e. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan Oleh Walikota. Pasal 18

(1) Susunan Organisasi badan Keluarga Berencana, Kependudukan dan Catatan Sipil terdiri dari :

a. Kepala Badan ;

b. Sekretariat terdiri dari :

(8)

c. Bidang Pengendalian Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera terdiri dari : 1. Sub. Bidang Keluarga Berencana dan Kesehatan Reproduksi;

2. Sub. Bidang Keluarga Sejahtera dan Pemberdayaan Keluarga. d. Bidang Kependudukan dan catatan sipil terdiri dari :

1. Sub. Bidang Pendataan Kependudukan;

2. Sub. Bidang Pengelolaan Administrasi catatan sipil. e. Bidang data analisis dan pelaporan terdiri dari :

1. Sub. Bidang Perencanaan Data; 2. Sub. Bidang Analisis dan Pelaporan. f. Kelompok Jabatan Fungsional.

Bagian Kelima

Kantor Kesatuan Bangsa dan Perlindungan Masyarakat Pasal 19

(1) Kantor Kesatuan Bangsa dan Perlindungan Masyarakat merupakan unsur pelaksana Pemerintah Kota dibidang Kesatuan Bangsa dan Perlindungan Masyarakat.

(2) Kantor Kesatuan Bangsa dan perlindungan Masyarakat dipimpin oleh seorang Kepala Kantor yang berada dibawah dan bertanggungjawab kepada Walikota melalui Sekretaris Daerah Kota.

Pasal 20

Kantor Kesatuan Bangsa dan perlindungan Masyrakat mempunyai tugas membantu Walikota dalam penyelenggaraan Pembinaan dibidang kesatuan bangsa dan perlindungan masyarakat yang meliputi pembinaan, perlindungan masyarakat, ketentraman dan ketertiban umum.

Pasal 21

Untuk menyelenggarakan tugas tersebut pada Pasal 20, Kantor Kesatuan Bangsa dan perlindungan masyarakat mempunyai fungsi :

a. Perumusan kebijakan teknis dan pemberian bimbingan, terhadap kegiatan dibidang Kesatuan Bangsa dan Perlindungan Masyarakat;

b. Pelaksanaan kerjasama dan koordinasi dalam pembinaan dan pemeliharaan stabilitas politik;

c. Penyelenggaraan pembaruan bangsa, demokratisasi dan pelaksanaan wawasan kebangsaan serta pembinaan satuan-satuan perlindungan masyarakat untuk menanggulangi bencana alam maupun serangan pisik musuh luar;

d. Penyelenggaraan pembinaan ketenteraman dan ketertiban;

e. Menyiapkan bahan petunjuk teknis pengembangan kapasitas personil yang meliputi penyusunan rencana kebutuhan personil, pendidikan dan pelatihan, kelengkapan dan peralatan kerja;

(9)

(1) Susunan organisasi Kantor Pariwisata, Seni Budaya, Pemuda dan Olahraga terdiri dari :

a. Kepala Kantor;

b. Sub Bagian Tata Usaha;

c. Seksi Kebangsaan dan Demokrasi;

d. Seksi Hubungan Antar Lembaga dan Pengembangan Sumber Daya Manusia; e. Seksi Kesiapan Penanggulangan;

f. Kelompok Jabatan Fungsional.

(2) Bagan Struktur organisasi Kantor Kesatuan Bangsa dan Perlindungan Masyarakat sebagaimana tercantum dalam lampiran V Peratuan Daerah ini.

Bagian Keenam

Kantor Kebersihan dan Pertamanan Pasal 23

(1) Kantor Kebersihan dan Pertamanan merupakan unsur pelaksana Pemerintah Kota dibidang Kebersihan dan Pertamanan.

(2) Kantor Kebersihan dan Pertamanan dipimpin oleh seorang Kepala Kantor yang berada dibawah dan bertanggungjawab kepada Walikota melalui Sekretaris Daerah Kota.

Pasal 24

Kantor Kebersihan dan Pertamanan, mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian kewenangan daerah dibidang kebersihan dan Pertamanan.

Pasal 25

Untuk menyelenggarakan tugas tersebut pada pasal 24, kantor kebersihan dan pertamanan mempunyai fungsi :

a. Perumusan Kebijakan Teknis dibidang Kebersihan dan Keindahan Kota; b. Pelaksanaan pelayanan umum dibidang Kebersihan dan Keindahan Kota; c. Pengelolaan Tata Usaha Kantor.

Pasal 26

(1) Susunan Organisasi Kantor Catatan Sipil dan Kependudukan terdiri dari: a. Kepala Kantor ;

b. Sub Bagian Tata Usaha ; c. Seksi Kebersihan ;

d. Seksi Pertamanan ;

e. Seksi sarana Pengangkutan dan Pengelolaan Sampah; f. Kelompok Jabatan Fungsional.

(10)

Bagian Ketujuh

Kantor Informasi, Komunikasi dan Pengelolaan Data Elektronika Pasal 27

(1) Kantor Informasi, Komunikasi dan Pengelolaan Data Elektronika merupakan unsur pelaksana Pemerintah Kota di bidang data elektronik.

(2) Kantor Informasi, Komunikasi dan Pengelolaan Data Elektronika dipimpin oleh seorang Kepala Kantor yang berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Walikota melalui Sekretaris Daerah Kota.

Pasal 28

Kantor Informasi, Komunikasi dan Pengelolaan Data Elektronika mempunyai tugas membantu Walikota dalam penyelenggaraan Pemerintah Daerah dalam bidang data elektronik yang menjadi tanggung jawabnya meliputi perencanaan, pelaksanaan dan pengendalian pelayanan dibidang data elektronika.

Pasal 29

Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 28, Kantor Informasi Komunikasi dan Pengelolaan Data Elektronika mempunyai fungsi :

a. Perumusan kebijakan dibidang data elektronika;

b. Penyusunan kebijakan operasional penerangan disalurkan melalui media penerangan baik media cetak maupun elektronika dan media tradisional;

c. Pelaksanaan koordinasi, integrasi dan sinkronisasi kegiatan operasional penerangan dan melakukan kerjasama dengan unsur penerangan dalam masyarakat;

d. Menampung masalah / gejolak dan pendapat masyarakat diwilayah masing-masing dan diteruskan kepada Walikota sebagai laporan arus balik;

e. Penyusunan rencana dan program dibidang pembangunan dan pengembangan system komunikasi elektronika;

f. Penyiapan standar dan prosedur pembangunan dan pengembangan system informasi yang mencakup perangkat keras dn lunak serta jaringan komunikasi dalam kerangka system informasi manajemen Pemerintah Daerah;

g. Pembangunan dan pengembangan system informasi telematika;

h. Penyiapan data base untuk pembangunan dan pengembangan system informasi telematika;

i. Pengintegrasian sebagai system informasi / telematika;

(11)

k. Pelaksanaan kerjasama teknologi informasi dalam rangka pembangunan dan pengembangan serta pemanfaatan system informasi / telematika;

l. Pelaksanaan Urusan Tata Usaha.

Pasal 30

(1) Susunan Organisasi Kantor Informasi, Komunikasi dan Pengelolaan Data Elektronika terdiri dari :

a. Kepala Kantor ;

b. Sub Bagian Tata Usaha ;

c. Seksi Informasi dan Komunikasi ; d. Seksi Informatika ;

e. Seksi Telematika ; f. Jabatan Fungsional.

(2) Bagan Struktur Organisasi Kantor Informasi, Komunikasi dan Pengelolaan Data Elektronika sebagaimana tercantum dalam lampiran VII Peraturan Daerah ini.

Bagian Kedelapan Rumah Sakit Umum Daerah

Pasal 31

(1) Rumah Sakit Umum Daerah merupakan unsur pelaksanaan Pemerintah Kota di Bidang pelayanan kesehatan.

(2) RSUD dipimpin oleh seorang Kepala dengan sebutan Direktur yang berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Walikota melalui Sekretaris Daerah Kota.

Pasal 32

(1) RSUD mempunyai tugas pokok melaksanakan upaya kesehatan yang antara lain meliputi:

a. Peningkatan / Promosi Kesehatan b. Pencegahan

c. Penyembuhan d. Rehabilitasi

e. Pelayanan Rujukan

(2) RSUD berkewajiban melaksanakan pengendalian mutu pelayanan sesuai dengan standar akreditasi Rumah Sakit yang pelaksanaannya berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan.

Pasal 33

Dalam menyelenggarakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada Pasal 32 Peraturan Daerah ini, RSUD mempunyai fungsi sebagai berikut :

a. Penyelenggara Promosi Kesehatan. b. Penyelenggara layanan Medis.

(12)

e. Penyelenggara Pelayanan Rujukan.

f. Penyelenggara Pelayanan Asuhan Keperawatan. g. Penyelenggara Pendidikan dan Pelatihan. h. Penyelenggara Penelitian dan Pengembangan. i. Penyelenggaraan Adminitrasi Umum dan Keuangan.

Pasal 34

(1) Susunan Organisasi Rumah Sakit Umum Daerah terdiri dari : a. Direktur.;

b. Kasubbag Tata Usaha; c. Seksi Keperawatan; d. Seksi Pelayanan Medis;

e. Seksi Perencanaan dan Pengembangan. f. Kelompok Jabtan Fungsional.

1. Kelompok I :

a. Staf Medis Fungsional terdiri dari : 1) Instalasi Rawat Jalan ;

2) Instalasi Rawat Inap; 3) Instalasi Rawat Darurat; 4) Intalasi Bedah Central; 5) Instalasi Rawat Intensif ; 6) Instalasi Rehabilitasi Medis;

b. Staf Non Medis Fungsional terdiri dari : 1) Instalasi Patologi Klinik;

2) Instalasi Laboratorium Klinik; 3) Instalasi Radiologi;

4) Instalasi Gizi;

6) Instalasi Farmasi dan Strilisasi Central; 6) Instalasi kamar Jenazah;

7) Instalasi Pemeliharaan Sarana RS (IPSRS); g. Komite Medis dan Staf Medis Fungsional; h. Komite Keperawatan;

i. Dewan Penyantun; j. Satuan Pengawas Intern;

(2). Bagan susunan Organisasi Rumah Sakit Umum Daerah sebagaimana tercantum dalam lampiran VIII Peraturan Daerah ini.

Bagian Kesembilan Jabatan Fungsional

Pasal 35

(1) Dilingkungan Lembaga Teknis Daerah ditempatkan Pegawai Negeri Sipil dalam Jabatan Fungsional sesuai dengan Peraturan Perundang-undangan yang berlaku.

(13)

Bagian Kesepuluh Tata Kerja

Pasal 36

(1) Dalam melaksanakan tugasnya Kepala Dinas dan Pimpinan Satuan Organisasi serta Kelompok Tenaga Fungsional wajib menerapkan prinsip koordinasi, integrasi dan sinkronisasi baik intern maupun antar unit organisasi lainya dengan bidang tugasnya masing-masing.

(2) Setiap Pimpinan Satuan organisasi dalam lingkungan Perangkat Daerah bertanggung jawab memimpin dan mengkoordinasikan bawahanyan masing-masing, memberikan bimbingan dan petunjuk bagi pelaksanaan tugas-tugas bawahanya serat melaksanakan Pengawasan melekat.

(3) Setiap Pimpinan satuan Organisasi wajib mengikuti, mematuhi petunjuk dan bertanggung jawab kepada atasan masing-masing serta menyampaikan laporan berkala tepat pada waktunya.

(4) Setiap laporan yang diterima oleh Pimpinan Satuan Organisasi dari bawahanya, wajib diolah dan dipergunakan sebagai bahan untuk menyusun laporan lebih lanjut dan memberikan petunjuk kepada bawahanya.

(5) Dalam menyampaikan laporan kepada atasan tembusan laporan wajib disampaikan kepada satuan organisasi lain dilingkungan Pemerintah Kota yang secara fungsional mempunyai hubungan kerja.

(6) Dalam melaksanakan tugasnya setiap Pimpinan satuan Oraganisasi dibantu oleh kepala Satuan Organisasi bawahanya dan dalam rangka pembinaan kepada bawahanya wajib mengadakan rapat berkala.

Bagian Kesebelas Kepegawaian Pasal 37

Segala hal yang berkaitan dengan pengaturan dan pengelolaan Kepegawaian dilaksanakan sesuai dengan Peraturan Perundang-undangan yang berlaku.

Pasal 38

(1) Kepala Badan, Sekretaris Badan, Kepala Bidang dan Kepala Kantor pada Lembaga Teknis Daerah.

(2) Kepala Sub Bagian, Kepala Sub Bidang, Kepala Seksi pada Lembaga Teknis Daerah dapat diangkat dan diberhentikan oleh Sekretaris Daerah atas pelimpahan kewenangan dari Kepala Daerah.

(14)

(4) Kepala Instalasi dan Satuan Pengawas Intern diangkat dan diberhentikan oleh Direktur.

BAB IV

KETENTUAN PENUTUP

Pasal 39

Hal-hal yang belum diatur dalam Peraturan Daerah ini sepanjang mengenai pelaksanaannya akan ditetapkan lebih lanjut oleh Walikota.

Pasal 40

Peraturan Daerah ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan .

Agar supaya setiap orang dapat mengetahuinya, memerintahkan Pengundangan Peraturan Daerah ini dengan Penempatanya dalam Lembaran Daerah Kota Prabumulih.

Ditetapkan di Prabumulih pada tanggal 19 September 2003 WALIKOTA PRABUMULIH

RACHMAN DJALILI Diundangkan di Prabumulih

pada tanggal 25 September 2003 SEKRETARIS DAERAH KOTA PRABUMULIH

HASBULLAH KEMIS

Referensi

Dokumen terkait

Pertambahan pengetahuan saja tanpa kepercayaan diri yang kuat, niscaya mampu melahirkan perubahan ke arah positif berupa adanya pembaharuan Perubahan perilaku bagi orang dewasa

Dari pengertian diatas dapat di simpulkan bahwa Xampp adalah perangkat lunak yang bebas mendukung sistem operasi dari beberapa program, serta menujukan eksistensi bahasa

Jakarta, MINDCOMMONLINE.COM – Presiden Susilo Bambang Yudhoyono melakukan penebaran bibit udang dan meninjau lokasi Budidaya Udang Skala Mini Empang Plastik (Busmetik) di

4.  Process Accountability, akuntabilitas atas proses, prosedur atau ukuran yang layak dalam melaksanakan tindakan- tindakan yang ditetapkan. 5.  Probity and Legal

memperoleh hasil tertinggi sekitar 8,59 t/ha GKG, sedangkan Agri Simba mendapatkan hasil gabah sekitar 7,15 t/ha GKG (Tabel 1). Tidak terjadi pengaruh interaksi

Adalah perdagangan elektrik dimana perdagangan ini dilakukan dengan memanfaatkan jaringan telekomunikasi terutama internet. Internet memungkinkan orang atau organisasi

Kemudian menganalisa dan menyusun perhitungan pada perangkat analisa kredit untuk memperkirakan kredit yang dapat diberikan dan membuat rekomendasi pada Perangkat