BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Konsep Dasar Sistem dan Prosedur
1. Pengertian Sistem
Sistem adalah suatu jaringan prosedur yang dibuat menurut pola yang terpadu untuk melaksanakan kegiatan pokok perusahaan (Mulyadi, 2001:5). Sedangkan menurut Wikipedia Indonesia, sistem berasal dari bahasa Latin (systema) dan bahasa Yunani (sustema) adalah suatu kesatuan yang terdiri dari komponen atau elemen yang dihubaungkan bersama untuk memudahkan aliran informasi, materi atau energi untuk mancapai suatu tujuan.
2. Pengertian Prosedur
Prosedur adalah suatu urutan kegiatan klerikal, biasanya melibatkan beberapa orang dalam satu departemen atau lebih, yang dibuat untuk menjamin penanganan secara seragam transaksi perusahaan yang terjadi berulang-ulang (Mulyadi, 2001: 5). Sedangkan menurut Zaki Baridwan, prosedur adalah suatu urutan-urutan pekerjaan kerani (clerical), biasanya melibatkan beberapa orang dalam satu bagian atau lebih, disusun untuk menjamin adanya perlakuan yang seragam terhadap transaksi-transaksi perusahaan yang sering terjadi.
Sistem Akuntansi merupakan organisasi formulir, catatan, dan laporan yang dikoordinasi sedemikian rupa untuk menyediakan informasi
keuangan yang dibutuhkan oleh manajemen guna memudahkan pengelolaan perusahaan (Mulyadi, 2001: 3).
3. Simbol-simbol Flowchart
Menurut Mulyadi (2008:60-63) menyatakan bahwa sistem dapat dijelaskan dengan menggunakan bagan alir dokumen yang dapat dilukiskan dengan symbol-simbol yang digunakan oleh analisis sistem untuk membuat bagan alir dokumen yang menggambarkan sistem tertentu. Berikut ini adalah simbol-simbol standar yang mempunyai makna masing-masing.
Tabel I.1 Simbol-simbol Bagan Alir Input/Output
Nama Simbol Keterangan
Dokumen Menggambarkan jenis
dokumen yang merupkan formulir jenis dokumen yang digunakan untuk merekam data terjadinya suatu transaksi.
Dokumen dan Tembusan
Simbol ini digunakan untuk menggambarkan dokumen asli dan tembusannya. Nomor lembar dokumen dicantumkan di sudut kanan atas. Berbagai Dokumen Menggambarkan berbagai jenis dokumen yang digabungkan di dalam satu paket nama dan nomor lembar dicantumkan di sudut kanan atas.
Catatan Menggambarkan catatan
akuntansi yang digunakan untuk mencatat data yang direkam sebelumnya di dalam dokumen. 2 Dok 1 Surat Muat 2 SOP 2 Faktur Penjualan 2
Penghubung pada halaman yang sama (On- page connector) Sebagai penghubung untuk aliran dokumen pada halaman yang sama. Dengan memperhatikan nomor yang tercantum dalam symbol dapat diketahui aliran dokumen dalam sistem akuntansi yang digambarkan pada bagan aliran.
Akhir arus dokumen
Akhir arus dokumen dan mengarahkan pembaca ke symbol penghubung halaman yang sama yang bernomor seperti yang tercantum di dalam symbol tersebut.
Awal arus dokumen
Awal arus dokumen berasal dari symbol penghubung halaman yang sama, yang bernomor seperti yang 1
tercantum didalam symbol tersebut. Penghubung pada halaman yang berbeda (Off-page connector) Digunakan untuk menunjukkan kemana dan bagaimana bagan alir terkait satu dengan yang lainnya. Nomor yang tercantum didalam symbol penghubung akan menunjukkan bagan alir yang tercantum pada halaman lain.
Kegiatan manual
Menggambarkan kegiatan manual seperti kegiatan klerikal.
Keterangan komentar
Menambahkan keterangan untuk memperjelas pesan
yang disampaikan dalam bagan alir.
Arsip sementara
Tempat penyimpanan dokumen yang dapat diambil kembali.
Arsip permanen
Menggambarkan arsip permanen yang tidak akan diproses lagi
On-line computer proses
Pengolahan data dengan computer secara online. Nama program ditulis di dalam symbol.
Keying (typing, verifying)
Pemasukkan data ke dalam komputer melalui on-line terminal.
Pita Magnetik Arsip komputer yang
On-line Storage
Arsip komputer yang berbentuk on-line (di dalam memory komputer). Keputusan
Ya
Tidak
Menggambarkan
keputusan yang harus dibuat dalam proses pengelolaan data.
Garis alir Menggambarkan arah
proses pengolahan data. Anak panah mengarah ke bawah dank e kanan. Mulai dan
berakhir
Menggambarkan awal dan akhir suatu sistem akuntansi
Sumber: Sistem Akuntansi, Mulyadi
B. Pengertian Kredit
Kredit merupakan penyediaan uang atau tagihan yang dapat dipersamakan dengan itu, berdasarkan kesepakatan anatara pihak bank dan pihak lain yang mewajibkan peminjam utuk melunasi hutangnya setelah jangka waktu yang disepakati dengan pemberian bunga (UU No.10 Tahun 1998 Tentang Perbankan).
C. Unsur-unsur Kredit
Unsur-unsur kredit yang terkandung dalam pemberian suatu fasilitas kredit adalah sebagai berikut.
1. Kepercayaan
Kepercayaan merupakan suatu keyakinan pemberian kredit (bank) bahwa kredit yang diberian baik berupa uang atau jasa akan benar-benar diterima kembali di masa tertentu di masa yang akan datang.
2. Kesepatan
Kesepakatan dituangkan dalam suatu perjanjian dimana masing-masing pihak menandatangani hak dan kewajibannya masing-masing.
3. Jangka Waktu
Setiap kredit yang diberikan pasti memiliki jangka waktu tertentu yang mencakup masa pengembalian kredit yang telah disepakati.
4. Risiko
Faktor risiko dapat disebabkan oleh 2(dua) hal. Pertama, faktor kerugian yang diakibatkan adanya unsur kesengajaan nasabah untuk tidak membayar kreditnya padahal mampu. Kedua, risiko kerugian yang ditimbulkan oleh unsur ketidaksengajaan nasabah sehingga mereka tidak mampu membayar kreditnya, misalnya akibat terjadi musibah bencana alam.
D. Tujuan dan Fungsi Kredit
Tujuan kredit menurut Suyatno, dkk (1995:5) sebagai berikut.
1. Turut menyukseskan program pemerintah di bidang ekonomi dan pembangunan.
2. Meningkatkan aktivitas perusahaan agar dapat menjalankan fungsinya guna menjamin terpenuhinya kebutuhan.
3. Memeperoleh laba agar kelangsungan hidup perusahaan terjamin dan dapat memeperluas usahanya.
Fungsi kredit bagi masyarakat sebagai berikut.
1. Kredit pada hakikatnya dapat meningkatkan daya guna uang. 2. Kredit dapat meningkatkan peredaran dan laba lalu lintas uang. 3. Kredit dapat juga meningkatkan daya guna dan peredaran barang. 4. Kredit sebagai salah satu alat stabilitas ekonomi.
5. Kredit dapat meningkatkan kegairahan usaha. 6. Kredit dapat mengikatkan pemerataan pendapatan.
7. Kredit sebagai alat untuk meningkatkan hubungan internasional.
E. Jenis-jenis Kredit
Pada prinsipnya, kredit itu hanya ada satu macam saja, yaitu uang bank yang dipinjamkan kepada nasabah dan akan dikembalikan pada waktu tertentu disertai dengan bunga. Tetapi berdasrkan berbagai keperluan usaha serta berbagai unsur ekonomi yang mempengaruhi bidang usaha para nasabah, maka jenis kredit menjadi beragam, yaitu antara lain (Martono, 2002: 53-55).
1. Kredit menurut penggunaannya a) Kredit Konsumtif
Kredit ini dipergunakan oleh keperluan konsumsi, artinya uang kredit akan habis dipergunakan atau semua akan terpakai untuk memenuhi kebutuhannya.
b) Kredit Produktif
Kredit ini ditujukan untuk keperluan produksi dalam arti luas. Melalui kredit produktif ini suatu utility uang dan barang dapat dilihat dengan nyata.
2. Kredit menurut keperluannya a) Kredit Produksi/Eksploitasi
Kredit ini diperlukan perusahaan untuk meningkatkan produksi baik peningkatan kuantitatif, yaitu jumlah hasil produksi maupun peningkatan kualitatif/mutu hasil produksi. Disebut juga kredit eksploitasi karena bantuan modal kerja tersebut digunakan untuk menutup biaya-biaya eksploitasi perusahaan secara luas berupa pembelian bahan-bahan baku, bahan penolong dan biaya-biaya produksi lainnya.
b) Kredit Perdagangan
Kredit ini digunakan untuk keperluan-keperluan perdagangan pada umumnya, yang berarti peningkatan utility of place dari suatu barang. c) Kredit Investasi
Kredit yang digunakan oleh bank kepada para pengusaha untuk keperluan investasi.
3. Kredit menurut jangka waktu a) Kredit jangka pendek
Kredit dengan jangka waktu paling lama 1 tahun. b) Kredit jangka menegah
Kredit yang jangka waktunya antara 1 sampai dengan 10 tahun. c) Kredit jangka panjang
Kredit yang jangka waktunya lebih dari 10 tahun. 4. Kredit menurut janinanya
a) Kredit tanpa jaminan
Jaminan yang dimaksud di sini adalah jaminan fisik. b) Kredit dengan jaminan
Kredit penilaiannya lengkap dalam arti segala aspek penilaian turut dipertimbangkan termasuk jaminan.
5. Kredit menurut aktivitas perputaran usaha (Kasmir, 2004: 76) a) Kredit kecil
Kredit yang diberikan kepada pengusaha yang digolongkan sebagai pengusaha kecil.
b) Kredit menengah
Kredit yang diberikan kepada pengusaha yang kekayaannya lebih besar dari pengusaha kecil.
c) Kredit besar
Kredit yang diberikan kepada pengusaha yang digolongkan sebagai pengusaha besar.
F. Sistem Informasi Akuntansi PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. Kantor Cabang Surakarta
1. Dokumen yang Digunakan
Dokumen yang harus dipenuhi dalam proses transaksi Kredit Agunan Rumah(KAR), meliputi:
a. Formulir permohonan kredit
Formulir permohonan kredit diisi dan ditandatangani oleh calon debitur. Digunakan untuk mengajukan permohonan kredit.
b. Dokumen pendukung
Dokumen ini terdiri dari persyaratan permohonan kredit sebagai berikut: 1) Warga Negara Indonesia (WNI) dan berdomisili di Indonesia. 2) Berusia 21 tahun atau telah menikah dan berwenang melakukan
tidakan hukum.
3) Memiliki pekerjaan dan pemghasilan tetap sebagai pegawai karyawan tetap, wiraswasta, atau profesional dengan masa minimal 1 tahun.
4) Memiliki NPWP Pribadi.
5) Tidak memiliki kredit bermasalah baik di bank maupun di tempat lain.
c. Formulir BI Checking
Formulir BI checking merupakan dokumen hasil dari penelusuran informasi debitur yang bertujuan untuk menegetahui apakan calon
debitur mempunyai pinjaman pada pihak lain dan dapat memenuhi kewajiban dlam pengembalian pinjaman.
d. Rekapitulasi Data Calon Debitur
Catatan ini berisi tentang data calon pribadi calon debitur. e. Formulir wawancara
Formulir yang berisi data calon debitur berdasarkan wawancara yang dilakukan oleh Loan Service.
f. Laporan Hasil Peninjaunan(LHP)
Laporan yang dibuat oleh Loan Administration sebagai laporan hasil survey lokasi agunan dan kelayakan calon debitur.
g. Perangkat Analisa Kredit
Laoran ini dibuat oleh Loan Analyst berdasarkan analisa yang telah dilakukan yang berisi kelayakan calon debitur untuk menerima kredit serta memperkirakan besarnya kredit yang akan diberikan.
h. Daftar Usulan Pemohon(DUP)
DUP dibuat oleh Loan Service berdasarkan berkas yang telah diberikan oleh Loan Analyst yang berisi daftar usulan kredit berdasarkan dokumen permohonan kredit.
i. Surat Penolakan
Surat peneolakan dibuat oleh Loan Service apabila pemohonan kredit ditolak yang berisi pernyataan penolakan kredit.
j. Surat Penegasan Persetujuan Pemberian Kredit (SP3K)
SP3K dibuat apabila pemohonan kredit diterima. SP3K itu sendiri berisi nama kredit, plafon kredit, sifat kredit, bunga, denda, dan ketentuan pembayaran kredit. Harus ditandatangani calon debitur diatas materai Rp 6000 dan diserahkan kembali kepada bank.
2. Catatan Akuntansi
Sistem akuntansi yang digunakan Bank BTN yaitu secara online dari kantor pusat jadi petugas bookkeeping and control hanya menginput saja dan jurnal otomatis langsung muncul. Sistem yang digunakan Bank BTN yaitu Sylveter Interated Banking System (SIBS).
3. Laporan
Loan Service melaporkan realisasi pemberian Kredit Agunan Rumah bulanan dan tahunan ke kantor pusat.
4. Fungsi yang Terkait a. Loan Service
Tugas dan wewenang Loan Service dalam proses pemberian kredit, sebagai berikut:
1) Menerima penyerahan formulir pemohon kredit dan dokumen pendukung kelengkapan dari calon debitur.
2) Menganalisa proses pemohonan kredit dengan melakukan wawancara kepada calon debitur, mencetak BI Checking dan menerbitkan Daftar Usulan Pemohonan(DUP).
3) Mengirimkan surat penolakan kredit jika kredit tidak disetujui dan menerbitkan Surat Penegasan Persetujuan Pemberian Kredit(SP3K) jika kredit disetujui.
4) Menyelenggarakan realisasi kredit. b. Loan Administration
Tugas dan wewenang Loan Administration dalam proses pemberian kredit, sebagai berikut:
1) Melakukan pengarsipan data dan dokumen yang berhubungan dengan kredit yang telah ditentukan.
2) Melaksanakan peninjaunan(survey) ke lapangan yang dijadikan sebagai agunan dan meninjau kelayakan debitur.
3) Melakukan taksasi agunan.
4) Membuat laporan hasil peninjauan. c. Loan Analyst
Tugas dan wewenang Loan Analyst dalam proses pemberian kredit, sebagai berikut:
1) Melakukan analisa permohonan kredit.
2) Mengajukan usulan atau rekomendasi kelayakan permohonan pada Perangkat Analisa Kredit(PAK).
d. Branch Manager
Tugas dan wewenang Branch Manager dalam proses pemberian kredit, sebagai berikut:
2) Memberikan otorisasi pemohonan kredit dan memberikan keoutusan akhir permohonan kredit yang akan dimual di DUP.
e. MCLU Head
Tugas dan wewenang MCLU Head dalam proses pemberian kredit, sebagai berikut:
1) Validasi data entry serta pemberian proses pemberian kredit.
2) Memberikan pendapat permohonan kredit yang akan dimuat pada DUP.
f. DBM Commercial
Tugas dan wewenang DBM Commercial dalam proses pemberian kredit adalah memberikan pendapat permohoanan kredit yang dimuat pada DUP.
g. Customer Service
Tugas dan wewenang Loan Administration dalam proses pemberian kredit adalah melakukan update Customer Information File(CIF) pada saat permohonan kredit ditolak.
5. Prosedur Pemberian Kredit Agunan Rumah (KAR)
a. Prosedur Permohonan dan Pengambilan Keputusan Kredit Agunan Rumah
1) Loan Service menerima surat pemohonan kredit dan dokumen persyaratan pemohonan kredit yang dibutuhkan diverifikasi. Kemudian input data pada website BI dan mencetak formulir BI checking untuk memastikan bahwa calon debitur tidak mempunyai
catatan buruk yang berkaitan dengan utang piutang. Setelah itu membuat Rekapitulasi Data Calon Debitur (RDCD) dan segera melakukan wawancara (interview) kepada calon debitur. Hasil wawancara dicatat pada formulir wawancara. Loan Service membuat memo peninjauan lapangan untuk diserah ke Loan Administration agar melakukan peninjauan lapangan terkait dengan data calon debitur. Kemudian menyerahkan memo peninjauan lapangan beserta surat pemohonan kredit, dokumen persyaratan pemohonan kredit, formulir BI checking, Rekapitulasi Data Calon Debitur dan formulir hasil wawancara ke Loan Administration.
2) Loan Administration memeriksa memo peninjauan lapangan beserta surat pemohonan kredit, dokumen pemohonan kredit dan melakukan peninjauan kelayakan debitur dan penilaian agunan calon debitur dan membuat laporan hasil peninjauan. Kemudian surat pemohonan kredit beserta dokumen pemohonan kredit, formulir BI checking, rekapitulasi data calon debitur, formulir hasil wawancara, dan laporan hasil peninjauan diserahkan ke Loan Analyst.
3) Loan Analyst menerima berkas permohonan kredit. Kemudian menganalisa dan menyusun perhitungan pada perangkat analisa kredit untuk memperkirakan kredit yang dapat diberikan dan membuat rekomendasi pada Perangkat Analisa Kredit(PAK) yang berisi keputusan dari Loan Analyst untuk menolak atau menyetujui kredit yang diajukan. Setelah itu menyerahkan surat permohonan
kredit beserta dokumen pemohonan kredit, formulir hasil BI checking, rekapitulasi data calon debitur, formulir hasil wawancara, dan laporan hasil peninjauan, perangkat analisa kredit ke Loan Service.
4) Loan Service menerima dan memeriksa berkas permohonan kredit dari Loan Analyst, kemudian input data pemohon Kredit Agunan Rumah(KAR) pada system. Setelah itu mencetak Daftar Usulan Pemohon(DUP). Kemudian menyerahkan surat pemohonan kredit beserta dokumen pemohonan kredit, formulir BI checking, rekapitulasi data calon debitur, formulir hasil wawancara, laporan hasil peninjauan, perangkat analisa kredit, daftar usulan pemohon ke bagian MCLU Head.
5) MCLU Head memeriksa berkas dari Loan Service dan memberikan persetujuan atas keputuan Loan Analyst pada daftar usulan pemohon. Kemudian berkas-berkas tersebut diserahkan ke Branch Manager. 6) Branch Manager menerima berkas-berkas dari MCLU Head
kemudian meneliti DUP beserta berkas-berkas yang lainnya dan memberikan pendapat tertulis menyetujui atau menolak permohonan kredit dan menandatangani DUP. Setelah itu DUP beserta berkas-berkas pemohonan kredit yang lainnya diserahkan ke Loan Service untuk ditindak lanjuti.
Berdasarkan deskripsi prosedur permohonan dan pengambilan keputusan Kredit Agunan Rumah maka disusun flowchart.
Loan Service
Berkas permohonan kredit yang di
verifikasi
Menginput Data pada Website BI D at a P em o h o n Melakukan Verifikasi Menerima Berkas Permohonan Kredit Wawancara Formulir Permohonan Kredit Dokumen Persyaratan Formulir BI checking Mulai Rekapitulasi data calon debitur Membuat rekapitulasi data calon debitur Formulir Hasil Wawancara Membuat memo peninjauan lapangan 1 Dokumen Persyaratan Formulir Permohonan Kredit Formulir BI checking Rekapitulasi data calon debitur Formulir Hasil Wawancara Memo peninjaunan lapangan
Loan Analyst Loan Administration Meninjau kelayakan debitur Menerima memo dan memeriksa berkas pemohonan kredit 1 1 Dokumen Persyaratan Formulir Permohonan Kredit Formulir BI checking Rekapitulasi data calon debitur Formulir Hasil Wawancara Dokumen Persyaratan Formulir Permohonan Kredit Formulir BI checking Rekapitulasi data calon debitur Formulir Hasil Wawancara Laporan hasil peninjauan 1 Menerima dan memeriksa berkas pemohonan kredit Menganalisa dan menyusun perhitungan Dokumen Persyaratan Formulir Permohonan Kredit Formulir BI checking Rekapitulasi data calon debitur Formulir Hasil Wawancara Laporan hasil peninjauan Dokumen Persyaratan Formulir Permohonan Kredit Formulir BI checking Rekapitulasi data calon debitur Formulir Hasil Wawancara Laporan hasil peninjauan Perangkat Analisa Kredit 2
Gambar.2.2. Flowchart prosedur permohonan dan pengambilan keputusan KAR (lanjutan)
Loan Service Formulir Permohonan Kredit Dokumen Persyaratan Formulir Hasil Wawancara Formulir BI checking Laporan hasil peninjauan Perangkat Analisa Kredit Daftar Ususlan Permohonan Menginput Data dalam system D af ta r u su la n p em o h o n Membuat Daftar Usulan Permohonan Menerima dan memeriksa Berkas Permohonan Kredit Formulir Permohonan Kredit Dokumen Persyaratan Formulir Hasil Wawancara Formulir BI checking Laporan hasil peninjauan Perangkat Analisa Kredit 2 3
Gambar.2.3. Flowchart prosedur permohonan dan pengambilan keputusan KAR (lanjutan)
Branch Manager MCLU Head Menerima dan memeriksa berkas permohonan kredit Formulir Permohonan Kredit Dokumen Persyaratan Formulir Hasil Wawancara Formulir BI checking Laporan hasil peninjauan Perangkat Analisa Kredit Daftar Ususlan Permohonan Memberikan keputusan pada daftar usulan permohonan Formulir Permohonan Kredit Dokumen Persyaratan Formulir Hasil Wawancara Formulir BI checking Laporan hasil peninjauan Perangkat Analisa Kredit Daftar Ususlan Permohonan 2 3 2 Menerima dan memeriksa berkas permohonan kredit Formulir Permohonan Kredit Dokumen Persyaratan Formulir Hasil Wawancara Formulir BI checking Laporan hasil peninjauan Perangkat Analisa Kredit Daftar Ususlan Permohonan Memberikan keputusan pada daftar usulan permohonan Formulir Permohonan Kredit Dokumen Persyaratan Formulir Hasil Wawancara Formulir BI checking Laporan hasil peninjauan Perangkat Analisa Kredit Daftar Ususlan Permohonan 4
Gambar.2.4. Flowchart prosedur permohonan dan pengambilan keputusan KAR (lanjutan)
Loan Service Formulir Permohonan Kredit Dokumen Persyaratan Formulir Hasil Wawancara Formulir BI checking Laporan hasil peninjauan Perangkat Analisa Kredit Daftar Ususlan Permohonan 4
Gambar.2.5. Flowchart prosedur permohonan dan pengambilan keputusan KAR (lanjutan)
b. Prosedur Keputusan Pemohonan Kredit Ditolak
1) Loan Service menerima berkas permohonan kredit. Memeriksa dan memastikan kembali hasil keputusan, kemudian input data hasil keputusan pada system dan membuat surat penolakan permohonan Kredit Agunan Kredit(KAR) dan memberi paraf. Kemudian surat penolakan beserta dokumen pemohon kredit diserahkan ke MCLU Head.
2) MCLU Head menerima surat penolakan beserta dokumen pemohon kredit. Kemudian meneliti dan memberikan paraf. Setelah itu surat penolakan beserta dokumen pemohonan kredit diserahkan ke Branch Manager.
3) Branch Manager menerima surat penolakan beserta dokumen pemohon kredit. Kemudian meneliti dan memberi paraf pada surat penolakan tersebut. Kemudian surat penolakan beserta dokumen pemohon diserahkan kembali ke Loan Service.
4) Loan Service menerima surat penolakan beserta dokumen pemohon kredit. Kemudian memastikan telah adanya paraf dari MCLU Head dan Branch Manager. Kemudian surat penolakan lembar 1 dan dokumen pemohonan kredit diserahkan ke pemohon kredit. Formulir pemohonan kredit, formulir BI checking, rekapitulasi data calon debitur, formulir hasil wawancaraa, perangkat analisa kredit, laporan hasil peninjauan dan surat penolakan lembar 2 disimpan sebagai arsip. Setelah itu membuat memo update Customer Information File (CIF) diberi paraf dan diserahkan ke Customer Service.
5) Customer Service menerima memo update CIF kemudian melakukan update informasi penolakan kredit pada CIF dan memo CIF sebagai arsip.
Berdasarkan deskripsi prosedur keputusan permohonan kredit ditolak maka disusun flowchart.
Loan Service D af ta r u su la n p em o h o n
Input hasil keputusan pada system Membuat surat penolakan Menerima dan memeriksa berkas permohonan kredit Formulir Permohonan Kredit Dokumen Persyaratan Formulir Hasil Wawancara Formulir BI checking Laporan hasil peninjauan Perangkat Analisa Kredit Daftar Ususlan Permohonan Memastikan hasil keputusan 4 5 2 Surat Penolakan 5
Branch Manager MCLU Head Menerima, memeriksa dan memberi paraf berkas permohonan kredit 3 5 Formulir Permohonan Kredit Dokumen Persyaratan Formulir Hasil Wawancara Formulir BI checking Laporan hasil peninjauan Perangkat Analisa Kredit Daftar Ususlan Permohonan 2 Surat Penolakan 3 6 Menerima, memeriksa dan memberi paraf berkas permohonan kredit Formulir Permohonan Kredit Dokumen Persyaratan Formulir Hasil Wawancara Formulir BI checking Laporan hasil peninjauan Perangkat Analisa Kredit Daftar Ususlan Permohonan 2 Surat Penolakan
Pemohon Loan Service Menerima dan memeriksa berkas permohonan dan surat penolakan Formulir Permohonan Kredit Dokumen Persyaratan Formulir Hasil Wawancara Formulir BI checking Laporan hasil peninjauan Perangkat Analisa Kredit Daftar Ususlan Permohonan 6 2 Surat Penolakan 4 Membuat memo update CIF
Memo update CIF
7
4
Surat penolakan Dokumen Persyaratan
Customer Service 7 Menerima memo update CIF Melakukan update informasi penolakan kredit
D at a in fo rm as i p en o la k an k re d it end
Gambar.2.9. Prosedur Keputusan Permohonan Kredit ditolak (lanjutan).
c. Prosedur Keputusan Pemohonan Kredit Disetujui
1) Loan Service menerima DUP beserta dokumen pemohon kredit, kemudian meneliti dan memastikan kembali hasil keputusan, kemudian input data hasil keputusan pada system dan membuat Surat Penegasan Persetujuan Pemberian Kredit(SP3K) rangkap 4 dan diserahkan ke MCLU Head beserta dokumen pemohon kredit. 2) MCLU Head menerima SP3K rangkap 4 beserta dokumen pemohon
rangkap 4 diserahkan ke Branch Manager beserta dokumen pemohon kredit.
3) Branch Manager menerima SP3K rangkap 4 beserta dokumen permohon kredit, kemudian meneliti dan membubuhkan paraf. Setelah itu diserahkan kembali ke Loan Service.
4) Loan Service menerima SP3K rangkap 4 beserta berkas pemohonan kredit dan meregister SP3K pada buku register. Kemudian SP3K ditandatangani oleh debitur. SP3K lembar 1 sebagai arsip, lembar 2 diberikan debitur, lembar 4 diberikan notaris. Loan Service menyerahkan SP3K lembar 3 dan berkas dokumen pemohon kredit ke Loan Administration.
5) Loan Administration menerima berkas pemohon kredit dan SP3K lembar 3 dari Loan Service. Selanjutnya melakukan pencairan dana. Berdasarkan deskripsi prosedur keputusan permohonan kredit disetujui maka disusun Flowchart.
Loan Service D af ta r u su la n p em o h o n
Input hasil keputusan pada system Membuat surat penegasan persetujuan pemberian kredit 4 3 2 SP3K Menerima dan memeriksa berkas permohonan kredit Formulir Permohonan Kredit Dokumen Persyaratan Formulir Hasil Wawancara Formulir BI checking Laporan hasil peninjauan Perangkat Analisa Kredit Daftar Ususlan Permohonan Memastikan hasil keputusan 4 5 5
Branch Manager MCLU Head Menerima, memeriksa dan memberi paaraf berkas permohonan kredit Formulir Permohonan Kredit Dokumen Persyaratan Formulir Hasil Wawancara Formulir BI checking Laporan hasil peninjauan Perangkat Analisa Kredit Daftar Ususlan Permohonan 3 3 4 3 2 SP3K Formulir Permohonan Kredit Dokumen Persyaratan Formulir Hasil Wawancara Formulir BI checking Laporan hasil peninjauan Perangkat Analisa Kredit Daftar Ususlan Permohonan 4 3 2 SP3K 5 Menerima, memeriksa dan memberi paaraf berkas permohonan kredit 6
Gambar.2.11.Flowchart Prosedur Keputusan permohonan kredit disetujui (lanjutan).
Gambar.2.12.Flowchart Prosedur Keputusan permohonan kredit disetujui (lanjutan). Pemohon Loan Service Menerima berkas permohonan dan surat persetujuan 11 Formulir Permohonan Kredit Dokumen Persyaratan Formulir Hasil Wawancara Formulir BI checking Laporan hasil peninjauan Perangkat Analisa Kredit Daftar Ususlan Permohonan 4 3 2 SP3K 4 SP3K 6 7 8
Loan Administration Notaris SP3K End Formulir Permohonan Kredit Dokumen Persyaratan Formulir Hasil Wawancara Formulir BI checking Laporan hasil peninjauan Perangkat Analisa Kredit Daftar Ususlan Permohonan SP3K Melakukan pencairan dana Menerima berkas permohonan kredit dan surat
persetujuan
7 8
Gambar.2.13.Flowchart Prosedur Keputusan permohonan kredit disetujui (lanjutan).
G. Prinsip-prinsip Kredit
Prinsip perkreditan di sebut juga sebagai 5C. Pada dasarnya konsep 5C ini akan dapat mamberikan informasi mengenai iktikad baik (willingnes to pay) dan kemampuan membayar (abiliti to pay) nasabah untuk melunasi kembali pinjaman beserta bunganya. Prinsip perkreditan 5C tersebut adalah sebagai berikut (Martono, 2002: 57-59).
1. Character
Pada prinsip ini diperhatikan dan diteliti tentang kebiasaan-kebiasaan, sifat-sifat pribadi, cara hidup (style of living), keadaan keluarga (anak istri), hobi dan social standing calon debitur. Prinsip ini merupakan ukuran tentang kemauan untuk membayar (willingnes to pay).
2. Capacity
Penilaian terhadap capacity debitur dilakukan untuk mengetahui sejauh mana kemampuan debitur mengembalikan pokok pinjaman serta bunga pinjaman.
3. Capital
Penyelidikan terhadap prinsip capital atau permodalan debitur tidak hanya meihat besar kecilnya modal tersebut, tetapi juga bagaimana distribusi modal itu ditempatkan oleh debiutr.
4. Colleteral
Penilaian terhadap barang jaminan (colleteral) yang diserahkan debitur sebagai jaminan atas kredit bank yang diperolehnya adalah untuk
mengetahui sejauh mana nilai barang jaminan atau agunan dapat menutupi risiko kegagalan pengembalian kewajiban-kewajiban debitur.
5. Condition
Pada prinsip kondisi (condition), di nilai kondisi ekonomi secara umum serta kondisi pada sektor usaha calon debitur. Maksudnya agar bank dapat memperkecil risiko yang mungkin timbul oleh kondisi ekonomi, keadaan perdagangan dan persaingan di lingkungan sektor usaha calon debitur dapat diketahui, sehingga bantuan yang akan diberikan benar-benar bermanfaat bagi perkembangan usahanya.
H. Sistem Pengendalian Intern
1. Pengertian Sistem Pengendalian Intern
Menurut Mulyadi (2001: 180) Pengendalian intern adalah suatu proses yang dijadikan oleh dewan komisaris, manajemen, dan personel lain yang didesain untuk memberikan keyakinan memadai tentang pencapaian keandalan pelaporan keuangan, kepatuhan terhadap hukum dan peraturan yang berlaku, dan efektivitas dan efisiensi.
Sistem pengendalian intern menurut Mulyadi meliputi struktur organisasi metode dan ukuran-ukuran yang dikoordinasikan untuk menjaga kekayaan organisasi, mengecek ketelitian dan keandalan data akuntansi, mendorong efisiensi dan mendorong dipatuhinya kebijaksanaan manajemen.
2. Fungsi dan Tugas Sistem Pengendalian Intern
Menurut Mulyadi (2001: 165) menyatakan bahwa praktik yang sehat dalam melaksanakan tugas dan fungsi unit organisasi dapat ditempuh dengan cara berikut:
a. Penggunaan formulir bernomor urut tercetak yang harus dipertanggungjawabkan oleh pihak berwenang. Karena formulir merupakan alat untuk memberikan otorisasi terlaksananya transaksi maka pengendaliannya dengan menggunakan nomor urut tercetak akan dapat menetapkan pertanggungjawaban terlaksananya transaksi.
b. Pemeriksaan Mendadak (Surprised Audit)
Pemeriksaan mendadak dilaksanakan tanpa pemberitahuan lebih dahulu kepada pihak yang akan diperiksa dengan jadwal yang tidak teratur. Pemeriksaan dilakukan dengan tujuan mendorong karyawan untuk melaksanakan tugasnya sesuai dengan aturan yang telah ditetapkan. c. Setiap transaksi tidak boleh dilaksanakan dari awal sampai akhir oleh
satu orang atau satu unit organisasi, tanpa ada campur tangan dari orang atau pihak lain. Karena setiap transaksi dilaksanakan dengan campur tangan pihak lain sehingga terjadi internal check terhadap pelaksanaan tugas setiap organisasi yang terkait maka setiap unit organisasi akan melaksanakan praktik yang sehat dalam pelaksanaan tugasnya.
d. Perputaran jabatan
Perputaran jabatan yang diadakan secara rutin akan dapat menjaga independensi pejabatan dalam melaksanakan tugasnya sehingga
persengkokolan diatara mereka dapat dihindari. Keharusan pengambilan cuti bagi karyawan yang berhak. Karyawan kunci organisasi diwajibkan mengambil cuti yang menjadi haknya. Selama cuti jabatannya digantikan sementara oleh pejabat lain, sehingga jika terjadi kecurangan dapat diungkap oleh pejabat yang menggantikan sementara.
e. Secara periodik diadakan pencocokan fisik karyawan dengan catatannya. Untuk menjaga kekayaan organisasi dan mengecek ketelitian dan keandalan catatan akuntansinya, secara periodik harus diadakan pencocokan atau rekonsiliasi antara kekayaan secara fisik dengan catatan akuntansinya.
f. Pembentukan unit organisasi yang bertugas untuk mengecek efektifitas unsur-unsur sistem pengendalian internal yang lain.
3. Hubungan Fungsi Sistem Pengendalian Intern Terhadap Sistem Akuntansi Sistem informasi akuntansi berfungsi untuk mengatur pihak-pihak yang ada di dalam suatu organisasi supaya bertindak secara efektif. Selain itu, sistem informasi akuntansi juga berfungsi untuk memudahkan kegiatan dan memberi batasan yang jelas diantara masing-masing fungsi yang ada di dalam organisasi, sehingga sistem informasi akuntansi dapat bermanfaat untuk perusahaan. Jadi, dibutuhkan sistem pengendalian intern yang bertugas untuk menjaga aset organisasi, mengecek ketelitian dan keandalan data akuntansi, mendorong efisiensi serta mendorong dipatuhinya kebijakan manajemen. Oleh karena itu, dalam pembentukan sistem informasi akuntansi harus selalu memasukkan sistem pengendalian intern.