• Tidak ada hasil yang ditemukan

Rencana Pembangunan dan Rencana Kerja Pemerintah BAB IX

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Rencana Pembangunan dan Rencana Kerja Pemerintah BAB IX"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

BAB IX

PENETAPAN

INDIKATOR

(2)

IX-1

RPJMD Provinsi Kepulauan Bangka Belitung 2012-2017

BAB IX

PENETAPAN INDIKATOR KINERJA DAERAH

Indikator kinerja daerah adalah alat ukur spesifik untuk memberikan gambaran

mengenai ukuran keberhasilan pencapaian visi dan misi kepala daerah dan wakil

kepala daerah pada akhir periode masa jabatan. Hal ini ditunjukan dari akumulasi

pencapaian indikator

outcome program pembangunan daerah setiap tahun atau

indikator capaian yang bersifat mandiri setiap tahun sehingga kondisi kinerja yang

diinginkan pada akhir periode RPJMD dapat dicapai.

Penetapan indikator dan asumsi pembangunan daerah tahun 2012-2017

berpedoman pada Peraturan Daerah Nomor 17 tahun 2007 tentang Rencana

Pembangunan Jangka Panjang Daerah 2005-2025, Rencana Pembangunan Jangka

Panjang Menengah Nasional 2005-2025, Rencana Pembangunan Jangka Menengah

Nasional 2010-2014, dan visi misi kepala daerah terpilih periode 2012-2017. Selain

itu, kondisi awal juga menjadi pertimbangan dalam upaya untuk menentukan target

kinerja serta memperhatikan peluang dan tantangan selama kurun waktu lima tahun

mendatang sampai dengan tahun 2017. Indeks Pembangunan Manusia merupakan

tolak ukur pembangunan daerah yang harus dicapai pada setiap tahapan

pembangunan jangka menengah.

Penetapan indikator kinerja daerah, dilakukan penyesuaian dengan mengacu

kepada:

1.

Sasaran Pembangunan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung berdasarkan RPJMN

2010-2014;

meliputi

indikator

pertumbuhan

ekonomi,

kemiskinan,

pengangguran, angka kematian bayi, rata-rata lama sekolah, angka harapan

hidup dan angka pendapatan per kapita;

2.

Tujuan pembangunan Millennium Development Goals (MDGs);

3.

Penyelarasan IPM berdasarkan capaian kurun waktu tahun 2007-2011, untuk

proyeksi 2012-2017.

Dalam menentukan Target Indikator Makro, Pemerintah Provinsi Kepulauan Bangka

Belitung didasarkan pada situasi dan kondisi yang ada juga memperhatikan target

(3)

RPJMD Provinsi Kepulauan Bangka Belitung 2012-2017

IX-2

Belitung Tahun 2005-2025. Target Indikator Makro Pembangunan berdasarkan

RPJMN Tahun 2009-2014 dan RPJPD Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Tahun

2005-2025 menjadi perhatian dalam menentukan target Indikator Makro

Pembangunan RPJMD Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Tahun 2012-2017

sebagaimana

Tabel 9.1, 9.2,

sedangkan gambaran dan proyeksi capaian kinerja

RPJMD Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Tahun 2012-2017 diuraikan pada

Tabel

9.3.

Tabel 9.1

Sasaran Pertumbuhan Ekonomi, Kemiskinan dan Pengangguran

di Wilayah Sumatera Tahun 2010-2014

Provinsi

Pertumbuhan Ekonomi

Kemiskinan

Pengangguran

2010

2014

2010

2014

2010

2014

Sumber : RPJMN 2009-2014

Tabel 9.2

Sasaran Angka Kematian Bayi, Angka Harapan Hidup, Rata-Rata Lama

Sekolah dan Pendapatan Per Kapita di Wilayah Sumatera Tahun 2010-2014

(4)

IX-3

RPJMD Provinsi Kepulauan Bangka Belitung 2012-2017

Provinsi

Angka Kematian

Bayi

Rata-Rata Lama

Sekolah

Angka Harapan

Hidup

Pendapatan Perkapita

(Rp.Ribu)

2010

2014

2010

2014

2010

2014

2010

2014

(1)

(2)

(3)

(4)

(5)

(6)

(7)

(8)

(9)

Jambi

27

24

7,84

8,08

70,43

71,26

5.853,36

6.843,80

Sumatera

Selatan

25

23

7,84

8,08

70,97

71,79

8.292,60

8.886,26

Bengkulu

29

25

8,08

8,26

69,97

71,06

4.752,32

5.370,53

Lampung

25

21

7,86

8,42

70,98

72,21

4.809,39

5.277,32

Bangka

Belitung

26

24

8,10

9,30

70,72

71,35

8.680,22

8.991,85

Kepulauan

Riau

20

19

9,60

10,80

72,38

72,73 26.270,96 28.178,43

Nasional

Sumber : RPJMN 2009-2014

(5)
(6)

IX-7

RPJMD Provinsi Kepulauan Bangka Belitung 2012-2017

Tabel 9.3

Penetapan Indikator Kinerja Daerah

Terhadap Capaian Kinerja Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan

Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Tahun 2012-2017

No Aspek/Fokus/Bidang Urusan/ Indikator Kinerja

Pembangunan Daerah

Kondisi

Saat ini Proyeksi Capaian kinerja

2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017

1 2 3 4 5 6 7 8 9

1. ASPEK KESEJAHTERAAN MASYARAKAT

1.1. Fokus Kesejahteraan dan Pemerataan Ekonomi

1.1.1 Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum, Administrasi keuangan daerah, Perangkat Daerah, Kepegawaian dan Persandian

1.1.1.1 Pertumbuhan PDRB

PDRB ADHB Migas 30.254.777 32.785.777 35.772.098 38.758.419 41.744.740 44.731.061 47.717.383

PDRB ADHB Non Migas 29.620.050 32.130.330 35.091.769 38.053.208 41.014.646 43.976.085 46.937.524

PDRB ADHK Migas 11.575.260 11.978.132 12.498.225 13.018.319 13.538.413 14.058.506 14.578.600

PDRB ADHK Non Migas 11.402.430 11.621.826 12.046.729 12.471.631 12.896.534 13.321.436 13.746.339

1.1.1.2

Laju inflasi

5,00 4,97 4,63 4,28 3,94 3,59 3,25

1.1.1.3 Kemiskinan

Persentase Penduduk Miskin (%) 5,16 4,97 4,63 4,28 3,94 3,59 3,25

Jumlah Penduduk Miskin 65.550 55.445 48.280 41.115 33.950 26.785 19.620

Garis Kemiskinan (Rp) 243.729 272.748 278.434 284.121 289.807 295.493 301.179

Indeks kedalaman Kemiskinan (P1) 0,84 0,77 0,69 0,62 0,55 0,47 0,40

Indeks keparahan Kemiskinan (P2) 0,23 0,22 0,20 0,19 0,18 0,16 0,15

Tingkat Kemiskinan Kota (%) 3,35 3,35 3,35 3,35 3,35 3,35 3,25

Tingkat Kemiskinan Desa (%) 6,91 6,30 5,69 5,08 4,47 3,86 3,25

1.1.1.4 Perkembangan Kecamatan, Keluaran, dan Desa

Kecamatan 38 39,40 39,60 39,80 40,00 40,20 40,40

Desa 306 313,20 320,60 328,00 335,40 342,80 350,20

Kelurahan 67 66,10 67,60 69,10 70,60 72,10 73,60

1.1.1.5 Perkembangan Sosial

1.1.2 PDRB Perkapita 21.648.205 21.972.928 22.302.522 22.637.060 22.976.616 23.321.265 23.671.084

1.2 Fokus Kesejahteraan Sosial

1.2.1 Pendidikan

(7)

RPJMD Provinsi Kepulauan Bangka Belitung 2012-2017

IX-8

No Aspek/Fokus/Bidang Urusan/ Indikator Kinerja

Pembangunan Daerah

Kondisi

Saat ini Proyeksi Capaian kinerja

2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017

1 2 3 4 5 6 7 8 9

1.2.1.7 Angka Partisipasi Kasar (APK) SMP/MTs 92,07 94,56 93,98 93,39 92,81 92,23 91,64

1.2.1.8 Angka Partisipasi Kasar (APK) SMA/SMK/MA 76,06 76,90 78,30 79,71 81,11 82,51 83,92

1.2.2 Ketenagakerjaan

1.2.2.1 Tingkat partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) 68,43 67,96 68,47 68,95 69,39 69,80 71,36

1.2.2.2 Tingkat Pengangguran 3,61 3,90 3,46 3,05 2,68 2,34 2,20

1.2.2.3 Penduduk Usia kerja 893.894 958.816,50 995.937,20 1.033.057,90 1.070.178,60 1.107.299,30 1.144.420,00

1.2.2.4 Angkatan Kerja 611.698 651.650,10 681.966,60 712.283,10 742.599,60 772.916,10 803.232,60

1.2.2.5 Penduduk yang Bekerja 589.634 626.234,70 658.379,00 690.523,30 722.667,60 754.811,90 786.956,20

2. ASPEK PELAYANAN UMUM

2.1 Fokus Layanan Urusan Wajib

2.1.1 Pendidikan

2.1.1.1 APS SD/MI 94,63 94,41 94,38 94,36 94,34 94,32 94,30

2.1.1.2 APS SMP/MTs 65,9 65,89 65,37 64,86 64,35 63,84 63,33

2.1.1.3 APS SMA/SMK/MA 46,46 52,03 51,86 51,69 51,52 51,35 51,18

3.4.3 Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak

3.4.3.1 Indeks Pemberdayaan Gender 55,62 59,39 62,92 66,46 69,99 73,53 77,06

2.1.3.9 Jumlah Posyandu 992 1.008,40 1.022,40 1.036,40 1.050,40 1.064,40 1.078,40

2.1.3.10 Jumlah Dokter Se Bangka Belitung 432 468,70 508,20 547,70 587,20 626,70 666,20

3.2.5 Penataan Ruang

3.2.5.1 Rasio rencana kawasan strategis yang tersusun (%) 10 10 10 10 10 10 10

3.2.5.2 Ketaatan terhadap RTRW 75 87,5 95 102,5 110 117,5 125

2.1.2 Pekerjaan Umum

3.1.2.1 Proporsi panjang jaringan jalan dalam kondisi baik 0,61 0,67 0,68 0,68 0,69 0,69 0,70

3.1.2.2 Panjang jalan dilalui roda 4 0,84 0,82 0,79 0,76 0,72 0,69 0,66

2.1.3 Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum, Administrasi keuangan daerah, Perangkat Daerah, Kepegawaian dan Persandian

2.1.3.1 Cakupan Tindak Lanjut LHP 60 72 74 76 78 80 80

2.1.3.2 Rasio Kemandirian Daerah 60 60 62 64 66 70 70

2.1.3.3 Opini Audit BPK WDP WDP WDP WTP WTP WTP WTP

(8)

IX-9

RPJMD Provinsi Kepulauan Bangka Belitung 2012-2017

No Aspek/Fokus/Bidang Urusan/ Indikator Kinerja

Pembangunan Daerah

Kondisi

Saat ini Proyeksi Capaian kinerja

2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017

1 2 3 4 5 6 7 8 9

2.1.3.5 Indeks Demokrasi Indonesia 20 19 17 15 13 12 10

2.1.4 Pemberdayaan Masyarakat dan Desa

2.1.4.1 Skala komunikasi dan koordinasi antar instansi pemerintah (skala 1-7) 7 7 7

2.1.5 Sosial

2.1.5.1 Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) 38.710 43.898,50 40.562,20 37.225,90 33.889,60 30.553,30 27.217,00

2.1.6 Perencanaan Pembangunan

2.1.6.1 Tingkat capaian sasaran RPJMD (%) 80 60 70 80 85 90 90

2.1.6.2 Jumlah kerjasama (kesepakatan) pembangunan daerah 4 4 4 4 4 4 4

2.1.7 Kepemudaan dan Olahraga

2.1.7.1 Cakupan pembinaan lembaga kepemudaan 60 65 60 75 80 80 80

2.1.7.2 Cakupan pembinaan cabang olah raga 12 15 17 19 20 21 21

2.1.8 Kebudayaan

2.1.8.1 Cakupan pelestarian dan pemanfaatan nilai budaya 60 65 70 75 75 80 80

2.2 Fokus Pelayanan Urusan Pilihan 2.2.1 Pertanian

2.2.3 Energi dan Sumber Daya Mineral

2.2.3.1 Pertumbuhan Sektor Pertambangan (%) 5 5 5 5 5 5 5

2.2.4 Pariwisata

2.2.4.1 Pertumbuhan Sektor Pariwisata (%) 15 15 15 15 15 15 15

2.2.5 Kelautan dan Perikanan

2.2.5.1 Pertumbuhan Sektor Kelautan dan Perikanan (%) 15 15 15 15 15 15 15

2.2.6 Perdagangan

2.2.6.1 Pertumbuhan Sektor Perdagangan (%) 10 10 10 10 10 10 10

2.2.7 Perindustrian

2.2.7.1 Pertumbuhan Sektor Perindustrian (%) 10 10 10 10 10 10 10

3. ASPEK DAYA SAING DAERAH 3.1 Fokus Kemampuan Ekonomi Daerah

3.1.1 Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum, Administrasi keuangan daerah, Perangkat Daerah, Kepegawaian dan Persandian

3.1.1.1 Pengeluaran konsumsi rumah tangga per kapita 15.598.162 17.039.454,3

0 3.1.1.2 Pengeluaran konsumsi non pangan perkapita 5.817.236 6.426.249,40 7.101.881,80 7.777.514,20 8.453.146,60 9.128.779,00 9.804.411,40 3.1.2 Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah

3.1.2.1 Persentase Wirausaha Baru (%) 948 968 988 1108 1128 1130 1135

(9)

RPJMD Provinsi Kepulauan Bangka Belitung 2012-2017

IX-10

No Aspek/Fokus/Bidang Urusan/ Indikator Kinerja

Pembangunan Daerah

Kondisi

Saat ini Proyeksi Capaian kinerja

2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017

1 2 3 4 5 6 7 8 9

3.1.3.1 Laju pertumbuhan investasi (%/tahun) 5 5 5 5 5 5 5

3.1.4 Ketahanan Pangan

3.1.4.1 Penguatan Cadangan Pangan Provinsi (%) 14,22 15,5 18 20 22 24 25

3.1.5 Pertanian

2.2.1.1 Indeks Yang Diterima Petani (lt) 117,57 117,90 121,83 125,75 129,68 133,60 137,53

Indeks Yang Dibayar Petani (lb) 118,55 119,92 123,11 126,30 129,48 132,67 135,85

Rasio 0,99 0,98 0,99 0,99 1,00 1,00 1,01

3.2 Fokus Fasilitas Wilayah/Infrastruktur 3.2.1 Pekerjaan Umum

3.2.1.1 Proporsi panjang jaringan jalan dalam kondisi baik 0,61 0,67 0,68 0,68 0,69 0,69 0,7

3.2.1.2 Panjang jalan dilalui roda 4 0,84 0,82 0,79 0,76 0,72 0,69 0,66

3.2.1.3 Rasio panjang jalan per jumlah kendaraan 4,07 3,78 3,74 3,7 3,66 3,62 3,59

3.2.1.5 Rasio daya tersambung pada rumah tangga 69,9 67,69 67,46 67,22 66,98 66,74 66,5

3.2.1.6 Persentase rumah tangga yang menggunakan listrik 62,76 60,91 64,47 68,03 71,6 75,16 78,72

3.2.1.7 Persentase Penduduk berakses air bersih (%) 60 65 70 75 80 80 80

3.2.1.9 Cakupan Akses Pelayanan Sanitasi Dasar (%) 60 65 70 75 80 80 80

3.2.1.10 Cakupan Pembinaan Jasa Konstruksi (%) 60 65 70 75 80 80 80

3.2.2 Perumahan

3.2.2.1 Cakupan Penurunan Beban Pencemaran Air Limbah Industri (%) 20 19 18 17 16 15 15

3.2.3 Lingkungan Hidup

3.2.3.1 Tingkat status mutu sungai (%) 25 35 50 65 70 75 75

3.2.3.2 Jumlah hari dengan kualitas udara baik (hari) 360 360 360 360 360 360 360

3.2.3.3 Capaian luas kawasan lindung terhadap luas wilayah Babel (%) 23,87 25 25 25 25 25 25

3.2.4 Perhubungan

3.2.4.1 Rasio panjang jalan per jumlah kendaraan 4,07 3,78 3,74 3,70 3,66 3,62 3,59

3.2.4.2 Jumlah pelabuhan laut/udara/terminal bus 22 22,00 22,00 22,00 22,00 22,00 22,00

3.2.5 Energi dan Sumber Daya Mineral

3.2.5.1 Persentase rumah tangga yang menggunakan listrik 62,76 60,91 64,47 68,03 71,60 75,16 78,72

3.2.5.2 Jumlah Penerapan Energi Alternatif (unit) 6294 70 70 70 70 70 70

3.2.5.3 Rasio daya tersambung pada rumah tangga 69,9 67,69 67,46 67,22 66,98 66,74 66,50

3.3 Fokus Iklim Investasi

3.3.1 Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum, Administrasi keuangan daerah, Perangkat Daerah, Kepegawaian dan Persandian

3.3.1.1 Angka kriminalitas 0,00275 0,00322 0,00359 0,00396 0,00434 0,00471 0,00509

3.3.1.2 Jumlah unjuk rasa (kali) 5 4,00 4,00 3,00 3,00 2,00 2,00

3.3.1.3 Cakupan Penyelesaian Perda (%) 80 85 90 95 100 100 100

3.3.1.4 Cakupan Penegakan Perda (%) 80 85 90 95 100 100 100

(10)

IX-11

RPJMD Provinsi Kepulauan Bangka Belitung 2012-2017

No Aspek/Fokus/Bidang Urusan/ Indikator Kinerja

Pembangunan Daerah

Kondisi

Saat ini Proyeksi Capaian kinerja

2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017

1 2 3 4 5 6 7 8 9

3.4.1 Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera

3.4.1.1 Laju pertumbuhan penduduk (%) 0,00275 0,00322 0,00359 0,00396 0,00434 0,00471 0,00509

3.4.2 Ketenagakerjaan

3.4.2.1 Tingkat partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) 68,43 67,96 68,47 68,95 69,39 69,80 71,36

3.4.2.2 Rasio daya serap tenaga kerja (%) 7,36 8,13 8,91 9,68 10,45 11,23 12

Gambar

Tabel 9.1  Sasaran Pertumbuhan Ekonomi, Kemiskinan dan Pengangguran
Tabel 9.3 Penetapan Indikator Kinerja Daerah

Referensi

Dokumen terkait

41. Jelaskan yang dimaksud dengan BUMN!.. Jawaban: BUMN adalah badan usaha yang seluruh atau sebagian besar modalnya dimiliki oleh negara melalui penyertaan secara langsung

After the one-day training, we conducted CLTS interventions at four camps where SHIM was already working, and coached our Ugandan colleagues to assume increasing responsibility

Sehubungan dengan akan dilaksanakannya klarifikasi dan negosiasi dan dengan berakhirnya masa sanggah, untuk itu kami mengundang Direktur Utama / Pimpinan Perusahaan

Ahmad Setiono, UPAYA KEPALA SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN KOMPETENSI PEDAGOGIK DAN KEPRIBADIAN GURU DI MAN MAGUWOHARJO DEPOK SLEMAN. Fakultas Tarbiyah UIN Sunan Kalijaga

Untuk jelasnya, ekonomi mikro adalah ilmu yang mempelajari aktivitas-aktivitas perekonomian yang bersifat bagian kecil, yang memusatkan perhatiannya pada masalah bagaimana konsumen

Dalam menjalankan organisasi sekolah seorang pemimpin harus mampu mengemudikan dan menjalankan organisasinya Keberadaan sekolah sebagai organisasi pendidikan akan

Guru meminta agar siswa secara berkelompok (4–5 anak) untuk mendiskusikan cara menentukan persamaan garis lurus yang melalui dua titik dan melalui satu

Komoditas penyumbang inflasi di tahun 2014 untuk keenam kota tersebut adalah. bensin, beras, cabai rawit, angkutan antar kota, nasi dengan lauk, telur ayam ras,