Program Studi Pendidikan Kimia Universitas Sebelas Maret http://jurnal.fkip.uns.ac.id/index.php/jkpk
ISSN 2503-4146 ISSN 2503-4154 (online)
212
PENGARUH MINAT MELANJUTKAN KE PERGURUAN TINGGI
DAN FASILITAS LABORATORIUM TERHADAP PRESTASI
BELAJAR SISWA SMKN 2 SURAKARTA
Abdul Jamal
1,*, Sutrisno
2, Rusito
31Mahasiswa Program Pascasarjana S2 Unnes, Semarang, Indonesia 2Jurusan Pendidikan Teknologi dan Kejuruan - PTB, UNS, Surakarta, Indonesia
3Pengawas Mapel Kimia Kabupaten Brebes, Indonesia
*Keperluan korespondensi, email : Abdul_jamal41@yahoo.co
Received: 1 August , 2016 Accepted: 1 December , 2016 Online Published: December 30, 2016...
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh minat dan fasilitas belajar terhadap prestasi belajarnya.Metode pokok yang digunakan adalah metode observasi dengan populasi sejumlah 427 siswa . sampel penelitian secara proporsional random sampling, instrumen pengumpul data berupa angket minat melanjutkan ke perguruan tinggi dan fasilitas belajar siswa. Dari hasil uji validitas dengan korelasi produk moment dan uji reliabilitas dengan teknik belah dua item didapat angket minat 35 item yang valid sebanyak 30 buah dengan indeks reliabilitas sebesar 0,9347 dan hasil uji coba angket fasilitas belajar dari 25 item yang valid 22 item dengan indeks reliabilitas sebesar 0,8934.Dari analisis tersebut diperoleh hasil : rY1.2 = 0,6974 dan rY2.1=0,5152 serta koefisien determinasi RX1X2.Y=0,6963 dan hasil pengujian F untuk koefisien determinasi sebesar 34,3537. Sedangkan R kritik (n=75; 5%)= 0,2270 dan F tabel (2;73;0,05) = 4,860. Dengan demikian rY1.2 dan rY2.1 lebih besar dari r kritik demikian juga F hitung lebih besar dari F tabel.Dengan hasil tersebut dapat disimpulkan : minat melanjutkan ke perguruan tinggi mempunyai pengaruh yang positif terhadap prestasi belajar. Demikian juga fasilitas belajar siswa juga berpengaruh positif terhadap prestasi belajar.Sumbangan relatif minat melanjutkan ke perguruan tinggi dan fasilitas belajar siswa masing sebesar 66,64% dan 33,36%. Sedangkan sumbangan efektifnya masing-masing 46,405% dan 23,289%.Berdasarkan penelitian ini, maka dalam meningkatkan prestasi belajar maka perlu memperhatikan minat melanjutkan studi ke perguruan tinggi dan fasilitas belajar siswa.
Kata kunci : minat, fasilitas, prestasi belajar
ABSTRACT
coefficient of determination RX1X2.Y = 0.6963 and F test results for coefficient of determination equal to 34.3537. While R criticism (n = 75; 5%) = 0.2270 and F table (2; 73; 0,05) = 4.860. Thus rY1.2 and rY2.1 greater than r criticism likewise F count larger than F table.With these results we can conclude: the interest to go to college to have a positive influence on learning achievement. Likewise, students learning facilities also a positive effect on learning achievement.The relative contribution of interest to go to college and study facilities for students respectively 66.64% and 33.36%. While the effective contribution of each 46.405% and 23.289%.Based on this study, then in improving learning achievement it is necessary to pay attention to the interest to continue their studies to university and student learning facilities.
Keywords: interest, facilities, academic achievement
PENDAHULUAN
Didalam proses belajar mengajar
ada satu hal yang dijadikan satu tujuan,
yaitu terjadinya perubahan tingkah laku
pada subyek didik. Untuk melihat apakah
ada perubahan tingkah laku setelah proses
belajar mengajar, banyak cara diantaranya
adalah hasil dari belajar (prestasi belajar).
Namun demikian tidak setiap proses belajar
mengajar, akan menimbulkan suatu
peru-bahan tingkah laku pada subyek didik.
Tidak adanya perubahan tingkah laku pada
subyek didik , disebabkan ada beberapa
faktor. Faktor yang mempengaruhi proses
belajar mengajar banyak sekali, antara lain
subyek didik sendiri, guru, sarana dan
prasarana dan juga faktor lingkungan.
Faktor yang mempengaruhi
pres-tasi belajar adalah faktor individual yaitu :
1)kematangan, 2) kecerdasan, 3) latihan, 4)
motivasi 5) faktor pribadi, 6) minat
Sedangkan yang termasuk faktor
ling-kungan yaitu : 1) keluarga/keadaan rumah
tangga 2) guru, 3) cara mengajar, 4)
alat-alat yang digunakan dalam belajar
mengajar 5) kesempatan 6) motivasi sosial.
Didalam proses belajar mengajar
ada suatu hal yang dijadikan suatu tujuan,
yaitu terjadinya perubahan tingkah laku
pada subjek didik. Untuk melihat apakah
tingkah laku setelah proses belajar
menga-jar, banyak cara diantaranya adalah hasil
belajar (prestasi belajar). Namun demikian
tidak setiap proses belajar mengajar, akan
menimbulkan suatu perubahan tingkah laku
pada subjek didik. Tidak adanya perubahan
tingkah laku pada subjek didik, disebabkan
ada beberapa faktor. Faktor yang
mem-pengaruhi proses belajar mengajar banyak
sekali, antara lain subjek didik sendiri, guru,
sarana dan prasarana dan juga faktor
lingkungan.
Minat merupakan salah satu aspek
kepribadian seseorang. Sehingga siswa
yang berminat ingin melanjutkan ke
pergu-ruan tinggi , ia akan melakukan hal-hal
yang diminati tersebut dan hal itu
menya-ngkut dengan keadaan dirinya.
Cony Semiawan dalam bukunya
Dewa Ketut Sukardi mengemukakan bahwa
menurut pengertian yang bersifat umum,
yang dimaksud dengan minat (interest)
adalah suatu keadaan mental yang
meng-hasilkan respons terarah pada suatu situasi
atau obyek tertentu yang menyenangkan
dan memberi kepuasan kepadanya
(statis-fiers). Demikian minat dapat menimbulkan
berbuat bila ada stimulasi khusus sesuai
dengan keadaan tersebut
Sedang bagaimana keberadaan
minat dalam aspek-aspek individual
sese-orang yang berkenaan dengan karakteristik
lainnya, berikut faktor-faktor yang
mem-pengaruhi minat yaitu faktor dari luar
maupun faktor dari dalam.
1) Faktor dari dalam individu adalah
doronga yang muncul dengan
sen-dirinya tanpa disadari sehingga
timbul perasaan senang terhadap
obyek atau rangsangan yang
da-tang secara otomatis.
a) Kepribadian, b) fantasi, c) jenis
kelamin, d) usia,
2) Faktor-faktor dari luar individu
adalah segala susuatu yang
dike-nal oleh individu kemudian
mera-ngsang dan menyentuh perasaan ,
sehingga menimbulkan perasaan
senag pada obyek yang
ber-sangkutan.
a) Pengalaman, b) keadaan sosial
ekonomi c) peranan sosial
yang diharapkan
Adapun fasilitas belajar Sekolah
Menengah Kejuruan fasilitas belajar teori
dan fasilitas belajar praktek. Dengan
fasi-litas belajar yang sesuai dengan kurikulum
mungkin akan dapat tercapai prestasi
bela-jar siswa yang optimal. Tentang fasilitas
belajar yang dimaksudkan disini adalah
seluruh alat, sarana prasarana situasi dan
kemungkinan yang lain yang dapat
menun-jang kelancaran proses belajar mengajar.
Fasilitas itu dapat sesuatu yang dimilki oleh
siswa sendiri, misalnya alat alat pelajaran,
ruang belajar dan lain lain ataupun sesuatu
yang dimiliki sekolah seperti adanya
perpustakaan, laboratorium dan lain-lain.
Ada sebagian kecil siswa sekolah
mene-ngah kejuruan yang sudah bekerja di suatu
perusahaan, misalnya kontraktor dalam
menggambar tidak seperti apa yang
diha-rapkan . hal ini disebabkan karena
sedikit-nya fasilitas laborat perusahaan yang
dimiliki sangat sedikit atau kurang
memadai.
Pada umumnya laboratorium itu
merupakan tempat yang tertutup tetapi hal
itu tidaklah mutlak. Laboratoium dapat
ber-fungsi sebagai tempat utnuk memecahkan
masalah, mendalami suatu fakta, melatih
keterampilan dan berfikir ilmiah,
mena-namkan sikap ilmiah dan
mengembang-kannya.
Menurut Tim Dika Konsultan (2004 ;4)
terdapat 3 jenis laboratorium :
1) Laboratorium Dasar, merupakan
laboratorium yang
memperke-nalkan dan memungkinkan siswa
memahami konsep dan prinsip
dasar, prinsip yang menjadi
tun-tutan untuk pengembangan
penge-tahuan lanjutan
2) Laboratorium pengembangan,
rupakan laboratorium yang
me-ngemban tugas khusus, sesuai
dengan spesialisasinya. Kegiatan
laboratorium pengembangan
teru-tama dititik beratkan pada
penda-laman bidang studi. Oleh karena itu
dilaboratorium pengembangan
di-mungkinkan untuk melakukan
kegi-atan yang sifatnya menguji konsep
dan prinsip yang telah ada,
di-samping kegiatan yang menjurus
pada penemuan konsep dan
3) Laboratorium penelitian,
meru-pakan laboratorium penelitian yang
terdapat dilingkungan perguruan
tinggi atau suatu lembaga kajian
yang bergerak dalam disiplin ilmu
tertentu.
Tabel 1. : Faktor lain yang mempengaruhi prestasi belajar adalah minat melanjutkan ke perguruan tinggi
No Kelas
Sedangkan histogram dari sebaran
frekwensi dari minat melanjutkan ke
perguruan tinggi adalah sebagai berikut:
Gambar 1 : histogram frekwensi skor minat melanjutkan ke perguruan tinggi
Dengan melihat hal diatas fasilitas
belajar merupakan suatu faktor yang dapat
mempengaruhi prestasi belajar siswa.
Suatu hal yang dapat kita buat contoh
mi-salnya, pada pelajaran kimia, akan tetapi
perlengkapan laboratorium baik alat
mau-pun bahan praktek kimia tidak lengkap
bah-kan mungkin tidak ada, hal ini jelas abah-kan
menghambat pelajaran kimia, sehingga
prestasi belajarnya juga akan berpengaruh.
Data minat didapat dari hasil
ang-ket tentang minat melanjutkan
kepergu-ruan tinggi yang telah diujicobakan.
Se-dangkan deskripsi data tentang hasil
ter-sebut sebagai berikut : data ini mempunyai
jangkauan 18 dengan skor tertinggi 116
dan skor terendah 98. Rata-rata skor
ada-lah 108,773 dengan standar deviasi adaada-lah
4,5711.
Untuk dapat belajar dengan
sebaik-baiknya diperlukan adanya suasana dan
perlengkapan maupun faktor penunjang
lain yang brehubungan dengan belajar.
De-ngan terpenuhinya perlengkapan dan faktor
penunjang itu diharapkan dapat
mem-perlancar jalannya kegiatan belajar yang
sedang atau yang akan dilaksanakan.
Se-seorang yang akan melaksanakan pro-ses
belajar, agar apa yang diharapkan dapat
berhasil dengan baik, perlu
per-hatikan beberapa faktor yang
mem-pengaruhinya.
Menurut The Liang Gie (2008).
Belajar tidak pula dilakukan tanpa alat-alat
belajar secukupnya, semakin lengkap
alat-alat itu, semakin dapat seseorang siswa
belajar dengan tidak terganggu. Disamping
buku-buku pelajaran, alat-alat yang harus
dimiliki sendiri oleh setiap pelajar. (h. 33)
Salah satu faktor yang mungkin
besar pengaruhnya dalam proses belajar
mengajar adalah fasilitas belajar.
Macam macam fasilitas belajar:
a) Alat peraga/alat tulis,
b) tempat belajar/ruang belajar
c) waktu belajar
d) kesempatan
e) fasilitas yang disediakan sekolah
Data tentang fasilitas belajar adalah
dengan skor tertinggi 85 dan skor terendah
adalah 62. Rata-rata skor adalah 76,147
dengan standar deviasi 5,271.
Prestasi belajar adalah hasil akhir
dari suatu usaha dalam mengikuti
pendi-dikan dan latihan tertentu yang telah
dicapai.
Dengan demikian kehadiran
pres-tasi belajar dalam kehidupan manusia pada
tingkat tertentu dan jenis tertentu dapat
memberikan kepuasan tertentu pada
ma-nusia, terutama bagi yang masih menuntut
ilmu di bangku sekolah. Fungsi prestasi
belajar tidak hanya merupakan indikator
kepribadian pada bidang studi tertentu,
tetapi juga sebagi indikator kualitas institusi
pendidikan.
Tabel 2. Sebaran frekwensi fasilitas belajar siswa
Sedangkan histogram dari sebaran
frekwensi fasilitas belajar siswa adalah
sebagai berikut :
Gambar 2 : histogram frekwensi fasilitas belajar siswa
Penelitian yang relevan dengan
masalah penelitian adalah masalah yang
erat hubungannya dengan variabel yang
penulis gunakan untuk penelitian yaitu
ber-kesimpulan bahwa minat melanjutkan ke
perguruan tinggi mempunyai pengaruh
ter-hadap prestasi belajar siswa.
Minat melanjutkan ke perguruan
tinggi mempunyai pengaruh lebih besar
di-bandingkan dengan fasilitas belajar siswa.
METODE PENELITIAN
Metode penelitian yang digunakan
adalah metode deskripif kuantitatif dan
des-kriptif kualitatif , metode dokumentasi
digu-nakan untuk memperoleh data dari variabel
terikat diambil dari data prestasi belajar
populasi siswa SMK berupa nilai raport
persemester.
Tabel 3. Rangkuman haisl uji normalitas
Sumber Lo Lt Keputusan
berbunyi bahwa sampel berasal dari
populasi yang berdistribusi normal, maka
data semua variabel baik X1, X2, Y semua
berasal dari populasi normal
Metode angket ini digunakan untuk
memperoleh data tentang minat
melan-jutkan ke perguruan tinggi dan fasilitas
belajar. Sebagai responden dari angket ini
penelitian. Sehingga dalam penelitian ini
ada dua macam angket.
Metode observasi dilakukan
de-ngan guru mata pelajaran menyangkut
sikap siswa dalam menerima pelajaran
dikelas dan menerima tugas tugas seperti
mengerjakan LKS, ketekunan, organisasin,
kerjasama antar teman.
Tabel 4. Hasil kesimpulan reliabilitas
Angket
Uji independensi ini bertujuan untuk
melihat apakah antar variabel bebas saling
inde-penden dalam artian ( X1 dan X2 )
saling korelasi atau tidak, dilihat dari data
hasil kesimpulan diatas dapat kita katakan r
tabel lebih besar dari r kritik dengan
demikian tidak ada korelasi antar variabel
bebas.
Tabel 5. Hasil kesimpulan validitas
Angket minat ke PTN
stasistik disusun sebagai HA yang berbunyi
ada pengaruh positif X1 terhadap Y,
digunakan analisis regresi sederhana.
Uji hipotesis kedua yang sencara
statistik berbunyi bahwa terdapat pengaruh
positif X2 terhadap Y, sama perhitungannya
dengan uji hipotesis pertama digunakan
analisis korelasi parsial.
Sedangkan uji hipotesis ketiga dari
hasil analisis regresi berganda diperoleh
kesimpulan bahwa antara X1 dan X2
secara bersama-sama juga berpengaruh
terhadap Y. Hal ini berarti bahwa minat
me-lanjutkan ke perguruan tinggi dan fasilitas
belajar siswa bersama-sama dapat
mem-pengaruhi prestasi belajar siswa.
Sedangkan untuk melihat diantara
kedua variabel bebas mana yang lebih
pe-ngaruh dapat ditinjau selanjutnya dengan
melihat sumbangan efektif dan relatifnya .
HASIL DAN PEMBAHASAN
Tabel 6 : Sebaran frekwensinya adalah
Sedangkan histogram dari sebaran
frekwensi dari prestasi belajar
Siswa adalah sebagai berikut :
Untuk memperoleh data pada
variabel terikat dalam hal ini dalah indek
prestasi belajar semester ganjil yang
diam-bil dari nilai indeks semester ek prestasi
belajar semester ganjil yang diambil dari
nilai indeks semester ganjil diperoleh skor
tertinggi 8 dan skor terrendah 5,2. Mean
dari data tersebut adalah 6,707 dengan
standar deviasiganjil diperoleh skor tertinggi
8 dan skor terrendah 5,2. Mean dari data
tersebut adalah 6,707 dengan standar
deviasiganjil diperoleh skor tertinggi 8 dan
skor terrendah 5,2. Mean dari data tersebut
adalah 6,707 dengan standar deviasi
0,713.
Untuk melihat sebaran data , maka
disusun sebaran frekwensi data yang
terbagi dalam 7 interval.
Uji linearitas dan keberhasilan regresi X1
terhadap Y. Hasil perhitungan dapat dilihat
rangkuman hasil uji linearitas. Dan
keberartian garis regresi X1 terhadap Y
adalah sebagai berikut :
Tabel 7 : Analisis varians regresi linier sederhana X1 terhadap Y
Sumber Variansi dk JK RJK F hitung F tabel
Regresi (a)
Regresi (b/a)
Sisa
1
1
73
3373,453
13,345
24,762
3373,453
13,345
0,339
39,341 7,010
Tuna Cocok
Galat
15
58
7,555
17,207
0,504
0,297
1,698 2,15
Tabel 7 menunjukkan F regresi
39,341, yang lebih besar dari F tabel 5 %,
dengan demikian dapat disimpulkan model
regresi X1 terhadap Y berarti. F tuna cocok
adalah 1,698 yang lebih kecil dari F tabel,
maka dapat dikatakan model regresi X1
terhadap Y adalah linier.
Demikian halnya yang terjadi pada uji
linearitas dan keberhasilan regresi X2
terhadap Y, hasil yang dioeroleh dapat
disimpulkan bahwa F hitung lebih besar
dari F tabel dengan demikian, maka dapat
dikatakan model regresi X2 terhadap Y
adalah linier juga.
Tabel 8 : Analisis Varians Regresi Linear Sederhana X2 Terhadap Y
Sumber Variansi
dk JK RJK
F Hitung
F Tabel 1%
Regresi (a) Regresi (b/a) Sisa
1 1 1
3373,453 7,289 30,182
3373,453 7,289 0,422
17,265 7,010
Tuna cocok Galat
18 55
9,050 21,768
0,503 0,396
Interpretasi dari tabel diatas ialah,
F regresi 17,265, yang lebih besar dari F
tabel 5%, dengan demikian dapat
disimpulkan model regresi X2 terhadap Y
berarti. F tuna cocok adalah 1,270 yang
lebih kecil dari F tabel, maka dapat
dikatakan model X2 terhadap Y adalah
linier.
Uji independensi untuk menguji
apakah antar variabel bebas (X1 dan X2)
saling berkorelasi atau tidak. Untuk itu
digunakan korelasi produk momen, yang
hasilnya adalah r x1x2 = 0,1237. Untuk
menginterpretasikan hasil ini digunakan nilai r kritik tabel pada n=75 dan α= 0,05, yaitu 0,2270. Dengan melihat nilai dari r
kritik itu, berarti nilai r hiung lebih besar dari
nilai r kritik, sehingga dapat ditarik
kesimpulan , bahwa antar variabel bebas (
X1 dan X2 ) tidak saling berkorelasi
(independen).
KESIMPULAN
Berdasarkan diskripsi data dan hasil dari
analisis data yang telah diuraikan dimuka,
maka dapat diambil kesimpulan sebagai
berikut :
1. Ada pengaruh positif antara minat
melanjutkan ke perguruan tinggi
dengan prestasi belajar siswa. Hal
ini ditunjukkan dengan nilai
koe-fisien korelasi parsial r y1.2 =
0,6974 dan hasil uji t test untuk
menguji keberartian koefisien
kore-lasi parsial r y1.2 didapat t hitung =
8,2574. Dengan t tabel (72; 0,05) =
1,67.
2. Ada pengaruh positif antara
fasi-litas belajar dengan prestasi belajar
siswa. Hal ini ditnjukkan dengan
nilai koefisien korelasi parsial r y2.1
= 0,5152 dan hasil uji t test untuk
menguji keberartian koefisien
kore-lasi parsial r y2.1 didapat t hitung =
5,1006. Dengan t tabel (72;0,05)=
1,67.
3. Terdapat pengaruh secaca
ber-sama-sama antara minat
melan-jutkan ke perguran tinggi dan
fasi-litas belajar terhadap prestasi
bela-jar siswa.Hal ini ditunjukkan
de-ngan koefisien determinasi R
x1x2.y =0,6963 dan hasil uji F
sebesar 34,3537, dimana F tabel
(2;73;0,01) = 4,860
4. Minat melanjutkan ke perguruan
tinggi mempunyai pengaruh yang
lebih besar dibanding dengan
fasi-litas yang dimiliki siswa. Hal ini
dapat dilihat dari sumbangan efektif
maupun sumbangan relatif. Untuk
sumbangan sumbangannya
sebe-sar 66,664 % sedang untuk fasilitas
belajar siswa sumbangannya
sebe-sar 33,356 %. Sedangkan untuk
sumbangan efektif untuk minat
melanjutkan ke perguruan tinggi
mempunyai sumbangan sebesar
46,405% sedang fasilitas belajar
siswa mempunyai sumbangan
sebesar 23,227%.
Berdasarkan hasil
pene-litian dengan berbagai
penjelasan-nya sebagaimana telah diur-aika
diatas, maka dapat dikemu-kakan
berbagai implikasi sebagai berikut :
1. Dengan adanya pengaruh positif
minat melanjutkan ke perguruan
maka membe-rikan gambaran dan
petunjuk kepada berbagai pihak
untuk lebih memperhatikan kedua
faktor tersebut bila ingin
mema-jukan prestasi belajar siswa.
2. Dengan telah dibuktikannya
hipo-tesis penelitian, maka hasil
penel-itian ini dapat berguna :
a. Sebagai acuan bagi orang tua
siswa bahwa mereka sangat
dibutuhkan untuk memberikan
dorongan pada anaknya agar
berminat melanjutkan ke
per-guruan tinggi. Selain itu juga
tentang perlunya untuk
menam-bah kelengkapan belajar
anak-nya sesuai dengan
kemam-puannya.
b. Sebagai acuan bagi siswa untuk
menggunakan fasilitas belajar
yang telah diberikan orang tua
dan sekolah seoptimal mungkin.
Walaupun demikian juga
ditum-buhkan minat untuk melanjutkan
ke perguruan tinggi agar
ber-semangat dalam meraih
pres-tasi belajar yang optimal.
c. Sebagai bahan acuan kepada
sekolah khususnya Sekolah
Me-nengah Kejuruan Negeri 2
Sura-karta, agar lebih banyak
mem-berikan pengarahan mengenai
betapa pentingnya pendidikan
yang tinggi untuk menjamin
masa depan. Selain itu lebih
banyak dipotimalkan
pengguna-an fasilitas belajar oleh para
siswa, sehingga fasilitas yang
dimiliki sekolah benar-benar
dapat membantu dalam -
prestasi belajar yang optimal.
Saran : Berdasarkan pada kesimpulan
hasil penelitian ini, sebagaimana tersebut
diatas dan dengan maksud untuk sekedar
untuk memberikan sumbangan pikiran
da-lam kaitannya dengan usaha
mening-katkan prestasi belajar siswa sekolah
menengah kejuruan, maka disampaikan
saran-saran :
1. Bagi lembaga pendidikan, yaitu
dalam hal ini SMKN 2 Sura-karta
seyogyanya agar lebih
mene-kankan pada pengop-timalan
pe-nggunaan fasilitas belajar. Baik
berupa labora-torium,
perpus-takaan, bengkel, bisnis center dan
lainnya.
2. Bagi guru / pendidik sebaiknya
untuk selalu mampu
menum-buhkan minat siswanya untuk
me-lanjutkan ke perguruan tinggi .
3. Bagi orang tua diharapkan untuk
selalu memberikan motivasi
anak-nya agar mempuanak-nyai minat
melan-jutkan ke perguruan tinggi. Selain
itu juga diharapkan orang tua mau
memperhatikan masalah fasil-itas
belajar yang digunakan anaknya.
UCAPAN TERIMA KASIH
Penulis mengucapkan terima kasih
yang setinggi-tingginya kepada : (1) Drs.
Sutrisno, M.Pd selaku ketua penguji tugas
akhir, PTB-JPTK UNS yang sudah banyak
memberikan arahan dan binaan (2) Drs. Ari
Harnanto, M.Si, Guru SMAN 5 Surakarta
banyak membantu terselesainya penulisan
ini (3) Kepala SMK Alhikmah 1 Sirampog
Brebes yang telah sudi untuk memberikan
tempat evaluasi(4) Dr. Ir. Rodia Syamwil,
M.Pd.
DAFTAR PUSTAKA
[1] Dewa Ketut Sukardi. 2008. Bimbingan dan Konseling. Jakarta. Penerbit : Bina Aksara.
[2] Fathurrahman Surya .2002. Kreative 6. (32). Jakarta. Penerbit : Depdikbud
[3] Gerungan. 2007. Psikologi Sosial. Jakarta. Penerbit : PT. Eresco
[4] Kartini Kartono. 2002. Teori Kepribadian. Bandung. Penerbit : Alumni
[5] Mayor Polak. 2009. Sosiologi Suatu Pengantar Ringkas. Jakarta. Penerbit : PT. Ikhtiar Baru
[6] Nana Sudjana dan Ibrahim. 2009.
Penelitian dan Penelitian Pendidikan. Bandung. Penerbit : Sinar Baru
[7] Slameto. 2008. Belajar dan Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta. Penerbit : Bina Aksara
[8] Sudjana. 2003. Teknik Analisa Regresi dn Korelasi. Bandung. Penerbit : Tarsito
[9] Suharsimi Arikunto. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta. Penerbit : Rineka Cipta
[10] Sumadi Suryabrata. 2001. Psikologi Pendidikan. Jogyakarta. Penerbit : Rake Press
[11] Suradji. 2008. Strategi Belajar Mengajar. Surakarta. Penerbit : UNS Press.
[12] Witherington HC. 2003. Educational Psikology terjemahan Muchtar Bukhori. Bandung. Penerbit : Keluarga Mahasiswa Bapensi
[13] Winkel. 2003. Psikologi Pendidikan dan Evaluasi. Jakarta. Penerbit : Gramedia