• Tidak ada hasil yang ditemukan

S PKN 0906649 Chapter3

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "S PKN 0906649 Chapter3"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A.Pendekatan Penelitian

Pendekatan yang dipilih dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan

pendekatan kualitatif. Pendekatan kualitatif dimaksudkan untuk mendapatkan

keleluasaan dalam mendekati permasalahan dan konstruksi data yang ditemukan

secara alamiah. Sugiyono (2005, hlm. 1) penelitian kualitatif adalah pendekatan

penelitian yang digunakan pada objek yang alamiah, yang lebih menekankan

makna daripada generalisasi dimana peneliti adalah sebagai instrumen kunci.

Dalam penelitian ini peneliti bermaksud mengkonsepsi dan mempelajari

pengembangan nilai karakter melalui permainan tradisional secara alamiah dan

mengkaji makna tersebut secara mendalam sehingga dari penelitian ini dapat

dirumuskan konsep baru tentang pengembangan karakter berbasis kearifan lokal

melalui permainan tradisional.

Bogdan dan Biklen (1982, hlm. 31) penelitian kualitatif lebih berusaha

memahami dan menafsirkan makna dari pendapat dan perilaku yang ditampilkan

manusia dalam suatu situasi menurut perspektif peneliti sendiri. Penelitian

kualitatif sejak awal penulisan peneliti membiarkan diri menemukan metoda atau

cara-cara yang harus ditempuh dari sifat data yang ditemukan secara induktif, dan

bukan dari suatu rencana yang ditetapkan secara ketat-kecuali tema pokok

permasalahan studi. Sedangkan Moleong (2010, hlm. 6) mengemukakan bahwa

penelitian kualitatif adalah penelitian yang bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian misalnya perilaku, persepsi, motivasi tindakan, secara holistic dan dengan cara deskriptif dalam bentuk kata-kata dan bahasa, pada suatu konteks khusus yang alamiah dan dengan memanfaatkan berbagai metode ilmiah.

Dari uraian di atas alasan yang dijadikan sebagai landasan dalam memilih

pendekatan kualitatif adalah untuk melihat realitas dan peristiwa yang terjadi di

lapangan yang berkenaan dengan pengembangan karakter warga negara melalui

permainan tradisional di komunitas hong. Dengan menggunakan pendekatan

(2)

peneliti dapat memperoleh data secara sistematis, faktual dan akurat. Sehingg

keberhasilan dari suatu penelitian, salah satunya ditentukan oleh pendekatan

penelitian yang digunakan dalam hal ini yang digunakan peneliti adalah

pendekatan kualitatif.

B.Metode Penelitian

Metode penelitian mempunyai peranan yang sangat menentukan dalam

upaya menghimpun data yang diperlukan penelitian. Karena di dalam kegiatan

penelitian akan ditemukan cara-cara bagiamana suatu objek penelitian tersebut

diamati, sehingga dihasilkan data-data yang sesuai dengan tujuan penelitian.

Metode penelitian adalah suatu cara bagaimana dalam upaya pencarian kebenaran

secara ilmiah berdasarkan data yang sesuai dan dapat dipertanggung jawabkan.

Metode yang dipilih dalam penelitian ini adalah metode studi kasus.

Penelitian studi kasus merupakan pendekatan kualitatif yang digunakan

untuk mempelajari fenomena, terfokus atau terbatas pada satu unit penelitian,

serta merupakan metode penelitian yang mencakup secara keseluruhan penelitian.

Danial (2009, hlm. 64) mengungkapkan bahwa studi kasus ini tidak mengambil

generalisasi, sebab kesimpulan yang diambil adalah kekhasan temuan kajian individu „tertentu karakteristiknya‟ secara utuh menyeluruh yang menyangkut seluruh kehidupannya, mulai dari persepsi, gagasan, harapan, sikap, gaya hidup,

dan lingkungan masyarakat.

Berdasarkan pengertian tersebut, dapat dijelaskan bahwa metode studi kasus

digunakan untuk meneliti secara seksama dan terperinci mengenai hal-hal yang

diteliti. Penelitian ini akan menghasilkan sesuatu yang khas karena merupakan

penelitian yang tertuju pada suatu unit. Dengan metode studi kasus diharapkan

peneliti dapat memperoleh infomasi yang mendalam tentang pengembangan

karakter warga negara melalui permainan tradisional di komunitas hong.

Penelitian yang dilakukan secara komprehensif menggunakan fakta-fakta,

sehingga untuk bisa mengungkap fakta-fakta tentang nilai-nilai karakter yang

(3)

yang ditemukan dalam proses pengembangan karakter melalui permainan

tradisional di komunitas hong.

C.Instrumen Penelitian

Dalam penelitian kualitatif, yang menjadi instrument atau alat penelitian

adalah peneliti itu sendiri. Oleh karena itu peneliti merupakan instrument utama

dalam mengumpulkan dara dan menginterpretasikan data dengan dibimbing oleh

pedoman wawancara dan pedoman observasi. Dalam penelitian ini peneliti terjun

langsung kelapangan untuk mengadakan obsevasi dan wawancara secara

sistematis dan mendalam. Dalam penelitian kualitatif, teknik pengumpulan data

yang utama adalah wawancara dan obsevasi. Didalam praktiknya kedua metode

tersebut dapat dipraktikan secara bersama-sama, artinya ketika sedang melakukan

observasi maka peneliti dapat melakukan wawancara begitu juga sebaliknya.

Adapun instrumen wawancara dalam penelitian ini sebagai berikut :

Tabel 3.1

1. Prinsip apa yang dipakai komunitas

hong dalam mengembangkan

3. Dari 18 nilai karakter, karakter apa saja yang paling muncul dalam permainan tradisional di komunitas hong?

6. Bagaimana metode dalam

mengembangkan nilai karakter di komunitas hong?

7. Bagaimana rutinitas pelaksanaan

Pimpinan

Pelatih

Anggota

Pengunjung

(4)

permainan tradisional di komunitas hong?

8. Bagaimana keterkaitan kegiatan permainan tradisional dalam

1. Hambatan apa saja yang ditemui komunitas hong dalam

mengembangkan karakter warganegara melalui permainan tradisional?

2. Pengaruh apa saja yang berdampak besar dalam melestraikan

1. Bagaiman strategi pengembangan karakterdi komunitas hong?

2. Faktor intern dan ekstern apa saja

yang mendorong dalam

mengembangkan karakter warga negara di komunitas hong?

3. Bagaimana upaya komunitas hong dalam karakter warga negara? 4. Bagaimana pembinaan dari Dinas

Pariwisata dan Budaya dalam melestarikan kearifan lokal permainan tradisional di komunitas hong?

5. Bagaiamana dukungan dari

pemerintah daerah khsusunya Dinas Pariwisata dan Budaya Kota

Bandung dalam melestarikan

permainan tradisional di komunitas hong?

(5)

Dalam melakukan sebuah wawancara, penulis membuat dan menyiapkan

instrumen yang berisi tentang pertanyaan-pertanyaan yang berkaitan dengan

pengembangan karakter warga negara melalui permainan tradisional. Pendapat

dan pengalaman para responden serta pengetahuanyang didapat dari sumber data

yang terdiri dari pimpinan komunitas hong, pelatih dan anggota yang mengetahui

secara pasti peran, kendala serta upaya dalam mengembangkan karakter warga

negara melalui permainan tradisional di komunitas hong.

D.Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data sangat penting dalam penelitian, dengan teknik

pengumpulan data diharapkan mempermudah peneliti dalam mendapatkan

data-data yang dibutuhkan. Sugiyono (2010, hlm. 62) mengemukakan megenai teknik

pengumpulan data bahwa langkah yang paling strategis dalam penelitian karena

tujuan utama dari penelitian adalah mendapatkan data, tanpa mengetahui teknik

pengumpulan data, maka peneliti tidak akan memperoleh data yang memenuhi

standar data yang ditetapkan. Data merupakan suatu bahan yang sangat diperlukan

untuk selanjutnya dianalisis guna mendapatkan suatu kesimpulan.

Teknik pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian ini pada

prinsipnya dilakukan melalui langkah-langkah sebagai berikut :

1. Wawancara

Wawancara adalah cara untuk menggali informasi, pemikiran, gagasan,

sikap dan pengalaman narasumber. Wawancara tatap muka dilakukan secara

langsung antara peneliti dan narasumber secara dialogis, tanya jawab, diskusi dan

melalui cara lain yang dapat memungkinkan diperolehnya infomasi yang

diperlukan. Moleong (2000, hlm. 135) wawancara adalah percakapan dengan

maksud tertentu yang dilakukan oleh dua pihak, yaitu pewawancara (interviewer)

yang mengajukan pertanyaan dan yang diwawancarai (interview) memberikan

jawaban atas pertanyaan itu. Adapun wawancara yang dilakukan dilakukan

peneliti terhadap beberapa narasumber primer dan sekunder.

Beberapa narasumber primer di antaranya pimpinan komunitas hong, para

(6)

pengamat seni dan budaya, para orang tua anggota, dan para pengunjung atau

penonton. Wawancara ini meliputi wawancara terstruktur dan wawancara tidak

terstruktur. Isi wawancara umumnya berkisar pada permasalahan yang

berorientasi pada objek, kaitannya dengan dunia kognitif, afektif, dan juga

evaluatif subjek penelitian.

Interaksi di dalam wawancara merupakan suatu hal yang paling penting,

namun demikian dalam praktiknya banyak faktor lain yang berpengaruh terhadap

momentum ini. Perihal ini dapat dilihat pada gambar di bawah ini:

Gambar 3.1

Faktor yang Mempengaruhi Interaksi Dalam Wawancara

Sumber: Nasir (1999, hlm. 236)

Faktor-faktor yag harus diperhatikan dalam mengumpulkan data melalui

wawancara adalah dilihat dari situasi wawancara yang meliputi waktu, tempat,

kehadiran orang lain, sikap masyarakat. Faktor pewawancara sebagai instrumen

pokok dalam penelitian kualitatif harus memahami karakteristik sosial,

keterampilan melaksanakan wawancara, motivasi peneliti, dan situasi yang

nyaman dari peneliti. Faktor dari responden yang harus diperhatikan adalah

karakterisitik sosial responden, kemampuan dalam menangkap pertanyaan, dan

(7)

harus dipahami dan dipelajari oleh peneliti sebagai instrumen utama sehingga

hasil penelitian kualitatif akan memperoleh hasil yang bermakna.

2. Observasi

Observasi merupakan proses yang kompleks, suatu proses yang tersusun

dari berbagai proses biologis dan psikologis. Observasi dilakukan untuk

memperoleh informasi tentang kelakuan manusia seperti yang terjadi dalam

kenyataan. Secara garis besar observasi dapat dilakukan dengan partisipasi

pengamatan. Adapun manfaat observasi menurut Patton dalam Nasution

(Sugiyono, 2010, hlm. 228) sebagai berikut

a. Dengan observasi dilapangan peneliti akan lebih mampu memahami konteks data dalam keseluruhan situasi social, jadi akan dapat diperoleh pandangan yang holistik atau menyeluruh.

b. Dengan observasi maka akan diperoleh pengalaman langsung, sehingga memungkinkan peneliti menggunakan pendekatan induktif. Jadi tidak dipengaruhi oleh konsep atau pandangan sebelumnya. Pendekatan induktif membuka kemungkinan melakukan penemuan atau discovrey c. Dengan observasi, peneliti dapat melihat hal-hal yang kurang atau tidak

diamati orang lain, khususnya orang yang berada dalam lingkungan itu, karena telah dianggap “biasa” dan karena tidak akan diungkapkan dalam wawancara.

Dengan demikian manfaat dari obervasi adalah mengungkapkan hal yang

belum terungkap sehingga menghasilkan penemuan baru. Dengan observasi dapat

kita peroleh gambaran yang lebih jelas tentang kehidupan sosial, yang sukar

diperoleh dengan metode lain. Obsevasi sebagai alat pengumpul data dan

observasi yang dilakukan secara sistematis artinya observasi dan pencatatannya

dilakukan menurut prosedur dan aturan-aturan tertentu sehingga dapat diulangi

kembali oleh peneliti lain.

Dalam teknik observasi, peneliti dalam hal ini terjun langsung ke lapangan

dalam upaya menggali data untuk melengkapi data yang diperoleh dari studi-studi

lainnya dengan cara observasi partisipatif. Dalam melakukan observasi

partisipatif, peneliti langsung terjun pada subjek yang diobservasi, dan ikut di

dalam berbagai kegiatan yang dilakukan oleh subjek yang diteliti. Perihal ini

(8)

penyelenggaraan pertunjukan komunitas hong pada even-even: ulang tahun Bank

Jabar, pertunjukan komunitas hong di Car Free Day Dago Bandung, pertunjukan

komunitas hong di Bumi Sangkuriang, prosesi pertunjukan Helaran di area Jalan

Naripan Bandung, dan beberapa even pertunjukan di tempat (di lokasi Komunitas

Hong), yang diselenggarakan secara kontinyu bagi para pengunjung yang datang

ke area lokasi komunitas hong.

3. Studi Dokumentasi

Studi dokumentasi merupakan perlengkapan dari penggunaan metode

observasi dan wawancara dalam penelitian kualitatif. Studi dokumentasi

diharapkan dapat memberikan dukungan terhadap data-data yang diperoleh oleh

wawancara dan observasi seperti kegiatan sehari-hari dan foto kegiatan.

Berkenaan dengan itu Danial (2009, hlm. 79) mengemukakan bahwa studi

dokumentasi yaitu mengumpulkan sejumlah dokumen yang diperlukan sebagai

bahan data informasi sesuai dengan masala penelitian, seperti peta, data statistik,

jumlah dan nama pegawai, data siswa, data penduduk, grafik gambar-gambar,

surat, foto, akte dsb.

Dengan demikian studi dokumentasi adalah proses pengumpulan data

melalui pengambilan bukti fisik berupa foto, grafik, data jumlah pegawai/siswa

yang diperlukan untuk melengkapi proses penelitian kualitatif.

E.Teknik Analisis Data

Teknik analisis data dilakukan di dalam penelitian lapangan, pada dasarnya

adalah sebuah proses yang sedang berjalan. Peneliti memformulasikan hipotesis

dan mencatat tema-tema penting melalui penelitiannya. Sebagai penelitian

progress, beberapa hipotesisnya akan dikesampingkan, sementara hipotesis

lainnya justru akan diperbaiki, atau diformulasikan. Langkah final yang penting di

dalam analisis data kualitatif adalah mempertimbangkan semua kasus yang

termasuk dalam hipotesis tentatif. Ketika menganalisis data kualitatif, hal itu akan

berguna untuk mencari kebiasaan atau pola-pola penting pada sejumlah observasi

(9)

Untuk mencapai tujuan pokok penelitian, peneliti dalam hal ini

mengumpulkan data, memproses data, membuat analisis, dan menginterpretasikan

data. Analisis data adalah proses sebuah proses penyederhanaan data ke dalam

bentuk yang lebih mudah dibaca dan diinterpretasikan. Sesudah data dianalisis

dan diperoleh informasi yang lebih simpel, semua itu segera diinterpretasi untuk

mencari makna dan implikasi yang lebih luas dari hasil penelitian.

Dalam menganalisis data, teknik analisis data yang digunakan dalam

penelitian ini dengan model dari (Miles & Huberman, 1992, hlm. 16) yang terdiri

dari tiga tahap, antara lain reduksi data, penyajian data dan penarikan

kesimpulan/verifikasi. Kegiatan ini terjadi secara bersamaan dan berlaku

bolak-balik, karena analisis data kualitatif merupakan upaya berulang dan terus menerus.

Langkah pertama, mereduksi data adalah merangkum, memilih dan

memfokuskan hal-hal yang pokok dan hal-hal yang dianggap penting, dengan

upaya mencari tema dan polanya. Sugiyono (2008, hlm. 92) melalui kerja reduksi

data, diketahui bahwa data yang telah direduksi dapat memberikan gambaran yang

lebih jelas, juga mempermudah peneliti untuk melakukan pengumpulan data

berikutnya dan mencarinya jika diperlukan. Dalam mereduksi data tersebut, data

yang pokok dan penting dalam hal ini diambil untuk membuat kategori melalui

koding terutama untuk fenomena yang sering muncul.

Langkah kedua, peneliti menyajikan (display) data yakni menyajikan data

dalam penelitian kualitatif melalui sejumlah teks yang bersifat naratif. Dalam fase

ini, data-data hasil dari wawancara diberi tabulasi yang bertumpu pada koding

yang telah dibuat guna mendapatkan kategorisasi. Selain menelaah teks hasil

wawancara, hasil pengamatan secara partisipatif, dan dokumntasi juga digunakan

sebagai perbandingan bagi data yang diperoleh dari lapangan. Dalam upaya

menentukan kategorisasi agar konsisten dan teratur serta memiliki keterkaitan,

dalam hal ini peneliti melakukan silang kategori melalui asumsi proposisi teoretis

yang dijadikan sebagai pijakannya.

Langkah ketiga, peneliti menarik kesimpulan dan verifikasi sebagai jawaban

terhadap rumusan masalah yang telah dituangkan sejak awal. Kesimpulan dalam

(10)

tetap dan memiliki kredibilitas, maka dalam hal ini peneliti harus menyampaikan

bukti-bukti yang valid dan konsisten yang bersumber pada data-data yang

sekiranya dapat dipertanggungjawabkan. Kesimpulan merupakan kegiatan yang

dilakukan dengan tujuan mencari arti, makna, penjelasan yang dilakukan terhadap

data yang telah dianalisis dengan mencari hal-hal penting. Kesimpulan ini

merupakan jawaban atas permasalahan yang ingin dikaji sebagaimana dijelaskan

pada identifikasi dan perumusan masalah penelitian.

F. Pengujian Keabsahan Data

Untuk mempermudah mempermudah data yang akurat dan absah, terutama

yang diperoleh melalui observasi, wawancara maupun dokumentasi dibutuhkan

suatu teknik yang tepat. Salah satu teknik yang digunakan adalah memeriksa

derajat kepercayaan atau kreadibilitasnya yang diperoleh melalui beberapa cara

yaitu:

1. Memperpanjang masa observasi

Usaha peneliti dalam memperpanjang waktu penelitian guna memperoleh

data dan informasi yang valid dari sumber data yaitu dengan meningkatkan

intesitas pertemuan dan melakukan penelitian dalam kondisi yang wajar dengan

mencari waktu yang tepat guna berinteraksi dengan sumber data.

2. Pengamatan terus menerus secara seksama

Pengamata secara terus-menerus dilakukan untuk memperoleh gambaran

yang nyata tentang pengembangkan karakter warganegara melalui permainan

tradisional di komunitas hong.

3. Triangulasi data

Triangulasi menurut Nasution (2003, hlm. 115) merupakan pengecekan

kebenaran data tertentu dengan membandingkannya melalui data yang diperoleh

dari sumber lain, pada berbagai fase penelitian lapangan,pada waktu yang

berlainan dan dengan menggunakan metode yang berbeda pula. Adapun tujuan

triangulasi adalah mengecek kebenaran suatu data dengan cara

membandingkannya denga data yang diperoleh dari sumber lain. Proses

(11)

data lainya seperti melalui observasi dan dokumentasi. Sehingga peneliti mampu

memperoleh data yang akurat.

4. Menggunakan Referensi Yang Cukup

Sebagai baha referensi untuk meningkatkan kepercayaan kebenaran data,

peneliti menggunakan bahan dokumentasi yakni hasil rekaman wawancara dengan

subjek penelitian, foto-foto dan lainnya yang diambil dengan cara tidak

mengganggu perhatian informasi, sehingga informasi yang diperlukan akan

diperoleh dengan tingkat keberhasilan yang tinggi. Upaya ini dilakukan untuk

meningkatkan keabsahan informasi yang dibutuhkan dengan menggunakan

dukungan bahan yang cukup baik seperti media elektronok atau media cetak.

G.Subjek dan Lokasi Penelitian

1. Subjek Penelitian

Dalam penelitian kualitatif yang dijadikan sampel hanyalah sumber yang

dapat memberikan informasi. Nasution (1996, hlm.32) adalah sampel dapat

berupa hal, peristiwa, manusia, situasi dan observasi. Sering sampel dipilih secara

purposive bertaluan dengan purpose atau tujuan tertentu. Sering pula responden

diminta untuk menunjukan orang lain yang dapat memberikan informasi

kemudian responden ini diminta pula menunjukan orang lain dan seterusnya.

Subjek dalam penelitian adalah komunitas hong yang dipimpin oleh

Mohamad Zaini Alif. Komunitas hong hingga dekade terakhir ini memiliki

hampir 200 orang anggota yang terdiri dari kalangan orang dewasa, remaja, dan

anak-anak. Golongan anak-anak di komunitas hong merupakan kelompok yang

terbanyak anggotanya. Kelompok anak-anak ini menjadi subjek yang paling

diperhatikan sehubungan dengan objek yang diteliti yang berada di wilayah dunia

(12)

Tabel 3.2 Subjek Penelitian

No Subjek Penelitian Jumlah

1 Pimpinan komunitas hong, 1

2 Para pelatih komunitas hong 3

3 Anggota komunitas hong 8

Total 12

Sumber : Dikembangkan Peneliti Tahun 2016

Subjek dalam penelitian ini terdiri dari 1 orang pendiri dari komunitas hong,

pelatih atau pembina komunitas hong sebanyak 3 orang, dan anggota komunitas

hong dari kalangan anank-anak, remaja, dan dewasa sebanyak 8 orang. Total

subjek dalam penelitian berjumlah 12 orang. Dengan pemilihan subjek tersebut

diharapkan peneliti dapat memperoleh data secara mendalam berkaitan dengan

pengembangan karakter warga negara melalui permainan tradisional yang terdapat

di komunitas hong.

2. Lokasi Penelitian

Menurut Nasution (2003, hlm. 43) lokasi penelitian menunjukan pada

pengertian tempat atau lokasi penelitian yang dicirikan oleh adanya unsur yaitu

pelaku, tempat dan kegiatan yang dapat diobservasi. Lokasi penelitian di

Pakarangan Ulin Komunitas Hong yang terletak di Jalan Bukit Pakar Utara nomor

35 ±Dago Pakar Bandung. Lokasi ini letaknya berdekatan dengan Taman Hutan

Raya Djuanda. Posisi lokasi terletak di sebelah utara agak miring ke timur laut

dari Taman Hutan Raya Djuanda, dengan jarak tempuh dari Taman Hutan Raya

Gambar

Tabel 3.1 Instrumen Wawancara
Gambar 3.1 Faktor yang Mempengaruhi Interaksi Dalam Wawancara
Tabel 3.2 Subjek Penelitian

Referensi

Dokumen terkait

Rekapitulasi Anggaran Belanja Langsung Berdasarkan Program dan Kegiatan TAHUN ANGGARAN 2017 FORMULIR Jumlah Tahun n Brg & Jasa Uraian Kode Jumlah Urusan Pemerintahan Organisasi :

PERBANDINGAN EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION, GROUP INVESTIGATION, DAN TEAM GAMES TOURNAMENT TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP IPS..

Adapun tugas akhir ini dibuat untuk memenuhi syarat kesarjanaan di Departemen Teknik Elektro, Fakultas Teknik Universitas Sumatera Utara.. Judul Tugas Akhir ini

NAMUN / BAGI MASYARAKAT GIRILOYO / IMOGIRI BANTUL / MEMBATIK SUDAH MENJADI TRADISI YANG SIFATNYA

Berdasarkan wawancara dengan tenaga pengajar PKn dan peserta didik, mata pelajaran PKn masih terpaku pada teori-teori yang tercantum pada buku, masih jarangnya pembelajaran yang

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan maka didapatkan kondisi operasi yang menghasilkan kualitas air limbah memenuhi baku mutu yang disyaratkan , yaitu rapat arus

MEKANISME VERVAL DOKUMEN DATA GTK ARSIP Mulai STATUS NUPTK Selesai EKSEKUSI DATA ARSIP GTK UPLOAD DOKUMEN GTK tidak ya STATUS NUPTK Valid.. Mulai Verval Data Arsip GTK

Pada proses simulasi hanya akan menampilkan di bulan Agustus 2016 untuk proses kebutuhan validasi hasil simulasi dari sistem yang telah dirancangan dengan metode