• Tidak ada hasil yang ditemukan

Aoi Matsuri Dalam Masyarakat Jepang

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Aoi Matsuri Dalam Masyarakat Jepang"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

(a) (b)

Gambar 2 (a,b): Busha Shinji

(3)

(a) (b)

(4)

(c)

Gambar 3 (a,b,c): Harai Gushi

(5)

(a) (b)

Gambar 4 (a,b): Mikage matsuri

(6)

(a) (b)

Gambar 5 (a,b): Shato no Gi

(7)

(a) (b)

Gambar 6 (a.b): Mikoshi

(8)

(a) (b)

Gambar 7 (a,b): Yabusame Shinji

2. Kelengkapan ritual dalam Aoi Matsuri

(9)

Gambar 1 (Tali berwarna merah yang diikatkan pada kerbau yang dipercaya

dapat mengusir roh jahat)

Gambar 2 (Gohei yang digunakan untuk menyucikan diri)

(10)

Gambar 3 (lentera yang dipasang di pintu masuk kuil yang dipercaya sebagai

tempat tinggalnya roh juga dipercaya sebagai petunjuk jalan para dewa.

Gambar 4 (daun semak-semak Aoi)

Gambar

Gambar 1 (a,b): Saio-dai Misogi
Gambar 2 (a,b): Busha Shinji
Gambar 3 (a,b,c): Harai Gushi
Gambar 5 (a,b): Shato no Gi
+5

Referensi

Dokumen terkait

Pemujaan leluhur ini dilakukan karena pengaruh ajaran budha mengenai faham reinkarnasi, tujuannya supaya kelak roh orang yang meninggal tersebut ketika lahir kembali akan mendapatkan

suara siulan di leher sebagai ucapan roh gaib, guru si dua lapis pernin m at ana ( seseorang yang dapat m elihat roh- roh gaib) , guru perj inuj ung ( seseorang yang disert ai

masyarakat pada zaman Yamato percaya bahwa haniwa memiliki kekuatan yang. dapat melindungi para arwah dari gangguan

Selain itu, Saidaiji Eyou juga dapat dikatakan sebagai salah satu bentuk sairei karena diselenggarakan dalam bentuk yang lebih besar dan meriah, jika dibandingkan

Nah, bila ada seorang jahat yang dapat mengubah mereka, berkas-berkas yang sekarang tidak dapat dipercaya itu akan tunduk kepada orang jahat tersebut, dan secara otomatis

Istilah untuk tangga memajang di Jepang disebut hina dan atau dankazari , lapisan yang menutupinya disebut dankakke atau hi-mosen yaitu kain tebal atau karpet berwarna

Hal ini juga dijelaskan oleh Ayip Rosidi yang mengatakan bahwa memang sukar mengukur keagamaan orang Jepang dengan menggunakan tolok ukur agama- agama samawi, yaitu agama yang

Selain itu, Saidaiji Eyou juga dapat dikatakan sebagai salah satu bentuk sairei karena diselenggarakan dalam bentuk yang lebih besar dan meriah, jika dibandingkan