• Tidak ada hasil yang ditemukan

Penguatan Sistem Sertifikasi Produk Bertanda SNI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Penguatan Sistem Sertifikasi Produk Bertanda SNI"

Copied!
30
0
0

Teks penuh

(1)

PENGUATAN

SI STEM SERTI FI KASI PRODUK

bertanda SNI

melalui penerapan DPLS 04 rev 3

dan Peraturan Kepala BSN Nomor 02 tahun 2017

Palembang, 24 Agustus 2017

(2)

gambaran umum implementasi

TIPE-5: existing practice..

Pengajuan Aplikasi

Initial review

:

Audit Kecukupan

Audit

Sistem

Manajemen Mutu

9001

Pengambilan

Sampel Produk

Pengujian Sampel

Produk

OK ?

Laporan audit

Review

Laporan hasil uji

OK ?

Keputusan; Atestasi

SPPT SNI

Y

T: hasil audit

T: hasil uji

Y

T

Persyaratan aplikasi:

o

legalitas

perusahaan,

o

IUI,

o

TDI,

o

bukti kepemilikan

merek,

o

lisensi,

o

untuk importir

ditambah API,

NIK, IT

o

sertifikat SMM

9001

o

panduan mutu

o

daftar peralatan

o

daftar personel

o

peralatan QC…

(3)

existing practice - gambaran umum

alur penerbitan sub-lisensi DN

PT ABC memroduksi produk

dengan merk ABC tipe 1 LSPr-XXX-IDN

perjanjian lisensi untuk merk ABC

(PT ABC). - (LSPr-XXX-IDN)

memberikan sub-lisensi penggunaan tanda SNI sampling, audit, product testing

menerima sub-lisensi penggunaan tanda SNI

mengajukan sertifikasi untuk produk merk ABC

(4)

existing practice - gambaran umum

alur penerbitan sub-lisensi LN-1

CDE int di USA “pemilik merk CDE”

CDE Indonesia

authorized rep CDE int “mendaftarkan merk CDE di

Indonesia”

XYZ, ltd di China memproduksi produk dengan

merk CDE tipe 1

LSPr-XXX-IDN

perjanjian lisensi

(XYZ, ltd). - (LSPr-XXX-IDN)

IDN

USA

CHN

IDN

USA

CHN

men-subkontrakkan proses produksi ke PT XYZ

mewakilii hak dan kewajiban CDE int

dalam peredaran produk bermerk CDE di Indonesia

mengajukan sertifikasi atas nama

XYZ, mengimpor dan

mengedarkan produk CDE sesuai dengan spec yang dipesan oleh CDE Int

memberikan sub-lisensi penggunaan tanda SNI menerima sub-lisensi

penggunaan tanda SNI

(5)

existing practice - gambaran umum

alur penerbitan sub-lisensi LN-2

PT ABC memiliki merek ABC dan mendaftarkan merek ABC di Indonesia atas nama

dirinya sendiri XYZ, ltd di China

memproduksi produk dengan

merk ABC untuk PT ABC LSPr-XXX-IDN

perjanjian lisensi

(XYZ ltd)- (LSPr-XXX-IDN)

IDN

CHN

IDN

CHN

mengajukan sertifikasi atas nama XYZ

ltd - China

sampling, audit, product testing

pemberi sub-lisensi memesan

produk ke XYZ ltd untuk diedarkan di IDN dengan merk ABC memroduksi

produk dengan merek ABC atas permintaan PT ABC

(6)

existing practice - gambaran umum

alur penerbitan sub-lisensi LN-3

PT ABC mengimpor produk dengan merk XYZ dan mendaftarkan merk XYZ untuk mewakili XYZ ltd di

Indonesia XYZ, ltd di China

memproduksi produk dengan merk XYZ

perjanjian lisensi

(XYZ ltd)- (LSPr-XXX-IDN)

IDN

CHN

IDN

CHN

mengajukan sertifikasi atas nama XYZ

ltd - China

sampling, audit, product testing

pemberi sub-lisensi memasukkan

produk XYZ yang diproduksi dengan tipe sesuai spec XYZ ltd memroduksi

produk dengan spec yang ditetapkan sendiri oleh XYZ ltd

penerima sub-lisensi

(7)

realita yang belum bergeser…

Tahun

jumlah

sampel

produk

bertanda

SNI

sesuai

tidak sesuai

sesuai SNI

%

tidak sesuai

SNI

%

2008

60

43

72%

17

28%

2009

64

31

48%

33

52%

2010

95

40

42%

55

58%

2011

169

98

58%

71

42%

2012

118

50

42%

68

58%

2013

123

81

66%

42

34%

2014

47

22

47%

25

53%

2015

178

112

63%

66

37%

2016

131

61

47%

70

53%

(8)

Hasil Monitoring Integritas Tanda SNI 2015

No

Kelompok produk

Jumlah

sampel

produk

Hasil pengujian sampel produk

Memenuhi

persyaratan SNI

Tidak memenuhi

persyaratan SNI

A. Produk Wajib SNI

103

41 (39,81%)

62 (60,19%)

1

Setrika listrik

30

13 (43,33%)

17 (56,67%)

2

Kabel listrik fleksibel

30

1 (3,33%)

29 (96,67%)

3

Pakaian bayi dan anak

43

27 (62,79%)

16 (37,21%)

B. Produk SNI Sukarela

75

71 (94,67%)

4 (5,33%)

4

Mi instan

46

46 (100%)

0 (0 %)

5

Dispenser

29

25 (86,21%)

4 (13,79%)

(9)

Hasil Monitoring Integritas Tanda SNI 2016

No

Kelompok produk

Jumlah

sampel

produk

Hasil pengujian sampel produk

Memenuhi

persyaratan SNI

Tidak memenuhi

persyaratan SNI

A

Produk yang SNI-nya

telah diberlakukan

wajib

99

30

(30,30%)

69

(69,69%)

1

Kotak kontak

24

5

(20,83%)

19

(79,17%)

2

Ban dalam sepeda

motor

40

9

(22,50%)

31

(77,50%)

3

Tepung terigu

35

16

(45,71%)

19

(54,29%)

B

Produk yang telah

menerapkan SNI secara

sukarela

32

31

(96,88%)

1

(3,12%)

4

Beras

20

19

(95,00%)

1

(5,00 %)

5

Mikser

12

12

(100%)

0

(0%)

(10)

Persyaratan SNI yang paling banyak tidak terpenuhi

dari hasil monitoring 2016

No

Produk

Persyaratan yang paling banyak tidak terpenuhi

1.

Kotak -kontak

1. Konstruksi

2. Syarat pembumian

3. Uji tarik dan torsi

4. Kapasitas pemutusan dan pemutusan

2.

Ban dalam Sepeda

Motor

Syarat fisik:

1. Perpanjangan putus

2. Kuat tarik badan

3. Kuat tarik sambungan

3.

Tepung terigu

1. Persyaratan keasaman

2. Kandungan besi (fe), seng (zn), vitamin B2

(riboflavin) dan asam folat.

4.

Beras

1. Jumlah butir menir

(11)

-Framew ork SI STEM SERTI FI KASI PRODUK

Pemilik skema (

scheme owner

) dapat berupa lembaga sertifikasi, instansi

pemerintah, asosiasi dagang atau kelompok lembaga sertifikasi

Skema sertifikasi produk

pemilik

menjalankan skema

Panduan tentang

skema diberikan

dalam I SO/ I EC

17067

Persyaratan

sertifikasi diberikan

dalam I SO/ I EC

17065

I SO/ I EC 17030

tentang tanda

sertifikasi dan

penggunaannya

Pelanggan produk

Pemangku

kepentingan

Pemilik skema

manufacturer,

operator,

menghasilkan

produk, proses

atau jasa

Lembaga

sertifikasi dan

proses penilaian

(12)

o

Keluaran dari kegiatan sertifikasi produk adalah “sertifikat kesesuaian”

(UU 20 2014 ps 33

ayat 3; SNI ISO/IEC 17065 – 7.7)

o

Sertifikat Kesesuaian dapat diberikan berdasarkan laporan audit, laporan

pengujian, dan/atau laporan inspeksi

(UU 20 2014 ps 33 ayat 4)

o

Tanda SNI pada produk adalah Tanda Kesesuaian untuk memberikan informasi

bahwa produk telah memenuhi (sebagian atau keseluruhan dari satu atau lebih)

persyaratan SNI

o

Persetujuan Penggunaan Tanda SNI diberikan oleh BSN kepada pelaku usaha

berdasarkan kepemilikan Sertifikat

(UU 20 2014 ps 46 ayat 3)

o

Dalam memberikan Persetujuan Penggunaan Tanda SNI kepada pelaku usaha, BSN

dapat bekerja sama dengan LPK yang diakreditasi oleh KAN

o

Tanda SNI adalah Tanda Kesesuaian (

Mark of Conformity

) yang di tingkat

internasional diatur dalam cakupan

Madrid Protocol

, dan di Indonesia tunduk pada

ketentuan dalam UU 20 tahun 2016 tentang Merek dan Indikasi Geografis

o

Sertifikat Kesesuaian (terhadap persyaratan SNI) dapat diberikan kepada pelaku

usaha di dalam negeri maupun di luar negeri

o

Persetujuan Penggunaan Tanda SNI hanya dapat diberikan kepada pelaku usaha di

dalam negeri (yang bertanggungjawab terhadap produk yang diedarkan di wilayah

RI)

(13)

Skema Dasar Tipe 5

good practice - ISO/IEC 17067

SELEKSI:

identifikasi jenis produk yang

disertifikasi

penyusunan “evaluation plan”

DETERMINASI:

Determinasi karakteristik

produk:

o

Inspeksi disain produk,

atau

o

Inspeksi produk, atau

o

Pengujian produk

Memastikan konsistensi

produk

o

Asesmen proses produksi,

o

dan/atau Audit sistem

Manajemen

REVIEW:

Kesesuaian hasil determinasi

dengan persyaratan sertifikasi

ATESTASI:

Penerbitan Sertifikat Kesesuaian

LISENSI PENGGUNAAN

TANDA

Pemberian hak dan kewajiban

pemenuhan kewajiban

SURVAILEN:

Iterasi proses untuk menjamin

kontinuitas kesesuaian

(14)

good Practice -

skema tipe 5

ISO/IEC TR 17026

SELEKSI:

identifikasi jenis produk yang

disertifikasi

penyusunan “evaluation plan”

DETERMINASI:

Evaluasi

awal terhadap produk

o

Inspeksi produk –

kesesuaian dengan disain

o

Pengujian produk –

karakteristik produk

memenuhi standar

REVIEW:

Kesesuaian hasil determinasi dengan

persyaratan sertifikasi

ATESTASI:

Penerbitan Sertifikat

Kesesuaian

LISENSI

PENGGUNAAN

TANDA

Pemberian hak dan

kewajiban pemenuhan

kewajiban

SURVAILEN:

Iterasi proses untuk menjamin kontinuitas

kesesuaian

DETERMINASI:

Evaluasi proses

produksi

o

Asesmen proses produksi:

memastikan produk

diproduksi dengan proses dan

bahan yang sama

o

Audit sistem manajemen:

(15)

Good Practice -

skema tipe 5

SELEKSI

memahami persyaratan

skema sertifikasi

memahami persyaratan

produk

memahami “PRODUK”

yang diajukan oleh klien

untuk disertifikasi

memahami proses

produksi yang dilakukan

oleh klien

Penetapan

RENCANA

EVALUASI

o

tipe produk (identifikasi model)

o

penanggungjawab produk (pemilik

merek, pabrikan, bila relevan

importir dan hubungan importir

dengan pemilik merek atau

pabrikan, pihak yang

bertanggungjawab secara hukum

terhadap produk di wilayah RI)

o

jumlah sampel yang diperlukan

untuk “pengujian awal” atau

“pengujian tipe (type-testing)”

o

lokasi produksi yang harus

diinspeksi (lokasi pabrik)

o

rencana sampling dari jalur

produksi – bila relevan

o

elemen asesmen proses produksi

o

Bila relevan, dokumen dan

(16)

Good Practice -

skema tipe 5

DETERMINASI:

initial product evaluation

apakah “tipe produk (dengan identifikasi moodel)” yang diajukan untuk memperoleh sertifikasi

memenuhi persyaratan produk ?

pengujian terhadap “satu” atau “sejumlah

sampel yang diperlukan untuk pelaksanaan

full-test

”)

bila telah tersedia – evaluasi terhadap hasil

pengujian dan atau sertifikasi terhadap tipe

produk yang sama yang telah dimiliki oleh

“klien” berdasarka n persyaratan produk

(standar) yang “sama” atau yang “setara”

o

data disain produk (komposisi bahan, bentuk fisik, komponen, atau bahan lainnya, data pemasok

bahan baku kritis, ...)

o

rekaman hasil pengujian dan evaluasi kesesuaian karakteristik produk

o

“wujud fisik” produk yang berdasarkan evaluasi awal “telah memenuhi” persyaratan produk

(17)

Good Practice -

skema tipe 5

DETERMINASI:

initial documentation review

apakah proses produksi dari “tipe produk (dengan identifikasi model)” yang telah

dinyatakan memenuhi persyaratan produk “didokumentasikan”

dan, bila relevan “tercakup dalam sistem manajemen mutu” pabrik ?

o

lokasi pabrik

o

hubungan antara pabrik dengan “pemilik

produk” atau “pemilik merek”

o

deskripsi proses produksi “tipe produk”

yang relevan (tahapan utama, diagram alir)

o

perancangan produk, pemasok bahan baku,

gudang bahan baku, pembuatan produk

akhir, pengemasan, penandaan, gudang

produk akhir

o

inspeksi bahan baku, inspeksi peralatan

produksi, kalibrasi peralatan produksi

o

pengujian atau inspeksi rutin proses

produksi dan produk akhir

o

dokumentasi spesifikasi proses produksi

dan spesifikasi produk

o

bukti pemenuhan persyaratan SMM yang

ditetapkan dalam skema sertifikasi – yang

relevan dengan proses produksi “tipe

produk”

o

panduan mutu dan/atau dokumentasi SMM

lainnya yang bersifat kritis terhadap proses

produksi, prosedur pengendalian produk

yang tidak sesuai

o

struktur organisasi, personel kunci,

rekaman kompetensi personel kunci,

personel yang bertanggungjawab terhadap

mutu produk

o

dokumen dan rekaman yang relevan, audit

internal, kaji ulang manajemen,

(18)

Good Practice -

skema tipe 5

DETERMINASI:

on-site evaluation

apakah “tipe produk (dengan identifikasi model)” yang telah dinyatakan memenuhi

persyaratan produk “diproduksi” oleh pabrik secara konsisten dengan dokumentasi

proses produksi dan bila relevan, sistem manajemen mutunya ?

o

proses produksi “tipe produk” sedang dilakukan di lokasi pabrik yang dinyatakan oleh klien

o

fasilitas, peralatan, personel dan prosedur pabrik memenuhi persyaratan untuk menghasilkan “tipe

produk” secara konsisten memenuhi persyaratan standar

o

prosedur pengendalian mutu, termasuk penerimaan bahan baku (input), pengendalian proses

produksi, “sampling produk (

intermediate

maupun

final

)” dan “pengujian atau inspeksi rutin (

non-destructive

) dilakukan oleh pabrik untuk memastikan konsistensi pemenuhan karakteristik produk

terhadap persyaratan sertifikasi

o

kemampuan pabrikan untuk mengidentifikasi, memisahkan atau mengendalikan produk yang tidak

sesuai, dan bila relevan memelihara ketertelusuran produk

o

implementasi sistem manajemen mutu terkait dengan proses produksi, termasuk pengendalian mutu,

sumber daya produksi, dan kompetensi personel yang berpengaruh terhadap kesesuaian produk,

o

pengendalian dokumen dan rekaman yang terkait dengan proses produksi dan kesesuaian produk

o

laporan audit internal, audit eksternal, kaji uang manajemen, prosedur pengendalian produk yang

tidak sesuai, improvement

(19)

Good Practice -

skema tipe 5

REVIEW

dan ATESTASI

REVIEW untuk memastikan bahwa “tipe produk (dengan identifikasi model)” yang

diajukan untuk disertifikasi diproduksi secara konsisten untuk memenuhi persyaratan

produk yang ditetapkan di dalam skema sertifikasi

laporan “

initial product

evaluation

laporan

documentation

and

on-site assessment

bila relevan – laporan

konfirmasi kesesuaian

produk

” melalui pengujian

atau inspeksi sampel dari

pabrik

KEPUTUSAN SERTIFIKASI

ATESTASI

à

penerbitan SERTIFIKAT KESESUAIAN (

Certificate of Conformity

), yang

memuat:

(20)

alur proses produk dalam negeri:

1 merek, 1 tipe, I pabrik

PT ABC memroduksi produk

dengan merk ABC tipe 1 LSPr-XXX-IDN

perjanjian lisensi untuk merk ABC tipe I

(PT ABC). - (LSPr-XXX-IDN)

memberikan sub-lisensi penggunaan tanda SNI sampling, audit, product testing

menerima sub-lisensi penggunaan tanda SNI

mengajukan sertifikasi untuk produk merk ABC tipe I

(21)

PT ABC memroduksi produk dengan tipe 1

dengan identitas

TIPE- I

alur proses produk dalam negeri:

1 tipe produk dengan n-merek

LSPr-XXX-IDN

perjanjian lisensi untuk produk TIPE-1 dengan Merek A, Merek B, dan

Merek C

(PT ABC). - (LSPr-XXX-IDN)

memberikan sub-lisensi penggunaan tanda SNI sampling, audit, product testing,

untuk produk TIPE-I

menerima sub-lisensi penggunaan

tanda SNI

mengajukan sertifikasi untuk produk TIPE-1 dengan merek A,

merek B, merek C Atas nama dirinya sendiri

Merk A

milik ABC

Merk B

milik ABC

Merk C

milik ABC

(22)

PT ABC memroduksi produk dengan merek

ABC

Merek

ABC

milik

PT ABC

alur proses produk dalam negeri:

1 merek, 1 pabrik, 3 tipe

LSPr-XXX-IDN

perjanjian lisensi untuk produk merek ABC TIPE I, ABC TIPE 2, dan ABC TIPE

3

(PT ABC). - (LSPr-XXX-IDN)

memberikan sub-lisensi penggunaan tanda SNI sampling, audit, product testing,

untuk produk TIPE-I, TIPE-2, dan TIPE 3

menerima sub-lisensi penggunaan

tanda SNI

mengajukan sertifikasi untuk produk merek ABC TIPE I, ABC

TIPE 2 dan ABC TIPE 3 Atas nama dirinya sendiri

TIPE I

TIPE II

TIPE III

(23)

PT ABC :

alur proses produk dalam negeri:

2 merek, 2 tipe dibuat 1 pabrik

PT H memiliki MEREK H

PT J memiliki MEREK J

TIPE-I

untuk diberi Merek H

Memesan produk TIPE II

untuk diberi Merek H

LSPr-XXX-IDN

sampling, audit, product testing, untuk produk TIPE-I

sampling, audit, product testing, untuk produk TIPE-II

perjanjian sub lisensi Untuk merek H tipe I

(PT ABC)- (LSPr-XXX-IDN)

perjanjian lisensi Untuk merek J tipe II

(PT ABC)- (LSPr-XXX-IDN)

IDN

mengajukan sertifikasi untuk produk merk H

tipe I

mengajukan sertifikasi untuk

(24)

PT ABC :

alur proses produk dalam negeri:

1 pabrik membuat 2 merek atas pesanan

PT H memiliki MEREK H

PT J memiliki MEREK J

TIPE-I untuk diberi Merek H

Memesan produk TIPE I untuk diberi Merek H

LSPr-XXX-IDN perjanjian sub lisensi Untuk Produk Tipe I yang diproduksi dengan Merek H

atas permintaan PT H, dan denan Merek J atas

permintaan PT J

(PT ABC)- (LSPr-XXX-IDN)

IDN

mengajukan sertifikasi untuk produk merk H atas permintaan PT H dan produk merek B atas permintaan PT J

(25)

alur proses produk impor – 1

pemilik merek dan pabrik berbeda, lokasi LN

CDE int, USA “pemilik merk CDE”

CDE Indonesia authorized rep CDE int

“mendaftarkan merk CDE di Indonesia”

XYZ, ltd di China memproduksi produk dengan

merk CDE tipe 1 atas permintaan CDE int

LSPr-XXX-IDN perjanjian lisensi

untuk merek CDE tipe 1

(CDE- IDN). - (LSPr-XXX-IDN)

IDN

USA

CHN

IDN

USA

CHN

men-subkontrakkan proses produksi ke PT XYZ

mewakilii hak dan kewajiban CDE int dalam peredaran produk bermerk CDE di Indonesia

mengajukan sertifikasi atas nama CDE

int mengimpor dan

mengedarkan produk CDE sesuai dengan spec yang dipesan oleh CDE Int

sampling, audit, product testing untuk produk dan proses produksi

yang dibuat untuk CDE int

pemberi sub-lisensi penerima

(26)

alur proses produk impor – 2

pemilik merek DN, pabrik LN

PT ABC memiliki merek ABC dan mendaftarkan merek ABC di Indonesia atas nama

dirinya sendiri XYZ, ltd di China

memproduksi produk dengan

merk ABC untuk PT ABC LSPr-XXX-IDN

perjanjian lisensi

(PT ABC)- (LSPr-XXX-IDN)

IDN

CHN

IDN

CHN

mengajukan sertifikasi atas nama dirinya sendiri untuk produk merk ABC yang

diproduksi di pabrik XYZ lltd

sampling, audit, product testing untuk produk dan proses produksi

yang dipesan oleh PT ABC

pemberi sub-lisensi memesan

produk ke XYZ ltd untuk diedarkan di IDN dengan merk ABC memroduksi

produk dengan merek ABC atas permintaan PT ABC

(27)

alur proses produk impor – 3

pemilik merek dan pabrik sama, lokasi LN

PT ABC mengimpor produk dengan merk XYZ dan mendaftarkan merk XYZ untuk mewakili XYZ ltd di

Indonesia XYZ, ltd di China

memproduksi produk dengan merk XYZ tipe I

perjanjian lisensi Untuk merek XYZ tipe I

(PT ABC)- (LSPr-XXX-IDN)

IDN

CHN

IDN

CHN

mengajukan sertifikasi atas nama XYZ

ltd – China Untuk merek

XYZ tipe I

sampling, audit, product testing

pemberi sub-lisensi memasukkan

produk XYZ yang diproduksi dengan tipe sesuai spec XYZ ltd memroduksi

produk dengan spec yang ditetapkan sendiri oleh XYZ ltd

penerima sub-lisensi sebagai penanggungjawab produk XYZ tipe I

atas nama XYZ ltd

(28)

ilustrasi

(29)
(30)

Referensi

Dokumen terkait

Pada brand association (asosiasi merek) dari hasil wawancara yang telah di lakukan sebagian masyarakat memberikan pendapat ketika di tanyakan merek supermarket

Sistem itu digunakan untuk membantu pengerajin dalam melakukan stocking barang, data histori dari pembelian akan dijadikan acuan utama dalam melakukan peramalan,

Tampilan ini adalah tampilan halaman admin yang menampilkan edit data surat (surat keterangan usaha) yang sudah tersimpan setelah melakukan input surat (surat

Sebagai lembaga pendidikan tinggi, PTAI memang harus mengembangkan kajian keislaman yang bersifat akademik dalam arti mencoba memahami berbagai pemikiran dan

Pilih pembelajaran kemahiran yang sesuai dengan Lengkuk dalam rajah di atas yang ada kaitan dengan pembelajaran dan praktis/latihanA. Peter Chin seorang pemain tenis telah

Berdasarkan hasil pengujian, maka disimpulkan bahwa sistem informasi geografis pemetaan jaringan jalur pipa dan titik lokasi pelanggan di UPT Air Minum Kota Cimahi

Pada metode Subclass Discriminant Analysis (SDA), langkah yang dilakukan setelah membentuk matriks data citra pelatihan adalah dengan membagi data di tiap kelas

Pada penelitian oleh Tabassum et al., tahun 2010 di Pakistan mendapatkan bahwa usia adalah salah satu faktor risiko dari plasenta previa, yaitu usia ≥ 35 tahun memiliki risiko