• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENTINGNYA MEMPUNYAI SIFAT KEPEMIMPINA N

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "PENTINGNYA MEMPUNYAI SIFAT KEPEMIMPINA N"

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

PENTINGNYA MEMPUNYAI SIFAT KEPEMIMPINAN BAGI SEORANG MANAJER KANTOR

Oleh : Ratih Astuti NIM 165211020

Program Studi D3 Administrasi Bisnis Jurusan Administrasi Niaga Politeknik Negeri Bandung Email : ratih.astuti12@gmail.com

ABSTRAK

Kepemimpinan (leadership) adalah kemampuan atau keahlian yang dimiliki oleh seseorang untuk dapat mempengaruhi orang lain agar dapat bekerja sesuai dengan yang telah diperintahkan untuk mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan. Kepemimpinan memang menyangkut orang lain yaitu bawahan atau pengikut. Sebagai seorang manajer kantor penting sekali untuk mempunyai sifat kepemimpinan ini, karena menjadi seorang manajer kantor berarti menjadi orang yang bertanggungjawab terhadap kewajiban-kewajiban yang seharusnya ia selesaikan. Di dalam tulisan ini penulis menggunakan pendekatan studi pustaka, yakni dengan mencari berbagai sumber informasi mengenai kepemimpinan dan juga manajer kantor dan apa keterkaitannya. Karena sebenarnya keterkaitan antara kepemimpinan dengan seorang manajer kantor itu sangat erat kaitannya dan tidak dapat dipisahkan. Seorang manajer kantor pada dasarnya haruslah mempunyai jiwa kepemimpinan atau leadership. Di dalam tulisan ini penulis mengharapkan akan banyak pengetahuan atau wawasan yang dapat diambil tentang bagaimana menjadi seorang manajer kantor yang mempunyai integeritas dan juga berjiwa kepemimpinan.

Kata kunci : Kepemimpinan, manajer kantor

ABSTRACT

Leadership is the ability or expertise possessed by a person to be able to influence others in order to work in accordance with what has been ordered to achieve the goals and objectives. Leadership is about others who are subordinates or followers. As an office manager it is important to have this leadership trait, being an office manager means being responsible for the obligations he or she should have completed. In this paper the authors use literature study approach, namely by looking for various sources of information about leadership and also office manager and what is the relationship. Because the actual relationship between leadership with an office manager is very closely related and inseparable. An office manager should basically have leadership or leadership. In this paper the authors expect a lot of knowledge or insight that can be taken about how to become an office manager who has integrity and also leadership spirited.

(2)

PENDAHULUAN

Manusia sebagai makhluk sosial tidak lain dan tidak bukan adalah pemimpin bagi dirinya sendiri, dan bukan tidak mungkin juga menjadi pemimpin bagi orang lain. Di dunia ini pada kenyataannya adalah benar bahwa seorang pemimpin itu dapat mempengaruhi kualitas kerja, kepuasan kerja dan prestasi di suatu organisasi atau perusahaan. Disamping itu, seorang pemimpin pun mempunyai peran yang sangat penting dalam mengorganisir serta membantu kelompok, organisasi ataupun masyarakat untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Seorang pemimpin yang baik dan efektif tentunya mempunyai sifat-sifat tertentu misalnya pemimpin tersebut mempunyai keyakinan kepada dirinya sendiri, berkharisma dan selalu berpandangan ke depan untuk kemajuan suatu organisasi. Selain itu juga yang tidak kalah penting adalah seorang pemimpin harus punya “Pengaruh” untuk mempengaruhi orang-orang yang bekerja dengan dia agar bersedia melaksanakan tugas-tugasnya. Jika seorang pemimpin tidak mempunyai pengaruh untuk bawahannya itu percuma saja. Karena bagaimana pun juga kemampuan yang dimiliki oleh seorang pemimpin baik itu keterampilannya dalam memimpin adalah adalah faktor yang penting. Suatu organisasi tentunya membutuhkan keefektifan dari seorang pemimpin di dalam memberikan pengaruh kepada bawahan (Muchiri & Cooksey, 2011). Adapun kunci untuk keefektifan dari pengaruh dengan lebih efektif.

PEMBAHASAN

Pengertian kepemimpinan (leadership) adalah kemampuan atau keahlian yang dimiliki oleh seseorang untuk dapat mempengaruhi orang lain agar dapat bekerja sesuai dengan yang telah diperintahkan untuk mencapai tujuan dan

(3)

Tipe Kepemimpinan

Ada beberapa tipe dalam kepemimpinan, diantaranya adalah :

1. Kepemimpinan pribadi, yaitu kepemimpinan yang dilakukan secara pribadi oleh dirinya sendiri tanpa melibatkan pegawai atau bawahannya.

2. Kepemimpinan non pribadi, yaitu kepemimpinan yang selalu melibatkan pegawai atau bawahannya dalam melakukan tindakan baik itu tugas ataupun pengawasan.

3. Kepemimpinan otoriter, yaitu kepemimpinan yang hanya menerapkan prinsipnya sendiri. Tipe kepemimpinan ini biasanya cenderung pekerja keras, sungguh-sungguh, teliti dan juga tertib. 4. Kepemimpinan demokratis, yaitu

tipe pemimpin yang bisa menempatkan dirinya di tengah-tengah kelompoknya agar mereka dapat berusaha bersama-sama untuk menyelesaikan tanggung jawab mereka. Tipe kepemimpinan ini lebih mengikutsertakan anggota kelompoknya untuk ikut serta dalam kegiatan perencanaan, penyelenggaraan dan juga pengawasan.

5. Kepemimpinan paternalistis, yaitu tipe kepemimpinan yang lebih memiliki sifat kebapakan dan cenderung lebih memiliki sifat melindungi dan memberikan arahan kepada anggotanya layaknya seorang bapak.

6. Kepemimpinan laissez faire (bebas apa maunya), yaitu tipe kepemimpinan yang cenderung lebih menyerahkan tugas-tugasnya kepada bawahannya, ia hanya akan menerima laporan dari bawahannya saja.

Sifat Kepemimpinan

Menurut Dr. Roeslan Abdulgani seorang pemimpin harus mempunyai sifat-sifat berikut ini :

1. Kelebihan ratio, artinya seorang pemimpin harus lebih mengetahui apa tujuan dan juga asas dari suatu organisasi atau perusahaan, lebih mempunyai pengetahuan yang leih luas tentang bagimana cara-cara menjalankan suatu organisasi dengan benar dan juga dapat meyakinkan orang-orang yang dipimpinnya.

2. Kelebihan dalam bidang rohaniah, artinya sifat yang harus dimiliki oleh seorang pemimpin harus dapat memancarkan keluhuran budi dan mempunyai sifat atau watak yang sederhana.

3. Kelebihan dalam bidang lahiriah dan jasmaniah, artinya seorang pemimpin harus mempunyai kekuatan yang lebih dalam rohani dan jasmaninya agar dapat memberikan contoh kepada para anggotanya untuk lebih semangat dan bekerja keras lagi dalam menyelesaikan tugas-tugasnya. 4. Pengetahuan mengenai hubungan

kemanusiaan, artinya seorang pemimpin harus mampu menjalin hubungan atau berinteraksi dengan sesama, jangan hanya bekerja sendiri saja.

Pendekatan-Pendekatan Studi Kepemimpinan

Banyak penelitian-penelitian dan teori-teori kepemimpinan yang juga dapat diklasifikasikan sebagai suatu pendekatan kesifatan, perilaku dan situasional dalam kepemimpinan.

(4)

2. Pendekatan kedua lebih mengarah kepada perilaku-perilaku kepribadian yang mengarah kepada kepemimpinan yang efektif.

3. Pendekatan ketiga adalah pandangan situasional tentang kepemimpinan.

Dapat kita lihat dari pendekatan satu dan dua diatas mempunyai anggapan bahwa seorang individu yang mempunyai suatu sifat-sifat tertentu atau bahkan memperagakan perilaku-perilaku tertentu nantinya akan muncul sebagai seorang pemimpin di suatu kelompok apapun dan di mana pun dia berada. Sedangkan untuk pemikiran dan penelitian sekarang ini mendasar kepada pendekatan ketiga, yang mana kondisi yang menentukan efektifitas kepemimpinan. Pandangan dari pendektan ketiga ini pun telah mnghasilkan pendekatan “contingency” yang mana pada kepemimpinan bermaksud untuk menetapkan faktor-faktor situasional intuk menentukan seberapa besar efektifitas gaya kepemimpinan tertentu.

Adapun sekelompok orang yang mempunyai pendapat bahwa seorang pemimpin memiliki ciri atau sifat tertentu yang menyebabkan mereka dapat memimpin bawahannya. Dilakukanlah penelitian tentang sifat kepemmpinan oleh para psikolog dan peneliti lainnya. Penelitian-penelitian ini sebagian besar dilakukan untuk bahan perbandingan antara sifat-sifat orang yang memang benar-benar menjadi pemimpin dengan orang yang tidak menjadi pemimpin atau hanya sekedar menjadi pengikut saja. Juga untuk mengidentifikasi sifat-sifat yang dimiliki oleh seorang pemimpin yang efektif. Seorang pemimpin yang memang benar-benar pemimpin cenderung mempunyai kecerdasan yang tinggi, rasa percaya diri yang tinggi dan ramah tamah. Sehingga tidak heran jika banyak yang menyebutkan pemimpin itu dilahirkan bukan dibuat. Karena memang benar seorang pemimpin yang mempunyai sifat-sifat tertentu sudah ia bawa sejak lahir

tanpa harus dibuat-buat seakan-akan dia adalah pemimpin yang memang efektif. Menurut seorang peneliti bernama Edwin Ghiselli ia telah menunjukan bahwa sifat-sifat yang dimiliki oleh seorang pemimpin yang efektif antara lain :

1. Bagaimana kemampuannya dalam berkedudukan sebagai pengawas dan pelaksana fungsi dasar manajemen.

2. Prestasi dalam pekerjaan yang

mencakup pencarian

tanggungjawab dan keinginannya untuk sukses.

3. Suatu kecerdasan meliputi pemikiran yang kreatif, dan kebijakan.

4. Selanjutnya adalah ketegasan yang dimiliki, karena seorang pemimpin harus mampu membuat keputusan-keputusan juga memecahkan masalah-masalah yang ada dengan tepat.

5. Lalu ada kepercayaan diri yang tinggi sebagai kemampuannya untuk menghadapi berbagai rintangan.

6. Dan yang terakhir adalah inisiatif, seorang pemimpin harus mempunyai sifat inisiatif dan tidak menunggu perintah dari siapa pun dan harus menemukan cara-caraatau inovasi baru.

Fungsi-Fungsi Kepemimpinan

Agar di dalam suatu kelompok tersebut dapat berjalan efektif sebagaimana mestinya, hal ini tidak lepas dari bagaimana seorang pemimpin di kelompok tersebut dapat mengkoordinir kelompoknya. Disinilah peran atau fungsi dari seorang pemimpin dibutuhkan.

1. Fungsi instruksi

Disini seorang pemimpin sebagai

komunikator yang

menginstruksikan tentang apa dan bagaimana bawahannya melakukan tudas yang ia berikan.

(5)

Selain memerintahkan bawahannya, seorang pemimpin juga harus mau berkonsultasi dengan orang-orang yang memang memiliki informasi yang ia butuhkan, dengan kata lain seorang pemimpin jangan sungkan untuk menerima saran dan masukan dari bawahannya.

3. Fungsi Partisipasi

Di dalam fungsi ini pemimpin harus berusaha untuk membuat anggota atau bawahannya ikut berperan aktif dan berpartisipasi baik dalam keikutsertaan dan pengambilan keputusan. Akan tetapi partisipasi disini tidak bebas melakukan semuanya melainkan tetap dalam kendali dan terarah. 4. Fungsi Delegasi

Seorang pemimpin jika sudah memberikan delegasi kepada bawahannya berarti pemimpin tersebut telah memberikan kepercayaan dan pelimpahan wewenang kepada orang yang bersangkutan.

5. Fungsi Pengendalian

Kepemimpinan dapat dikatakan efektif dan sukses jika seorang

pemimpin mampu

mengkoordinasikan anggotanya dan mengatur aktivitas anggotanya supaya pekerjaan yang dilakukannya itu berjalan sesuai dengan apa yang telah ditetapkan. Selain fungsi-fungsi diatas, seorang pemimpin juga mempunyai fungsi sebagai berikut :

 Menciptakan suasna persaudaraan, dan kerja sama diantara anggotanya.

 Ikut serta dalam membantu kelompoknya untuk mengorganisir dirinya sendiri dan memberikan bantuan kepada kelompoknya untuk menetapkan tujuan yang ingin mereka capai.

 Selalu bertanggungjawab dalam pengambilan keputusan

 Pemimpin juga bertanggungjawab terhadap eksistensi perusahaan. Fungsi-fungsi diatas merupakan fungsi dari seorang pemimpin yang efektif. Pemimpin di suatu perusahaan atau yang biasa kita sebut Manajer pun sama, ia harus mampu menginstruksikan, mengawasi, mengkoordinir bawahannya agar setiap pekerjaan yang dilakukan tidak menyimpang dan sesuai dengan apa yang telah ditetapkan sebelumnya. Seorang manajer pasti mempunyai sifat-sifat yang dimiliki oleh seorang pemimpin pada umumnya, karena untuk menjadi seorang manajer itu sendiri pun bukanlah hal yang mudah disamping tanggung jawabnya yang besar, manajer pun harus mampu mengontrol dirinya sendiri sebelum dia bisa mengatur orang lain.

Tugas-Tugas Pokok Kepemimpinan Tugas-tugas dari seorang pemimpin tidak lepas dari fungsi-fungsinya dalam menjalankan tugasnya seperti yang telah disebutkan diatas. Tugas seorang pemimpin dapat terlaksana jika pemimpin tersebut dapat bekerjasama yang baik dengan para anggotanya. Karena pada dasarnya tugas-tugas tersebut tidak dapat dicapai jika hanya dilakukan seorang diri oleh pemimpin tersebut.

(6)

menciptakan suasana kerja yang harmonis, menjadi contoh yang baik bagi anggotanya dan menjadi penggerak serta sumber kreatifitas, dan yang terakhir adalah menjadi perwakilan dalam menjalin hubungan yang baik dengan pihak luar. Karena di suatu perusahaan pasti ada yang namanya kerja sama dengan perusahaan-perusahaan lain, oleh karena itu sebagia seorang pemimpin haruslah menjadi wajah yang baik dan dipandang baik oleh perusahaan lainnya itu mencerminkan bagaimana kondisi dari perusahaan pemimpin itu sendiri.

Power (Kekuasaan) Seorang Pemimpin

Untuk dapat mempengaruhi anggotanya seorang pemimpin harus mempunyai kekuatan agar dapat mengarahkan dan mempengaruhi anggotanya supaya bersedia melaksanakan tugas yang diberikan.

John Frech dan Bertram Raven berpendapat bahwa seorang pemimpin itu dapat mempengaruhi anggotanya berdasarkan :

1. Coercive Power (kekuatan berdasarkan paksaan), kekuatan ini pada dasarnya didasari oleh rasa takut, artinya bawahan akan merasa takut dikenakan hukuman jika ia tidak melaksanakan apa yang telah diperintahkan oleh atasan.

2. Reward Power (kekuatan untuk memberikan penghargaan), kekuatan ini dilakukan oleh pemimpin yang dapat memberikan penghargaan kepada anggotanya jika dia melakukan tugas-tugas yang telah diberikan sesuai dengan keinginan dari pemimpin itu

karena keahlian) kekuatan ini muncul karena

seseorang memiliki keahlian tertentu, pengetahuan dan keterampilan.

 Reference Power (kekuatan referen) kekuatan ini

Menjadi seorang pemimpin haruslah mempunyai kemampuan yang kuat untuk mendorong dan membangkitkan kekuatan emosional dan rasional anggotanya. Dibawah ini merupakan unsur-unsur dalam kepemimpinan antara lain :

1. Leader yaitu orang yang memimpin di suatu organisasi atau perusahaan.

2. Pengikut atau anggota adalah orang-orang yang ada di dalam organisasi atau perusahaan yang dipimpin oleh leader diatas.

3. Organisasi yakni wadah atau tempat untuk menampung orang-orang yang akan melaksankan suatu tujuan.

4. Objective adalah tujuan yang akan dicapai dan ditetapkan.

5. Lingkungan sekitar yaitu kehidupan sosial disuatu perusahaan atau organisasi tersebut.

Teori Leadership

 The great man theory (teori sifat), teori ini menerangkan bahwa seseorang bisa menjadi seorang pemimpin hanya karena mereka dilahirkan untuk menjadi seorang pemimpin, baik ia mempunyai sifat atau tidak mempunyai sifat kepemimpinan.

 Behavirol theory (teori perilaku) a. Dua orang akademisi yakni

(7)

gaya kepemimpinan dari ditentukan oleh faktor-faktor antara lain faktor manajer, faktor karyawan dan yang terakhir adalah faktor situasi. b. Study Ohio State University

menyimpulkan bahwa terdapat dua kategori perilaku seorang pemimpin yakni :

1. Consideration, adalah keadaan dimana seorang pemimpin peduli terhadap bawahan dan mendukung penuh bawahan tersebut.

Pemimpin yang

consideration cenderung dekat dengan bawahan dan menjalin hubugan yang mencerminkan rasa saling percaya satu sama lain juga saling menghormati.

2. Initiating Structur, adalah keadaan dimana seorang pemimpin membuat sendiri struktur pekerjaannya dan juga struktur pekerjaan bawahannya, pemimpin dengan gaya ini cenderung melakukan pekerjaannya secara kelompok dan bahwa seorang pemimpin atau manajer dapat dibedakan atas dua dimensi perilaku pemimpin, yakni :

1. Relationship Oriented, adalah suatu perilaku yang mencerminkan sikap

bersahabat dengan bawahan, mau mengakui prestasi-prestasi bawahan dan juga memperhatikan mengawasi bawahannya dengan ketat.

d. Managerial Grid, dapat mendorong seorang pemimpin agar mempunyai dua kualitas kepemimpinan dalam sekaligus yakni berorientasi pada tugas/produksi dan berorientasi pada hubungan/orang.

 Contigency Theory (teori situasi), teori ini berpendapat bahwa tidak ada satu tipe pun kepemimpinan yang efektif yang dapat diterapkan disegala situasi.

(8)

karyawannya. Jika kondisi karyawannya sudah diketahui maka pemimpin tersebut dapat menyesuaikan gaya kepemimpinannya seperti apa agar sesuai dengan kondisi ini dijelaskan bahwa seseorang menajadi seorang pemimpin itu tidak hanya karena karakteristik individunya saja melainkan juga karena beberapa variable situasi dan interaksi antara pemimpin dengan bawahan. Fiedler pun menjelaskan tiga dimensi yang dapat menjelaskan bagaimana situasi kepemimpinan yang efektif, antara lain :

1. Power Position (Kekuasaan Position), dimensi ini menyebutkan bahwa kekuasaan yang dimiliki oleh seorang pemimpin dapat membuat bawahan mengikuti apa kemauan dari seorang atasan. Pemimpin yang mempunyai jabatan, kekuasaan serta posisi yang jelas dapat menyebutkan pekerjaan dapat dirinci atau dijelaskan serta membuat bawahan bertanggung jawab untuk melaksanakan

pekerjaannya. Asalkan struktur pekerjaannya jelas maka pekerjaan tersebut dapat dilakukan dengan mudah, bawahan pun dapat diberikan tanggung jawab

pelaksanaan pekerjaannya dengan lebih baik. Theory), teori ini menyebutkan bahwa fungsi yang utama seorang pemimpin adalah membuat suatu tujuan bersama dengan bawahannya, juga membantu mereka menemukan jalan yang tepat untuk mencapai tujua tersebut, selain itu untuk membantu mengatasi hambatan-hambatan yang timbul.

d. Yetton dan Vroom Jago, pada teori ini terdapat kritikan untuk teori path goal karena di dalam teori path goal tersebut gagal memperhitungkan situasi keterlibatan-keterlibatan

bawahan yang diperlukan.  Teori-Teori Kepemimpinan

Kontemporer, teori kepemimpinan berkembang menuju berbagai arah, dan beberapa perkembangannya adalah :

1. Kepemimpinan

(9)

mendorong karyawan agar mendapatkan rasa percaya diri dalam mengerjakan tugasnya. Disamping itu, pimpinan transformational dapat memotivasi bawahan agar dapat mengerjakan lebih dari yang diharapkan oleh pimpinan.

2. Teori Kepemimpinan Psikoanalisa, teori ini menjelaskan bahwa perilaku manusia itu sangat kompleks sehingga kita tidak dapat menilai dan menjadikan penampilan dari luar itu sebagai pegangan. Perlu adanya analisa kembali mengenai teori-teori alam tentang manusia sebagai dasar untuk memahami perilaku manusia itu sendiri. 3. Teori Kepemimpinan

Romantis, teori ini menyebutkan bahwa pemimpin itu ada dan diperlukan dalam

rangka mencapai

kebutuhannya. Jika seorang pimpinan sudah tidak lagi mendapatkan kepercayaan dari bawahannya maka efektifitas kepemimpinan akan hilang. Terutama jika bawahan sudah dapat mengorganisasikannya sendiri maka pemimpin sudah tidak diperlukan lagi.

Manajer Kantor

Manajer yaitu seseorang yang harus merencanakan, mengorganisir, mengawasi dan menggerakan semua kegiatan yang dilakukan di suatu kantor, dengan kata lain, ia bertanggungjawab mengelola seluruh kegiatan kantor.

Tugas-tugas manajer kantor

1. Seorang manajer kantor bertugas untuk membuat

perencanaan, melakukan pengorganisasian dan pengawasan serta mengambil sebuah keputusan.

2. Seorang manajer kantor harus memotivasi para karyawannya agar dapat bekerja dengan semangat dan dengan rasa tanggung jawab yang tinggi. 3. Harus dapat memperbaiki

fungsi fundamental dengan baik.

4. Dapat membina karyawannya untuk bekerja sesuai dengan yang diharapkan yaitu secara efektif dan efisien.

5. Seorang manajer harus dapat mewakili juga membina hubungan yang baik dengan pihak ekstern dari perusahaan, 6. Seorang manajer selain

(10)

Karakteristik Manajer Kantor

Seorang manajer kantor harus mempunyai karakteristik diantaranya :

1. Fleksibel

2. Dapat mengenali bagaimana rencana perusahaan dengan baik 3. Mempuyai keinginan untuk

mendelegasikan wewenangnya.

4. Selalu menghargai kemampuan yang dimiliki setiap orang.

5. Dapat memahami perilaku karyawannya.

6. Dapat melakukan komunikasi dengan baik.

Dari karakteristik yang harus dimiliki oleh seorang manajer kantor diatas, dapat kita ketahui bahwa untuk menjadi seorang manajer kantor tidaklah mudah, dia harus mempunyai beberapa kriteria-kriteria yang memang pada umumnya terdapat pada seorang manajer kantor. Selain itu seorang manajer kantor harus mempunyai technical skill yaitu keahlian yang dimiliki dalam bidang teknis yang diperlukan untuk menyelesaikan suatu pekerjaan yang dilakukan oleh suatu organisasi atau perusahaan, kedua adalah interpersonal skill yaitu dia harus memiliki kemampuan untuk memahami, memotivasi dan juga berkomunikasi dengan para anggotanya, dan yang ketiga adalah conceptual skill yaitu, seorang manajer harus mempunyai konsep mengenai bagaimana suatu organisasi tersebut dapat berjalan sesuai dengan rencana dan bagaimana mengatur segala kegiatan yang akan dilakukan di suatu organisasi atau perusahaan tersebut,diagnostic skill yaitu kemampuan yang dimiliki oleh seorang manajer kantor untuk dapat memvisualisasikan apa yang paling benar untuk situasi tertentu, lalu ada communication skill yaitu kemampuan

berkomunikasi secara efektif kepada orang lain baik itu sebagai pengirim pesan maupun penerrima pesan, selanjutnya ada decision-making skill yaitu keahlian untuk mengenali suatu masalah yang kemudian mendefinisikan masalah tersebut dan memecahkannya dengan menentukan satu tindakan yang harus dilakukan, dan yang terakhir adalah time management skill yaitu kemampuan yang dimiliki untuk mengatur waktu secara efektif dan efisien terutama waktu bekerja. Dari skill yang harus dipunyai itu memang terlihat jelas bahwa untuk menjadi seorang manajer kantor harus mempunyai kemampuan yang lebih dibandingkan dengan yang lainnya, karena tanggung jawabnya yang besar.

Tingkatan Manajemen

Ada beberapa tingkatan dari seorang manajer kantor.

1. Manajemen puncak, yakni sebutan untuk Direktur, Wakil Direktur dan yang lainnya.

2. Manajemen menengah, yaitu manajer-manajer seperti Kepala Departemen, Manajer Cabang dan yang lainnya.

3. Manajemen lini/pertama, yaitu meliputi penyelia, mandor dan yang lainnya.

(11)

Sedangkan menurut R Katz skill yang harus dimiliki oleh seorang manajer kantor ada tiga, antara lain conceptual skill, human relation skill dan technical skill dimana ketiga skill tersebut mempunyai porsinya masing-masing. Untuk manajer tingkat bawah kemampuan dalam bidang teknis sangatlah diperlukan dan ukurannya lebih banyak daripada kemampuan dalam hubungan dengan anggota lainnya apalagi kemampuan dalam mengonsep. Sedangkan untuk manajemen tingkat menengah, human relation skill lah yang harus banyak dimiliki daripada conceptual dan juga technical skill. Dan untuk manajemen tingkat atas, kemampuan dalam mengonseplah yang harus banyak dimiliki karena semakin atas tingkatan manajemennya maka kemampuan atau skill dalam mengonsepnya pun harus semakin besar.

KESIMPULAN

(12)

semua orang bisa menjadi seorang manajer kantor, selain harus mempunyai kemampuan memimpin, seorang manajer kantor pun harus pengetahuan yang lebih baik itu tentang pekerjaannya ataupun yang lainnya. Skill yang dimiliki oleh seorang manajer kantor pun harus diatas rata-rata para karyawannya. Maka tidak heran jika untuk menjadi seorang manajer kita harus melewati tahap demi tahap, tidak mungkin pada saat bekerja kita langsung menjadi seorang manajer kantor, pastinya kita memulainya dari awal yang kemudian akan meningkat-meningkat dan terus meningkat sampai akhirnya menjadi seorang manajer.

(13)

Altier, William J. 1999. The Thinking Manager's Toolbox. Jakarta : PT Raja Grafindo Persada, 1999. ISBN 979-421-965-7.

Analisis Gaya Kepemimpinan Manajer dan Supervisor Berdasarkan Presepsi Karyawan PT Coast Rejo Indonesia. Rahmawati, Sri. 2010. 2, 2010, Vol. I.

Analisis Gaya Kepemimpinan Pada PT Sinar Sarana Sukses. Hartanto, Ardian. 2016. 2, Surabaya : s.n., 2016, Vol. 4.

Baldoni, John. 2009.Lead by Example. New York : AMACOM, 2009. ISBN-13: 978-0-8144-1294-7.

Barret, Deborah J. 2008. Leadership Communication. New York : Andy Winston, 2008. ISBN-13:978-0-07-340314-4.

Dubrin, Andrew J. 2002.The Complete Ideal's Guides to Leadership. Jakarta : Prenada Media Group, 2002. ISBN 979-3464-21-6.

Hubungan Kepemimpinan Transformasional dan Motivasi Kerja. Nurhayati, Hj. Tati. 2012. 2, 2012, Vol. I.

Karakteristik Kepemimpinan Dalam Prespektif Manajemen Dakwah. Rakhmawati, Iatina. 2016. 02, Kudus : s.n., 2016, Vol. 1.

Kepemimpinan dan Fungsi Integerasi. Paptono, Sri. 2016. 01, 2016, Vol. 01. ISBN/ISSN.

Manajer Kantor dan Supervisor: Tugas dan Persyaratannya. Santosa, Jevi Jamilatul Fahmi. 2015. Bandung : s.n., 2015.

Pengaruh Gaya Kepemimpinan Terhadap Kinerja Pegawai Pada SBU Pos Prima Direktorat Operasi PT POS INDONESIA. S, Tintin. 2010. 2, Bandung : s.n., 2010, Vol. 9. ISBN/ISSN.

PENGARUH KOMITMEN ORGANISASI DAN GAYA KEPEMIMPINAN TERHADAP HUBUNGAN ANTARA PARTISIPASI ANGGARAN DAN KINERJA MANAJERIAL (Studi Empiris pada Kantor Cabang Perbankan Indonesia di Jakarta). Sumarno, J. 2005. 2, Jakarta : s.n., 2005, Vol. 14.

Peran Manajer Dalam Organisasi. Tugiman, Hiro. 2009. 2, 2009, Vol. 9.

Pierce, Jon L. 2006.Leaders & The Leadership Process. America : Mc Graw Hill, 2006.

Sholehuddin, M.Pd. 2008. Kepemimpinan Pemuda Dalam Berbagai Prespektif.

Jakarta : PT Intimedia Ciptanusantara, 2008. ISBN 978-979-3432-76-2.

Strategi Kepemimpinan Dalam Meningkatkan Kinerja Pegawai di Kementrian Agama Kota Malang. Al-Barqy, Abdul Aziz. 2015. Malang : s.n., 2015.

(14)

Tipologi dan Karakter Ideal Kepemimpinan Dunia. Rasim, Ahmad. 2014. 1, Banten : s.n., 2014, Vol. 1.

Whitney, Diana. 2010. Appreciative Leadership. United States of America : Mc Graw Hill, 2010. ISBN 978-0-07-171406-8.

(15)

Referensi

Dokumen terkait

Di lokasi ini dilakukan kegiatan penanganan pascapanen yang meliputi penyeragaman ukuran (grading), penyeragaman jenis, pemulihan kesehatan ikan, pengepakan,

592 103015921285 RURI FITRIYANI SMAN 1 GUNUNG TALANG Politeknik Negeri Padang-D4 TEKNOLOGI REKAYASA PERANGKAT

Penelitian ini dilakukan bertujuan untuk mengetahui : (1) Asal – usul upacara Larung Sesaji telaga Sarangan, (2) tujuan diadakannya upacara Larung Sesaji telaga Sarangan,

Efektivitas Minyak Serai Wangi dan Fraksi Sitronellal Terhadap Pertumbuhan Jamur Phytopthora palmivora Penyebab Penyakit Busuk Buah Kakao.. Minyak Atsiri Piper aduncum

Perubahan paradigma dalam memilih dan menggunakan model pembelajaran dari yang konvenional ke pembelajaran yang mampu mengembangkan keterampilan dan membelajarkan murid

Adapun tujuan dari penyusunan tesis ini adalah untuk mengkaji bagaimana kapasitas kelembagaan Dinas Pertanian, Tanaman Pangan, Perkebunan dan Kehutanan Kabupaten Karanganyar dan

Kelompok Jabatan Fungsional mempunyai tugas melaksanakan kegiatan yang diatur dalam peraturan perundangan-undangan sesuai dengan profesi dan fungsinya serta melaksanakan

(3) Dalam menjalankan kewenangannya sebagaimana dimaksud pada ayat (2) Ketua dibantu pengelola keuangan Sekolah Tinggi wajib menatausahakan dan mempertanggungjawabkan