KAJIAN ASPEK HUKUM
TELEKOMUNIKASI
Disampaikan pada Perkuliahan STMIK/STIE MDP
PROLOG
Komunikasi merupakan bagian essensi dari
kehidupan manusia
Tidak ada komunikasi tidak ada manusia?
Dalam memenuhi kebutuhannya untuk
berkomunikasi, manusia mengadakan
penemuan2 teknologi dibidang komunikasi
Telekomunikasi bidang penemuan teknologi
ASPEK HUKUM TELEKOMUNIKASI
Verbal
ETIMOLOGI TELEKOMUNIKASI
Komunikasi:
communication
(eng)
, communicatus
(rome)
Komunikasi bersumber pada kata
communis
yg
bermakna ‘berbagi’ atau ‘menjadi milik bersama’
yaitu suatu usaha yg memiliki tujuan utk
kebersamaan atau kesamaan makna.
TELEKOMUNIKASI
Proses komunikasi yang dilakukan dari jarak
jauh;
Teknik pengiriman atau penyampaian
infomasi, dari suatu tempat ke tempat lain;
Komunikasi jarak jauh melalui kawat
Solusinya..= Teknologi Komunikasi.!!
Bila tidak ada aturan nya,..?
Komunikasi = Menyampaikan keinginan terhadap suatu kebutuhan Telekomunikasi = Komunikasi + media penghubung
ASPEK HUKUM TELEKOMUNIKASI
Diatur : UU No.36 tahun 1999 tentang Telekomunikasi
agar Tertib dan Aman bagi semua Pengguna Tek.Komunikasi melindungi kepentingan dan keamanan Negara
Telekomunikasi
Pengertian Telekomunikasi adalah :
“Setiap pemancaran, pengiriman, dan atau penerimaan dari setiap
informasi
Dalam bentuk tanda-tanda, isyarat, tulisan, gambar, suara, dan bunyi Melalui sistem kawat, optik, radio, atau sistem elektromagnetik Iainnya;
Para Pihak :
Penyelenggara Telekomunikasi –-- Pengguna
ISTILAH-ISTILAH DALAM
TELEKOMUNIKASI
Telekomunikasi adalah setiap pemancaran, pengiriman, dan atau penerimaan dari setiap
informasi dalam bentuk tanda-tanda, isyarat, tulisan, gambar, suara, dan bunyi melalui sistem kawat, optik, radio atau sistem elektromagnetik lainnya;
Alat telekomunikasi adalah setiap alat perlengkapan yang digunakan dalam
bertelekomunikasi;
Perangkat telekomunikasi adalah sekelompok alat telekomunikasi yang memungkinkan
bertelekomunikasi;
Sarana dan prasarana telekomunikasi adalah segala sesuatu yang memungkinkan dan
mendukung berfungsinya telekomunikasi;
Pemancar radio adalah alat telekomunikasi yang menggunakan dan memancarkan
gelombang radio;
Jaringan telekomunikasi adalah rangkaian perangkat telekomunikasi dan kelengkapannya
yang digunakan dalam bertelekomunikasi;
Jasa telekomunikasi adalah layanan telekomunikasi untuk memenuhi kebutuhan
Penyelenggara telekomunikasi adalah perseorangan, koperasi, Badan Usaha Milik Daerah (BUMD), Badan Usaha Milik Negara (BUMN), badan usaha swasta, instansi pemerintah, dan instansi pertahanan keamanan negara;
Pelanggan adalah perseorangan, badan hukum, instansi pemerintah yang menggunakan jaringan telekomunikasi dan atau jasa telekomunikasi berdasarkan kontrak;
Pemakai adalah perseorangan, badan hukum, instansi pemerintah yang menggunakan jaringan telekomunikasi dan atau jasa telekomunikasi yang tidak berdasarkan kontrak; Pengguna adalah pelanggan dan pemakai;
Penyelenggara telekomunikasi adalah kegiatan penyediaan dan pelayanan telekomunikasi sehingga memungkinkan terselenggaranya telekomunikasi;
Penyelenggaraan jaringan telekomunikasi adalah kegiatan penyediaan dan atau pelayanan jaringan telekomunikasi yang memungkinkan terselenggaranya telekomunikasi;
Penyelenggaraan jasa telekomunikasi adalah kegiatan penyediaan dan atau pelayanan jasa telekomunikasi yang memungkinkan terselenggaranya telekomunikasi;
Penyelenggaraan telekomunikasi khusus adalah penyelenggaraan telekomunikasi yang sifat, peruntukan, dan pengoperasiannya khusus;
Interkoneksi adalah keterhubungan antarjaringan telekomunikasi dari penyelenggara jaringan telekomunikasi yang berbeda;
ASAS DAN TUJUAN TELEKOMUNIKASI
Asas dalam Telekomunikasi diselenggarakan berdasarkan Asas manfaat,
Asas adil dan merata, Asas kepastian hukum, Asas keamanan,
Asas kemitraan, Asas etika, dan
Asas kepercayaan pada diri sendiri.
Tujuan Telekomunikasi diselenggarakan untuk mendukung
PEMBINAAN TELEKOMUNIKASI
Telekomunikasi dikuasai oleh Negara dan pembinaannya
dilakukan oleh Pemerintah.
Pembinaan telekomunikasi diarahkan untuk meningkatkan
penyelenggaraan telekomunikasi yang meliputi penetapan
kebijakan, pengaturan, pengawasan dan pengendalian.
Dalam penetapan kebijakan, pengaturan, pengawasan dan
pengendalian di bidang telekomunikasi, dilakukan secara
menyeluruh dan terpadu dengan memperhatikan
Dalam rangka pelaksanaan pembinaan telekomunikasi Pemerintah
melibatkan peran serta masyarakat.
Peran serta masyarakat berupa penyampaian pemikiran dan
pandangan yang berkembang dalam masyarakat mengenai arah pengembangan pertelekomunikasian dalam rangka penetapan kebijakan, pengaturan, pengendalian, dan pengawasan di bidang telekomunikasi.
Pelaksanaan peran serta masyarakat diselenggarakan oleh lembaga
mandiri yang dibentuk untuk maksud tersebut.
Lembaga mandiri keanggotaannya terdiri dari asosiasi yang bergerak
di bidang usaha telekomunikasi, asosiasi profesi telekomunikasi, asosiasi produsen peralatan telekomunikasi, asosiasi pengguna jaringan, dan jasa telekomunikasi, serta masyarakat intelektual di bidang telekomunikasi.
Menteri bertindak sebagai penanggung jawab administrasi
PENYELENGGARAAN TELEKOMUNIKASI
Penyelenggaraan telekomunikasi meliputi :
a. penyelenggaraan jaringan telekomunikasi; b. penyelenggaraaan jasa telekomunikasi; c. penyelenggaraan telekomunikasi khusus.
Dalam penyelenggaraan telekomunikasi, diperhatikan
hal-hal sebagai berikut :
a. melindungi kepentingan dan keamanan negara;
b. mengantisipasi perkembangan teknologi dan tuntutan global; c. dilakukan secara profesional dan dapat
dipertanggungjawabkan;
PENYELENGGARA TELEKOMUNIKASI
Penyelenggaraan jaringan telekomunikasi dan atau penyelenggaraan
jasa telekomunikasi, dapat dilakukan oleh badan hukum yang didirikan untuk maksud tersebut berdasarkan peraturan PUU yg berlaku, yaitu :
a. Badan Usaha Milik Negara (BUMN); b. Badan Usaha Milik Daerah (BUMD); c. badan usaha swasta; atau
d. koperasi;
Penyelenggaraan Telekomunikasi khusus, dapat dilakukan oleh :
a. perseorangan;
b. instansi pemerintah ;
c. badan hukum selain penyelenggara jaringan telekomunikasi dan atau
Penyelenggara jaringan telekomunikasi, dapat menyelenggarakan
jasa telekomunikasi.
Penyelenggara jasa telekomunikasi, dalam menyelenggarakan jasa
telekomunikasi, menggunakan dan atau menyewa jaringan telekomunikasi milik penyelenggara jaringan telekomunikasi.
Penyelenggara telekomunikasi khusus, dapat menyelenggarakan
telekomunikasi untuk :
a. keperluan sendiri;
b. keperluan pertahanan keamanan negara; c. keperluan penyiaran.
Penyelenggara telekomunikasi khusus, terdiri dari penyelenggaraan
telekomunikasi untuk keperluan :
a. perseorangan;
b. instansi pemerintah; c. dinas khusus;
HAK DAN KEWAJIABAN PENYELENGGARA
TELEKOMUNIKASI
Dalam rangka pembangunan, pengoperasian, dan atau pemeliharaan
jaringan telekomunikasi, penyelenggara telekomunikasi dapat
memanfaatkan atau melintasi tanah negara dan atau bangunan yang dimiliki atau dikuasai Pemerintah.
Pemanfaatan atau pelintasan tanah negara dan atau bangunan berlaku
pula terhadap sungai, danau, atau laut, baik permukaan maupun dasar.
Pembangunan, pengoperasian dan atau pemeliharaan jaringan
telekomunikasi dilaksanakan setelah mendapatkan persetujuan dari instansi pemerintah yang bertanggungjawab dengan memperhatikan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Penyelenggara telekomunikasi dapat memanfaatkan atau melintasi tanah
Setiap pengguna telekomunikasi mempunyai hak yang sama untuk
menggunakan jaringan telekomunikasi dan jasa telekomunikasi dengan memperhatikan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Atas kesalahan dan atau kelalaian penyelenggara telekomuniksi yang
menimbulkan kerugian, maka pihak-pihak yang dirugikan berhak
mengajukan tuntutan ganti rugi kepada penyelenggara telekomunikasi.
Penyelenggara telekomunikasi wajib memberikan ganti rugi, kecuali
penyelenggara telekomunikasi dapat membuktikan bahwa kerugian tersebut bukan diakibatkan oleh kesalahan dan atau kelalaiannya, diatur dengan Peraturan Pemerintah.
Setiap penyelenggara jaringan telekomunikasi dan atau penyelenggara
jasa telekomunikasi wajib memberikan kontribusi dalam pelayanan universal.
Kontribusi pelayanan universal berbentuk penyediaan sarana dan
Penyelenggara jaringan telekomunikasi dan atau
penyelenggara jasa telekomunikasi wajib menyediakan
pelayanan telekomunikasi berdasarkan prinsip :
a.
perlakuan yang sama dan pelayanan yang sebaik-baiknya
bagi semua pengguna;
b.
peningkatan efisiensi dalam penyelenggaraan
telekomunikasi; dan
c.
pemenuhan standar pelayanan serta standar penyediaan
sarana dan prasarana.
Penyelenggara jaringan telekomunikasi wajib
menjamin kebebasan penggunanya memilih jaringan
telekomunikasi lain untuk pemenuhan kebutuhan
Setiap penyelenggara telekomunikasi wajib memberikan prioritas
untuk pengiriman, penyaluran, dan penyampaian informasi penting menyangkut :
a. keamanan negara;
b. keselamatan jiwa manusia dan harta benda; c. bencana alam;
d. marabahaya; dan atau e. wabah penyakit.
Penyelenggara telekomunikasi dilarang melakukan kegiatan usaha
penyelenggaraan telekomunikai yang bertentangan dengan
kepentingan umum, kesusilaan, kemanan dan ketertiban umum.
Setiap orang dilarang melakukan perbuatan tanpa hak, tidak sah,
atau memanipulasi :
a. akses ke jaringan telekomunikasi; dan atau b. akses ke jasa telekomunikasi; dan atau