• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENILAIN SURAT BERHARGA NILAI SAHAM NILA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "PENILAIN SURAT BERHARGA NILAI SAHAM NILA"

Copied!
26
0
0

Teks penuh

(1)

PENILAIN SURAT BERHARGA

NILAI SAHAM: NILAI BUKU, NILAI PASAR DAN INDEKS HARGA SAHAM

Oleh : Kelompok 5

Ahmad Aminudin 1411031003 Andi Prima Aritonang 1411031009

Ariyanto 1411031015

Aryo Bimo Seto 1411031017 Bagus sugiarta 1411031021 Dwiki Yogistiawan 1411031041 Frenky Gunanta S. 1411031053 Hafin Jaya Wardana 1411031055 Ilham Suwanderi 1411031059 Micho Zyafutra 1411031085

PROGRAM STUDI AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

(2)

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya sehingga kami dapat menyusun resume ini untuk memenuhi tugas mata kuliah Teori Pasar Modal.

Dalam menyelesaikan tugas ini kami mendapatkan kendala yang dihadapi, namun kami mendapat bantuan dari berbagai pihak sehingga kami bisa menyelesaikan tugas ini. Oleh karena itu kami mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah mendukung dalam penyelesaian tugas ini.

Kami berharap resume ini dapat memberi pengetahuan bagi para pembaca. Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kami mengharapkan kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun demi kesempurnaan tugas ini

Bandar Lampung, 10 maret 2016

(3)

DAFTAR ISI

Halaman Judul...i

Kata Pengantar...ii

Daftar Isi...iii

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang...4

1.2 Rumusan Masalah...5

1.3 Tujuan Penulisan...5

BAB II PEMBAHASAN 2.1 Penilaian Surat Berharga ...6

2.2 Nilai Buku...11

2.3 Nilai Pasar...12

2.4 Indeks Harga Saham...13

BAB III PENUTUP 3.1 Kesimpulan...19

BAB III STUDI KASUS 4.1 Profil Perusahan...20

(4)

BAB I PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Saham adalah satuan nilai atau pembukuan dalam berbagai instrumen finansial yang mengacu pada bagian kepemilikan sebuah perusahaan. Dengan menerbitkan saham, memungkinkan perusahaan-perusahaan yang membutuhkan pendanaan jangka panjang untuk 'menjual' kepentingan dalam bisnis - saham (efek ekuitas) - dengan imbalan uang tunai. Ini adalah metode utama untuk meningkatkan modal bisnis selain menerbitkan obligasi. Saham dijual melalui pasar primer (primary market) atau pasar sekunder (secondary market).

Pasar yang di dalamnya berjalan usaha jual-beli saham disebut Bursa, dimana didalamnya juga melibatkan para broker yang menjadi perantara antara penjual dengan pembeli. Disebut sebagai bursa karena dinisbatkan kepada sebuah hotel di Belgia dimana kalangan konglomerat dan para broker berkumpul untuk melakukan operasi kerja mereka. Atau dinisbatkan kepada sorang lelaki Belgia bernama Deer Bursiah, yang memiliki sebuah istana tempat berkumpulnya kaum konglomerat dan para broker untuk tujuan yang sama.

(5)

Untuk berinvestasi di saham, disarankan untuk melakukan teknik evaluasi terlebih dahulu dan uang yang hendak diinvestasikan disebar di dalam beberapa saham, agar resiko bisa dibagi. Selain itu, banyak ahli menyarankan agar berinvestasi di dalam saham dilakukan dalam jangka panjang. Mereka menyarankan rentang waktu antara 10-20 tahun untuk bisa mendapatkan hasil yang signifikan dalam berinvestasi di dalam saham.

1.2 RUMUSAN MASALAH

1. Apakah yang dimaksud nilai buku saham dan Bagaimana cara menghitung nilai buku per saham?

2. Apakah yang dimaksud dengan nilai pasar?

3. Apakah yang dimaksud dengan Indeks Harga saham dan bagaimana pengelompokannya?

1.3 TUJUAN PENULISAN

1. Mengetahui pengertian nilai buku saham dan cara menghitungnya. 2. Mengetahui pengertian dari nilai pasar.

3. Mengetahui indeks harga saham dan dapat mengelompokannya.

(6)

PEMBAHASAN

2.1 PENILAIAN SURAT BERHARGA

Instrumen pasar modal atau yang sering disebut dengan surat berharga atau sekuritas merupakan secarik kertas yang menjukkan hak pemodal untuk memperoleh bagian dari prospek atau kekayaan organisasi yag menerbitkan sekuritas tersebut dan berrbagai kondisi yang memungkinkan pemodal tersebut menjalankan hak-nya.

Efek adalah surat berharga yaitu surat pengakuan utang, surat berharga komersial, saham, obligasi, tanda bukti utang, unit penyertaan kontrak investasi kolektif, kontrak berjangka atas efek, dan setiap derivative dari efek.

Jenis-jenis efek :

1. Efek penyertaan (equity) adalah efek yang memberikan hak kepada pemegangnya untukk menjadi pemegang saham perusahaan yang menerbitkan efek tersebut. Efek yang termasuk penyertaan antara lain : (1) saham biasa (common stock), (2) saham prefren (preferred stock).

2. Efek utang adalah efek dimana penerbitnya (issuer) mengeluarkan atau menjual surat utang, dengan kewajiban menebus kembali suatu masa nanti sesuai kesepakatan diantara para pihak. Penerbit memberikan bunga atau kupon sesuai dengn kesepakatan di antara para pihak. Penerbit memberikan bunga atau kupon sesuai dengan kesepakatan di awal, pada periode-periode yang sudah di sepakati.

3. Efek konversi (Semi equity) adalah efek yang sebenarnya efek utang kemudian pada saat yang telah di tentukan dapat di tukarkan atau di konversi sebagai efek penyertaann.

(7)

5. Efek lain-lain, efek yang tidakk termassuk baiik penyertaan utang, maupun derivative. Termasuk kedalam kelompok ini antara lain : Reksa Dana, Efek Beragun Aset (EBA) dll.

Efek yang diperdagangkan di Pasar Modal Indonesia antara lain :

1. Saham (stock).

Saham merupakan surat berharga yang menunjukan penyertaan atau kepemilikan individu maupun institusi di dalam suatu perusahaan.

 Karakteristik yuridis bagi pemegang saham :

 Limited Risk, pemegang saham hanya bertanggung jawab sampai

jumlah yang ke dalam perusahaan

 Ultimate control, pemegang saham (kolektif) menentukan arah tujuan

perusahaan.

 Residual claim, pemegang saham merupakan pihak terakhir yang

mndapat pembagian hasil (deviden) dan sisa asset dalam proses likuidasi.

 Faktor-faktor yang mempengaruhi harga saham :

 Faktor Fundamental, harga saham dipengaruhi oleh keadaan ekonomi,

industri dan perusahaan yang menerbitkan saham.

 Faktor Technical, dimana harga saham dipengaruhi oleh pergerakan

harga jual beli saham. Jumlah saham yang diperdagangkan dan data lain yang bersumber dari pasar.

 Keuntungan membeli saham:

 Deviden (jangka panjang), pembagian keuntungan yang dihasilkan

perusahaan. Deviden diberikan setelah mendapat persetujuan dari pemegang saham.

 Capital Gain (Jangka Pendek), selisih antara harga beli dan harga jual.  Saham bonus (jika ada), saham yang dibagikan perusahaan kepada

para pemegang saham yang diambil dari agio saham. Agio saham adalah selisih antara harga jual terhadap harga nominal saham pada saat perusahaan melakukan penawaran umum di pasar modal.

(8)

a) Tidak mendapat deviden

b) Capital loss, merupakan kebalikan dari capital gain, yaitu kondisi dimana jika investor menjual lebih rendah dari harga belinya.

c) Resiko Likuidasi,apabila suatu perusahaan dinyatakan bangkrut dalam suatu pengadilan atau perusahaan tersebut di bubarkan. Dalam hal ini hak klaim dari pemegang saham mendapat perioritas terakhir setelah seluruh kewajiban perusahaan dapat dilunasi (dari hasil penjualan kekayaan perusahaan).

d) Saham disuspend, diberhentikan perdagangannya oleh otoritas Bursa Efek

b. Saham preferen (preferred stock), mendapat pembayaran tetap, tingkat klaim tinggi.

2. Jenis-jenis saham berdasarkan cara peralihannya :

a. Saham atas unjuk (Bearer Stock), saham tidak tertulis nama pemiliknya agar mudah dipindahtangankan dari suatu investor ke investor lain.

b. Saham atas nama (Registered Stock), saham yang tertulis jelas nama pemiliknya, sehingga harus melalui prosedur tertentu untuk berpindah tangan.

3. Jenis-jenis saham berdasarkan kinerja perdagangan :

a. Blue chip stock (LQ45), saham biasa dari perusahaan bereputasi tinggi, leader industri sejenis, memiliki pendapatan stabil dan konsisten dalam membayar deviden.

b. Income Stock, saham dari emiten yang mempunyai kemampuan membayar deviden lebih tinggi dari rata-rata deviden sebelumnya. c. Growth stock, saham dari emiten yang memiliki pertumbuhan

pendapatan tinggi, leader di industri sejenis yang bereputasi tinggi. d. Speculative stock, saham perusahaan yang tidak bisa secara konsisten

(9)

kemungkinan penghasilan yang tinggi di masa mendatang, meskipun belum pasti.

e. Counter cyclical stock, saham yang tidak terpengaruh oleh kondisi ekonomi makro maupun situasi bisnis secara umum.

2. Obligasi (bond)

Obligasi adalah surat berharga yang menunjukkan bahwa perusahaan yang mengeluarkan obligasi meminjam sejumlah dana kepada masyarakat dan memiliki kewajiban untuk membayar bunga secara berkala maupun pokok utang pada waktu yang telah ditentukan kepada pembeli obligasi tersebut.

 Karakteristik obligasi

a) Memiliki masa jatuh tempo , masa berlaku obligasi telah ditentukan secara pasti.

b) Nilai pokok utang, besarnya nilai obligasi telah ditentukan di awal penerbitan dengan pecahan tertentu (dedominasi).

c) Kupon/bunga obligasi . dengan tingkat bungan tetap, mengambang atau kombinasi.

d) Peringkat obligasi, agar investor dapat mengukur atau memperkirakan resiko.

e) Dapat diperjualbelikan.

 Jenis-Jenis Obligasi

a) Berdasarkan peralihan : Obligasi atas unjuk dan Obligasi atas nama b) Berdasarkan suku bunga : Bunga tetap dan Bunga mengambang c) Berdasarkan penerbit : Pemerintah atau Korporasi

d) Berdasarkan jaminan : Collateral bonds (obligasi yang memiliki jaminan), Debenture bonds (obligasi yang tidak memiliki jaminan.

(10)

Faktor yang mempengaruhi harga obligasi adalah suku bunga BANK dan resiko gagal bayar (default risk).

3. Derivatif

Kontrak berjangka atas efek (future contract), kontrak yang mewajibkan pemegangnya untuk membeli atau menjual efek pada harga, waktu, dan jumlah yang telah disepakati sebelumnya.

Warrants (sweetener), efek yang memberikan hak kepada pemegangnya untuk membeli saham dari perusahaan yang menerbitkannya dengan harga dan jangka waktu tertentu.

Options, efek yang memberikan hak kepada pemegangnya untuk membeli atau menjual efek pada harga, jumlah, jangka waktu yang disepakati sebelumnya.

4. ETF (Exchange Trade Fund), merupakan Reksa Dana uang unit pernyataannya diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia dan memberikan hasil investasi besifat variable tergantung dari kemampuan investor dalam mengelolanya.

5. Efek lain

Unit Penyertaan Reksa Dana, merupakan bukti penyertaan dan kepemilikan pemodal atas sebagian dari portofolio efek yang dikelola Manajer Investasi. Pemodal bisa membeli dan menjual unit penyertaan reksa dana setiap hari.  Efek Beragan Aset, terdiri dari tagihan yang timbul dari aset keuangan, sew

guna usaha, pemberian kredit, surat berharga komersial, perjanjian jual beli bersyarat, dan perjanjian pinjaman cicilan.

2.2 NILAI BUKU SAHAM

(11)

dikurangi seluruh utangnya. Dengan kata lain, nilai buku adalah nilai bila perusahaan tersebut dijual oleh pemegang saham dengan mengandaikan seluruh utang tealh dilunasi. Price Book Value (PBV) adalah perbandingan antara harga saham dengan nilai buku per lembar saham.

Ratio analisis berfungsi untuk melengkapi analisis book value. Jika pada analisis book value, investor hanya mengetahui kapasitas per lembar dari nilai saham, pada ratio PBV investor dapat membandingkan langsung book value dari suatu saham dengan market value-nya. Dengan ratio PBV ini investor dapat mengetahui langsung sudah berapa kali market value suatu saham dihargai dari book value-nya.

Setelah mendapatkan ratio PBV, investor dapat membandingkan langsung ratio ini dengan saham-saham di industrinya atau yang bergerak disektor ekonomi yang sama. Dengan demikian investor akan mendapat gambaran mengenai harga suatu saham, apakah market value saham trsebut sudah relatif mahal atau ternyata masih murah.

Memang tidak ada ukuran pasti mahal tidaknya suatu harga saham jika diukur dari ratio PBV-nya karena hal ini sangat tergantung pada ekspektasi dan kinerja dari perusahaan/saham tersebut. Tapi, paling tidak memberikan gambaran potensi pergerakan harga suatu saham. Maksudnya adalah jika suatu saham yang berkinerja baik ternyata PBV-nya masih rendah dibandingkan rata-rata PBV saham di sektornya, harga saham tersebut masih memiliki potensi untuk naik, demikian pula sebaliknya. Perlu diingat, ratio ini hanya efektif jika digunakan untuk hii mlundingkan saham-saham pada sektor ekonomi yang sama atau tli hi in perusahaan-perusahaan yang bergerak di bidang yang sama. Ini kewajaran berapa kali ratio PBV dapat saja berbeda pada setiap sektor ekonomi. Semuanya sangat tergantung pada ekspektasi pasar terhadap potensi pertumbuhan usaha dari suatu sektor ekonomi.

(12)

2.3 NILAI PASAR

Nilai pasar adalah nilai sebuah perusahaan menurut pasar saham. Nilai pasar dihitung dengan mengalikan jumlah saham perusahaan yang dilepas dengan harga pasarnya.

Contoh :

Jika sebuah perusahaan XYZ memiliki 1 juta saham yang dilepas dan setiap saham diperdagangkan senilai $50, maka nilai perusahaan adalah $50 juta. Nilai pasar adalah nilai yang paling sering dimaksud oleh para analis, koran dan investor ketika mereka berbicara tentang nilai sebuah bisnis.

2.3 INDEKS HARGA SAHAM

Untuk memberikan informasi yang lebih lengkap tentang perkembangan bursa kepada publik, BEI menyebarkan data pergerakan harga saham melalui media cetak dan elektronik. Satu indikator pergerakan harga saham tersebut adalah indeks harga saham. Saat ini, BEI memiliki 11 macam indeks saham dan tanggal tersebut ditetapkan sebagai hari jadi bursa efek indonesia.

Berikut ini macam-macam indeks yang ada di BEI saat ini :

1. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG)

IHSG adalah indeks yang menggunakan semua emiten yang tercatat sebagai komponen perhitungan indeks. Saat ini beberapa emiten tidak dimasukan dalam perhitungan IHSG, misalnya emiten-emiten eks bursa efek Surabaya karena alasan tidak ( belum ada aktivitas ) transaksi sehingga belum tercipta harga di pasar.

(13)

Indeks ini mulai diberlakukan tanggal 2 januari 1996 dari BEJ, indeks sektoral terdapat 9 sektor. Menggunakan semua saham yang termasuk dalam masing-masing sektor :

Sektor-sektor primer (ekslaratif )

1. Pertanian

2. Pertambangan

Sektor-sektor sekunder ( industri manufaktur )

3. Industri dasar dan kimia

4. Aneka industri

5. Industri barang konsumen

Sektor-sektor tersier (jasa )

6. Properti dan real estate

7. Transportasi dan infrastruktur

8. Keuangan

9. Perdagangan, jasa, dan investasi

3. Indeks LQ45

Indeks LQ45 adalah jenis indeks yang terdiri dari 45 saham/emiten dengan liquiditas yang tinggi, yang dipilih setelah melalui kriteria pemilihan saham. Selain penilaian atau likuiditas,seleksi atas saham tersebut juga mempertimbangkan kapitalisasi pasar.

(14)

 Masuk dalam ranking 60 besar dari total transaksi saham di pasar

reguler ( rata-rata nilai transaksi selama 12 bulan terakhir )

 Ranking berdasar kapitalis pasar (rata-rata kapitalisasi pasar selama 12

bulan terakhir).

 Telah tercatat di BEJ minimum 3 bulan.

 Keadaan keuangan perusahaan dan prospek pertumbuhannya,

frekuensi dan jumlah hari perdagangan transaksi pasar reguler.

BEJ secara rutin memantau perkembangan komponen saham yang masuk dalam perhitungan indeks LQ45. Pergantian saham akan dilakukan setiap enam bulan sekali, yaitu pada awal bulan Februari dan awal bulan Agustus. Indeks LQ45 dihitung mundur sehingga tanggal 13 Juli 1994 sebagai Hari Dasar, dengan Nilai Dasar 100. Untuk seleksi awal digunakan data pasar juli 1993 – Juli 1994. Hasilnya ke 45 saham tersebut meliputi 72% total MARKET kapitalisasi pasar dan 72,5% dari nilai transaksi di pasar reguler.

4. Jakarta Islamic Index (JII), Mengggunakan 30 emiten yang masuk dalam kriteria syariah ( daftar efek syariah yang diterbitkan oleh OJK-LK) dan termasuk saham yang memiliki kapasitas yang besar dan liquiditas tinggi.

5. Indeks Kompas100, Menggunakan 100 Emiten yang dipilih berdasarkan pertimabangan liquiditas dan kapitalisasi pasar, dengan kriteria-kriteria yang telah ditetntukan.

6. Indeks BISNIS-27, Menggukanakn 27 emiten yang dipilih berdasarkan kriteria tertentu dan merupakan kerja sama antara PT Bursa Efek Indonesia dengan Harian Bisnis Indonesia.

(15)

8. Indeks SRI-KEHATI, Menggunakan 25 Emiten yang dipilih berdasarkan kriteria tertentu dan merupakan kerjasama antara PT Bursa Efek Indonesia dengan Yayasan KEHATI.

9. Indeks Papan Utama. Menggunakan emiten yang masuk dalam kritria papan utama.

10.Indeks Papan Pengembangan, menggunakan emiten yang masuk dalam kriteria papan pengembangan.

11.Indeks Individual. Indeks Individual yaitu indeks harga saham masing-masing emiten. Seluruh indeks yang terdapat di BEI mengunakan metode perhitungan yang sama, yaitu metode rata-rata tertimbang berdasarkan jumlah saham tercatat dan akan dibahas pada bagian berikutnya. Perbedaan utama pada maing-masing indeks adalah jumlah emiten dan nilai dasar yang digunakan untuk penghitungan indeks. Indeks-indeks tersebut ditampilakn terus menerus melalui display wall dilantai bursa dan disebarkan ke masyarakat luas oleh data vendor melalui data feed.

Faktor-faktor yang mempengaruhi harga saham : 1. Nilai tukar rupiah

Nilai tukar Rupiah atau disebut juga Kurs Rupiah adalah perbandingan nilai atau harga mata uang Rupiah dengan mata uang lain

2. Suku bunga

Suku bunga merupakan harga atas dana yang dipinjam (Reelly and Brown, 1997) 3. Inflasi

Inflasi adalah peningkatan secara umum dari harga-harga barang dan jasa, yang merupakan kebutuhan dasar masyarakat, atau pengurangan daya beli dari mata uang negara tersebut.

(16)

Secara sederhana rumus untuk menghitung indeks harga saham adalah berikut ini. IHS=( Ht/Ho)x 100%

HIS = Indeks harga saham

Ht = Harga pada waktu yang berlaku

Ho = Harga pada waktu dasar

Indeks Harga Saham Gabungan

Situasi pasar secara umum baru dapat diketahui jika kita mengetahui indeks harga saham gabungan. Untuk perhitungan indeks harga saham gabungan ini, caranya hampir sama dengan menghitung indeks harga saham individual, tetapi harus menjumlahkan seluruh harga saham yang tercatat. Rumus untuk menghitung indeks harga saham gabungan (IHSG) adalah sebagai berikut.

IHSG=(∑Ht/∑Ho) x 100%

∑Ht = Total harga semua saham pada waktu yang berlaku ∑Ho= Total harga semua saham pada waktu dasar

Kedua cara di atas dalam menentukan baik indeks harga saham individual maupun indeks harga saham gabungan merupakan cara yang sederhana (tertimbang).

Indeks tertimbang merupakan indeks yang mempertimbangkan faktor-faktor yang akan mempengaruhi naik turunya angka indeks tersebut. Besar kecilnya bobot tergantung dari besarnya pngaruh dari perubahan harga saham tersebut mempengaruhi keseluruhan harga sahan yang ada. Saham yang berperan kecil dalam mempengaruhi pasar akan diberi bobot kecil.

Metode perhitungan angka indeks menurut Laspeyers dan Paasche

(17)

Pembobotan saham dipengaruhi oleh jumlah saham yang didaftarkan oleh perusahaan. Semakin besar jumlah saham yang didaftarkan, semakin besar pula bobotnya. Biasanya dengan besarnya jumlah saham yang didaftarkan, saham ini akan semakin likuid dalam perdagangan atau transaksi. Jumlah saham yang dipakai pada saat waktu dasar didasarkan pada saat perusahaan melakukan go public atau melakukan emisi perdana.

Cara yang mendasarkan pembobotan pada waktu dasar ini ditemukan oleh Laspeyres. Adapun untuk perhitungan menggunakan rumus berikut.

IHSG= [ (∑Ht.Ko)/(∑Ho.Ko) ]x 100%

Ko = Jumlah semua saham yang beredar pada waktu dasar

Sedangkan untuk perhitungan angka indeks dengan menggunakan waktu berlaku sebagai bobot dikemukakan oleh Paasche. Rumus yang digunakan adalah berikut.

IHSG= [ (∑Ht/∑Ho.Ko) ]x 100 %

Kt = Jumlah semua saham yang beredar pada waktu yang berlaku.

Jika diperbandingkan, sebenarnya dilihat dari segi praktis, rumus yang dikemukakan oleh Laspeyres lebih baik, karena bobot yang dipakai tidak berubah, tetapi secara teoritis kurang baik, karena yang berpengaruh tehadap harga sebenarnya adalah jumlah saham pada waktu yang berlaku.

Sebaliknya secara teoritis rumus Paasche sangat baik, karena perubahan jumlah saham diperhitungkan pengaruhnya terhadap perubahan harga, tetapi dari segi praktis, cukup sulit diterapkan.

(18)

Rumus Irving Fisher :

IHSG= √ IHSGL x IHSGP

IHSGL = Indeks harga saham gabungan menggunakan rumus Laspeyres

IHSGP = Indeks harga saham gabungan menggunakan rumus Paasche

Rumus IHSG menurut Drobisch :

IHSG= (IHSGL + IHSGP)/2

Karena jumlah saham yang tercatat sangat banyak , seringkali jika harus menghitung semua saham yang tercacat akan mengalami kesulitan. Oleh karena itu, dalam perhitungan hanya menggunakan sampel dari keseluruhan saham yang tercatat. Yang perlu diperhatikan disini adalah bagaimana cara pengambilan sampel sehingga didapat hasil yang mewakili. Sampel ini diambil dari perkiraan saham yang diyakini memiliki peran penting dalam mempengaruhi pasar.

BAB III PENUTUP

3.1 KESIMPULAN

(19)

seluruh utangnya. Dengan kata lain, nilai buku adalah nilai bila perusahaan tersebut dijual oleh pemegang saham dengan mengandaikan seluruh utang tealh dilunasi. Ratio analisis berfungsi untuk melengkapi analisis book value. Jika pada analisis book value, investor hanya mengetahui kapasitas per lembar dari nilai saham, pada ratio PBV investor dapat membandingkan langsung book value dari suatu saham dengan market value-nya Nilai pasar adalah nilai sebuah perusahaan menurut pasar saham. Nilai pasar dihitung dengan mengalikan jumlah saham perusahaan yang dilepas dengan harga pasarny.Untuk memberikan informasi yang lebih lengkap tentang perkembangan bursa kepada publik, BEI menyebarkan data pergerakan harga saham melalui media cetak dan elektronik. Satu indikator pergerakan harga saham tersebut adalah indeks harga saham.

BAB IV STUDI KASUS

PT ADHI KARYA (PERSERO) Tbk

(20)

PT Adhi Karya (Persero) Tbk (Perusahaan) didirikan berdasarkan Akta Notaris No. 1 tanggal 1 Juni 1974 dari Kartini Mulyadi, SH., yang telah diubah dengan akta No. 2 tanggal 3 Desember 1974 dari notaris yang sama. Akta Pendirian ini telah memperoleh pengesahan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. Y.A.5/5/13 tanggal 17 Januari 1975, dan diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 85 tanggal 24 Oktober 1975, Tambahan No. 600.

Anggaran Dasar Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan, terakhir dengan Akta No. 81 tanggal 30 Maret 2015 dan telah mendapat pengesahan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan Surat Keputusan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia No: AHU- 071.AH.02.02/2015.

Ruang lingkup bidang usaha Perusahaan meliputi: 1. Konstruksi; 2. Konsultasi manajemen dan rekayasa industri (Engineering Procurement and Construction/EPC); 3. Penyelenggaraan Prasarana dan Sarana Perkeretaapian; 4. Investasi, Perdagangan umum, jasa pengadaan barang, industri pabrikasi (Precast), jasa dalam bidang teknologi informasi, dan agro industri; 5. Properti, Hotel, dan Real Estat. Saat ini kegiatan utama Perusahaan dan entitas anak (bersama-sama disebut sebagai Grup) dalam bidang konstruksi, EPC, properti, real estat, investasi infrastruktur, penyelenggaraan. prasarana dan sarana perkeretaapian, jasa pengadaan barang dan hotel. Perusahaan memulai kegiatan usaha komersialnya pada tanggal 11 Maret 1960.

PEMBAHASAN

(21)

Anggaran Dasar Perusahaan (Persero) yang kemudian disahkan dengan Akta Notaris Imas Fatimah, SH., No. 35 tanggal 18 November 2003. Modal dasar Perusahaan menjadi Rp544.000.000.000 yang terdiri dari 5.440.000.000 (nilai penuh) lembar saham masing-masing bernilai Rp100 (nilai penuh), telah ditempatkan dan disetor penuh oleh Negara sebanyak Rp136.000.000.000. Penambahan modal disetor sebesar Rp66.000.000.000 sesuai Akta perubahan Anggaran Dasar diatas telah mendapat persetujuan oleh Menteri Kehakiman dan Hak Republik Indonesia No. C-28630.HT . 01.04. TH.2003 tanggal 3 Desember 2003 Pada tanggal 8 Maret 2004 Perusahaan memperoleh pernyataan efektif dari Ketua Badan Pengawas Pasar Modal/Bapepam berdasarkan Surat Keputusan No. S- 494/PM/2004 untuk melakukan penawaran umum kepada masyarakat atas 441.320.000 saham biasa dengan nilai nominal Rp100 per saham, sehingga telah ditempatkan dan disetor penuh sebanyak 1.801.320.000 lembar saham. Berdasarkan Akta No. 22 tanggal 22 September 2015 oleh Fathiah Helmi, SH, Notaris di Jakarta, terdapat penambahan modal disetor sebanyak 1.759.529.376 lembar. Modal disetor semula 1.801.320.000 setara dengan Rp180.132.000.000 menjadi 3.560.849.376 atau setara dengan Rp356.084.937.600.

Diketahui data-data perusahan sebagai berikut:

 Jumlah saham biasa yang beredar (lembar saham)

Tahun 2013 Tahun 2014 Tahun 2015

5.440.000.000 5.440.000.000 5.440.000.000

(22)

Tahun 2013 Tahun 2014 Tahun 2015 1,052,011,082,148 1,043,029,434,151 4,498,787,489,304

Nilai buku per lembar = Total Ekuitas Jumlah Saham Beredar

Nilai buku per lembar 2013 =Rp 1,052,011,082,148 5.440.000.000

= Rp 194,82 / lembar

Nilai buku per lembar 2014 = Rp 1,043,029,434,151 5.440.000.000

=Rp 191,73 / Lembar

Nilai buku per lembar 2015 = Rp 4,498,787,489,304 5.440.000.000

= Rp 826,98 / Lembar

DAFTAR PERTANYAAN

Kelompok 1

Apakah yang dimaksud efek penyertaan dan efek utang? Kelompok 2

Apakah yang dimaksud ETF?Jelaskan! Kelompok 3

(23)

Apa yang mempengaruhi harga saham? Kelompok 6

Apakah perbedaan nilai buku dan nilai pasar saham?

JAWABAN

 Kelompok 1

Efek penyertaan (equity) adalah efek yang memberikan hak kepada pemegangnya untukk menjadi pemegang saham perusahaan yang menerbitkan efek tersebut. Efek yang termasuk penyertaan antara lain : (1) saham biasa (common stock), (2) saham prefren (preferred stock).

Efek utang adalah efek dimana penerbitnya (issuer) mengeluarkan atau menjual surat utang, dengan kewajiban menebus kembali suatu masa nanti sesuai kesepakatan diantara para pihak. Penerbit memberikan bunga atau kupon sesuai dengn kesepakatan di antara para pihak. Penerbit memberikan bunga atau kupon sesuai dengan kesepakatan di awal, pada periode-periode yang sudah di sepakati.

 Kelompok 2

ETF (Exchange Trade Fund), merupakan Reksa Dana uang unit pernyataannya diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia dan memberikan hasil investasi besifat variable tergantung dari kemampuan investor dalam mengelolanya

 Kelompok 3

Sektor-sektor primer (ekslaratif )

1. Pertanian

2. Pertambangan

Sektor-sektor sekunder ( industri manufaktur )

3. Industri dasar dan kimia

(24)

5. Industri barang konsumen

Sektor-sektor tersier (jasa )

6. Properti dan real estate

7. Transportasi dan infrastruktur

8. Keuangan

9. Perdagangan, jasa, dan investasi

 Kelompok 4

Nilai tukar rupiah

Nilai tukar Rupiah atau disebut juga Kurs Rupiah adalah perbandingan nilai atau harga mata uang Rupiah dengan mata uang lain

Suku bunga

Suku bunga merupakan harga atas dana yang dipinjam (Reelly and Brown, 1997)

Inflasi

Inflasi adalah peningkatan secara umum dari harga-harga barang dan jasa, yang merupakan kebutuhan dasar masyarakat, atau pengurangan daya beli dari mata uang negara tersebut

 Kelompok 6

(25)

Nilai pasar adalah nilai sebuah perusahaan menurut pasar saham. Nilai pasar dihitung dengan mengalikan jumlah saham perusahaan yang dilepas dengan harga pasarnya

DAFTAR PUSTAKA

Anoraga, Pandji., Pakarti, Piji, Pengantar Pasar Modal, Rieneka Cipta, 2001.

(26)

Referensi

Dokumen terkait

16 Palembang 30126 dan yang menjadi objek penelitian adalah proses rekrutmen tenaga kerja, seleksi dan penempatan karyawan pada Bank BTPN Kantor Cabang

1) Mengobservasi aktivitas guru selama proses pembelajaran. 2) Mengobservasi kegiatan siswa selama pembelajaran berlangsung. 3) Dokumentasi aktivitas guru dan siswa pada

pendidikan serta peserta didik itu sendiri mendapatkan sentuhan media teknologi informasi dalam hal internet, sehingga mencetuskan lahirnya ide tentang pendidikan online

Dominasi LDP tersebut sangat mempengaruhi selama proses perumusan UU Keamanan tahun 2015, yakni meskipun partai-partai oposisi abstain dari voting dan hanya

(1) Kepala Dinas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 ayat (1) huruf a mempunyai tugas memimpin, mengoordinasikan dan mengawasi pelaksanaan pembangunan, pengelolaan

Pernikahan merupakan suatu hal yang sangat penting bagi manusia dalam daur kehidupan yang dilaksanakan dalam suatu upacara yang terhormat serta mengandung unsur

Oleh karena itu, untuk meminimalkan adanya batasan berat molekul tersebut perlu dilakukan proses sonikasi secara bertahap dengan cara melakukan sonikasi kembali terhadap produk

Penataan dan penguatan or ganisasi mer upakan Progr am ke-3 dar i Sembilan Pr ogr am Refor masi Bir okr asi. Keor ganisasian yang dimaksud dalam pedoman ini adalah str uktur ,