• Tidak ada hasil yang ditemukan

T POR 1402766 Chapter5

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "T POR 1402766 Chapter5"

Copied!
2
0
0

Teks penuh

(1)

Maya Nurhayati, 2016

UPAYA MENGEMBANGKAN KEMANDIRIAN ANAK MELALUI MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS PERMAINAN PROPERTI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan analisis data yang telah dilakukan di pembahasan, yang diungkapkan pada BAB IV diperoleh kesimpulan bahwa kemandirian anak setelah mengikuti pembelajaran melalui media pembelajaran berbasis permainan properti, mengalami peningkatan yang berkembang secara signifikan. Berdasarkan hasil observasi sebelum mengadakan tindakan (pra tindakan) dan selama penelitian tindakan, siklus I dan siklus II di peroleh peningkatan pada setiap indikator yang diamati. Ketercapaian kemandirian dalam proses belajar anak berdasarkan pengamatan guru pada pra tindakan sampai siklus I terdapat selisih kenaikan sebesar 4% sedangkan peningkatan dari siklus I sampai siklus II 14%. Sedangkan hasil dari data angket kemandirian anak berdasarkan pendapat orang tua siswa dalam pra tindakan sampai siklus I meningkat sebesar 4 %, dari data siklus I sampai siklus II meningkat 8 %. Keseluruhan kategori kemandirian anak pada pra tindakan dinilai kurang, sedangkan pada siklus I meningkat menjadi baik ,dan pada siklus II dinilai sudah sangat baik sekali.

B. Saran

Berdasarkan temuan hasil penelitian yang telah dilaksanakan, maka didapat beberapa kekurangan atau kelemahan dalam cara penyampainan media yang diberikan dalam kegiatan pembelajaran di TK tersebut, maka peneliti membuat saran kepada pihak-pihak terkait sebagai berikut:

a). Bagi guru

1. Guru harus bisa memilih alat atau media pembelajaran yang tepat untuk merngsang perkembangan kemandirian anak sehingga sesuai dengan pencapain yang diharapkan .

(2)

Maya Nurhayati, 2016

UPAYA MENGEMBANGKAN KEMANDIRIAN ANAK MELALUI MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS PERMAINAN PROPERTI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3. Guru harus pandai memodifikasi sarana dan prasarana yang ada kedalam berbagai bentuk permainan sehingga dapat menciptakan pembelajaran yang tidak monoton dan pasif.

b). Bagi Orang Tua

Hendaknya anak diberikan pembelajaran di rumah dalam membiasakan dirinya dalam mengembangkan aspek kemandirian dengan mengajarkan kebiasan menjaga kebersihan, kebiasaan memakai pakaian sendiri, kebiasaan makan sendiri serta kebiasaan disiplin dan mentaati pelaturan. Jangan hanya mengandalkan proses belajar disekolah saja. Karena kemandirian anak tidak akan berkembang dan meningkat jika tidak dilakukan pembiasaan prilaku mandiri.

c). Bagi Peneliti Selanjutnya

1. Dapat mengembangkan media pembelajaran berbasis permainan properti dalam penelitian yang lain dengan materi yang berbeda.

2. Dapat dilakukan penelitian lebih lanjut dengan mengembangkan siklus lebih banyak dari sebelumnya.

3. Sebagai referensi dalam mengembangkan aspek kemandirian anak

Referensi

Dokumen terkait

Bentuk hubungan hukum para pihak dalam pemenuhan kewajiban penjaminan buy back guarantie adalah hubungan antara Bank dengan konsumen yang melakukan pembelian unit

Berdasarkan latar belakang tersebut, pada Tugas Akhir ini akan dilakukan penelitian pengklasteran laporan aspirasi masyarakat menggunakan metode S ingle Linkage

Setelah dilakukan analisa kendall tau diketahui bahwa nilai signifikasi 0,000(p<0,05), dengan demikian Ho ditolak Hα diterima jika significant hitung kurang dari 0,05

Untuk aset dan liabilitas yang diukur secara berulang dalam laporan keuangan konsolidasian, Perusahaan dan Entitas Anak menentukan apakah perpindahan antar level

Hasil sidik ragam menunjukkan bahwa pemberian berbagai mulsa dan bokashi kulit jengkol beserta interaksi antara kedua perlakuan tersebut berpengaruh tidak nyata

Berdasarkan konsep-konsep mengenai kritik dan sejarahnya yang telah dikemukakan di atas, maka penulis menyimpulkan bahwa kritik sosial dapat dipahami sebagai suatu aktifitas

Tanaman jagung yang terinfeksi penyakit hawar daun pada fase vegetatif menyebabkan tingkat penularan yang lebih berat dibanding bila penularan terjadi pada tanaman yang lebih tua