• Tidak ada hasil yang ditemukan

Klasifikasi Kelainan Bentuk Sel Darah Merah Menggunakan Radial Basis Function Network

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Klasifikasi Kelainan Bentuk Sel Darah Merah Menggunakan Radial Basis Function Network"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang

Darah merupakan suatu cairan yang sangat vital bagi manusia karena memiliki

banyak fungsi yang mampu menunjang kehidupan. Keadaan seseorang yang

sehat atau sakit bisa dideteksi dari sel-sel darah yang ada didalam tubuh. Selain

sebagai petunjuk adanya penyakit lain, sel-sel darah juga bisa menunjukkan

adanya penyakit darah yang diakibatkan perubahan susunan kimiawi sel darah

itu sendiri. (Praida, 2008). Sel-sel darah terdiri dari sel darah merah (eritrosit),

sel darah putih (leukosit), dan keping darah (trombosit) (Bakta, 2009).

Menurut Lestari (2008), untuk mendiagnosis suatu penyakit, analisis darah

adalah metode yang bisa diandalkan, karena darah banyak mengandung

informasi penting. Pemeriksaan laboratorium dari sampel darah sangat

memengaruhi diagnosis suatu penyakit. Pemeriksaan morfologi apusan darah

tepi harus dieavulasi dengan baik, karena merupakan salah satu pemeriksaan

laboratorium yang penting. Pemeriksaan klinis ditambah pemeriksaan

laboratorium akan sangat membantu para praktisi kesehatan untuk

mendiagnosis suatu penyakit dengan tepat karena informasi yang didapat sangat

lengkap, sehingga bisa menekan tingkat resiko kematian. Pemeriksaan sel darah

merah secara manual memang memiliki harga yang murah tetapi masih

memiliki beberapa kelemahan seperti jangka waktu yang dibutuhkanakan lebih

lama, karena para praktisi kesehatan harus memeriksanya secara teliti untuk

(2)

Untuk mengatasi masalah diatas, dibutuhkan suatu pendekatan yang dapat

membantumengklasifikasikan sel darah merah yang memiliki kelainan secara

morfologi. Oleh karena itu, peneliti akan mengembangkan teknologi komputer

yang dapat mengklasifikasikan sel darah merah yang memiliki kelainan bentuk

tersebut, yaitu dengan teknik pengolahan citra digital.

Sebelumnya telah dilakukan beberapa penelitian tentang pengolahan citra

digital untuk menganalisis darah, diantaranya membedakan Bentuk Sel Darah

Merah Normal dan Abnormal dengan Metode Self-Organizing Map(SOM)

(Wulandary, 2010), Analisa Metode Radial Basis Function Jaringan Saraf

Tiruan Untuk Penentuan Morfologi Sel Darah Merah (Eritrosit) Berbasis

Pengolahan Citra (Tahir,. et al, 2012), Penentuan Morfologi Sel Darah Merah

(Eritrosit) Berbasis Pengolahan Citra dan Jaringan Saraf Tiruan (Warni, 2009).

Pada penelitian ini, penulis menggunakan metode Radial Basis Function

Network (RBFN) untuk mengklasifikasikan sel darah merah dari kelainan

bentuknya. RBFN merupakan suatu model dari jaringan saraf tiruan yang

inputnya ditransformasikan secara nonlinear menggunakan fungsi gaussian

sebagai fungsi aktivasinya di lapisan tersembunyi sebelum diproses linear pada

lapisan keluaran.(Tahir, et. al, 2012).

Penelitian terkait tentang RBFN diantaranya yaitu : Peramalan Banyak

Kasus Demam Berdarah Di D.I. Yogyakarta Dengan Model Radial Basis

Function Neural Network (Juliaristi, 2014), Aplikasi Model Jaringan Syaraf

Tiruan Dengan Radial Basis Function Untuk Mendeteksi Kelainan Otak (Stroke

Infark) (Sarwono, 2012), Biometric Signature Processing & Recognition Using

Radial Basis Function Network (Chadha,. et al, 2013).Berdasarkan penelitian

terdahulu, penulis termotivasi untuk melakukan penelitian yang berjudul

“KlasifikasiKelainan Bentuk Sel Darah Merah Menggunakan Radial Basis Function Network”. Penulis berharap sistem yang akan dibuat dapat berguna

dalam membantu proses pemeriksaan dengan cepat dan efisien.

1.1.Rumusan Masalah

Dalam pemeriksaan tepi apusan darah, para praktisi kesehatan menganalisis

(3)

pemeriksaan antara satu analis dengan analis lainnya akan berbeda. Perbedaan

hasil pemeriksaan bisa disebabkan oleh karena kurangnya pengetahuan dan

ketelitian yang dimiliki oleh para analis tersebut. Oleh karena itu, diperlukan

suatu pendekatan yang dapat mengklasifikasi sel darah merah dengan lebih

akurat dan sebagai masukan kepada praktisi kesehatan dalam mengambil

keputusan.

1.2.Batasan Masalah

Bidang penelitian mencakup ruang lingkup yang luas. Untuk itu penulis

membatasi permasalahan pada penelitian ini yaitu sebagai berikut :

1. Hanya menggunakan citra sel darah merah (eritrosit) berupa hasil

pemotretan dari mikroskop digital dengan format Jipeg (.JPEG).

2. Bentuk sel darah merah yang diteliti dibatasi hanya tiga bentuk

kelainan.

3. Citra yang digunakan memiliki resolusi 50 x 50 piksel.

1.3.Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian ini adalah mengklasifikasikan kelainan bentuk sel

darah merah menggunakan jaringan saraf tiruan Radial Basis Function

Network.

1.4.Manfaat Penelitian

Manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Sistem yang dibangun dapat digunakan untuk mengklasifikasikan

kelainan bentuk sel darah merah

2. Menambah pengetahuan penulis tentang pengolahan citra dan radial

basis function network.

1.5.Metode Penelitian

Adapun tahapan-tahapan yang akan dilakukan pada pelaksanaan penelitian ini

adalah :

(4)

Pada tahap ini dilakukan untuk mengumpulkan literatur mengenai

bentuk kelainan sel darah merah, ekstraksi fitur, dan radial basis

function network dari penelitian terdahulu sehingga dapat dilakukan

pengembangan untuk penelitian ini.

2. Analisis Permasalahan

Pada tahap ini dilakukan analisis terhadap literatur yang telah ada untuk

mendapatkan berbagai pengetahuan dan informasi yang terkait sehingga

didapatlan metode yang tepat dalam menyelesaikan masalah pada

penelitian ini.

3. Perancangan Desain Sistem

Pada tahap ini dilakukan perancangan desain sistem seperti

perancangan arsitektur dan antarmuka sistem.

4. Implementasi

Pada tahap ini dilakukan implementasi dari analisis yang telah disusun

pada Bab 3 dan pengujian untuk mengetahui hasil yang didapat sesuai

dengan apa yang diharapkan.

5. Pengujian

Pada tahap ini dilakukan pengujian terhadap sistem yang telah dibuat

untuk mengetahui sistem yang dibuat telah berjalan sesuai yang

diharapkan.

6. Dokumentasi dan Penyusunan Laporan

Pada tahap ini dilakukan penyusunan laporan dari penelitian yang

dilakukan.

1.7. Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan skripsi ini terdiri dari lima bagian utama antara lain

sebagai berikut:

(5)

Bab ini terdiri dari latar belakang, rumusan masalah, batasan masalah, tujuan

penelitian, manfaat penelitian, dan sistematika penulisan.

Bab 2: Landasan Teori

Bab ini berisi teori – teori yang digunakan untuk memahami permasalahan

yang dibahas pada penelitian ini. Pada bab ini juga dijelaskan tentang

penerapan jaringan saraf tiruan radial basis function untuk mengklasifikasi

kelainan bentuk sel darah merah.

Bab 3: Analisis dan Perancangan Sistem

Bab ini berisi analisis dan penerapan jaringan saraf tiruan untuk

mengklasifikasikelainan bentuk sel darah merah, serta perancangan flowchart

dan usecase

Bab 4: Implementasi dan Pengujian Sistem

Bab ini membahas tentang implementasi dari analisis dan perancangan yang

telahdibuat dan pengujian untuk mengetahui apakah hasil yang didapatkan

sesuai dengan yang diharapkan.

Bab 5: Kesimpulan dan Saran

Bab ini terdiri dari kesimpulan yang merupakan uraian dari bab-bab

Referensi

Dokumen terkait

Anak memiliki sikap berpetualang (adventurousness) yang kuat. Anak akan banyak memperhatikan, membicarakan atau bertanya tentang berbagai hal yang sempat dilihat

Satu-satunya media yang digunakan oleh guru dalam pembelajaran daring hanyalah aplikasi Whatsapp sehingga kegiatan belajar mengajar dinilai kurang efektif baik

Dari hasil penelitian, secara keseluruhan peneliti menemukan bahwa kinerja perawat di Ruang Interna sebagian besar responden telah melaksanakan proses pengkajian baik

• Sebagaimana telah dilaporkan para peserta didik, bidang-bidang hidup menggereja ialah: peribadahan atau doa, pewartaan, persekutuan, dan pelayanan. Peribadatan itu

Dalam penelitian yang dilakukan Rahman (2011) tentang Peran manajemen dan tanggung jawab auditor dalam mendeteksi kecurangan laporan keuangan, menemukan Kekeliruan

Zul Alinur adalah salah satu tenaga pengajar musik tradisi Minangkabau di Departemen Etnomusikologi Universitas Sumatera Utara, terkadang juga penulis berjumpa dengan Bapak Zul

Timbangan ini dipasang pada bagian luar pabrik Casting (Penuangan) yang digunakan untuk menimbang MTC (Metal Transportation Car), yang digunakan untuk membawa ladle yang

1) Pemberian pupuk organik cair efektif mendorong pertumbuhan diameter batang, dan berat polong tanaman kacang hijau (Phaseolus radiatus L.) dengan penggunaan POC