BAB 1
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Klasifikasi adalah suatu cara pengelompokan yang didasarkan pada ciri-ciri tertentu.
Fungsi klasifikasi untuk mempermudah, mengetahui dan membedakan ciri-ciri suatu jenis
dengan jenis yang lain, misalnya kopi. Kopi merupakan salah satu komoditas unggulan
dalam subsektor perkembunan di Indonesia karena memiliki peluang pasar yang besar,
baik di dalam negeri maupun luar negeri. Dimana Indonesia merupakan negara
pengekspor kopi nomor empat terbesar dan produsen kopi terbesar ketiga setelah negara
Brazil dan Vietnam. Proses distribusi kopi dimulai dari petani, kemudian petani menjual
ke pengepul, pengepul menjual kopi ke eksportir dan eksportir yang mendistribusikan
kedalam negeri maupun luar negeri. Sebelum kopi diekspor atau dipasarkan, eksportir
memberikan sampel kopi ke petugas (Balai Pengujian dan Sertifikasi Mutu Barang) untuk
diuji, dan petugas menguji sampel kopi yang diberikan ekportir berdasarkan Standart
Nasional Indonesia (SNI) untuk mendapatkan sertifikat.
Standart yang digunakan untuk mengetahui kualitas kopi adalah standart yang telah
ditetapkan oleh Kementerian Perindustrian melalui penerbitan SNI No.01-2907-2008.
Berdasarkan ketetapan tersebut, kualitas kopi arabika dibagi menjadi 6 bagian yaitu :
Mutu 1 : Jumlah nilai cacat maksimum 11
Mutu 2 : Jumlah nilai cacat 12 sampai dengan 25
Mutu 3 : Jumlah nilai cacat 26 sampai dengan 44
Mutu 5 : Jumlah nilai cacat 81 sampai dengan 150
Mutu 6 : Jumlah nilai cacat 151 sampai dengan 225
Pengujian kualitas yang diterapkan dalam BPSMB masih manual sehingga
kemungkinan besar, petugas melakukan kesalahan karena kurang objektif. Selain itu
petugas juga memerlukan waktu yang relatif lama untuk mengetahui kualitasnya.
Penelitian terdahulu tentang pendeteksi kualitas biji kopi menggunakan image
processing (Madi, 2010) yaitu mempelajari parameter kualitas visual biji kopi, menyusun
algoritma untuk pemutuan biji kopi dan menentukan kelas kualitas biji kopi yang disusun
serta membandingkan dengan hasil pemutuan manual. Hasil deteksi kualitas biji kopi
harus sama dalam bentuk ukuran, warna, bebas pecahan kulit, bebas dari cacat pada biji
dan bebas dari biji-biji pecah. Pengolahan citra mampu menggolongkan biji kopi menjadi
empat kelas yaitu, A,B,C dan RJ, berdasarkan parameter citra area, tinggi, lebar dan
parameter. Parameter kualitas pengolahan citra pada kelas kualitas memiliki nilai yang
saling tumpang tindih sehingga menentukan batasan yang sulit ditentukan. Tingkat
kesesuaian rata-rata biji kopi dapat dikenali oleh program pengolahan citra adalah sekitar
81.10 %.
RBFN adalah jaringan saraf tiruan yang menggunakan Radial Basis Function
sebagai fungsi aktivasi yang merupakan linear kombinasi fungsi basis radial. Metode ini
sudah pernah dipakai untuk mengklasifikasikan 60 lembar daun teh. Daun teh tersebut
diklasifikasikan menjadi 6 kelas, masing-masing 10 lembar per kelas. RBF membutuhkan
waktu sekitar 2.02 detik untuk mengolah data dan tingkat keakuratan data 86,2%.
Didalam penelitian tersebut RBF dibandingkan dengan metode K-Nearest Neighbour
yang memiliki keakuratan data 78% dan membutuhkan 3,6 detik (Arunpriya &
Thanamani, 2014).
Pada penelitian ini, penulis menggunakan metode RBF(Radial Basis Function)
untuk mengklasifikasikan kualitas biji kopi. Dengan metode ini diharapkan dapat
1.2. Rumusan Masalah
Petugas yang bekerja di Balai Pengujian dan Sertifikasi Mutu Barang (BPSMB) memiliki
peran yang sangat penting dalam menentukan kualitas biji kopi, karena biji kopi yang
mereka pisahkan berdasarkan kualitas akan berpengaruh terhadap pendistribusian kopi
tersebut. Petugas harus teliti dalam menentukan kulitas dan memberikan sertifikat
terhadap kualitas kopi sehingga ekportir yang akan mengespor kopi tersebut sudah
menjamin kualitas. Namun, hingga saat ini pengklasifikasian kualitas biji kopi dengan
cara manual masih kurang memadai. Oleh sebab itu, dibutuhkan suatu pendekatan untuk
mengklasifikasikan kualitas biji kopi sehingga membantu petugas yang bekerja di Balai
Pengujian dan Sertifikasi Mutu Barang dalam meningkatkan keakuratan kualitas kopi.
1.3. Tujuan Penelitian
Meningkatkan akurasi dalam pengklasifikasian kualitas biji kopi menggunakan Radial
Basis Function (RBF).
1.4. Manfaat Penelitian
Manfaat dari penelitian ini adalah :
1. Dapat mengklasifikasikan kopi berdasarkan kualitasnya
2. Menjadi bahan penelitian kedepannya
1.5. Batasan Masalah
Permasalahan yang dibahas pada penelitian ini akan dibatasi ruang lingkup
pembahasannya yaitu:
1. Penyelesaian masalah akurasi dan klasifikasi kualitas kopi
2. Kopi yang akan diteliti adalah kopi Arabika
3. Biji kopi harus bersih dan tidak ada kulitnya
5. Data berupa gambar yang berformat .Jpeg
6. Sistem bersifat offline
1.6. Metodologi Penelitian
Dalam penelitian ini, penulis melakukan beberapa metode untuk memperoleh data atau
informasi dalam menyelesaikan permasalahan. Metode yang dilakukan tersebut antara
lain:
1. Studi Literatur
Pada tahap ini, penulis melakukan studi literatur atau studi pustaka untuk mengumpulkan
bahan-bahan referensi baik dari jurnal, prosiding, skripsi dan lain lain yang diperlukan
dalam penelitian ini.
2. Analisis Permasalahan
Hal-hal yang dilakukan tahap ini adalah :
a) Menganalisis tahap demi tahap dari proses klasifikasi kualitas kopi
b) Cara kerja dari algoritma Radial Basis Function dalam mengklasifikasikan
kualitas biji kopi.
3. Perancangan Sistem
Pada tahap ini dilakukan perancangan sistem seperti merancang desain interface dan
flowchart yang akan diimplementasikan kedalam sistem.
4. Implementasi
Pada tahap ini akan dilakukan proses implementasi dari analisis dan perancangan yang
5. Pengujian
Pada tahap ini dilakukan proses pengujian dan percobaan terhadap sistem sesuai dengan
spesifikasi yang ditentukan sebelumnya serta memastikan program yang dibuat dapat
berjalan seperti yang diharapkan.
6. Penyusunan Laporan
Pada tahap ini dilakukan penulisan dokumentasi hasil analisis dan implementasi radial
basis function pada klasifikasi kualitas biji kopi berdasarkan bentuk.
1.7. Sistematika Penulisan
Tugas akhir ini disusun dalam lima bab dengan sistematika penulisan sebagai berikut :
BAB 1 : Pendahuluan
Pada bab ini berisi konsep dasar penyusunan penelitian mengenai latar belakang
penulisan, rumusan masalah, batasan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian,
metodologi penelitian dan sistematika penulisan.
BAB 2 : Landasan Teori
Pada bab tinjauan pustaka berisi teori pendukung yang digunakan untuk memahami
permasalahan yang akan dibahas pada penelitian ini. Bab ini menjelaskan tentang image
processing, proses preprocessing, ekstraksi fitur, kualitas kopi, dan Radial Basis Function
yang digunakan untuk pengklasifikasian citra.
BAB 3 : Analisis dan Perancangan
Pada bab ini dibahas mengenai analisis terhadap permasalahan dan penyelesaian
persoalan dalam pembuatan aplikasi serta menjelaskan tentang rancangan struktur
BAB 4 : Implementasi dan Pengujian
Bab ini berisi pembahasan implementasi dari perangkat lunak serta berisikan gambaran
antarmuka dari perangkat lunak yang akan dibuat. Selain itu, juga dilakukan pengujian
untuk melihat perangkat lunak yang dibuat berhasil dijalankan atau tidak serta untuk
menemukan kesalahan (error).
BAB 5 : Kesimpulan dan Saran
Bab ini berisi tentang ringkasan dan kesimpulan dari rancangan yang telah dibahas pada
bab 3, serta hasil penelitian yang dijabarkan pada bab 4. Bagian akhir pada bab ini