MAKALAH PRAKTEK TAHSINUL QIRAAH
(IDGHAM)
Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas MATA KULIAH PRAKTEK TAHSINUL QIRAAH
Disusun oleh : KELOMPOK 3
1. Carolina Dwi Pamela (Nim : 1720104062)
2. Dinda Agnes Monica (Nim : 1720104068)
3. Dhea Mega Oktavia (Nim : 1720104066)
4. Anggun Ashari (Nim : 1720104060)
5. Nabila Paramitha (Nim : 1720104087)
6. Nia Ade Utami (Nim : 1720104088)
DOSEN PEMBIMBING : M. YUSUF S.Ag.,M.Si
FAKULTAS SYARIAH & HUKUM JURUSAN EKONOMI SYARI’AH
(MUAMALAH)
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI RADEN FATAH PALEMBANG
2017-2018
Daftar Isi
▸ Baca selengkapnya: contoh soal idgham bighunnah
(2)Daftar isi... BAB I PNDAHULUAN...
A.Latar Blkang... B.Rumusan masalah... C.Tujuan... D.Manfaat... BAB II PEMBAHASAN...
A. B. C. D.
BAB III PENUTUP... KESIMPULAN...
DAFTAR PUSTAKA...
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmatNYA sehingga
makalah ini dapat tersusun hingga selesai. Tidak lupa juga kami
mengucapkan banyak terimakasih atas bantuan dari pihak yang telah
berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik materi maupun
pikirannya.
Dan harapan kami semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan
dan pengalaman bagi para pembaca, untuk ke depannya dapat
memperbaiki bentuk maupun menambah isi makalah agar menjadi lebih
baik lagi.
Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman kami, kami yakin
masih banyak kekurangan dalam makalah ini, oleh karena itu kami sangat
mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari pembaca demi
kesempurnaan makalah ini.
Palembang, September 2017
Penyusun
BAB
I
PENDAHULUAN
Melihat fenomena pada masyarakat saat ini, dimana masih banyak yang belum bisa membaca Al-Qur’an dengan baik dan benar, terkhusus pada ilmu tajwid yang mengajarkan tata cara membaca Al-Qur’an dengan baik dan benar. Selain itu masyarakat hanya sekedar membaca tapi tidak mengetahui makna dan mengetahui hukum bacaan dalam Al-Qur’an tersebut.
Maka dari itu kami sebagai penyusun makalah ini akan membahas tentang ilmu tajwid khususnya tentang IDGHAM karena materi ini masih banyak yang belum memahaminya.
Dalam materi IDGHAM ini juga mengandung nilai yang sangat penting dalam tata cara pembacaan Al-Qur’an karena dalam membaca Al-Qur’an tajwid mutlak digunakan karena didalam membaca Al-Qur’an salah penyebutan maka akan salah arti dan makna.
B. Perumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan IDGHAM ? 2. Berapa pembagian IDGHAM ?
2. Huruf apa saja yang masuk dalam kelompok IDGHAM ?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui arti dari idgham.
2. Untuk mengetahui cara membaca Al-Qur’an dengan IDGHAM.
3. Untuk mengetahui huruf-huruf apa saja yang masuk dalam kelompok IDGHAM.
D. Manfaat
1. Kita bisa mengetahui pengertian IDGHAM. 2. Dapat mengetahui pembagian IDGHAM. 3. Mendapatkan pengetahuan tentang IDGHAM.
BAB II
PEMBAHASAN
E. PENGERTIAN IDGHAM
Idgham (ماغضا) menurut bahasa artinya memasukkan atau melebur huruf. Menurut
istilah idgham berarti pengucapan dua huruf seperti dua huruf yang ditasydidkan.
Menurut devenisi diatas dapat di simpulkan bahwa Idgham adalah berpadu atau bercampur antara dua huruf atau memasukkan satu huruf ke dalam huruf yang lain. Maka dari itu, bacaan idgham harus dilafazkan dengan cara meleburkan suatu huruf kepada huruf
setelahnya.
F. PEMBAGIAN IDGHAM
a) Berdasarkan makhroj al-huruf (tempat-tempat keluarnya huruf) dan sifat-sifat yang dimilikinya,
idgham dibagi menjadi tiga macam, yaitu :
1. Idgham Mutamaatsilain (نيلثامتملا ماغضلا)
Yaitu pertemuan dua huruf yang sama Makhraj dan Sifatnya ( و ةفص نافرحلا قفتي نا
اجرخم (.
Dan hukumnya wajib di Idgham-kan. Contoh :
اننللققفن ههمهولقنله ىسن ومق ىقنسل تنسل ا ذهإهون
tidak perlu ditahan, seakan terdengar Ghunnah.
2. Idgham Mutaqorribain (نيبرقتملا ماغدا)
Yaitu pertemuan dua huruf yang makhroj dan sifatnya berdekatan (hampir sama). (ةفص و اجارخم براقت ام ). Huruf-hurufnya yaitu ر--- ل , ق ---كن .
a. ط --- د --- ت
Apabila awal huruf yang pertama itu wau (و) mad dan huruf yang kedua wau (و) yang berharkat,
contoh:
Maka tidak lah keduanya tersebut dikatakan idgham.
b) Berdasarkan hukum nun mati atau tanwin, maka idgham di bagi menjadi dua.
1. Idgham Bighunnah (ماغضا هنغب)
Dinamakan juga Idgham naqis. Yaitu apa bila nun mati atau tanwin bertemu dengan salah satu
huruf و م ن ي.Contoh :
.
اننولنقمهؤليي مم ولقنله اولقوققيي : nun mati/tanwin bertemu dengan ي, dibaca dengan idgham
.
Cara membacanya yaitu ditahan kira-kira dua ketukan, disertai suara sengau (dengung).
2. Idgham Bilaghunnah (هنغلب مغضا)
Dinamakan juga dengan idgham kamil. Yaitu apa bila nun mati atau tanwin bertemu dengan
huruf ل dan ر. Contoh :
Cara membacanya yaitu ditahan kira-kira dua ketukan dan tidak disertai suara sengau (dengung).
Pengecualian:
Ketentuan idgham tersebut diatas tidak berlaku pada pertemuan nun mati dengan و dan ي yang
ada terjadi dalam satu kata berikut ini :
ايننلدق
Kasus seperti ini disebut dengan istilah izh-harmuthlaq, yang harus dibaca jelas.
BAB III PENUTUP
Berdasarkan makhroj (tempat-tempat keluarnya huruf) dan sifat-sifat yang
dimilikinya, idgham dibagi menjadi tiga macam, yaitu :
1. Idgham mutamaasilain
2. Idgham mutaqoribain
3. Idgham mutajanisain
Berdasarkan hukum nun mati atau tanwin, maka idgham di bagi menjadi dua :
1. Idgham bighunnah/naqis.
2. Idgham bilaghunnah/kamil.
DAFTAR PUSTAKA
Abdul Aziz Abdul Rauf Al-Hafiz Lc, Pedoman Daurah Al-Quran,