PERIKLANAN
Marketing Mix (Bauran pemasaran) dan Integrated
Marketing Communication (IMC)
Disusun oleh :
Griseldis Krispina Loe (03254)
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS ATMA JAYAYOGYAKARTA
Definisi Bauran Pemasaran dan
Integrated Marketing Communication
A. Bauran Pemasaran
Bauran pemasaran adalah penggabungan elemen-elemen pemasaran menjadi satu kesatuan yang saling terkait dengan tujuan yang sama, yaitu untuk meningkatkan kinerja pemasaran. Elemen-elemen pemasaran yang termasuk di dalam bauran pemasaran ini adalah produk, penempatan (placement), harga (price), dan promosi.
1. Produk
Yang dimaksud dengan produk adalah segala macam bentuk tindakan yang dapat berpengaruh terhadap pasar mengenai perhatian, kegunaan, atau konsumsi yang dapat memuaskan keinginan atau kebutuhan. Produk sendiri dibagi menjadi tiga level, yaitu:
Produk inti : Satuan keuntungan yang diharapkan konsumen untuk diperoleh setelah membeli produk tersebut. Produk aktual : Fitur dan style tertentu dari produk, meliputi
kualitas, merek, dan kemasan.
Produk tambahan : instalasi dari produk, jasa antar dan kredit yang disediakan untuk konsumen, garansi, dan servis pascabayar.
Pemasarn harus mencari tahu apa keinginan atau kebutuhan pasar akan produk. Setelah itu, baru mencari cara bagaimana memuaskan kebutuhan atau keinginan pasar tersebut melalui pembuatan atau modifikasi produk. Selain itu, pemasar juga harus menjaga
standarisasi produk agar image produk tidak menjadi jelek di mata masyarakat. Bila standarisasi terjaga, kemungkinan munculnya kesetiaan konsumen untuk menggunakan produk tersebut semakin besar.
dengan penjagaan nilai-nilai masyarakat yang mungkin dapat berubah akibat munculnya produk tersebut. Oleh karena itu, produk harus menyesuaikan dengan nilai-nilai yang terdapat di dalam lingkup pemasarannya. Adaptasi ini sendiri ada yang diharuskan (biasanya oleh pemerintah), ada pula yang dilakukan berdasarkan kebebasan perusahaan untuk menentukkan.
Saat produk yang ada tidak sesuai dengan kebutuhan pasar, dan saat modifikasi dirasa tetap tidak banyak menguntungkan, maka perusahaan akan memilih untuk membuat produk baru yang lebih sesuai dengan kebutuhan pasar. Selain itu, pemilihan produk juga terkait dengan adanya efek dari negara asal produk. Ada tiga kategori dalam hal ini, yaitu pemilihan produk dalam negeri yang menunjukkan nasionalisme seseorang, pemilihan produk yang menampilkan kualitas positif suatu produk, dan pemilihan produk karena pandangan
masyarakat di mana negara tersebut adalah produsen memiliki kualitas yang bagus. Namun sekarang menjadi sulit untuk melakukan
pemilihan dengan hal semacam itu, mengingat adanya kerja sama antarnegara di mana produk dapat dibuat di negara lain.
Brand juga penting, dimana brand adalah segala macam nama, tanda, simbol, desain, atau kombinasi dari keseluruhan hal tersebut, yang membedakan barang maupun servis dari satu penjual dengan kompetitornya. Sedangkan trademark adalah salah satu bagian dari
brand yang dapat memberikan proteksi secara legal, yaitu proteksi terhadap keaslian produk serta garansi tentang kualitasnya. Namun, perusahaan tetap harus berhati-hati dengan banyaknya pembajakan produk yang dilakukan di luar pengetahuan mereka.
2. Distribusi (Place)
distribusi tersebut dapat dilakukan melalui francise, kontrak manajemen, kontrak produksi, kepemilikan bersama, dan lain-lain.
3. Harga (Price)
Harga yang ditawarkan kepada konsumen haruslah berpatok pada harga standar di dunia. Hal ini dilakukan agar pemasangan harga tidak terlalu murah, yang dapat merugikan produsen, dan tidak terlalu mahal, agar tidak merugikan konsumen. Namun, pemasangan harga juga harus bersifat objektif, sesuai dengan kemampuan pasar yang dituju. Biasanya, barang-barang yang dianggap sebagai sumber devisa negara, memiliki tarif yang lebih tinggi dibandingkan barang-barang lainnya. Begitu pun dengan barang-barang ekspor.
4. Promosi
Promosi dapat dilakukan melalui berbagai alat komunikasi pemasaran, yaitu iklan, personal selling, sales promotion, pemasaran langsung, dan melalui seorang public relation. Promosi dilakukan untuk memunculkan kesadaran masyarakat akan adanya suatu produk, sebagai pengingat, maupun sebagai pembentuk persepsi dan image di mata masyarakat yang berfungsi untuk menarik minat dan membuat konsumen setia untuk menggunakan produk tersebut.
B. Integrated Marketing Communication (Komunikasi Pemasaran yang Digabungkan)
komunikasi pemasaran, seperti iklan, sales promotion, public relation,
personal selling, dan direct marketing.
Mengimplementasikan sebuah program gabungan dari komunikasi pemasaran tidak dapat terlepas dari gabungan strategi komunikasi. Hal ini juga berkaitan dengan pemilihan gabungan komunikasi seperti apa yang paling baik dan paling efisien untuk digunakan dalam kombinasi tersebut, bagaimana cara membangun persepsi tentang produk di dalam masyarakat, dan pada saat seperti apa komunikasi harus dilakukan untuk mencapai target pasar dengan cepat.
Pemilihan gabungan dalam kegiatan IMC merupakan prosedur yang rumit dan berdasarkan pada keputusan pemilihan media dan alokasi dana. Lalu, penggabungan positioning yang dimaksud adalah di mana isi komunikasi iklan dan kegiatan promosi dengan segala aturannya harus sesuai dan konsisten terhadap keseluruhan persepsi merek. Sehingga pesan yang
disampaikan harus berfokus kepada keuntungan, atribut, atau emosi audience
di mana hal-hal ini secara alami akan mempengaruhi dalam proses pembuatan keputusan yang dilakukan oleh konsumen. Selain itu, segala komponen dari IMC harus dikampanyekan dalam waktu yang tepat agar benar-benar menuju ke sasaran yang tepat dan tujuan pemasaran itu sendiri dapat tercapai.
Namun, masih banyak perusahaan yang tidak mau menggunakan prosedur IMC dan tetap bertahan pada traditional marketing. Umumnya, alasan
perusahaan tidak mau berubah dari traditional marketing ke IMC adalah: 1. Ego: banyak orang yang tidak mau membagi informasi yang mereka
miliki karena mereka telah bekerja keras untuk memilikinya dan mereka hanya percaya dirinya sendiri. Mereka tidak mau membagi rencana untuk sukses. Namun, mereka ingin orang lain kagum akan rencana dan hasil yang berasal dari mereka.
3. Inersia: Umumnya orang enggan untuk melakukan perubahan. Pertama, karena hal yang mereka lakukan sekarang lebih mudah. Kedua, mereka takut untuk berubah karena merasa takut akan hal-hal yang tidak familiar.
Menurut sebuat artikel Rayna Skolnik tentang Integrated Marketing yang dimuat oleh Sales Marketing Network, terdapat empat isu kritikal dalam menerapkan IMC, yakni:
1. Pelanggan makin banyak pilihan dan tuntutannya semakin tinggi. Mereka mempunyai banyak akses ke berbagai produk, memiliki banyak sumber informasi, dan channel untuk membeli,
2. Pasar berubah dari pendekatan "inside-out" marketing menjadi "outside-in" planning sebagai basis CRM dalam mengetahui kebutuhan pelanggan.
3. Para praktis pemasaran harus mengubah mind-set dari "inilah
produk/jasa yang akan saya jual, bagaimana memasarkannya" menjadi “inilah yang diinginkan konsumen, bagaimana saya
menunjukkannya".
Daftar Pustaka
Stanton, William J. 1985. Prinsip Pemasaran. Erlangga : Jakarta.
Mueller, Barbara. 1996. International Advertising Communication Across Cultures. Wadsworth Publishing Company : USA.
Rossiter, John R. and Larry Percy. 1997. Advertising Communication and Promotion Management Second Edition. McGraw-Hill : USA. Fill, Chris. 1995. Marketing Communication Frameworks, Theories, and