Nama : Dwi Santoso
NIM : 2014017008
Kelas : Akuntansi 4A1
PENGAUDITAN 2
AUDIT TERHADAP SIKLUS PENDAPATAN : PENGUJIAN
SUBSTANTIF TERHADAP SALDO PIUTANG USAHA
Piutang adalah klaim terhadap pihak lain atas uang, barang atau jasa yang dapat diterima dalam jangka waktu satu siklus kegiatan perusahaan.
Prinsip akuntansi berterima umum dalam penyajian piutang usaha :
1. Piutang disajikan di neraca sebesar perkiraan yang dapat ditagih dan sebesar jumlah piutang bruto dikurangi taksiran kerugian piutang.
2. Jika perusahaan tak membuat cadangan kerugian piutang, yang dicantumkan di neraca adalah saldo bersih.
3. Jika piutang bersaldo material, harus disajikan rinciannya.
4. Piutang yang bersifat kredit, disajikan dalam kelompok utang lancar.
5. Jika jumlahnya material, piutang non usaha harus disajikan terpisah dari piutang usaha.
Tujuan pengujian substantif terhadap piutang usaha : 1. Keyakinan keandalan akan catatan akuntansi
Dengan merekonsiliasi saldo piutang di neraca dengan akun piutang di buku besar, jurnal penjualan, jurnal penerimaan kas dan jurnal umum.
2. Membuktikan keberadaan piutang usaha dan keterjadiannya yang dicantumkan di neraca
Dengan pengujian analitik, pemeriksaan bukti pendukung, pemeriksaan pisah batas transaksi yang berkaitan, dan konfirmasi piutang usaha.
3. Membuktikan kelengkapan transaksi dan kelengkapan saldo piutang di neraca
4. Membuktikan hak kepemilikan klien atas piutang
Dengan pemeriksaan bukti pendukung dan konfirmasi piutang usaha 5. Membuktikan kewajaran penilaian piutang
Dengan prosedur audit awal, pengujian analitik, pemeriksaan bukti pendukung, konfirmasi piutang usaha, penilaian terhadap kecukupan akun Cadangan Kerugian Piutang
6. Membuktikan kewajaran penyajian dan pengungkapan piutang usaha di neraca
Dengan membandingkan penyajian dan pengungkapan piutang usaha di neraca yang diaudit dengan prinsip akuntansi berterima umum.
Program Pengujian substantif terhadap piutang usaha : 1. Prosedur audit awal
a. Usut saldo piutang usaha di neraca dengan buku besar b. Hitung kembali saldonya dalam buku besar
c. Lakukan review terhadap mutasi luar biasa dalam jumlah dan sumber posting dalam akun piutang usaha dan akun cadangan kerugian piutang
d. Usut saldo piutang dan cadangan kerugian tahun lalu
e. Usut posting pendebitan akun piutang dalam jurnal bersangkutan
f. Lakukan rekonsiliasi akun kontrol dalam buku besar ke buku pembantu piutang
2. Prosedur analitik
Dilakukan dengan perhitungan berbagai ratio , yaitu ratio perputaran piutang, piutang dengan aktiva, rate of return on net sales, kerugian piutang dengan penjualan bersih dan kerugian piutang dengan piutang tak tertagih. Hal itu untuk mengungkap transaksi yang tidak biasa, perubahan akuntansi, perubahan usaha, fluktuasi acak dan salah saji.
3. Prosedur audit terhadap transaksi rinci Dilakukan dengan :
Periksa sampel transaksi dalam akun piutang ke dokumen pendukung
Periksa pendebitan piutang ke dokumen pendukung : faktur penjualan, LPB,
order penjualan
Periksa pengkreditan piutang ke dokumen pendukung : Bukti kas masuk,
Lakukan verifikasi pisah batas (cutoff) transaksi penjualan dan retur
Periksa dokumen pendukung timbulnya piutang dalam minggu terakhir tahun
yang diaudit dan minggu pertama setelah neraca
Periksa dokumen pendukung berkurangnya piutang dalam minggu terakhir
tahun yang diaudit dan minggu pertama setelah neraca
Lakukan verifikasi cutoff penerimaan kas
4. Pengujian saldo akun rinci Dilakukang dengan :
Konfirmasi piutang
Yang dilakukan adalah menentukan metode, saat dan luas konfirmasi yang dilakukan kemudian memilih debitur yang akan dikirimi surat konfirmasi dan yang terakhir mengirim surat konfirmasi.
Evaluasi terhadap kecukupan cadangan kerugian piutang yang dibuat klien
5. Penyajian dan Pengungkapan dalam Laporan Keuangan
Bandingkan penyajian piutang dengan prinsip akuntansi berterima umum
Periksa klasifikasi dalam kelompok aktiva lancar dan tidak lancar
Periksa klasifikasi dalam kelompok piutang usaha dan non usaha
Tentukan kecukupan pengungkapan dan akuntansi untuk transaksi antar