• Tidak ada hasil yang ditemukan

SMA NEGERI 1 SEMANU TAHUN PELAJARAN 2012

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "SMA NEGERI 1 SEMANU TAHUN PELAJARAN 2012"

Copied!
28
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH GLOBALISASI TERHADAP PERTAHANAN DAN

KEAMANAN BAGI BANGSA DAN NEGARA INDONESIA

MAKALAH PKN

PENGARUH GLOBALISASI TERHADAP PERTAHANAN

DAN KEAMANAN BAGI BANGSA DAN NEGARA

INDONESIA

Disusun oleh

:

HERMAN HERFIANTOKO

1544

XII IPA

SMA NEGERI 1 SEMANU

(2)

KATA PENGANTAR

Puji dan puji syukur saya Panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat limpahan rahmat dan karunia-Nya saya dapat menyusun makalah ini tepat pada waktunya.

Dalam penyusunan makalah ini, saya pribadi banyak mendapat tantangan dan hambatan, akan tetapi dengan bantuan dari berbagai pihak tantangan itu bisa teratasi. Oleh karena itu, saya mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada : 1. Bapak Taufiq, S.Pd selaku Guru Mata Pelajaran PKn.

2. Semua pihak baik secara langsung maupun tak langsung, yang telah memberi bantuan

hingga terselesaikannya makalah ini.

Saya menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, baik dari bentuk penyusunan maupun materinya. Kritik yang bersifat membangun dari pembaca sangat saya harapkan demi kesempurnaan makalah ini.

Akhir kata semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi saya khususnya dan bagi pembaca pada umumnya..

Semanu, 19 Januari 2013

Penyusun

DAFTAR ISI

Halaman Judul ………

Kata Pengantar ……… i

(3)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang……… 1

B. Rumusan Masalah………... 1

BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian Globalisasi ...………... 2

B. Proses, aspek, dan dampak globalisasi di bidang Pertahanan

dan Keamanan bagi bangsa dan Negara Indonesia ... 3 BABIII PENUTUP

A. Kesimpulan……… 6

B. Saran………. 6

DAFTAR PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Istilah daripada kata globalisasi memiliki sejarah yang sangat menarik. Sekitar dua puluh dua tahun yang lalu kata itu hampir tak pernah dipergunakan dalam dunia akademis maupun dunia pers. Dari awalnya kata tersebut tak dikenal, tapi sekarang kata globalisasi sangat akrab di telinga kita, muncul dimana-mana, baik dalam dunia akademis, bisnis, pers maupun dalam setiap pidato-pidato yang di lontarkan oleh orang-orang di abad sekarang ini.

Sangatlah tepat untuk mengatakan bahwa dalam tahun-tahun terakhir globalisasi telah menjadi pusat dari sebagian besar diskusi politik dan perdebatan ekonomi, menurut Frederich Ebert Stiftung dalam ( Anthony Giddens:2000 )

(4)

semua golongan masyarakat. Negara semaksimal mungkin melindungi tiap anggota masyarakat dari ketidakadilan atau penindasan oleh anggota masyarakat lainya. Negara juga menegakkan serta mempertahankan karya dan lembaga masyarakat tertentu, yang tidak akan pernah dilakukan oleh indiidu atau sekelompk individu, kaena pertimbangan keuntungan material yang kecil.

B. Rumusan Masalah

1) Apa pengertian daripada globalisasi?

2) Bagaimanakah proses , aspek , dan dampak globalisasi di bidang pertahanan dan keamanan

bagi bangsa dan Negara Indonesia?

BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian Globalisasi

Istilah globalisasi berhubungan dengan peningkatan saling keterkaitan antarbangsa dan antarmanusia di seluruh dunia melalui perdagangan, investasi, perjalanan, budaya populer, dan bentuk interaksi-interaksi lain. Menurut asal katanya, kata globalisasi diambil dari kata global, yang maknanya ialah universal. Ada yang memandangnya sebagai suatu proses sosial, atau proses sejarah, atau proses alamiah yang akan membawa seluruh bangsa dan negara di dunia makin terikat satu sama lain, mewujudkan satu tatanan kehidupan baru dengan menyingkirkan batas-batas geografis, ekonomi dan budaya masyarakat. Di sisi lain, ada yang melihat globalisasi sebagai sebuah proyek yang diusung oleh negara-negara adikuasa, sehingga bisa saja orang memiliki pandangan negatif terhadapnya. Dari sudut pandang ini, globalisasi tidak lain adalah kapitalisme dalam bentuk yang paling mutakhir. negara yang kuat dan kaya praktis akan mengendalikan ekonomi dunia dan negara-negara kecil makin tidak berdaya karena tidak mampu bersaing, dengan kata lain, negara-negara yang kaya akan semakin kaya dan negara-negara yang kecil akan semakin bergantung padanya.

(5)

atau paling banter hanya di anggap sebagai suatu kelanjutan dari trend yang telah lama mapan. Tapi di sisi lain, banyak yang mengatakan bahwa globalisasi tidak hanya real, tetapi juga sudah sangat maju perkembangannya. Seperti yang diutarakan oleh Keniche Ohmae,

Kita sekarang hidup dala dunia tanpa batas, dimana negara-bangsa telah menjadi rekaan dan dimana para politikus telah kehilangan semua kekuatan efektif mereka, ( menurut Harper Collins dalam Anthony Giddens,1995 )

Dari beberapa sumber, pengertian globalisasi diantaranya yaitu, Globalisasi adalah keterkaitan dan ketergantungan antar bangsa dan antar manusia di seluruh dunia melalui perdagangan, investasi, perjalanan, budaya populer, dan bentuk-bentuk interaksi yang lain sehingga batas-batas suatu negara menjadi semakin sempit.( sumber : id.wikipedia.org.diakses tanggal 19 Januari 2013 )

Globalisasi adalah suatu proses menjadikan sesuatu (benda atau perilaku) sebagai ciri dari setiap individu di dunia ini tanpa dibatasi oleh wilayah. Achmad Suparman ( sumber : shttp://duniabaca.com/definisi-globalisasi-ciri-ciri-globalisasi.html. diakses tanggal 19 Januari 2013 )

Pengertian globalisasi belum memiliki definisi yang mapan sehingga memunculkan pandangan yang berbeda-beda, kecuali sekedar definisi kerja, sehingga bergantung dari sisi mana orang melihatnya, dan dari beberapa sumber dan pendapat di atas maka pengertian globalisasi dapat disimpulkan yaitu globalisasi merupakan suatu proses yang mencakup keseluruhan dalam berbagai bidang kehidupan sehingga tidak tampak lagi adanya batas-batas yang mengikat secara nyata, sehingga sulit untuk diseleksi atau dikontrol.

B. Proses, aspek, dan dampak globalisasi di bidang Pertahanan dan Keamanan bagi

bangsa dan Negara Indonesia

Globalisasi berasal dari kata globe , yang artinya bola bumi buatan , peta bumi yang bulat seperti bola ( tiruan bumi ) dunia ( planet bumi ) . Kemudian menjadi global yang artinya secara umum dan keseluruhan , secara bulat , secara garis besar atau bersangkut paut , mengenai , meliputi seluruh dunia Mengglobal berarti meluas ke seluruh dunia atau

mendunia , dan akhirnya menjadi globalisasi yang artinya proses masuknya ke ruang lingkup dunia . Sedang globalisme berarti paham kebijakan nasional yang memperlakukan seluruh dunia sebagai lingkungan yang layak diperhitungkan.

(6)

Globalisasi yang pada hakikatnya membawa kita ke ruang lingkup atau tatanan dunia itu dapat diibaratkan seperti pergerakan udara . Ia bergerak dari satu ruangan , masuk dan kemudian memenuhi ruangan lain yang lebih luas dan tidak terbatas. Titik awal lahirnya globalisasi, dimulai dengan ditemukannya alat komunikasi dan transportasi modern.

Globalisasi adalah sebuah istilah yang memiliki hubungan dengan peningkatan keterkaitan dan ketergantungan antarbangsa dan antarmanusia di seluruh dunia melalui perdagangan, investasi, perjalanan, budaya populer, dan bentuk-bentuk interaksi yang lain sehingga batas-batas suatu negara menjadi semakin sempit. Dalam banyak hal globalisasi mempunyai banyak karateristik yang sama dengan internasionalisasi. Kedua istilah ini sering dipertukarkan. Sebagian pihak sering menggunakan istilah globalisasi yang dikaitkan dengan berkurangnya peran Negara dan batas-batas Negara.

Globalisasi merupakan salah satu aspek kehidupan yang mau tidak mau harus dihadapi bangsa Indonesia. Oleh karena itu untuk mempertahankan identitas nasional dari pengaruh negative globalisasi, dibutuhkan adanya pendekatan sistem ketahanan nasional. Identitas dalam pandangan perspektif ketahanan nasional, merupakan salah satu sarana dalam membentuk kondisi dinamis yang meliputi segala aspek kehidupan yang terintegrasi dalam dalam bangsa dan negara Indonesia. Aspek-aspek yang dikedepankan dalam pertahanan nasional antara lain :

a. Kemampuan dan kekuatan mempertahankan kelangsungan hidup ( survival, identitasdan integritas bangsa dan Negara ).

b. Kemampuan dan kekuatan mengembangkan kehidupan berbangsa dan bernegara dalam mewujudkan cita-cita dan tujuan nasional.

Melalui kedua aspek tersebut, kondisi identitas kebudayaan nasional semakin kokoh dengan lahirnya manusia Indonesia yang berbudaya dan berperadaban. Manusia yang berbudaya yang punya kemampuan dan kekuatan untuk survive sekaligus berkembang, serta dapat hidup bersaing dan bersanding dengan bangsa-bangsa lain. Dengan adanya globalisasi ini tentu berdampak bagi pertahanan dan keamanan di Indonesia. Berikut dampak-dampaknya:

1) Dampak positif globalisasi bidang pertahanan, dan keamanan :

a) Semakin menguatnya supremasi hukum, demokratisasi, dan tuntutan terhadap

dilaksanakannya hak-hak asasi manusia.

b) Menguatnya regulasi hukum dan pembuatan peraturan perundang-undangan yang memihak

(7)

c) Semakin menguatnya tuntutan terhadap tugas-tugas penegak hukum yang lebih profesional,

transparan, dan akuntabel.

d) Menguatnya supremasi sipil dengan mendudukkan tentara dan polisi sebatas penjaga

keamanan, kedaulatan, dan ketertiban negara yang profesional.

e) adanya hubungan kerja sama antarbangsa , khususnya dalam bidang pertahanan keamanan

baik kerja sama bilateral , regional maupun internasional.

2) Dampak negatif globalisasi bidang hukum, pertahanan, dan keamanan :

a) Peran masyarakat dalam menjaga keamanan, kedaulatan, dan ketertiban negara semakin

berkurang karena hal tersebut sudah menjadi tanggung jawab pihak tentara dan polisi. b) Perubahan dunia yang cepat, mampu mempengaruhi pola pikir masyarakat secara global.

Masyarakat sering kali mengajukan tuntutan kepada pemerintah dan jika tidak dipenuhi, masyarakat cenderung bertindak anarkis sehingga dapat mengganggu stabilitas nasional, ketahanan nasional bahkan persatuan dan kesatuan bangsa.

c) kemajuan teknologi juga dipergunakan oleh jaringan atau kelompok penjahat internasional

(8)

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan

Dari uraian pembahasan makalah di depan maka kesimpulan yang dapat saya ambil yaitu : 1) Pengertian globalisasi belum memiliki definisi yang mapan sehingga memunculkan

pandangan yang berbeda-beda, kesimpulannya globalisasi adalah merupakan suatu proses yang mencakup keseluruhan dalam berbagai bidang kehidupan sehingga tidak tampak lagi adanya batas-batas yang mengikat secara nyata, sehingga sulit untuk diseleksi atau dikontrol. 2) Titik awal lahirnya globalisasi, dimulai dengan ditemukannya alat komunikasi dan

transportasi modern. Untuk mempertahankan identitas nasional maka diperlukan identitas dalam pandangan perspektif ketahanan nasional yang merupakan salah satu sarana dalam membentuk kondisi dinamis yang meliputi segala aspek kehidupan yang terintegrasi dalam dalam bangsa dan negara Indonesia, karena globalisasi memiliki dampak positif juga negatif bagi hankam di Indonesia.

B. Saran

Indonesia adalah negara yang sedang berkembang dan sangat mungkin terpengaruh oleh adanya arus globalisasi, sebagai warga Negara yang baik sebaiknya kita bisa selektif terhadap pengaruh-pengaruh adanya globalisasi tersebut, terutama pengaruh yang negatif, dengan kata lain kita harus tinggalkan pengaruh yang bersifat negatif, dan sebaliknya dengan pengaruh yang bersifat positif kita jadikan masukan untuk mengembangkan diri demi tercapainya pembangunan Negara Kesatuan Republik Indonesia.

DAFTAR PUSTAKA

(9)

Giddens Anthony. 2000. The Third Way, Jalan ke Tiga Pembaruan Demokrasi Sosial. Jakarta : PT. Gramedia Pustaka Utama.

Giddens Anthony. 2001. Runaway World, Bagaimana Globalisasi Merombak Kehidupan Kita. Jakarta : PT. Gramedia Pustaka Utama.

http://24bit.wordpress.com/2010/03/28/dampak-positif-dan-negatif-globalisasi-bagi-indonesia /

http://duniabaca.com/definisi-globalisasi-ciri-ciri-globalisasi.html.

http://www.romadhon-byar.com/2011/12/dampak-globalisasi.html

(10)

PERTAHANAN DAN KEAMANAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN

Terbentuknya negara Indonesia dilatar belakangi oleh perjuangan seluruh bangsa. Sudah sejak lama Indonesia menjadi incaran banyak negara atau bangsa lain, karena potensinya yang besar dilihat dari wilayahnya yang luas dengan kekayaan alam yang banyak. Kenyataannya ancaman datang tidak hanya dari luar, tetapi juga dari dalam. Terbukti, setelah perjuangan bangsa tercapai dengan terbentuknya NKRI, ancaman dan gangguan dari dalam juga timbul, dari yang bersifat kegiatan fisik sampai yang idiologis. Meski demikian, bangsa Indonesia memegang satu komitmen bersama untuk tegaknya negara kesatuan Indonesia. Dorongan kesadaran bangsa yang dipengaruhi kondisi dan letak geografis dengan dihadapkan pada lingkungan dunia yang serba berubah akan memberikan motivasi dalam menciptakan suasana damai.

Sejak merdeka negara Indonesia tidak luput dari gejolak dan ancaman yang membahayakan kelangsungan hidup bangsa. Tetapi bangsa Indonesia mampu mempertahankan kemerdekaan dan kedaulatannya dari agresi Belanda dan mampu menegakkan wibawa pemerintahan dari gerakan separatis. Ditinjau dari geopolitik dan geostrategi dengan posisi geografis, sumber daya alam dan jumlah serta kemampuan penduduk telah menempatkan Indonesia menjadi ajang persaingan kepentingan dan perebutan pengaruh antara negara besar. Hal ini secara langsung maupun tidak langsung memberikan dampak negatif terhadap segenap aspek kehidupan sehingga dapat mempengaruhi dan membahayakan kelangsungan hidup dan eksitensi NKRI. Untuk itu bangsa Indonesia harus memiliki keuletan dan ketangguhan yang mengandung kemampuan mengembangkan kekuatan nasional sehingga berhasil mengatasi setiap bentuk tantangan ancaman hambatan dan gangguan dari manapun datangnya.

(11)

perlindungan Negara di bidang Pertahanan dan Keamanan negara Karena itu, Fungsi Pertahanan dan Keamanan negara diselenggarakan melalui usaha membangun dan membina kemampuan, daya tangkal negara dan bangsa serta menanggulangi setiap ancaman meliputi subfungsi pertahanan, subfungsi keamanan dalam negeri dan subfungsi keamanan ketertiban masyarakat.

Tiap-tiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam usaha pembelaan negara. Hal ini merupakan dasar dari sistem pertahanan dan keamanan rakyat semesta.

Pelaksanaannya diatur dengan memenuhi keadilan dan pemerataan dalam menjalankan tugas pertahanan dan keamanan nasional. Dalam sistem pertahanan dan keamanan rakyat semesta, ABRI yang tumbuh dari rakyat serta bersama dalam kemanunggalan dengan rakyat menegakkan dan mengisi kemerdekaan bangsa, menjadi inti dalam sistem tersebut.

Pertahanan dan keamanan nasional yang disusun berdasarkan sistem Pertahanan dan

Keamanan Rakyat Semesta akan mampu mensukseskan perjuangan nasional pada umumnya, pembangunan nasional pada khususnya dan mengamankannya dari setiap ancaman,

sehingga usaha bangsa dalam mencapai tujuan nasional dapat berlangsung dalam suasana damai, aman, tenteram, tertib dan dinamis.Pembinaan pertahanan dan keamanan nasional diusahakan untuk meningkatkan kemampuan pertahanan dan keamanan, yang meliputi kemampuan kekuatan di darat, di laut, di udara, penertiban dan penyelamatan

masyarakat, sehingga mampu melaksanakan tugas-tugas pertahanan dan keamanan nasional sesuai dengan keperluan dan tantangan yang dihadapi oleh negara dan bangsa Indonesia.

(12)

1.1 Penegasan Mengenai Judul

Dalam kesempatan ini kita akan membahas pertahanan nasional dan keamanan Negara Republik Indonesia, kita sebagai penerus bangsa, kita harus punya jiwa patriotisme terhadap Negara Republik Indonesia, kita harus bisa menjaga bangsa ini dari pesaing yang ingin menguasai kekayaan sumber daya alam Indonesia yang kaya, seperti yang sudah di bahas di awal tadi. Banyak sekali yang ingin menguasai bangsa ini, makanya begitu penting sekali pertahanan dan keamanan Negara.

1.2 Alasan Pemilihan Judul

Karena saya memilih judul ini saya sangat tertarik sekali dengan pokok pembahasan, tentang pertahanan nasional dan keamanan Negara. Saya ingin sekali mengupas masalah pertahanan Negara kita ini apakah sudah bagus pertahanan Negara ini, makanya kita harus paham tentang pertahanan nasional karena, Negara ini sangat kaya sekali dengan sumber daya alam. 1.3 Tujuan Penulisan

Adapun tujuan dari makalah ini adalah sebagai berikut :

1.Dengan adanya makalah yang berjudul Ketahanan Nasional ini dapat mengetahui apa pengertian-pengertian ketahanan nasional.

2.Penulis mengiginkan makalah ini menjadi bahan bacaan yang menarik bagi para pembaca. 3.Penulis berharap makalah ini dapat menjadi bahan materi pada mata kuliah pendidikan kewarganegaraaan dan dalam tugas yang sama.

BAB II

KEADAAN DAN MASALAH

Strategi nasional bangsa Indonesia yang mengutamakan pembangunan nasional untuk peningkatan kesejahteraan rakyat, merupakan kepentingan nasional yang utama. Oleh karena itu segenap upaya nasional, baik ke dalam maupun ke luar harus menunjang. suksesnya pembangunan nasional. Sehubungan dengan itu, upaya pertahanan dan

(13)

terpeliharanya suasana dan kondisi masyarakat yang damai, aman, tenteram, tertib dan dinamis. Pembangunan pada hakekatnya adalah suatu proses perubahan masyarakat dari suatu keadaan tertentu menuju suatu keadaan baru yang lebih baik dan lebih maju. Dan setiap perubahan akan selalu menyebabkan gangguan terhadap keseimbangan, sehingga akibat-akibat yang ditimbulkan oleh gangguan keseimbangan yang lahir dari proses perubahan ini akan merupakan suatu perubahan keadaan yang harus dihadapi dan diatasi secara terus menerus.

Kondisi fisik bumi Indonesia serta letak geografisnya di dunia mengandung faktor-faktor penentu strategis yang relatif permanen. Garis-garis pantainya yang panjang, laut teritorial beserta selat-selatnya, dan wilayah udaranya menjadi jalur pelayaran dan penerbangan internasional. Wilayah perbatasan yang belum berkembang, mewujudkan suatu pola permasalahan tersendiri. Perkembangan sosial ekonomi dan kepadatan penduduk yang sangat tinggi di daerah-daerah tertentu, mengandung pula permasalahan yang relatif permanen. Semua itu memerlukan perhatian dari segi pertahanan dan keamanan

nasional. Sebagai suatu bangsa yang berada dalam lingkungan dunia yang luas, perjuangan mewujudkan masyarakat yang adil dan makmur dapat mengakibatkan kepentingan bangsa Indonesia dihadapkan kepada kepentingan bangsa lain. Dalam keadaan demikian, bangsa Indonesia yang cinta damai mengutamakan penyelesaian masalah melalui perundingan dan diplomasi. Tetapi, karena tidak ada jaminan bahwa bangsa lain tidak akan menggunakan perang sebagai cara penyelesaian, maka bangsa Indonesia harus menjalankan upaya untuk membela dirinya terhadap berbagai bentuk perang yang mungkin dilancarkan terhadapnya oleh bangsa lain.

Walaupun perang umum dapat diharapkan tidak akan terjadi dalam jangka waktu lima tahun yang akan datang, namun perang terbatas tetap merupakan ancaman yang sukar untuk dapat dicegah, sedang kegiatan subversi senantiasa akan merupakan bahaya laten yang akan memanfaatkan setiap keadaan dalam negeri bangsa-bangsa yang sedang

berkembang. Oleh karena itu upaya pertahanan dan keamanan haruslah dapat

(14)

tersedianya waktu peringatan yang maksimum. Kedua, persiapan pertahanan dan keamanan nasional tidak dapat ditunda sampai munculnya suatu ancaman secara pasti. Perkembangan-perkembangan yang mendadak menuntut tersedianya kekuatan siap yang cukup, yang jika perlu dalam waktu yang singkat masih dapat diperbesar lagi dengan mengaktifkan kekuatan cadangan. Ketiga, berbagai peristiwa dalam berbagai bentuk dapat timbul kemudian. Pengkajian harus senantiasa dilakukan terhadap peristiwa-peristiwa yang belum terjadi, tetapi dapat merupakan bentuk peristiwa-peristiwa yang dapat saja timbul di masa depan.

Kelangsungan hidup bangsa dan negara Indonesia perlu diamankan terhadap ancaman perang dan segala bentuk gangguan keamanan. Kepentingan nasional yang demikian tinggi nilainya, harus dijamin kelangsungannya oleh Bangsa Indonesia sendiri dan tidak boleh disandarkan kepada kekuatan bangsa lain. Ketetapan bangsa Indonesia untuk tidak mengikatkan diri dalam suatu persekutuan atau fakta pertahanan, memperkuat keharus-an untuk selalu berskeharus-andar pada kemampukeharus-an sendiri. Di samping itu, kepentingkeharus-an

Indonesia terhadap perdamaian dunia, khususnya keamanan di kawasan Asia Tenggara, mewajibkan bangsa Indonesia untuk turut serta dalam upaya internasional maupun regional untuk memelihara keamanan dan perdamaian. Beban kewajiban ini dapat berupa suatu kekuatan pemelihara perdamaian, sebagai salah satu sahamnya dalam kerjasama internasional. Sebagai suatu bangsa yang cinta damai, Indonesia lebih mengutamakan penyelesaian pertentangan melalui jalan kebijaksanaan politik dari pada jalan militer. Meskipun demikian dalam keadaan tertentu, kemampuan Hankamnas yang berdiri di belakangnya, berguna untuk mendukung kebijaksanaan politik. Oleh karena itu bagi Indonesia adalah penting untuk menampakkan dirinya sebagai suatu negara yang menangani setiap permasalahan Hankamnas secara bersungguh-sungguh serta untuk menunjukkan bahwa kekuatan yang dimilikinya mempunyai kemampuan yang harus diperhitungkan.

(15)

Sebagai suatu negara yang belum dapat menghasilkan sendiri segala keperluannya,

Indonesia, berkepentingan untuk dapat melangsungkan hubungan ekonomi dengan negara-negara lain di dunia. Suasana aman dan damai di seluruh dunia akan memungkinkan Indonesia memasarkan hasil-hasil produksinya ke segenap penjuru dunia, dan sebaliknya memperoleh segenap keperluan yang belum dapat dihasilkan sendiri dari negara yang dapat menyediakannya. Sehubungan dengan kepentingan itu, bangsa Indonesia merasa wajib untuk turut serta dalam setiap usaha mewujudkan dan memelihara perdamaian dunia. Mengingat bentuk dan letak geografis Indonesia sebagai suatu wilayah lautan dengan pulau-pulau di dalamnya serta segala sifat dan corak khasnya, maka implementasi nyata dari Wawasan Nusantara menjadi kepentingan Hankamnas, di satu pihak untuk dapat menjamin keutuhan wilayah nasional dan melindungi sumber-sumber kekayaan alam beserta eksploitasinya, serta di lain pihak untuk menunjukkan kemampuan Hankamnas dalam menegakkan hak dan kedaulatan Negara Republik Indonesia. Suatu hal yang sangat panting yang terkandung dalam Wawasan Nusantara adalah posisi yang diambil oleh Bangsa Indonesia dalam mengartikan tanah air Indonesia sebagai satu kesatuan politik, kesatuan sosial budaya, kesatuan ekonomi dan kesatuan wilayah Hankamnas.

Hankamnas pada hakekatnya merupakan hasil upaya total yang mengintegrasikan segenap potensi dan kekuatan politik, ekonomi, sosial-budaya dan militer bagi

kepentingan nasional Setiap manusia Indonesia segara perorangan akhirnya akan meru-pakan subyek maupun obyek yang utama, sehingga karenanya harus dibekali dan diperkuat untuk dapat menjalankan peranannya baik sebagai pelaku maupun sebagai benteng keamanan nasional. Dengan ideologi Pancasila dan nilai-nilai nasional lainnya sebagai bekal yang tangguh, serta dilengkapi dengan pengetahuan dan ketrampilan, diharapkan spontanitas dan militansi segenap rakyat Indonesia dapat dikerahkan dalam menghadapi setiap ancaman dan gangguan yang dapat membahayakan keamanan dan kelangsungan, hidup bangsa, tanpa mengenal menyerah.

Pertahanan ini disertai upaya untuk meningkatkan kemampuan organisasi komando dan pengendalian antar Angkatan. Untuk seluruh Kekuatan Pertahanan ini perlu dibangun atau ditingkatkan fasilitas-fasilitas pangkalan, baik yang berupa pangkalan operasi maupun asrama kesatuan, yang lokasinya sedapat mungkin disesuaikan dengan rencana

pengembangan wilayah. Program Utama ini terdiri dari Program Bala Pertahanan

(16)

BAB III

PENETAPAN PEMROGRAMAN

3.1 Program Bala Pertahanan Wilayah

Program ini meliputi kegiatan sebagai berikut:

a) Pembinaan TNI-AD diprioritaskan pada peningkatan pembinaan teritorial sampai ke

pelosok-pelosok wilayah Nasional untuk dapat menciptakan kondisi teritorial yang mantap serta dapat menumbuhkan desa sebagai pangkal kekuatan pertahanan rakyat semesta meningkatkan kemampuan kekuatan pemukul wilayah termasuk kemampuan pembekalan dan pemeliharaan wilayah serta meningkatkan kemampuan aparatur intelijen dari tingkat Kodam sampai dengan tingkat Koramil, sehingga dapat melaksanakan penginderaan sedini mungkin, menghambat, melokalisasikan dan menetralisasikan setiap gangguan dan ancaman.

b) Pembinaan TNI-AL diprioritaskan pada peningkatan pengendalian laut dan

peningkatan pembinaan perlawanan rakyat di laut guna mendukung kemampuan

pengamatan laut teritorial dalam rangka mengimplementasikan Wawasan Nusantara dan meningkatkan sistem dukungan administrasi dan logistik yang mampu menunjang operasi-operasi, baik yang dilaksanakan oleh Kekuatan Wilayah maupun Kekuatan Terpusat.

c) Pembinaan TNI-AU diprioritaskan pada peningkatan kemampuan komando dan

(17)

yang ada dalam wilayah seperti organisasi penerbangan sipil dan rakyat; meningkatkan sistem dukungan administrasi dan logistik yang mampu menunjang operasi-operasi, baik yang dilaksanakan .oleh kekuatan wilayah maupun oleh kekuatan terpusat.

3.2 Program Bala Pertahanan Terpusat

Program ini meliputi kegiatan sebagai berikut:

a) Pembinaan TNI-AD diprioritaskan pada peningkatan kekuatan pemukul yang memiliki

daya tempur dan kesiapan yang tinggi, mobilitas darat dan lintas udara yang memadai, beserta perlengkapan yang lebih baik.

b) Pembinaan TNI-AL diprioritaskan pada peningkatan kemampuan peperangan di laut dan

peningkatan kemampuan pengamatan laut dengan mengembangkan kekuatan-kekuatan tempur laut yang tergabung dalam Eskader TNI-AL.

c) Pembinaan TNI-AU diprioritaskan pada peningkatan kemampuan pengamatan udara,

penyerangan udara dan pertahanan udara.

3.3 Program Angkutan Terpusat

Program ini meliputi kegiatan peningkatan kemampuan pemindahan strategis pasukan, perlengkapan dan perbekalan keseluruh wilayah Nusantara, dengan membentuk dan atau menyempurnakan satuan-satuan angkutan strategis, terutama laut dan udara. Program Bala Cadangan

Program ini meliputi kegiatan pembentukan satuan-satuan tempur cadangan untuk meningkatkan kekuatan bala pertahanan wilayah, khususnya dalam rangka meningkatkan kemampuan peperangan wilayah satuan-satuan angkutan darat, laut dan udara cadangan untuk meningkatkan kemampuan pemindahan strategis serta personil militer cadangan dalam rangka membangun satuan-satuan, dan cadangan. Untuk itu, perlu segera disiapkan ketentuan-ketentuan serta petunjuk-petunjuk .

3.4 Program Intelijen dan Komunikasi Terpusat. Program ini meliputi kegiatan:

a) Peningkatan kemampuan intelijen strategis melalui peningkatan kemampuan personil yang

(18)

per-ubahan-perubahan tersebut dapat di identifikasikan dengan teliti dan cermat serta dapat memberikan cukup waktu untuk bertindak.

b) Peningkatan pelaksanaan kegiatan topografi dan hidrografi untuk melengkapkan data bumi

dan perairan wilayah Nusantara, yang punya arti penting bagi upaya pertahanan dan keamanan maupun kesejahteraan nasional.

c) Peningkatan kemampuan komunikasi strategis yang meliputi pendayagunaan segenap

peralatan modern yang sudah ada.

3.5 Program Utama Kekuatan

Program ini meliputi kegiatan peningkatan kemampuan kepolisian daerah untuk dapat memelihara keamanan dan ketertiban masyarakat, mampu memberikan pelayanan dan penyelenggaraan penyelamatan masyarakat, penanggulangan gangguan terhadap keamanan dan ketertiban masyarakat serta kemampuan penegakan hukum yang dapat menindak, membuktikan di depan pengadilan dan melaksanakan putusan pengadilan atas perbuatan penyimpangan terhadap hukum.

1) Program Kepolisian Pusat

Program ini meliputi kegiatan peningkatan kemampuan untuk penanggulangan gangguan-gangguan terhadap keamanan dan ketertiban masyarakat yang bersifat khusus, berintensitas tinggi dan memerlukan pencegahan serta penindakan secara khusus.

2) Program Angkutan Terpusat

Kebutuhan pemindahan strategis Polri dipenuhi oleh Angkutan Terpusat dari Program Utama Kekuatan Pertahanan.

3) Program Bantuan Keamanan Masyarakat

Program ini meliputi kegiatan peningkatan kemampuan menyelenggarakan upaya

keamanan oleh rakyat sendiri, dan peningkatan kemampuan dari berbagai kepolisian khusus yang dibentuk dalam badan-badan pemerintah tertentu.

4) Program Intelijen Kepolisian

Program ini meliputi kegiatan peningkatan kemampuan penginderaan gejala atau

kecenderungan yang dapat mengarah kepada timbulnya gangguan terhadap keamanan dan ketertiban masyarakat, yang disebabkan oleh perkembangan dan perubahan tata hidup masyarakat di dalam negeri dan masyarakat dunia umumnya, sehingga pencegahan dapat dilaksanakan sedini dan secepat mungkin.

(19)

penyelenggaraan penyelamatan masyarakat, penanggulangan gangguan terhadap keamanan dan ketertiban,

masyarakat serta kemampuan penegakan hukum yang dapat menindak, membuktikan di depan pengadilan dan melaksanakan putusan pengadilan atas perbuatan penyimpangan terhadap hukum.

3.6 Program Utama Dukungan Umum 1) Program Penelitian dan Pengembangan

Program ini meliputi kegiatan peningkatan penyelenggaraan penelitian dan pengembangan dengan menitik beratkan pada perwujudan dan penyempurnaan doktrin pertahanan dan keamanan nasional, sehingga menghasilkan tatanan dengan hirarki yang tepat, mengkait dan merupakan satu kebulatan. Dalam bidang perlengkapan dan peralatan, diadakan kerja sama yang erat dengan berbagai lembaga penelitian dan pengembangan yang ada, dengan memanfaatkan sebanyak mungkin hasil-hasil yang dicapai oleh lem baga tersebut.

2) Program Pembekalan dan Pemeliharaan Terpusat

Program ini meliputi kegiatan peningkatan kemam puan yang diprioritaskan pada peningkatan atau perwujudan kemampuan produksi senjata ringan, amunisi, bahan-bahan peledak dan pendorong serta alat-alat perhubungan pembentukan persediaan bekal perang yang memadai untuk menghadapi keadaan-keadaan darurat, dan peningkatan kemampuan perbaikan besar dan modifikasi alat tempur utama, serta peningkatan kemampuan produksi suku cadang dalam rangka swadaya di bidang pemeliharaan.

3) Program Pendidikan, Kesehatan dan Kegiatan Umum Personil

(20)

dari pada personil militer/polisi untuk tugas-tugas yang tidak memerlukan kwalifikasi militer/polisi. Peningkatan perawatan personil terutama pada bidang subsistensi dan kesehatan. Peningkatan usaha penyaluran personil yang habis masa dinasnya atau memberikan bantuan agar dapat menyesuaikan diri dalam kehidupan sete lah selesai menjalankan dinas sehingga dapat menjadi pendorong dan penggerak pembangunan

4). Program Administrasi dan Manajemen

Program ini meliputi kegiatan peningkatan administrasi dan manajemen yang terutama diprioritaskan pada fungsionalisasi dan efisiensi segenap badan pertahanan dan keamanan; menyempurnakan sistem manajemen sehingga mewujudkan suatu pembinaan partisipatif di semua tingkat, dengan menyusun sistem administrasi dan manajemen yang memadai, lengkap dan menyeluruh, yang mampu menjamin efisiensi penggunaan segenap sumber daya.

BAB IV CONTOH KASUS

4.1 Indonesia Vs Malaysia - Fenomena Perbatasan Negara Berdaulat

Berbicara soal batas wilayah yang memisahkan satu negara dengan negara lain merupakan permasalahan yang sangat konflek sekali. Tidak jarang hampir disetiap negara sering terjadi konflik antar negara lebih banyak terfokus pada persoalan perbatasan.

Pada peraturan dan perundangan-undangan Dewan Keamanan PBB tentang pengaturan dan kesepakatan perbatasan wilayah negara di dunia menyebutkan bahwa perbatasan adalah garis khayalan yang memisahkan dua atau lebih wilayah politik atau yurisdiksi seperti negara, negara bagian atau wilayah subnasional.

(21)

yang memiliki batas satu daratan dengan bukti kesepakatan yang ditandatangani bersama dibawah naungan Dewan Keamanan PBB yang menangani tentang perbatasan suatu batas negara berdaulat. Selain ditandai dengan patok atau tugu, perbatasan batas wilayah negara berdaulat bisa juga ditandai dengan bentangan memanjang bangunan berbentuk pagar batas yang tentunya berdasarkan kesepakatan bersama pula.

Sementara itu yang masih sangat sulit untuk ditandai dan dibuktikan dengan tanda yang akurat dan identik adalah soal tanda batas perbatasan wilayah yang memisahkan satu negara dengan negara lain yang berhubungan dilautan lepas dan batas wilayah penerbangan. Disinilah yang sering kali terjadi konflik antar negara dan warga perbatasan.

Di Indonesia sendiri soal perbatasan antar wilayah batas negara dengan negara tetangga lainnya hingga sekarang masih belum terselesaikan dengan tuntas. Pesoalan perbatasan di Indonesia dengan negara-negara tetangganya sering kali terjadi kesalah pahaman, dan hal itu sering terjadi pelanggaran yang banyak dilanggar oleh negara-negara tetangga, seperti batas wilayah perbatasan antara Indonesia Malaysia, Indonesia Singapura, Indonesia Philipina, Indonesia Papuanugini, Indonesia Timor Leste, dan Indonesia Australia.

Pelanggaran perbatasan batas suatu negara sering terjadi dilakukan oleh tingkah laku politik berkepentingan oleh salah satu negara perbatasan yang melibatkan warga masyarakat di perbatasan, militer dan perubahan peta perbatasan yang sepihak oleh negara yang menginginkan suatu perluasan wilayah yang banyak memiliki kandungan sumber alam. Di Indonesia sendiri hal tersebut diatas sering terjadi semacam itu, dan biasanya selalu dimulai dengan provokasi ganda yang dilakukan oleh negara tetangganya. Baik dengan cara penyerobotan batas wilayah perbatasan dengan invansi militer, penghilangan tanda bukti batas perbatasan, pembangunan ilegal sebuah bangunan atau kawasan yang dibangun melebihi batas negara yang telah disepakati, atau juga adanya perubahan peta perbatasan yang sepihak yang dilakukan oleh negara bersangkutan (salah satu negara tetangga yang berkeinginan untuk memperluas wilayah teritorialnya dengan melakukan perubahan peta internasional soal tanda batas garis perbatasan wilayah negara secara ilegal dan sepihak). 4.2 Malaysia Pelanggar Perbatasan Indonesia Terbanyak:

Ditahun 2008 - 2009, pelanggaran perbatasan nagara Indonesia dengan negara tetangganya sering banyak dilanggar oleh Malaysia. Ini terbukti dengan adanya pelanggaran perbatasan wilayah negara masih terus dilakukan oleh negara tetangga. Malaysia yang paling sering melakukan pelanggaran batas wilayah RI.

(22)

Widodo AS (pada masa kepemimpinan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono periode I) itu memaparkan tentang berbagai pelanggaran terhadap wilayah RI yang terjadi dalam kurun waktu Januari hingga Desember 2008.

Dari catatan Kementrian Polhukam, Provinsi Kalimantan Timur adalah wilayah RI yang paling sering mengalami pelanggaran wilayah oleh negara lain. Untuk pelanggaran wilayah perbatasan perairan Indonesia, di perairan Kalimantan Timur dan seputar Laut Sulawesi telah terjadi 21 kali pelanggaran oleh Kapal Perang Malaysia dan enam kali oleh Kapal Polisi Maritim Malaysia.

Sementara di perairan lainnya sebanyak tiga kali, ucapnya. Dalam raker yang juga dihadiri Menteri Pertahanan, Kepala BIN, Jaksa Agung, Panglima TNI dan Kapolri itu, Widodo mengungkapkan, pelanggaran wilayah perbatasan udara paling banyak terjadi juga di wilayah Kalimantan Timur.

Selama 2008, terjadi 16 kali pelanggaran wilayah udara di Kaltim, sebutnya. wilayah lain yang juga mengalami pelanggaran kedaulatan udara antara lain tiga kali di Papua, dua kali di wilayah Selat Malaka dan tujuh kali di wilayah-wilayah lain di Indonesia.

Sementara untuk pelanggaran wilayah darat, diantaranya berupa pemindahan patok-patok batas wilayah di Kalimantan Barat. Pemindahan patok batas terjadi di Sektor Tengah, Utara Gunung Mumbau, Taman Nasional Betung Kerihun, Kecamatan Putu Sibau, serta Kabupaten Kapuas Hulu, kata Widodo. Selain itu, mantan Panglima TNI ini melanjutkan, pelanggaran wilayah perbatasan darat juga dilakukan oleh para pelintas batas yang tidak memiliki dokumen yang sah.

Pada raker yang dipimpin Ketua Komisi I DPR Theo L Sambuaga itu, Widodo juga menjelaskan perihal berbagai tindakan atas pelanggaran kedaulatan wilayah RI. Untuk pelanggaran wilayah darat, Departeman Luar Negeri RI telah mengirimkan sejumlah nota protes ke negara pelanggar. Kasus pelanggaran wilayah darat juga dibawa ke forum Genera Border Committe (GBC) Indonesia-Malaysia maupun Joint Border Committe (JBC) Indonesia-Papua Nugini. Dan untuk pelanggaran wilayah perairan dan udara nasional, telah direspon dengan pengusiran langsung oleh satuan operasional TNI, serta pengiriman nota protes oleh Deplu, tutur Widodo. (berita hankam)

4.3 Militer Diraja Malaysia Memasuki Wilayah Perairan Indonesia Di Ambalat

(23)

kemudian ditahan di Malaysia dan mereka dibebaskan dengan cara dibarter dengan tujuh meremehkan Indonesia dengan memperlakukan tiga petugas dari kementeriannya yang ditangkap polisi air Malaysia kurang layak.

“Tiga orang petugas dari KKP (Kementerian Kelautan dan Perikanan) yang ditangkap polisi air Malaysia ditahan dikantor polisi Malaysia, dipakaikan pakaian tahanan, dan pada saat keluar ruangan tangannya diborgol,” kata Fadel Muhammad pada diskusi polemik “Indonesia-Malaysia: Serumpun tapi Tidak Rukun” di Jakarta, Sabtu.

Menurut dia, perlakuan polisi Malaysia itu meremehkan Indonesia. Apalagi tiga orang tersebut adalah petugas resmi yang ditangkap saat menjalankan tugasnya yakni menangkap tujuh nelayan Malaysia yang ketahuan menangkap ikan di wilayah perairan Indonesia.

Fadel meminta kepada pemerintah untuk bersikap lebih tegas karena kalau terus-menerus seperti ini ia mengkhawatirkan tindakan Malaysia akan semakin meremehkan Indonesia. Sementara itu, Kepala Biro Humas Kementerian Pertahanan Brigjen I Wayan Midhio melakukan kerja sama pertahanan dengan Malaysia maupun dengan Singapura.

Insiden di Bintan, Kepulauan Riau yang melibatkan nelayan Malaysia, tiga petugas Dinas Kelautan dan Perikanan serta pemerintah Indonesia dan Malaysia sebenarnya menunjukkan lemahnya pertahanan laut Indonesia.

” Kami minta kasus sengketa Malaysia jadi momentum membenahi pengelolaan wilayah perbatasan maritim” kata Mahfudz Sidik, Anggota Komisi Pertahanan DPR dalam diskusi di Jakarta, Sabtu 21 Agustus 2010.

(24)

Menurut Fadel, keamanan di laut Indonesia ditangani pasukan dari Kementerian Kelautan dan Perikanan, Badan Koordinasi Keamanan Laut, kepolisian, TNI Angkatan Laut, dan petugas dari bea cukai. “Saya sudah lapor Presiden untuk ditata, agar kejadian dengan Malaysia kemarin tidak terjadi lagi dan tidak saling menyalahkan,” kata Fadel.

Nantinya pengamanan kawasan maritim, Fadel berharap ditangani Kementerian Politik, Hukum dan Keamanan.

Juru Bicara Kementerian Pertahanan I Wayan Midhio mengakui perlu ada kesepakatan untuk mengatur keamanan laut. “UU-nya belum ada, perlu dirancang untuk kepastian pembagian penjagaan,” kata Dia.

BAB V ANALISIS 5.1 Perbatasan Laut

Indonesia merupakan negara kepulauan dengan garis pantai sekitar 81.900 kilometer, memiliki wilayah perbatasan dengan banyak negara baik perbatasan darat (kontinen) maupun laut (maritim). wilayah laut Indonesia berbatasan dengan 10 negara, yaitu India, Malaysia, Singapura, Thailand, Vietnam, Filipina, Republik Palau, Australia, Timor Leste dan Papua Nugini (PNG). Wilayah perbatasan laut pada umumnya berupa pulau-pulau terluar yang jumlahnya 92 pulau dan termasuk pulau-pulau kecil. Beberapa diantaranya masih perlu penataan dan pengelolaan yang lebih intensif karena mempunyai kecenderungan permasalahan dengan negara tetangga.

5.2 Perbatasan Darat

Batas darat wilayah Republik Indonesia berbatasan langsung dengan negara-negara Malaysia, Papua New Guinea (PNG) dan Timor Leste. Perbatasan darat Indonesia tersebar di tiga pulau, empat Provinsi dan 15 kabupaten/kota yang masing-masing memiliki karakteristik perbatasan yang berbeda-beda. Demikian pula negara tetangga yang berbatasannya baik, bila ditinjau dari segi kondisi sosial, ekonomi, politik maupun budayanya.

5.3 Peraturan Presiden Nomor 7 Tahun 2005

(25)

keutuhan dan kedaulatan wilayah, pertahanan keamanan nasional, serta meningkatkan kesejahteraan rakyat di wilayah perbatasan. Paradigma baru, pengembangan wilayah-wilayah perbatasan adalah dengan mengubah arah kebijakan pembangunan yang selama ini cenderung berorientasi sehingga wilayah tersebut dapat dimanfaatkan sebagai pintu gerbang aktivitas ekonomi dan perdagangan dengan negara tetangga. Pendekatan pembangunan wilayah Perbatasan Negara menggunakan pendekatan kesejahteraan (prosperity approach) dengan tidak meninggalkan pendekatan keamanan (security approach). Sedangkan program pengembangan wilayah perbatasan (RPJM Nasional 2004-2009), bertujuan untuk :

(a) menjaga keutuhan wilayah NKRI melalui penetapan hak kedaulatan NKRI yang dijamin oleh Hukum Internasional;

(b) meningkatkan kesejahteraan masyarakat setempat dengan menggali potensi ekonomi, sosial dan budaya serta keuntungan lokasi geografis yang sangat strategis untuk berhubungan dengan negara tetangga. Disamping itu permasalahan perbatasan juga dihadapkan pada permasalahan keamanan seperti separatisme dan maraknya kegiatan-kegiatan ilegal.

5.4 Peraturan Presiden Nomor 39 Tahun 2005

Tentang Rencana Kerja Pemerintah Tahun 2006 (RKP 2006) telah pula menempatkan pembangunan wilayah perbatasan sebagai prioritas pertama dalam mengurangi disparitas pembangunan antarwilayah, dengan program-program antara lain Percepatan pembangunan prasarana dan sarana di wilayah perbatasan, pulau-pulau kecil terisolir melalui kegiatan : (i) pengarusutamaan DAK untuk wilayah perbatasan, terkait dengan pendidikan, kesehatan, kelautan dan perikanan, irigasi, dan transportasi, (ii) penerapan skim kewajiban layanan publik dan keperintisan untuk transportasi dan kewajiban layanan untuk telekomunikasi serta listrik pedesaan;Pengembangan ekonomi di wilayah Perbatasan Negara; Peningkatan keamanan dan kelancaran lalu lintas orang dan barang di wilayah perbatasan, melalui kegiatan : (i) penetapan garis batas negara dan garis batas administratif, (ii) peningkatan penyediaan fasilitas kapabeanan, keimigrasian, karantina, komunikasi, informasi, dan pertahanan di wilayah Perbatasan Negara (CIQS); Peningkatan kapasitas kelembagaan pemerintah daerah yang secara adminstratif terletak di wilayah Perbatasan Negara.

BAB VI PENUTUP 6.1 Kesimpulan

(26)

apabila tidak diselesaikan, terlebih berada di beberapa kawasan yang krusial karena keempat kawasan tersebut tidak saja terkait dengan permasalahan kedaulatan, tetapi juga nilai ekonomi seperti jalur perdagangan, perikanan, dan sumber daya alam.

Hal seperti ini sebetulnya dapat dihindari apabila Indonesia telah menyelesaikan permasalahan perbatasan sebelum suatu isu menjadi besar. apabila telah dilakukan jauh sebelumnya, peluang pencapaian kesepakatan dalam ruang negosiasi juga masih besar. Sudah sepatutnya Indonesia mulai memberikan konsentrasinya pada permasalahan perbatasannya sebagai “ancaman yang konstan terhadap kedaulatan”. Maka dari itu pemerintah Indonesia harus lebih tegas,dan tidak ada lagi perseteruan antara Negara tetangga nyaitu Malaysia. 6.2 Saran

Kita sebagai WNI (Warga Negara Indonesia) harus biasa membantu mempertahankan Negara ini dari Negara yang ingin menguasai kekayaan bangsa Indonesia seperti ,pulau-pulau, kebudayaan, dll. Jangan samapai kita ini saling bermusuhan sesama WNI, kita harus mempunyai prinsip hidup yang baik, dan sebagai warga Negara yang baik, kita tidak boleh ragu dalam mengambil keputusan, apa lagi perintah harus benar tepat dalam mengambil keputusan, jangan sampai kita mau di adu dombakan oleh bangsa lain.

DAFTAR PUSTAKA

BUKU

Muhji, H. achmad, et alle. PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN, Gunadarma, JKT 2007

UU RI No 3 tahun 2002 Tentang Pertahanan Negara

UU RI No 34 tahun 2004 Tentang Tentara Negara Indonesia

Zubaidi, H. Achmad, dkk. 2002. PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN. Yogyakarta: Paradigma.

WEBSITE

http://www.tugaskuliah.info/2010/03/makalah-ketahanan-nasional pendidikan.html

http://www.organisasi.org

(27)

http://indoskripsi.com

http://www.sjdih.depkeu.go.id/fullText/2004/34TAHUN2004UU.htm

http://hukum.unsrat.ac.id/uu/uu_3_02.htm

(28)

Referensi

Dokumen terkait

Rina Ciputra Sastrawinata, Presiden Direktur dari Ciputra Artpreneur Center mengatakan, “Kami sangat senang dapat menjadi bagian dari pameran ini, dimana untuk pertama

Barang publik adalah barang yang tidak bisa diproduksi oleh pasar, sehingga pemerintah harus campur tangan untuk menyediakan barang

1) to find out kinds of errors on the using simple past tense in a writing narrative text made by the second semester students of English Education Department of STKIP Paracendekia

Oleh karena itu, persaingan yang kompetitif harus memperlihatkan adanya tautan elektoral, yaitu ideologi dan program partai di dalam kampanye harus mewarnai perilaku koalisi

Berdirinya Yayasan Amanat Nahdlatul Ulama yang selanjutnya disebut Yayasan AMANU, adalah berawal dari keinginan luhur para tokoh NU yang berada di Kecamatan Waru untuk

lanjut pada penderita trauma mayor terdapat hubungan yang tidak signifikan, dengan nilai p--0,421, yang berarti waktu trauma bukan faktor dominan penyebab kematian pada

Kadar Protein, Indeks Putih Telur, dan Nilai Haugh Unit Telur Itik Setelah Perendaman Ekstrak Daun Salam ( Syzygium polyanthum ) dengan Waktu Penyimpanan yang Berbeda pada..

Metode sumur uji merupakan salah satu metode yang paling sering digunakan dalam pelaksanaan uji permeabilitas di lapangan pada pekerjaan pemadatan tanah, karena metode ini