• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK LISTRIK DINAMIS KELAS X SEMESTER II SMA NEGERI 11 MEDAN T.P 2014/2015.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK LISTRIK DINAMIS KELAS X SEMESTER II SMA NEGERI 11 MEDAN T.P 2014/2015."

Copied!
18
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY LEARNING

TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI

POKOK LISTRIK DINAMIS KELAS X

SEMESTER II SMA NEGERI 11

MEDAN T.P 2014/2015

Oleh:

Henny Rukmana Sari Hasibuan

NIM 4113121024

Program Studi Pendidikan Fisika

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar

Sarjana Pendidikan

JURUSAN FISIKA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(2)
(3)

iii

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY LEARNING

TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI

POKOK LISTRIK DINAMIS KELAS X

SEMESTER II SMA NEGERI 11

MEDAN T.P 2014/2015

Henny Rukmana Sari Hasibuan (NIM 4113121024)

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran

discovery learning terhadap hasil belajar siswa kelas X Semester II pada materi

pokok Listrik Dinamis.

Jenis penelitian ini adalah quasi eksperimen. Populasi dalam penelitian

adalah seluruh siswa kelas X yang terdiri dari 8 kelas. Pengambilan sampel

dilakukan dengan cara cluster random sampling dengan mengambil 2 kelas secara

acak yaitu kelas X-5 sebagai kelas eksperimen dan kelas X-6 sebagai kelas

kontrol. Instrumen yang digunakan untuk mengetahui hasil belajar siswa adalah

tes hasil belajar yang telah divalidasi dalam bentuk pilihan berganda.

Dari hasil penelitian diperoleh nilai rata-rata pretes kelas eksperimen 33,06

dan kelas kontrol 32,78. Kemudian diberikan perlakuan yang berbeda, kelas

eksperimen dengan model pembelajaran discovery learning dan kelas kontrol

dengan model pembelajaran konvensional. Setelah pembelajaran selesai

diberikan, diperoleh postes dengan nilai rata-rata kelas eksperimen 75,69 dan

kelas kontrol 69,86. Hasil uji t satu pihak dengan taraf signifikasi 0,05 diperoleh

t

hitung

= 2,19 dan t

tabel

= 1,67, sehingga t

hitung

> t

tabel

maka H

a

diterima, dengan

demikian diperoleh ada perbedaan akibat pengaruh model pembelajaran

Discovery Learning terhadap hasil belajar siswa pada materi pokok Listrik

(4)

KATA PENGANTAR

Puji Syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala

rahmat dan karunia-Nya sehingga penelitian ini dapat diselesaikan dengan baik

sesuai dengan waktu yang direncanakan. Skripsi ini berjudul “Pengaruh Model

Pembelajaran

Discovery Learning

terhadap Hasil Belajar Siswa pada Materi

Pokok Listrik Dinamis di Kelas X Semester II SMA Negeri 11 Medan T.P

2014/2015”. Adapun skripsi ini disusun untuk memperoleh gelar Sarjana

Pendidikan Fisika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas

Negeri Medan.

Pada kesempatan ini penulis mengucapkan ribuan terima kasih kepada

Bapak Purwanto, S.Si., M.Pd selaku Dosen Pembimbing Skripsi. Beliau telah

banyak memberikan bimbingan dan saran-saran kepada penulis sejak awal hingga

akhir penulisan skipsi ini. Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada Bapak

Drs. Pintor Simamora, M.Si, Ibu Rita Juliani, S.Si, M.Si, dan Ibu Dr. Eva Marlina

Ginting, M.Si sebagai penguji I, II, dan III yang telah memberikan masukan dan

saran-saran mulai perencanaan penelitian sampai selesainya penyusunan skripsi

ini. Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada Bapak Drs. Ratelit Tarigan,

M.Pd, dan Bapak Drs. Usler Simarmata, M.S yang telah memberikan saran dan

bimbingan didalam penyusunan instrumen penelitian skripsi ini serta kepada

Bapak Prof. Dr. Mara Bangun Harahap, M.S, selaku dosen Pembimbing

Akademik yang telah membimbing dan memotivasi penulis selama perkuliahan.

Ucapan terima kasih juga penulis disampaikan kepada Bapak Prof. Drs. Motlan,

M.Sc., Ph.D dan Bapak Alkhafi Maas Siregar, M.Si dan seluruh bapak dan ibu

dosen serta staf pegawai jurusan fisika yang telah banyak membantu selama

penyelesaian studi di UNIMED.

(5)

v

administrasi SMA Negeri 11 Medan yang telah banyak membantu penulis selama

penelitian.

Teristimewa penulis ucapkan terima kasih kepada Ayahanda dan Ibunda

tercinta Alm. Mahmud Hasibuan dan Ibu Saadah Nasution yang terus

memberikan bimbingan dan doa serta motivasi yang selama penulis peroleh mulai

dari ananda mampu melihat dunia hingga detik ini, baik itu berupa dukungan

tenaga, moril maupun material. Terima kasih juga penulis sampaikan kepada

abang dan kakak tercinta Muhammad Rezeky Affandi Hasibuan, SE dan Novita

Sari Hasibuan, AM. Keb, yang selalu mendukung penulis didalam penyusunan

skripsi ini. Penulis juga mengucapkan terimakasih kepada sanak keluarga yang

senantiasa memberikan motivasi dan doa yang tulus kepada penulis dalam

menyelesaikan studi di UNIMED hingga selesainya skripsi ini.

Tak lupa penulis juga sampaikan terima kasih kepada teman-teman

seperjuangan penulis Syarief Saadillah Lubis, Faury Hidayati, Indah Dewi

Mentari, Yuli Purnama, dan Ulfah serta Anak Fisika Dik A 2011 serta teman yang

lainnya yang tak dapat disebutkan satu persatu) terimakasih atas dukungan dan

motivasi kepada penulis. Terakhir penulis ucapkan banyak terimakasih kepada

seseorang yang telah menjadi penyemangat bagi penulis.

Penulis menyadari masih banyak kelemahan baik dari segi isi maupun tata

bahasa untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari

pembaca demi kesempurnaan skripsi ini. Kiranya isi skripsi ini bermanfaat bagi

pembaca dan dunia pendidikan.

Medan, Juni 2015

Penulis,

(6)

DAFTAR ISI

Halaman

Lembar Pengesahan

i

Riwayat Hidup

ii

Abstrak

iii

Kata Pengantar

iv

Daftar Isi

vi

Daftar Tabel

viii

Daftar Gambar

ix

Daftar Lampiran

x

BAB I PENDAHULUAN

1.1

Latar Belakang

1

1.2

Identifikasi Masalah

4

1.3

Pembatasan Masalah

5

1.4

Rumusan Penelitian

5

1.5

Tujuan Penelitian

5

1.6

Manfaat Penelitian

6

1.7

Definisi Operasional

6

BAB II KAJIAN PUSTAKA

2.1

Kerangka Teoritis

7

2.1.1

Pengertian Belajar

7

2.1.2

Hasil Belajar

7

2.1.3

Revisi Taksonomi Bloom

8

2.2

Model Pembelajaran Konvensional

12

2.3

Model Pembelajaran Discovery Learning

13

2.3.1

Pengertian

13

2.3.2

Karakteristik Model Pembelajaran

14

2.3.3

Langkah-Langkah Model Pembelajaran

15

2.3.4

Kelebihan dan Kekurangan Model Pembelajaran

17

2.4

Teori yang Mendukung

17

2.5

Penelitian yang Relavan

19

2.6

Kerangka Konseptual

20

2.7

Materi Pembelajaran Listrik Dinamis

21

2.8

Hipotesis Penelitian

31

BAB III METODE PENELITIAN

3.1

Tempat dan Waktu Penelitian

32

3.2

Populasi dan Sampel Penelitian

32

(7)

vii

3.4

Jenis dan Desain Penelitian

32

3.4.1

Jenis Penelitian

32

3.4.2

Desain Penelitian

33

3.5

Prosedur Penelitian

33

3.6

Teknik Pengumpulan Data

34

3.6.1

Pretes

34

3.6.2

Postes

34

3.7

Instrumen Penelitian

34

3.8

Validitas Tes

36

3.8.1

Validitas Isi

36

3.8.2

Validitas Ramalan

36

3.9

Teknik Analisa Data

39

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1

Hasil Penelitian

44

4.1.1

Data Hasil Pretes Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol

44

4.1.2

Data Hasil Postes Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol

46

4.1.3

Uji Normalitas Data Pretes dan Postes

48

4.1.4

Uji Homogenitas Data Pretes dan Postes

49

4.1.5

Uji Hipotesis untuk Pretes dan Postes

50

4.2

Pembahasan Hasil Penelitian

51

BAB V PENUTUP

5.1

Kesimpulan

54

(8)

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran 1

57

Lampiran 2 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran 2

65

Lampiran 3 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran 3

71

Lampiran 4 Lembar Kegiatan Siswa I

79

Lampiran 5 Lembar Kegiatan Siswa II

81

Lampiran 6 Lembar Kegiatan Siswa III

83

Lampiran 7 Soal-Soal Tes Hasil Belajar

85

Lampiran 8 Kisi-kisi Tes Hasil Belajar

90

Lampiran 9 Validitas Ramalan

99

Lampiran 10 Data Pretes Kelas Eksperimen

119

Lampiran 11 Data Pretes Kelas Kontrol

121

Lampiran 12 Data Postes Kelas Eksperimen

123

Lampiran 13 Data Postes Kelas Kontrol

125

Lampiran 14

Data Hasil Belajar Siswa Kelas Eksperimen 127

Lampiran 15

Data Hasil Belajar Siswa Kelas Kontrol 128

Lampiran 16 Perhitungan Nilai Rata-Rata Dan Standar Deviasi

129

Lampiran 17 Perhitungan Normalitas Data

134

Lampiran 18 Uji Homogenitas Data Pretes Dan Postes

140

Lampiran 19 Uji Hipotesis

142

(9)

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 2.1 kategori taksonomi Anderson dan Kratwohl

9

Tabel 2.2 Hasil Penelitian yang Relavan

19

Tabel 3.1 Two Group Pretest-Postest Design

33

Tabel 3.2 Spesifikasi Materi Pokok Listrik Dinamis

35

Tabel 4.1 Data Pretes Kelas Eksperimen

44

Tabel 4.2 Data Pretes Kelas Kontrol

45

Tabel 4.3 Data Postes Kelas Eksperimen

46

Tabel 4.4 Data Postes Kelas Kontrol

47

Tabel 4.5 Uji Normalitas Data Pretes-Postes Kelas Eksperimen dan Kontrol 48

Tabel4.6Uji HomogenitasData Pretes-Postes Kelas Eksperimendan Kontrol 49

Tabel 4.7 Uji Hipotesis Data Pretes

50

(10)

Gambar 2.1 Arah aliran arus listrik berlawanan dengan arah aliran elektron 22

Gambar 2.2 Pengukuran kuat arus dengan amperemeter

23

Gambar 2.3 Skema rangkaian sederhana dengan sumber arus DC

23

Gambar 2.4 Rangkaian menggunakan amperemeter

23

Gambar 2.5 Pengukuran tegangan dengan voltmeter

24

Gambar 2.6 Rangkaian sederhana dua buah resistor dan sumber tegangan 26

Gambar 2.7 Rangkaian bercabang

27

Gambar 2.8 Rangkaian listrik dengan kuat arus tetap

28

Gambar 2.9 Susunan penghambat (resistor) seri

29

Gambar 2.10 Rangkaian penghambat (resistor) parallel

30

Gambar 4.1 Diagram Batang Data Pretes Siswa Kelas Eksperimen

45

Gambar 4.2 Diagram Batang Data Pretes Siswa Kelas Kontrol

46

Gambar 4.3 Diagram Batang Data Postes Siswa Kelas Eksperimen

47

(11)

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1.

Latar Belakang

Pendidikan merupakan kebutuhan yang penting bagi setiap manusia.

Tanpa pendidikan seseorang akan sulit untuk menyesuaikan diri dengan

lingkungan dan tidak dapat berfungsi maksimal dalam kehidupan masyarakat.

Pendidikan saat ini sering mengalami perkembangan yang sangat pesat. Berbagai

cara atau metode baru yang telah diperkenalkan serta digunakan supaya

pembelajaran menjadi lebih bermakna.

Pendidikan fisika merupakan salah satu kajian bidang dari Ilmu

Pengetahuan Alam (IPA) yang mempelajari peristiwa dan gejala-gejala yang

terjadi di alam semesta sehingga fisika dapat dikatakan sebagai pondasi teknologi

yang cukup beralasan untuk diberikan kepada siswa sebagai bekal dalam

menghadapi hidup di masa mendatang. Sebagai bagian dari IPA maka hakikat

fisika dapat ditinjau dan dipahami melalui hakikat sains yaitu proses sains dan

produk sains. Produk sains dapat berupa fakta, konsep, prinsip atau hukum dan

teori. Sedangkan proses sains berupa langkah-langkah yang harus ditempuh oleh

para ilmuwan (saintis) untuk melakukan penyelidikan dalam rangka memperoleh

penjelasan tentang gejala-gejala alam. Pendidikan dilaksanakan melalui kegiatan

pembelajaran, baik di sekolah maupun diluar sekolah. Di sekolah, lembaga

pendidikan diharapkan mampu untuk mengembangkan keterampilan berfikir

siswa. Untuk mendukung hal itu maka melalui pembelajaran, guru hendaknya

mengkondisikan siswa untuk belajar berfikir bukan untuk mengajarkan berfikir.

Mutu pendidikan sains khususnya fisika di berbagai jenjang pendidikan di

Indonesia masih rendah. Hal ini sejalan dengan Laporan United Nations

Development Programme (UNDP) 2014, mengungkapkan bahwa peringkat

Indonesia dibidang pendidikan pada tahun 2014 tidak berubah pada posisi 108

dari 187 dari tahun sebelumnya. Berdasarkan data The Learning Curve Pearson

tahun 2014 juga menunjukkan bahwa Indonesia menempati posisi ke-40 dengan

(12)

kemampuan kognitif indeks rangking Indonesia dengan nilai 2,11. Ini

menunjukkan tidak adanya perbaikkan signifikan yang dibuat Indonesia dalam

perbaikan sumber daya manusianya (tribunnews.com,15 Maret 2015).

Rendahnya kualitas pendidikan yang dihasilkan tidak terlepas dari berbagai

faktor di antaranya pengemasan pembelajaran, proses pembelajaran fisika yang

berlangsung masih berorientasi pada buku teks dan ketercapaian kurikulum

dengan didominasi oleh pembelajaran langsung. Pada proses pembelajaran

suasana kelas cenderung teacher-centered sehingga siswa cenderung pasif dalam

mengikuti pembelajaran, kurang memiliki inisiatif di kelas, dan kurang kreatif

dalam berpikir. Proses pembelajaran di dalam kelas diarahkan kepada kemampuan

anak untuk menghafal informasi, tanpa dituntun untuk memahami informasi yang

diingatnya untuk dihubungkan dengan kehidupan sehari-hari.

Berdasarkan hasil observasi yang telah dilakukan di kelas X SMA Negeri

11 Medan tahun pelajaran 2013/2014 menunjukan bahwa nilai rata-rata ulangan

harian pelajaran Fisika pada materi pokok Listrik Dinamis yang diperoleh adalah

60. Nilai tersebut masih dikatakan rendah dan belum memenuhi nilai Kriteria

Ketuntasan Maksimal (KKM) yaitu 75. Dari angket yang disebar kepada 36 orang

siswa menunjukkan bahwa 75 % siswa tidak menyukai pelajaran fisika, 55%

siswa mengatakan proses pembelajaran berlangsung dengan mencatat dan

mengerjakan soal/latihan dan hanya 5% siswa mengatakan bahwa proses

pembelajaran dikelas berlangsung dengan melakukan eksperimen, hal ini

diperkuat dengan hasil wawancara dengan salah satu guru fisika di SMA Negeri

11 Medan, Ibu Siti Saleha, S.Pd., M.Si, mengatakan bahwa kurang memadainya

alat-alat yang ada di dalam laboratorium fisika menyebabkan eksperimen dalam

proses pembelajaran jarang dilakukan. Kurangnya motivasi belajar fisika siswa

menyebabkan kurang aktifnya siswa dalam proses pembelajaran dikarenakan

siswa kurang terlibat secara langsung dalam penyelesaian masalah sehingga hasil

belajar siswa rendah.

Hal ini diperkuat oleh Hosnan (2014) yang mengatakan bahwa proses

pembelajaran yang dilaksanakan haruslah terhindar dari dominasi guru yang

(13)

3

yang dilaksanakan dapat mendorong sikap siswa sendiri dan guru perlu

mengupayakan agar siswa dapat terlibat langsung secara aktif dalam

pembelajaran, baik individual maupun kelompok, dengan cara memecahkan

masalah maupun lainnya.

Menurut teori konstruktivis (Budiningsih, 2012) mengatakan bahwa

pengetahuan bukanlah suatu barang yang dapat dipindahkan dari pikiran

seseorang yang telah memiliki pengetahuan kepada pikiran seseorang yang belum

memiliki pengetahuan tersebut. Dari kedua pendapat tersebut dapat ditemukan

suatu konsep pembelajaran yang dapat membuat siswa terlibat langsung secara

aktif dalam pembelajaran, sehingga pembelajaran tersebut dapat bertahan lama di

dalam ingatan siswa dan lebih bermakna. Maka dalam proses pembelajaran guru

harus melibatkan proses berpikir dan dapat membangun suasana dialogis proses

tanya jawab terus menerus untuk memperbaiki dan meningkatkan kemampuan

berfikir siswa, yang pada gilirannya kemampuan berfikir itu dapat membantu

siswa untuk memperoleh pengetahuan yang mereka konstruksi sendiri.

Berdasarkan pertimbangan tersebut dan masalah-masalah yang dihadapi di

SMA Negeri 11 Medan, maka salah satu upaya yang dilakukan untuk

meningkatkan pembelajaran fisika adalah dengan mengembangkan model

pembelajaran discovery learning. Bruner berpendapat bahwa model pembelajaran

discovery learning adalah model pembelajaran dimana siswa berperan lebih aktif

dan berusaha sendiri memecahkan masalah dan memperoleh pengetahuan tertentu.

Menurut Hosnan (2014), pembelajaran discovery learning adalah suatu

model untuk mengembangkan cara belajar siswa aktif dengan menemukan sendiri,

menyelidiki sendiri, maka hasil yang akan diperoleh akan setia dan tahan lama

dalam ingatan, tidak akan mudah dilupakan siswa. Dengan belajar penemuan

anak-anak juga bisa belajar berpikir analisis dan mencoba memecahkan sendiri

masalah yang dihadapi. Kebiasaan ini akan ditransfer dalam kehidupan

bermasyarakat.

Berdasarkan permasalahan diatas maka penulis ingin menggunakan model

discovery learning dalam kegiatan belajar mengajar. Pembelajaran dengan

(14)

dalam pembelajaran fisika yang dapat mengaktifkan siswa, mengembangkan

kemampuan berpikir siswa dalam menyelesaikan masalah serta menimbulkan

sikap positif terhadap fisika. Membiasakan siswa dalam merumuskan,

menghadapi dan menyelesaikan masalah merupakan salah satu cara untuk

mencapai penguasaan suatu konsep akan menjadi lebih baik. Hal ini sejalan

dengan pendapat aliran behaviorisme yang menyatakan bahwa untuk mencapai

pemahaman yang lebih baik dapat dilakukan dengan cara mengulang-ulang

masalah yang disampaikan. Dalam pembelajaran, guru hendaknya memilih model

yang melibatkan siswa baik secara mental, fisik maupun sosial.

Model pembelajaran discovery learning telah banyak dibuktikan melalui

penelitian, diantaranya Indarti, dkk (2014) menyimpulkan bahwa kemampuan

memecahkan masalah siswa yang pembelajarannya dengan menggunakan model

discovery learning lebih baik daripada menggunakan model pembelajaran

konvensional. Hasil penelitian I.W, Widiadnyana, dkk (2014) menyimpulkan

bahwa terdapat perbedaan pemahaman konsep IPA dan sikap ilmiah antara siswa

yang belajar menggunakan model discovery learning dengan siswa yang belajar

menggunakan model pengajaran langsung.

Berdasarkan uraian diatas peneliti tertarik untuk melakukan penelitian

dengan judul

”Pengaruh Model Pembelajaran

Discovery Learning

terhadap

Hasil Belajar Siswa pada Materi Pokok Listrik Dinamis Kelas X Semester II

SMA Negeri 11 Medan T.P 2014/2015”.

1.2.

Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang yang dikemukakan di atas, maka dapat

diidentifikasi pokok-pokok masalahnya sebagai berikut:

1.

Nilai rata-rata hasil belajar fisika siswa masih rendah yaitu 60.

2.

Kurang aktifnya siswa dalam proses pembelajaran.

3.

Kurang terlibatnya siswa secara langsung dalam penyelesaian masalah.

(15)

5

1.3.

Pembatasan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah di atas, maka yang menjadi batasan

masalah dalam penelitian ini: Model Pembelajaran yang digunakan adalah Model

Pembelajaran Discovery Learning, subjek penelitiannya adalah siswa kelas X

semester II SMA Negeri 11 Medan T.P 2014/2015 dan materi pokok yang akan

diberikan adalah Materi Pokok Listrik Dinamis.

1.4.

Rumusan Penelitian

Berdasarkan batasan-batasan masalah di atas, maka rumusan masalah

dalam penelitian ini adalah:

1.

Bagaimanakah hasil belajar fisika siswa yang diajarkan dengan model

pembelajaran discovery learning pada materi pokok Listrik Dinamis kelas X

Semester II SMA Negeri 11 Medan T.P 2014/2015?

2.

Bagaimanakah hasil belajar fisika siswa yang diajarkan dengan

pembelajaran konvensional pada materi pokok Listrik Dinamis kelas X

Semester II SMA Negeri 11 Medan T.P 2014/2015?

3.

Apakah ada perbedaan akibat pengaruh hasil belajar fisika siswa yang diajar

dengan model pembelajaran discovery learning dan yang diajar dengan

model pembelajaran konvensional pada materi pokok Listrik Dinamis kelas

X Semester II SMA Negeri 11 Medan T.P 2014/2015?

1.5.

Tujuan Penelitian

1.

Untuk mengetahui hasil belajar fisika siswa yang diajarkan dengan model

pembelajaran discovery learning pada materi pokok Listrik Dinamis kelas X

Semester II SMA Negeri 11 Medan T.P 2014/2015.

2.

Untuk mengetahui hasil belajar fisika siswa yang diajarkan dengan

pembelajaran konvensional pada materi pokok Listrik Dinamis kelas X

Semester II SMA Negeri 11 Medan T.P 2014/2015.

3.

Untuk mengetahui perbedaan akibat pengaruh hasil belajar fisika siswa yang

diajar dengan model pembelajaran discovery learning dan yang diajar

dengan model pembelajaran konvensional pada materi pokok Listrik

(16)

1.6.

Manfaat Penelitian

1.

Sebagai bahan informasi hasil belajar menggunakan model pembelajaran

discovery learning untuk meningkatkan hasil belajar fisika siswa pada

materi pokok Listrik Dinamis.

2.

Menambah pengetahuan peneliti tentang model pembelajaran discovery

learning yang dapat digunakan dalam proses belajar mengajar.

1.7

Definisi Operasional

1.

Model Pembelajaran Discovery Learning

Menurut Kosasih (2014), model pembelajaran discovery learning

mengarahkan siswa untuk dapat menemukan sesuatu melalui proses

pembelajaran yang dilakoninya. Mereka tidak hanya sebagai konsumen,

tetapi diharapkan pula bisa berperan aktif.

2.

Model Pembelajaran Konvesional

Menurut Sanjaya (2006), pembelajaran konvesional itu bersifat teoritis dan

abstrak, tindakan atau perilaku guru didasarkan pada faktor luar dirinya.

3.

Belajar

Menurut Slameto (2010), belajar ialah suatu proses usaha yang dilakukan

seseorang untuk memperoleh tingkah laku yang baru secara keseluruhan,

sebagai

hasil

pengalamannya

sendiri

dalam

interaksi

dengan

lingkungannya.

4.

Hasil belajar

Menurut Hamalik (2008), hasil belajar adalah kemampuan yang dimiliki

siswa setelah ia menerima pengalaman belajarnya. Proses penilaian

terhadap hasil belajar dapat memberikan informasi kepada guru tentang

kemajuan siswa dalam upaya mencapai tujuan-tujuan belajarnya melalui

(17)

55

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1

Kesimpulan

Dari hasil analisis yang dilakukan dalam penelitian ini diperoleh

kesimpulan sebagai berikut :

1.

Rata-rata hasil belajar postes siswa pada kelas eksperimen yang diajarkan

dengan model pembelajaran discovery learning telah memenuhi KKM

yaitu sebesar 75,69 yang tergolong tuntas.

2.

Rata-rata hasil belajar pretes siswa pada kelas kontrol yang diajarkan

dengan model pembelajaran konvensional belum memenuhi KKM yaitu

sebesar 69,86 yang tergolong tidak tuntas.

3.

Hasil uji hipotesis memberikan nilai t

hitung

= 2,19 dan t

tabel

= 1,67 dengan

dk = 70 dan taraf signifikan

= 0,05, maka t

hitung

>t

tabel,

menunjukkan

bahwa ada perbedaan akibat pengaruh model pembelajaran discovery

learning daripada model pembelajaran konvensional terhadap hasil belajar

siswa pada materi pokok Listrik Dinamis di kelas X semester II SMA

Negeri 11 Medan T.P 2014/2015.

5.2 Saran

1.

Bagi peneliti selanjutnya yang ingin melakukan penelitian dengan

menggunakan model pembelajaran discovery learning disarankan lebih

memperhatikan pengorganisasian kelompok belajar dan membimbing

siswa selama bekerja dalam kelompok.

2.

Kepada peneliti selanjutnya hendaknya mengajarkan siswa terlebih dahulu

cara menggunakan alat ukur listrik dengan benar sehingga ketika

eksperimen dilakukan siswa sudah dapat melakukan proses mengukur

(18)

RIWAYAT HIDUP

Henny Rukmana Sari Hasibuan dilahirkan di Kota

Pinang Kabupaten Labuhan Batu Selatan pada tanggal 1

Maret 1993. Ayah bernama Alm. Mahmud Hasibuan dan

Ibu bernama Saadah Nasution, dan merupakan anak ketiga

dari tiga bersaudara. Pada tahun 1999, penulis masuk SD

Swasta Widya Dharma dan lulus pada tahun 2005. Pada

tahun 2005 penulis melanjutkan sekolah di SMP Swasta

Widya Dharma dan lulus pada tahun 2008. Pada tahun

2008 penulis melanjutkan sekolah di SMA Negeri 1 Rantau Selatan Rantau

prapat dan lulus pada tahun 2011. Pada tahun 2011 penulis diterima di Universitas

Negeri Medan Jurusan Fisika Program Studi Pendidikan Fisika, Fakultas

Gambar

Tabel 2.1 kategori taksonomi Anderson dan Kratwohl

Referensi

Dokumen terkait

Hipotesis yang diajukan peneliti adalah ada hubungan positif antara persepsi terhadap kualitas komunikasi ayah dalam keluarga dengan konsep diri pada remaja. Semakin positif

[r]

1 Menampilkan data secara detail dari baris data yang dipilih pada halaman lokasi atau hasil pencarian Halaman lokasi Pengguna meng-klik link ‘View’ Menampilkan

Saran dari penelitian adalah guru, orang tua, praktisi kesehatan memperhatikan pengetahuan siswa tentang kesehatan reproduksi dengan memanfaatkan berbagai media

Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan: (1) pemakaian diksi dalam novel Perempuan Rumah Kenangan karya M Aan Mansyur; (2) wujud pencitraan dalam novel

“ Pengaruh Pemberian Seduhan Kayu Manis (Cinnamomum burmanii) terhadap Kadar Kolesterol LDL Darah pada Tikus Putih (Rattus norvegicus) Model Hiperlipidemia ”.. Skripsi ini

[r]

[r]