• Tidak ada hasil yang ditemukan

PEMIKIRAN HADIS DALAM ORMAS ISLAM INDONE (1)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "PEMIKIRAN HADIS DALAM ORMAS ISLAM INDONE (1)"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

PEMIKIRAN HADIS DALAM ORMAS ISLAM

JAMAAH TABLIGH

Tugas Ini Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliyah Kajian Hadis di Indonesia

Dosen Pengampu : Dr. Agung Danarta

Disusun Oleh Juliana Sari 12531162

JURUSAN ILMU AL-QURAN DAN TAFSIR

FAKULTAS USHULUDDIN DAN PEMIKIRAN ISLAM

UNIVERSITAS ISLAM NEGRI SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA

(2)

A. PENDAHULUAN

Pada rakhir abad 20 terjadi perkembangan menarik di Indonesia, yakni hadirnya organisasi-organisasi keislaman yang diadopsi dari luar, yaitu antara lain : Gerakan Syi’ah, Jama’atul Muslimin, Daarul Arqom, Jama’ah Tabligh, Gerakan Salafi, Hizbut Tahrir dan lain sebagainya. Fenomena seperti ini memberikan nuansa baru bagi peta pergerakan ke-Islam-an di Indonesia memasuki abad 21. Dalam tulisan ini, penulis mencoba menelaah seputar pemikiran Jamaah Tabligh terhadap hadis Nabi Muhammad saw. mengingat organisasi ini memiliki ciri khas yaitu dalam menyampaikan dakwah islam dengan metode khuru1j dan jaulah2 yang tidak ditemukan pada organisasi islam

lainnya.

B. SETTING HISTORIS JAMAAH TABLIGH

1. Kelahiran Jamaah Tabligh dan Perkembangannya

Jamaah Tabligh yang terkenal dewasa ini didirikan pada tahun 1926 oleh Maulana Muhammad Ilyas Kandhalawi di Mewat, sebuah provinsi di India. Setelah wafatnya syaikh Maulana Muahammd Ilyas kepemimpinan selanjutnya dipimpin oleh anaknya, syaikh Muahmmad Yusuf al-Kandhalawi (w.1965) yang mulanya berpusat di wilayah india saja, adapun pusat keanggotannya di Masjid Bangle Wali, Nizamuddin, Delhi. Dengan kegigihan Muhammad Yusuf melakukan aksi tabligh akhirnya wilayah dakwah beliau mencapai seluruh benua india-pakistan kemudian negeri-negeri di Asia Tenggara, Timur Tengan, Afrika, Eropa

1 Khuruj adalah meluangkan waktu untuk secara total berdakwah, yang biasanya dari masjd ke masjid dan dipimpin oleh seorang ‘amir, orang yg khuruj tidak boleh meninggalkan masjid tanpa seizin ‘amir khuruj, akan tetapi para karyawan diperbolehkan tetap bekerja dan langsung megikuti kegiatan sepulang kerja.

2 Jaulah merupakan sebuah kegaiatan dakwah yang dilakukan secara berkeliling dari kampung ke kampung, dari desa ke desa, dari kota ke kota, dari provinsi ke provinsi bahkan sudah mencapai skala negara.

3Milyana Sahara, Etos Kerja Jamaah Tabligh Pada Perusahaan Percetakan Dan

(3)

Amerika Utara. Sepeninggalan Muhammad Yusuf kepemimpinan Jamaah Tabligh dipimpin oleh Maulana In-amul Hasan dan memperluah wilayah dakwahnya hingga mencapai skala iternasional.4

Sepulang Maulana Ilyas dari Ibadah Haji kedua-nya pada bulan syawal 1334 H bersama syaikh Kholil Ahmad al-Saharanpuri, beliau mulai melakukan aksi Tabligh dan mengajak orang untuk bergabung dalam usaha yang sama serta mengajarkan kepada masyarakat tentang rukun-rukun islam seperti syahadat, shalat dan lainnya. Hal itu semua dilakuan oleh Ilyas berangkat dari kegelisahan beliau terhadap fenomena yang ada di tempat beliau tinggal yaitu Mewat, seperti munculnya keengganan para orang tua untuk mengirimkan anak-anaknya ke madrasah untuk mencari ilmu agama. Selain itu gelaja yang menonjol adalah para orang tua yang semakin tidak hormat kepada lulusan madrasah yang memberikan dakwah dan penerangan agama kepada mereka5

2. Jamaah Tabligh di Indonesia

Di Indonesia, Jamaah Tabligh mulai masuk diperkirakan pada tahun 1952, hampir bersamaan dengan di Malaysia yang juga dibawa oleh salah seorang tokoh keagamaan jamaah tabligh yang berasal dari India yang dipimpin oleh Miaji Isa. Pada tahun 1974 salah seorang tokoh Jamaah Tabligh, Maulana Lutfurrahman yang ketika datang ke Malaysia juhga mengadakan Tabligh 40 hari ke Indonesia. 6

Sesampainya di Jakarta Maulana Lutfurrahman berserta rombongannya di sambut baik oleh imam Masjid Jami’ Kebon Jeruk, H.Ahmad Zulfakar yang sangat terkesan denga akhlaknya ketika menyampaikan dakwah tidak pernah menyinggung masalah politik khilafiyah ataupun memecah belah umat. Setelah menyertai mubaligh tersebut selama 40 hari kemudian H. Ahmad Zulfakar mulai aktif bergabung dengan gerakan ini dan membentuk markas Jamaah Tabligh di Indonesia pada tahun 1974.7

4Ahmad Mujtaba, Isbal dalam Perspektif Gerakan Jamaah Tabligh dalam Jurnal Studi Ilmu-Ilmu Al-Quran dan Hadis Vol.10 No.2 (Yogyakarta : Jurusan Tafsir Hadis Fakultas Ushuluddin UIN Sunan Kalijaga, 2009) hlm.320-321

5 Rasmianto, Paradigma Pendidikan dan Dakwah Jamaah Tabligh (Malang : UIN Maliki Press, 2011) hlm. 22-25

6 Rasmianto, Paradigma ....hlm. 38

(4)

C. AKTIVITAS DAKWAH JAMAAH TABLIGH

Markas internasional pusat Tabligh adalah di Nizamuddin, India. Kemudian setiap negara juga mempunyai markas pusat Nasional, dari markas pusat Nasional dibagi markas-markas regional/daerah yang dipimpin oleh seorang shura. Kemudian dibagi lagi menjadi ratusan markas kecil yang disebut halaqah, kegiatan halaqah adalah musyawarah mingguan, dan sebulan sekali mereka khuruj selama tiga hari. Sewaktu khuruj kegiatan didisi denga ta’lim8, jaulah, bayan9, dan musyawarah. Selama masa

khuruj mereka tidur di Masjid. Sebelum khuruj, dilakukan pembinaan keluarga, terutama ibu-ibu dan wanita diadakan masturat yaitu maksudnya tertutup atau terhijab. Dalam pembinaan itu, ibu-ibu dan wanita dilatih mandiri sehingga ketika ditinggal khuruj mereka sudah bisa berperan sebagai kepala rumah tangga di rumah.10

1. Prinsip Jamaah Tabligh

Adapun prinsip pokok dari Jama'ah Tabligh bertumpu pada 6 (enam) sifat shahabat yang utama11. Dengan sebab sifat inilah para Sahabat mencapai kejayaan hidup

di dunia dan di akhirat. Begitu juga yang menyebabkan Allah ridho kepada para Shahabat, dan sahabatpun ridho kepada Allah SWT, pernyataan yang seperti itu menimbulkan asumsi bahwa apabila di zaman sekarang inipun sifat-sifat ini ada pada diri insan di bumi ini, Insya Allah manusia akan mendapatkan keridhoaan dari Allah SWT, sebagaimana para Sahabat. Adapun enam sifat para Sahabat yang telah ditetapkan oleh pendir Jama'ah ini, yang menjadi asas dakwahnya12 yaitu :

a. Al Kalimatuth Thoyyibah, Meyakini kalimat Thoyyibah Laa ilaaha ilallah Muhammadur rasulullah. Maksudnya adalah Tiada Tuhan selain Allah dan Nabi 8 Ta’lim merupakan kegiatan membaca hadis atau kisah sahabat, biasanya dari kitab

fadhail amal karya maulana zakariya kandhalawi

9 Bayan merupakan penaskilan (ajakan) untuk melakukan khuruj sebelum melakukan

kegiatan untuk khuruj fi sabilillah. Dengan bayan inilah kaum muslimin yang hadir diajak untuk membantu agama Allah.

10 Khusniati Rofiah, Dakwah Jamaah Tabligh Dan Eksistensinya Dimata Masyarakat (Ponorogo: STAIN Ponorogo Press, 2010) hlm, 59-63

11 Maulana Wahiduddin Khan, Tabligh Movement terj. Farida Khanam ( New Delhi : Al-Risala Books, 1994) hlm. 24

(5)

Muhammad utusanku Maksud Laa ilaaha ilallah adalah mengeluarkan keyakinan pada makhluk dari dalam hati dan memasukkan keyakinan hanya kepada Allah di dalam hati. Sedang Muhammada Rasulullah yaitu mengakui bahwa satu-satunya jalan hidup untuk mendapatkan kejayaan dunia dan akhirat hanya dengan mengikuti cara hidup Rasulullah saw.

b. Sholat khusu' dan khudu' yakni shalat dengan konsentrasi batin dan rendah diri dengan mengikuti cara yang dicontohkan Rasulullah. Sedang khudu' membawa sifat-sifat ketaatan kepada Allah dalam shalat kedalam kehidupan sehari-hari.

c. Ilmu ma 'adz dzikir yang merupakan semua petunjuk yang datang dari Allah melalui Baginda Rasulullah dan mengingat Allah sebagaimana Agungnya Allah. Yang dibarengi melaksanakan perintah Allah dalam setiap saat dan keadaan dengan menghadirkan ke-Agungan Allah mengikuti cara Rasulullah.

d. Ikromul Muslimin yaitu memuliakan sesama Muslim. Dengan menunaikan kewajiban pada sesama muslim tanpa menuntut hak daripadanya.

e. Ikhlasunniyat artinya membersihkan niat dalam beramal, semata-mata karena Allah.

f. Da'wah illal-Lah wal khuruj fii sabilillah. Dakwah dan tabligh khuruj fii sabiilillah yaitu mengajak dan menyampaikan dengan menghidupkan agama pada diri sendiri dan manusia di seluruh alam dengan menggunakan harta dan diri mereka.

2. Tahap-Tahap Jaulah

Dalam mekanismenya, Tabligh memiliki beberapa tahapan dalam usaha yang dikembangakan13 sebagai berikut,

a. Jaulah I

Jaulah kesatu ini umumnya tidak lama, maksimal tiga hari bahkan ada yang mencapai dua hari saja dalam satu bulan. Kegiatannya sangat bergantung pada situasi dan kondisi jamaah

b. Jaulah II

(6)

Dalam jaulah kedua ini karkun14 mulai berdakwah ke desa lain atau

kampung lainnya. Pada jaulah kedua mulai ditetapkan waktunya, ada yang tiga hari, seminggu bahkan ada yang mencapai sepuluh hari

c. Jaulah III

Untuk jaulah ketiga waktu yang ditetapkan adalah selama 40 hari yang juga umum dikenal di kalangan para jamaah dengan sebutan keluar 40 hari. Jamaah 40 hari ini umumnya mengambil lokasi yang lumayan jauh dari daerah asal jamaah.

d. Jaulah IV

Sebagiamana jaulah-jaulah umumnya, jaulah dengan waktu empat bulan ini secara khusus juga mengajak umat untuk senantiasa beriman kepada Allah dengan amal, mengerjakan shalat, dan lain-lain. Mereka yang sudah mengikuti tahap ini sudah menjadi semacam penanggung jawab di wilayah tersebut untuk menggerakkan jamaah agar senantiasa meluangkan waktunya untuk ambil bagian dalam usaha jamaah ini.

e. Jaulah V

Jaulah lima ini memang mengambil waktu yang cukup lama yaitu anata satu sampai dua tahun. Disamping niat tablighnya, dalam jaulah lima ini juga ada semacam penekanan agar karkun yang mengambil jaulah ini mengarmbil bagian dalam ta’lim-ta’lim yang digelar sehingga setelah pulang dari jaulah lima ini, mereka diharapkan menjadi sebagai juru bayan dalam jamaah-jamaah di wilayahnya.

D. PEMIKIRAN JAMAAH TABLIGH TERHADAP HADIS

Buku Fadhail Amal merupakan salah satu buku rujukan utama Jama’ah Tabligh yang dikarang oleh Muhammad Zakariya Al Kandahlawi, yang tidak lain merupakan kemenakan sekaligus menantu Muhammad Ilyas. Buku inilah yang sering mereka baca secara berkelompok setiap dalam kegiatan bayan selesai shalat. Jama'ah Tabligh dalam

(7)

menggunakan Hadis sebagai sumber ajaran yang kedua, banyak menggunakan hadis-hadis Fadhail amal. Salah satu contohnya yaitu Kitab "Riyâd al-Sâlihîn', karangan Imam Nawawi. Sunnah merupakan sebagai penjelasan atau tafsir dari al-Qur'an. Al-Qur'an menjelaskan sesuatu hanya secara umum, sunnahlah yang menjelaskan secara terperinci, Dengan demikian jadilah as-Sunnah menjadi sumber kedua bagi mistisisme Islam dan juga yang diamalkan oleh kelompok Jama'ah Tabligh.15

Menurut Jamaah Tabligh, mengikuti Rasulullah saw berarti mengamalkan semua perilaku dan jalan hidupnya dengan mengikuti model hidup, dan jalan hidup (way of life) serta penampilan Nabi Muhammad seperti mengenakan pakaian berwarna putih, atau batas jubah, sorban sarung diatas mata kaki.16 Dalam kitab Riyadh as-Shalihin

menampilkan bab-bab tentang kejujuran, taubat, kesabaran, kebenaran, kesalehan, keteguhan, dan seterusnya. Dalam menanamkan dan mendidikkan sifat-sifat pribadi yang terpuji ini, kedua teks ini menawarkan bimbingan terperinci bagi setiap aspek kehidupan sehari-hari. Untuk memahami alasan umat Jamaah Tabligh berbusana seperti itu dapat dilihat ketika membuka kitabnya tentang berbusana yaitu bab tentang adab berpakaian. Pada bagian tersebut dijelaskan bahwa “Baju berwarna putih disunnahkan, yang berwarna merah, hijau, kuning, dan hitam diperbolehkan; kain katun, linen, kain bulu kuda, kain wool, dan seterusnya diperbolehkan, hanya sutera yang haram”. Pada bagian yang lain memberikan paparan fikih tentang busana, gamis, ekor sorban yang dibiarkan menggantung di punggung, larangan sombong dalam berpakaian, dll. Singkat kata, Buku Riyadhush Shalihin memberikan jawaban bagi umat Jamaah terhadap semua permasalahan Tabligh praktis sehari-hari dan memungkinkan dirinya untuk mencontoh semirip-miripnya tindak-tanduk Nabi. Kitab ini merupakan norma perilakunya, yang penuh dengan perintah dan anjuran (kitab tersebut juga menunjukkan doa manakah yang perlu dibaca ketika bepergian, memasuki rumah, berdahak pada saat makan, dll.)17

15Muhammad Mukhlis, Telaah Hadis-Hadis Yang Diguanakan Sebagai Hujjah Jamaah

Tabligh Masjid Jami’ Kebon Jeruk Jakarta Barat (Jakarta : Fakultas Ushuluddin UIN Syarif Hidayatullah. 2011) hlm. 20

16Ahmad Mujtaba, Isbal dalam ....hlm. 329

(8)

Dalam memhami dan mengamalkan ajaran islam khususnya hadis-hadis, Jamaah Tabligh menolak adanya perdebatan. Ada empat hal yang tidak disentuk oleh kelompok ini yaitu18

a. Masalah khilafiyyah. Selama program keluar atu khuruj fi sabilillah, mereka menghindari pembicaraan yang mengarah pada perbedaan pendapat baik dalam fiqih maupun aqaid.

b. Masalah politik. Mereka juga tidak berbicara masalah politik ketika berdakwah akan tetapi bukan berarti mereka anti politik. Setelah selesai khuruj fi sabilillah barulah mereka menyesuaikan diri terhadap situasi politik yang ada dilingkungan sekitar.

c. Aib masyarakat. Membicarakan aib dan kemungkaran bukanlah cara efektif unutk membasminya, melainkan akan menimbulkan permusuhan serta kemungkaran dikalangan masyarakat.

d. Sumbangan dan status sosial. Jamaah tabligh melatih diri untuk memperjuangkan agama dengan harta sendiri tanpa belas kasih dari orang lain. Pangkat, jabatan, dan gelar bukanlah sesuatu yang patut ditonjolkan bagi mereka.

Kitab fadhail amal merupakan kitab fadhail (nulai-nilai keutamaan amalan), yang berisi nilai-nilai keutamaan amalan untuk menumbuhkan semangat kepada pembacanya agar lebih menyibukkan dari dengan amal-amal agama. Jamaah Tabligh mengakui dan membenarkan bahwa hadis-hadis yang terdapat dalam kitab fadhail amal terdapat hadis-hadis dhaif, akan tetapi hadis-hadis tersebut digunakan oleh pengikut Jamaah Tabligh dengan tujuan untuk meningkatkan semangat dan motivasi beramal sebagaimana yang dikatakan oleh para imam bahwasanya mereka akan mempertegas sanad pada hadis-hadis yang berbicara tentang penentuan halal, haram dan hukum dan akan mempermudah sanad pada hadis tentang fadhail.19

Namun yang perlu diperhatikan ketika beramal dengan menggunakan hadis dhaif harus memperhatika dua aspek yaitu, Hadis yang ingin dijadikan sumber amalan

18Sebagaimana dikutip oleh Ahmad Mujtaba dalam Meluruskan Kesalah Pahaman, Jurnal Studi Ilmu-Ilmu Al-Quran dan Hadis Vol.10 No.2, hlm 330-332

(9)

memiliki rujukan kitab asal dan amalan tersebut telah ditetapkan berdasarkan dalil al-Quran.20

E. KESIMPULAN

Jamaah Tabligh merupakan sebuah gerakan komunitas muslim yang mendasarkan ajaran serta kepercayaan pada Al-Quran dan Sunnah yang dipelopori oleh Maulana Muahammad Ilyas Kandhalawi pada tahun 1926 di Mewat, India. Sedangkan di Indonesia Jamaah Tabligh mulai dikenal pada tahun 1952.

Buku fadhail amal merupakan buku pegangan utama bagi Jamaah Tabligh yang sering dibawa ketika melakukan aksi dakwah dari satu tempat ke tempat lain. Buku tersebut merupakan materi yang dikaji oleh para Jamaah saat kegiatan bayan. Dalam buku tersebut memang terdapat beberapa hadis dhaif akan tetepi hadis tersebut tetap dijadikan sebagai motivasi demi membangkitkan semangat dalam beramal. Hal inilah yang menjadikan Jamaah Tabligh terus berkembang dengan populasi yang besar karena semangat mereka dalam beramal dan berdakwah menyampaikan ajaran islam.

(10)

DAFTAR PUSTAKA

D. Metcalf, Barbara. Living Hadith In The Tablighi Jama’at dalam The Journal of Asian Studies, Vol. 52, No. 3. Aug, 1993

Mujtaba, Ahmad. Isbal dalam Perspektif Gerakan Jamaah Tabligh dalam Jurnal Studi Ilmu-Ilmu Al-Quran dan Hadis Vol.10 No.2 . Yogyakarta : Jurusan Tafsir Hadis Fakultas Ushuluddin UIN Sunan Kalijaga. 2009

Mukhlis, Muhammad. Telaah Hadis-Hadis Yang Diguanakan Sebagai Hujjah Jamaah Tabligh Masjid Jami’ Kebon Jeruk Jakarta Barat. Jakarta : Fakultas Ushuluddin UIN Syarif Hidayatullah. 2011

Priyadi, Slamet. Penerapan Hadis Dhaif Sebagai Fadahail Al Amal Menurut Al Ghazali Dan Ibn Thaimiyah. Yogyakarta: Fakultas Ushuluddin UIN Sunan kalijaga. 2005

Rasmianto. Paradigma Pendidikan dan Dakwah Jamaah Tabligh. Malang : UIN Maliki Press. 2011

Rofiah, Khusniati. Dakwah Jamaah Tabligh Dan Eksistensinya Dimata Masyarakat. Ponorogo: STAIN Ponorogo Press. 2010

Sahara, Milyana. Etos Kerja Jamaah Tabligh Pada Perusahaan Percetakan Dan Penerbitan As-Shaff Yogyakarta. Yogyakarta : Fakultas Ushuluddin UIN Sunan Kalijaga. 2014 Wahiduddin Khan, Maulana. Tabligh Movement terj. Farida Khanam. New Delhi : Al-Risala

Referensi

Dokumen terkait

Hasil penelitian ini adalah penyimpanan entres jati pada media pelepah pisang ambon selama enam hari mampu mempertahankan persentase keberhasilan okulasi sebanyak 66,67%,

Analisa tanah setelah penelitian menunjukkan bahwa pada P0 sampai P9 memiliki kandungan Nitrogen dalam kategori rendah sekali sampai kategori rendah, P dan K dalam kategori

Dengan menggunakan metode XRF dan perhitungan statistik uji F untuk unsur-unsur Zr dan Hf, dengan tingkat kepercayaan 95% (p = 0,05) diperoleh harga F hitung < F tabel sehingga

sama dengan Gunung T’ien-t’ai.” Dalam surat kepada Tuan Ueno, Ia menuliskan, “Ini adalah tempat kediaman yang sangat bagus bagi seorang pelaksana Saddharma Pundarika

Kegiatan belajar mengajarnya sama dengan pada gambar di atas namun rintangan kotaknya ditambah menjadi tiga lapis ke depan. Tujuan pembelajaran ini adalah

Perangkat Lunak Manajemen Publikasi Ilmiah Untuk Dosen Fakultas Ilmu Terapan Universitas Telkom Bandung Dosen Ketua KK Dosen Event File_event Dosen

Optimasi dilakukan pada model JST untuk memperoleh nilai dari variabel proses kolom distilasi yang terbaik, yaitu flow feed (F), temperatur feed (Tf), fraksi feed

“Para peserta dihimbau untuk me- nyebarkan pengetahuan yang sudah mereka pelajari keke- luarga dan komunitas masing- masing sehingga makin banyak masyarakat Indonesia yang