• Tidak ada hasil yang ditemukan

S PKR 1205541 Chapter 3

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "S PKR 1205541 Chapter 3"

Copied!
25
0
0

Teks penuh

(1)

BAB III

METODE DAN DESAIN PENELITIAN

3.1 Metode Penelitian

“Metode penelitian kuantitatif dapat diartikan sebagai metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu. Teknik pengambilan sampel pada umumnya dilakukan secara random, pengumpulan data menggunakan instrumen penelitian, analisis data bersifat kuantitatif/statistik dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan” (Sugiyono, 2014 hlm. 7).

Metode penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian survei eksplanasi (explanatory survey) yaitu suatu metode yang menyoroti adanya hubungan antarvariabel dengan menggunakan kerangka pemikiran yang kemudian dirumuskan menjadi suatu hipotesis.

Metode survei eksplanasi merupakan penjelasan penelitian yang menggunakan kuesioner berupa daftar pertanyaan yang akan ditujukan kepada responden. Dengan penggunaan metode survei ini, maka penulis akan melakukan penelitian untuk memperoleh gambaran antara tiga variabel yaitu variabel kecerdasan emosional, minat belajar dan hasil belajar siswa. Apakah terdapat pengaruh yang positif antara kecerdasan emosional dan minat belajar secara bersama-sama maupun secara parsial terhadap hasil belajar siswa pada Mata Pelajaran Produktif Kelas X Administrasi Perkantoran di SMK Bina Wisata Lembang.

3.2 Desain Penelitian

3.2.1 Operasionalisasi Variabel

“Variabel adalah karakteristik yang akan diobservasi dari satuan pengamatan. Karakteristik yang dimiliki satuan pengamatan itu berbeda-beda (berubah-ubah) atau memiliki gejala yang bervariasi dari satu satuan pengamatan pada satu satuan pengamatan lainnya, atau, untuk satu satuan pengamatan yang sama, karakteristiknya berubah menurut waktu atau tempat” (Abdurrahman dan Muhidin, 2011, hlm. 73).

(2)

bebas, dan variabel Hasil Belajar Siswa (Y) sebagai variabel dependen atau variabel terikat.

Sesuai dengan judul penelitian ini yaitu “Pengaruh Kecerdasan Emosional dan Minat Belajar Siswa terhadap Hasil Belajar Siswa pada Mata Pelajaran Produktif Administrasi Perkantoran Kelas X di SMK Bina Wisata Lembang”, maka penulis menjelaskan operasional variabel sebagai berikut:

3.2.1.1 Operasional Variabel Kecerdasan Emosional

Kecerdasan emosional menurut Daniel Goleman (dalam Iskandar, 2009, hlm. 60) merujuk pada kemampuan untuk memotivasi diri sendiri dan bertahan menghadapi frustasi, mengendalikan dorongan hati dan tidak melebih-lebih kesenangan, mengatur suasana hati dan menjaga agar beban stres tidak melumpuhkan kemampuan berfikir, berempati dan berdoa.

Kecerdasan emosional memiliki 5 indikator diantaranya mengenali emosi diri, mengelola emosi, motivasi diri, mengenali emosi orang lain (empati), dan membina hubungan sosial.

Tabel 3.1

Operasional Variabel Kecerdasan Emosional

VARIABEL INDIKATOR UKURAN SKALA NO.ITEM

Kecerdasan

Motivasi diri 1. Mengetahui tujuan hidup

2. Sikap mencoba hal yang baru

3. Suka dengan

Ordinal 11

(3)

tantangan 14

Sumber: Goleman dalam Iskandar (2009, hlm. 60)

3.2.1.2 Operasional Variabel Minat Belajar

Minat menurut Slameto (2010, hlm. 180) adalah suatu rasa lebih suka dan rasa ketertarikan pada suatu hal atau aktivitas, tanpa ada yang menyuruh. Minat pada dasarnya adalah penerimaan akan suatu hubungan antara diri sendiri dengan sesuatu di luar diri. Minat dapat diekspresikan melalui suatu pernyataan yang menunjukkan bahwa siswa lebih menyukai suatu hal daripada hal lainnya, dapat pula dimanifestasikan melalui partisipasi dalam suatu partisipasi dalam suatu aktivitas. Siswa yang memiliki minat terhadap subjek tertentu cenderung untuk memberikan perhatian yang lebih besar terhadap subjek tertentu.

Tabel 3.2

Operasional Variabel Minat Belajar

VARIABEL INDIKATOR UKURAN SKALA NO.ITEM

(4)

produktif 3. Ikut aktif dalam

mata pelajaran produktif

Ordinal 12

13

14

Sumber: Slameto (2010, hlm. 180)

3.2.1.3 Operasional Variabel Hasil Belajar

Hasil belajar menurut Nana Sudjana (2010 hlm. 22) adalah kemampuan yang dimiliki siswa setelah menerima pengalaman belajar.

(5)

Semester Ganjil tahun Ajaran 2015/2016. Operasional Variabel Hasil Belajar Siswa (Variabel Y) secara lebih rinci dapat dilihat pada tabel di bawah ini:

Tabel 3.3

Operasional Variabel Hasil Belajar

VARIABEL INDIKATOR UKURAN SKALA

Hasil belajar Hasil yang diperoleh dari kegiatan belajar di sekolah

Nilai Akhir Semester Ganjil yang diperoleh siswa pada Mata Pelajaran Produktif di kelas X tahun ajaran 2015/2016

Interval

3.2.2 Populasi dan Sampel Penelitian

Populasi penelitian adalah keseluruhan elemen, atau unit penelitian, atau unit analisis yang memiliki ciri atau karakteristik tertentu yang dijadikan sebagai objek penelitian atau menjadi perhatian dalam suatu penelitian (pengamatan). Dengan demikian, populasi tidak terbatas pada sekelompok orang, tetapi apa saja yang menjadi perhatian peneliti. Sampel adalah bagian kecil dari anggota populasi yang diambil menurut prosedur tertentu sehingga dapat mewakili populasinya. (Muhidin, S.A, 2010 hlm. 1 dan 2)

Populasi yang digunakan penelitian adalah seluruh kelas X Administrasi Perkantoran di SMK Bina Wisata Lembang. Yang mana kelas X Administrasi Perkantoran terdiri dari 2 kelas yaitu kelas X AP 1 dan kelas X AP 2. Adapun jumlah dari siswa kelas X Administrasi Perkantoran di SMK Bina Wisata Lembang adalah 90 orang. Demikian populasi penelitian dapat dilihat dalam tabel di bawah ini:

Tabel 3.4

Populasi Siswa Kelas X Administrasi Perkantoran SMK Bina Wisata Lembang

No. Siswa Kelas XI AP Jumlah Siswa

1 Siswa Kelas X AP 1 45

2 Siswa Kelas X AP 2 45

JUMLAH 90

Sumber: Dokumen dari Tata Usaha SMK Bina Wisata Lembang

(6)

sehingga penelitiannya adalah merupakan penelitian populasi. Selanjutnya jika jumlah subjeknya besar dapat diambil antara 10% - 15% atau dengan 20% - 25%”.

Hal ini menunjukkan bahwa tidak semua penelitian menggunakan sampel penelitian. Begitupun dalam penelitian ini, dengan jumlah populasi sebanyak 90 orang, maka dalam penelitian ini yang menjadi populasi adalah siswa kelas X Administrasi Perkantoran SMK Bina Wisata Lembang yang berjumlah 90 orang. Adapun terkait sampel, dikarenakan jumlah populasi kurang dari 100 orang maka dalam penelitian ini tidak memerlukan proses penarikan sampel, teknik penarikan sampel maupun ukuran sampel.

3.2.3 Teknik Pengumpulan Data

Dalam memperoleh data yang diperlukan untuk penelitian, penulis menggunakan teknik pengumpulan data berupa angket tertutup (kuesioner) dan studi dokumentasi.

Kuesioner atau yang juga dikenal sebagai angket tertutup adalah salah satu teknik pengumpulan data dalam bentuk pengajuan pertanyaan tertulis melalui sebuah daftar pertanyaan yang sudah dipersiapkan sebelumnya, dan harus diisi responden.

Adapun terkait alat pengumpulan data dengan teknik kuesioner adalah daftar pertanyaan yang disiapkan oleh peneliti untuk disampaikan kepada responden yang jawabannya diisi oleh responden sendiri. Bentuk kuesioner yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner berstruktur yang mana pertanyaan disusun dengan menyediakan pilihan jawaban sehingga responden hanya memberi tanda pada jawaban yang dipilih.

Berikut langkah-langkah penyusunan kuesioner dalam penelitian ini: 1) Menyusun kisi-kisi dari kuesioner atau angket tersebut.

2) Merumuskan item-item pertanyaan atau alternatif jawaban. Alternatif jawaban tersebut yaitu:

SS = Sangat Setuju S = Setuju

(7)

STS = Sangat Tidak Setuju 3) Menetapkan skala pengukuran.

Tabel 3.5

Kriteria Penilaian Angket

Alternatif Jawaban

Pernyataan (Item)

Positif Negatif

Sangat Setuju (SS) 5 1

Setuju (S) 4 2

Kurang Setuju (KS) 3 3

Tidak Setuju (TS) 2 4

Sangat Tidak Setuju (STS) 1 5

Sumber: Sugiyono (2010, hlm. 135)

Data primer yang diperoleh adalah data ordinal. Untuk memenuhi sebagian syarat analisis parametrik data ordinal maka perlu ditransformasikan menjadi data interval dengan menggunakan Methods of Succesive (MSI) dengan bantuan

Microsoft Excel 2010.

Metode Succesive Interval (MSI) dapat dioperasikan dengan salah satu program tambahan pada Microsoft Excel, yaitu Program Succesive Interval. Langkah kerja yang dapat dilakukan sebagai berikut:

1. Input skor yang diperoleh pada lembar kerja (worksheet) Excel.

2. Klik “Analize” pada Menu Bar.

3. Klik “Succesive Interval” pada Menu Analize, hingga muncul kotak dialog “Method Of Succesive Interval”.

4. Klik “Drop Down” untuk mengisi Data Range pada kotak dialog Input, dengan cara memblok skor yang akan diubah skalanya.

5. Pada kotak dialog tersebut, kemudian check list (√) Input Label in first now.

6. Pada Option Min Value isikan/pilih 1 dan Max Value isikan/pilih 5. 7. Masih pada Option, check list (√) Display Summary.

8. Selanjutnya pada Output, tentukan Cell Output, hasilnya akan ditempatkan di sel yang anda inginkan.

9. Klik “Ok”.

(8)

Pelaksanaan uji coba ini dimaksudkan untuk mengetahui kekurangan-kekurangan pada item angket. Uji coba angket dilakukan ke 20 siswa kelas XI AP di SMK Bina Wisata Lembang.

3.2.4 Pengujian Instrumen Penelitian

Instrumen sebagai alat pengumpulan data sangatlah perlu diuji kelayakannya, karena akan menjamin bahwa data yang dikumpulkan tidak bias. Pengujian instrumen ini dilakukan melalui pengujian validitas dan reabilitas. Instrumen yang valid berarti instrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang hendak diukur dalam penelitian ini.

3.2.4.1 Uji Validitas

Alat ukur (instrumen) yang digunakan dalam penelitian harus tepat (valid). Pengujian validitas instrumen digunakan untuk mengetahui seberapa besar ketepatan dan ketelitian suatu alat ukur di dalam mengukur gejalanya.

Pengujian validitas instrumen menggunakan formula koefisien korelasi

Product Moment dari Karl Pearson dalam Muhidin, S.A. (2010, hlm. 26), yaitu:

∑ ∑ ∑

√[ ∑ ∑ ][ ∑ ∑ ]

Keterangan:

rxy : Koefisien korelasi antara variabel X dan Y

X : Skor pertama, dalam hal ini X merupakan skor-skor pada item ke I yang akan diuji validitasnya.

Y : Skor kedua, dalam hal ini Y merupakan jumlah skor yang diperoleh tiap responden.

∑X : Jumlah skor dalam distribusi X ∑Y : Jumlah skor dalam distribusi Y ∑X2

: Jumlah jumlah kuadrat dalam skor distribusi X ∑Y2

(9)

Berikut adalah langkah kerja yang dapat dilakukan dalam rangka mengukur validitas instrumen penelitian menurut Muhidin, S.A. (2010, hlm. 26-30), adalah sebagai berikut:

1. Menyebar instrumen yang akan diuji validitasnya, kepada responden yang bukan responden sesungguhnya. Banyaknya responden untuk uji coba intsrumen, sejauh ini belum ada ketentuan yang mensyaratkannya, namun disarankan sekitr 20-30 responden.

2. Mengumpulkan data hasil uji coba instrumen.

3. Memeriksa kelengkapan data, untuk memastikan lengkap tidaknya lembaran data yang terkumpul. Termasuk di dalamnya memeriksa kelengkapan pengisian item angket.

4. Membuat tabel pembantu untuk menempatkan skor-skor pada item yang diperoleh. Hal tersebut dilakukan untuk mempermudah perhitungan atau pengolahan data selanjutnya.

5. Memberikan/menempatkan (scoring) terhadap item-item yang sudah diisi pada tabel pembantu.

6. Menghitung jumlah skor item yang diperoleh oleh masing-masing responden.

7. Menghitung nilai koefisien korelasi Product Moment untuk setiap bulir/item angket dari skor-skor yang diperoleh.

8. Menentukan nilai tabel koefisien korelasi pada derajat bebas (db) = n-3, dimana n merupakan jumlah responden yang dilibarkan dalan uji validitas, yaitu 20 orang. Sehingga diperoleh db = 20 – 3 = 17, dan = 5%.

9. Membuat kesimpulan, yaitu dengan cara membandingkan nilai hitung r dan nilai tabel r. Dengan kriteria sebagai berikut:

(1) Jika rhitung>rtabel , maka instrumen dinyatakan valid. (2) Jika rhitung<rtabel , maka instrumen dinyatakan tidak valid

Apabila instrumen itu valid, maka instrumen tersebut dapat digunakan pada kuesioner penelitian.

Uji coba angket dilakukan terhadap 20 orang responden, yaitu 20 siswa kelas XI AP di SMK Bina Wisata Lembang. Data angket yang terkumpul, secara statistik akan dihitung validitas dan reliabilitasnya. Uji valiitas pada penelitian ini menggunakan data primer.

Data primer yang diperoleh adalah data ordinal yang berasal dari jawaban responden, kemudian data ordinal yang telah terkumpul ini ditransformasikan menjadi data interval dengan menggunakan Methods Succesive Interval (MSI)

(10)

3.2.4.1.1 Hasil Uji Validitas Instrumen Variabel X1 (Kecerdasan Emosional)

Teknik uji validitas yang digunakan adalah korelasi Product Moment dan perhitungannya menggunakan program Microsoft Excel 2010. Dari 5 indikator kecerdasan emosional diuraikan menjadi 25 butir pernyataan angket yang disebar kepada 20 orang responden. Berikut hasil uji validitas untuk variabel kecerdasan emosional :

Tabel 3.6

Hasil Uji Validitas Variabel Kecerdasan Emosional

No.Item Lama

No.Item

Baru Nilai rhitung

Nilai rtabel

Sumber: Hasil Uji Angket

(11)

(rhitung) yang lebih rendah dari rtabel. Pada variabel X1 terdapat 5 item yang tidak valid sehingga jumlah item variabel X1 menjadi 20 item.

3.2.4.1.2 Hasil Uji Validitas Instrumen Variabel X2 (Minat Belajar)

Teknik uji validitas yang digunakan adalah korelasi Product Moment dan perhitungannya menggunakan program Microsoft Excel 2010. Dari 4 indikator minat belajar diuraikan menjadi 14 butir pernyataan angket yang disebar kepada 20 orang responden. Berikut hasil uji validitas untuk variabel minat belajar:

Tabel 3.7

Hasil Uji Validitas Variabel Minat Belajar

No.Item Lama

No.Item

Baru Nilai rhitung

Nilai rtabel

Sumber: Hasil Uji Angket

Berdasarkan tabel 3.7 di atas, pernyataan kuesioner pada Variabel X2 (Minat Belajar) yang berjumlah 14 item dinyatakan valid.

Dengan demikian, secara keseluruhan rekapitulasi jumlah angket hasil uji coba tercantum pada tabel berikut:

Tabel 3.8

Rekapitulasi Jumlah Angket Hasil Uji Coba

(12)

Sumber: Hasil pengolahan data

3.2.4.2 Uji Reliabilitas

Suatu instrumen pengukuran dikatakan reliabel jika pengukurannya konsisten (cermat) dan akurat. Jadi, uji reliabilitas instrumen dilakukan dengan tujuan mengetahui konsistensi dari instrumen sebagai alat ukur, sehingga hasil pengukuran dapat dipercaya. Hasil pengukuran dapat dipercaya hanya apabila dalam beberapa kali pelaksanaan pengukuran terhadap kelompok subjek yang sama (homogen) diperoleh hasil yang relatif sama, selama aspek yang diukur dalam diri subjek memang belum berubah. Relatif sama berarti tetap adanya toleransi terhadap perbedaan-perbedaan kecil diantara hasil beberapa kali pengukuran.

Formula yang dipergunakan untuk menguji reliabilitas instrumen dalam penelitian ini adalah Koefisien Alfa ( ) dari Cronbach (1951), yaitu (Suharsimi Arikunto, 2002):

[ ] [ ∑ ]

Dimana:

Rumus varians = ∑

= Reliabilitas instrumen atau koefisien korelasi atau korelasi alpha

= Banyaknya bulir soal ∑ = Jumlah varians bulir

= Varians total = Jumlah responden

Berikut langkah kerja yang dilakukan dalam rangka mengukur reliabilitas instrumen penelitian menurut Muhidin, S.A (2010, hlm. 31-35):

1. Menyebarkan instrumen yang akan diuji reliabilitasnya, kepada responden yang bukan responden sesungguhnya.

2. Mengumpulkan data hasil uji coba instrumen

(13)

4. Membuat tabel pembantu untuk menempatkan skor-skor pada item yang diperoleh. Dilakukan untuk memudahkan perhitungan atau pengolahan data selanjutnya.

5. Memberikan atau menempatkan skor (scoring) terhadap item-item yang sudah di isi pada tabel pembantu.

6. Menghitung nilai varians masing-masing item dan varians total 7. Menghitung nilai koefisien alfa

8. Membandingkan nilai koefisien korelasi product moment hasil perhitungan dengan nilai koefisien korelasi product moment yang terdapat di tabel. Menentukan nilai tabel koefisien korelasi pada derajat bebas (db) n-2.

9. Membuat kesimpulan dengan cara membandingkan nilai hitung r dan nilai tabel r. Kriterianya :

 Jika rxy hitung > rtabel, maka instrumen dinyatakan reliabel

 Jika rxyhitung ≤ rtabel, maka instrumen dinyatakan tidak reliabel Dalam pengujian ini, penulis menggunakan bantuan Microsoft Office Excel 2010. Berikut rekapitulasi hasil perhitungannya:

Tabel 3.9

Rekapitulasi Hasil Uji Reliabilitas

No. Variabel Hasil Ket.

rhitung rtabel

1. Variabel Kecerdasan Emosional (X1) 1,042 0,456 Reliabel

2. Variabel Minat Belajar (X2) 1,077 0,456 Reliabel

Sumber: Hasil uji coba angket

Hasil uji reliabilitas di atas menunjukkan bahwa kedua variabel X tersebut dinyatakan reliabel.

Setelah melakukan kedua pengujian instrumen di atas, penulis menyimpulkan bahwa beberapa item yang tidak valid dihapuskan tetapi tidak akan mempengaruhi pengukuran setiap indikatornya.

3.2.5 Pengujian Persyaratan Analisis Data

(14)

3.2.5.1 Uji Normalitas

Pengujian normalitas dilakukan untuk mengetahui normal atau tidaknya suatu distribusi data. Dengan diketahuinya suatu kelompok data distribusi normal, estimasi yang kuat sangat mungkin terjadi atau kesalahan mengestimasi dapat diperkecil atau dihindari. Salah satu uji statistika yang biasa digunakan untuk melakukan uji asumsi normalitas adalah Uji Liliefors (Liliefors test). Kelebihan dari teknik ini adalah penggunaan atau perhitungannya yang sederhana, serta cukup kuat sekalipun dengan ukuran sampel kecil (Harun Al Rasyid dalam Muhidin, S.A., 2010 hlm. 93).

Langkah-langkah dalam proses pengujian dengan metode Liliefors menurut Abdurrahman, M. dan Sambas Ali Muhidin (2010, hlm. 93-95), yakni sebagai berikut:

1. Susunlah data dari kecil ke besar. Setiap data ditulis sekali, meskipun ada beberapa data.

2. Periksa data, berapa kali munculnya bilangan-bilangan itu (frekuensi harus ditulis).

3. Data frekuensi susun frekuensi kumulatifnya.

4. Berdasarkan frekuensi kumulatif, hitunglah proporsi empirik (observasi). 5. Hitung nilai z untuk mengetahui theoritical proportion pada tabel z. 6. Menghitung theoritical proportion.

7. Bandingkan empirical proportion dengan theoretical proportion,

kemudian carilah selisih terbesar titik observasinya.

8. Buat kesimpulan, dengan kriteria uji, tolak jika D > Langkah kerja metode ini adalah sebagai berikut:

1) : X mengikuti distribusi normal : X tidak mengikuti distribusi normal 2) α = 0,05

3) Data dan proses pengujian. Berikut ini adalah tabel distribusi pembantu untuk pengujian normalitas data:

Tabel 3.10

Distribusi Pembantu Untuk Pengujian Normalitas

(15)

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)

Keterangan:

Kolom 1 : Susunan data dari kecil ke besar Kolom 2 : Banyak data ke i yang muncul

Kolom 3 : Frekuensi kumulatif. Formula: fki = fi + fki sebelumnya Kolom 4 : Proporsi empirik (observasi). Formula: Sn(xi) = fki : n Kolom 5 : Nilai Z. Formula:

Dimana: ̅ ∑ dan √∑

Kolom 6 : Theoretical Proportion (tabel z): Proporsi Kumulatif Luas Kurva Normal Baku dengan cara melihat nilai z pada tabel distribusi normal.

Kolom 7 : Selisih Empirical Proportion dengan Theoretical Proportion

dengan cara mencari selisih kolom (4) dan kolom (6)

Kolom 8 : Nilai mutlak, artinya semua nilai harus bertanda positif. Tanda selisih mana yang paling besar nilainya. Nilai tersebut adalah D hitung.

4) Selanjutnya menghitung D tabel pada α = 0,05 dengan cara

5) Kemudian membuat kesimpulan dengan kriteria:

 D hitung < D tabel, maka H0 diterima, artinya data berdistribusi normal.

 D hitung ≥ D tabel, maka H0 ditolak, artinya data tidak berdistribusi

normal.

3.2.5.2 Uji Homogenitas

(16)

Pengujian homogenitas dalam penelitian ini menggunakan uji Barlett. Kriteria yang digunakan oleh peneliti adalah nilai hitung nilai tabel , maka H0 menyatakan varian skornya homogen ditolak. Nilai hitung diperoleh dengan rumus berikut:

[ ∑ ]

Sumber : (Muhidin, S.A., 2010 hlm. 96)

Dimana :

S12 = varians tiap kelompok data

db1 = n – 1 = derajat kebebasan tiap kelompok B = Nilai Barlett = ( Log S2gab ) (∑db1) S2gab = varians gabungan =

∑ ∑

Langkah-langkah yang dapat dilakukan dalam pengujian homogenitas dengan uji Barlett yaitu:

1. Menentukan kelompok-kelompok data, dan menghitung varians untuk tiap kelompok tersebut.

2. Membuat tabel pembantu untuk memudahkan proses perhitungan, dengan model sebagai berikut:

Tabel 3.11 Model Tabel Uji Barlett

Data db=n-1 S12 Log S12 db.Log S12 db. S12

1 2

3

Σ

Sumber: Muhidin, S.A (2010, hlm. 97)

3. Menghitung varians gabungan.

2

gab S

(17)

5. Menghitung nilai Barlett. B = (∑ .log S2

6. Menghitung nilai χ2.

7. Menentukan nilai dan titik kritis pada α = 0,05 dan db = k – 1 8. Membuat kesimpulan.

a. Nilai hitung χ2 < nilai tabel χ2, artinya Ho diterima atau variasi data dinyatakan homogen.

b. Nilai hitung χ2 > nilai tabel χ2, artinya Ho ditolak atau variasi data dinyatakan tidak homogen.

3.2.5.3 Uji Linieritas

Pengujian linieritas adalah untuk kepentingan ketepatan estimasi. Setiap estimasi biasanya diharapkan pada satu kepastian atau kejelasan sehingga kesimpulan yang dihasilkan memiliki tingkat akurasi yang tinggi. Asumsi linieritas adalah asumsi yang menyatakan bahwa hubungan antar variabel yang hendak dianalisis itu mengikuti garis lurus. Artinya, peningkatan dan penurunan kuantitas di satu variabel diikuti secara linear oleh peningkatan atau penurunan kuantitas pada variabel lainnya.

Langkah-langkah yang dapat dilakukan dalam pengujian linieritas regresi menurut Muhidin, S.A. (2010, hlm. 99-101) sebagai berikut:

1. Menyusun tabel kelompok data variabel X dan variabel Y 2. Menghitung jumlah kuadrat regresi (JKReg[a]) dengan rumus:

JKReg[a] = ∑

3. Menghitung jumlah kuadrat regresi (JKReg[b\a]) dengan rumus: JKReg[b\a] = {∑ ∑ ∑ }

4. Menghitung jumlah kuadrat residu (JKres) dengan rumus: JKres =

5. Menghitung rata-rata jumlah kuadrat regresi a (RJKReg[a]) dengan rumus: RJKReg[a] = JKReg[a]

6. Menghitung rata-rata jumlah kuadrat regresi b/a (RJKReg[b\a]) dengan rumus: g[a]

a b

g JK

JK

Y2  Re [ \ ]Re

(18)

RJKReg[b\a] = JKReg[b/a]

7. Menghitung rata-rata jumlah kuadrat residu (RJKRes) dengan rumus: RJKRes =

8. Menghitung jumlah kuadrat error (JKE) dengan rumus: JKE = ∑ {∑ ∑ }

Untuk menghitung JKE urutkan data x mulai dari data yang paling kecil sampai data yang paling besar berikut disertai pasangannya.

9. Menghitung jumlah kuadrat tuna cocok (JKTC) dengan rumus: JKTC = JKRes–JKE

10.Menghitung rata-rata jumlah kuadrat tuna cocok (RJKTC) dengan rumus: RJKTC =

11.Menghitung rata-rata jumlah kuadrat error (RJKE) dengan rumus: RJKE =

12.Mencari nilai Fhitung dengan rumus: Fhitung =

13.Mencari nilai Ftabel pada taraf signifikansi 95% atau = 5% menggunakan rumus: Ftabel = F (1- dimana db TC = k-2 dan db E = n-k

14.Membandingkan nilai uji Fhitung dengan nilai Ftabel 15.Membuat kesimpulan.

Jika Fhitung< Ftabel maka data dinyatakan berpola linier. Jika Fhitung≥ Ftabel maka data dinyatakan tidak berpola linear. 3.2.6 Teknis Analisis Data

Teknik analisis data adalah cara melaksanakan analisis terhadap data, dengan tujuan mengolah data tersebut menjadi informasi, sehingga karakteristik atau sifat-sifat datanya dapat dengan mudah dipahami dan bermanfaat untuk menjawab masalah-masalah yang berkaitan dengan kegiatan penelitian, baik berkaitan dengan deskripsi data maupun untuk membuat induksi, atau menarik

(19)

kesimpulan tentang karakteristik populasi (parameter) berdasarkan data yang diperoleh dari sampel (statistik).

Tujuan dilakukannya analisis data yaitu mendeskripsikan data dan membuat induksi atau menarik kesimpulan tentang karakteristik populasi. Untuk mencapai tujuan analisis data tersebut, maka langkah-langkah atau prosedur yang dapat dilakukan adalah sebagai berikut:

1. Tahap mengumpulkan data, dilakukan melalui instrument pengumpulan data. 2. Tahap editing, yaitu memeriksa kejelasan dan kelengkapan pengisian

instrument pengumpulan data.

3. Tahap koding, yaitu proses identifikasi dan klasifikasi dari setiap pertanyaan yang terdapat dalam instrumen pengumpulan data menurut variabel-variabel yang diteliti. Dalam tahap ini dilakukan pemberian kode atau skor untuk setiap opsi dari setiap item berdasarkan ketentuan yang ada. Adapun pola pembobotan untuk koding tersebut adalah sebagai berikut:

Tabel 3.12

Pola Pembobotan Kuesioner Skala Likert

No. Alternatif Jawaban Bobot

Positif Negatif

1. Sangat Setuju (Tinggi) 5 1

2. Setuju (Hampir Tinggi) 4 2

3. Kurang Setuju (Sedang) 3 3

4. Tidak Setuju (Hampir Rendah) 2 4

5. Sangat Tidak Setuju (Rendah) 1 5

4. Tahap tabulasi data, yaitu mencatat atau entri data ke dalam tabel induk penelitian. Dalam hal ini hasil koding dituangkan ke dalam tabel rekapitulasi secara lengkap untuk seluruh item setiap variabel. Adapun tabel rekapitulasi tersebut adalah sebagai berikut:

Tabel 3.13

Rekapitulasi Hasil Skoring Angket

Responden Skor Item Total

1 2 3 4 5 6 --- N

1 2 N

(20)

5. Tahap analisis data. Analisis data dalam penelitian ini meliputi dua jenis tahap analisis, yaitu analisis data deskriptif dan analisis data verifikatif.

Analisis deskriptif digunakan untuk menjawab permasalahan penelitian dalam rumusan masalah nomor 1, 2 dan 3 yaitu tentang gambaran kondisi variabel-variabel penelitian secara deskriptif di lapangan.

Untuk mempermudah dalam mendeskripsikan indikator dari variabel X1 dan X2, digunakan kriteria tertentu yang mengacu pada rata-rata skor kategori angket yang diperoleh dari jawaban responden. Skor kategori ini disesuaikan dengan skor jawaban responden yang telah diubah menggunakan MSI. Penggunaan skor kategori ini digunakan sesuai dengan lima kategori, adapun kriteria yang dimaksud adalah sebagai berikut:

Tabel 3.14

Skala Penafsiran Skor Rata-rata

No. Penafsiran Rentang

Variabel X1 Variabel X2 1. Rendah 1,00 – 1,86 1,00 – 1,80 2. Hampir Rendah 1,87 – 2,72 1,81 – 2,61 3. Sedang 2,73 – 3,59 2,62 – 3,42 4. Hampir Tinggi 3,60 – 4,46 3,43 – 4,23 5. Tinggi 4,47 – 5,33 4,24 – 5,04

Sumber: Diadaptasi dari Skor Jawaban Responden

Untuk mengetahui gambaran tentang variabel hasil belajar siswa di SMK Bina Wisata Lembang, terlebih dahulu dibuatkan suatu ukuran standar sebagai pembanding yaitu dengan menetapkan skor kriterium dengan menggunakan langkah-langkah menurut Muhidin & Abdurrahman (2007, hlm. 146) adalah sebagai berikut:

a. Menentukan jumlah Skor Kriterium (SK) dengan menggunakan rumus: SK = ST – SR

Keterangan: ST = Skor Tinggi SR = Skor Rendah

b. Tentukan lebar interval dengan rumus: Lebar Interval = SK : ST

(21)
(22)

Tabel 3.15

Penafsiran Skor Deskriptif Variabel Hasil Belajar

Ukuran Hasil Belajar Rentang Skor

Rendah 50,8 – 69,9

Sedang 70,0 – 85,7

Tinggi 85,8 – 100

Sumber: Diadaptasi dari Jawaban Responden

Analisis verifikatif digunakan untuk menjawab permasalahan penelitian dalam rumusan masalah nomor 4, 5 dan 6 yaitu untuk menguji adanya keterkaitan antara kecerdasan emosional dan minat belajar terhadap hasil belajar siswa kelas X di SMK Bina Wisata Lembang. Teknik analisis yang digunakan pada analisis verifikatif ini menggunakan Korelasi Product Moment dan Regresi ganda.

Untuk hubungan antar variabel secara parsial digunakan teknik Korelasi

Product Moment dengan formula sebagai berikut:

∑ ∑ ∑

√[ ∑ ∑ ][ ∑ ∑ ]

Keterangan:

= koefisien korelasi antara variabel X dan Y

∑XY = hasil skor X dan Y untuk setiap responden ∑X = skor item tes

∑Y = skor responden (∑X2

) = kuadrat skor item (∑Y2

) = kuadrat responden N = Jumlah responden X = jumlah skor item

Y = Jumlah skor total (seluruh item)

Untuk hubungan antar variabel secara simultan digunakan teknik Regresi Ganda dengan formula sebagai berikut:

Keterangan:

= Variabel dependen yaitu hasil belajar a = Konstanta

(23)

b2 = Koefiesien regresi untuk minat belajar

X1 = Variabel independen yaitu kecerdasan emosional X2 = Variabel independen yaitu minat belajar

Langkah-langkah yang dilakukan dalam analisis regresi ganda adalah sebagai berikut:

1) Data mentah (sumber penelitian yang berisikan nilai X1, X2 dan Y dari sejumlah responden) disusun terlebih dahulu ke dalam tabel penolong (tabel yang berisikan ∑ ∑ ∑ ∑ ∑ ∑ ∑ ∑ ). 2) Mencari harga-harga yang akan digunakan dalam menghitung koefisien a,

b1 dan b2 dapat menggunakan persamaan berikut: ∑ ∑ ∑ ∑

∑ ∑ ∑ ∑ ∑ ∑ ∑

∑ ∑

Sumber: Somantri dan Muhidin (2006, hlm. 250)

3) Melakukan perhitungan untuk memperoleh nilai ∑ ∑ ∑ ∑ ∑ dengan rumus:

∑ ∑ ∑

∑ ∑ ∑

∑ ∑ ∑ ∑

∑ ∑ ∑ ∑

∑ ∑ ∑ ∑

3.2.7 Pengujian Hipotesis

Untuk mengetahui adanya pengaruh variabel X terhadap variabel Y perlu dilakukan uji hipotesis. Dimana uji hipotesis akan memberikan kesimpulan berupa penerimaan atau penolakan hipotesis.

(24)

hubungan kausal antara dua atau lebih variabel bebas terhadap suatu variabel terikat) pada penelitian ini, maka alat yang digunakan adalah analisis regresi ganda. Menurut Muhidin, S.A. (2010, hlm. 62) pengujian keberartian pada analisis regresi ganda dapat dilakukan dengan mengikuti langkah-langkah berikut:

1) Menentukan rumusan hipotesis H0 dan H1 a. H0 : ρ = 0,

H1 : ρ≠ 0,

b. H0 : ρ = 0,

H1 : ρ≠ 0,

c. H0 : ρ = 0,

H1 : ρ≠ 0,

artinya tidak terdapat pengaruh yang positif antara kecerdasan emosional terhadap hasil belajar siswa. artinya terdapat pengaruh yang positif antara kecerdasan

emosional terhadap hasil belajar siswa.

artinya tidak terdapat pengaruh yang positif antara minat belajar terhadap hasil belajar siswa.

artinya terdapat pengaruh yang positif antara minat belajar terhadap hasil belajar siswa.

artinya tidak terdapat pengaruh yang positif antara kecerdasan emosional dan minat belajar terhadap hasil belajar siswa.

artinya terdapat pengaruh yang positif antara kecerdasan emosional dan minat belajar terhadap hasil belajar siswa.

2) Menentukan uji statistika yang sesuai, yaitu: F = Untuk menentukan nilai uji F di atas, adalah:

a. Menentukan Jumlah Kuadrat Regresi dengan rumus: JK(Reg) = b1∑x1y + b2∑x2y + ... + bk∑xky

b. Menentukan Jumlah Kuadrat Residu dengan rumus: JK(Res) = ∑ ∑ - JK(Reg)

c. Menghitung nilai F dengan rumus: Fhitung =

(25)

3) Menentukan nilai kritis (α) atau nilai tabel F dengan derajat kebebasan untuk

db1 = k dan db2 = n – k – 1.

4) Membandingkan nilai uji F terhadap nilai tabel F dengan kriteria pengujian: jika nilai uji F ≥ nilai tabel F, maka tolak H0.

5) Membuat kesimpulan.

Untuk mengetahui hubungan variabel X dengan Y dicari dengan menggunakan rumus Koefisien Korelasi Pearson Product Moment yang dikembangkan oleh Karl Pearson (Muhidin, S.A., 2010, hlm. 26), seperti berikut:

= ∑ ∑ ∑

√[ ∑ ∑ ] [ ∑ ∑ ]

(Muhidin, S.A., 2010, hlm. 47)

Berikut ini merupakan kriteria interpretasi koefisien korelasi:

Tabel 3.16

Kriteria Interpretasi Koefisien Korelasi

Interval Koefisien Tingkat Hubungan

Antara 0,000 sampai 0,199 Sangat Rendah

Antara 0,200 sampai 0,399 Rendah

Antara 0,400 sampai 0,599 Sedang/Cukup Kuat

Antara 0,600 sampai 0,799 Kuat

Antara 0,800 sampai 1,000 Sangat Kuat

Sumber: Sugiyono (2010, hlm. 257)

Sedangkan untuk mengetahui seberapa besar kontribusi atau sumbangan variabel yang diberikan variabel kecerdasan emosional dan variabel minat belajar terhadap variabel hasil belajar siswa digunakan rumus koefisien determinasi (KD) sebagai berikut:

Sumber: Somantri, A. dan Sambas Ali Muhidin (2006, hlm. 341)

dimana:

KD = Koefisien Determinasi r = Koefisien Korelasi

Gambar

Tabel 3.1
Tabel 3.2 Operasional Variabel Minat Belajar
Tabel 3.3 Operasional Variabel Hasil Belajar
Tabel 3.5 Kriteria Penilaian Angket
+7

Referensi

Dokumen terkait

Lama pengiriman pada VRPTW tanpa waktu istirahat yang didapat berdasarkan hasil Local Search dengan operator insertion inter-route (1-0) yaitu selama 2027,836 menit

Untuk memperkuat hasil data yang peneliti dapatkan dari hasil wawancara dan observasi, peneliti juga mendapatkan data dokumentasi mengenai proses pembelajaran

Kebiasaan masyarakat jasa konstruksi yang melaksanakan kegiatan usaha jasa konstruksi berdasar pada hukum kebiasaan menjadi hambatan yang terlihat dalam penelitian

Pohon yang memiliki potensi dari nilai konservasi dan ekonomi ini dikarenakan pohon Kepayang (Pangium edule) merupakan tanaman MPTS (Multi Purpose Tree Species) yang dapat

Berdasarkan latar belakang di atas, maka dilakukan penelitian tentang uji aktivitas spray gel ekstrak etanol daun papaya ( Carica papaya L) dengan berbagai formula

sangatlah penting bahwa mereka melihat kualitas konsisten yang layak diikuti. Jika anda adalah contoh yang baik hanya sesekali, itu menunjukkan hubungan anda dengan

Based on this research, it could be concluded Moringa oleifera leaves extract did not enough to protect hepatocytes from cytoplasmic vacuolation, sinusoidal

Berdasarkan hasil analisis komponen utama (Tabel 2) dari 51 karakter morfologi cempedak diperoleh karakter-karakter yang terbentuk dari dua komponen utama pertama