1
SISTEM REKRUTMEN PENGERJA GEREJA KRISTEN SUMBA
( Suatu Tinjauan Kritis Terhadap Dampaknya bagi Para Vikaris GKS)
1. Pendahuluan
1.1 Latar Belakang Permasalahan
Manusia adalah unsur penting dan pengelolaan sumber daya manusia sangat menentukan keberhasilan sebuah organisasi. Hal ini disebabkan karena manusia adalah individu-individu yang merupakan aset utama organisasi, baik sebagai pendiri dan pelaksana didalam organisasi. Organisasi ada disebabkan adanya manusia yang memiliki kecenderungan untuk berada bersama pada satu tempat, saling berientraksi dan memiliki tujuan-tujuan yang ingin dicapai bersama. 1 Sebagai aset utama penggerak organisasi, setiap manusia dalam organisasi perlu untuk diatur dan dikelola dengan baik. 2 Dalam dunia organisasi, hal inilah yang dikenal dengan istilah Manajemen Sumber Daya Manusia (MSDM). Manajemen Sumber Daya Manusia (MSDM) adalah sebuah fungsi yang di jalankan dalam organisasi dengan maksud memfasilitasi pendayagunaan manusia (karyawan) secara paling efektif untuk mewujudkan tujuan-tujuan organisasi dan individu. 3 Salah satu fungsi manajemen sumber daya manusia adalah rekrutmen. Rekrutmen (penarikan tenaga kerja) adalah proses menarik orang-orang atau pelamar yang mempunyai minat dan kualifikasi yang tepat untuk mengisi posisi/ jabatan tertentu. 4 Proses pengadaan tenaga kerja (recruitment) tentu tidak lepas dari perencanaan sumber daya manusia. Perencanaan sumber daya manusia sangat penting, oleh sebab itu sebuah perencanaan harus senantiasa berpijak pada kenyataan yang ada, disertai penggunaan asumsi-asumsi untuk masa depan sehingga sasaran yang ingin dicapai benar-benar dapat di wujudkan.5 Begitu pula halnya dengan gereja. Gereja adalah sebuah lembaga atau institusi 6 yang juga terdiri atas sumber daya manusia yang perlu di manajemen dengan baik demi mencapai tujuan gereja yaitu bersaksi bersekutu dan melayani. 7
Salah satu fungsi dari manajemen sumber daya manusia yaitu rekrutmen tenaga kerja berdasarkan wawancara awal dengan salah satu pengerja gereja GKS FS (inisial) 8 merupakan sebuah pergumulan yang sangat krusial. Data sementara berdasarkan yang diketahui oleh FS (inisial) saat ini GKS masih mempunyai sekitar 30-50an pengerja gereja yang sedang melayani di GKS dan sudah berada lebih dari 5 tahun menjadi vikaris dan sedang menunggu untuk direkrut. Pada saat yang sama, diakui bahwa sesungguhnya Gereja Kristen Sumba masih sangat membutuhkan banyak pengerja gereja.
1
H.Hadari Nawawi. Manajemen Sumber Daya Manusia (Yogyakarta:Gadja Mada University Press,2003), hlm 4.
2
Khareul Umam. Manajemen Organisasi (Bandung:Pustaka Setia,2012), hlm 24.
3
Marwansyah. Manajemen Sumber Daya Manusia edisi Ke-dua (Bandung: Alfabeta,2010), hlm 3.
4
H. Hadari Nawawi, 2003, hlm 106.
5
Susilo Martoyo, Manajemen Sumber Daya Manusia edisi keempat (Yogyakarta: BPFE, 2000), hlm 19.
6
Berkhof & Enklar. Sejarah Gereja (Jakarta: BPK Gunung Mulia,2009), hlm vii.
7
Lukas Eko Sukoco. Panduan Pelayanan Gerejawi (Yogyakarta,2006), hlm 24.
8
2
1.2. Rumusan dan Tujuan Penelitian
Berdasarkan uraian permasalahan di atas, penelitian ini mengajukan dua pertanyaan dalam mengkaji sistem rekrutmen pengerja gereja GKS. Pertama, bagaimanakah sistem rekrutmen pengerja gereja yang berlaku di GKS? Kedua, apakah kendala dan dampaknya terhadap para vikaris GKS? Pengerja gereja yang dimaksudkan dalam penulisan ini terlebih khusus mengacu pada vikaris GKS. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah mendeskripsikan sistem rekrutmen pengerja gereja yang berlaku di GKS, dan mendeskripsikan kendala dan dampaknya terhadap para vikaris GKS. Penulisan ini diharapkan dapat memberi sumbangsih bagi Gereja Kristen Sumba dalam melaksanakan rekrutmen pengerja gereja, dan juga sebagai wacana bagi Mahasiswa/i fakultas Teologi agar dapat melakukan ataupun membangun sebuah sistem rekrutmen yang efektif dan efisien pada masa mendatang di gereja masing-masing.
1.3 Sistematika Penulisan
Penulisan ini akan dipaparkan dengan sistematika sebagai berikut: Bagian 1 akan berisi tentang pendahuluan dan latar belakang permasalahan terkait sistem rekrutmen pengerja gereja GKS. Bagian 2 akan berisi teori tentang Manajemen Sumber Daya Manusia didalam organisasi menurut R.Wayne Mondy, Raymon A. Noe, Stan Kosen dan yang lainnya. Pada bagian ke 3, penulis memberikan selayang pandang tentang GKS, data lapangan terkait pengerja gereja GKS yang bersumber dari dokumen-dokumen penting GKS dan hasil wawancara dengan para informan-informan kunci. Bagian 4 akan berisi tentang tinjauan kritis penulis terhadap sistem rekrutmen pengerja gereja GKS dan dampaknya bagi para vikaris GKS. Bagian 5 akan berisi kesimpulan-kesimpulan penting terkait sistem rekrutmen pengerja gereja GKS dan saran-saran praktis.
1.4 Metode Penelitian
Metode yang digunakan dalam penulis dalam penelitian ini adalah metode penelitian kualitatif. Dalam pelaksanaannya, metode ini dilakukan secara intensif dimana peneliti ikut berpartisipasi lama dilapangan,mencatat secara hati-hati apa yang terjadi, melakukan analisis reflektif terhadap berbagai dokumen yang ditemukan dilapangan dan membuat laporan secara mendetail.9 Metode ini akan dipaparkan hasilnya dengan cara dekriptif yaitu sebagai prosedur pemecahan masalah yang diselidiki dengan menggambarkan /melukiskan keadaan obyek/subyek penelitian(seseorang, lembaga, masyarakat dan lain-lain) pada saat sekarang berdasarkan fakta-fakta yang tampak atau sebagaimana adanya (fact finding). Pada tahap berikutnya metode ini diberi bobot
9
3 yang lebih tinggi sehingga tidak hanya sebatas pada pengumpulan dan penyusunan data tetapi juga meliputi analisa dan interpretasi tentang arti data tersebut.10
Metode diatas akan dilakukan dengan teknik pengumpulan data wawancara mendalam11 terhadap informan-informan kunci yaitu 2 orang dari pihak Sinode Gereja Kristen Sumba dan wawancara mendalam kepada 10 orang vikaris GKS. Penulis memilih mewawancarai 2 informan kunci dari pihak Sinode GKS sebagai bagian yang diyakini dapat memaparkan dengan baik persoalan-persoalan terkait sistem rekrutmen pengerja gereja yang berlaku di GKS selama ini. Pemilihan 10 orang vikaris GKS dilakukan lebih kepada para vikaris yang sudah menjalani masa vikariat mulai dari tahap-3 keatas dengan dasar pertimbangan bahwa, dari mereka akan diketahui gambaran tentang adanya dampak-dampak tertentu dari sistem rekrutmen pengerja gereja GKS. Selain itu teknik pengumpulan data berikutnya adalah mengumpulkan data-data dan dokumen-dokumen penting terkait judul penelitian dan melakukan analisa reflektif terhadap data-data tersebut secara mendetail guna menjawab masalah penelitian.
10
Hadari, H. Nawawi. Metode Penelitian Bidang Sosial( Yogyakarta : Gadja Mada University Press, 1983), hlm 63.
11