EKOLOGI KEPITING BAKAU (
Scylla serrata
) DI HUTAN
MANGROVE KELURAHAN BELAWAN SICANANG
KECAMATAN MEDAN BELAWAN
PROVINSI SUMATERA UTARA
YENNI NINGSIH SIRINGORINGO 110302037
PROGRAM STUDI MANAJEMEN SUMBERDAYA PERAIRAN
FAKULTAS PERTANIAN
EKOLOGI KEPITING BAKAU (
Scylla serrata
) DI HUTAN
MANGROVE KELURAHAN BELAWAN SICANANG
KECAMATAN MEDAN BELAWAN
PROVINSI SUMATERA UTARA
SKRIPSI
YENNI NINGSIH SIRINGORINGO 110302037
PROGRAM STUDI MANAJEMEN SUMBERDAYA PERAIRAN
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
2017
EKOLOGI KEPITING BAKAU (
Scylla serrata
) DI HUTAN
MANGROVE KELURAHAN BELAWAN SICANANG
KECAMATAN MEDAN BELAWAN
PROVINSI SUMATERA UTARA
SKRIPSI
YENNI NINGSIH SIRINGORINGO 110302037
Skripsi Sebagai Satu Diantara Beberapa Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Perikanan di Program Studi Manajemen Sumberdaya Perairan Fakultas Pertanian
Universitas Sumatera Utara
PROGRAM STUDI MANAJEMEN SUMBERDAYA PERAIRAN
FAKULTAS PERTANIAN
LEMBAR PENGESAHAN
Judul Penelitian : Ekologi Kepiting Bakau (Scylla serrata) di Hutan Mangrove Kelurahan Belawan Sicanang Kecamatan Medan Belawan Provinsi Sumatera Utara
Nama : Yenni Ningsih Siringoringo
NIM : 110302037
Program Studi : Manajemen Sumberdaya Perairan
Disetujui Oleh Komisi Pembimbing
Dr. Ir. Yunasfi, M.Si Desrita, S.Pi, M.Si
Ketua Anggota
Mengetahui
Dr. Ir. Yunasfi, M.Si
Ketua Program Studi Manajemen Sumberdaya Perairan
Tanggal Lulus :
PERNYATAAN MENGENAI SKRIPSI DAN SUMBER
INFORMASI
Saya yang bertanda tangan di bawah ini :
Nama : Yenni Ningsih Siringoringo
NIM : 110302037
Menyatakan bahwa skripsi saya yang berjudul “Ekologi Kepiting Bakau (Scylla
serrata) di Hutan Mangrove Kelurahan Belawan Sicanang Kecamatan
Medan Belawan Provinsi Sumatera Utara” adalah benar hasil karya saya
sendiri dan belum dijadikan dalam bentuk apapun kepada perguruan tinggi
manapun. Semua sumber data dan informasi yang berasal atau dikutip dari karya
yang diterbitkan maupun tidak diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan di
dalam teks dan dicantumkan dalam bagian akhir skripsi ini.
Medan, Agustus2016
i
ABSTRAK
YENNI NINGSIH SIRINGORINGO.Ekologi Kepiting Bakau (Scylla serrata) diHutan Mangrove Kelurahan Belawan Sicanang Kecamatan Medan BelawanProvinsi Sumatera Utara. Dibimbing olehYUNASFIdan DESRITA.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kondisi ekologi mangrove, untuk mengetahui kelimpahan kepiting bakau, untuk mengetahui pertumbuhan kepiting bakau. Penelitian berlangsung pada Mei − Juni 2016. Metode yang digunakan dalam penentuan lokasi adalah purposive sampling dan dibagi menjadi 3 stasiun berdasarkan aktivitas yang berbeda.Analisis vegetasi mangrove diperoleh dari kerapatan mangrove, kerapatan relatif, frekuensi mangrove, frekuensi relatif, dominansi mangrove, dominansi relatif, indeks nilai penting,p indeks keanekaragaman, dan indeks keseragaman. Struktur populasi kepiting bakau ditinjau dari kelimpahan kepiting bakau, hubungan lebar karapas dengan bobot tubuh, pola pertumbuhan, dan faktor kondisi. Kualitas habitat kepiting bakau dilihat dari kualitas air, tekstur substrat, C-organik, dan pasang surut. Hasil menunjukkan bahwa hutan mangrove yang berada di Kelurahan Belawan Sicanang ini tergolong pada kriteria sangat padat dimana kerapatan mangrove
≥ 1500 ind/ha dan penutupan ≥ 75%, kelimpahan kepiting bakau 16300 – 17000 ind/ha, dengan pola pertumbuhan allometrik negatif (b<3), faktor kondisi berkisar antara 0 − 1 yang tergolong ke dalam pipih atau tidak gemuk. Kualitas air dan substrat yang dikaji termasuk ke dalam kualitas air yang menunjang kehidupan kepiting bakau, tekstur substrat yaitu lempung berpasir dan lempung liat berpasir, serta C-organik < 1% tergolong sangat rendah, dimana tipe pasang surutnya adalah mixed prevailingsemidiurnal.
Kata Kunci : Ekologi Mangrove, Kepiting Bakau, Pola Pertumbuhan, Kualitas Air, Tekstur Subtrat.
ii
ABSTRACT
YENNI NINGSIH SIRINGORINGO. The Ecology of Mangrove crab (Scylla serrata) in Mangrove Forest, Village Belawan SicanangDistrict of Medan Belawan, Province North Sumatera. Under academic supervision by YUNASFI and DESRITA.
The research aimed to determinemangrove ecological conditions, to determine abundance mangrove crabs, to determine the growth of mangrove crab. The research took place in May −June 2016. The method used in the determination of the location is purposive sampling and divided into 3 stations based on different activities.Analysis of mangrove vegetation derivedmangrove density, relative density, mangrove frequency, relative frequency, dominance, relative dominance, importance value index, diversity index, and evenness index. The structure of the mangrove crab population assessed the abundance of mangrove crab, carapace width relation with body weight, growth pattern, and factor condition.The quality habitat mangrove crab viewed the water quality, the substrate texture, C-organic, tides. The results showed that the mangrove forest is very tight criteriawhere mangrove density≥ 1500 ind/ha, the relative dominance ≥ 75%, the abundance of mangrove crab 16300 – 17000 ind/ha, growth pattern was negative allometric(b < 3), factor condition ranges between 0 − 1 classified into flat. The water quality and substrate were assessed included in supporting life mangrove crab, the substrate texture was sandy loam and sandy clay loam, C-organic classified< 1% was very low, the type of tides was mixed semidiurnal prevailing.
iii
RIWAYAT HIDUP
Penulis lahir di Medan, 19 April 1994 dari pasangan
Bapak Drs. Rudolf Siringoringo dan Ibu Konny Gultom.
Penulis adalah anak kedua dari empat orang bersaudara.
Pendidikan formal yang telah ditempuh penulis adalah
SD Budi Murni 1 Medan tahun 2005, SMP Budi Murni
1 Medan tahun 2008 dan SMA Negeri 7 Medan tahun
2011. Pada tahun 2011, penulis diterima di Program
Studi Manajemen Sumberdaya Perairan, Fakultas Pertanian, Universitas Sumatera
Utara melalui Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN).
Selain mengikuti perkuliahan, penulis menjadi anggotaIkatan Mahasiswa
Manajemen Sumberdaya Perairan (IMASPERA) Fakultas Pertanian Universitas
Sumatera Utara, Asisten Laboratorium Hama dan Penyakit Ikan pada tahun
2016,serta melaksanakan Praktik Kerja Lapang (PKL) Dinas Pertanian dan
Kelautan Unit Pelaksana Teknis Budidaya Medan tahun 2014.
Untuk menyelesaikan studi di Program Studi Manajemen Sumberdaya
Perairan, Fakultas Pertanian, Universitas Sumatera Utara, penulis melaksanakan
penelitian dengan judul skripsi “Ekologi Kepiting Bakau (Scylla serrata) di Hutan
Mangrove Kelurahan Belawan Sicanang Kecamatan Medan Belawan Provinsi
Sumatera Utara” yang dibimbing oleh Bapak Dr. Ir. Yunasfi, M.Si dan Ibu
Desrita, S.Pi, M.Si.
iv
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena
atas berkat dan rahmat-Nya penulis dapat menyelesaikan usulan penelitian yang
berjudul Ekologi Kepiting Bakau (Scylla serrata) di Hutan Mangrove
Kelurahan Belawan Sicanang Kecamatan Medan Belawan Provinsi
Sumatera Utara. Skripsi ini merupakan satu diantara beberapa syarat untuk dapat
memperoleh gelar Sarjana Perikanan di Program Studi Manajemen Sumberdaya
Perairan, Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara.
Penulis mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada :
1. Kedua orangtua tercinta, Ayahanda Drs. Rudolf Siringoringo dan Ibunda
Konny Gultom yang telah memberi dukungan doa, semangat, moril dan
materi kepada penulis.
2. Bapak Dr. Ir. Yunasfi, M.Siselaku ketua komisi pembimbing danIbu Desrita,
S.Pi, M.Si selaku anggota komisi pembimbing yang telah memberikan ilmu,
masukan, arahan dalam penulisan skripsi ini.
3. Bapak Dr. Ir. Yunasfi, M.Si selaku Ketua Program Studi, dan Bapak Pindi
Patana, S.Hut, M.Sc selaku Sekretaris Program Studi Manajemen
Sumberdaya Perairan serta Bapak Ibu dosen, staf pengajar dan pegawai di
lingkungan Program Studi Manajemen Sumberdaya Perairan, Fakultas
Pertanian Universitas Sumatera Utara.
4. Bapak Khairul yang telah memberikan waktu, tenaga, dan tempat untuk
v
5. Saudara/i penulis, Shintya Helena Siringo-ringo, Wiser Jimson Siringo-ringo,
dan Handsen Prim Siringo-ringo yang telah memberikan waktu dan tenaga
dalam membantu penelitian penulis, serta semangat dan doa kepada penulis.
6. Gembala Sidang Gereja Bapak Pendeta Daniel Tanzil, Kakak Pembina
Rohani, Anggota Backing Vocal, Tim Remaja dan Pemuda/i CCA (Church of
Christian Assembly) yang telah memberikan dukungan moril dan doa kepada
penulis.
7. Rekan-rekan mahasiswa/i seperjuangan, Arief Rahman Hakim, Horas
Simatupang, Fretty Justina Melisa Simbolon S.Pi, Nanda Rizki S.Pi, Lihardo
Sinaga S.Pi yang telah memberikan dukungan doa dan semangat kepada
penulis.
8. Adik-adik junior MSP stambuk 2012 Ratna Dewi Sinaga dan Muhammad
Fadhil, adik-adik junior MSP stambuk 2013, adik-adik junior MSP stambuk
2014 Yonas Afrianto Tarigan, Fransiskus Bernas Deviero Siregaryang telah
memberikan, semangat, waktu dan tenaga dalam membantu penelitian
penulis.
Akhir kata penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat sebagai
dasar penelitian selanjutnya dan dapat menjadi sumber informasi bagi pihak yang
membutuhkan, khususnya dibidang kelautan dan perikanan.
Medan, Agustus 2016
Penulis
vi
Kerangka Pemikiran ... 4
Tujuan Penelitian ... 6
Manfaat Penelitian ... 6
TINJAUAN PUSTAKA
Hubungan Kepiting Bakau (Scylla serrata) dengan Ekosistem Hutan Mangrove... 22
Mangrove ... 24
Karakteristik dan Zonasi Mangrove ... 25
Kerusakan Ekosistem Mangrove... 27
METODE PENELITIAN Waktu dan Tempat Penelitian ... 29
Alat dan Bahan Penelitian ... 29
Prosedur Kerja ... 30
Deskripsi Stasiun Penelitian ... 30
Pengambilan Sampel Kepiting Bakau ... 32
Pengukuran Parameter Kualitas Air dan Substrat ... 33
vii
Hubungan Kerapatan Mangrove dengan Kelimpahan Kepiting Bakau... 42
viii
DAFTAR TABEL
No. Teks Halaman
1. Kriteria Bakau Kerusakan Mangrove... 28
2. Interpretasi Koefisien Korelasi (r) ... 42
3. Indeks NIlai Penting Stasiun I... 49
4. Indeks Nilai Penting Stasiun II ... 50
5. Indeks NIlai Penting Stasiun III ... 50
6. Indeks Keanekaragaman dan Indeks Keseragaman Mangrove ... 50
7. Kelimpahan Kepiting Bakau (Scylla serrata) ... 51
8. Pola Pertumbuhan Kepiting Bakau pada Setiap Stasiun ... 55
9. Faktor Kondisi Kepiting Bakau pada Setiap Stasiun ... 55
ix
11.Transek Pengukuran Vegetasi Mangrove BerdasarkanKategori Pohon (10 x 10 m), Pancang (5 x 5 m), Semai (2 x 2m) ... 35
19.Hubungan Lebar Karapas dengan Bobot Tubuh Jantan Scylla serrata Stasiun I ... 52
20.Hubungan Lebar Karapas dengan Bobot Tubuh Betina Scylla serrata Stasiun I ... 52
x
21.Hubungan Lebar Karapas dengan Bobot Tubuh Jantan
Scylla serrata Stasiun II ... 53
22.Hubungan Lebar Karapas dengan Bobot Tubuh Betina
Scylla serrata Stasiun II ... 53
23.Hubungan Lebar Karapas dengan Bobot Tubuh Jantan
Scylla serrata Stasiun III ... 54
24.Hubungan Lebar Karapas dengan Bobot Tubuh Betina
Scylla serrata Stasiun III ... 54
25.Hubungan Kerapatan Pohon Mangrove dengan
xi
DAFTAR LAMPIRAN
No. Teks Halaman
1. Analisis Vegetasi Mangrove ... 79
2. Pemasangan Umpan, Alat Tangkap Bubu dan Transek Mangrove ... 85
3. Pengukuran Lebar Karapas dan Bobot Tubuh ... 86
4. Hasil Pengukuran Kualitas Air pada Setiap Sampling ... 87
5. Bagan Kerja Metode Winkler untuk Mengukur Kelarutan Oksigen (DO) ... 88
6. Hasil Analisis Substrat Mangrove ... 89
7. Pasang Surut Selama Penelitian ... 90