ii ABSTRAK
Kelelahan kerja ditandai dengan kelelahan pada tenaga kerja oleh penurunan kesiagaan dan perasaan lelah yang merupakan gejala subyektif. Pekerja merasa terganggu dengan adanya getaran yang dihasilkan oleh mesin dan merasa cepat lelah setelah bekerja akibat getaran yang ditimbulkan. Para pekerja merasa terganggu dengan gejala kelelahan terlihat pada keluhan subyektif yaitu pandangan kabur, konsentrasi menurun dan lelah setelah bekerja. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran getaran mekanis dan kelelahan kerja pada pekerja pemecah batu di bagian produksi CV Barokat Maqobul Binjai tahun 2016.
Penelitian ini dilaksanakan dengan metode deskriptif yaitu menggambarkan tentang getaran mekanis dan kelelahan kerja. Sumber data diperoleh dengan wawancara langsung dengan menggunakan kuesioner pengujian kelelahan secara subyektif yang berskala Industrial Fatique Research Committee (IFRC) dan pengukuran intensitas getaran dengan menggunakan alat Vibration Meter (VB). Hasil penelitian diperoleh 2 mesin yaitu mesin Loader Changlim ZL 30 H dan mesin Excavator Komatsu V&V 04 PC memiliki intensitas getaran yang dapat mempercepat timbulnya kelelahan dengan jumlah 6 orang dan 3 mesin yaitu mesin Jow 900, mesin Cone 900 (No.1), dan mesin Cone 900 (No.2) yang memiliki intensitas getaran yang dapat mengganggu terhadap kesehatan dengan jumlah 6 orang. Selain itu terdapat 10 pekerja (83,3%) yang memiliki skor yang berkisar 30-52 yang mengindikasikan pekerja mengalami kelelahan kerja rendah, dan 2 pekerja lainnya (16,7%) memiliki skor yang berkisar 53-75 yang mengindikasikan pekerja mengalami kelelahan kerja sedang.
Disarankan bagi perusahaan adanya batasan jam kerja maksimal 8 jam/hari serta mengharuskan pekerja untuk menggunakan Alat Pelindung Diri (APD) yaitu sepatu tebal di area kerja. Bagi pekerja agar memanfaatkan waktu istirahat seoptimal mungkin agar kelelahan kerja yang dirasakan bisa berkurang.
Kata kunci :Getaran Mekanis, Kelelahan Kerja
iii ABSTRACT
The work is marked by fatigue on labor by a decrease in vigilance and feeling tired which is a subjective symptom. Workers feel distracted by the presence of the vibrations produced by the machine and quickly feel tired after work due to vibrations caused. The workers feel distracted by fatigue symptoms seen on subjective complaints i.e. mengshan, decreased concentration and tired after work. The purpose of this research is to know the description of mechanical vibrations and fatigue on workers at the stone-breaking production CV. Barokat Maqobul Binjai 2016.
This research was carried out by methods of descriptive i.e. describes mechanical vibrations and fatigue. Source data obtained by direct interviews using questionnaire fatigue testing of an Industrial-scale subjectively Fatique Research Committee (IFRC) and the vibration intensity measurement by using the tool Vibration meters (VB). The research results obtained 2 engines namely engines Changlim 30 ZL H Loader and Excavator Komatsu V&V 04 PC has the intensity of the vibrations can accelerate the onset of fatigue with a total of 6 people and 3 engines namely engines, engine Jow 900, Cone 900 (No. 1) and Cone 900 (No. 2), which had an intensity of vibrations which can interfere with the number of health against 6 persons. In addition there are 10 workers (83,3%) who have a score which ranges from 30-50 which indicates workers experiencing job Burnout, and 2 other workers (16.7%) had a score which ranges from 53-75, indicating the worker experiencing a work fatigue.
It is advisable for the company boundaries working hours up to 8 hours/day and require workers to use Protective Tools Themselves i.e. thick shoes in the work area. For the workers in order to take advantage of a break in order that the work can be perceived fatigue is reduced.
Keywords: Mechanical Vibration, fatigue Work