• Tidak ada hasil yang ditemukan

KLASIFIKASI KOTA ATAS DASAR KARAKTERISTIK

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "KLASIFIKASI KOTA ATAS DASAR KARAKTERISTIK"

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

KLASIFIKASI KOTA ATAS DASAR

KARAKTERISTIK FUNGSINYA

Pendahuluan

Latar belakang geografis akan memberikan corak yang khas mengenai kehidupan kotanya, misalkan kota yang berbukit, datar ataupun pesisir.

Dalam perkembangannya, suatu kota dapat mengalami perubahan pada fungsinya. Hal ini sering terjadi pada kota-kota di Benua Eropa. Ada beberapa kota-kota tertentu yang sekarang

mempunayai fungsi sebagai pusat perdaganagan yang mulanya merupakan kota yang berfungsi sebagai pusat keagamaan atau pusat pemerintahan. Yang dapat dikatakan bahwa kota kota tersebut memiliki fungsi yang tunggal.

Perubahan fungsi kota-kota tersebut sejalan dengan semakin majunya fisilitas-fasilitas perkotaan yang ada, dimana kemajuan teknologi merupakan faktor yang sangat berpengaruh. Semakin majunya teknik dibidang komunikasi dan transportasi, sumberdaya alam dari “peripheralnya”. Pada masa saat ini, kebanyakan kota-kota yang ada memilki fungsi yang banyak (multi function city). Hal ini terjadi karena manusia memiliki kegiatan yang beragam misalnya kegiatan politik, kegiatan sosial, kegiatan ekonomi, kegiatan budaya, yang umumnya berpusat pada kota-kota tersebut.

Masing-masing kota memiliki potensi dan penonjolan fungsi-fungsi yang berbeda. Hal ini tekait dengan latar belakang historikal, kultural, fisikal, kemasyarakatan, ekonomi, dan lain-lain yang saling berkaitan yang secara bersamaan memberikan corak yang khas terhadap masing-masing kota.

Terdapat beberapa cara yang dilakukan dalam mengklasifikasikan kota, yang didapatkan melalui usaha yang bersifat sugestif dimana fungsi yang dianggap paling menonjol diantara kegiatan-kegiatan yang ada, digunakan sebagai dasar klasifikasi

Pembahasan

Terdapat beberapa klasifikasi kota atas dasar fungsinya antara lain :

Klasifikasi Gist, N.P & Halbert L.A.

Mengemukakan 6 jenis kelas kota atas dasar fungsinya yaitu : (1) Kota berfungsi sebagai pusat industri

(2)

terbang, industri mainan anak dan lain-lain). Contoh dari kota industri antara lain: kota Detroit dengan industri mobilnya, Kota Mumbai dengan industri tekstilnya dan Kota Dresden dengan industri keramiknya.

(2) Kota berfungsi sebagai pusat perdagangan

Kota berfungsi sebagai pusat perdagangan dapat dilihat dari cirinya yang memiliki pelabuhan-pelabuhan sebagai penunjang aktivitasnya. Contoh kota-kota perdagangan besar bertaraf internasional antara lain : New York, London, Mumbay, Hamburg, Napels, Hongkong dan lain sebagainya.

(3) Kota berfungsi sebagai pusat politik

Kota yang berfungsi sebagai pusat Politik dimana kota tersebut terdapat pusat pemerintahan, pusat administrasi dan politik yang umumnya untuk suatu negara atau Ibu kota Negara. Misalnya Kota New Delhi di India; Kota Jakarta di Indonesia; Kota Bangkok di Thailand, kota Canberra di Aaustralia, dan lain sebagainya.

(4) Kota berfungsi sebagai pusat kebudayaan

Dalam hal ini potensi kulturalnya lebih menonjol dibanding dengan fungsi-fungsi lainnya. Sebagai contoh Kota Mekkah sebagai kota leligius umat islam dan juga Kota Roma bagi Umat Kristiani.

(5) Kota berfungsi sebagai pusat rekreasi atau kesehatan.

Kota-kota yang berfungsi sebagai pusat rekreasi di dalamnya mengandung sesuatu yang menarik bagi orang luar untuk dituju sebagai tempat untuk berekreasi. Misalnya Kota Palmbeach dengan pantainya yang indah, Kota Monte Carlo, Kota Monaco, Kota Denpasar dan kota-kota lainnya. (6) Kota yang tidak mempunyai fungsi tertentu yang menonjolKota Monte Carlo

Merupakan kota-kota yang usianya masih sangat muda/baru biasanya kota kecil dengan fungsi-fungsinya sangat kompleks sehingga penonjolan sesuatu masih terlihat lemah akibat dari belum mampu mengembangkan diri. Contohnya kota Philladelpia, Kota Pitsburg, Kota Tokyo, kota London, dan lain sebagainya.

Klasifikasi Hudson, F.S

Hudson, F.S mengklasifikasikan fungsi kota menjadi 9 macam, dan masing-masing kelas kota dan dibedakan menjadi sun kelas. Kesembilan kelas kota tersebut adalah sebagai berikut : (1) Kota Pertambangan dan penggalian bahan-bahan alami lainnya

(3)

(b) Kota penggalian bahan-bahan alami lainnya antara lain kota bethesda (slate); kota shap (granite); kota hibbing( iron ore).

(2) Kota Industri

Contohnya : kota rotherham; kota pittsburg dengan industri bajanya; kota Nottingham dengan industri yang banyak jenis dan jumlahnya; kota Tourcoing dengan industri tekstilnya; kota stoke on trent dan Meisen sebagai kota-kota yang terkenal dengan industri Potteriesnya.

(3) Kota-kota sebagai pusat pengangkutan

Kota-kota jenis ini dapat dibedakan menjadi kota-kota yang melayani pengangkutan umum dan kota pengangkutan khusus. Dimana contoh kota pengangkutan umum adalah pengangkutan yang terdapat di kota Sunderland dengan manufacturing shipsnya, Kota Detroit dengan kendaraan bermotornya, kota Wichta dengan kapal terbangnya, dan lain-lain.

(4) Kota-kota sebagai perdagangan Dibedakan menjadi 4 macam, yaitu :

(a) Kota pemasaran hasil-hasil pertanian, misalnya kota Winnpig, kota Cansas, dan kota Evesham

(b) Kota pusat perbankan dan uang, sebagai contoh kota Frankfrut dan Kota Amsterdam (c) Kota perdagangan yang bervariasi, seperti Kota Manchester, dan kota St. Louis (d) Kota-kota pelabuhan besar yang berfungsi sebagai kota perdagangan

(5) Kota-kota pusat administrasi Kota-kota ini dapat berfungsi sebagai: (a) Ibu kota suatu negara

(b) Ibu kota propinsi

(c) Ibu kota Kabupaten, dan lain sebagainya (6) Kota-kota yang mempunyai arti strategis Jenis-jenis ini dapat dibedakan lagi menjadi:

(4)

(c) kota yang merupakan basis pertahanan angkatan udara (7) Kota-kota Budaya

Jenis kota ini dapat dibedakan menjadi 3 macam, yaitu :

(a) Kota-kota pusat keagamaan, misalnya kota Mekkah, Jerusalem, Loudres, Benardes dan Rome

(b) Kota-kota pusat pendidikan, misalnya Cambridge, Kota Heidelberg, Bangor, Louvia, dan lain-lain

(c) Kota-kota konversi, misalnya Kota Harrogate, Kota Chicago, dan kota Brighton (8) Kota-kota pusat kesehatan dan rekreasi

(a) Kota rekresasi tepi pantai, misalnya kota Miami

(b) Kota-kota rekreasi daerah pegunungan, misalnya kota Daves, dan kota Dajeeling

(c) Kota Pulau yang digunakan untuk tujuan rekreasi, misalya kota Tsucon, dan kota stadford-on-avon

(9) Kota-kota permukiman

(a) Kota asrama, misalnya kota Weybridge

(b) Sub urban growth, misal kota Beverly Hill (dekat LA)

(c) Overspill towns, Misalnya Wilmslow dekat dengan kota Manchester dan kota-kota baru dekat London

Klasifikasi Harris, Chauncy, D

Dalam klasifikasi kota yang diajukan terdapat 9 macam fungsi kota yang dikemukakan

berdasarkan dalam gambaran kuantitatif. Secara garis besar, klasifikasinya adalah sebagai berikut :

(1) Kota Manufaktur

Kota manufaktur merupakan kota yang 60% kegiatan kotanya pada bidang manufaktur yang melebihi dari seluruh kegiatan kota yang bersangkutan

(5)

Suatu kota dapat dikatakan fungsi beragam apabila kegiatan manufaktur kurang dari 60%, kegiatan wholesale kurang dari 20% dan kegiatan retail kurang dari 50%

(3) Kota yang berfungsi sebagai penjual barang-barang dalam partai besar (wholesaling cities) Apabila kegiatan kota lebih dari 20% kegiatan penjualan pada partai besar dibandingkan seluruh kegiatan lainnya.

(4) Kota –kota pengecer (retailing cities)

Kota dapat dikatakan fungsi pengecer apabila kegiatan ini meliputi lebih dari 50% dari seluruh kegiatan total.

(5) Kota-kota Transport

Suatu kota dapat dikatakan kota transport apabila pekerja-pekerja yng berkaitan dengan masalah pengangkutan meliputi sekurang-kurangnya 11% seluruh pekerja-pekerja yang ada

(6) Kota pertambangan

Suatu kota dapat dikatakan sebagai kota pertambangan apabila pekerja-pekerja tambang yang ada di kota tersebut sekurang-kurangnya 15% dari seluruh pekerja yang ada

(7) Kota Universitas dan pendidikan

Untuk mengenali suatu fungsi Kota universitas maka kota itu harus memenuhi minimal 25% penduduknya harus terdaftar diperguruan tinggi atau akademi-akademi lainnya.

(8) Kota tetirah

Untuk perinciannya tidak dikemukakan dengan begitu jelas akan tetapi bisa terlihat pada ciri-ciri yang nampak yaitu adanya summer resort dan winter resort.

(9) Kota-kota lainnya

Kota-kota yang termasuk dalam kategori ini antara lain fishing tonws; logging towns; regional capital; political towns; professional centers; dan financial centres.

Tabel Ringkasan Klasifikasi Kota Berdasarkan Karakteristik Fungsinya

No Indikator klasifikasi Penjelasan Uraian

Karakteristik Fungsinya Fungsi dominan dan menonjol. Dlm masanya bs mengalami perubahan fungsi.

Tidak ada kota (murni) fungsi tuggal. Fungsi berkembang sesuai perkembangan infraastruktur. Mis : kota perdagangan budaya, agama

(6)

Pusat Industri Keg industri yg menonjol. Industri dlm artian luas (primer, skunder, tersier, kuarter), industri berdsrkan jumlah tenaga kerja (bsr, menengah, kcl),

Satu kota bisa saja memiliki fungsi gabungan dr bbrp industri atau satu saja. Cth : Detroit : industri mobil. Mumbai : tekstil. Cibaduyut : kerajinan kulit Pusat perdagangan Biasanya kota-kota pelabuhan (pintu

gerbang perdagangan dari darat dan laut)Kota perdagangan bertaraf internasional :Bombay, Hongkong, Newyork, London Pusat politik Pusat pmrth=ibukota negara=pusat

politik

Penemuan teknologi merubah fungsi pemerintahan mnjd fungsi perdagangan dan industri.

Cth : Jakarta, India, Canberra Pusat kebudayaan Potensi kultural menonjol : keagamaan,

peninggalan sejarah Cth : Mekkah, Roma :kota religiousKota pendidikan : yogyakarta, Pusat rekreasi/kesehatan Rekreasi : berdasarkan kenikmatan

pemandangan, kesehatan : maksud2 penyembuhan

Montecarlo,

Tdk punya fungsi yg menonjol Kota kecil atau baru berkembang. Kota besar yg memiliki berbagai fungsi

Cth : Philladelpia, Tokyo, dll

2 Hudson, FS

1 Pertambangan dan bahan galian Hasil pertambangan dan bahan galian Tambang : Kalgorlie (gold) Bahan galian : Shap (granite) Industri Hasil industri Baja : pittsburg

Kimia : Billingham

Pusat pengangkutan Pengangkutan umum dan khusus Khusus : angkutan sungainya, kereta api, pesawat.

Perdagangan - Pemasaran hsl pertanian - Pusat perbankan dan uang - Perdagangan variatif - Pelabuhan besar

Fungsi administrasi - Ibukota negara( Kota provinsi, K. Kabupaten, Kota dalam arti strategis)

(7)

Permukiman a. Asrama

b. Sub urban growth c. Overspill town

3 Harris Chauncy D Berdasarkan kuantitatif Manufaktur Ø 60% kegiatan manufaktur

Bermacam fungsi Ø Manufaktur <60%, wholesale <20%, Retail < 50%

Wholesale city Ø > 20% Retailing city Ø > 50%

Transport cities Ø Pekerja di kota min 11%

Kota tambang Ø Pekerja di kota min 15%

Pendidikan Ø Min 25% penduduk terdaftar di PT/akademik

Resort Summer, winter Lainnya Fishing, politik

C. Kesimpulan

Dari hasil pembahasan mengenai klasifikasi kota atas dasar karakteristik fungsinya, dapat disimpulkan bahwa :

(8)

Untuk Negara-negara yang masih berkembang, misalnya Indonesia, beberapa macam klasifikasi kota tidak harus mengikuti fungsi yang telah disebutkan, karena latar belakang kehidupan sosial ekonomi perkotaan yang ada mempunyai ciri-ciri yang berbeda dengan negara-negara yang maju. Usaha dalam menggolongkan jenis-jenis kota berdasarkan jenisnya merupakan hal yang sangat pentingdalam rangka pengembangan regional dan kota-kota yang ada termasuk di dalam kontelasinya.

ANALISIS PERKEMBANGAN, JUMLAH PENDUDUK DAN PERMASALAHAN UTAMA KOTA SEMARANG

DEFINISI WILAYAH KOTA

Berdasarkan Istilah Kota berasal dari kata urban yang mengandung pengertian kekotaan dan perkotaan. Kekotaan menyangkut sifat-sifat yang melekat pada kota dalam artian fisikal, social, ekonomi, budaya. Perkotaan mengacu pada areal yang memiliki suasana penghidupan dan kehidupan modern dan menjadi wewenang pemerintah kota.

Secara umum wilayah kota adalah kelompok penduduk yang bertempat tinggal bersama-sama dalam suatu wilayah menurut peraturan-peraturan yang telah ditentukan. Kota adalah suatu wilayah yang didalamnya memiliki aksesbilitas seperti pusat pemukiman penduduk, pusat kegiatan ekonomi, pusat kegiatan politik, pusat hiburan, dan pusat kegiatan social budaya. Kota merupakan kawasan pemukiman yang secara fisik ditujukan oleh kompulan rumah yang mendominasi tata ruangnya dan memiliki berbagai fasilitas untuk mendukung kehidupan warganya secara mandiri. Kota juga merupakan sebuah area urban yang berbeda dari desa atau kampung berdasarkan ukurannya, kepadatan penduduk, kepentingan, kegiatan, atau status hukum.

Wilayah perkotaan merupakan bagian penting dalam kehidupan bernegara, sehingga kota

dipelajari secara khusus dalam berbagai ilmu, salah satunya adalah ilmu ekonomi perkotaan. Dan didefinisikan secara khusus oleh beberapa ahli sebagai berikut.

Menurut Bintarto, Dari segi geografis kota diartikan sebagai suatu sistim jaringan kehidupan yang ditandai dengan kepadatan penduduk yang tinggi dan diwarnai dengan strata ekonomi yang heterogen dan bercorak materialistis atau dapat pula diartikan sebagai bentang budaya yang ditimbulkan oleh unsur-unsur alami dan non alami dbgan gejala-gejala pemusatan penduduk yang cukup besar dengan corak kehidupan yang bersifat heterogen dan materialistis

dibandingkan dengan daerah dibelakangnya.

Arnold Tonybee mendefinisikan sebuah kota tidak hanya merupakan pemukinan khusus tetapi merupakan suatu kekomplekan yang khusus dan setiap kota menunjukkan perwujudan

(9)

Menurut Max Weber Kota adalah suatu tempat yang penghuninya dapat memenuhi sebagian besar kebutuhan ekonominya di pasar local.

Menurut Luis Wirth Kota adalah pemukiman yang relative besar, padat dan permanen, dihuni oleh orang-orang yang heterogen kedudukan sosialnya.

Dari beberapa pengertian kota menurut para ahli terdapat adanya kesamaan pernyataan tentang bagaimana suatu daerah tersebut dikatakan sebuah kota. Kesamaan tersebut dapat dilihat bahwa kota pasti mencakup adanya suatu bentuk kehidupan manusia yang beragam dan berada pada suatu wilayah tertentu.

KRITERIA DAERAH PERKOTAAN Kriteria kawasan perkotaan meliputi:

 Memiliki karakteristik kegiatan utama budidaya bukan pertanian atau mata pencaharian penduduknya terutama di bidang industri, perdagangan dan jasa;

 Memiliki karakteristik sebagai pemusatan dan distribusi pelayanan barang dan jasa didukung prasarana dan sarana termasuk pergantian modal transportasi dengan pelayanan skala kabupaten atau beberapa kecamatan. Berdasarkan UU No.32 Tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah Kawasan Perkotaan dapat berbentuk Kota sebagai daerah otonom adalah kota yang dikelola oleh pemerintah kota.

KLASIFIKASI KOTA

 Klasifikasi kota berdasarkan jumlah penduduk

1) Megapolitan, yaitu kota yang berpenduduk di atas 5 juta orang.

2) Metropolitan (kota raya), yaitu kota yang berpenduduk antara 1–5 juta orang. 3) Kota besar, yaitu kota yang berpenduduk antara 500.000– 1 juta orang.

4) Kota sedang, yaitu kota yang jumlah penduduknya antara 100.000–500.000 orang. 5) Kota kecil, yaitu kota yang berpenduduk antara 20.000–100.000 orang.

 Klasifikasi kota berdasarkan tingkat perkembangannya

1) Tingkat Eopolis, yaitu suatu wilayah yang berkembang menjadi kota baru. 2) Tingkat Polis, yaitu suatu kota yang masih memiliki sifat agraris.

(10)

4) Tingkat Megalopolis, yaitu wilayah perkotaan yang terdiri atas beberapa kota metropolis yang berdekatan lokasinya sehingga membentuk jalur perkotaan yang sangat besar.

5) Tingkat Tryanopolis, yaitu kota yang kehidupannya sudah dipenuhi dengan kerawanan sosial, seperti kemacetan lalu lintas dan tingkat kriminalitas yang tinggi.

6) Tingkat Nekropolis, yaitu suatu kota yang berkembang menuju keruntuhan.  Klasifikasi Kota Berdasar fungsinya

1) Kota pusat produksi, yaitu kota yang memiliki fungsi sebagai pusat produksi atau pemasok, baik yang berupa bahan mentah, barang setengah jadi, maupun barang jadi. Contoh: Surabaya, Gresik, dan Bontang.

2) Kota pusat perdagangan (Centre of Trade and Commerce), yaitu kota yang memiliki fungsi sebagai pusat perdagangan, baik untuk domestik maupun internasional. Contoh: Hongkong, Jakarta, dan Singapura.

3) Kota pusat pemerintahan (Political Capital), yaitu kota yang memiliki fungsi sebagai pusat pemerintahan atau sebagai ibu kota negara.

4) Kota pusat kebudayaan (Cultural Centre), yaitu kota yang memiliki fungsi sebagai pusat kebudayaan. Contoh: Yogyakarta dan Surakarta.

PERKEMBANGAN KOTA SEMARANG

Kondisi kota Semarang saat dibawah kolonialisme Belanda cukup pesat

perkembangannya dengan dibangunnya berbagai kepentingan Belanda. Misalnya sarana dan prasarana perkotaanseperti jalan, transportasi kereta api, pasar-pasar dan sebagainya. Hal ini terbukti pada tanggal16 Juni 1864 dibangun jalan kereta api (rel) pertama di Indonesia. Dimulai dari Semarangmenuju Kota Solo dan Kedungjati, Surabaya dan ke Magelang serta Yogyakarta kemudiandibangun 2 stasiun kereta api yang masih ada sekarang yaitu Tawang dan Poncol. Pada abad ke XIV, Belanda juga mendirikan Pelabuhan Tanjung Emas. Pelabuhan TanjungEmas ini dikatakan memiliki fungsi strategis sebagai pusat perdangangan nasional daninternasional (The World Market 1870-1900). Pelabuhan Tanjung Emas bukan hanya sebagai pusat

(11)

Dalam perkembanganya dewasa ini semarang tumbuh sebagai kota besar dikawasan provinsi Jawa Tengah yang menjadi tujuan urbanisasi masyarakat desa dikawasan Jawa Tengah, hal ini sebabkan oleh tingginya arus urbanisasi. Semarang menjadi daerah tujuan urbanisasi di Jawa Tengah, mengingat semakin berkembangnya industri besar maupun kecil di kota Semarang. Kurangnya lapangan kerja di desa menyebabkan semakin tingginya minat penduduk desa untuk pindah ke kota. Industry di kota membutuhkan banyak tenaga kerja sehingga para pekerja banyak berbondong-bondong menuju kota dan menetap di kota Semarang dengan pertimbangan dekat lokasi kerja. Keadaan ekonomi para pekerja berbeda-beda, pekerja yang memiliki tingkat perekonomian menengah tinggi lebih suka tinggal di luar pusat kota yang lebih nyaman dengan fasilitas yang permukiman yang terencana. Bagi pekerja yang memiliki tingkat perekonomian menengah kebawah akan lebih suka tinggal di dekat lokasi kerja mereka. Inilah yang

menyebabkan kepadatan penduduk yang tinggi di kota Semarang, padahal luas lahan kota Semarang semakin menipis dengan bukti sudah tiadanya lahan pertanian maupun lahan kosong serta semakin banyaknya bukit–bukit di Semarang yang dialih fungsikan untuk area permukiman baru. Kondisi ini akan menyebabkan munculnya masalah-masalah baru di kota Semarang dan sekitarnya.

Kota Semarang merupakan salah besar yang dipimpin oleh walikota. Kota ini terletak sekitar 466 km sebelah timur Jakarta, atau 312 km sebelah barat Surabaya. Semarang berbatasan dengan Laut Jawa di utara, Kabupaten Demak di timur, Kabupaten Semarang di selatan, dan Kabupaten Kendal di barat. Luas kota semarang 225,17 km². Semarang menempati urutan ke tujuh dari kategori 10 kota dengan jumlah penduduk terpadat di Indonesia, yaitu dengan jumlah penduduk sebesar 1.352.869.

MASALAH UTAMA KOTA SEMARANG: BANJIR

Kota semarang merupakan kota besar dengan potensi banjir yang tinggi, setiap tahun pada musim penghujan wilayah dataran rendah semarang selalu terendam air hujan, banjir tersebut menimbulkan kerugian yang sangat tinggi setiap tahunnya. Dalam satu aliran Daerah Aliran Sungai saja bisa menyebabkan angka kerugian yang tinggi. Misalnya DAS Tuntang yang merupakan bagian dari satuan wilayah pengelolaan DAS (SWP DAS) Jratun Seluna, dari hasil Penetapan Urutan Prioritas DAS Wilayah BP DAS Pemali Jratun Tahun 2007 DAS Tuntang termasuk Prioritas I. Hulu DAS Tuntang berada di Kabupaten Semarang (Rawapening), sedangkan bagian tengah dan hilir DAS berada di Kabupaten Demak.

Kerugian yang dialami atas banjirnya kawasan kota yang dialiri DAS Tuntang saja mencapai ratusan juta, angka tersebut diperoleh dari banyaknya kawasan kota yang terendam banjir sehingga kegiatan ekonomi terkendala karean akses ditambah dengan lahan pertanian yang terendam banjir sehingga terjadi gagal panen.

(12)

Potensi kedua, adanya perubahan pemanfaatan lahan dari hutan karet menjadi perumahan di wilayah kecamatan Mijen. Akibatnya jumlah air hujan yang mengalir ke wilayah Ngaliyan menjadi bertambah dan membuat daerah tersebut terkena musibah banjir. Selain penggundulan hutan, perubahan fungsi lahan yang terjadi di wilayah Kabupaten Semarang dari areal pertanian menjadi areal perumahan baru. Penyebab lain, banyak sungai yang berhulu di daerah Kabupaten Semarang melewati Kota Semarang.

Potensi ketiga, adanya pengeprasan bukit di beberapa tempat mengakibatkan perubahan pola aliran air, erosi, dan mempertinggi kecepatan air, sehingga membebani pengairan. Potensi keempat, pembangunan rumah liar di atas bantaran sungai, pembuatan tambak yang mempersempit sungai dan penutupan saluran di daerah hilir.

Potensi kelima adalah permasalahan non-teknis yaitu perilaku masyarakat kota Semarang yang buruk. Perilaku membuang sampah di saluran dan di sembarang tempat. Rendahnya kesadaran masyarakat koa ditunjukkan sewaktu banjir di beberapa jalan protokol kota Semarang

diakibatkan adanya saluran yang tersumbat, namun masyarakat tidak segera mengatasinya melainkan menunggu petugas dari pemerintah Kota Semarang untuk mengatasi permasalahan pada saluran tersebut.

STRATEGI PENGEMBANGAN KOTA

SEKUNDER SAPE MENUJU KOTA

(13)
(14)

Merupakan Kota pada taraf pembangunan Infrastruktur bangunan dan perbaikan jalan Infrastruktur menjadi salah satu kunci dalam melihat perkembangan kota, dengan semakin meningkat bangunan, maka mengindikasikan terjadinya peralihan fungsi lahan menjadi tempat hunian baru, baik yang sifatnya sebagai lokasi permukiman, lokasi pelayanan, lokasi institusi pemerintahan swasta maupun negeri, infrastruktur untuk sektor formal maupun sektor informal. Dengan peningkatan perekembangan tersebut, maka selanjutnya akan beralih pada konversi lahan yang pesat pada tingkat satuan lahan yang strategis dan akan menjadi indicator tersendiri dalam proses menuju kota dengan kepadatan infrastruktur yang tinggi dan dapat menjadi indicator pembangunan perumahan dan permukiman yang tinggi di Sape.

Perkembangan kota mengikuti jalur jalan raya Menuju Kawasan perkotaan daerah kabupaten

Merupakan Kota Sekunder yang menaungi kota-kota kecil lainnya pada tingkat perdesaan dengan keberadaan desa pusat ibukota dan desa penyedia fasilitas pelayanan yang tinggi yang berbatasan langsung dengan ibukota kecamatan

Profil Pengembangan Kota

Pada Proses menuju pembangunan infrastruktur yang lengkap, dalam rangka menuju ibu kota Kabupaten yang pada tahun 2010 akan dijadikan sebagai kabupaten bima timur dan Kota sape menjadi ibu kota kabupaten

Fungsi kota sebagai penyedia fasilitas pelayanan dan pusat perdagangan yang menjadi tujuan para pedagang dari luar dan para pembeli dari luar kecamatan lain, maupun desa-desa yang berfungsi sebagai kota kecil yang membawa barang-barang hasil produksi pertanian dan kerajinan tangan.

Penjelasan strategic choice kota sape

Kota Sape sebagai Kota sekunder / menengah akan menjadi pilihan utama bagi kota-kota kecil/ small city, untuk dijadikan sebagai tujuan dalam kegiatan perekonomian lokal yang potensial, pada tahap selanjutnya sesuai dengan pilihan strategi akan dijadikan sebagai wilayah keputusan/ Decision Area dan akan menjadi keterkaitan terpusat (interconnected decisions)

Desa Naru dan Desa Rasabou sebagai pendukung kegiatan pelayanan ekonomi wilayah luarnya/ small city

Kegiatan perdagangan dan jasa menjadi kegiatan utama dalam perkembangan kotanya, sehingga menjadi pusat konsentrasi dan aktivitas masyarakat

Sebagaimana point 3 dalam strategic for secondary city development, bahwa perkembangan kotanya akan saling mempengaruhi dalam rangka merangsang pertumbuhan dan perkembangan kota.

Karena tingkat kegiatan perdagangan yang tinggi, maka akan merangsang terjadinya

(15)

Dari pilihan strategis ini akan terjadi suatu sistem pengambilan keputusan yang berkaitan dengan adanya efek ganda (multiplier effect) terhadap proses perkembangan dan pembangunan Kota Sape sebagai kota Menengah

Dorongan pilihan ekonomi daerah perdesaan (stimulating rural economic choice)

Kota menengah dapat memerankan peranan penting yaitu sebagai katalisator pembangunan daerah perdesaan.

Pengembangan kota-kota skunder dapat mengembangkan pertumbuhan ekonomi yang lebih pantas di wilayah perdesaan, di samping itu dampaknya dapat memperlambat pertumbuhan daerah metropolitan (analysis expert in certain field of the world bank)

Pentingnya perencanaan bentuk Urban System, sebelum negara ini mencapai urbanisasi tingkat tinggi.

Analisis Lanjutan:

Menjadikan Kota sekunder sebagai pilihan dalam rangka mengembangkan dan merangsang kota kecil yang ada diluarnya.

Pusat kota sekunder dapat merangsang kota-kota kecil lainnya yang ada di wilayah luarnya dalam rangka kegiatan ekonomi, dan hal ini menjadi pilihan alternatif dalam rangka menjangkau fasilitas-fasilitas perdagangan dan jasa di wilayah core-nya/ central plan

KESIMPULAN

Kota Sape akan dijadikan sebagai kawasan strategis dalam rangka menuju penguatan ekonomi wilayah Kabupaten Bima

Dalam jangka panjang Kecamatan Sape sebagai pendorong dalam rangka menuju Kabupaten Bima timur, karena potensi sumber daya alam yang dimiliki

Kota sape sebagai pusat kegiatan jasa, perdagangan dan basis kegiatan ekonomi pertanian yang tinggi

Referensi

Dokumen terkait

1) Gugatan pembatalan pendaftaran Merek diajukan kepada Ketua Pengadilan Niaga dalam wilayah hukum tempat tinggal atau domisili tergugat. 2) Dalam hal tergugat bertempat tingal di

Komposisi Penduduk Menurut Luas Wilayah, Jumlah Penduduk dan Kepadatan Penduduk dirinci menurut Kecamatan di Kota Madya Tanjungbalai 26 4.1.4.. Komposisi Penduduk Menurut Seks

Sukarno, bangsa Indonesia adalah seluruh manusia yang menurut wilayahnya telah ditentukan untuk tinggal secara bersama di wilayah nusantara dari ujung Barat (Sabang) sampai ujung

KETUJUH : Masyarakat yang berdomisili/bertempat tinggal dan/atau melakukan aktivitas di wilayah Kota Depok wajib mematuhi ketentuan pelaksanaan pemberlakuan

Desa sebagai salah satu pemerintahan terendah dengan jumlah penduduk yang merupakan kesatuan masyarakat dan bertempat tinggal dalam suatu wilayah yang merupakan

Wisatawan Nusantara adalah orang yang berdiam dan bertempat tinggal pada suatu pada suatu Negara, yang melakukan wisata di wilayah Negara dimana dia tinggal,

BAB III ORGANISASI Pasal 6 WARGA Warga RT 013/RW 06 adalah setiap pemilik atau bertempet tinggal tetap dan pengontrak yang bertempat tinggal di wilayah RT 013/ RW 06 kelurahan

Masyarakat pesisir adalah sekelompok penduduk yang tinggal di wilayah pesisir yang hidup bersama dan memenuhi kebutuhannya dari sumber daya yang ada di wilayah pesisir.3 Masyarakat yang