Disusun oleh Mahasiswa PK Nailin Nikmah
Guru PPKN: Dra. Nuryani Puji Andayani., M.Pd.
KETENTUAN UUD NRI TAHUN 1945
DALAM KEHIDUPAN BERBANGSA DAN BERNEGARA
Wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia
Kedudukan Warga Negara dan Penduduk Indonesia
Kemerdekaan Beragama dan Berkepercayaan
Sistem Pertahanan dan Keamanan Negara
MATERI
Orang-orang yang mendiami suatu wilayah
Penduduk Bukan Penduduk
Warga
Negara Bukan Warga
Negara
Warga
Negara Keturunan
Warga
Negara Pribumi (asli) Warga
Negara Keturunan
Warga
Negara Asing
Kewarganegaraan Republik Indonesia diatur dalam UU Nomor 12 Tahun 2006 tentang Kewarganegaraan Republik Indonesia. Menurut UU ini, orang yang menjadi Warga Negara Indonesia (WNI) yaitu :
a. Setiap orang yang sebelum berlakunya UU tersebut telah menjadi WNI.
b. Anak yang lahir dari perkawinan yang sah dari ayah dan ibu WNI.
c. Anak yang lahir dari perkawinan yang sah dari seorang ayah WNI dan ibu warga negara asing (WNA), atau sebaliknya.
d. Anak yang lahir dari perkawinan yang sah dari seorang ibu WNI dan ayah yang tidak memiliki kewarganegaraan atau hukum negara asal sang ayah tidak memberikan kewarganegaraan kepada anak tersebut.
e. Anak yang lahir dalam tenggang waktu 300 hari setelah ayahnya meninggal dunia dari perkawinan yang sah, dan ayahnya itu seorang WNI.
STATUS WARGA NEGARA INDONESIA 1.
B. KEDUDUKAN WARGA NEGARA DAN
PENDUDUK INDONESIA
f. Anak yang lahir di luar perkawinan yang sah dari ibu WNI.
g. Anak yang lahir di luar perkawinan yang sah dari ibu WNA yang diakui oleh seorang
ayah WNI sebagai anaknya dan pengakuan itu dilakukan sebelum anak tersebut berusia 18 tahun atau belum kawin.
h. Anak yang lahir di wilayah negara Republik Indonesia yang pada waktu lahir tidak jelas status kewarganegaraan ayah dan ibunya.
i. Anak yang baru lahir yang ditemukan di wilayah negara Republik Indonesia selama ayah dan ibunya tidak diketahui.
j. Anak yang lahir di wilayah negara Republik Indonesia apabila ayah dan ibunya tidak memiliki kewarganegaraan atau tidak diketahui keberadaannya.
k. Anak yang dilahirkan di luar wilayah Republik Indonesia dari ayah dan ibu WNI, yang karena ketentuan dari negara tempat anak tersebut dilahirkan memberikan
kewarganegaraan kepada anak yang bersangkutan.
l. Anak dari seorang ayah atau ibu yang telah dikabulkan permohonan
kewarganegaraannya, kemudian ayah atau ibunya meninggal dunia sebelum mengucapkan sumpah atau menyatakan janji setia.
1) anak warga negara Indonesia yang lahir di luar perkawinan yang sah, belum berusia 18 (delapan belas) tahun atau belum kawin diakui secara sah oleh ayahnya yang berkewarganegaraan asing tetap diakui sebagai warga negara Indonesia; dan
2) anak warga negara Indonesia yang belum berusia 5 (lima) tahun diangkat secara sah sebagai anak oleh warga negara asing berdasarkan penetapan pengadilan tetap diakui sebagai warga negara Indonesia.
Berdasarkan Pasal 5 UU No. 12 Tahun 2006, diakui
pula sebagai warga negara Indonesia bagi:
Penduduk : Semua orang yang bertempat tinggal atau mendiami wilayah suatu negara yang tunduk terhadap peraturan dari kekuasaan negara.
Dr. Soepomo : Penduduk adalah orang yang dengan sah (tidak bertentangan dengan ketentuan) bertempat tinggal dalam suatu negara.
a. Pengertian Penduduk
Seseorang dapat dikatakan sebagai penduduk atau bukan penduduk berdasarkan hubungannya dengan suatu wilayah tertentu
1) Disebut sebagai penduduk apabila bertempat tinggal atau mendiami suatu wilayah negara dalam jangka waktu yang cukup lama. Penduduk yang memiliki status kewarganegaraan dari wilayah negara yang bersangkutan dinamakan dengan warga negara, sementara penduduk yang menetap karena suatu pekerjaan disebut sebagai warga negara asing.
2) Disebut sebagai bukan (non) penduduk apabila bertempat tinggal
atau mendiami suatu wilayah negara sementara waktu (dalam jangka
yang pendek), misalnya wisatawan.
Apakah setiap penduduk
adalah warga negara Indonesia?
Istilah penduduk lebih luas cakupannya daripada warga negara Indonesia.
Pasal 26 ayat (2) UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945 menegaskan bahwa penduduk ialah warga negara Indonesia dan orang asing yang bertempat tinggal di Indonesia”. Dengan demikian, di Indonesia semua orang yang tinggal di Indonesia termasuk orang asing pun adalah penduduk Indonesia.
Tentu saja tidak
1) Disebut warga negara apabila seseorang berdasarkan hukum merupakan anggota dari wilayah negara yang bersangkutan dengan memiliki status kewarganegaraan asli maupun keturunan asing.
2) Disebut bukan (non) warga negara apabila seseorang berdasarkan hukum bukan merupakan anggota dari wilayah negara yang bersangkutan dengan memiliki status kewarganegaraan asli maupun keturunan asing.
b. Pengertian warga negara
DEFINISI WARGA
NEGARA MENURUT PARA AHLI
1) Aristoteles
Warga negara adalah orang yang secara aktif ikut ambil bagian dalam kegiatan hidup bernegara, yaitu mereka yang dapat berperan sebagai orang yang diperintah dan sebagai yang memerintah.
2) Austin Ranney
Warga negara adalah orang-orang yang memiliki kedudukan resmi sebagai anggota penuh suatu negara
DEFINISI WARGA NEGARA MENURUT PARA AHLI
3) Kamus Besar Bahasa Indonesia
Warga negara adalah penduduk sebuah negara atau bangsa berdasarkan keturunan, tempat kelahiran dan sebagainya yang mempunyai kewajiban dan hak penuh sebagai seorang warga dari negara itu.
4) Koerniatmanto S (dalam Kansil, 2002) Warga negara adalah anggota negara yang memiliki kedudukan, hak, dan kewajiban terhadap negaranya.
Kesimpulan :
Warga negara adalah anggota sebuah negara yang mempunyai tanggung jawab dan hubungan timbal balik terhadap negaranya. Seseorang yang diakui sebagai warga negara dalam suatu negara haruslah ditentukan berdasarkan ketentuan yang telah disepakati dalam negara tersebut.
Ketentuan itu menjadi asas atau pedoman untuk menentukan status kewarganegaraan seseorang.
1) Arti Yuridis
Kewarganegaraan dalam arti yuridis ditandai adanya ikatan hukum antara orang- orang dan negara. Adanya ikatan hukum itu menimbulkan akibat-akibat hukum tertentu, yaitu orang tersebut berada di bawah kekuasaan negara yang bersangkutan. Adapun tanda dari adanya ikatan hukum contohnya akta kelahiran, surat pernyataan, dan bukti kewarganegaraan.
PENGERTIAN KEWARGANEGARAAN
Kewarganegaraan : Keanggotaan sebagai warga negara
2) Arti Sosiologis
Kewarganegaraan dalam arti
sosiologis ditandai bukan dengan
ikatan hukum, melainkan dengan
ikatan emosional, contohnya ikatan
perasaan, ikatan keturunan, ikatan
nasib, ikatan sejarah, dan ikatan tanah
air. Dengan kata lain, ikatan ini lahir dari
penghayatan warga negara yang
bersangkutan.
c. PENGERTIAN RAKYAT
Rakyat sebagai penghuni negara mempunyai peranan penting dalam merencanakan, mengelola dan mewujudkan tujuan negara. Keberadaan rakyat yang menjadi penduduk maupun warga negara, secara konstitusional tercantum dalam Pasal 26 UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945 sebagai berikut :
1) Warga negara ialah orang-orang bangsa Indonesia asli dan orang-orang bangsa lain yang disahkan dengan undang-undang sebagai warga negara.
2) Penduduk ialah Warga Negara Indonesia dan orang asing yang bertempat
tinggal di Indonesia.
1). Asas ius sanguinis (asas keturunan), yaitu kewarganegaraan seseorang ditentukan berdasarkan pada keturunan orang yang bersangkutan.
Misalnya, seseorang dilahirkan di negara A, sedangkan orang tuanya berkewarganegaraan negara B, maka ia adalah warga negara B. Jadi
berdasarkan asas ini,
kewarganegaraan anak selalu mengikuti kewarganegaraan orang tuanya tanpa memperhatikan di mana anak itu lahir.
ASAS-ASAS KEWARGANEGARAAN
Asas Kewarganegaraan adalah dasar berpikir dalam menentukan masuk tidaknya seseorang golongan warga negara dari suatu negara tertentu.
2) Asas ius soli (asas kedaerahan/tempat kelahiran), yaitu kewarganegaraan seseorang ditentukan berdasarkan tempat kelahirannya.
Misalnya, seseorang dilahirkan di negara B,
sedangkan orang tuanya
berkewarganegaraan negara A, maka ia adalah warganegara B. Jadi menurut asas ini kewarganegaraan seseorang tidak terpengaruh oleh kewarganegaraan orang tuanya, karena yang menjadi patokan adalah tempat kelahirannya.
yaitu adanya seorang penduduk yang sama sekali tidaK mempunyai kewarganegaraan. Misalnya, seorang keturunan bangsa A yang menganut asas ius soli lahir di negara B yang menganut asas ius sanguinis. Orang tersebut tidaklah menjadi warga negara A dan juga tidak dapat menjadi warga negara B. Orang tersebut tidak mempunyai kewarganegaraan.
APATRIDE
yaitu adanya seorang penduduk yang
mempunyai dua macam
kewarganegaraan sekaligus (kewarganegaraan rangkap). Misalnya, seseorang keturunan bangsa B yang menganut asas ius sanguinis lahir di negara A yang menganut asas ius soli.
Karena ia keturunan bangsa B, maka ia dianggap sebagai warga negara B.
Akan tetapi, negara A juga mengganggap dia warga negaranya berdasarkan tempat kelahirannya.
BIPATRIDE
yaitu seseorang memiliki lebih dari dua status kewarganegaraan, contohnya seseorang yang tinggal di perbatsaan antar dua negara
MULTIPATRIDE
PERBEDAAN DASAR DALAM MENENTUKAN KEWARGANEGARAAN
DAPAT MENIMBULKAN MASALAH STATUS KEWARGANEGARAN
Dalam menentukan status kewarganegaraan seseorang, pemerintah suatu negara lazim menggunakan dua stelsel :
1) Stelsel aktif
Stelsel aktif yaitu seseorang harus melakukan tindakan hukum tertentu secara aktif untuk menjadi warga negara (naturalisasi biasa).
2) Stelsel pasif
Stelsel pasif yaitu seseorang dengan sendirinya dianggap menjadi
warga negara tanpa melakukan sutu tindakan hukum tertentu
(naturalisasi Istimewa).
HAK OPSI
Hak Opsi adalah hak untuk memilih suatu kewarganegaraan (dalam stelsel aktif)
HAK REPUDIASI
Hak repudiasi adalah hak untuk menolak suatu kewarganegaraan (stelsel pasif).
Seorang warga negara dalam suatu negara pada dasarnya mempunyai hak-
hak sebagai berikut :
Asas ius sanguinis (law of the blood)
Asas ius soli (law of the soil)
Asas Kewarganegaraan tunggal
Asas kewarganegaraan ganda terbatas
1) Asas Kewarganegaraan Umum
Undang-Undang RI Nomor 12 Tahun 2006 mengenal 2 pedoman mengenai asas kewarganeraan, yaitu :
Asas kepentingan nasional
Asas perlindungan maksimum
Asas persamaan di dalam hukum dan pemerintahan
Asas kebenaran subtantif Asas nondiskriminatif
Asas pengakuan dan penghormatan terhadap HAM
Asas Keterbukaan Asas publisitas
2) Asas Kewarganegaraan Khusus
Asas ius sanguinis
yaitu asas yang menentukan
kewarganegaraan seseorang
berdasarkan keturunan, bukan
berdasarkan negara tempat
dilahirkan
Asas ius soli secara terbatas
yaitu asas yang menentukan kewarganegaraan seseorang berdasarkan
negara tempat kelahiran, yang
diberlakukan
terbatas bagi anak-anak sesuai dengan
ketentuan yang diatur undangundang..
Asas
kewarganega raan tunggal
yaitu asas yang menentukan satu kewarganegaraan
bagi setiap orang.
Asas
kewarganega raan ganda
terbatas
yaitu asas yang menentukan kewarganegaraan
ganda bagi anak- anak sesuai dengan
ketentuan yang diatur dalam undang-undang.
ASAS KEWARGANEGARAAN UMUM
Asas yang menentukan bahwa peraturan
kewarganegaraan
mengutamakan kepentingan nasional Indonesia, yang bertekad mempertahankan
kedaulatannya sebagai negara kesatuan yang
memiliki cita-cita dan tujuannya
sendiri
A
ASAS KEWARGANEGARAAN KHUSUS
ASAS KEPENTINGAN
NASIONAL ASAS PERLINDUNGAN MAKSIMUM
Asas yang menentukan bahwa pemerintah wajib memberikan perlindungan penuh kepada setiap warga
negara Indonesia dalam keadaan apa pun, baik di dalam maupun di luar negeri
Asas yang menentukan
bahwa setiap warga negara Indonesia mendapatkan
perlakuan yang sama di dalam hukum dan
pemerintahan
ASAS PERSAMAAN DI DALAM HUKUM DAN PEMERINTAHAN
a) b) c)
ASAS KEWARGANEGARAAN KHUSUS
Prosedur pewarganegaraan seseorang tidak hanya
bersifat administratif, tetapi juga disertai substansi dan
syarat- syarat
permohonan yang dapat dipertanggungjawabkan
kebenarannya
A ASAS KEBENARAN
SUBSTANTIF ASAS
NONDISKRIMINATIF
Asas tidak yang
membedakan perlakuan dalam segala hal
ihwal yang berhubungan dengan warga negara atas
dasar suku, ras, agama, golongan, jenis kelamin, dan
gender
Asas yang dalam segala hal ihwal yang berhubungan dengan warga negara harus
menjamin, melindungi, serta memuliakan hak asasi
manusia
pada umumnya dan hak warga negara pada
khususnya
ASAS PENGAKUAN DAN PENGHORMATAN TERHADAP
HAK ASAS MANUSIA
d) e) f)
ASAS KEWARGANEGARAAN KHUSUS
Asas yang menentukan bahwa dalam segala hal
ihwal yang
berhubungan dengan warga negara harus dilakukan
secara terbuka
A
ASAS KETERBUKAAN ASAS PUBLISITAS
Asas yang menentukan bahwa seseorang yang
memperoleh atau kehilangan kewarganegaraan Republik Indonesia diumumkan dalam
berita negara Republik Indonesia agar masyarakat
mengetahuinya.