• Tidak ada hasil yang ditemukan

Filsafat Ilmu dalam Perkembangan Ilmu Manajemen Rantai Pasok

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Filsafat Ilmu dalam Perkembangan Ilmu Manajemen Rantai Pasok"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

Jurnal Metris, 17 (2016): 1 – 5

Jurnal

Metris

ISSN: 1411 - 3287

Filsafat Ilmu dalam Perkembangan Ilmu Manajemen

Rantai Pasok

Diyah Dwi Nugraheni, Wahyudi Sutopo

Program Magister Teknik Industri, Universitas Sebelas Maret, Surakarta

Jurusan Teknik Industri, Universitas Sebelas Maret, Surakarta

Jalan Ir. Sutami 36A Kentingan Surakarta,57126

Telp +62 271 632110

Email: diyahdn@gmail.com, wahyudisutopo@gmail.com

Received 2 November 2015; Accepted 1 February 2016

Abstract.

Philosophy plays an important role in any development of science. Besides philosophy, science also an important thing to understand. Philosophy and science are related to each other. Science philosophy defined as a philosophical review that examined about the nature of science, including the science of supply chain management. This study was conducted by literature study then conducted an analysis based on the evolution, development of science, terminology, and contribution of supply chain management. The evolution of supply chain management consists of the creation era, integration era, globalization era, specialization era and SCM 2.0. The development of supply chain management science began in the 1950s, which in that year is considered in terms of military logistics. Until in the end the term "supply chain management" appeared in 1997. Terminology supply chain management consists of collaboration, integration and sustainability of the supply chain. Contribution to the implementation of supply chain management is to achieve customer satisfaction, increase revenues, decrease costs, higher asset utilization, increase profits, and the greater company. This study resulted in the mapping of supply chain management science so that easy to learn.

Keyword: philosophy, science, supply chain management, science philosophy

1. PENDAHULUAN

Filsafat berperan penting dalam setiap perkembangan ilmu pengetahuan. Dalam memahami peran filsafat dalam perkembangan ilmu pengetahuan diperlukan sebuah pemahaman tentang pengertian filsafat itu sendiri. Secara etimologis filsafat berasal dari bahasa Yunani, philosophia. Philosophia terdiri dari philos (cinta, suka) atau philia (persahabatan, tertarik kepada) dan sophia (kebijaksanaan, hikmah, pengetahuan, ketrampilan, pengalaman praktis, intelegensi). Sehingga secara sederhana, filsafat berarti cinta akan kebijaksanaan. Filsafat berati juga mater scientarum yang artinya induk dari segala ilmu pengetahuan (Ibrahim,2008). Selain itu, beberapa ahli juga menyatakan bahwa filsafat merupakan sebuah ilmu pengetahuan yang menjadi pokok dan pangkal dari segala pengetahuan serta mempelajari tentang kebenaran, hakekat alam yang sebenarnya, tuhan, dan manusia (Ibrahim, 2008).

Selain filsafat, ilmu juga merupakan hal yang penting untuk dipelajari. Istilah ilmu merupakan

padanan kata bahasa Inggris, science. Dalam kata kerja bahasa Latin, ilmu merupakan scire. Istilah ilmu dalam pengertian klasik dipahami sebagai pengetahuan tentang sebab-akibat atau asal-usul (Mustansyir dan Munir, 2000). Selain itu, Gaston Bachelard, menyatakan bahwa ilmu pengetahuan adalah suatu produk pemikiran manusia yang sekaligus menyesuaikan antara hukum-hukum pemikiran dengan dunia luar). Filsafat dan ilmu merupakan dua kata yang saling berkaitan satu sama lain, Decrates mengatakan bahwa prinsip-prinsip dasar ilmudiambil dari filsafat. Filsafat ilmu didefinisikan sebagai tinjauaun kritis yang mempertanyakan, menilai, menelaah sistematis dan menganalisis mengenai metode-metode pemikiran ilmiah, landasan-landasan ilmu, sifat dasar ilmu, metode-metodenya, konsep-konsepnya dan praanggapan-praanggapannya, serta mencoba menetapkan nilai dan pentingnya usaha ilmiah sebagai suatu keseluruhan (Mustansyir dan Munir, 2000).

Dari pengertian di atas dapat ditarik sebuah gambaran bahwa filsafat ilmu merupakan sebuah

(2)

2 Dyah Dwi Nugraheni, Wahyudi Sutopo

tinjauan kefilsafatan yang menelaah tentang hakekat ilmu, termasuk ilmu manajemen rantai pasok. Kajian ini bertujuan untuk menelaah filsafat ilmu dalam perkembangan ilmu manajemen rantai pasok yang dicirikan dengan evolusi, perkembangan keilmuan, terminologi, dan kontribusi manajemen rantai pasok. Tahapan yang dilakukan dalam menelaah filsafat ilmu dalam perkembangan ilmu manajemen rantai pasok yaitu dengan melakukan studi literatur dan memahami teori yang berkaitan dengan filsafat, ilmu, filsafat ilmu, perkembangan ilmu manajemen rantai pasok dari beberapa segi.

2. EVOLUSI MANAJEMEN RANTAI

PASOK

Perkembangan konsep manajemen rantai pasok dimulai pada tahun 1950-an, yang pada tahun itu logistik dianggap dari segi militer(Habib, 2011). Hal ini dihubungkan dengan pengadaan, pemeliharaan, dan transportasi dari fasilitas militer, bahan dan tenaga. Sedangkan studi dan praktek distribusi fisik dan logistik muncul pada tahun 1960-an dan 1970-an. Perkembangan rantai pasok di tahun 1960-an mengacu pada dua fakta yaitu perusahaan dituntut untuk menurukan biaya produksi dan teknologi informasi yang berkembang terutama dalam bidang internet yang membantu perusahaan dalam melakukan efisiensi biaya pada lingkup lebih dari satu perusahaan (Anwar, 2011).Adrian(2010) menyatakan bahwa manajemen rantai pasok baru mendapatkan perhatian pada awal tahun 1980-an dimana konsep dari manajemen rantai pasok itu sendiri belum dikenal dengan baik. Cooper (1997) bahkan menyebut istilah “supply chain management” baru muncul di awal tahun 90-an dan istilah ini diperkenalkan oleh para konsultan manajemen. Jain, et al. (2010), menyebut perkembangan manajemen rantai pasok dengan era evolusi manajemen rantai pasok yang diperlihatkan pada Gambar 1.

1. Creation era

Terjadi proses penciptaan assembly line (kebutuhan untuk perubahan skala besar, kerekayasaan, pengurangan yang didorong oleh program pengurangan biaya)

2. Integration era

Ditandai dengan oeningkatan nilai tambah dan oengurangan biaya melalui integrasi 3. Globalization era

Tujuan rantai pasok yaitu meningkatkan

keunggulan kompetitif, menambah nilai dan mengurangi biaya melalui sumber global 4. Specialization era

Tahap I : outsourcing manufaktur dan distribusi. Tahap II : manajemen rantai pasok sebagai layanan dalam membangun globalisasi dan spesialisasi

5. SCM 2.0

Dimaksudkan untuk meningkatkan kreativitas, berbagi informasi dan kolaborasi antar pengguna.

Definisi manajemen rantai pasok menurut beberapa ahli yaitu :

1. Lambert, dkk (1998) menyatakan bahwa “Supply Chain Management is the integration of key business processes from end user through original suppliers that provides products, services, and information that add value for customers and other stakeholders”.

2. Hertz (2001) juga mendisukusikan tentang supply chain network yang didefinisikan sebagai “the network that supplies a spesific product or product group following the chain from raw material to the final consumer”.

3. Lambert (2005) mengatakan bahwa “given that a supply chain is a network of companies, or independent business units, from original supplier to end-customers, management of this network is a broad and challenging task”.

4. Stock dan Boyer (2009) mengatakan “The management of a network of relationships within a firm and between interdependent organizations and business units consisting of material suppliers, purchasing, production facilities, logistics, marketing, and related systems that facilitate the forward and revers flow of materials, services, finances and information from the original producer to final customer with the benefits of adding value, maximizing profitability through efficiencies, and achieving customer satisfaction”.

5. Anwar (2011) mendefinisikan supply chain sebagai sekumpulan aktifitas (dalam bentuk entitas/fasilitas) yang terlibat dalam proses transformasi dan distribusi barang mulai dari bahan baku paling awal dari alam sampai produk jadi pada konsumen akhir.

Creation era

(awal 1980-an) Specialization era

Integration era (1990-an)

Supply Chain Management Globalization era

(3)

64 Dyah Dwi Nugraheni, Wahyudi Sutopo

3. PERKEMBANGAN KEILMUAN

MANAJEMEN RANTAI PASOK

Manajemen rantai pasok sangat luas perkembangannya dan mencakup beberapa bidang yaitu :

1. Agrifood supply chain

Tsolakis et al. (2014) menggambarkan konsep agrifood supply chain dalam Gambar 2. 2. Green supply chain

Mengintegrasikan lingkungan berpikir ke dalam manajemen rantai pasokan termasuk desain produk, sumber dan pemilihan material, proses manufaktur, pengiriman produk akhir ke konsumen, dan end-of-life manajemen produk setelah masa pakainya.

3. Sustainable supply chain

Manajemen bahan baku dan jasa dari pemasok untuk produsen/penyedia layanan kepada pelanggan dan kembali dengan perbaikan dampak sosial dan lingkungan yang secara tegas dipertimbangkan (Worland, 2013). 4. Electronic supply chain (e-SCM)

Electronic supply chain menjadi sebuah teknologi baru yang mendukung dalam perubahan revolusioner dalam bidang supply chain. e-SCM menawarkan komputerisasi dalam pengoperasiannya dengan tujuan

memudahkan semua entitas dalam rantai pasok dalam berkomunikasi dan memberikan informasi kepada pihak yang berhubungan di dalam rantai pasok.

5. Supply chain sustainability

Supply chain sustainability menjadi isu penting dalam bisnis yang mempengaruhi sebuah organisasi rantai pasok atau jaringan logistik terutama dalam hal yang berhubungan dengan lingkungan, resiko dan waste costs.

Chopra dan Meindl (2001) menggambarkan aliran rantai pasok seperti pada Gambar 3. Berdasarkan aliran rantai pasok terlihat bahwa komponen yang menyusun sebuah rantai pasok adalah supplier, manufacturer, distributor, retailerdan customer. Customer (konsumen) merupakan fokus utama dalam rantai pasok ini, tujuan utama dari rantai pasok ini bergantung pada kebutuhan konsumen. Menurut Anwar (2011), terdapat tiga faktor yang menyebabkan terjadinya akselerasi perubahan lingkungan bisnis dimana hal ini merupakan hal yang melatarbelakangi konsep manajemen rantai pasok yaitu konsumen yang semakin kritis, kemajuan infrastruktur (telekomunikasi, informasi, transportasi dan perbankan), dan konsumen yang semakin sadar dengan aspek sosial dan lingkungan dalam kehidupan.

Gambar 2. Agrifood supply chain

(4)

Estimation quality monitoring….

65

Gambar 3. Aliran Rantai Pasok

4. PERKEMBANGAN KEILMUAN

MANAJEMEN RANTAI PASOK

Terminologi manajemen rantai pasokterdiri dari kolaborasi, integrasi dan ksinambungan rantai pasok.

1. Kolaborasi Supply Chain

Menurut Angerhofer dan Angeides (2006) tujuan rantai pasok kolaboratif adalah untuk mendapatkan keuntungan kompetitif dengan meningkatkan kinerja keseluruhan rantai melalui pendekatan holistik, bukan dengan meningkatkan setiap link independen. Potensi manfaat lain dari kolaborasi rantai pasokan meliputi peningkatan fleksibilitas, pemanfaatan sumber daya yang lebih baik, peningkatan kualitas dan pengembangan potensi yang masing-masing akan menyebabkan penurunan biaya dan meningkatkan keuntungan (Gruat La Forme dkk, 2007)

2. Integrasi Supply Chain

Menurut Lambert (1998) tujuan dari integrasi rantai pasok adalah untuk meningkatkan efisiensi total proses dan efektivitas dari semua aspek rantai pasok. Dari perspektif strategis, Ajmera dan Cook (2009) membahas integrasi rantai pasok sebagai mitra dengan gabungan kekuasaan yang akan berbagi sumber daya, manfaat dan resiko. Integrasi rantai pasok kadang-kadang diartikan sebagai kolaborasi tingkat tinggi dimana pihak-pihak yang terlibat bertindak sebagai satu kesatuan dalam suatu perusahaan (Wen dkk, 2007).

3. Manajemen rantai pasok yang berkelanjutan Carter dan Rogers mendefinisikan SSCM sebagai “strategis, integrasi transparan dan pencapaian darisebuah tujuan organisasi sosial, lingkungan dan ekonomi dalam koordinasi sistematis dari kunci proses bisnis antar organisasi untuk meningkatkan kinerja ekonomi jangka panjang dari perusahaan individu dan rantai pasok (Naslund danWilliamson, 2010).

5.

KONTRIBUSI

MANAJEMEN

RANTAI PASOK

Menurut Anwar (2011), kontribusi manajemen rantai pasok yaitu :

1. Kepuasan pelanggan

Kepuasan pelanggan merupakan tujuan utama dari setiap aktivitas produksi yang dilakukan oleh sebuah perusahaan. Untuk menuju ke hal tersebut maka diperlukan usaha dari perusahaan tersebut, salah satunya yaitu memberikan pelayanan yang baik kepada kosumen dengan harapan pelanggan puas dan menjadi konsumen yang setia.

2. Meningkatkan pendapatan

Konsumen setia yang semakin meningkat dan menjadi mitra perusahaan akan berkontribusi dalam meningkatkan pendapatan perusahaan.

3. Menurunnya biaya

Menurunnya biaya dapat dicapai melalui beberapa hal yang dilakuakn perusahaan diantaranya pengintegrasian aliran produk dari perusahaan kepada konsumen akhir.

4. Pemanfaatan asset semakin tinggi

Dengan adanya rantai pasok, pemanfaatan asset akan semakin tinggi terutama faktor manusia. Faktor manusia yang semakin terlatih dalam pengetahuan dan menggunakan teknologi akan meningkatkan pemanfaatan aset dalam rantai pasok.

5. Peningkatan laba

Peningkatan laba perusahaan akan berjalan

beriringan dengan bertambahnya jumlah

konsumen yang setia. Bila konsumen yang setia semakin banyak maka dapat dipastikan bahwa laba perusahaan akan meingkat.

6. Perusahaan semakin besar

Proses distribusi yang menguntungkan akan menjadikan perusahaan semakin besar dan lebih kuat.

Diyah Dwi Nugraheni, Wahyudi Sutopo

4 68

(5)

66 Dyah Dwi Nugraheni, Wahyudi Sutopo

4. SIMPULAN

Pada artikel ini telah dilakukan telaah mengenai filsafat ilmu dalam perkembangan ilmu manajemen rantai pasokyang dicirikan dengan evolusi, perkembangan keilmuan, terminologi, dan kontribusi manajemen rantai pasok. Dari telaah yang dilakukan dapat disimpulkan bahwa filsafat ilmu berperan penting dalam perkembangan suatu keilmuan termasuk dalam perkembangan ilmu manajemen rantai pasok. Hal ini terlihat pada perkembangan keilmuan manajemen rantai pasokyang mencakup beberapa bidang yaitu agifood supply chain, green supply chain, sustainable supply chain, electronic supply chain dan supply chain sustainability.

5. DAFTARPUSTAKA

1. Ajmera, A. & Cook, J. (2009). A Multi-Phase Framework for Supply Chain Integration. S.A.M.Advanced Management Journal, 74: 37-47.

2. Angerhofer, B. and Angelides, M. (2006). A model and a performance measurement system for collaborative supply chains. Decision Support Systems, 42 : 283-292.

3. Anwar, S. N. (2011). Manajemen Rantai Pasok (Supply Chain Management) : Konsep dan Hakikat. Jurnal Dinamika Informatika, 3 (4). 4. Blikololong, J. B. (2007). Filsafat Ilmu Sebuah

Pengantar. Jakarta : Universitas Gunadarma. 5. Done, A. (2011). Supply Chain Evolution :

Knowledge-Based Perspective. Working Paper WP-899 IESE Bussiness School-University of Navvara.

6. La Forme, F. A. G., Genoulaz, B. V. & Campagne, J. P. (2007). A framework to analyse collaborative performance. Computers in Industry, 58: 687.

7. Habib, M. (2011). Supply Chain Management (SCM): Theory and Evolution. American International University - Bangladesh (AIUB)

8.

Hertz, S. (2001). Dynamics of Alliances in

Highly Integrated Supply Chain Networks. International Journal of Logistics: Research Applications, 4: 237-256.

9. Ibrahim, S. (2008). Filsafat Ilmu Pengetahuan. Bandung : Sekolah Farmasi ITB.

10.Jain, J. D, G. S., Agarwal, G. Dan Banerjee, S. (2010). Supply Chain Management : Literature Review and Some Issues. Journal of Studies on Manufacturing, 1: 11-25.

11.La Forme, F. A. G., Genoulaz, B. V. & Campagne, J. P. (2007). A framework to analyse collaborative performance. Computers in Industry, 58: 687.

12.Lambert, D.M., Cooper, M.C. & Pagh, J.D. (1998). Supply Chain Management Implementation Issues and Research Opportunities. The International Journal of Logistics Management, 11: 1-17.

13.Mustansyir, R. & Munir, M. (2000). Filsafat Ilmu. Yogyakarta : Pustaka Pelajar.

14.Naslund, Dag dan Williamson, Steven. (2010). What is Management in Supply Chain Management ? – A Critical Review of Definitions, Frameworks and Terminology. Journal of Management Policy and Practice, 11 : (4).

15.Stock, J. Stefanie L. Boyer, S. & Harmon, T. (2010). Research opportunities in supply chain management. Journal of the Academy of Marketing Science, 38: 32–41.

16.Tafsir, A. ( 2004). Filsafat Ilmu. Bandung : PT. Remaja Bosda Karya.

17.Tsolakis, N.K., Keramydas, C.A., Toka, A.K. Aidinos, D.A., dan Iakovou, E.T. (2013). Agrifood Supply Chain Management : A Comprehensive Hierarchical Decision-Making Framework and A Critical Taxonomy. Biosystems Engineering. 1 : 1-18.

18.Wen, C., Li, X. & Bai, Y.(2007). Research on Dynamic Supply Chain Integration Network Model Based on Collaboration Theory and Non-Linear Polya Processes. International Conference on Wireless Communications, Networking and Mobile Computing, Wuhan University, China, pg.6085-6088.

3 68

Filsafat ilmu dalam perkembangan ilmu manajemen rantai pasok. 5 68

Gambar

Gambar 2. Agrifood supply chain
Gambar 3. Aliran Rantai Pasok

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan mengenai perbedaan peningkatan hasil belajar siswa terhadap kemampuan representasi matematis siswa yang memperoleh model

perhatian dalam pembelajaran, bagaimana cara menyampaikan materi agar siswa mudah memahaminya, bagaiamana cara berinteraksi dengan siswa, dengan sesama guru dan

SAW menggunakan bobot setiap kriteria yang berasal dari input data pengguna dan nilai kriteria setiap alternatif yang digunakan untuk mendapatkan alternatif

Di dalam kajian ini, tahap penyeliaan guru pembimbing terhadap guru pelatih pengkhususan pendidikan sains semasa menjalani latihan mengajar cuba dikenalpasti yang menyentuh

Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2008 tentang Pemilihan Umum Anggota Dewan Perwakilan Rakyat, Dewan Perwakilan Daerah, dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah(Lembaran Negara

Untuk mendengarkan suara jantung pertama, dengan meletakkan stetoskop pada dada orang coba yaitu pada ruangan intercostal V sebelah kiri sternum di atas

Ketika suatu negara mengakui masyarakat hukum adat sebagai suatu entitas maka tidak cukup hanya dengan bilang mengakui saja, akan tetapi harus disertai dengan tindakan-tindakan

Penelitian mengenai kata, frase, kata majemuk, dan kata penyukat dalam bahasa Mandarin sudah banyak dilakukan, baik oleh linguis Tiongkok maupun Indonesia,