• Tidak ada hasil yang ditemukan

GUBERNUR KEPALA DAERAH TINGKAT I JAWA TIMUR KEPUTUSAN NOMOR 43 TAHUN 1995 TENTANG

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "GUBERNUR KEPALA DAERAH TINGKAT I JAWA TIMUR KEPUTUSAN NOMOR 43 TAHUN 1995 TENTANG"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

GUBERNUR KEPALA DAERAH TINGKAT I JAWA TIMUR KEPUTUSAN

GUBERNUR KEPALA DAERAH TINGKAT I JAWA TIMUR NOMOR 43 TAHUN 1995

TENTANG

TATA CARA PERMOHONAN IZIN PEMBUANGAN LIMBAH CAIR KE SUMBER-SUMBER AIR PADA WILAYAH SUNGAI

DI PROPINSI DAERAH TINGKAT I JAWA TIMUR GUBERNUR KEPALA DAERAH TINGKAT I JAWA TIMUR

MENIMBANG : bahwa sebagai tindak lanjut nasal 14 ayat (3) Keputusan Gubernur Kepala Daerah Tingkat I Jawa Timur Nomor 135 Tahun 1994 tentang Petunjuk Petaksanaan Peraturan Daerah Propinsi Daerah Tingkat I Jawa Timur Nomor 8 Tahun 1989 tentang Pengendalian Pencemaran Air di Propinsi Daerah Tingkat I Jawa Timur dan dalam rangka tertib serta kelancaran pelaksanaan proses perizinan pembuangan limbah cair ke sumber-sumber air pada wilayah Sungai di Propinsi Daerah Tingkat I Jawa Timur perlu mengatur lebih lanjut tata cara permohonan izin pembuangan limbah cair ke sumber-sumber air pada wilayah Sungai di Propinsi Daerah Tingkat I Jawa Timur dengan menuangkannya dalam suatu Keputusan Gubernur Kepala Daerah Tingkat I Jawa Timur.

MENGINGAT : 1. Undang - undang Nomor 5 Tahun 1974 ; 2. Peraturan Pemerintah Nomor 11 Tahun 1974 ; 3. Peraturan Pemerintah Nomor 22 Tahun 1982 ;

(2)

8. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 45 /PRT/1990 ; 9. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 67/PRT/1993 ; 10.Keputusan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 614/KPTS/ 1991 ; 11.Peraturan Daerah Propinsi Daerah Tingkat I Jawa Timur Nomor 8

Tahun 1989 ;

12.Keputusan Gubernur Kepala Daerah Tingkat I Jawa Timur tanggal 14 Mei 1994 Nomor 59 Tahun 1994 ;

13.Keputusan Gubernur Kepala Daerah Tingkat I Jawa Timur tanggal 21 Nopember 1994 Nomor 135 Tahun 1994 ;

14.Keputusan Gubernur Kepala Daerah Tingkat I Jawa Timur tanggal 21 Nopember 1994 Nomor 136 Tahun 1994.

MEMUTUSKAN

MENETAPKAN : KEPUTUSAN GUBERNUR KEPALA DAERAH TINGKAT I JAWA TIMUR TENTANG TATA CARA PERMOHONAN IZIN PEMBUANGAN LIMBAH CAIR KE SUMBER-SUMBER AIR PADA WILAYAH SUNGAI DI PROPINSI DAERAH TINGKAT I JAWA TIMUR.

BAB I

KETENTUAN PERIZINAN Pasal 1

(1) Setiap orang atau penanggung jawab kegiatan yang karena usaha/ kegiatannya membuang limbah cair ke sumber-sumber air pada wilayah sungai di Propinsi Daerah Tingkat I Jawa Timur harus mendapatkan izin tertulis terlebih dahulu dari Gubernur Kepala Daerah Tingkat I Jawa Timur ;

(2) Untuk mendapatkan izin diraaksud pada ayat (1) pasal ini, orang atau penanggung jawab kegiatan harus mengajukan permohonan secara tertulis terlebih dahulu kepada Gubernur Kepala Daerah Tingkat I Jawa Timur.

(3)

Pasal 2

(1) Dengan tidak mengurangi ketentuan dimaksud dalam pasal 2 Keputusan ini, izin pembuangan limbah cair tidak diperlukan dalam hal pembuangan limbah cair berasal dari penggunaan air pada lahan/ sawah yang mendapatkan hak atas air irigasi ;

(2) Pembuangan limbah cair dimaksud pada ayat (1) pasal ini, hanya dapat diiakukan, dengan syarat tidak menimbulkan pencemaran air.

BAB II

TATA CARA PERMOHONAN IZIN Pasal 3

(1) Setiap permohonan izin dimaksud dalam pasal 1 Keputusan ini, harus dilampiri :

a. data isian tentang pembuangan limbah cair ;

b. peta lokasi pembuangan limbah cair dan pengambilan air;

c. hasil perhitungan beban limbah cair dari Laboratorium Pemerintah yang ditunjuk bagi usaha/ kegiatan yang sudah beroperasi;

d. bagi usaha/ kegiatan yang belum beroperasi diberikan izin prinsip pembuangan limbah cair ;

e. surat pernyataan tidak akan melakukan pengeceran limbah cair; f. surat pernyataan kesanggupan untuk memasang alat ukur debit

dan atau meter air untuk pembuangan limbah cair ;

g. surat pernyataan kesanggupan untuk membuat bangunan dan saluran pembuangan limbah cair, sarana jalan dan sarana bak kontrol sedemikian rupa, sehingga memudahkan pengambilan contoh limbah cair dan pengukuran debit limbah cair di luar areal kegiatan ;

h. surat pernyataan kesanggupan untuk mengolah lebih dahulu air limbahnya sarnpai batas syarat ambang batas yang telah

(4)

(2) Permohonan izin dimaksud dalam pasal 1 Keputusan ini, dapat diberikan setelah dipenuhinya syarat-syarat ;

a. hasil pemeriksaan Laboratorium Pemerintah yang ditunjuk, yang menyatakan limbah cair dari sample yang diambil oleh pihak yang berwenang telah memenuhi baku mutu air limbah cair yang ditetapkan ;

b. mendapatkan rekomendasi teknis kelayakan pernbuangan limbah cair dari Dinas/Instansi terkait;

c. mendapatkan pertimbangan dari Kepala Daerah Tingkat II selaku penanggung jawab Pengendalian dan Penanggulangan Pencemaran Lingkungan Hidup di Daerah Tingkat II yang bersangkutan ;

d. mendapat rekomendasi teknis dari Cabang Dinas Pekerjaan Umum Pengairan Daerah setempat dan atau mendapat rekomendasi teknis dari Perusahaan Umum (PERUM) Jasa Tirta ;

e. mendapat pertimbangan dari Panitia Tata Pengaturan Air;

(3) Rincian tata cara pelaksanaan perizinan dimaksud dalam pasal 1 Keputusan ini, akan ditetapkan lebih lanjut oleh Kepala Dinas Pekerjaan Umum Pengairan Daerah Propinsi Daerah Tingkat I Jawa Timur.

Pasal 4

(1) Izin dimaksud dalam pasal 1 Keputusan ini berlaku selama 3 (tiga) tahun dan dapat diperpanjang atas permohonan pemegang izin; (2) Permohonan perpanjangan izin dimaksud pada ayat (1) pasal ini,

harus sudah diajukan selambat-lambatnya 3 (tiga) bulan sebelum habis masa berlakunya izin.

(5)

BAB III

KETENTUAN PEMBUANGAN LIMBAH CAIR Pasal 5

Setiap pemegang izin dimaksud dalam pasal 1 Keputusan ini, wajib mengikuti ketentuan-ketentuan tersebut dalam Surat Izin serta petunjuk-petunjuk dari Dinas/Instansi terkait dan Laboratorium Pemerintah tertentu yang berwenang dalam pembinaan usaha/ kegjatan pengendalian pencemaran air, antara lain :

a. Membuat bangunan dan saluran pembuangan limbah cair yang memenuhi syarat teknis dan dilengkapi dengan fasilitas, antara lain tersedianya sarana jalan, bak kontrol, alat pengukur debit atau meter air, kerangan bagi aliran limbah bertekanan dan sebagainya; b. Konstruksi bangunan dan saluran pembuangan limbah cair wajib

mengikuti petunjuk teknis yang diberikan oleh Instansi teknis dan letaknya di sebelah hulu dari bangunan pengambilan air bagi yang menggunakan sumber air permukaan ;

c. Melakukan pengolahan terlebih dahulu atas air limbahnya sebelum dibuang ke sumber air tanpa pengenceran sampai dengan memenuhi ketentuan baku mutu limbah cair ;

d. Bersedia membongkar atau memindahkan perlengkapan/ fasilitas yang telah dibangun serta mengadakan pemulihan keadaan dan biaya sepenuhnya di tanggung oleh pemegang izin, jika karena kepentingan umum atau pertimbangan Instansi teknis perlu diadakan penyempurnaan ;

e. Wajib mengizinkan petugas memasuki lingkungan kerjanya dan membantu terlaksananya tugas petugas dimaksud untuk memeriksa bekerjanya peralatam pengolahan limbah, mengambil contoh pembuangan limbah dan memeriksa saluran pembuangan limbah ;

f. Wajib memberikan keterangan dengan benar, baik secara lisan maupun tertulis, apabila diminta .

g. Wajib menyampaikan laporan tentang pembuangan limbah cair dan hasil analisisnya 6 (enarn) bulan sekali kepada Gubernur

(6)

h. Wajib menanggung seluruh biaya pemantauan, pengambilan contoh dan pemeriksaan kualitas limbah cair yang dilakukan oleh pihak berwenang sekurang-kurangnya satu kali dalam sebulan, pencegahan, penanggulangan dan pemulihan pencemaran akibat usaha/kegiatan.

Pasal 6

Pengaturan pemasangan meter air dimaksud dalam pasal 5 huruf a Keputusan ini, akan diatur dan ditetapkan lebih lanjut oleh Kepala Dinas Pekerjaan Umum Pengairan Daerah Propinsi Daerah Tingkat I Jawa Timur.

BAB IV

PENGAWASAN DAN PEMANTAUAN Pasal 7

(1) Pengawasan pengendalian kualitas air dan pembuangan limbah cair ke sumber-sumber air yang berada di wilayah sungai di Propinsi Daerah Tingkat I Jawa Timur dilakukan oleh Instansi Teknis;

(2) Tugas pengawasan dimaksud pada ayat (1) pasal ini meliputi : a. pemantauan dan evaluasi baku mutu limbah cair pada tempat

yang ditentukan;

b. pemantauan dan evaluasi perubahan kualitas air ;

c. pengumpulan dan evaluasi data yang berhubungan dengan pencemaran air ;

d. evaluasi laporan tentang pembuangan limbah cair dan analisisnya yang ditakukan oleh penanggung jawab kegiatan ; (3) Pelaksanaan pengawasan dilakukan secara berkala dan

sewaktu-waktu apabila dipandang perlu ;

(4) Apabila dari hasil pengawasan menunjukkan terjadinya pencemaran air, Gubernur Kepala Daerah memerintahkan

(7)

Pasal 8

(1) Apabila pembuangan limbah cair melanggar ketentuan baku mutu limbah cair yang ditetapkan, Gubernur Kepala Daerah mengeluarkan Surat Peringatan sebanyak 3 (tiga) kali kepada pemegang izin dan atau penanggung jawab usaha/kegiatan ontuk memenuhi persyaratan baku mutu limbah cair dalam waktu yang ditetapkan ;

(2) Apabila pada akhir waktu yang ditetapkan dimaksud pada ayat (1) pasal ini, pembuangan limbah cair belum mencapai persyaratan baku mutu limbah cair, izin pembuangan limbah cair dicabut oleh Gubernur Kepala Daerah ;

(3) Pelaksanaan ketentuan dimaksud pada ayat (1) pasal ini menjadi tugas.dan tanggung jawab pemegang izin/ penanggung jawab usaha/kegiatan.

Pasal 9

(1) Kepala Daerah Tingkat II dengan penugasan dari Gubernur Kepala Daerah dapat melakukan pengawasan, pemantauan dan tindakan administratip berupa penghentian sementara kegiatan, penyegelan semua saluran pembuangan limbah cair atau berupa tindakan lainnya yang ditentukan dalam izin pembuangan limbah cair ;

(2) Tindakan administratip berupa penghentian sementara kegiatan, penyegelan semua saluran pembuangan limbah cair atau berupa tindakan lainnya yang ditentukan dalam Surat Izin pembuangan limbah cair dimaksud pada ayat (1) pasal ini, dapat juga dilakukan oleh Kepala Daerah Tingkat II atas petunjuk Gubernur Kepala Daerah, sebagai hasil laporan pengawasan dan pemantauan serta pertimbangan dari Dinas/Instansi terkait.

(8)

BAB V

KETENTUAN PERALIHAN Pasal 10

Setiap usaha/kegiatan yang teiah melakukan pembuangan limbah cair kedalam sumber-sumber air sebelum berlakunya Keputusan ini, selambat-lambatnya 3 (tiga) bulan setelah berlakunya Keputusan ini, harus mengajukan izin pembuangan limbah cair kepada Gubernur Kepala Daerah.

BAB VI

KETENTUAN PENUTUP Pasal 11

(1) Keputusan ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan ;

(2) Keputusan ini diumumkan dalam Lembaran Daerah Propinsi Daerah Tingkat I Jawa Timur.

Ditetapkan di : Surabaya

Tanggal : 22 Pebruari 1995

GUBERNUR KEPALA DAERAH TINGKAT I JAWA TIMUR

ttd.

M. BASOFI SOEDIRMAN

DIUMUMKAN DALAM LEMBARAN DAERAH PROPINSI JAWA TIMUR

(9)

SALINAN Keputusan ini disampaikan kepada : Yth. : 1. Sdr. 2. Sdr. 3. Sdr. 4. Sdr. 5. Sdr. 6. Sdr. 7. Sdr. 8. Sdr. 9. Sdr. 10.Sdr. 11.Sdr. 12.Sdr. 13.Sdr. 14.Sdr.

Menteri Dalam Negeri di Jakarta. Menteri Pekerjaan Umum di Jakarta.

Menteri Negara Lingkungan Hidup di Jakarta. Ketua BAPEDAL di Jakarta.

Ketua DPRD Propinsi Daerah Tingkat I Jawa Timur di Surabaya. Inspektur Wilayah Propinsi Jawa Timur di Surabaya.

Pembantu Gubernur di Jawa Timur.

Ketua BAPPEDA Propinsi Daerah Tingkat I Jawa Timur di Surabaya Bupati/Walikotamadya Kepala Daerah Tingkat II se Jawa Timur. Kepala Kantor Wilayah Departemen Pekerjaan Umum Propinsi Jawa Timur di Surabaya.

Kepala Dinas Pekerjaan Umum Pengairan Daerah Propinsi Daerah Tingkat I Jawa Timur di Surabaya.

Kepala Biro Bina Perekonomian, Sekretariat Wilayah/Daerah Tingkat I Jawa Timur di Surabaya.

Direktur Utama Perusahaan Umum (PERUM) Jasa Tirta di Malang. Kepala Laboratorium Pemerintah di Jawa Timur.

Referensi

Dokumen terkait

Beberapa efek samping menjadi resiko potensial bagi pasien yang diterapi jangka panjang sehingga perlu dilakukan monitoring terhadap potensi interaksi dari obat

Kedua komponen tersebut adalah (1) komponen fisik padi yang terdiri atas faktor umur tanaman, tinggi tanaman, rasa padi, bobot bulir, potensi hasil, dan (2)

bahwa dalam rangka meningkatkan daya guna dan hasil guna yang sebesar-besarnya serta upaya meningkatkan pelayanan kepada masyarakat di bidang Pekerjaan Umum Cipta

Dengan berlakunya Keputusan ini, Keputusan Gubernur Kepala Daerah Tingkat I Jawa Timur tanggal 21 Nopember 1994 Nomor 136 Tahun 1994 tentang Baku Mutu Limbah

Disparitas harga telur ayam antar wilayah berdasarkan data Ditjen Perdagangan Dalam Negeri (Dirjen PDN, 2015) pada bulan November 2015 cukup tinggi jika dibandingkan dengan

Hasil dari penelitian ini adalah: (1) Sistem Informasi Bimbingan dan Konseling di SMA Negeri 8 Yogyakarta dikembangkan menggunakan framework CodeIgniter dengan fitur:

Pada penelitian ini air yang masuk ke dalam membran sebelumnya dilakukan proses pengolahan awal terlebih dahulu menggunakan filter pasir dan karbon aktif, kedua filter ini

Melaksanakan pelayanan, bimbingan, pembinaan, dan pengelolaan sistem informasi di bidang pendidikan agama Islam berdasarkan kebi- jakan teknis yang ditetapkan oleh Kepala